The world health report. Reducing risks, promoting healthy life. Geneva: World Health Organization, 2002.
2. McLean E, Cogswell M, Egli I, Wojdyla
D, de Benoist B. Worldwide prevalence of anaemia, WHO Vitamin and Mineral Nutrition Information System, 1993–2005. Public Health Nutr 2009; 12: 444–54.
3. World Health Organization. WHA Global
Nutrition Targets 2025: Anaemia Policy Brief. Geneva: World Health Organization. 2014 4. Departemen Kesehatan. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta: 2009.
5. Kementerian Kesehatan RI. Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: 2013 6. Kementerian Kesehatan. Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor HK.03.01/VI/432/2010 tentang Data Sasaran Program Kementerian Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan;2010. 2. Supariasa IDN. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2002 7. Kementerian Kesehatan. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan WUS. Jakarta: Kementerian Kesehatan;2016. 8. Charles,CV, (2012). Iron Deficiency Anemia: A public health problem of global proportions.university of guelph canada. Public Health – Methodology, Environmental and Systems Issues. www inthecophen.com 9. Ekayanti, I. (2007). Efek Pemberian Zat Gizi Mikro terhadap Keberhasilan Suplementasi Besi pada Wanita: Kasus Studi di Perusahaan Makanan, Sidoarjo. Tesis. Surabaya, Universitas Airlangga. 10. Hall, JE. (2011). Buku ajar fisiologi kedokteran (Edisi 12). Jakarta : EGC 11. WHO. (2015). The global prevalence of anaemia in 2011. www.who.int/.../global_prevalence_anae mia_2011/en/ 12. WHO. (2011). Prevention of iron deficiency anaemia in adolescents. http://www.who.int/iris/handle/10665/20 5656 13. Cairo, RC. Silva, LR. Bustani, NC. Marques, CD. (2014). Iron deficiency anemia in adolescents; a literature review. Nutricion Hospitalia. Vol. 29. pp.1240-1249. DOI:10.3305/nh.2014.29.6.7245 14. Gibney, MJ (eds). (2009). Gizi Kesehatan Masyarakat (Public Health Nutrition). Jakarta : EGC 15. Kwapisz,J. Slomka, Zekanowska,E. (2009). Hepcidin and its role in iron homeostasis. The Journal of The International Federation of Clinical Chemistry and Laboratory Medicine .Vol 20. No 2. pp.124-128 16. Ganz,T and Nemeth,E. (2012). Hepcidin and iron homeostatis. National Institute of Health Public Access.pp.1434–1443. doi:10.1016/j.bbamcr.2012.01.014. 17. Lanzkowsky P. Iron deficiency anemia. Dalam: Lanzkowsky P, Lipton JM, Fish JD, penyunting. Manual of pediatric hematology and oncology. Edisi ke-6. New York: Churchill;2016.h.69-83. 18. Raspati H, Reniarti L, Susanah S. Anemia Defisiensi Besi. Dalam: Permono HB, Sutaryo, Ugrasena IDG, Windiastuti E, Abdulsalam M, penyunting. Buku Ajar Hematologi Onkologi Anak. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2005.h.30-43 19. Fatmah. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 20. Gibney M. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC 21. Buku ajar anemia gizi 22. Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2007.
23. Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia; 2013. 24. Laporan Badan Pusat Statistik Kota Padang Tahun 2015. Penduduk Kota Padang Berdasarkan Kecamatan. Padang; 2015