PENDAHULUAN
Demi mencapai kehidupan yang lebih baik diperlukan proses social antara
pemerintah dan masyarakat nya demi mencapai keselarasan dan keseimbangan
antara tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah maupun tujuan yang ingin
dicapai oleh masyarakat.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalahnya adalah “Bagaimana
Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia?”
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pembangunan adalah proses, cara, perbuatan membangun. Pembangunan
Manusia adalah pengukuran perbandingan dari harap hidup, melek huruf,
pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia yang
digunakan untuk mengklasifikasi apakah negara tersebut adalah negara maju,
negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh
dari kebijaksanaan ekonomi terhadapa kualitas hidup( Suparyanto,2013).
Dalam UNDP (United Nations Development Programme), pembangunan
manusia adalah suatu proses untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia (“a
process of enlarging people’s choices”).
IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan
dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya (BPS,
Badan Pusat Statistik 2014).
IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar :
1. Umurpanjangdanhidupsehat (a long and healthy life)
2. Pengetahuan (knowledge)
3
Pembangunan harus mengutamakan penduduk sebagai pusat perhatian.
Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi penduduk,
tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan mereka. Oleh karena itu konsep
pembangunan manusia harus terpusat pada penduduk secara keseluruhan, dan
bukan hanya pada aspek ekonomi saja.
Pembangunan manusia memperhatikan bukan hanya pada upaya meningkatkan
kemampuan (kapabilitas) manusia tetapi juga dalam upaya upaya
memanfaatkan kemampuan manusia tersebut secara optimal.
Pembangunan manusia didukung oleh empat pilar pokok, yaitu: produktifitas,
pemerataan, kesinambingan, danpemberdayaan.
Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan tujuan pembangunan
dan dalam menganalisis pilihan-pilihan untuk mencapainya.
Berdasarkan konsep tersebut, penduduk di tempatkan sebagai tujuan
akhir sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana untuk mencapai
tujuan itu. Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan manusia, ada
empat hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Produktifitas
Penduduk harus meningkatkan produktifitas dan partisipasi penuh dalam
proses penciptaan pendapatan dan nafkah. Sehingga pembangunan ekonomi
merupakan bagian dari model pembangunan manusia.
2. Pemerataan
Penduduk memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses
terhadap sumber daya ekonomi dan sosial. Semua hambatan yang
memperkecil kesempatan untuk memperoleh akses tersebut harus dihapus,
sehingga mereka dapat mengambil manfaat dari kesempatan yang ada dan
berpartisipasi dalam kegiatan produktif yang dapat meningkatkan kualitas
hidup.
4
3. Kesinambungan
Akses terhadap sumber daya ekonomi dan social harus dipastikan tidak hanya
untuk generasi-generasi yang akan datang. Semua sumber daya fisik, manusia,
dan lingkungan selalu diperbaharui.
4. Pemberdayaan
Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan proses yang akan
menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka serta untuk berpartisipasi dan
mengambil keputusan dalam proses pembangunan.
5
jika semua Negara atau daerah mengalami peningkatan pada tingkat tertimbang
yang sama, maka negara-negara miskin/daerah-daerah miskin tidak naik
peringkatnya, sehingga tidak memperoleh penghargaan/pengakuan atas
usahanya memperbaiki kualitas SDM nya.
2. IPM hanya mencakup satu aspek saja dari tujuan pembangunan. Banyak aspek
lain yang tidak masuk kedalam perhitungan, seperti kelestarian lingkungan
hidup, pemerataan pendapatan. Dengan kata lain, IPM bukan merupakan
indicator keberhasilan pembangunan yang komprehensif.
3. IPM sebagai indicator pembangunan yang mengutamakan sumber daya
manusia ternyata tidak mencakup seluruh indicator tentang sumberdaya
manusia. Kendala yang dihadapi biasanya adalah karena ketiadaan data.
1. lama hidup, yang diukur dengan angka harapan hidup ketika lahir;
2. pendidikan yang diukur berdasarkan rata-rata lama bersekolah dan angka melek
huruf penduduk usia 15 tahun keatas;
3. standar hidup yang diukur dengan pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan
menjadi paritas dayabeli. Nilai indeks ini berkisar antara 0-100.
6
Dimensi Kesehatan
Keterangan:
I : indeks komponen
AHH : angka harapan hidup
AHHmin : angka harapan hidup terendah
AHHmaks : angka harapan hidup tertinggi
Dimensi Pendidikan
Keterangan:
I : indeks komponen
HLS : harapan lama sekolah
HLSmin : harapan lama sekolah terendah
HLSmaks : harapan lama sekolah tertinggi
Keterangan:
I : indeks komponen
RLS : rata-rata lama sekolah
RLSmin : rata-rata lama sekolah terendah
RLSmaks : rata-rata lama sekolah tertinggi
7
I : indeks komponen
HLS : harapan lama sekolah
RLS : rata-rata lama sekolah
Dimensi Pengeluaran
Keterangan:
I : indeks komponen
In : indeks komponen
Pengeluaran min : pengeluaran terendah
Pengeluaran maks: pengeluaran tertinggi
Keterangan:
IPM : indeks pembangunan manusia
I :indeks komponen
8
Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM
1. Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalampenghitungan
IPM. Angka melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan
secara utuh karena tidak dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain
itu, karena angka melek huruf di sebagian besar daerah sudah tinggi,
sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan daerah dengan baik.
PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
2. Penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM
menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi
oleh capaian tinggi dari dimensi lain.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11