Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. DEFINISI KEPEWATAN KOMUNITAS

1. Komunitas

a. Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas sebagai suatu kelompok
sosial yang di tentutkan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang
sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang
satu dan yang lainnya.

b. Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai sekumpulan orang yang
saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya.

c. Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas (community)


adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (values), perhatian
(interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas,
dengan norma dan nilai yang telah melembaga.

2. Keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral


pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spritual secara
komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia (Harnilawati, 2013)

3. Keperawatan Komunitas

a. Harnilawati (2013) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas mencakup perawatan


kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
luas, membantu masyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut sesuai
dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada
orang lain (WHO,1947).

b. Kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat yag ditujukan
pada pengembangan serta peningkatan kemampuan kesehatan, baik diri sendiri sebagai
perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau
masyarakat (Ruth B. Freeman,1981)

c. Praktik Keperawatan komunitas (communiy health nursing practice) merupakan sintesi


teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan
perawatan kesehatan populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada
individu, keluarga dan kelompok yag mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan
komunitas (Stanhope dan Lancaster, 2010).

d. Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan promosi kesehatan dan


melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan ilmu
keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan
promotif dan pencegahan penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane, 2011).

B. TUJUAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Tujuan Keperawatan Komunitas

Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk


pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai
berikut :

a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care ) terhadap individu,


keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.

b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health general


community ) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.

Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan


masyarakat mempunyai kemampuan untuk :

a. Mengindentifikasi masalah kesehatan yang dialami

b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan maslah tersebut

c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan

d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi

e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi

2. Fungsi Keperawatan Komunitas


1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan.

2) Agar masyarakt mendapatkan pelayan yang optimal sesuai dengan


kebutuhannnya di bidang kesehatan.

3) Memeberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,


komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.

4) Agar masyarakat bebas mengemukan pendapat berkaitan dengan


permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan
pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan (Mubarak,2006).

C. PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS

Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu :

1. Kemanfaatan

Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi
komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak,
2009).

2. Kerjasama

Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta
melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007)

3. Secara langsung

Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan
lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama
peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).

4. Keadilan

Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu
sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau
kapasitas komunitas (Mubarak, 2009).

5. Otonomi Klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa
alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada (Mubarak, 2009).

D. SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok


khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau
perawatan, sasaran ini terdiri dari:

1. Individu

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spritual.

2. Keluarga

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus


menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan.

3. Kelompok Khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis


kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan.

Termasuk diantaranya adalah:

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan


pertumbuhannya, seperti;

1) Ibu hamil

2) Bayi baru lahir

3) Balita

4) Anak usia sekolah

5) Usia lanjut

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan


serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus,
jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.

c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:

1) Wanita tuna susila

2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.

d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

1) Panti wredha

2) Panti asuhan

3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

4) Penitipan balita.

E. FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan pelayanan


terhadap pengaruh lingkunngan (bio-psiko-sosial-cultural-spritual) terhadap kesehatan
komunitas dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan
pencegahan. Falsafah yang melandasi komunitas mengacu kepada falsafah atau
paradigma keperawatan secara umum yaitu manusia atau kemanusia merupakan titik
sentral setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan
bertolak dari pandangan ini disusun falsafah atau paradigma keperawatan komunitas
yang terdiri dari 4 komponen dasar,

Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sbg berikut :

1. Manusia.

Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi atau
batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama
serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

2. Kesehatan.

Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien
/ komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.

3. Lingkungan.
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis,
psikologis, social, cultural dan spiritual.

4. Keperawatan.

Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer,
sekunder dan tersier.

(Efendi Ferry dan Makhfudli, 2009).

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI

 Model tersusun atas ide - ide (konsep - konsep) abstrak dan umum, dan

proposisi yang menspesifikasi hubungan antara keduanya. Model konseptual


sangat penting sebagai landasan perkembangan disiplin keperawatan.

 Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau


skema yang menerangkan tentang serangkaian ide global tentang
keterlibatan individu, kelompok, situasi, atau kejadian, terhadap suatu ilmu
dan pengembangannya.

 Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu


lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa
menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan -sumber yang
tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong
orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan
mekanisme koping yang positif untuk mengatasi stressor ini. Melalui
penjelasan tentang fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan
abstrak maka model konseptual mencerminkan langkah pertama
mengembangkan formulasi teoritis yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah.

 Model konseptual sering tersusun sebagai hasil dari pendalaman intuitif


seorang ilmuwan terutama terjadi dalam lingkup keilmuan disiplin terkait.
Sintesis yang terjadi dalam pengembangan skema konseptual baru sering
mengakibatkan suatu hasil yang unik untuk lingkup keilmuan tersebut.

 Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area


fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia
sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang
bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga perupakan
sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga
dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya
dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah
keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor
penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang
(klien)

 Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai


mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat,
dan kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya.

2.2 Tujuan

Model ini juga mengidentifikasi tujuan keperawatan yang biasanya


menterjemahkannya dari definisi sehat yang dimaksud. Model konseptual
mendefinisikan sehat sebagai kisaran sehat-sakit dari seseorang. Sedangkan
contoh model konseptual menurut Teori Adaptasi Roy adalah Model
konseptualnya berbasis model konseptual adaptasi. Konsep kuncinya adalah
manusia (person), tujuan, kesehatan, lingkungan dan aktifitas keperawatan.

 Tujuan (goal) diartikan sebagai tujuan keperawatan untuk mendorong


terjadinya proses adaptasi dalam 4 cara adaptasi yang kemudian memberi
kontribusi terhadap keadaan kesehatan. Aktifitas keperawatan digambarkan
oleh model adaptif Roy dengan meningkatkan respon adaptif pada situasi
sehat atau sakit, perawat dapat mengambil tindakan untuk memanipulasi
fokal, kontextual atau residual stimuli dengan melakukan analisa sehingga
stimuli berada pada daerah adaptasi.

 Tujuan keperawatan untuk meningkatkan kesehatan seseorang dengan


meningkatkan respon adaptif, energi yang bebas dari perilaku yang tidak
efektif dapat dipakai untuk meningkatkan kesehatan.
2.3 TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL DALAM KEPERAWATAN TEORI DAN
KONSEPTUAL DALAM KEPERAWATAN

1. Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk menolong
klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan
dengan meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan
kemandirian pasien secara rasional, sehingga pasien dapat sembuh atau
meninggal dengan tenang. (VIRGINIA HENDERSON,1978)

2. Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan yang diberikan


untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau orang yang
bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak mampu memberikan
perawatan kepada mereka.

Keperawatan merupakan salah satu daya atau usaha manusia untuk


membantu manusia lain dengan melakukan atau memberikan pelayanan
yang professional dan tindakan untuk membawa manusia pada situasi yang
saling menyayangi antara manusia dengan bentuk pelayanan yang berfokus
kepada manusia seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya.
(DOROTHEA OREM, 1978)

3. Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada


individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan
derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan,
menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau
kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan.

(IMOGENE KING, 1971)

4. Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan


seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap
penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra personal.

(BETTY NEWMAN, 1989)

5. Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses analisa dan


tindakan yang berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau yang
kurang sehat. (CALISTA ROY, 1976)

6. Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi


kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ,
pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta
penyandang cacat. (MARTHA ROGERS, 1970)
7. Keperawatan adalah seni ilmu dalam memberikan pelayanan kepada
individu, keluarga dan masyarakat. (ABDELLAH FAYE)

8. Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan


manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar
manusia)Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk
meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam
berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup
bermasyarakat. (PEPLAU)

9. Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi


paling baik untuk beraktivitas yaitu lingkungan yang sehat dan udara yang
bersih. (FLORENCE NIGHTINGALE, 1895)

10. Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dan
nilai-nilai , dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan
suatu rangkaian disiplin dalam menguasai organisasi atau kumpulan yang
dimiliki individu dalam menjalin hubungan manusia sekitarnya. (LEVINE)

11. Keperawatan berlandaskan teori hubungan interpersonal yang


menitikberatkan pada sifat unik individu atau klien dalam ekspresi verbal
yang mengisyaratkan adanya kebutuhan dan cara-cara memenuhi
kebutuhan. (JEAN ORLANDO, 1961)

2.4 KOMPONEN DASAR DARI PRAKTEK MODEL – MODEL KONSEPTUAL


KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model.


2. Tujuan praktek, pemberian pelayanan sesuai kebutuhan klien
3. Pengetahuan dan ketrampilan, untuk mengembangkan upaya
tercapai tujuan.

2.5 MACAM – MACAM MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Self Care Model


Model perawatan diri sendiri / self care terdiri dari aktivitas dimana
seorang individu melakukan sesuatu utk dirinya dlm mempertahankan
hidup, kesehatan dan kesejahteraan.

Kebutuhan dasar menurut Orem :


a. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan udara, 2 air, 3 Makanan
b. Pemeliharaan proses eliminasi
c. Pemeliharaan dengan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.
d. Pemeliharaan antara kesendirian dengan interaksi sosial
e. Pencegahan resiko pd kehidupan mns dan keadaan sehat manusia
f. Perkembangan dlm klp sosial sesuai dgn potensi, pengtahuan
dan keinginan
“ Jika permintaan Pelayanan diri lebih besar dibandingkan dengan
fasilitas pelayanan diri, maka akan timbul deficit pelayanan diri “
Ada tiga macam kebutuhan self care :

1. Universal  self care utk kebut. Fisiologis dan psikososial.

2. Developmental  self care utk pemenuhan kebut. Perkembangannya

3. Health Deviation  self care yg dibutuhkan saat individu mengalami


penyimpangan dari keadaan sehat

Kategori bantuan self care adalah :

1. Wholly Compensatory  Bantuan scr keseluruhan bagi klien .

2. Partially Compensatory  Bantuan sebagian yg dibutuhkan klien

3. Supportive Educative  Dukungan pendidian kesehatan.

2. Model Sistem
 Komunitas mrp suatu sistem yg terdiri dari sub sistem keluarga dan
supra sistemnya adalah sistem sosial yang lebih luas .
 Klg sebagai sub sistem komunitas mrp sistem terbuka dimana tjd
hub. Timbal balik antara klg dgn komunitas, yg sekaligus sebagai umpan
balik.
 King--Kerangka kerja konseptualnya terdiri dari tiga Sub Sistem :
1. Sistem Personal – Tdr atas konsep mengenai persepsi dirinya,
pertumbuhan & Perkembangan, body image, jarak dan waktu.
2. Sistem Interpersonal—Mengenai interaksi mns, masy., transaksi,
peran dan stress.
3. Sistem Sosial –-Organisasi, otoritas, kekuatan, status & pembuatan
keputusan
 Tujuan akhir perawatan (King`1981) ” manusia berinteraksi dgn
lingk. Yg mengantarkan pd suatu eadaan sehat bagi individu yg memiliki
kemampuan ut berfungsi didlm peran-peran sosial ”

3.Health Care System Model

Adalah bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatan dgn cara


mempertahankan perilaku adaptif dan mengubah perilaku mal adaptif.”

Cara mengefektifkan adaptasi :

(1) kebutuhan fisiologis

(2) konsep diri

(3) fungsi peran dan

(4) saling ketergantungan .

Proses keperawatan tdr dr :

 Pengkajian tingkat pertama, dan kedua,

Pengkajian tingkat pertama : tingkah laku klien pd tiap –tiap cara


adaptif diobservasi dan diuraikan.

Pengkajian tingkat kedua : perawat mengidentifikasi faktor – faktor


fokal, kontekstual dan residual yang mempengaruhi tingah laku klien.

Rangsangan Fokal –menimbulkan situasi seperti stress, perlukaan atau


kesakitan yang mengenai individu.

Rangsangan Kontekstual faktor lain yang ada seperti pergaulan


keluarga atau lingkungan keluarga.

Rangsangan Residual – faktor yg mempengaruhi yg berasal dari latar


belakang klien ;kepercayaan, sikap, pengalaman dan pembawaan .

 Identifikasi masalah,

 Diagnosa keperawatan,

 Menyusun prioritas,

 Menetapkan tujuan, intervensi dan evaluasi.(Roy, 1984)


Kekuatan dari model ini adalah :

 Kebanyakan dari terminologi sudah dikenal


 Proses perawatan serupa dgn standart dr pengkajian s.d. evaluasi
 Fokusnya pada tingkah laku yang adaptaif
 Ditekankan pada pengkajian thd kebutuhan psikososial
 Sudah diterapkan dalam praktik, pendidikan dan riset.
Kekurangan dari model ini adalah :

 Jenis adaptasi yang tumpang tindih ( konsep diri,fungsi peran saling


ketergantungan)

 Penentuan tingkah laku adaptif dan mal adaptif sangat ditentukan


oleh sistem nilai yang ada.

2. Adaptation Model or Nursing


Penekanan pada penurunan stress dgn cara memperkuat garis pertahanan
diri yang bersifat fleksibel; normal dan resisten.

Sehat adalah Suatu keseimbangan bio-psiko-sosio kultural dan spritual pada


tiga garis pertahanan klien yaitu fleksibel, normal dan resisten.

Askep ditujukan untuk mempertahanan keseimbangan tersebut dengan


fokus pada empat intervensi yaitu : Intervensi yang bersifat promosi,
prevensi, kuratif dan rehabilitatif.

3. Model Sistem Tingkah Laku


Seseorang dpt dipandang sbg sebuah sistem tingkah laku seperti tubuh
manusia dipandang sbg sebuah sistem biologis

Sistem tingkah laku tdr dr tujuh subsistem ;

(1) Pencapaian, mrp tingkat pencapaian prestasi melalui


ketrampilan yang kreatif

(2) Perhubungan(afiliasi), pencapaian hubungan dengan lingk


yang adekuat

(3) Penyerangan(agresi), Koping terhadap ancaman di lingkungan


(4) Ketergantungan, sistem perilaku dlm medap[atkan
bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan

(5) Eliminasi,pengeluaran sampah yg tdk berguna scr biologis

(6) Ingesti, sumber dlm memelihara integritas serta mencapai


kesenangan pencapaian pengakuan lingk.

(7) Seksualitas, pemenuhan kebt. Dicintai dan mencintai

Tujuan tindakan keperawatan untuk memperbaiki, mempertahankan, atau


mencapai keseimbangan dan stabilitas sistem tingkah laku pd tingkatan
setinggi mungkin pada individu.

Variabel yg perlu diidentifikasi dari ketidakadekuatan tingkah laku a.l:

1. Insuffisiensi ( ketidakcukupan, menandakan sub sistem tidak berfungsi

2. DisCrepancy ( Ketidaksesuaian), tingkah laku tidak mencapai tujuan yg


ditetapkan

3. InCompatibilitas (ketidakcocokan), tingkah laku dari dua subsistem


terjadi konflik

4. Dominance ( kekuasaan), tingkah ;laku pd subsistem digunakan lebih


banyak dari sub sistem yg lain.

Empat cara intervensi keperawatan agar tingkah laku adekuat :

1. Membatasi atau memberi batasan tingkah laku

2. Mempertahankan atau melindungi dari stressor negatif

3. Menghambat atau menekan respons yd tdk efektif

4. Memudahkan atau memberi pemeliharaan dan rangsangan

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area
fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia
sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang
bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga perupakan sumber
pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep
ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika
seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen
penting dalam perannya

Empat cara intervensi keperawatan agar tingkah laku adekuat :

 Membatasi atau memberi batasan tingkah laku

 Mempertahankan atau melindungi dari stressor negatif

 Menghambat atau menekan respons yd tdk efektif

 Memudahkan atau memberi pemeliharaan dan rangsangan

Anda mungkin juga menyukai