Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sebuah perusahaan yang mempunyai proses pembuatan produk yang rumit, terkadang
pimpinan perusahaan sulit mengetahui proses yang berlangsung pada perusahaan baik
dalam skala kecil (setempat) maupun secara keseluruhan. Umumnya semua perbaikan
yang dilakukan ditujukkan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Peta
kerja merupakan alat yang baik dipakai untuk menganalisa suatu operasi kerja dengan
tujuan mempermudah atau menyederhanakan proses kerja yang ada. Peta kerja juga
digunakan untuk menganalisa serta memperbaki kerja pada kegiatan kerja setempat
sebagai langkah awal dalam menganalisa suatu sistem kerja.

Perbaikan selalu perlu dilakukan untuk mengoptimalkan produktifitas. Studi gerakan


merupakan salah satu alat yang dilakukan untuk mencari tahu perbaikan apa saja yang
dapat dilakukan. Melalui studi gerakan dapat dianalisa kegiatan yang dilakukan
terhadap beberapa gerakan bagian tubuh seorang pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Efektif atau tidaknya sebuah kegiatan dapat dilihat dari studi gerakan.

Praktikum kali ini merupakan perbaikan dari praktikum sebelumnya untuk


mendapatkan proses yang lebih optimal dalam pembuatan sebuah antena. Perbaikan
yang dilakukan adalah menganalisa gerakan studi dari praktikum sebelumnya sehingga
dapat meminimalisir gerakan yang tidak efektif. Perbaikan lainnya adalah mengubah
urutan pemasangan komponen dan mengolah data yang dihasilkan melalui Operation
Process Chart (OPC) dan Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri.

Mengembangkan 17 elemen gerakan yang dikenal dengan Therblig. Studi Gerakan ini
bertujuan untuk menghindarkan dan mengurangi gerakan-gerakan yang tidak perlu
sehingga melambatkan datangnya kelelahan (fatigue) dan menghemat waktu maupun
biaya.

1
PRAKTIKUM ANALISIS
DAN PENGUKURAN

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


Adapun tujuan dilakukannya Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja pada Modul 2
Studi gerakan adalah pratikan diharapkan mampu:

1. Mampu mengamati elemen-elemen kerja yang dibutuhkan pada saat praktikum.


2. Mampu memilah atau membagi suatu pekerjaan atas elemen-elemen gerakan.
3. Mampu melakukan perancangan dan perbaikan suatu sistem kerja dengan
menggunakan elemen-elemen gerakan.
4. Membuat analisa studi gerakan dari peta tangan kanan dan tangan kiri sekarang dan
usulan.
5. Membuat usulan perbaikan pada suatu saat sistem kerja melalui peta kerja agar
tercipta sistem kerja yang ENASE (Efektif, Nyaman, Aman, Sehat, Efisien).

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 STUDI GERAKAN


Studi gerakan merupakan salah satu metode pemetaan sistem kerja dan menganalisis
gerakan anggota badan saat bekerja yang diuraikan dalam elemen-elemen gerakan
sehingga dapat menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak efektif, yang pada akhirnya
dapat menghemat waktu kerja maupun pemakaian peralatan dan fasilitas kerja.

Frank dan Lilian Gilbert telah berhasil menciptakan simbol atau kode dari gerakan-
gerakan dasar kerja yang dikenal dengan nama THERBLIG (dieja dari nama Frank dan
Lilian Gilbert secara terbalik) dan menguraikan gerakan-gerakan kerja kedalam 17
gerakan dasar Therbligs sebagai berikut:

Gambar 2.1 Lambang-lambang Therblig


(Sumber: Perancangan Tata Letak Kerja, Sutalaksana, I.Z. dkk (2006))

3
PRAKTIKUM ANALISIS
DAN PENGUKURAN

2.1.1 Klasifikasi Gerakan Dasar Therblig


Pengklasifikasian gerakan dasar ini dilakukan oleh seorang konsultan “Methods
Engineering” ternama Jepang yaitu Mr. Shigeo Singo. Gerakan dasar (Therblig)
diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu:

Tabel 2.1 Klasifikasi Gerakan Dasar Therblig


Kelompok Elemen Gerakan Keterangan
Assemble (A) Memberikan nilai tambah,
Utama Use (U) dilakukan dengan mengefisienkan
Disassemble (DA) gerakan
Reach (RE) Diperlukan tetapi tidak
Grasp (G) memberikan nilai-tambah,
Penunjang
Move (M) dilakukan dengan meminimumkan
Release (RL) gerakan
Search (SH) Tidak memberikan nilai tambah
Selected (ST) dan mungkin dapat dihilangkan.
Position(P) Perbaikan kerja untuk kelompok
Pembantu
Hold (H) ini dapat dilakukan dengan
Inspection (I) pengaturan kerja yang baik atau
Preposition (PP) dengan menggunakan alat bantu
Rest (R) Gerakan-gerakan dalam kelompok
Gerakan
Plan(Pn) ini sedapat mungkin dihilangkan
Elemen
Unavoidable Delay (UD)
Luar
Avoidable Delay (AD)
(Sumber: Perancangan Tata Letak Kerja, Sutalaksana, I.Z. dkk (2006))

4
PRAKTIKUM ANALISIS
DAN PENGUKURAN

1. Kelompok Utama
A. Merakit (Assemble)
Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua obyek atau
lebih menjadi satu kesatuan. Pekerjaan merakit dimulai disaat obyek sudah siap
dipasangkan dengan obyek yang lain (biasanya setelah diarahkan terlebih
dahulu) dan berakhir segera begitu obyek-obyek tersebut sudah tergabung
sempurna.
B. Memakai (Use)
Memakai adalah elemen gerakan Therblig dimana salah satu atau kedua tangan
digunakan untuk memakai/mengontrol suatu alat/obyek untuk tujuan-tujuan
tertentu selama kerja berlangsung. Lama waktu yang dipergunakan untuk
gerakan ini tergantung pada jenis pekerjaan atau kecakapan operator untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut.
C. Mengurai Rakit (Diassemble)
Elemen gerak ini merupakan gerakan memisahkan atau menguraikan dua obyek
yang tergabung. Gerakan ini dimulai pada saat pemegang atas obyek telah selesai
yang dilanjutkan dengan usaha memisahkan dan berakhir disaat obyek telah
terurai sempurna (biasanya terus diikuti dengan gerakan Therblig lainnya yaitu
membawa arau melepas).

2. Kelompok Penunjang
A. Membawa (Move)
Merupakan gerakan perpindahan tangan dalam keadaan terbebani. Gerakan ini
biasanya didahului oleh gerakan memegang dan dilanjutkan oleh gerakan
melepas atau pengarahan. Gerakan ini dimulai pada saat tangan mulai berpindah
dan berakhir bila tangan sudah berhenti. Waktu yang diperlukan tergantung pada
jarak pergerakan tangan dan tipe membawanya.

5
PRAKTIKUM ANALISIS
DAN PENGUKURAN

B. Memegang (Grasp)
Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan menjangkau (Reach) dan dilakukan
dengan gerakan membawa (move). Memegang adalah termasuk elemen Therblig
yang diklasifikasikan sebagai elemen gerakan efektif yang biasanya dapat
dihilangkan akan tetapi dalam beberapa hal bisa diperbaiki.
C. Menjangkau (Reach)
Menjangkau adalah gerakan tangan berpindah tempat tanpa benda, baik gerakan
mendekati maupun menjauhi objek. Gerakan ini dimulai pada saat tangan mulai
berpindah dan berakhir bila tangan sudah berhenti, waktu yang diperlukan
tergantung pada jarak pergerakan tangan dan dari tipe menjangkaunya.
D. Melepas (Release)
Elemen gerak melepas terjadi pada saat tangan operator melepaskan kembali
terhadap obyek yang dipasang sebelumnya.

3. Kelompok Pembantu
A. Mencari (Search)
Merupakan gerakan dasar yang dilakukan pekerja untuk menemukan lokasi
objek, yang bekerja dalam hal ini adalah mata. Gerakan ini dimulai pada saat
mata bergerak mencari objek dan berakhir bila objek sudah ditemukan.
B. Memilih (Select)
Merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang tercampur, yang bekerja
adalah tangan dan mata. Gerakan ini dimulai pada saat tangan dan mata mulai
memilih, dan berakhir bila objek sudah ditentukan. Gerakan ini merupakan
gerakan yang tidak efektif, sehingga sedapat mungkin elemen gerakan ini harus
dihindarkan.

6
PRAKTIKUM ANALISIS
DAN PENGUKURAN

C. Mengarahkan (Position)
Merupakan gerakan mengarahkan suatu objek pada suatu lokasi tertentu.
Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan mengangkut dan biasa diikuti oleh
gerakan merakit (assembling). Gerakan ini dimulai sejak tangan mengendalikan
objek dan berakhir pada saat gerakan merakit atau memakai dimulai.
D. Memegang Untuk Memakai (Hold)
Elemen gerakan memegang untuk memakai ini terjadi dimana tangan yang satu
melakukan gerak kerja memegang dan mengontrol obyek sedangkan tangan yang
lain melakukan kerja terhadap obyek tersebut. Gerakan ini sering dijumpai pada
aktivitas perakitan dimana satu tangan memegang untuk memakai dan tangan
lainnya melakukan pekerjaan memasang.
E. Memeriksa (Inspection)
Merupakan gerakan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Biasanya pemeriksaan dilakukan dengan
membandingkan objek dengan suatu standar tertentu.
F. Mengarahkan Sementara (Pre-Position)
Merupakan elemen gerak mengarahkan pada suatu tempat sementara. Tujuan
dari penempatan sementara ini adalah untuk memudahkan pemegangan apabila
objek tersebut akan dipakai kembali.

2.1.2 Gerakan Elemen Luar


1. Istirahat Untuk Menghilanghkan Lelah (Rest To Overcome Fatigue)
Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi berlangsung secara
periodik. Waktu untuk memulihkan kondisi badan dari kelelahan fisik akibat
kerja berbeda beda, tidak saja tergantung pada karakteristik pekerjaan yang
ada tetapi juga tergantung individu pekerjaanya.

7
PRAKTIKUM ANALISIS
DAN PENGUKURAN

2. Merencanakan (Plan)
Elemen Therblig merencana ini merupakan proses mental dimana operator
berhenti sejenak bekerja dan memikir untuk menentukan tindakan-tindakan
apa yang harus melakukan selanjatnya. Elemen kerja ini bisa terjadi pada saat
siklus kerja berlangung, akan tetapi umumnya sering bisa dijumpai pada
pekerjaan-pekerjaan baru. Cara memperbaikinya adalah dengan memberi
pelatihan (training) yang cukup.
3. Kelambatan yang tak terhindarkan (Unavoidable Delay)
Kondisi kelambatan kerja disini diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi diluar
kemampuan pengendalian pekerja.
4. Kelambatan yang dapat dihindarkan (Avoidable Delay)
Kondisi kelambatan kerja disini disebabkan oleh hal yang ditimbulkan
sepajang waktu kerja oleh pekerjanya baik disengaja maupun tidak disengaja.

Dari ke 17 elemen Therblig yang telah diuraikan pada dasarnya diklasifikasaikan


menjadi efektif atau infektif Therblig. Elemen Therblig yang efektif adalah semua
elemen dasar yang berkaitan langsung dengan aktivitas kerja. Untuk elemen Therblig
yang tidak efektif tidak berkaitan dengan aktivitas penyelesaian pekerjaan secara
langsung dan seharusnya dieliminir dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar dari
analisa operasi kerja dan ekonomis gerakan.

Secara umum elemen-elemen Therblig ini bisa diklasifikasikan ke dalam kelompok


kerja fisik, semi mental atau mental, objektif dan menganggur (delay). Pembagian
kelompok-kelompok Therblig seperti yang diuraikan ini adalah sebagai berikut:

8
PRAKTIKUM ANALISIS
DAN PENGUKURAN

A. Effective Therblig
a. Physical Basic Divisions
- Menjangkau (reach)
- Membawa (move)
- Melepas (release)
- Memegang (grasp)
- Mengarahkan sementara (pre-position)
b. Objective Basic Divisions
- Memakai (use)
- Merakit (assemble)
- Mengurai rakit (diassemble)

B. Ineffective Therblig
a. Mental atau Semi-Mental Basic Divisions
- Mencari (search)
- Memilih (select)
- Mengarahkan (position)
- Memeriksa (inspect)
- Merencanakan (plan)
b. Delay
- Kelambatan yang tak terhindarkan (unavoidable delay)
- Kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay)
- Istirahat untuk menghilangkan lelah (rest to overcome fatigue)
- Memegang untuk memakai (hold)

9
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 PENGUMPULAN DATA


4.1.1 Antena Keseluruhan

Setiap kelompok merakit sebuah antena (merakit komponen produk menjadi produk
jadi) yang telah ditentukan oleh instruktur praktikum. Dan berikut merupakan gambar
hasil rakitan antenna selama praktikum yang dapat dilihat sebagai berilut:

Gambar 4.1 Antena


(Sumber : Pengumpulan data)

Praktikan mencari informasi mengenai nama-nama dari setiap komponen produk


untuk mempermudah dalam mengurutkan komponen pada saat proses perakitan. Dan
alat dan bahan yang digunakan dalam Praktikum Peta Kerja, diantaranya:
Tabel 4.1 Klasifikasi Komponen Antena
NO Gambar Komponen Nama Komponen Kode Jumlah

Badan Antena
1 B-1a 1
Kanan

( Sumber : Pengumpulan Data )

10
Lanjutan Tabel 4.1 Klasifikasi Komponen Antena

2 Badan Antena Kiri B-1b 1

Batang Tengah
3 B-2 1
Antena

4 Batang Sisi Antena B-3 2

Ekor Antena
5 B-4 2
bagian Kanan-Kiri

6 Kotak Kabel B-5 1

Plat Antena
7 B-6 2
Bagian Kanan-Kiri

( Sumber : Pengumpulan Data )

11
Lanjutan Tabel 4.1 Klasifikasi Komponen Antena

8 Kaki Antena B-7 1

9 Kepala Antena B-8 1

10 Pipa Pendek B-9 6

11 Pipa Panjang B-10 8

12 Skrup Panjang B-11 2

( Sumber : Pengumpulan Data )

12
Lanjutan Tabel 4.1 Klasifikasi Komponen Antena

13 Mur B-12 2

14 Skrup Kecil B-13 5

( Sumber : Pengumpulan Data )

13
4.1.2 Workstation

Praktikan mencari informasi mengenai raw material dan ukuran asli (ukuran
yang dibutuhkan untuk membuat produk) dari tiap komponen.

A. Gambar 4.2 ini merupakan komponen-komponen antena (input) yang tersedia


di workstation 1:

Gambar 4.2 Gambar Komponen di Workstation 1


(Sumber: Pengumpulan Data)

Tabel 4.2 Komponen Utama Antena pada Workstation 1


Nama Ukuran
NO Kode Jumlah
Komponen
P : 13 cm
Badan Antena
1 B-1a 1 L : 8 cm
Kanan
T : 2 cm
P : 13 cm
Badan Antena
2 B-1b 1 L : 8 cm
Kiri
T : 2 cm
Batang Tengah P : 24 cm
Antena L : 1,8 cm
3 B-2 1 T : 1,8 cm

14
P : 11 cm
Batang Sisi 2
4 B-3 L : 1,5 cm
Antena
T : 1,5 cm
Ekor Antena P : 19 cm
5 Bagian Kanan- B-4 2 L : 4 cm
Kiri
P : 7,2 cm
6 Pipa Pendek B-5 3
D : 0,6 cm
P : 7,2 cm
7 Pipa Pendek B-9 3
D : 0,6 cm
T : 3,3 cm
8 Sekrup Panjang B-11 2
D : 0,5 cm
D : 0,4 cm
9 Mur B-12 2
L : 0,2 cm
T : 1,2 cm
10 Sekrup Kecil B-13 2
D : 0,6 cm
(Sumber : Pengumpulan data)

B. Gambar 4.3 ini merupakan komponen-komponen antena (input) yang tersedia


di workstation 2:

Gambar 4.3 Gambar Komponen antena di Workstation 2


(Sumber: Pengumpulan Data)

15
Tabel 4.3 Komponen Utama Antena pada Workstation 2
NO Nama Komponen Kode Jumlah Ukuran
P: 7 cm
1 Box Kabel B-5 1 L: 3.3 cm
T: 6.5 cm
P: 16 cm
2 Plat Antena Kanan-Kiri B-6 2
L: 15.8 cm
T: 1.2 cm
3 Sekrup Kecil B-13 2
D: 0.6 cm
(Sumber : Pengumpulan data)

C. Gambar 4.4 ini merupakan komponen-komponen antena (input) yang tersedia di


workstation 3:

Gambar 4.4 Gambar Komponen antena di Work Station 3


(Sumber: Pengumpulan Data)

Gambar 4.5 merupakan hasil rakitan (output) antena dari Workstation 3, yang dapat
dilihat sebagai berikut :

16
Gambar 4.5 Gambar output rakitan Antena Work station 4
(Sumber: Pengumpulan Data)

17
Tabel 4.4 Komponen Utama Antena pada Workstation 3
NO Nama Komponen Kode Jumlah Ukuran
T:21cm
2 Kaki Antena B-7 1 D.kecil: 3cm
D.besar:14.5cm
P: 27.5 cm
3 Kepala Antena B-8 1 L: 10.5 cm
D: 10.5 cm
P : 7,2 cm
4 Pipa Pendek B-9 3
D : 0,6 cm
P: 14 cm
5 Pipa Panjang B-10 4
D: 0.6 cm
T : 1,2 cm
6 Sekrup Kecil B-13 3
D : 0,6 cm
(Sumber : Pengumpulan data)

18
4.2 PENGOLAHAN DATA
4.2.1 Peta Kerja

Berdasarkan data yang diperoleh dari praktikum peta kerja membuat antena tv,
praktikan melakukan pengolahan data dengan membuat peta aliran proses dari
bahan – bahan pembuatan antena, peta ini menggambarkan langkah-langkah
operasi dan pemeriksaan yang dialami bahan dalam urutanya sejak awal sampai
menjadi produk jadi utuh maupun sebagai bagian setengah jadi. Modul ini akan
menganalisa elemen-elemen mana saja yang dirasa kurang efektif dan efisien
sehingga dilakukan perbaikan terhadap peta kerja sebelumnya, baik dari segi
waktu juga penghilangan atau penggantian gerakanyang kurang efesien,
perbaikan tersebut dapat disebut dengan peta kerja usulan, yang berisi sebagai
berikut:
A. Operation Process Chart ( OPC )
Praktikan melakukan pengolahan data dengan membuat peta aliran proses dari
bahan – bahan pembuatan antena, peta ini menggambarkan langkah-langkah operasi
dan pemeriksaan yang dialami bahan dalam urutanya sejak awal sampai menjadi
produk jadi utuh maupun sebagai bagian setengah jadi.

Perhitungan Scrap pada OPC

𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖
1− 100%
𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎ℎ

19
Data Perhitungan Scarp pada OPC

Nomer Bahan Bahan


Komponen % Scrap
Operasi Mentah Terpakai
O.4 180 174 3.3
Batang O.5 174 173.65 0.2
Tengah O.6 173.65 173.3 0.2
Antena O.7 173.3 172.95 0.2
O.9 172.95 172.8 0.1
O.15 135 132.8 1.6
Batang Sisi
O.16 132.8 132.3 0.4
Antena
O.18 132.3 132 0.2
O.21 42 40.8 2.9
Pipa Pendek
O.23 40.8 40.7 0.3
O.32 42 40.8 2.9
Pipa Pendek
O.34 40.8 40.7 0.3
O.39 255 253.5 0.6
Plat Antena O.40 253.5 253 0.2
O.42 253 252.8 0.1
Pipa O.48 212 211.1 0.4
Panjang O.50 211.1 211.008 0.0

Perhitungan Scarp Tiap Komponen :

174 173.7
%𝑂. 4 = 1 − 𝑋100% = 3.3 %𝑂. 5 = 1 − 𝑋100% = 0.2
180 174

173.3 173
%𝑂. 6 = 1 − 𝑋100% = 0.2 %𝑂. 7 = 1 − 𝑋100% = 3.3
173.7 173.3

172.8 132.8
%𝑂. 9 = 1 − 𝑋100% = 0.1 %𝑂. 15 = 1 − 𝑋100% = 1.6
173 135

132.3 132
%𝑂. 16 = 1 − 𝑋100% = 0.4 %𝑂. 18 = 1 − 𝑋100% = 0.2
132.8 132.3

20
40.8 40.69
%𝑂. 21 = 1 − 𝑋100% = 2.9 %𝑂. 23 = 1 − 𝑋100% = 0.3
42 40.8

40.8 40.69
%𝑂. 32 = 1 − 𝑋100% = 2.9 %𝑂. 34 = 1 − 𝑋100% = 0.3
42 40.8

253.5 253
%𝑂. 39 = 1 − 𝑋100% = 0.6 %𝑂. 40 = 1 − 𝑋100% = 0.2
255 253.5

252.8 211.1
%𝑂. 42 = 1 − 𝑋100% = 0.1 %𝑂. 48 = 1 − 𝑋100% = 0.4
253 212

211
%𝑂. 50 = 1 − 𝑋100% = 0.0
211.1

21
Gambar 4.6 Peta Proses Operasi
(Sumber: Pengolahan Data)

22
B. Assembly Process Chart
Praktikan melakukan pengolahan data dari data sebelumya yang masih berbentuk
bahan mentah kemudian di proses menggunakan assembly process chart.

Gambar 4.7 Peta Proses Perakitan


(Sumber: Pengolahan Data)

23
C. Flow Diagram
Data yang sudah terkumpul selanjutnya praktikan melakukan pembuatan diagram
aliran untuk langkah perakitan antena.

Gambar 4.8 Flow Diagram


(Sumber: Pengolahan Data)

24
D. Flow Process Chart
Data yang sudah terkumpul selanjutnya praktikan melakukan pembuatan diagram
proses aliran untuk langkah pembuatan antenna.

Gambar 4.9 Peta Aliran Proses


(Sumber: Pengolahan Data)

25
E. Peta Tangan Kanan Dan Tangan Kiri
Praktikan mengamati kinerja tangan kanan dan tangan kiri saat merakit antenna,
sehingga praktikan dapat melihat dan mengukur kapan saat tangan kiri/kanan
menganggur.

PETA TANGAN KANAN - TANGAN KIRI


NAMA OBJEK : ANTENA
NOMOR PETA : 03
DIPETAKAN OLEH : ANDHIKA PUTRANA, AZHAR EKAPUTRA, FAHRUL ARIFIN, THYAR ROMADHON, ANISA NATASARI
TANGGAL DIPETAKAN : 10 Oktober 2019
SEKARANG USULAN

WS 1 WS 2 WS 3 PRODUK JADI

WORKSTATION 1
Tangan Kiri Jarak (cm) Waktu (s) Lambang Waktu (s) Jarak (cm) Tangan Kanan
Menjangkau komponen body antena kiri 10 1 Re Re 1 10 Menjangkau komponen body antena kanan
Memegang komponen body antena kiri 0 1 G G 1 0 Memegang komponen body antena kanan
Memasangkan body antena kiri dengan body antena kanan 0 10 A A 10 0 Memasangkan body antena kanan dengan body antena kiri
Memegang body antena 0 2 G Re 2 9 Menjangkau komponen batang tengah antena
Memegang body antena 0 3 G A 3 0 Memasangkan batang tengah antena dengan body
Memegang body antena 0 2 G Re 2 9 Menjangkau batang sisi antena 1
Memegang body antena 0 3 G A 3 0 Memasangkan batang sisi antena 1 dengan body
Memegang body antena 0 2 G Re 2 9 Menjangkau batang sisi antena 2
Memegang body antena 0 3 G A 3 0 Memasangkan batang sisi antena 2 dengan body
Memegang body antena 0 2 G Re 2 8 Menjangkau pipa pendek 1
Memegang body antena 0 4 G A 4 0 Memasangkan pipa pendek 1 ke lubang
Memegang body antena 0 2 G Re 2 8 Menjangkau pipa pendek 2
Memegang body antena 0 4 G A 4 0 Memasangkan pipa pendek 2 ke lubang
Memegang body antena 0 2 G Re 2 8 Menjangkau pipa pendek 3
Memegang body antena 0 4 G A 4 0 Memasangkan pipa pendek 3 ke lubang
Memegang body antena 0 2 G Re 2 8 menjangkau baut dan mur
memasangkan baut panjang dan mur ke body 0 35 A A 35 0 memasangkan baut panjang dan mur ke body
memegang baut panjang dan mur 0 1,5 G Re 1,5 12 menjaungkau obeng
memegang rangkaian antena 0 1,5 G Re 1,5 8 menjangkau plat alumunium kiri
memegang rangkaian antena 0 2 G A 2 0 memasangkan plat alumunium kiri ke rangkaian
memegang rangkaian antena dan plat kiri 0 1,5 G Re 1,5 8 menjangkau Sekrup 2
memegang rangkaian antena dan plat kiri 0 3 G A 3 0 memasangkan Sekrup 2 ke plat kiri
memegang rangkaian antena, plat kiri dan sekrup 0 1,5 G Re 1,5 12 menjangkau obeng
memegang rangkaian antena, plat kiri dan sekrup 0 7 G H 7 0 mengencangkan sekrup 2 dengan obeng
melepaskan rangkaian antena 0 1 RI RI 1 0 melepaskan rangkaian antena
Menjangkau komponen ekor antena kiri 10 1,5 Re Re 1,5 10 Menjangkau komponen ekor antena kanan
Memegang komponen ekor antena kiri 0 1 G G 1 0 Memegang komponen ekor antena kanan
memasangkan ekor antena kiri dengan ekor antena kanan 0 4 A A 4 0 memasangkan ekor antena kanan dengan ekor antena kiri
Memegang ekor antena 0 1,5 G Re 1,5 8 Menjangkau pipa pendek 1
Memegang ekor antena 0 4 G A 4 0 Memasangkan pipa pendek 1 ke lubang
Memegang ekor antena 0 1,5 G Re 1,5 8 Menjangkau pipa pendek 2
Memegang ekor antena 0 4 G A 4 0 Memasangkan pipa pendek 2 ke lubang
Memegang ekor antena 0 1,5 G Re 1,5 8 Menjangkau pipa pendek 3
Memegang ekor antena 0 4 G A 4 0 Memasangkan pipa pendek 3 ke lubang
Memegang ekor antena 0 1,6 G Re 1,5 8 menjangkau sekrup pendek
Memegang ekor antena 0 3 G A 3 0 Memasangkan sekrup pendek ke ekor antena
Memegang ekor antena 0 1,5 G Re 1,5 12 menjaungkau obeng
Memegang ekor antena 0 7 G H 7 0 mengencangkan sektup dengan obeng
WORKSTATION 2
Memegang rangkaian antena 10 1,5 G Re 1,5 10 menjangkau box kabel jack antena
Memegang rangkaian antena 0 1 G G 1 0 memegang box kabel jack antena
Memegang rangkaian antena 0 10 G A 10 0 memasangkan box kabel jack ke rangkaian antena
memegang rangkaian antena 0 1,5 G Re 1,5 8 menjangkau plat alumunium kanan
memegang rangkaian antena 0 2 G A 2 0 memasangkan plat alumunium kanan ke rangkaian
memegang rangkaian antena dan plat kanan 0 1,5 G Re 1,5 8 menjangkau Sekrup 1
memegang rangkaian antena dan plat kanan 0 3 G A 3 0 memasangkan Sekrup 1 ke plat kanan
memegang rangkaian antena, plat kanan dan sekrup 0 1,5 G Re 1,5 12 menjangkau obeng
memegang rangkaian antena, plat kanan dan sekrup 0 7 G H 7 0 mengencangkan sekrup 1 dengan obeng
WORKSTATION 3
menjangkau rangkaian antena 10 1,5 Re Re 1,5 10 Menjangkau kepala antena
memegang rangkaian antena 0 1 G G 1 0 memegang kepala antena
memegang rangkaian antena 0 3 G A 3 0 memasangkan kepala antena ke rangkaian
memegang rangkaian dan kepala antena 0 1,5 G Re 1,5 8 menjaungkau sekrup
memegang rangkaian dan kepala antena 0 3 G A 3 0 memasangkan sekrup ke kepala antena
memegang rangkaian, kepala antena dan sekrup 0 1,5 G Re 1,5 12 menjangkau obeng
memegang rangkaian, kepala antena dan sekrup 0 7 G H 7 0 mengencangkan sekrup dengan obeng
memegang rangkaian antena 0 1,5 G Re 1,5 9 menjangkau dudukan antena
memegang rangkaian antena 0 1 G G 1 0 memegang dudukan antena
memasangkan rangkaian antena ke dudukan antena 0 5 A A 5 0 memasangkan rangkaian antena ke dudukan antena
menjangkau pipa panjang 1,2,3 dan 4 8 8 Re Re 8 8 menjangkau pipa panjang 5,6,7 dan 8
memegang rangkaian antena 0 60 G A 60 0 memasangkan pipa panjang 1,2,3,4,5,6,7 dan 8
melepaskan rangkaian antena 0 1 HI HI 1 0 melepaskan rangkaian antena

RINGKASAN
Waktu Siklus Work Station 1 137,1 Detik
Waktu Siklus Work Station 2 29 Detik
Waktu Siklus Work Station 3 95 Detik
Jumlah Produk Tiap Siklus 1 Buah
Waktu Membuat Satu Produk 261,1 Detik

Gambar 4.10 Peta Tangan Kanan danTangan Kiri


(Sumber: Pengolahan Data)

26
E. Peta Regu Kerja
Praktikan membuat peta regu berdasarkan APC yang telah dibuat.

Gambar 4.10 Peta Regu Kerja


(Sumber: Pengolahan Data)

27
BAB V

ANALISIS

5.1 STUDI GERAKAN


Peta tangan kanan tangan kiri digunakan untuk menganalisis gerakan-gerakan yang
efisien dan diperlukan saat melaksanakan pekerjaan. Metode pemetaan ini tentunya
juga berperan dalam perancangan tata letak stasiun kerja agar tercipta stasiun kerja
yang baik sehingga dapat meminimasi waktu produksi. Peta tangan kanan tangan kiri
juga dapat menunjukkan perbandingan tugas atau beban kerja yang dilakukan oleh
tangan kiri dan tangan kanan. Gerakan kerja yang kurang efisien akan terlihat pada peta
tangan kanan tangan kiri sehingga membantu perubahan pergerakan untuk diikuti
pekerja. Perubahan pergerakan ini bertujuan untuk mengurangi gerakan-gerakan yang
tidak diperlukan pekerja dalam proses produksi sehingga proses produksi mencapai
waktu yang minimal dan mencapai kondisi kerja yang ENASE.
Praktikum kali ini merupakan perbaikan dari praktikum sebelumnya dalam membuat
sebuah antena. Perbaikan yang dilakukan adalah merubah urutan pemasangan
komponen dengan jumlah workstation yang sama. Perbaikan yang dilakukan hanya
terjadi di proses perakitan saja, oleh karena itu sebagai bahan perbandingan diambil
data dari Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri agar mengetahui proses perakitan secara
detail. Hasil perbandingan dari Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri adalah sebagai
berikut:

Tabel 5.1.1 Perbandingan Waktu Sebelum dan Sesudah Usulan


Waktu Sebelum Usulan Setelah Usulan
Workstation 1 139” 137”
Workstation 2 132” 29”
Workstation 3 78” 95”
Workstation 4 78” 0”
Total 427” 261”
(Sumber: Pengolahan Data)

28
PRAKTIKUM ANALISIS
DAN PENGUKURAN

Tabel tersebut menunjukan bahwa waktu yang digunakan untuk membuat sebuah
antena dapat dilakukan lebih cepat yaitu dari 427 detik menjadi 261 detik.
Perbandingan tidak bisa dilakukan antar workstation karena perbaikan yang dilakukan
adalah merubah urutan pemasangan komponen. Komponen yang dipasang setiap
workstation berbeda dengan yang sebelumnya, maka perbandingan yang dapat
dilakukan adalah dengan membandingkan waktu total pembuatan sebuah antena.
Didapatkan hasil bahwa setelah usulan pembuatan sebuah antena dapat dilakukan 166
detik lebih cepat.

Perubahan urutan perakitan komponen ini dilakukan untuk mengurangi gerakan yang
tidak efektif serta mengefisienkan gerakan dan waktu perakitannya. Menggunakan
urutan yang baru proses perakitan menjadi lebih cepat dan efisien sekaligus
mengurangi waktu untuk perakitannya dibandingkan dengan perakitan awal yang
cenderung memerlukan waktu yang lebih lama.

29
PRAKTIKUM ANALISIS
DAN PENGUKURAN

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Merubah urutan pemasangan komponen dengan jumlah workstation yang sama,


perubahan urutan perakitan komponen ini dilakukan untuk mengurangi gerakan yang
tidak efektif serta mengefisienkan gerakan dan waktu perakitannya. Menggunakan
urutan yang baru proses perakitan menjadi lebih cepat dan efisien sehingga di dapat:

A. Waktu yang digunakan untuk membuat sebuah antena dapat dilakukan lebih cepat
yaitu dari 427 detik menjadi 261 detik, didapatkan hasil bahwa setelah usulan
pembuatan sebuah antena dapat dilakukan 166 detik lebih cepat.
B. Dilihat dari peta studi gerakan sekarang dan usulan, jumlah kegiatan yang
dilakukan setelah usulan menjadi lebih banyak, namun memiliki persentase efektif
yang lebih besar.

6.2 SARAN
Saran yang dapat bermanfaat sebagai acuan dan membangun pada praktikum
selanjutnya adalah sebagai berikut:
A. Pelaksanaan proses operasi sebaiknya mengurangi proses kegiatan yang tidak
diperlukan, seperti keadaan menganggur, agar produk dapat dihasilkan dengan
baik dan dapat memanfaatkan waktu seefisien mungkin.
B. Diharapkan praktikan telah mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar
waktu produksi lebih efisien dan efektif.
C. Diharapkan kita dapat membuat atau melakukan suatu perbaikan dari sistem kerja
yang telah ada sehingga kita dapat menggunakan waktu secara efisien dalam
proses penyelesaian pekerjaan tersebut.

30
PRAKTIKUM ANALISIS
DAN PENGUKURAN

31

Anda mungkin juga menyukai