Anda di halaman 1dari 2

Politics, Democracy and The Media

The Theory of Liberal Democracy (Teori Demokrasi Liberal)

Teori demokrasi liberal berawal dari kritik para borjuis terhadap otokrasi. Otokrasi berasal dari
kata oto dan kratos yang masing-masing artinya adalah sendiri dan pemerintahan jadi bila
diartikan ialah pemerintah yang dipegang oleh seseorang yang memiliki kuasa penuh dan tidak
terbatas dan hal ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Yang memegang
kekuasaan ini disebut sebagai otokrat yang bisanya ialah seorang raja ataupun menganut asas
kerajaan.

Awal muncul teori ini adalah pada abad ke-16 awal Eropa Modern, hingga puncaknya ada pada
revolusi Prancis pada tahun 1789. Maka muncullah slogan “Kebebasan, Kesetaraan,
Persaudaraan” yang mengedepankan bagaimana pemerintahan harus membuat harmoni agar
tercapainya tujuan bersama.

Opini Publik dan Ruang Publik seperti yang dikemukakan oleh Jurgen Habemas berbunyi “ranah
kehidupan sosial yang disitu dapat terbentuk sesuatu yang mendekati opini public, warga
berperilaku sebagai sebuah lembaga public ketika mereka berunding dengan cara yang tidak
dibatasi, dalam jaminan kebebasan berkumpul dan berserikat, kebebasan mengemukakan dan
mempublikasikan pendapat mereka”. Habemas memandang potensi public yang dapat menjadi
sesuatu yang berpengaruh bagi negara, maka kebebasan itu perlu diberikan demi menyumbang
kritik dan saran sehingga diharapkan terjadi proses demokrasi yang harmonis dan dapat saling
timbal balik.

Pengaruh komunikasi politik

Meningkatnya
Biaya Kampanye
Efek mikro
Proses
komunikasi Komersialisasi
politik
Pengaruh
iklan politik

Politik pasca
Modern
Media selain menjadi wadah aspirasi public juga digunakan politisi untuk mengkampanyekan
berbagai kepentingan politiknya. Banyaknya tayangan yang berupa tontonan dangkal dan
pencitraan yang dilakukan para politisi yang bertujuan tentunya untuk mendapat citra baik ini
terkesan membuat masyarakat menjadi ‘bungkam’ karena menimbulkan hiperealitas atau
keadaan yang menyebabkan public tidak bisa membedakan mana yang real terjadi berupa fakta
maupun yang tidak.

Anda mungkin juga menyukai