ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada permasalahan yang dihadapi dengan latar belakang
yang berbeda, sehingga berdampak pada motivasi dan pengalaman belajarnya. Metode yang
diterapkan pada penelitian ini yaitu metode pembelajaran mandiri. Metode pembelajaran mandiri
dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga peserta didik memiliki motivasi yang
lebih dan pengalaman belajar yang lebih banyak, pembelajaran dapat dilakukan dengan baik dan
peserta didik akan lebih mandiri. PKBM Bina Mandiri Cipageran merupakan salah satu lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan kesetaraan menggunakan metode pembelajaran mandiri. Tujuan
penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode pembelajaran
mandiri dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan langkah-langkah penerapan metode pembelajaran mandiri yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, serta mendeskripsikan hasil penerapan metode pembelajaran
mandiri. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif, dengan subjek penelitian seorang pengelola, dua orang selaku tutor kesetaraan paket C dan
dua orang peserta didik paket C. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi dan studi dokumentasi serta triangulasi data sebagai telaah untuk melihat
keabsahan data. Hasil penelitian diperoleh dari data informasi mengenai pembelajaran mandiri yang
dilakukan setelah pembelajaran tatap muka dan tutorial dan dirancang dalam bentuk pemberian tugas
mandiri melalui modul atau buku. Selanjutnya untuk melihat hasil penerapan metode mandiri ini
peneliti melakukan tes kognitif, afektif dan psikomotor, dan dari hasil tes tersebut dapat diketahui
bahwa ada peningkatan dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran Mandiri, Hasil Belajar, Pendidikan Kesetaraan
ABSTRACT
This research was conducted with reference to the problems faced by the different backgrounds, so
the backgorunds impact on their motivation and learning experience. The method applied in this
research is self-learning method, self-learning method was implemented to overcome these problems
so that students have more motivation and learning experience, so, learning can be done well and
more independent. PKBM Bina Mandiri Cipageran is one of the institutions to provide equal
education to use self-learning method. The purpose of this research in general is to determine the
extent of the application of self-learning methods to improve the learning results of students.
1
Penulis Penanggung Jawab
2
Penulis Penanggung Jawab
Riza Anugrah Putra 24
Penerapan Metode Pembelajaran Mandiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
(Studi pada Program Pendidikan Kesetaraan Paket C di PKBM Bina Mandiri Cipageran)
Specifically, the purpose of this study is to describe the implementation steps of self-learning method
that includes planning, implementation and evaluation, and to describe the results of self-learning
methods application.. This research was conducted by using descriptive method with qualitative
approach, with subject is a manager, two people as tutors equality C packages and two more people as
learners of C packages. The data collecting techniques used are interviews, observation and
documentation as well as data triangulation study to see the validity of the data. The results were
obtained from the data information independent learning is done after learning face to face and
tutorials and designed in the form of an independent assignment through a module or a book.
Furthermore, to see the results of applying this method of independent researchers conducted tests of
cognitive, affective and psychomotor, and the results of such tests can be seen that there is an increase
of cognitive, affective and psychomotor.
Keywords : Self-Learning Method, The Results of Learning, Education Equality
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu hal yang Paket B, dan kejar Paket C. Sedangkan
sangat diperlukan manusia dalam pendidikan informal adalah pendidikan
kehidupannya untuk menghadapi keluarga dan lingkungan.
perkembangan zaman. Bahkan pendidikan Pendidikan nonformal atau yang lebih
itu berlangsung sejak dalam kandungan dikenal dengan istilah Pendidikan Luar
sampai masuk keliang lahat. Namun pada Sekolah (PLS) ini, sebagaimana dijelaskan
kenyataannya apa yang ingin dicapai di atas diselenggarakan bagi masyarakat
melalui pendidikan jauh dari apa yang yang memerlukan layanan pendidikan
diharapkan. Konsep pendidikan terutama yang berfungsi sebagai pengganti,
pendidikan formal hanya sebatas pada penambah, dan atau pelengkap pendidikan
pemberian pengetahuan serta wawasan formal dalam rangka mendukung
saja. Sedangkan saat ini kemampuan pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan
seperti kompetensi khusus menjadi satu luar sekolah berfungsi mengembangkan
modal untuk mendapatkan pekerjaan yang potensi peserta didik atau warga belajar
lebih layak. Tingginya angka putus dengan penekanan pada penguasaan
sekolah pada jalur pendidikan formal di pengetahuan dan keterampilan fungsional
Kota Cimahi pada tahun 2012 masih serta pengembangan sikap dan kepribadian
cukup besar yang di daerah tersebut hanya profesional. Dengan melalui pendidikan
terdiri dari 621.381 jiwa. Begitu juga kesetaraan, peserta didik yang berasal dari
angka tidak sekolah. Dari data BPS Kota masyarakat yang kurang beruntung, tidak
Cimahi, angka putus sekolah untuk tingkat pernah sekolah, putus sekolah, usia
SMA 0,35%. Dari jumlah 117.661 atau produktif dan yang ingin meningkatkan
20% penduduk Cimahi masuk kriteria pengetahuan dan kecakapan hidup akan
miskin dan angka ini cenderung terus mendapatkan pendidikan dan wawasan
meningkat bahkan survey terakhir serta keterampilan yang nantinya akan
menyebutkan jumlah penduduk miskin disampaikan melalui pendidikan
naik sampai dengan 30%. Sebagaimana kesetaraan. Pendidikan kesetaraan meliputi
yang telah dijelaskan dalam Undang- program Kejar Paket A setara SD (6
Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem tahun), Paket B setara SMP (3 tahun), dan
Pendidikan Nasional, pendidikan dapat Paket C setara SMA (3 tahun).
bersifat formal, nonformal dan informal. Dalam penyelenggaraan program
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan kesetaraan yang umum
pendidikan di luar pendidikan formal, yang dilaksanakan oleh para penyelenggara
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan pendidikan nonformal selama ini
berjenjang, seperti kejar paket A, kejar cenderung muncul berbagai masalah.
25 Jurnal Antologi Pendidikan Luar Sekolah
Volume I ,nomor 1 ,Januari 2017
peserta didik pada orang lain, khususnya diatas bahwa belajar mandiri tidak berarti
dalam hal ini adalah terhadap tutor. Ada belajar sendiri, dan dalam belajar mandiri
beberapa pendapat bahwa konsep mandiri peserta didik boleh bertanya, berdiskusi,
adalah kemampuan peserta didik dalam atau meminta penjelasan dari orang lain.
mengelola pembelajaran yang lebih luas Kualitas pendidikan setiap individu
tanpa ada ketergantungan orang lain dan akan meningkat apabila individu tersebut
dilakukan diluar pembelajaran di kelas dan meningkatkan kemampuan belajarnya
keterkaitan dengan materi belajar. dengan cara belajar lebih cepat dan
Dalam proses pembelajaran mandiri mengingat lebih banyak sehingga individu
hal yang terpenting adalah peningkatan tersebut diharapkan menjadi ”pelajar” dan
kemampuan dan keterampilan peserta ”pembelajar” yang sukses. Belajar mandiri
didik dalam proses pembelajaran tanpa merupakan kemampuan yang tidak hanya
bantuan orang lain, sehingga tidak selalu berkaitan dengan pembelajaran apa, tetapi
tergantung pada tutor atau teman. Tugas lebih berkaitan dengan bagaimana proses
tutor dalam pembelajaran mandiri adalah belajar tersebut dilaksanakan. Kegiatan
sebagai fasilitator, tutor dapat membantu belajar mandiri merupakan salah satu
kapanpun peserta didik membutuhkan, dan bentuk kegiatan belajar yang
ketika peserta didik ingin menentukan menitikberatkan pada kesadaran belajar
tujuan belajar, memilih media ataupun seseorang dan lebih memberi keleluasaan
memecahkan suatu masalah yang tidak peserta didik dalam menentukan sendiri
dapat dipecahkan oleh peserta didik itu cara yang belajarnya dan apa yang ingin di
sendiri. Menurut Uno (2010, hlm. 20) pelajarinya. Kegiatan belajar mandiri ini
menjelaskan bahwa kemandirian itu berkaitan dengan perilaku peserta didik
merupakan kemampuan untuk dalam melakukan pembelajaran. Kegiatan
mengarahkan dan mengendalikan dalam belajar sebagai suatu aktifitas fisik dan
berpikir dan bertindak, sehingga tidak mental dalam diri individu berkaitan erat
merasa bergantung pada orang lain secara dengan strategi yang diterapkan oleh
emosional. Pada intinya orang yang individu tersebut. Setiap individu yang
mandiri itu adalah orang yang mampu belajar pasti memiliki strategi dan cara
bekerja sendiri, bertanggung jawab, belajar tertentu untuk memperoleh ilmu
percayab diri, dan tidak bergantung pada pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
orang lain. dibutuhkannya, karena strategi dan cara
Rusman (2012) mengungkapkan belajar ini bersifat individual. Maka dari
bahwa peran teman dalam proses belajar itu strategi yang efektif bagi diri sendiri
mandiri itu sangat penting karena ketika belum tentu efektif untuk orang lain.
menghadapi kesulitan, peserta didik akan Untuk mendapatkan strategi yang efektif,
lebih mudah dan berani bertanya kepada seseorang perlu mengetahui konsep yang
teman daripada bertanya kepada tutor. akan membawanya menemukan strategi
Teman juga dapat menjadi mitra dalam belajar yang paling efektif bagi dirinya.
belajar bersama dan diskusi. Salah satu konsep belajar yang dapat
Knowless 1975 (dalam Rusman 2012) diterapkan adalah konsep belajar mandiri.
mengatakan bahwa peserta didik yang Peserta didik terkadang salah
belajar mandiri tidak boleh mengartikan dari konsep belajar mandiri
menggantungkan diri dari bantuan, itu sendiri, peserta didik seringkali berfikir
pengawasan, dan arahan orang lain bahwa belajar mandiri itu berarti harus
termasuk tutor secara terus menerus. belajar sendiri. Belajar mandiri berarti
Peserta didik harus mempunyai inisiatif belajar dengan inisiatif sesuai dengan
dan kreativitasnya sendiri, serta mampu kebutuhan belajarnya dengan ataupun
bekerja sendiri dengan merujuk pada tanpa tutor yang terus mendampingi.
bimbingan yang diperolehnya. Dengan hal Sesuai dengan konsep belajar mandiri,
Riza Anugrah Putra 28
Penerapan Metode Pembelajaran Mandiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
(Studi pada Program Pendidikan Kesetaraan Paket C di PKBM Bina Mandiri Cipageran)
2005 tentang standar proses pendidikan tugas mandiri kepada peserta didik.
bahwa setiap satuan pendidikan melakukan Alokasi waktu dalam pembelajaran
perencanaan proses pembelajaran, mandiri di PKBM Bina Mandiri Cipageran
pelaksanaan proses pembelajaran, evaluasi ditentukan berdasarkan kesepakatan
proses pembelajaran dan pengawasan bersama antara pengelola, tutor dan peserta
proses pembelajaran untuk terlaksananya didik. Sejalan dengan pendapat yang
proses pembelajaran yang efektif dan dikemukakan oleh Rusman (2012, hlm. 6)
efisien. bahwa alokasi waktu ditentukan sesuai
Tahapan pertama yaitu perencanaan, dengan keperluan untuk pencapaian
pada tahap perencanaan ini hal-hal yang kompetensi dasar dan beban belajar. Hal
dilakukan oleh PKBM Bina Mandiri ini juga sejalan dengan pendapat yang
Cipageran yaitu tutor dan pengelola dikemukakan oleh Rusman (2012, hlm.
merencanakan kegiatan pembelajaran yang 357) bahwa kegiatan pembelajaran mandiri
meliputi penentuan tujuan pembelajaran, merupakan suatu bentuk kegiatan belajar
penyusunan materi, metode atau strategi yang memberikan keleluasaan kepada
pembelajaran, dan alokasi waktu siswa untuk dapat memilih atau
pembelajaran. Tujuan pembelajaran secara menetapkan sendiri waktu dan cara
umum yang diselenggarakan itu belajarnya sesuai dengan ketentuan sistem
berdasarkan karakteristik dan kebutuhan kredit semester di sekolah.
belajar peserta didik, sedangkan secara Peneliti menganalisis bahwa
khusus tujuan pembelajaran mandiri itu perencanaan pembelajaran mandiri
adalah untuk menambah ilmu merupakan tahap dimana pengelola dan
pengetahuan, wawasan yang luas, tutor menyiapkan apa-apa saja yang
pengalaman belajar dan kepercayaan diri dibutuhkan dalam proses pembelajaran
peserta didik. Dengan pembelajaran berlangsung seperti menentukan tujuan
mandiri ini diharapkan peserta didik dapat pembelajaran, menyiapkan materi
belajar secara mandiri sehingga akan pembelajaran, metode atau strategi
meningkatkan kepercayaan diri peserta pembelajaran, dan menentukan alokasi
didik tersebut dan juga dapat bertanggung waktu pembelajaran. Berdasarkan hal ini
jawab atas dirinya sendiri tanpa bantuan bahwa perencanaan pembelajaran mandiri
orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dilakukan oleh PKBM Bina Mandiri
yang dikemukakan oleh Uno (2010, hlm. Cipageran dikatakan tepat karena sesuai
20) menjelaskan bahwa kemandirian itu dengan apa yang disampaikan oleh
merupakan kemampuan untuk Rusman (2012, hlm. 6) bahwa
mengarahkan dan mengendalikan dalam perencanaan pembelajaran terdiri atas
berpikir dan bertindak, sehingga tidak tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
merasa bergantung pada orang lain secara atau strategi pembelajaran, dan alokasi
emosional. waktu.
Selanjutunya berdasarkan hasil Pada tahap kedua yaitu tahap
temuan di lapangan materi yang diberikan pelaksanaan, pelaksanaan metode
kepada peserta didik merupakan materi- pembelajaran mandiri pada pendidikan
materi dasar yang ada pada materi pokok kesetaraan paket C di PKBM Bina Mandiri
dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar Cipageran dilaksanakan setelah
peserta didik yang nantinya akan di ujian pembelajaran tatap muka dan tutorial.
nasionalkan sama dengan sekolah formal. Pembelajaran mandiri yang dilaksanakan
Metode atau strategi yang digunakan di di PKBM Bina Mandiri Cipageran
PKBM Bina Mandiri Cipageran dalam dirancang dalam bentuk tugas mandiri
melaksanakan pembelajaran mandiri berupa soal-soal yang ada dalam modul
adalah dengan penugasan atau memberi sesuai dengan kompetensi dan kurikulum
31 Jurnal Antologi Pendidikan Luar Sekolah
Volume I ,nomor 1 ,Januari 2017
Persentase kenaikan skor yang didapat dibagi dalam tiga domain :kognitif, afektif
oleh subjek S2 menunjukan peningkatan dan psikomotorik.
setelah mengikuti post-test sebesar Pada tahapan ini peneliti memberikan
25,00%. 3) Persentase kenaikan skor yang dua bentuk penilaian yaitu pre-test dan
didapat oleh subjek S3 menunjukan post-test, pada penilaian ini peneliti
peningkatan setelah mengikuti post-test memberikan soal yang sama kepada
sebesar 33,33%. 4) Persentase kenaikan peserta didik sebanyak empat soal. Tes
skor yang didapat oleh subjek S4 tersebut dilakukan sebelum metode
menunjukan peningkatan setelah pembelajaran mandiri diterapkan dan
mengikuti post-test sebesar 39,13%. sesudah metode pembelajaran mandiri
Menurut hasil persentase di atas dapat diterapkan. Dari hasil tes tersebut, adanya
dilihat peningkatan hasil tes pengetahuan peningkatan hasil yang terjadi walaupun
dasar matematika yang meliputi bentuk tidak signifikan. Hal-hal yang dapat dilihat
pangkat dan bentuk akar pada diagram pada penilaian materi adalah aspek
berikut ini: kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman,
Diagram Hasil Peningkatan Tes dan penerapan, aspek afektif yaitu
Kemampuan Dasar Matematika kemauan menerima rangsangan dan
Gambar Diagram 1 kemauan menanggapi atau menjawab, dan
100
psikomotor yaitu menunjukan gerak tubuh
yang sesuai dengan tugas dan perannya,
80
membangun suasana yang kondusif,
60 berkomunikasi dengan baik dan
pre-test
40 kepercayaan dirinya. Hal ini dapat dilihat
post-test
20 pada saat kegiatan pembelajaran
0 berlangsung dan ketika tutor
S1 S2 S3 S4 menyampaikan materi kepada peserta
Sumber: Hasil Penilaian Tes Kemampuan didik serta memberikan tugas mandiri
Dasar Matematika sesuai dengan kompetensi dasar yaitu
Berdasarkan tabel dan diagram di atas mengenai bentuk pangkat dan bentuk akar.
dapat kita lihat hasil tes pengetahuan dasar
matematika yang dilakukan sebelum E. Simpulan
pembelajaran mandiri (pre-test) dan Berdasarkan hasil temuan dan
sesudah penerapan pembelajaran mandiri pembahasan hasil penelitian yang telah
(post-test), bahwa adanya peningkatan diuraikan pada bab-bab sebelumnya
pengetahuan dasar matematika peserta mengenai masalah yang diteliti yaitu :
didik, walaupun peningkatannya ada yang “Penerapan Metode Pembelajaran Mandiri
signifikan dan ada juga yang tidak. Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Berdasarkan hasil deskripsi yang Didik (Studi pada Program Pendidikan
dipaparkan oleh peneliti, bahwa hasil dari Kesetaraan Paket C di PKBM Bina
penerapan metode pembelajaran mandiri Mandiri Cipageran). Maka peneliti dapat
yang telah diselenggarakan oleh PKBM menarik kesimpulan bahwa yang pertama,
Bina Mandiri Cipageran ini terdiri dari tiga mengenai langkah-langkah penerapan
domain yaitu kognitif, afektif dan metode pembelajaran mandiri dalam
psikomotor. Hal ini selaras dengan meningkatkan hasil belajar peserta didik
pendapat Purwanto (2009, hlm. 45) bahwa yaitu dalam pembelajaran mandiri yang
domain hasil belajar adalah perilaku- dilaksanakan pada program pendidikan
perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam kesetaraan paket C di PKBM Bina Mandiri
proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu Cipageran terdapat langkah-langkah
seperti perencanaan, pelaksanaan dan
35 Jurnal Antologi Pendidikan Luar Sekolah
Volume I ,nomor 1 ,Januari 2017