- 1
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
Bab I
Konsep, Definisi dan Prinsip-Prinsip Dasar
Pendahuluan
Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam
alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi
kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya
magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara
alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat
kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan
energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan.
tranformasi (perubahan) dan transfer energi. Energi disimpan sebagai energi internal (Yang
disebabkan oleh ketinggian) dan energi kimia (yang disebabkan oleh komposisi kimiawi);
ditransformasikan/diubah dari salah satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya; dan di
transfer melintasi suatu batas energi kalor atau usaha/kerja (work). Dalam termodinamika
ilmu thermodinamika sejak abad 17 yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 2
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
Inggris, dan diikuti oleh para ilmuwan thermodinamika seperti William Rankine, Rudolph
kehidupan sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik dari
matahari, dan dibumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi angin,
alam lainnya. Proses didalam diri manusia juga merupakan proses konversi energi yang
kompleks, dari input energi kimia dalam makanan menjadi energi gerak berupa segala
kegiatan fisik manusia, dan energi yang sangat bernilai yaitu energi pikiran kita.
transportasi darat, laut, maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari
mesin konversi energi, yang merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber energi
lain menjadi energi mekanis dalam bentuk gerak atau perpindahan diatas
berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin pembangkit energi listrik yang menggunakan
Hasil Pembelajaran
Setelah berhasil menyelesaikan, melengkapi tugas-tugas dan latihan soal dari bab ini,
Kriteria Penilaian
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 3
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
Keberhasilan Saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria
penilaian:
Beberapa sistem ukuran dapat digunakan untuk menyatakan besaran fisis dalam besaran
Gaya F Massa M
Panjang L Waktu t
Besaran fisis lain yang penting dapat dinyatakan dalam ukuran-ukuran primer ini.
V L M2 A L2
t L
mengukur ukuran primer suatu sistem ukuran yang diambil. Misalnya, dalam Sistem
Keteknikan Inggris, terdapat empat ukuran primer : gaya, massa, panjang dan waktu
(FMLt). Satuan gaya ialah pon gaya (lbf), satuan massa ialah pon massa (lbm), satuan
panjang ialah kaki (ft) dan satuan waktu ialah detik (s). Pon gaya (lbf) didefinisikan
sebagai gaya yang dibutuhkan untuk mempercepat 1 pon massa (lbm) pada laju 32.174
ft/det2.
Suatu sistem satuan adalah sistem besaran atau unit untuk meng-
kuantifikasikan dimensi dari suatu property. Sistem satuan yang sekarang dipergunakan di
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 4
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
seluruh dunia, termasuk Indonesia, adalah Sistem SI (Sistem Internasional). Sistem ini
menggantikan 2 sistem yang dipergunakan sebelumnya, yaitu sistem British dan sistem
Metris.
Dalam sistem SI ada 7 macam dimensi dasar, yaitu panjang (m), massa (kg), waktu
(detik), temperatur (K), arus listrik (A), satuan sinar (candela-c), dan satuan molekul
(mol). Satuan gaya merupakan kombinasi dari massa dan percepatan, dan
F=ma
1 N = 1 kg. m/det2
Ukuran berat (W) adalah gaya yang ditimbulkan oleh massa m kg, dengan percepatan
Satuan W adalah Newton, sedang besar gravitasi di bumi adalah 9,807 m/det2 di
Kerja yang merupakan salah satu bentuk energi, adalah gaya kali jarak dengan satuan
1 J = 1 N.m
Satuan Joule juga digunakan dalam dimensi energi panas, dan biasanya ukurannya
Hukum kedua Newton dapat digunakan untuk membentuk keekuivalenan antara ukuran
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 5
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
1
F ma
gc
Penyubstitusian akan memberikan
1lbf
1
g
1lbm 32,174 ft / s 2
lbm ft
g c 32,174
lbm s 2
Atau, jika satuan gaya dalam kilogram gaya (kgf), satuan massa dalam kilogram(kg),
satuan panjang dalam meter (m), dan satuan waktu dalam detik (det), maka kilogram gaya
(kgf) didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk mempercepat 1 kg massa pada laju
1
1kgf
gc
1kg 9,80665 m / det 2
kg m
dan g c 9,80665
kgf det 2
Gaya yang menimbulkan percepatan sebesar 1 cm/det2 pada massa 1 gram didefinisikan
gm cm
1dyne 1
det 2
Konstanta gc dapat juga didefinisikan sebagai faktor konversi tak berukuran yang besaran
F=m.a
Dalam hal ini, baik gaya (F) maupun massa (M) dapat dihilangkan dari senarai (daftar)
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 6
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
Dalam sistem MLt, ketiga ukuran primer ialah gaya, panjang dan waktu, sementara gaya
merupakan ukuran jabaran (mL/t2) misalnya, jika sentimeter merupakan satuan panjang,
gram merupakan satuan massa, dan detik merupakan satuan waktu, satuan gayanya ialah
gm cm/det2, yang sebelumnya telah didefinisikan sebagai dyne. Dalam hal ini, gaya
merupakan satuan yang dijabarkan yang satuannya ditentukan dengan membuat gc=1,0.
Sama halnya, dalam sistem ukur FLt, gaya, panjang dan waktu merupakan ukuran
primer sementara massa merupakan ukuran jabaran (Ft2-IL). Satuan massa merupakan
Sistem satuan internasional (SI), yang telah dipakai oleh banyak negara, didasarkan
pada bentuk koheren sistem ukuran MLt. Sistem ini merupakan sistem mutlak karena
sistem ini tidak tergantung pada percepatan gravitasi g. Meter (m) merupakan satuan
panjang, kilogram (kg) merupakan satuan massa, dan detik (det) merupakan satuan waktu.
Gaya yang menimbulkan percepatan sebesar 1 m/det2 pada massa 1 kg merupakan ukuran
jabaran. Satuan SI gaya disebut newton (N); (1 N=1 kg m/det2). Joule (J) merupakan
satuan energi dan sama dengan energi yang dihabiskan dalam menggerakkan suatu gaya 1
newton sejarak 1 m; (1 J=1 N m=1 kg m2/det2). Daya merupakan perpindahan energi per
satuan waktu, dan satuannya ialah watt (W); (1 W=1 J/det)=1 N m/det=1 kg m 2/det3).
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 7
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
Karena sering diperlukan bekerja dengan angka-angka yang besar atau kecil, kelipatan dan
pembagian satuan ini yang didasarkan pada kwadrat angka 10, telah diperkenalkan dalam
bentuk imbuhan :
Kelipatan Pembagian
Nama Lambang Pelipat Nama Lambang Pembagi
Mol telah disarankan sebagai suatu materi untuk sistem SI. Akan tetapi, adalah lebih teliti
untuk menggunakan kilogram mol (kg-mol). yang didefiniskan sebagai jumlah zat yang
Satu kilogram-mol zat merupakan jumlah zat tersebut dalam kilogram yang secara numerik
sama dengan massa molalnya. Untuk oksigen atom-tunggal, misalnya satu kg-mol
memiliki massa 16 kg dan satu gm-mol memiliki massa 16 gm. Jumlah kg-mol zat, n, sama
dengan massa zat tersebut, m, dalam kilogram dibagi dengan massa molarnya, M, dalam
kg/kg-mol.
Satuan gaya dalam SI adalah kg . m/s2 . Dari pada repot permyataan menuliskan satuan
yang panjang, lebih mudah jika gabungan beberapa satuan yang kompleks diberi nama
yang baru. Jadi Newton (N) digunakan untuk menggantikan kg . m/s2 ; N adalah nama lain
untuk kg . m/s2 .
Tabel 1.1 memberikan berbagai satuan SI , berbagai nama lain (alias) dan simbol dari
besaran mekanik yang penting bagi uraian dalam buku ini. Tabel 1.2 memberikan
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 8
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
informasi yang serupa tapi untuk sistem ini. Tabel 1.3 memberikan nama dan singkatan
panjang, waktu, massa, arus listrik, temperatur dan intensitas luminasi. Sebagai contoh,
meter didefinisikan sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang garis merah-jingga tegas
pada spektrum krypton 86, sedangkan sekon didefinisikan dengan frekuensi radiasi cesium.
Sekarang berbagai satuan tempo dulu didefinisikan dengan satuan dasar SI.
Panjang L foot - ft
Waktu T sekon - s
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 9
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
Energi LF ft * lbf - -
Apabila menggunakan SI selalu diperhatikan bahwa satuan dasar yang dipakai untuk
massa bukanlah g, tetapi kg. Biasanya awalan K, misalnya didepan m, yaitu km, berarti
seribu kali satuan dasar panjang.Tetapi kg berarti satu satuan dasar massa ; kg harus selalu
dipandang sebagai kesatuan, tidak boleh dipecah. Mudah-mudahan saja kelainan ini kelak
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 10
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
menjadi k, untuk menyatakan kilo, sedangkan g sama sekali dihapuskan saja. Jadi, sebagai
penerapan awalan atau prefix. Umpamanya volume yang dinyatakan dalam mm3 berarti
(mm)3 = 10-9 m3, jadi bukan 10-3 X m3 (mikro meter kubik). Awalan didepan suatu satuan
menjadi satuan baru. Jadi jika suatu satuan itu dipangkatkan, sekaligus awalan itu
Tabel 1.4 menyajikan sejumlah nilai gc untuk sejumlah sistem ukuran dalam perangkat
Gaya Massa Panjang Waktu Sistem FML1 Sistem Mlt* Sistem Flt*
lbm ft
(lbf) lbm ft detik 32.174 1.0 --
lbf det 2
slug ft
lbf (slug) ft detik 1 .0 -- 1.0
lbf det 2
kg m
(kgf) kg m detik 9,80665 1.0 --
kgf det 2
gm cm
(dyne) gm cm detik 1.0 1.0 1.0 --
dyne det 2
kg m
(newton) kg m detik 1.0 1.0 --
N det 2
Apabila memungkinkan sistem ukuran MLJ atau FIJ digunakan, nilai gc = 1.0 dan satuan-
Sistem satuan SI akan dipakai dalam keseluruhan buku ini karena sistem ini lebih
mudah pengoperasiannya daripada sistem satuan Inggris. Faktor konversi antara kedua
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 11
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
Kini akan ditinjau ulang konsep energi kinetic dan potensial seperti diberikan
dalam mekanika melalui hukum gerak dan gravitasi. Agar pembahasan bersifat lebih
umum akan digunakan bentuk umum hukum Newton untuk partikel. Percepatan adalah
tidak lain dari laju perubahan kecepatan terhadap waktu, oleh karena itu hukum Newton
1 dV
F M
gc dt
t2
M V 2V 1
1
Fdt g
t1 c
Integral diruas kiri persamaan ini biasanya disebut impuls dan besaran MV disebut
momentum. Persamaan dasar mekanika ini menyatakan bahwa implus yang dihasilkan
dikalikan dengan dX (perkalian skalar) dan kemudian dengan integrasi diantara dua titik
F dX 2 g V
x2
M
2
2
V12
x1 c
Integral diruas kiri persamaan ini lazimnya dinamakan kerja yang dilakukan terhadap
partikel sedangkan besaran kNMV2/2 dinamakan energi kinetic partikel. Hukum dasar
mekanik mengatakan bahwa kerja yang dilakukan gaya terhadap partikel adalah sama
Sebagai contoh (contoh 1.1) akan dihitung energi kinetik sebuah mobil 1000kg
(2200 lbm) yang meluncur dijalan dengan kecepatan 60 mil per jam (88 ft/s; 26,8 m/s).
Dalam SI.
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 12
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
MV 2 2200lbm
EK x(88 ft / s) 2 2,64 x10 5 ft lbf
2g c 2 x32,2 ft lbm /(lbf s )
2
Untuk menentukan hubungan diantara berat dan massa, tinjau beda yang sedang
ditarik keatas dengan tali di dalam medan gravitasi bumi (gambar 1.9). berat adalah gaya
tarik yang dilakukan bumi terhadap benda. Jika benda berada dalam keadaan diam, gaya
yang dilakukan tali terhadap benda sama dengan berat tetapi berlawanan arah. Hubungan
berat dengan massa menjadi jelas jika tali diputuskan sehingga benda jatuh dengan
percepatan gravitasi g. Harga rata-rata besaran ini pada permukaan bumi adalah:
g 9,80m / s 2 32,17 ft / s 2
Sistem yang terdiri dari molekul yang banyak sekali jumlahnya dapat ditanggapi
dengan sederhana apabila bahan di pandang terisi secara kontinu dalam ruang volumenya,
dengan demikian cara pemberiannya secara metematis menjadi sangat sederhana. Dalam
analisa kesinambungan (kontinum), energi kinetic segumpal zat yang mempunyai massa,
M, yang bergerak dengan kecepatan V, adalah M V ² 29C . jadi sama halnya seperti untuk
partikel. Apabila bagian-bagian dari kontinum itu bergerak dengan berbagai kecepatan
yang berbeda, maka energi totalnya di peroleh dengan menjumlahkan (integrasi) energi
setiap bagian kecil dari kontinum itu meliputi seluruh kontinum; tidak dapat di sangkal,
Demikian pula dengan energi potensial. Energi potensial sebongkah zat di hitung
dari berat benda itu dan tingginya di atas suatu datum yang sembarang, sama halnya seperti
untuk parikel. Kedua perhitungan yang baru dikemukakan tadi menggunakan sifat-sifat
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 13
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
yang dapat diamati secara makroskopik : kecepatan, massa, berat, dan ketinggian, untuk
menghitung energi kinetic dan potensial. Energi kinetic yang di hitung dengan cara ini
tentulah belum memperhitungkan energi yang dikaitkan dengan gerakan molekul yang
acak (“random”), yang “ tersembunyi “ dari cara pengamatan makroskopik. Oleh karena
itu energi dalam harus di tampilkan sebagai besaran yang tersendiri untuk dapat
E = EK + EP + U
Disini EK dan EP menyatakan energi kinetic dan energi potensial benda itu, dapat
diamati secara makroskopis dan di hitung dengan cara yang telah di uraikan di atas.
Perhatikan bahwa kedua energi itu mempunyai bentuk yang terorganisasi, dikaitkan,
umpamanya, translasi netto dari semua molekul secara koheren dalam suatu arah, atau
perputaran semua molekul secara koheren mengelilingi suatu sumbu, atau penempatan
semua molekul secara koheren pada suatu ketinggian diatas tanah. Berbeda halnya dengan
energi dalam, U, yang dikaitkan dengan aspek acak atau ketidak terorganisasinya bagian
molekul zat. Tentulah tidak sukar untuk menarik kesimpulan bahwa energi yang
terorganisasi lebih berdaya guna dari energi yang tak terorganisasi, dan memang
demikianlah halnya. Salah satu tugas utama seorang insinyur adalah mencari berbagai cara
yang baik untuk menkonversikan energi yang tak terorganisasi itu menjadi gerak molekul
Aspek konsep energi yang telah dimanfaatkan adalah bahwa energi dari dua system
yang di gabungkan sama dengan jumlah dari kedua energi masing-masing system. Jadi
energi keseluruhan adalah jumlah dari berbagai energi setiap bagian yang membentuk
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 14
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
keseluruhan itu. Pengertian ini sangat berguna sewaktu menentukan energi suatu sistem
yang kompleks, karena energi dari setiap bagian system dapat di hitung dan kemudian di
jumlahkan untuk mendapatkan energi system totalnya. Dalam bahasa termodinamika ciri
Aspek fundamental dari konsep energi adalah kelestarian energi, yaitu, bahwa
energi suatu system yang di isolasi adalah konstan. Persamaan yang menyatakan hukum ini
merupakan landasan bagi analisa kuantitatif terhadap berbagai perubahan yang terjadi di
Sebagai contoh, umpamakan bahwa dua benda yang bergerak saling bertabrakan
secara prontal dan kemudian berhenti. Salah satu dari berbagai hukum mengenai zat, yaitu
prinsif momentum, menyatakan, bahwa oleh karena kedua benda itu akhirnya berhenti,
meminta kedua benda itu haruslah sama secara eksak dalam besaran tak mempunyai tanda
yang berlawanan pada saat tabrakan. Apakah yang terjadi dengan berbagai energinya? Dua
pernyataan yang tidak tepat tapi sering di kemukakan sebagai jawaban adalah
1. Energi hilang
Pernyataan pertama hanya tepat apabila di terapkan terhadap energi mekanik gerak
yang terorganisasi. Sebagai hasil tabrakan, energi kinetic curah (“bulk”) kedua benda itu di
konversikan menjadi energi dalam. Energi tidak nyata lagi secara makroskopik sebagai
energi kinetic, tetapi peningkatan energi dalam jelas ada karena terjadi peningkatan
temperature setiap benda itu.tidak ada energi yang hilang, energi hanya mengalami
susunan yang lain. Pernyataan kedua dapat menjadi benar dengan mengganti kata” panas “
dengan “energi dalam.” Nanti akan jelas bahwa, panas dan energi dalam adalah dua hal
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 15
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
yang sangat berbeda satu dengan lainnya; energi yang dikaitkan dengan berbagai gerakan
dan makroskopik adalah energi dalam, bukan panas. Pemakaian istilah “disipasi” dalam
pernyataan kedua menunjukan bahwa energi dengan bentuk energi kinetic curah, karena
berbagai alasan, lebih diinginkan dari energi dalam. Hal ini memang demikan, karena
pengorganisasian yang rapi dari gerakan curah membuatnya berdaya guna sekali
yang acak dan tak terorganisasi yang diwakili oleh energi dalam membuat energi
sedemikan tidak “siap” untuk dipakai dalam peralatan makroskopik yang praktis.
Kekekalan energi dapat dinyatakan secara Aljabar bagi dua benda a dan b yang
saling bertabrakan; system yang di tinjau terdiri dari dua benda (gambar 2.1), dan
hingga ketika baru saja selesai bertabrakan pada saat keduanya dalam keadaan diam.
1 1
1 a1 b1 aVa21 bVb21 U a1U b1
29 c 29 c
boleh berubah,jadi
E1 = E2
energi energi
awal akhir
substitusi pers. diatas, dapat memberi besarnya peningkatan total energi dalam
sistem,
U 2U 1 U a 2U a1 U b 2U b1
1
29 c
M aVa21 M bVb21
Kerangka referensi inersial
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 16
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
Contoh 1.2
Suatu benda memiliki massa 5 kg dan benda tersebut ditarik ke bumi pada suatu tempat
yang percepatan gravitasinya 8 m/det2. Berapakah bobotnya dalam newton? Jika benda
PENYELESAIAN
Dengan mengacu pada Gambar berikut, gaya yang dikerahkan pada benda tersebut untuk
membuatnya dalam kesetimbangan terhadap aksi medan gravitasi haruslah sama dengan
Perhatikan bahwa bobot benda tersebut dapat berubah yang tergantung pada perubahan
kg m2
mV 2 5 kg 10 m / s 250 2 250 J
1 1 2
Ek =
2 2 s
1.2 BENTUK-BENTUK ENERGI
bentuk, yaitu energi kimia, energi panas, energi mekanis, energi listrik, energi nuklir,
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 17
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
energi gelombang elektromagnetik, energi gaya magnit, dan lain -lain. Suatu media
pembawa energi dapat mengandung berbagai bentuk energi tersebut sekaligus, dan
jumlah energinya disebut energi total (E). Dalam analisis thermodinamika sering digunakan
energi total setiap satuan massa media (m), yang disebut sebagai energi per-satuan massa
𝐸
(e) yaitu, e = 𝑚
Berbagai bentuk energi diatas dapat pula dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu
energi ditandai dari posisinya terhadap lingkungannya atau terhadap suatu referensi yang
ditentukan. Contoh bentuk energi makroskopik adalah energi kinetik (KE) dan energi
potensial (PE). Keberadaan energi mikroskopik ditentukan oleh struktur internal dari zat
struktur dan gerakan molekul zat tersebut. Energi mikroskopik ini disebut sebagai energi
internal (U).
dan pengaruh luar seperti gaya gravitasi, pengaruh energi listrik, sifat magnit, dan
tegangan pemukaan fluida. Energi kinetis KE adalah energi yang disebabkan oleh gerakan
Energi potensial adalah energi yang disebabkan oleh posisi elevasinya dalam medan
PE = m g z
pe = g z
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 18
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
Energi internal meliputi semua jenis energi mikroskopik, yaitu akibat dari struktur
dan aktivitas molekul dalam masa yang ditinjau. Struktur molekul adalah jarak antar
molekul dan besar gaya tarik antar molekul, sedangkan aktivitas molekul adalah kecepatan
gerak molekul. Energi laten adalah energi yang merubah jarak dan gaya tarik antar molekul,
sehingga masa berubah fase antara fase padat atau cair menjadi gas. Energi sensibel
merubah kecepatan gerak molekul, yang ditandai oleh perubahan temperatur dari masa
yang ditinjau.
Energi kimia adalah energi internal sebagai akibat dari komposisi kimia suatu zat,
yang merupakan energi yang mengikat atom dalam molekul zat tersebut. Perubahan
struktur atom menyebabkan perubahan energi pengikat atom dalam molekul, sehingga
atau memerlukan energi (indothermis). Bentuk energi internal lainnya adalah energi
entitas atau sistem yang sedang diperhatikan. Terdapat dua jenis sistem termodinamik
sistem tertutup dan volume atur. Pada sistem tertutup (secara singkat disebut sistem),
analisis dipusatkan pada jumlah materi dengan massa tetap dan identitas tetap. Sistem
dikelilingi oleh batas yang dapat berubah kedudukan, ukuran atau bentuknya tetapi batas
tersebut kedap terhadap aliran materi. Kalor dan kerja yang merupakan wahana
perpindahan energi, dapat melintasi batas sistem tersebut. Daerah di luar batas suatu sistem
dan yang bersentuhan dengannya disebut sekeliling/lingkungan. Sistem yang tidak bertukar
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 19
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
energi maupun materi dengan sekeliling disebut sistem terisolasi. Perhatikan sistem yang
terdiri atas gas yang terkurung di antara silinder dan torak. Seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.2. Walaupun kalor dan kerja dapat melintasi batasnya dan volume tertutup
karena tidak ada massa yang melintasi batasnya. Contoh lain sistem tertutup termasuk
Dalam volume atur yang ditunjukkan pada Gambar 1.3, analisis berpusat pada daerah
dalam ruang yang melaluinya materi dan energi mengalir. Permukaan volume atur disebut
permukaan atur dan selalu terdiri atas permukaan tertutup. Volume atur mencakup daerah
yang sedang diperhatikan dalam menerapkan berbagai prinsip termodinamik dan ini
merupakan konsep yang berguna dalam analisis piranti seperti turbin dan pompa yang
melaluinya massa mengalir. Volume atur dapat berupa yang stasioner atau yang bergerak
pada kecepatan konstan atau kecepatan yang berubah relatif terhadap sistem koordinat.
Jika tidak terjadi perpindahan massa melintasi permukaan atur, volume atur tersebut
termodinamik, yang merupakan versi ideal sistem nyata yang kompleks. Tanpa
memperhatikan jenis sistem yang sedang diperhatikan tersebut. Batas sistem itu haruslah
terdefinisi dengan baik sebagai suatu langkah pertama dan penting sebelum
mendefinisikan batas sistem atau volume atur sedemikian rupa untuk memungkinkan
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 20
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
secara spontan. Sifat sistem ini, yang akan dibahas dalam bab berikutnya, sangat berarti,
hanya apabila suatu sistem berada dalam kesetimbangan termodinamik karena sifat ini
akan berlaku pada sistem secara keseluruhan. Setiap perubahan tingkat keadaan sistem
akan menyebabkan kesulitan dalam memberikan tingkat keadaan bagian dalam (interior)
sistem ini. Kesulitan ini dihindari dengan mendefinisikan tingkat keadaan kuasi-
setiap tingkat keadaan berikutnya yang melaluinya sistem lewat akan dianggap berada
dalam kesetimbangan, dan potensial termodinamik sistem dan potensial sekelilingnya akan
sama.
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 21
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
Suatu sistem thermodinamika adalah suatu massa atau daerah yang dipilih, untuk
dijadikan obyek analisis. Daerah sekitar sistem tersebut disebut sebagai lingkungan. Batas
antara sistem dengan lingkungannya disebut batas sistem (boundary), seperti terlihat pada
Gambar 1.4. Dalam aplikasinya batas sistem merupakan bagian dari sistem
maupun lingkungannya, dan dapat tetap atau dapat berubah posisi atau bergerak.
SISTEM
TERMODINAMIKA
LINGKUNGAN/SEKELILING
Dalam termodinamika ada dua jenis sistem, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka.
Dalam sistem tertutup massa dari sistem yang dianalisis tetap dan tidak ada massa keluar dari
sistem atau masuk kedalam sistem, tetapi volumenya bisa berubah. Yang dapat-keluar masuk
sistem tertutup adalah energi dalam bentuk panas atau kerja. Contoh sistem tertutup adalah
suatu balon udara yang dipanaskan, dimana massa udara didalam balon tetap, tetapi
volumenya berubah, dan energi panas masuk kedalam massa udara didalam balon.
Dalam sistem terbuka, energi dan massa dapat keluar sistem atau masuk kedalam
sistem melewati batas sistem. Sebagian besar mesin- mesin konversi energi adalah
sistem terbuka. Sistem mesin motor bakar adalah ruang didalam silinder mesin, dimana
campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar
sistem melalui knalpot. Turbin gas, turbin uap, pesawat jet dan lain-lain adalah merupakan
sistem thermodinamika terbuka, karena secara simultan ada energi dan massa keluar-masuk
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 22
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
sistem tersebut.
Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut property dari sistem,
lain-lain. Selain itu ada juga property yang didefinisikan dari property yang lainnya
Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, apabila
masing-masing jenis property sistem tersebut dapat diukur pada semua bagiannya dan
tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari
sistem, dimana sistem mempunyai nilai property yang tetap. Apabila property nya
berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu
sistem yang tidak mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan
seimbang (equilibrium ).
seimbang lain disebut proses, dan rangkaian keadaan diantara keadaan awal dan akhir
Keadaan 2
Lintasan proses
Keadaan 1
Tergantung dari jenis prosesnya, maka keadaan 2 dapat dicapai dari keadaan 1
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 23
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
digambarkan dalam sistem koordinat 2 (dua) property, yaitu P-V diagram, P-v diagram,
atau T-S diagram. Proses yang berjalan pada satu jenis property tetap, disebut proses iso -
diikuti nama property nya, misalnya proses isobaris (tekanan konstan), proses isochoris
Suatu proses merupakan laluan yang diikuti oleh suatu sistem sewaktu sistem
tersebut mengalami perubahan tingkat keadaan. Proses ini diuraikan oleh tingkat keadaan
termodinamik berurutan yang dilalui sistem tersebut. Gambar 1.6 menunjukkan diagram p-
Apabila suatu sistem mengalami suatu proses praktis. sistem tersebut akan bergerak
dari kesetimbangan termodinamik dan sebagian atau seluruh tingkat keadaan yang
dilaluinya bisa saja dalam tingkat keadaan ketaksetimbangan. Untuk menilai pergerakan
dari kesetimbangan ini, akan diperhatikan suatu proses yang diidealkan. Suatu proses ideal
atau kuasi-kesetimbangan ialah suatu proses yang tingkat keadaan sistemnya beralih dari
kesetimbangan termodinamik selama proses tetapi dalam jumlah yang sangat kecil sekali
(infinitesimal), misalnya, perhatikan suatu torak tak bergesekan yang dihadapkan pada
tekanan gas P1 pada satu permukaan dan tekanan P2 pada permukaan lainnya. Jika kedua
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 24
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
tekanan itu sama, torak akan berada dalam kesetimbangan. Jika P1 dibuat lebih besar dari
P2 tetapi dengan perbedaan yang sangat kecil sekali, gas pada sisi 1 akan mengalami
pengembangan kecil sebagai akibat ketaksetimbangan gas pada kedua permukaan torak
tersebut. Tetapi karena gaya ketaksetimbangan yang kecil sekali ini, gas akan mengalami
suatu proses tanpa beralih secara sangat mencolok dari kesetimbagan termodinamiknya. Ini
Selama proses itu berlangsung, terjadi perpindahan energi pada batas sistem berupa
kalor atau kerja, dan perubahan sifat sistem dapat saja terjadi. Sifat-sifat atau fenomena
yang tidak berubah selama suatu proses akan berfungsi dalam menguraikan proses
tersebut. Misalnya, suatu proses isokorik menguraikan suatu proses yang volume
sistemnya tetap konstan. Serupa dengan ini, suatu proses isobarik merupakan proses yang
temperaturnya tetap konstan. Suatu proses yang tidak melibatkan interaksi kalor disebut
proses adiabatik.
Apabila suatu sistem pada tingkat keadaan awal tertentu mengalami sederetan proses
dan kemudian kembali ke tingkat keadaan semula, sistem tersebut telah mengalami siklus
termodinamik lengkap. gambar 1.7 menunjukkan diagram p-V suatu siklus termodinamik.
Sifat-sifat sistem, pada saat penyelesaian siklus tersebut, memiliki nilai-nilai yang sama
dengan nilai-nilai awalnya. Suatu sistem disebut menjalani suatu siklus, apabila sistem
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 25
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
tersebut menjalani rangkaian beberapa proses, dengan keadaan akhir sistem kembali ke
keadaan awalnya.
1.4 TEKANAN
Tekanan merupakan salah satu property yang terpenting dalam thermodinamika, dan
didefinisikan sebagai gaya tekan suatu fluida (cair atau gas) pada satu satuan unit luas area.
Istilah tekanan pada benda padat disebut tegangan (stress). Satuan tekanan adalah Pa
1 Pa = 1 N/m2
Karena satuan Pascal terlalu kecil, maka dalam analisis thermodinamika sering
digunakan satuan kilopascal (1 kPa = 103 Pa), atau megapascal (1 MPa = 10 6 Pa). Satuan
tekanan yang cukup dikenal adalah satuan bar (barometric ), atau atm (standard
Alat pengukur tekanan diatas atmosfir adalah manometer, alat pengukur tekanan
vakum disebut manometer vakum, sedang alat pengukur tekanan atmosfir disebut
barometer. Terdapat banyak jenis metode pengukuran tekanan seperti pipa U, manometer
Tekanan dapat diukur dengan berbagai alat. Semua peralatan sedemikian rupa pada
dasarnya mengukur perbedaan diantara dua tekanan; hanya jika salah satu dari tekanan itu
1.5 TEMPERATUR
Ukuran temperatur berfungsi untuk mengindikasikan adanya energi panas pada suatu
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 26
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
benda padat, cair, atau gas. Metodenya biasanya menggunakan perubahan salah satu
property suatu material karena panas, seperti pemuaian, dan sifat listrik.
benda yang akan diukur temperaturnya, maka akan terjadi perpindahan panas ke alat
ukur sampai terjadi keadaan seimbang. Dengan demikian temperatur yang tertera pada
alat ukur adalah sama dengan temperatur pada benda yang di ukur
Law of Thermodynamics), yaitu apabila dua benda dalam keadaan seimbang thermal dengan
benda ketiga maka dua benda tersebut juga dalam keadaan seimbang termal walaupun
tidak saling bersentuhan. Dalam sistem SI satuan temperatur adalah Kelvin (K)
tanpa derajad. Skala dari ukuran temperatur dalam derajad Celcius adalah sama dengan
skala ukuran Kelvin, tetapi titik nol oC sama dengan 273,15 K. Titik nol oC adalah kondisi
es mencair pada keadaan standard atmosfir, sedang kondisi 0 K adalah kondisi nol mutlak
dimana semua gerakan yang menghasilkan energi pada semua materi berhenti.
temperatur maka yang digunakan adalah ukuran dalam K, sedang apabila analisis
berhubungan dengan perbedaan temperatur maka baik ukuran oC maupun K dapat digunakan.
1.6 PERTANYAAN
1. Bobot sebuah mobil ialah 12000 N pada suatu tempat dengan percepatan grafitasi
2. Hitunglah gaya yang dikerahkan pada massa 2 kg yang bergerak pada percepatan 3
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
POLITEKNIK NEGERI Hal. - 27
PONTIANAK TERMODINAMIKA TEKNIK
3. Bobot 1 m3 air pada 25C ialah 11,6 N pada suatu tempat dengan g = 9,81 m/det2.
4. Pengukur tekanan membaca 150 kPa, dan barometer membaca 95 kPa. Carilah tekanan
5. Gaya 800 N dikerahkan pada benda bermassa 25 kg ke arah atas. Dengan mengabaikan
Daftar Pustaka
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN BAB I. KONSEP, DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR