Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS

A. Teori Dasar

Analisa saringan adalah pengelompokan besar butir analisa agregat


kasar dan agregat halus menjadi komposisi gabungan yang ditinjau
berdasarkan saringan. Adapun tujuan dari analisa saringan yaitu :
1. Untuk mendapatkan beton yang mudah dikerjakan (diaduk, dialirkan,
dan didapatkan) yang mempunyai tingkat workability yang tinggi.
2. Untuk mendapatkan harga beton yang ekonomis, kekuatan tinggi.
3. Untuk mendapatkan baton yang betul – betul padat.
4. Untuk mendapatkan batas gradasi dari agregat.
5. Untuk mendapatkan komposisi campuran ( gabungkan ) analisa
agregat kasar dan agregat halus dalam bentuk ideal.

Saringan yang digunakan untuk agregat halus adalah :


1. Saringan 4
2. Saringan 8
3. Saringan 16
4. Saringan 30
5. Saringan 50
6. Saringan 100
7. Saringan 200
8. Pan

Bentuk – bentuk gradasi agregat :


1. Well gradet ( bergradasi baik ).
2. Gap gradet ( bergradasi terputus ).
3. Uniform gradet ( bergradasi beragam ).

Gradasi agregat sangat penting peranannya dalam suatu konstruksi yang


berkualitas karena gradasi ini berpengaruh terhadap sifat beton.

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

B. Tujuan Percobaan

Menentukan pembagian butir (gradasi) agregat. Data distribusi butiran

pada agregat diperlukan dalam perencanaan adukan beton. Pelaksanaan

penentuan gradasi ini dilakukan pada agregat halus. Alat yang digunakan

adalah seperangkat saringan dengan ukuran tertentu. Tujuan pengujian ini

ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran

baik agregat halus. Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukan dalam tabel

atau grafik.

C. Peralatan

1. Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram

2. Seperangkat saringan dengan ukuran :

No. Ukuran lubang


Saringan mm inch
- 9,5 3/8
4 4,760 -
8 2,380 - SEPERANGKAT SARINGAN
16 1,190 -
UNTUK AGREGAT HALUS (PASIR)
30 0,595 -
Berat minimum contoh = 1000 gram.
50 0,279 -
100 0,159 -
200 0,075 -

3. Talam

4. Kuas

5. Sekop

6. Stopwatch (handphone)

7. Wadah Pemisah

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

D. Prosedur Praktikum

1. Ambil kemudian timbang benda uji yang akan dijadikan sampel sebanyak

1000 gram .

2. Siapkan saringan dan susun saringan (No.4, No.8, No.16, No.30, No.50,

No.100, No.200, dan Pan).

3. Masukkan benda uji pada saringan, kemudian saringan diguncangkan

secara manual selama 15 menit.

4. Setelah itu timbang berat contoh benda uji yang tertahan di tiap-tiap

saringan kemudian catat berat sampel.

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

E. Perhitungan

1. Persentase tertahan (%)

 Saringan No. 4 =0%

Tertahan No.8
 Saringan No. 8 = x 100 %
Berat Total Tertahan

106,6
= x 100 %
999,8

= 10,665 %

Tertahan No.16
 Saringan No. 16 = x 100 %
Berat Total Tertahan

193,6
= x 100 %
999,8

= 19,370 %

Tertahan No.30
 Saringan No. 30 = x 100 %
Berat Total Tertahan

241,5
= x 100 %
999,8

= 24,162 %
Tertahan No.50
 Saringan No. 50 = Berat Total Tertahan
x 100 %

198,5
= 999,8
x 100 %

= 19,860 %

Tertahan No.100
 Saringan No. 100 = x 100 %
Berat Total Tertahan

188,1
= 999.8
x 100 %

= 18,819 %

Tertahan No.200
 Saringan No. 200 = Berat Total Tertahan
x 100 %

58,8
= 999,8
x 100 %

= 5,883 %
Analisa Saringan Agregat Halus
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

Tertahan di PAN
 PAN = x 100 %
Berat Total Tertahan

12,4
= x 100 %
999,8

= 1,241 %

1. Persentase tertahan kumulatif (%)


 No. 8 = Persen tertahan kumulatif No. 4 + Persen tertahan No.8

= 0 + 10,665

= 10,665 %

 No. 16 = Persen tertahan kumulatif No. 8 + Persen tertahan No. 16

= 10,665 + 19,370

= 30,035 %

 No. 30 = Persen tertahan kumulatif No. 16 + Persen tertahan No. 30

= 30,035 + 24,162

= 54,197 %

 No. 50 = Persen tertahan kumulatif No. 30 + Persen tertahan No. 50

= 54,197 + 19,860

= 74,057 %

 No.100 = Persen tertahan kumulatif No. 50 + Persen tertahan No. 100

= 74,057 + 18,819

= 92,876 %

 No. 200 = Persen tertahan kumulatif No. 100 + Persen tertahan No. 200

= 92,876 + 5,883

= 98,759 %

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

 PAN = Persen tertahan kumulatifNo. 4 + Persen tertahan PAN

= 98,759 + 1,241

= 100 %

2. Persentase lolos kumulatif (%)


 No. 8 = Persen lolos kumulatif No. 4 - Persen tertahan No. 8

= 100 – 10,665

= 89,335 %

 No. 16 = Persen lolos kumulatif No. 8 - Persen tertahan No. 16

= 89,335 – 19,370

= 69,965 %

 No. 30 = Persen lolos kumulatif No. 16 - Persen tertahan No. 30

= 69,965 – 24,162

= 45,803 %

 No. 50 = Persen lolos kumulatif No. 30 - Persen tertahan No. 50

= 45,803 – 19,860

= 25,943 %

 No. 100 = Persen lolos kumulatif No. 50 - Persen tertahan No. 100

= 25,943 – 18,819

= 7,124 %

 No. 200 = Persen lolos kumulatif No. 100 - Persen tertahan No. 200

= 7,124 – 5,883

= 1,241 %

 PAN = Persen lolos kumulatif No. 200 - Persen tertahan PAN

=1,241– 1,241

=0%

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

3. Modulus Kehalusan
Persen tertahan kumulatif No 8 + 16 + 30 +50 + 100 + 200
Modulus Kehalusan =
100
10,665 + 30,035 + 54,197+ 74,057+92,876+98,759
=
100
261,83
=
100
= 2,618

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

F. Tabel dan Kurva Gradasi Agregat Halus

Gradasi Agregat Halus dengan Diameter antara 9,50 – 0,075 mm


Berat Contoh = 1000 gram
Nomor Ayakan

Ukuran Persentase Persentase


Lubang Berat Persentase Spesifikasi
Tertahan Lolos
Ayakan Tertahan Tertahan ASTM
Kumulatif Kumulatif
(Gram) (%) C136:2012
(%) (%)
mm Inci
4 4,75 - 0 0 0 100 100
8 2,38 - 106,6 10,665 10,665 89,335 80-100
16 1,19 - 193,6 19,370 30,035 69,965 50-85
30 0,59 - 241,5 24,162 54,197 45,803 25-60
50 0,27 - 198,5 19,860 74,057 25,943 (10-30)
10
0,15 - 188,1 18,819 92,876 7,124 (2-10)
0
20 0,07
- 58,8 5,883 98,759 1,241 0-2
0 4
PAN 12,4 1,241 100 0
Total 999,5 100 261,83
Modulus Kehalusan 2,618

Grafik Pembagian Butir Agregat Halus

120
Persentase Lolos Kumulatif (%)

100

80

60 Batas Atas
Batas Bawah
40
Gradasi Agregat Halus
20

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Ukuran Lubang Saringan (mm)

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

Catatan:

- Berdasarkan SNI-2002 Pasal 3.3 menyatakan bahwa pasir alam sebagai hasil

disintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah

batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm.

- Berdasarkan SNI-2002 Pasal 5.3 Ayat 1.1 yang mengacu pada ASTM C.136

menyatakan bahwa agregat halus ialah agregat yang semua butirnya

menembus ayakan berlubang 4,75 mm.

- Berdasarkan SNI-2002 Pasal 5.3 Ayat 1.1 yang mengacu pada ASTM C.136

memberikan batasan modulus kehalusan butir yaitu 2,20 sampai 3,10.

- SKSNI T-15-1990-03 memberikan batas gradasi agregat halus seperti pada

tabel di bawah ini :

Lubang Persen Berat Butir Yang Lewat Ayakan


Ayakan (mm) I II III IV
10 100 100 100 100
4,7 90-100 90-100 90-100 95-100
2,4 60-95 75-100 85-100 95-100
1,2 30-70 55-90 75-100 90-100
0,6 15-34 35-59 60-79 80-100
0,3 5-20 8-30 12-40 15-50
0,15 0-10 0-10 0-10 0-15

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

- SNI-2002 Pasal 5.3 Ayat 1.1 yang mengacu pada ASTM C.136 memberikan

syarat mutu agregat halus seperti pada tabel di bawah ini.

Ukuran Lubang Ayakan (mm) Persen Lolos Kumulatif (%)


9,5 100
4,75 95-100
2,36 80-100
1,18 50-85
0,6 25-60
0,3 10-30
0,15 2-10

G. Kesimpulan

- Modulus kehalusan butir yang diperoleh sebesar 2,618 (Spesifikasi 2,20 -

3,10) dengan demikian modulus kehalusan memenuhi syarat ASTM C.136.

- Dari grafik dapat dilihat bahwa, dengan mengacu pada Spesifikasi ASTM

C136, maka nomor ayakan yang memenuhi batas atas dan batas bawah

adalah nomor 4, 8, 16, 30, 50, 100, dan 200

- Semakin banyak agregat halus yang lolos saringan dengan diameter saringan

terkecil maka uji kehalusan agregat semakin baik. Dengan analisa lolos

ayakan tersebut dapat diketahui kualitas baik buruknya agregat tersebut.

Sebalikya jika semakin banyak agregat yang tertahan dalam saringan

berdasarkan kriteria diameter saringan maka dapat disimpulkan bahwa

kualitas kehalusan agregat tersebut buruk.

- Persen lolos kumulatif agregat halus pada SNI-2002 yang mengacu pada

ASTM (American Standard Testing and Material) C.136 memiliki batas

gradasi agregat halus yaitu persen berat butir yang lewat ayakan I.
Analisa Saringan Agregat Halus
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

H. Saran
Agar pelaksanaan praktikum selanjutnya dapat berjalan dengan lancar

maka kami menyarankan :

1. Sebaiknya asisten membuat jadwal pelaksanaan praktikum agar praktikum

dapat berjalan dengan tertib dan lancar.

2. Fasilitas dalam laboratorium dapat diperbaharui agar dapat menunjang

kegiatan pelaksanaan praktikum selanjutnya.

3. Setelah pemakaian fasilitas laboratorium agar segera dibersihkan dan

dikembalikan ke posisi semula.

4. Sebaiknya para praktikan menyimak dengan baik arahan dari asisten agar

saat melakukan percobaan tidak terjadi kesalahan.

5. Diperlukan ketelitian dalam melakukan percobaan ini agar diperoleh data

yang akurat.

6. Sebaiknya keadaan di dalam laboratorium lebih tertib dan tenang agar

praktikan dapat lebih konsentrasi dalam melaksanakan praktikum.

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

I. Foto Alat dan Bahan

Gambar 1. Timbangan Gambar 2. talam


dengan ketelitian 0,1 gram

Gambar 3. Seperangkat Gambar 4. kuas


Saringan

Gambar 5. Sekop Gambar 6. Stopwatch (handphone)

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

Gambar 8. Agregat halus


Gambar 7. Wadah pemisah. (pasir) sebanyak 1000 gram.

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

J. Foto Kegiatan

Gambar 9. Proses menimbang Gambar 10. Proses penyaringan


contoh benda uji sebanyak aggregat selama 15 menit
1000 gr

Gambar 11. Proses pemisahan Gambar 12. Proses menimbang berat


butiran agregat sampel setelahdisaring menggunakan
pada tiap saringan timbangan digital

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

Gambar 13. Agregat yang Gambar 14. Agregat yang


tertahan disaringan No.8 tertahan disaringan No.16
sebanyak 106,6 gram sebanyak 193,6 gram

Gambar 15. Agregat yang Gambar 16. Agregat yang


tertahan disaringan No.30 tertahan disaringan No.50
sebanyak 241,5 gram sebanyak 198,5 gram

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

Gambar 16. Agregat yang tertahan


disaringan No.100
sebanyak 188,1 gram

Gambar 17. Agregat yang


tertahan disaringan No.200
sebanyak 58,8gram

Gambar 18. Agregat yang


tertahan di PAN sebanyak
12,4 gram

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

K. Foto Kelompok

Foto Kelompok V

Analisa Saringan Agregat Halus


Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton Kelompok V

L. Daftar Pustaka

ASTM (American Standard Testing and Material) C136 “METODE UJI

UNTUK ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS”.

Pedoman Pelaksanaan Praktikum Beton, Prof. Dr. Ir. Jonie Tanijaya,

MSc, Universitas Kristen Indonesia Paulus, Makassar, 2004.

SNI 03-1968-1990 “METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS

SARINGAN AGREGAT HALUS”.

Analisa Saringan Agregat Halus

Anda mungkin juga menyukai