Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sapi Perah

Sapi perah merupakan sapi yang ditenak untuk mendapatkan produk berupa

susu, daging, kulit, tenaganya. Sapi perah merupakan sapi ternak penghasil susu

yang odminan dibanding sapi ternak yang lainnya. Sapi perah sangat efisien dalam

mengubah pakan ternak berupa konsentrat dan hijauan menjadi susu sapi yang

sangat ermanfaat bagi kesehatan. Di negara maju sapi perah dipelihara dalam

populasi yang tertinggi, karena merupakan salah satu sumber kekuatan ekonomi

bangsa. Sapi perash mengahsilakan susu dengan keseimbangan nutrisi sempurna

yang tidak dapat digantikan bahan pakan lain.

Sapi perah ada berbagai macam jenis yang dimanfaatkan oleh manusia. Sapi

FH, sapi Ayrshire, sapi Gunsey, sapi Sahiwal, dan sapi Irishland. Pada awal sapi

tersebut digunakan untuk memenuhi hidup, tetapi dalam perkembangannya

digunakan utuk kegiatan bisnis yang dapat mengahsilkan nilai ekonomi yang tinggi.

Air susu yang dihasilkan dari sapi tersebut merupakan aset yang sangat besar untuk

mendapatkan keuntungan.

Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi mempunyai klasifikasi

taksonomi sebagai berikut :

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Class : Mamalia

Sub class : Theria


Infra class : Eutheria

Ordo : Artiodactyla

Sub ordo : Ruminantia

Famili : Bovidae

Genus : Bos

Group : Taurinae

Spesies : Bos taurus (sapi Eropa), Bos indicus (sapi India/zebu), Bos

sondaicus (banteng/ sapi Bali)

2.2 Alat Pencernaan Ruminansia

Alat pencernaan ruminansia lebih panjang dan komplek serta telah

mengalami modifikasi yang memungkinkan hewan ruminansia dapat menggunakan

serat kasar seperti selulosa dan polisakaridalain seperti heniselulosa dalam jumlah

relatif banyak. ciri khas kelompok hewan ini adalah saluran pencernaan mempunyai

rumen besar, yang ditempati mikroba dan dan berfungsi sebagai tempat pencernaan

fermentatif.

2.3 Kebutuhan Pakan Sapi Perah

Salah satu awal perkembangan ilmu nutrisi adalah upaya mendeskripsikan

pakan dalam istilah senyawakimia atau kelompok senyawa kimia yang mempunyai

fungsi yang khas dalam tubuh yang dikenal dengan nutrien. Nutrient adalah semua

unsur atau senyawa kimia dalam pakan yang menunjang reproduksi, pertumbuhan,

laktasi tauau kebutuhan hidup pokok. Terdapat enam kelompok nutrien yaitu air,

protein dan asam amino, karbohidrat, lemak, vitamin dan unsur anorganik atau
mineral. Protein, karbohidrat dan lemak disebut sebagau nutrien makro, sednakan

vitamin mineral disebut nutrien mikro. Nutiren meyediakan air, energi, komponen

penyusun dan pengaur metabolisme sel (Lammers et al., 2003)

Pakan adalah bahan yang dapat dimakan dan menyediakan zat pakan untuk

ternak. Bahan pakan adalah salah satu atau beberapa macam bahan baik diolah,

setengah jadi atau bahan baku yang bertujuan untuk dibuat menjadi pakan atau

diberiakn langsung kepada hewan pengahsil pangan. Bahan pakan adalah suatu

bagian kompenen atau suatu penyusun dari suatu kombinasi atau campuran suatu

pakan, mempunyai nilai nutrisi maupun tidak dalam pakan ternak, termasuk pakan

tambahan, bahan berasal dari tanaman, hewan atau hewan air atau bahan organik

atau anorganik lain. Pakan terdiri dari air dan bahan kering, bahan kering dibedakan

menjadi bahan keringorganik dan bahan kering anorganik.

Fungsi pakan untuk ternak yang utama adalh sebagai pemenuhan hidup

pokok, pertumbuhan, reproduksi, dan produksi susu. Produksi susu yang

berkulitasringgi dihasilkan oleh peternakan yang mempunyai pengolahan dan

manajemen pakna yang baik. Disamping itu juga tergantung dari faktor genetik dan

stsdium laktasi sapi perah (Romziah, 2004).

2.4 Protein

Siregar (1994) menyatakan, protein merupakan bagian terpenting dari

jaringan tubuh. Apabilah pakan tidak tercukupi protein, tubuh tidak dapat

membentuk dan memelihar jaringan-jarinagn yang harus digantikan, akibatnya

pertumbuhan jaringan akan terganggu. Sapi yang baru lahir membutuhkan protein

untuk pertumbuhan, sedangkan sapi dewasa membutuhkan protein untuk


menggantikan jaringan yang telah tua dan untuk memproduksi sus. Pada dasranya

yang dibutuhkan oleh ternak ruminaasia dari potein adalah asam amino. Di dalam

tubuh ternak ruminansia, asama amino ini adayang bisa disentesis dalam tubuh

merupakan asam amino non esensial. Asam amino yang dibutuhkan ternak

ruminansia sebagian dipenuhi dari protein mikroba dan sebagian lagi dari protein

pakan ayau ransum yang lolos dari fermentasi di dalam rumen.

2.5 Susu

Dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, dijelaskan definisi susu

adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu

steril. Susu segar adalah susu murni yang tidak mengalami pemanasan. Susu murni

adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat. Susu murni diperoleh dengan

cara pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambha suatu kompenen

atau bahan yang lain (Shiddieqy, 2007).

Komposisi susu terdiri air (water), lemak susu (milk fat), dan bahna kering

tanpa emak (solids nonfat). Kemudian bhan kering tanpa lemak trbagi lagi mernjadi

protein, laktosa, minersl, aam (sitrat, format, asetat, laktat, oksalat), enzim, gas dan

vitamin. Prsentase atau jumlah dari masing-masing kompenen tersebut bervariasi

karena dipengaruhi berbagai faktor seperti faktor bangsa (breed) dari sapi. Susu

merupakan bahan pangan yang memiliki komponen spesifik seperti lemak susu,

kasein, dan laktosa (karbohidrat).

Komposisi susu sapi terdiri dari 8% air,9% padatan bukan lemak, dan

sisanya 4% adalah lemak susu. Lemak susu tidak membhayakan bagi tubuh hanya
35% yang diduga meningkatakan kolesterol, sedangkan sisanya 675% tidak

memiliki efek buruk pada kesehatan (Hadiwiyoto, 1983).

Tabel 2.1. komposisi rata-rata susu sapi perah

Bahan Kandungan rata-rata (%) Variasi normal

Air 88,3 82,4-90,7

Lemak 3,5 2,5-6,0

BKTL 9,1 6,8-11,6

Protein 3,2 2,7-4,8

Kasein 2,6 2,3-4,0

Laktabumin 0,7 0,4-0,8

Laktosa 4,9 3,5-6,0

Mineral 0,7 0,6-0,8

(Donagh et al., 1999)

2.6 Tanaman Beluntas

Beluntas merupakan tanaman yang biasanya tumbuh di daerah kering dan

juga sebgai tanaman pagar. Banyak ditemukan di daerah pantai sampai ketinggian

1000 m dpl. . tanaman perdu kecil, tumbuh tegak tinggi mencapai 2 m lebih.

Memiliki cabang banyak, memiliki rambut lembut dan berusuk halus. Bentuk daun

bulat telur sungsang dengan ujung lancip, warna hijau terang. Beluntas memiliki

bunga majemuk yang keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai. Bunga berbentuk

bonggol dan berganggang, bunga beluntas berwarna putih kekuningan (Dalimartha,

1999).
2.7 Taksonomi Tanaman Beluntas

Secarah kedudukan taksonomi dari beluntas di tatanama sistematika

tanaman beluntas termasuk :

Kingdom : Plantae

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Spesies : Pluchea indica (L). Less

(Dalimartha, 1999).

2.8 Kandungan Kimiawi Tanaman Beluntas

Daun beluntas mengandung flavanoid, fenol, tanin, alkanoid, saponin, dan

minyak atsiri. Bagian akar dari beluntas mengandung flavanoid dan tanin

(Dalimartha, 1999).

Anda mungkin juga menyukai