Anda di halaman 1dari 37

BAB VII

KRITERIA 7.1.1

PUSKESMAS PERAWATAN AIR BINTUNAN


BENGKULU UTARA
7.1.1.1 Tersedia prosedur pendaftaran
7.1.1.2 Tersedia bagan alur
7.1.1.3 Petugas mengetahui dan mengikuti prosedur tersebut
7.1.1.4 Pelanggan mengetahui dan mengikuti alur yang ditetapkan
7.1.1.5 Terdapat cara mengetahui bahwa pelanggan puas terhadap proses pendaftaran
7.1.1.6 Terdapat tindak lanjut jika pelanggan tidak puas
Melakukan tindak lanjut terhadap survey kepuasan pelanggan
7.1.1.7 keselamatan pelanggan terjamin di pendaftaran
Memperbaiki SOP dan melaksanakan sesuai SOP
BAB VII
KRITERIA 7.1.2

PUSKESMAS PERAWATAN AIR BINTUNAN


BENGKULU UTARA
7.1.2.1 Tersedia media informasi tentang pendaftaran
7.1.2.2 Semua pihak yang membutuhkan informasi pendaftaran memperoleh informasi
sesuai dengan yang dibutuhkan
7.1.2.3 Pelanggan dapat memperoleh informasi lain tentang sarana pelayanan antara
lain tarif, jenis pelayanan,rujukan, ketersediaan tempat tidur untuk puskesmas
rawat inap
7.1.2.4 Pelanggan mendapat tanggapan sesuai yang dibutuhkan ketika meminta
informasi kepada petugas
7.1.2.5 Tersedia informasi tentang kerjasama dengan fasilitas rujukan
Membuat MOU dengan fasyankes rujukan
7.1.2.6 Tersedia informasi tentang bentuk kerjasama dengan fasilitas rujukan lain
Membuat MOU dengan fasyankes rujukan
BAB VII
KRITERIA 7.1.3

PUSKESMAS PERAWATAN AIR BINTUNAN


BENGKULU UTARA
7.1.3.1 Hak dan kewajiban pasien / keluarga diinformasikan selama proses pendaftaran
dengan cara dan bahasa yang dipahami
7.1.3.2 Hak dan kewajiban pasien / keluarga diperhatikan oleh prtugas selama proses
pendaftaran
7.1.3.3 Terdapat upaya agar pasien / keluarga dan petugas memhami hak dan kewajiban
Pelaksanaan penyampaian hak dan kewajiban pasien sehingga pasien memahami
7.1.3.4 Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang terlatih dengan memperhatikan hak-
hak pasien
7.1.3.5 Terdapat kriteria petugas yang bertugas di ruang pendaftaran
7.1.3.6 petugas tersebut bekerja dengan efisien , ramah dan responsif terhadap
kebutuhan pelanggan
7.1.3.7 Terdapat mekanismes koordinasi petugas di ruang pendaftaran dengan unit lain
/unit terkait agar pasien/keluarga memperoleh pelayanan
7.1.3.8 Terdapat upaya puskesmas memenuhi hak dan kewajiban pasien / keluarga dan
petugas dalam pross pemberian pelayanan di Puskesmas
BAB VII
KRITERIA 7.1.4

PUSKESMAS PERAWATAN AIR BINTUNAN


BENGKULU UTARA
7.1.4.1 Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan klinis yang dipahami oleh petugas
7.1.4.2 Sejak awal pasien / keluarga memperoleh informasi dan paham terhadap tahapan
dan prosedur
7.1.4.3 Tersedia daftar jenis pelayanan di Puskesmas beserta jadwal
7.1.4.4 Terdapat kerjasama dengan sarana kesehatan lain untuk menjamin
kelangsungan pelayanan klinis
Membuat MOU dengan fasyankes rujukan
BAB VII
KRITERIA 7.1.5

PUSKESMAS PERAWATAN AIR BINTUNAN


BENGKULU UTARA
7.1.5.1 Pimpinan dan staf puskesmas mengidentifikasi hambatan bahasa, budaya ,
kebiasaan dan penghalang yang paling sering terjadi pada masyarakat yang
dilayani
7.1.5.2 Ada upaya tindak lanjut untuk mengatasi atau membatasi hambatan pada waktu
pasien membutuhkan pelayanan di Puskemas
7.1.5.3 Upaya tersebut telah dilaksanakan
Membuat bukti proses dan upaya untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan
7.2.1.1 Terdapat prosedur pengkajian awal yang paripurna (meliputi anamnesis /
alloanamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang serta kajian sosial
) untuk megidentifikasi berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan keluarga
pasien mencakup pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan
7.2.1.2 Prose kajian dilakukan oleh tenaga yang berkompeten untuk melakukan kajian
7.2.1.3 Pemeriksaan dan diagnosis mengacu pada standar profesi dan standar asuhan
Libatkan dokter untuk membuat SOP pelayanan medis. Referensi harus jelas
(PPK)
7.2.1.4 Prosedur pengkajian yang ada menjamin tidak terjadi pengulangan yang tidak
perlu
Memperbaiki RM dan menulis pengkajian sesuai SOP sehingga tidak terjadi
pengulangan yang tidak perlu
7.2.2.1 Dilakukan identifikasi informasi apa saja yang dibutuhkan dalam pengkajian
dan harus dicatat didalam rekam medis
7.2.2.2 Informasi tersebut meliputi infomasi yang dibutuhkan untuk kajian medis ,
kajian keperawatan , dan kajian lain yang diperlukan
7.2.2.3 Dilakukan koordinasi dengan petugas kesehatan yang lain untuk menjamin
perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut
Melakukan koordinasi kepada semua petugas layanan klinis unit terkait
7.2.3.1 Petugas Gawat darurat Puskesmas melaksanakan proses triase untuk
memprioritaskan pasien dengan kebutuhan emergensi
Pelaksanaan Triase sesuai SOP
7.2.3.2 Petugas tersebut dilatih menggunakan kriteria ini
Membuat kerangka acuan dan melaksanakan pelatihan sesuai kerangka acuan
pelatihan petugas
7.2.3.3 Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi kebutuhan
7.2.3.4 Pasien emergensi diperiksa dan dibuat stabil terlebih dahulu sesuai kemampuan
Puskesmas sebelum dirujuk ke pelayanan yang mempunyai kemampuan lebih
tinggi
Sebaiknya selalu melakukan komunikasi dengan fasilitas rujukan
7.3.1.1 Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan yang profesional dan kompeten
7.3.1.2 Tersedia tim kesehatan antar profesi yang profesional untuk melakukan kajian
jika diperlukan penanganan secara tim
Mendokumentasikan kajian penanganan secara tim
7.3.1.3 Terdapat kejelasan proses pendelegasian wewenang secara tertulis ( apabila
petugas tidak sesuai kewenangannya )
7.3.1.4 Petugas yang diberi kewenangan telah mengikuti pelatihan yang memadai ,
apabila tidak tersedia tenaga kesehatan
7.3.2.1 Tersedia peralatan dan tempat pemeriksaan yang memadai untuk melakukan
pengkajian awal pasien secara paripurna
7.3.2.2 Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di tempat pelayanan
Melaksanakan pemeliharaan, sterilisasi sesuai SOP dan membuat jadwal secara
rutin sehingga ada jaminan kualitas terhadap perlatan klinis
7.3.2.3 Peralatan dan sarana pelayanan yang digunakan menjamin keamana pasien
dan petugas
7.4.1.1 Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas untuk meyusun rencana layanan
meds dan rencana layanan terpadu jika diperlukan penanganan secara tim
7.4.1.2 Setiap petugas yang terkait dalam pelayanan klinis mengetahui kebijakan dan
prosedur tersebut serta menerapkan dalam penyusunan
Mengadakan sosialisasi kebijakan dan SOP penyusunan rencana layanan medis
kepada semua petugas pemberi layanan klinis
7.4.1.3 Dilakukan evaluasi kesesuaian pelaksaan rencana terapi dan/ atau rencana
asuhan dengan kebijakan dan prosedur
Pelaksanaan audit klinis
7.4.1.4 Dilakukan tindak lanjut jika terjadi kesesuaian antara rencana layanan dengan
kebijakan
Membuat hasil evaluasi dan bukti tindak lanjut terhadap evaluasi
7.4.1.5 Dilakukan evaluasi terhadap pelaksaandan hasil tindak lanjut
Membuat bukti evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut
7.4.2.1 Petugas kesehatan dan/ atau tim kesehatan melibatkan pasien dalam
penyusunan rencana layanan
7.4.2.2. Rencana layanan disusun untuk setiap pasien dengan kejelasan tujuan yang
ingin dicapai
7.4.2.3 Penyusunan rencana layanan tesebut mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis , sosial , spiritual dan tata nilai
7.4.2.4 Bila memungkinkan dan tersedia, pasien / keluarga pasien diperbolehkan
memilih tenaga/profesi/kesehatan
7.4.3.1 Layanan dilakukan secara paripurna untuk mencapai hasil yang diinginkan
oleh tenaga kesehatan dan pasien/ keluarga pasien
Semua kajian sebaiknya ditulis dalam RM secara paripurna
7.4.3.2 Rencana layanan tersebut disusun dengan tahapan waktu
Layanan terpadu dilaksanakan sesuai SOP dengan waktu yang jelas dan
dilaksanakan pada semua
7.4.3.3 Rencana layanan tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangkan efisiensi
pemanfaatan SDM
Sebaiknya semua layanan terpadu mempertimbangkan efisiensi pemanfaatan
sumber daya
7.4.3.4 Risiko yang mungkin terjadi pada pasien yang dipertimbangkan sejak awal
dalam menyusun rencana layanan
Membuat SOP layanan terpadu mempertimbangkan resiko yang mungkin
terjadi pada pasien dan pelaksanaan kajian untuk mendeteksi resiko
7.4.3.5 Efek samping dan resiko pengobatan di informasikan
Efek samping dan resiko pengobatan di informasikan kepada pasien dan
didokumentasikan dalam RM
7.4.3.6 Rencana layanan tersebut didokumentasikan dalam rekam medik
Mendokumentasikan layanan terpadu dalam RM
7.4.3.7 Rencana layanan yang disusun juga memuat pendidikan / penyuluhan pasien
Melaksanakan pemberian edukasi kepada pasien/ keluarga dan
didokumentasikan dalam RM
7.4.4.1 Pasien / keluarga pasien memperoleh informasi mengenai tindakan medis /
pengobatan tertentu yang beresiko yang akan dilakukan
Semua tindakan harus membuat informed consent
7.4.4.2 Tersedia formulir persetujuan tindakan medis/ pengobatan
7.4.4.3 Tersedia prosedur untuk memperoleh persetujuan tersebut
7.4.4.4 Pelaksanaan informed consent didokumentasikan
Melengkapi semua tindakan dengan informed consent
7.4.4.5 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
Evaluasi informed consent dilaksanakan dan ditindaklanjuti
7.5.1.1 Tersedia prosedur rujukan yang jelas serta jejaring fasilitas
7.5.1.2 Proses rujukan dilakukan berdasarkan kebutuhan pasien untuk menjamin
kelangsungan layanan
Proses rujukan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan
membuat resume klinis
7.5.1.3 Tersedia prosedur mempersiapkan pasien / keluarga
7.5.1.4 Dilakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan rujukan
untuk memastikan kesiapan fasilitas tersebut untuk menerima rujukan
Sebaiknya memiliki no telepon fasyankes rujukan sehingga selalu melakukan
komunikasi dengan fasyankes rujukan tujuan untuk memastikan kesiapan
penerimaan rujukan
7.5.2.1 Informasi tentang rujukan disampaikan dengan cara yang mudah dipahami
oleh pasien / keluarga pasien
7.5.2.2 Informasi tersebut mencakup alasan rujukan , sarana tujuan rujukan dan
kapan rujukan harus dilakukan
Sebaiknya mendokumentasikan dalam catatan pada rekam medis mencakup
informasi tentang alasan rujukan , tujuan rujukan dan kapan rujukan harus
dilakukan
7.5.2.3 Dilakukan kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain untuk menjamin
kelangsungan asuhan
7.5.3.1 Informasi klinis pasien atau resume klinis pasien dikirim ke fasilitas kesehatan
penerima rujukan bersama pasien
Membuat resume klinis pasien rujukan yang memuat kondisi pasien sekarang,
yang sudah dilakukan dan yang diminta lakukan, resume klinis yang akan
dikirim ditulis dengan lengkap\
7.5.3.2 Resume klinis memuat kondisi pasien
Membuat resume klinis yang memuat kondisi pasien setiap merujuk pasien
7.5.3.3 Resume klinis memuat prosedur atau tindakan
Membuat resume klinis yang memuat prosedur dan tindakan yang telah
dilakukan (mengisi form )
7.5.3.4 Resume klinis memuat kebutuhan pasien akan pelayanan lebih lanjut
Membuat resume klinis yang memuat kebutuhan pasien akan pelayanan lebih
lanjut
7.5.4.1 Selama proses rujukan secara langsung semua pasien selalu dimonitor oleh staf
yang kompeten
Mendokumentasikan proses monitoring selama proses rujukan , membuat form
monitoring pasien rujukan
7.5.4.2 Kompetensi staf yang melakukan monitor sesuai dengan kondisi pasien
Membuat usulan pelatihan petugas
7.6.1.1 Tersedi pedoman dan prosedur pelayanan klinis
Melengkapi pedoman – pedoman pelayanan kliniis dan SOP
7.6.1.2 Penyusunan dan penerapan rencana layanan mengacu pada pedoman dan
prosedur yang berlaku
Melengkapi pedoman – pedoma layanan klinis
7.6.1.3 Layanan dilaksanakan sesuai dengan pedoman dan prosedur
Layanan dilaksanakan sesuai pedoman dan SOP dan lakukan monitoring
7.6.1.4 Layanan diberikan sesuai rencana layanan
Layanan diberikan sesuai rencana layanan dan dilakukan monitoring dan
tindak lanjut
7.6.1.5 Layanan diberikan kepada pasien didokumentasikan
Layanan diberikan sesuai dengan rencana layanan , dan ditulis dalam rekam
medis dimonitoring
7.6.1.6 Perubahan rencana layanan dilakukan berdasarkan perkembangan pasien
Perubahan rencana layanan sesuai dengan perkembangan pasien
7.6.1.7 Perubahan tersebut dicatat dalam rekam medis
Perubahan rencana layanan ditulis dalam rekam medik pada semua kasus
7.6.1.8 Jika dipelukan tindakan medis, pasien / keluarga pasien memperoleh informasi
sebelum memberikan persetujuan mengenai tindakan yang akan dituangkan
dalam informd consent
7.6.2.1 Kasus – kasus gawat darurat dan / beresiko tinggi yang biasa terjadi di
identifikasi
7.6.2.2 Tersedi kebijakan dan prosedur penanganan pasien gawat darurat ( emergensi )
7.6.2.3 Tersedia kebijakan dan prosedur penanganan pasien beresiko tinggi
7.6.2.4 Terdapat kerjasama dengan sarana kesehatan yang lain, apabila tidak tersedia
pelayanan gawat darurat 24 jam
7.6.2.5 tersedia prosedur pencegahan ( kewaspadaan universal ) terhadap terjadinya
infeksi yang mungkin diperoleh akibat pelayanan yang diberikan baik bagi
petugas maupun pasien dalam penanganan pasien beresiko tinggi
7.6.3.1 Penanganan penggunaan dan pemberian obat/ cairan intravena diarahkan oleh
kebijakan dan prosedur yang baku
7.6.3.2 Obat/ cairan intravena diberikan sesuai kebijakan dan prosedur
Mencatat semua pemberian obat / cairan IV
7.6.4.1 Ditetapkan indikator untuk memantau dan menilai pelaksaan layanan klinis
Memperbaiki indikator dan melengkapi proses penetapan indikator
7.6.4.2 Pemantauan dan penilaian terhadap layanan klinis dilakukan secara kuantitatif
dan kualitatif
Melakukan pemantauan indikator klinis
7.6.4.3 Tersedia data yang dibutuhkan untuk mengetahui pencapaian tujuan dan hasil
pelaksanaan
Melaksanakan dan membuat hasil monitoring dan evaluasi
7.6.4.4 Dilakukan analisis terhadap indikator yang dikumpulkan
Melaksanakan analisis indikator klinis
7.6.4.5 Dilakukan tindak lanjut terhadap analisis tersebut untuk memperbaiki layanan
klinis
Melaksanakan tindak lanjut monitoring dan evaluasi
7.6.5.1 Tersedia kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi keluhan pasien /
keluarga pasien sesuai dengan kebutuhan dan hak pasien selama pelaksanaan
asuhan
7.6.5.2 Tersedia prosedur untuk menangani dan menindaklanjuti keluhan tersebut
7.6.5.3 Keluhan pasien / keluarga pasien ditindak lanjuti
Membuat hasil identifikasi keluhan , analisis dan tindak lanjut
7.6.5.4 Dilakukan dokumentasi tentang keluhan dan tindak lanjut pasien / keluarga
pasien
Membuat dokumentasi hasil identifikasi , analisis dan tindak lanjut keluhan
7.6.6.1 Tersedia kebijakan dan prosedur untuk menghindari pengulangan yang tidak
perlu dalam pelaksanaan layanan
Membuat SK Kepala Puskesmas yang mewajibkan penulisan lengkap dalam
rekam medis : semua pemeriksaan penunjang , diagnostik tindakan dan
pengobatan yang diberikan pada pasien dan kewajiban perawat dan petugas
kesehetan lain untuk mengingatkan pada dokter jika terjadi pengulangan yang
tidak perlu
7.6.6.2 Tersedia kebijakan dan prosedur untuk menjamin kesinambungan pelayanan
7.6.6.3 Layanan klinis dan pelayanan penunjang yang dibutuhkan dipadukan dengan
baik , sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu
Pelaksanaan layanan yang menjamin kesinambungan layanan klinis
7.6.7.1 Petugas pemberi pelayanan memberitahukan pasien dan keluarganya tentang
hak mereka untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan
7.6.7.2 Petugas pemberi pelayanan memberitahukan pasien dan keluarganya tentang
konsekuensi dari keputusan mereka
7.6.7.3 Petugas pemberi pelayanan memberitahukan pasien dan keluarganya tentang
tanggung jawab mereka berkaitan dengan keputusan tersebut
7.6.7.4 Petugas pemberi pelayanan memberitahukan pasien dan keluarganya tentang
tersdianya alternatif pelayanan dan pengobatan
Pemberian informasi tentang tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan
dan mendokumentasikan
7.7.1.1 Tersedia pelayanan anastesi lokal dan sedasi sesuai kebutuhan
7.7.1.2 Pelayanan anastesi lokak dan sedasi dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten
7.7.1.3 Pelaksanaan anastesi lokal dan sedai dipandu dengan kebijakan dan prosedur
yang jelas
7.7.1.4 Selama pemberian anastesi lokal dan sedai petugas melakukan monitoring
status fisiologi pasien
Membuat bukti pelaksanaan monitoring status fifiologi pasien selama
pemberian anastesi lokak dan sedasi baik di UGD, poli gigi , poli KIA
7.7.1.5 Anastesi lokal dan sedasi , teknik anastesi lokal dan sedasi ditulis dalam rekam
medik pasien
Melakukan pencatatan pemberian anastesi lokal dan sedai, teknik pemberian
anastesi lokal dan sedasi didalam rekam medik
7.7.2.1 Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan pembedahan minor melakuka n
kajian sebelum melaksanakan pembedahan
Membuat kajian sebelum melakukan pembedahan baik dokter umum, dokter
gigi
7.7.2.2 Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan pembedahan minor
merencanakan asuhan pembedahan berdasarkan hasil kajian
Membuat kajian awal pembedahan dan rencana asuhan didalam RM pada
semua tindakan
7.7.2.3 Dokter atau dokter gigi yang akan melkukan pembedahan minor menjelaskan
resiko , manfaat , komplikasi potensial, dan alternatif kepada pasien / keluarga
Mendokumentasikan di d alam RM semua edukasi sebelum pembedahan yang
diberikan kepada pasien / keluarga
7.7.2.4 Sebelum melakukan tindakan harus mendapatkan persetujuan dari pasien /
keluarga pasien
Pelaksanaan sesuai SOP
7.7.2.5 Pembedahan dilakukan berdasarkan prosedur yang ditetapkan
Mendokumentasikan dalam RM semua laporan operasi yang dilaksanakan ‘
7.7.2.6 Laporan / catatan operasi dituliskan dalam rekam medis
Mendokumentasikan di RM semua laporan operasi yang dilaksanakan
7.7.2.7 Status fisiologi pasien dimonitor terus menerus selama dan segera setelah
pembedahan dan dituliskan dalam rekam medis
Mendokumentasikan dalam RM status fisiologi pasien yang dimonitor selama
dan setelah pembedahan
7.8.1 Penyusunan dan pelaksanaan layanan mencakup aspek penyuluhan kesehatan
pasien / keluarga pasien
7.8.2 Petugas pemberi pelayanan memberitahukan pasien dan keluarganya tentang
tanggung jawab mereka berkaitan dengan
7.8.3 Petugas pemberi layanan memberitahukan pasien dan keluarganya tentang
tersedianya alternatif pelayanan
7.10.1.1 Tersedia prosedur pemulangan dan / tindak lanjut pasien
7.10.1.2 Ada penanggung jawab dalam pelaksanaan proses pemulangan dan / tindak
lanjut pasien
7.10.1.3 Tersedia kriteria yang digunakan untuk menetapkan saat pemulagan dan /
tindak lanjut
Membuat kriteria pemulangan pasien dan tindak lanjut
7.10.1.4 Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan balik pada pasien yang dirujuk
kembali sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan rekomendasi dari sarana
kesehatan rujukan yang merujuk balik
Melakukan tindak lanjut terhadap umpan balik pada pasien yang dirujuk
kembali sesuai dengan prosedur yang berlaku , dan rekomendasi dari sarana
kesehatan rujukan yang merujuk balik
7.10.1.5 Tersedia prosedur dan alternatif penanganan bagi pasien yang memerlukan
tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak mungkin dilakukan
Melaksanakan prosedur dan alternatif penanganan bagi pasien yang
memerlukan tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak mungkin dilakukan
7.10.2.1 Informasi yang dibutuhkan mengenai ti dak lanjut layanan diberikan oleh
petugas kepada pasien / keluarga pasien pada saat pemulangan atau jika
dilakukan rujukan ke sarana kesehatan yang lain
7.10.2.2 Petugas mengetahui bahwa informasi yang disampaikan dipahami oleh pasien /
keluarga
Mendokumentasikan tentang informasi yang disampaikan dipahami oleh pasien
/ keluarga pasien
7.10.2.3 Dilakukan evaluasi periodik terhadap prosedur pelaksanaan penyampaian
informasi tersebut
Dilakukan evaluasi periodik terhadap prosedur pelaksanaan penyampaian
informasi tersebut
7.10.3.1 Dilakukan identifkkasi kebutuhan dan pilihan pasien ( misalnya kebutuhan
transportasi , petugas kompeten yang mendampingi, sarana medis dan keluarga
yang menemani ) selama proses rujukan
7.10.3.2 Apabila tersedia lebih dari satu sarana yang dapat menyediakan pelayanan
rujukan tersebut , pasien / keluarga pasien diberi informasi yang memadai dan
diberi kesempatan untuk memilih sarana pelayanan yang di inginkan
7.10.3.3 Kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan SOP rujukan
7.10.3.4 Dilakukan persetujuan rujukan dari pasien / keluarga pasien
BAB VII
KRITERIA 7.10.3

PUSKESMAS PERAWATAN AIR BINTUNAN


BENGKULU UTARA

Anda mungkin juga menyukai