Anda di halaman 1dari 4

TIPUS :

Keamanan pangan didefinisikan sebagai jaminan bahwa makanan tidak akan


menyebabkan kerugian bagi konsumen. Ketika sudah dipersiapkan dan/atau dimakan
sesuai dengan penggunaannya yang dimaksudkan. Baru-baru ini, ada peningkatan
permintaan pelanggan untuk makanan yang aman; ini memimpin industri makanan
dalam melakukan jumlah penelitian keamanan makanan dan membangun standar
keamanan makanannya. Ini adalah alat untuk menganalisis proses bisnis dan efektivitas.
Ini mengevaluasi penyebab dan sub-penyebab dari satu masalah tertentu, dan oleh karena
itu membantu untuk mengungkap semua gejala masalah bisnis. Masalah utama, yang
diperlukan untuk diselesaikan, telah diletakkan di kepala diagram, dan penyebabnya
adalah diletakkan sebagai tulang. Tulang yang lebih kecil diciptakan sebagai kemiripan
dari sub-penyebab. Pada akhirnya, setelah selesai diagram, itu adalah evaluasi
komprehensif penyebab masalah utama, dan mengungkapkan semua kemungkinan akar
penyebab (Tangtrongsakol, 2013).
Diagram Fishbone (tulang ikan), atau biasa pula disebut ishikawa diagram
ataupun cause effect diagram, adalah salah satu dari root cause analysis tools yang paling
populer di kalangan praktisi industri untuk melakukan quality improvement mendasarkan
pada usaha mengenali akar penyebab terjadinya variasi pada quality characteristics
tertentu yang ingin dicapai. Meski telah banyak dipakai di dunia industri, disayangkan
tool ini menderita kelemahan karena tidak memfasilitasi analisa korelasi antar potential
root causes dari masing-masing kategori yang ada (5M1E - man machine method
measurement material environment), selain tentu saja penyajian datanya yang hanya
kualitatif. Kelemahan ini diyakini menjadi kontributor utama penyebab kegagalan
fishbone diagram dalam mengenali root causes yang berupa sumber variasi common
cause dan hanya mampu mengenali yang berasal dari sumber variasi special cause.
Diagram Fishbone memiliki kelebihan yaitu secara visual diagramnya jelas serta dapat
menggali ide dari pemikiran beberapa orang secara detail dengan mendasarkan pada a
set of categories yaitu 5M1E (man machine method material measurement environment).
Walaupun demikian, sangat disayangkan tool tersebut mempunyai kekurangan, yaitu
diagram fishbone tidak dapat menggambarkan hubungan atau keterkaitan antar variabel
di dalamnya serta tidak mampu menghubungkan dengan jelas korelasi antara sumber
permasalahan yang teridentifikasi tersebut. Selain itu, faktor-faktor penyebab tersebut
masih berupa hipotesis sehingga belum terbukti keberadaannya (Yuniarto, 2012).
4.Jelaskan Kapan Diagram Ishikawa Digunakan?
Penerapan diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan Akibat)/
Ishikawa ini dapat menolong kita untuk dapat menemukan akar “penyebab” terjadinya masalah
khususnya di industri manufaktur dimana prosesnya terkenal dengan banyaknya ragam
variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan. Apabila “masalah” dan
“penyebab” sudah diketahui secara pasti, maka tindakan dan langkah perbaikan akan lebih
mudah dilakukan. Dengan diagram ini, semuanya menjadi lebih jelas dan memungkinkan kita
untuk dapat melihat semua kemungkinan “penyebab” dan mencari “akar” permasalahan
sebenarnya. Pada dasarnya diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan
Akibat)/ Ishikawa dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan berikut :
a) Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah
b) Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah
c) Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut
d) Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil yang diinginkan
e) Membahas issue secara lengkap dan rapi
f) Menghasilkan pemikiran baru (Murnawan, 2014).

Fishbone Diagram dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengorganisir sebab-


sebab yang mungkin muncul dari efek-efek khusus. Kemudian memisahkan akar penyebabnya
dan menyebutkan beberapa permasalahan yang muncul. Selain itu diagram Fishbone
digunakan saat ingin mengetahui analisis proses, segala kendalakendala atau permasalahan
yang dihadapi, serta memperoleh informasi/data. Seperti permasalahan yang ada pada proses
produksi, diagram fishbone digunakan untuk mengetahui,keterlambatan proses produksi :
a) tingkat defect (cacat) produk yang tinggi
b) mesin produksi yang sering mengalami trouble
c) output lini produksi yang tidak stabil yang berakibat kacaunya plan produks
d) produktivitas yang tidak mencapai target (Widyahening,2018).

7. Jelakan 5 Faktor Yang Ada Dalam Diagram!

Dalam pembuatan diagrma tulang ikan, akibat atau permasalahan digambarkan


dalam bagian kepala ikan, sedangkan faktor-faktor penyebab diletakkan sebagai tulang
ikan. Pertama permasalahan biasanya digolongkan menjadi beberapa golongan besar,
kemudian penjabaran selanjutnya yang lebih terperinci dapat dibuat dengan mengajukan
penyataan “mengapa” secara terus-menerus. Penggolongan dalam garis besar faktor
faktor penyebab dimaksud biasnya dibagi atas: Bahan (material), Alat (machine),
Manusia (man), Cara (method), dan Lingkungan (environment) ( Kuswandi, 2004).
Manusia: operator lelah dan gugup; operator yang tidak terlatih, operator yang
tidak berpengalaman; kecerobohan dalam mengukur. Metode: metode pengukuran yang
tidak memadai; skema pengukuran yang tidak akurat; kesalahan posisi diukur objek;
kesalahan posisi perangkat; kesalahan prosedur regularisasi; Akurat regularisasi ke
ukuran nominal; jumlah pengukuran menyadari; penekanan kesalahan kotor; blok
dengan jumlah skala yang dipilih secara tidak akurat; tidak menerapkan koreksi yang
dihasilkan kesalahan sistematik; Mesin: A. perangkat dengan akurasi yang tidak
memadai untuk toleransi; perangkat dengan batas pengukuran; gesekan perangkat; tidak
mengamati pemeriksaan secara periodik; kesalahan perangkat yang membatasi gaya
pengukuran; kesalahan teoritis dari perangkat; kelainan pada mengukur permukaan;
pilihan yang tidak akurat dari kontak sensitif; pilihan yang tidak akurat dari yang beruba
elemen (Tips, kabel dikkalibrasi); Bahan: pola diwujudkan dengan Cacat; timbangan
yang tidak menempel; pembukaan posisi prisms; Kaliber gesekan variasi spasial dari
potongan; Medio Ambiente (SP.)/lingkungan: suhu, tekanan, kelembaban, getaran,
kebisingan, cahaya, udara Komposisi (Liliana, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Kuswandi Dan Erna Mutiara. 2004. Delta Delapan Langkah Dan Tujuh Statistika Untuk
Peningkatan Mutu Berbasis Komputer. Pt. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Murnawan,Heri Dan Mustofa.2014. Perencanaan Produktivitas Kerja Dari Hasil Evaluasi
Produktivitas Dengan Metode Fishbone Di Perusahaan Percetakan Kemasan Pt.X.
Jurnal Teknik Industri Heuristic Vol 11. (1) : 27-46
Yuniarto, Hari Agung., Annisa Dewi Akbari., dan Nur Masruroh. 2012. Perbaikan pada
Fishbone Diagram Sebagai Root Cause Analysis Tool. Jurnal Teknik Industri ISSN:
1411-6340.
Tangtrongsakol,Phuwadol.,Pradthana Samunyatorn., Patchamon Teskayan., Papanan
Jantarabuo., Phongthep Krainarong., Kantaporn Lapmananon., and Thanwadee Chinda.
2013. Proceedings of the 4th International Conference on Engineering, Project, and
Production Management : Thailand
Liliana,Luca. 2016. A new model of Ishikawa diagram for quality assessment. IOP Conf.
Series: Materials Science and Engineering 161

Anda mungkin juga menyukai