Anda di halaman 1dari 3

1.

Filtrasi

Pada saat udara dihisap oleh compressor, terlebih dahulu udara disaring dengan menggunakan filter,
agar kotoran atau gas-gas pengotor dari udara bebas dapat disaring dan tidak terikut dalam proses –
proses selanjutnya.

Contoh gas pengotor : uap air dan karbondioksida, debu juga bisa menjadi zat pengotor pada udara
bebas. Zat pengotor ini harus dihilangkan karena dapat menyebabkan penyumbatan pada perlatan,
tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan, korosi, dan juga dalam batas – batas tertentu dilarang
terkandung dalam spesifikasi produk akhir.

2. Kompressi

Alat yang digunakan yaitu compressor, dimana fungsinya yaitu menaikkan tekanan udara bebas yang
diserap sampai 145 – 175 Psig.atau sekitar 6 bar.

3. Cooling Water

Air umumnya digunakan sebagai pendingin pada industry sebab air tersedia jumlahya dan mudah
ditangani. Air juga mampu menyerap sejumlah besar enegi per satuan volume dan tidak mengalami
ekspansi maupun pengerutan dalam rentang temperature yang biasanya dialaminya. System penguapan
terbuka merupakan tipe system pendingin yang umumnya digunakan dalam plant pemisahan udara.

Sebagian industry menggunakan system direct cooler pada proses pendinginannya, dimana terjadi
kontak langsung antara udara dengan air pada sepanjang tray direct cooler. Direct cooler mempunyai
kelebihan dari pada proses pendinginan yang menggunakan tube atau shell cooler, dimana temperature
yang bisa dicapai yaitu 2ºC, sedang pada tube atau shell cooler hanya sekitar 8ºC, efek pengguyuran
(scrubbing) dari air juga dapat membantu menurunkan kandungan partikel dan menyerap pengotor yang
terbawa udara. Namun jika direct cooler tidak terjaga,seperti ∆P tinggi (pada aliran dan udara masuk)
dan tinggi cairan (pada aliran air). Oleh karena tingginya perbedaan temperature yang melalui tray
bawah unit, maka pada tray ini sangat mungkin terjadi pembentukan kerak. Untuk alasan itu, water
treatment harus bekerja efektif dan tray harus dibersihkan dan diperiksa jika memungkinkan.
4. Purrification (Pemurnian)

Pada proses ini terdapat proses penyerapan ( adsorpsi ) terhadap material / zat – zat pengotor dari feed
air , diantaranya : uap air, karbon monoksida, karbon dioksida, dan beberapa kandungan hidrokarbon.
Pada beberapa industry, menggunakan 2 layer pada vessel pemurnian ini, layer bawah menggunakan
alumina untuk menyerap / mengadsorpsi kandungan uap air dalam udara dan bagian top / atas
menggunakan molecular sieve yang bertindak sebagai adsorben untuk menghilangkan karbondioksida.

5. Heat Exchanger (Pemindah Panas)

Melewati exchanger, udara didinginkan hingga mendekati titik pencairan. Karena udara menjadi dingin,
mula – mula uap air akan menjadi deposit, dimulai jadi cairan kemudian berubah menjadi salju halus
dengan arah yang berlawanan. Fungsi heat exchanger untuk memudahkan pergerakan panas yang akan
dipindahkan aliran panasnya, dari zat yang memiliki panas lebih tinggi menuju daerah yang dingin hingga
temperature keduanya sama

6. Ekspansi

Udara yang dingin tersebut diekspansikan atau diturunkan pressure nya sampai tekanan menjadi 70 – 80
psig hingga udara tersebut cair.

7. Distilasi

Pada proses ini final terjadi proses pemisahan antara gas – gas yang terkandung pada udara bebas
sebagai umpan melalui perbedaan titik didih (relative volatilitas). Dimana nitrogen memiliki titik didih
yang lebih tinggi dibandingkan dengan gas – gas lain yang terkandung dalam udara yaitu -195. Bila
dipisahkan masing – masing gas pada proses vaporisasi (destilasi), maka nitrogen akan cepat menguap
dan menghasilkan produk gas yang siap digunakan.
Gas nitrogen yang dihasilkan dari proses vaporisasi bisa dirubah bentuk menjadi liquid dengan cara
dilewatkan pada kolom – kolom

Anda mungkin juga menyukai