Anda di halaman 1dari 18

TUGAS 2019

TUGAS SOSIOLOGI HUKUM

KORUPSI, KRIMINOLOGI DAN TINDAK


PIDANA KORUPSI
“Kuliah Umum Prof. DR. Aswanto, S.H., M.Si., DFM.”

PASRAH KITTA
B012191041

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM


KONSENTRASI HUKUM KESEHATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
Tindak Pidana Korupsi
Ada dua teori yang menjadi penyebab tindak kejahatan menurut
perspektif kriminolog. Yaitu teori kenikmatan dan teori
kesengsaraan. Teori ini muncul akibat dari tidak cukupnya
perekonomian untuk memenuhi kebutuhan hidup yang terdorong
dari pemikiran untuk hilangnya kesengsaraan yang dialami.

Sebagai contoh pada saat seseorang berkeinginan untuk membeli


sesuatu yang diinginkan namun gajinya tidak cukup dan pada waktu
itu ia dihadapkan pada kewenangan untuk mengatur dana. Bila
kewenangan itu ia ambil, maka ia dapat merubah kondisi
kesengsaraan itu menjadi kenikmatan. Dengan ketentuan jika ia
ketahuan ia bias dipidanakan. Namun dengan dana yg ia dapat, ia
bias membayar hakim dan membaginya sehingga ia masih bias
menikmati dari separuh hasilnya tadi.
Tindak Pidana Korupsi

Sebagai generasi muda, tidak boleh hanya terpaku pada teori-teori


yang sudah tercetus dari kriminolog senior, karena pada waktu
mencetuskan teorinya kondisi Negara belum seperti sekarangini.
Generasi muda, bertanggung jawab mencetuskan teori baru kenapa
seseorang melakukan tindak kejahatan korupsi dengan sudut
pandang yang koperhensif serta dari berbagai aspek.

Tugas kriminolog tidak hanya sekedar untuk mencegah kejahatan,


tetapi harus juga mengetahui kenapa kejahatan itu bias terjadi.

Tugas kriminolog tidak hanya sekedar untuk mencegah kejahatan,


tetapi harus juga mengetahui kenapa kejahatan itu bias terjadi.
Tindak Pidana Korupsi
Dalam bekerja tidak boleh memkirkan tentang gaji, tetapi tidak bias
juga tanpa memperbaiki penghasilan. Dengan pertimbangan tidak
boleh mengatakan semua urusan tergantung pada uang.

Sebagai contoh pada saat mengurus surat ijin mengemudi (SIM).


Pada kasus ini petugas memberikan surat ijin mengemudi (SIM)
secara gratis pada keluarga yang mengurus. Namun petugas tersebut
membebankan biaya dari keluarga tadi yang diberikan surat ijin
mengemudi (SIM) secara gratis dengan membebankan biaya kepada
pemohon dibelakangnya dengan biaya lebih mahal dari ketentuan
semestinya. Melihat kondisi seperti ini, sebagai generasi muda
kriminolog harus dapat menciptakan teori yang baru.
Hukum Pidana
Salah satu undang-undang yang sering di judicial review adalah
hukum pidana, KUHP (Pidana) paling banyak dilakukan judicial
review. Salah satu pasal yang sering di judicial review adalah pasal
yang menyangkut prapradilan.

Dalam pengambilan keputusan hakim, dilakukan di RPH (rapat


permusyawaratan hakim), yang harus dihadiri minimal tujuh hakim,
kalau tidak dihadiri oleh tujuh hakim dianggap tidak kuorum. Pada
kesempatan pengambilan keputusan itu, masing-masing hakim
membuat legal opinion (LO), lalu LO masing-masing hakim itu
dipersentasikan di depan RPH.
Hukum Pidana
Ketika pasal 77 poin mengenai ruang lingkup prapradilan. Di KUHP
ditentukan bahwa yang boleh melakukan prapradilan adalah
penyitaan surat serta penggeledahan.Pada contoh kasus penetapan
pak BG (Budi Gunawan), apakah kasus itu dapat di prapradilankan.

Si A sudah ditetapkan sebagai tersangka, apakah si A dapat


mengajukan prapradilan bahwa penetapan tersanganya itu dapat
dikatakan tidak sah?
Jadi, pertimbangan kita ketika seseorang sudah ditetapkan menjadi
tersangka dan tidak ada bukti yang cukup kemana dia harus
mengadu, mekanisme apa yang mereka gunukan? Sementara
penetapan tersangka tidak bisa dijadikan objek prapradilan.
Hukum Pidana
Mahkamah Konstitusi dalam menangani perkara perwujudutan
dasarnya adalah Hak Asasi Manusia sebagaimana tercantum dalam
konstitusi.

Hal tersebut dapat dibawah ke MK, dan MK bisa mengatakan bahwa


pasal itu memang bertentangan dengan UUD sehingga tidak
memiliki kekuatan hukum mengikat. Sama dengan pengujian Pasal
77, pada penetapan seseorang menjadi tersangka itu juga bisa
dijadikan sebagai objek prapradilan. Penggeledahan, penyitaan surat,
bisa juga menjadi objek prapradilan, namun dengan dissenting
opinion.
Hukum Pidana
Mengapa dissenting opinion? karena pemahaman saya pada saat itu
adalah bahwa MK itu tidak boleh menjadi positif legislator, MK hanya
boleh negative legislator. Negatif legislator artinya MK hanya boleh
menafsirkan norma yang ada dalam UU apakah bertentanga dengan
UU atau tidak. Sedangkan arti dari positf legislator adalah membuat
norma baru, MK tidak boleh melakukan hal tersebut.

Argumen saya ketika itu adalah menambah objek prapradilan, itu


membuat norma baru. Saya setuju mestinya tersangka bisa menjadi
objek, tetapi kalau MK yang melakukan itu berarti MK menjadi
pembuat UU atau positif legislator. Mustinya kita dorong saja ke DPR
untuk diajukan perubahan
Hukum Pidana
Saya di kritik penambahan prapradilan itu melampau kewenangan
MK, tetapi pasal tentang kesusilaan diajukan saya megatakan ini
harus ditambah. Saya di kritik karena saya dianggap tidak konsisten.
Saya bilang tidak bisa kita melihat secara letter late, harus kita
melihat hal-hal yang mempengaruhi dan melihat berbagai aspek.
Kenapa saya mau setuju dengan pasal 284 tentang delik kesusilaan.
Mengapa saya setuju, karena yang dianggap zina itu adalah salah
satu diantara mereka telah terikat pernikahan. Tetap kalau bujang
sama bujang itu tidak bisa dianggap zina. Tetapi kalau itu tetap
dipertahankan anggaplah untuk menghemat pengeluaran. Apakah
itu harus dipertahankan, tentu tidak.
Hukum Pidana
Ketika putusan itu keluar, satu sisi mendapat cemohan yang luar
biasa dan disisi lain mendapatkan apresiasi yang luar biasa. Ketika
posisinya itu 4 dan 5
5 mengatakan ini kalau kita tambah berarti kita positif legislator, 4
mengatakan tidak bisa ini harus kita tambah. Ini berbahaya
menyangkut kehidupan bangsa dan Negara kalau ini dibiarkan.

Sengketa pilpres, kalau nd salah bapak yang memenangkang pak


jokowi?
Bukti yang dibawah oleh kuasa hukum prabowo tidak cukup
Kami tidak menentukan pak jokowi menang, yang menentukan
menang tidaknya pak jokowi itu adalah KPU. KPU mengungumkan
menang kemudian ada yang keberatan sehingga dibawalah ke MK.
MK kemudian memeriksa bukti-buktinya. Tapi bukti yang dibawah
tidak cukup kuat untuk meyakinkan hakim.
Hukum Pidana
Kalau kita menggunakan teori hukum universal di dunia. Siapa yang
mendalilkan itu yang wajib membuktikan. Jangan hakim yang harus
membuktikan, masa kita yang harus ke papua memeriksa. Bukan MK
yang memenangkan Jokowi, tapi KPU yang memenangkan. MK hanya
menyampaikan bahwa bukti yang diajukan oleh pihak prabowo tidak
cukup kuat. Kami tidak katakana salah permohonan anda, tapi kami
hanya mengatakan bukti anda tidak cukup kuat untuk dalil anda.

Pasal-pasal dalam KUHP itu sudah harus mengalami perubahan,


banyak sekali telah diuji di MK. MK sudah melakukan, UU yang telah
di Uji. Pasal-pasal mana yang telah di uji. Saya sudah menyampaikan
ke MK untuk pasal-pasal yang telah di ubah di buatkan anotasi,
jangan sampai kita menggunakan pasal yang mempunyai kekuatan
hukum megikat
Hukum Pidana

Salah satu contoh kongkrit: Salah satu hakim MA telah memvonis


seorang dokter yang dianggap bersalah menurut pasal yang tidak
berlaku lagi. Hakim itu baru memutus di tingkat kasasi, Dr. Bambang
kemudian melakukan PK dan dikabulkan karena pasal yang
digunakan untuk menvonis adalah pasal yang sudah dinyatakan oleh
MK sudah tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dan putusan
MK itu bersifat erga omnes. Bukan hanya mengikat kepada orang
mengajukan permohonan tetapi mengikat secara keseluruhan warga
Negara dan sifatnya final dan banding (sifatnya mengikat dan final)
ketika putusan itu di ucapkan. Putusan MK itu bersifat final dan
mengikat ketika putusan itu telah diucapkan
Pro kontra prapradilan
Kalau tidak cukup bukti apakah kita harus jadi tersangka?

Pro: Penetapan status tersangka bukan hanya bersangkutan oleh


dirinya saja tapi juga kepada keluarganya. Jadi seharusnya hukum itu
harus berkepastian dalam artian jika memang tidak cukup bukti
dihentikan.

Kontra: Jangan-jangan kalau diberi kewenangan untuk dihentikan


KPK akan di interfensi dengan legitimasi oleh prapradilan dia bisa
berhenti. Artinya jangan sampai ada perbuatan koruptif sehingga kpk
dihentikan. Inikan tergantung pada pimpinan kpk, kalau pimpinan
kpk konsen terhadap pemberantasan korupsi dia akan mencari bukti
yang kuat sehingga tidak ada yang dihentikan. Sehingga tidak ada
masalah dengan pasal ini. Kami yakin pasal ini berpotensi dibawa ke
MK hakim sudah pasti di bawah ke MK.
Hukum Pidana

Terlepas itu kita sepakat bahwa, tidak boleh ada norma yang bisa
melemahkan KPK. Karena korupsi itu zero toleransi. Ketika MK
memutuskan bahwa KPK menjadi objek Angket itu adalah
pelemahan KPK. Putusan MK menegaskan bahwa KPK tidak hanya
melaksanakan tugas yudisial tapi juga melaksanakan tugas
administratif (menerima pegawai dan menggunakan anggaran
Negara) itu yang harus diangket. Tetapi soal tugas yudisial, siapapun
tidak bisa intervensi termasuk DPR. DPR pada saat itu keliru
mengangket KPK karena DPR masuk pada ranah yudisial (penyidikan
dan hasil penyelidikan) dan itu tidak boleh.
Pro kontra prapradilan
Tugas yudisial KPK tidak boleh di intervensi. Hukum harus tumbuh
dan berkembang dalam masyarakat, untuk mencegah agar jangan
ada kejehatan. Karena pada sisi munculnya kejahatan kita harus
melihat. Apa yang menjadi sisi munculnya kejahatan, sehingga kita
paham kausa kejahatan hukum harus bekerja. Itulah sebabnya ada
istilah kriminalisasi dan dekriminalisasi. Kriminalisasi Ini dilakukan
dan ternyata merugikan masyarakat, karena tidak dikualifikasi oleh
hukum dibuatlah hukumnya.

Ada juga yang dianggap sebagai tindakan criminal di undang-undang,


tapi faktanya di masyarakat bukan kejahatan. Maka dilakukan
dekriminalisasi Contoh mempertontonkan alat kontrasepsi dalam uu
merupakan kejahatan, tapi kemudian hal itu tidak dianggap sebagai
kejahatan dalam masyarakat.
Kewenangan MK

Kalau zina dikategorikan sebagai persoalan privasi, namun kita harus


pahami bahwa Negara mempuyai wewenang untuk mencegah
kekacauan. Bisa dibayangkan keika berganti-ganti pasangan, maka
menimbulkan ketidak pastian dalam hal ini siapa bapaknya. Negara
tidak dapat menggagu privasi seseorang, namun Negara dapat
mengatur hak privasi seseorang untuk tidak menimbulkan
kekacauan. Kacau Negara ini ketika bukan suami istri melakukan
hubungan badan. Ketika laki-laki atau perempuan bosan kemudian
berganti-ganti pasangan, ini dapat membahayakan kelangsungan
Negara kita.
Pro kontra prapradilan
Memang kita bukan Negara agama, tapi kita Negara yang mengakui
agama. Jangan mendekati zina, mendekati zina pun tidak boleh.
Ketika menguji pasal ini, semua tokoh agama kami panggil untuk
memberikan kesaksian dan semua tokah agama sepakat untuk tidak
memperbolehkan perzinahan/ sex bebas selain dampaknya juga
dapat menimbulkan penyakit dan menggagu kesehatan. Itu adalah
hal privasi dan tidak boleh diambil oleh negara, tetapi Negara harus
hadir untuk mengatur

Kita menyadari bahwa persoalan itu adalah soal privasi, tapi karena
persoalan itu berimplikasi terhadap kelangsungan berbangsa dan bernegara
maka Negara wajib hadir disana.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai