0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan4 halaman
Diagram Fishbone (tulang ikan) digunakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah dengan mengelompokkannya ke dalam 5 kategori yaitu manusia, metode, mesin, bahan, dan lingkungan. Diagram ini memvisualisasikan hubungan antara masalah utama dan penyebab-penyebabnya.
Diagram Fishbone (tulang ikan) digunakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah dengan mengelompokkannya ke dalam 5 kategori yaitu manusia, metode, mesin, bahan, dan lingkungan. Diagram ini memvisualisasikan hubungan antara masalah utama dan penyebab-penyebabnya.
Diagram Fishbone (tulang ikan) digunakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah dengan mengelompokkannya ke dalam 5 kategori yaitu manusia, metode, mesin, bahan, dan lingkungan. Diagram ini memvisualisasikan hubungan antara masalah utama dan penyebab-penyebabnya.
Keamanan pangan didefinisikan sebagai jaminan bahwa makanan tidak akan
menyebabkan kerugian bagi konsumen. Ketika sudah dipersiapkan dan/atau dimakan sesuai dengan penggunaannya yang dimaksudkan. Baru-baru ini, ada peningkatan permintaan pelanggan untuk makanan yang aman; ini memimpin industri makanan dalam melakukan jumlah penelitian keamanan makanan dan membangun standar keamanan makanannya. Ini adalah alat untuk menganalisis proses bisnis dan efektivitas. Ini mengevaluasi penyebab dan sub-penyebab dari satu masalah tertentu, dan oleh karena itu membantu untuk mengungkap semua gejala masalah bisnis. Masalah utama, yang diperlukan untuk diselesaikan, telah diletakkan di kepala diagram, dan penyebabnya adalah diletakkan sebagai tulang. Tulang yang lebih kecil diciptakan sebagai kemiripan dari sub-penyebab. Pada akhirnya, setelah selesai diagram, itu adalah evaluasi komprehensif penyebab masalah utama, dan mengungkapkan semua kemungkinan akar penyebab (Tangtrongsakol, 2013). Diagram Fishbone (tulang ikan), atau biasa pula disebut ishikawa diagram ataupun cause effect diagram, adalah salah satu dari root cause analysis tools yang paling populer di kalangan praktisi industri untuk melakukan quality improvement mendasarkan pada usaha mengenali akar penyebab terjadinya variasi pada quality characteristics tertentu yang ingin dicapai. Meski telah banyak dipakai di dunia industri, disayangkan tool ini menderita kelemahan karena tidak memfasilitasi analisa korelasi antar potential root causes dari masing-masing kategori yang ada (5M1E - man machine method measurement material environment), selain tentu saja penyajian datanya yang hanya kualitatif. Kelemahan ini diyakini menjadi kontributor utama penyebab kegagalan fishbone diagram dalam mengenali root causes yang berupa sumber variasi common cause dan hanya mampu mengenali yang berasal dari sumber variasi special cause. Diagram Fishbone memiliki kelebihan yaitu secara visual diagramnya jelas serta dapat menggali ide dari pemikiran beberapa orang secara detail dengan mendasarkan pada a set of categories yaitu 5M1E (man machine method material measurement environment). Walaupun demikian, sangat disayangkan tool tersebut mempunyai kekurangan, yaitu diagram fishbone tidak dapat menggambarkan hubungan atau keterkaitan antar variabel di dalamnya serta tidak mampu menghubungkan dengan jelas korelasi antara sumber permasalahan yang teridentifikasi tersebut. Selain itu, faktor-faktor penyebab tersebut masih berupa hipotesis sehingga belum terbukti keberadaannya (Yuniarto, 2012). 4.Jelaskan Kapan Diagram Ishikawa Digunakan? Penerapan diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan Akibat)/ Ishikawa ini dapat menolong kita untuk dapat menemukan akar “penyebab” terjadinya masalah khususnya di industri manufaktur dimana prosesnya terkenal dengan banyaknya ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan. Apabila “masalah” dan “penyebab” sudah diketahui secara pasti, maka tindakan dan langkah perbaikan akan lebih mudah dilakukan. Dengan diagram ini, semuanya menjadi lebih jelas dan memungkinkan kita untuk dapat melihat semua kemungkinan “penyebab” dan mencari “akar” permasalahan sebenarnya. Pada dasarnya diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan Akibat)/ Ishikawa dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan berikut : a) Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah b) Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah c) Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut d) Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil yang diinginkan e) Membahas issue secara lengkap dan rapi f) Menghasilkan pemikiran baru (Murnawan, 2014).
Fishbone Diagram dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengorganisir sebab-
sebab yang mungkin muncul dari efek-efek khusus. Kemudian memisahkan akar penyebabnya dan menyebutkan beberapa permasalahan yang muncul. Selain itu diagram Fishbone digunakan saat ingin mengetahui analisis proses, segala kendalakendala atau permasalahan yang dihadapi, serta memperoleh informasi/data. Seperti permasalahan yang ada pada proses produksi, diagram fishbone digunakan untuk mengetahui,keterlambatan proses produksi : a) tingkat defect (cacat) produk yang tinggi b) mesin produksi yang sering mengalami trouble c) output lini produksi yang tidak stabil yang berakibat kacaunya plan produks d) produktivitas yang tidak mencapai target (Widyahening,2018).
7. Jelakan 5 Faktor Yang Ada Dalam Diagram!
Dalam pembuatan diagrma tulang ikan, akibat atau permasalahan digambarkan
dalam bagian kepala ikan, sedangkan faktor-faktor penyebab diletakkan sebagai tulang ikan. Pertama permasalahan biasanya digolongkan menjadi beberapa golongan besar, kemudian penjabaran selanjutnya yang lebih terperinci dapat dibuat dengan mengajukan penyataan “mengapa” secara terus-menerus. Penggolongan dalam garis besar faktor faktor penyebab dimaksud biasnya dibagi atas: Bahan (material), Alat (machine), Manusia (man), Cara (method), dan Lingkungan (environment) ( Kuswandi, 2004). Manusia: operator lelah dan gugup; operator yang tidak terlatih, operator yang tidak berpengalaman; kecerobohan dalam mengukur. Metode: metode pengukuran yang tidak memadai; skema pengukuran yang tidak akurat; kesalahan posisi diukur objek; kesalahan posisi perangkat; kesalahan prosedur regularisasi; Akurat regularisasi ke ukuran nominal; jumlah pengukuran menyadari; penekanan kesalahan kotor; blok dengan jumlah skala yang dipilih secara tidak akurat; tidak menerapkan koreksi yang dihasilkan kesalahan sistematik; Mesin: A. perangkat dengan akurasi yang tidak memadai untuk toleransi; perangkat dengan batas pengukuran; gesekan perangkat; tidak mengamati pemeriksaan secara periodik; kesalahan perangkat yang membatasi gaya pengukuran; kesalahan teoritis dari perangkat; kelainan pada mengukur permukaan; pilihan yang tidak akurat dari kontak sensitif; pilihan yang tidak akurat dari yang beruba elemen (Tips, kabel dikkalibrasi); Bahan: pola diwujudkan dengan Cacat; timbangan yang tidak menempel; pembukaan posisi prisms; Kaliber gesekan variasi spasial dari potongan; Medio Ambiente (SP.)/lingkungan: suhu, tekanan, kelembaban, getaran, kebisingan, cahaya, udara Komposisi (Liliana, 2016). DAFTAR PUSTAKA Kuswandi Dan Erna Mutiara. 2004. Delta Delapan Langkah Dan Tujuh Statistika Untuk Peningkatan Mutu Berbasis Komputer. Pt. Elex Media Komputindo. Jakarta. Murnawan,Heri Dan Mustofa.2014. Perencanaan Produktivitas Kerja Dari Hasil Evaluasi Produktivitas Dengan Metode Fishbone Di Perusahaan Percetakan Kemasan Pt.X. Jurnal Teknik Industri Heuristic Vol 11. (1) : 27-46 Yuniarto, Hari Agung., Annisa Dewi Akbari., dan Nur Masruroh. 2012. Perbaikan pada Fishbone Diagram Sebagai Root Cause Analysis Tool. Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340. Tangtrongsakol,Phuwadol.,Pradthana Samunyatorn., Patchamon Teskayan., Papanan Jantarabuo., Phongthep Krainarong., Kantaporn Lapmananon., and Thanwadee Chinda. 2013. Proceedings of the 4th International Conference on Engineering, Project, and Production Management : Thailand Liliana,Luca. 2016. A new model of Ishikawa diagram for quality assessment. IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering 161