Anda di halaman 1dari 14

23 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah

Volume I ,nomor 1 April 2017

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MANDIRI DALAM


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
(Studi pada Program Pendidikan Kesetaraan Paket C di PKBM Bina Mandiri Cipageran)

Riza Anugrah Putra*


Mustofa Kamil1
Joni Rahmat Pramudia2
Departemen Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Email : Rizaanugrahputra@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada permasalahan yang dihadapi dengan latar belakang
yang berbeda, sehingga berdampak pada motivasi dan pengalaman belajarnya. Metode yang
diterapkan pada penelitian ini yaitu metode pembelajaran mandiri. Metode pembelajaran mandiri
dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga peserta didik memiliki motivasi yang
lebih dan pengalaman belajar yang lebih banyak, pembelajaran dapat dilakukan dengan baik dan
peserta didik akan lebih mandiri. PKBM Bina Mandiri Cipageran merupakan salah satu lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan kesetaraan menggunakan metode pembelajaran mandiri. Tujuan
penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode pembelajaran
mandiri dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan langkah-langkah penerapan metode pembelajaran mandiri yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, serta mendeskripsikan hasil penerapan metode pembelajaran
mandiri. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif, dengan subjek penelitian seorang pengelola, dua orang selaku tutor kesetaraan paket C dan
dua orang peserta didik paket C. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi dan studi dokumentasi serta triangulasi data sebagai telaah untuk melihat
keabsahan data. Hasil penelitian diperoleh dari data informasi mengenai pembelajaran mandiri yang
dilakukan setelah pembelajaran tatap muka dan tutorial dan dirancang dalam bentuk pemberian tugas
mandiri melalui modul atau buku. Selanjutnya untuk melihat hasil penerapan metode mandiri ini
peneliti melakukan tes kognitif, afektif dan psikomotor, dan dari hasil tes tersebut dapat diketahui
bahwa ada peningkatan dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran Mandiri, Hasil Belajar, Pendidikan Kesetaraan

APPLICATION OF SELF-LEARNING METHOD TO IMPROVE THE LEARNING


RESULTS OF STUDENTS

ABSTRACT

This research was conducted with reference to the problems faced by the different backgrounds, so
the backgorunds impact on their motivation and learning experience. The method applied in this
research is self-learning method, self-learning method was implemented to overcome these problems
so that students have more motivation and learning experience, so, learning can be done well and
more independent. PKBM Bina Mandiri Cipageran is one of the institutions to provide equal
education to use self-learning method. The purpose of this research in general is to determine the
extent of the application of self-learning methods to improve the learning results of students.

1
Penulis Penanggung Jawab
2
Penulis Penanggung Jawab
Riza Anugrah Putra 24
Penerapan Metode Pembelajaran Mandiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
(Studi pada Program Pendidikan Kesetaraan Paket C di PKBM Bina Mandiri Cipageran)

Specifically, the purpose of this study is to describe the implementation steps of self-learning method
that includes planning, implementation and evaluation, and to describe the results of self-learning
methods application.. This research was conducted by using descriptive method with qualitative
approach, with subject is a manager, two people as tutors equality C packages and two more people as
learners of C packages. The data collecting techniques used are interviews, observation and
documentation as well as data triangulation study to see the validity of the data. The results were
obtained from the data information independent learning is done after learning face to face and
tutorials and designed in the form of an independent assignment through a module or a book.
Furthermore, to see the results of applying this method of independent researchers conducted tests of
cognitive, affective and psychomotor, and the results of such tests can be seen that there is an increase
of cognitive, affective and psychomotor.
Keywords : Self-Learning Method, The Results of Learning, Education Equality

A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu hal yang Paket B, dan kejar Paket C. Sedangkan
sangat diperlukan manusia dalam pendidikan informal adalah pendidikan
kehidupannya untuk menghadapi keluarga dan lingkungan.
perkembangan zaman. Bahkan pendidikan Pendidikan nonformal atau yang lebih
itu berlangsung sejak dalam kandungan dikenal dengan istilah Pendidikan Luar
sampai masuk keliang lahat. Namun pada Sekolah (PLS) ini, sebagaimana dijelaskan
kenyataannya apa yang ingin dicapai di atas diselenggarakan bagi masyarakat
melalui pendidikan jauh dari apa yang yang memerlukan layanan pendidikan
diharapkan. Konsep pendidikan terutama yang berfungsi sebagai pengganti,
pendidikan formal hanya sebatas pada penambah, dan atau pelengkap pendidikan
pemberian pengetahuan serta wawasan formal dalam rangka mendukung
saja. Sedangkan saat ini kemampuan pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan
seperti kompetensi khusus menjadi satu luar sekolah berfungsi mengembangkan
modal untuk mendapatkan pekerjaan yang potensi peserta didik atau warga belajar
lebih layak. Tingginya angka putus dengan penekanan pada penguasaan
sekolah pada jalur pendidikan formal di pengetahuan dan keterampilan fungsional
Kota Cimahi pada tahun 2012 masih serta pengembangan sikap dan kepribadian
cukup besar yang di daerah tersebut hanya profesional. Dengan melalui pendidikan
terdiri dari 621.381 jiwa. Begitu juga kesetaraan, peserta didik yang berasal dari
angka tidak sekolah. Dari data BPS Kota masyarakat yang kurang beruntung, tidak
Cimahi, angka putus sekolah untuk tingkat pernah sekolah, putus sekolah, usia
SMA 0,35%. Dari jumlah 117.661 atau produktif dan yang ingin meningkatkan
20% penduduk Cimahi masuk kriteria pengetahuan dan kecakapan hidup akan
miskin dan angka ini cenderung terus mendapatkan pendidikan dan wawasan
meningkat bahkan survey terakhir serta keterampilan yang nantinya akan
menyebutkan jumlah penduduk miskin disampaikan melalui pendidikan
naik sampai dengan 30%. Sebagaimana kesetaraan. Pendidikan kesetaraan meliputi
yang telah dijelaskan dalam Undang- program Kejar Paket A setara SD (6
Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem tahun), Paket B setara SMP (3 tahun), dan
Pendidikan Nasional, pendidikan dapat Paket C setara SMA (3 tahun).
bersifat formal, nonformal dan informal. Dalam penyelenggaraan program
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan kesetaraan yang umum
pendidikan di luar pendidikan formal, yang dilaksanakan oleh para penyelenggara
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan pendidikan nonformal selama ini
berjenjang, seperti kejar paket A, kejar cenderung muncul berbagai masalah.
25 Jurnal Antologi Pendidikan Luar Sekolah
Volume I ,nomor 1 ,Januari 2017

Permasalahan yang dihadapi oleh lembaga Pembelajaran Mandiri Dalam


penyelenggara PKBM disesuaikan dengan Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
kondisi dilapangan dengan adanya di PKBM Bina Mandiri Cipageran.
keterbatasan waktu petemuan Berdasarkan studi pendahuluan yang
pembelajaran di kelas, keterbatasan sarana dilakukan di PKBM Bina Mandiri
belajar serta berbagai karakteristik peserta Cipageran, terdapat beberapa masalah
didik Pendidikan Kesetaraan Paket C. yang teridentifikasi oleh penulis yaitu
Berbagai kendala yang terjadi diatas maka sebagai berikut : 1) PKBM Bina Mandiri
diperlukan strategi pendekatan Cipageran memiliki warga belajar dengan
pembelajaran yang tepat untuk mengatasi latar belakang yang berbeda, sehingga
ketercapaian materi pembelajaran dan berdampak motivasi dan pengalaman
kompetensi sesuai dengan tujuan yang belajarnya pun berbeda. 2) Keterbatasan
diharapkan. Strategi pembelajaran yang waktu pertemuan belajar secara langsung.
digunakan disesuaikan dengan kebijakan PKBM Bina Mandiri Cipageran
pemerintah melalui peraturan mentri melaksanakan pembelajaran empat kali
berdasarkan standar pendidikan nasional pertemuan dalam seminggu. 3) Warga
yang mencakup standar isi yang belajar kesetaraan masih banyak yang
didalamnya mencakup proses bergantung pada tutornya, sehingga pada
pembelajaran mandiri. saat pembelajaran tutor lebih banyak
Pembelajaran mandiri yaitu salah satu berperan dalam penyampaian materi.
strategi pembelajaran pendidikan Berdasarkan hasil identifikasi diatas
kesetaraan yang dilakukan secara individu maka dapat dirumuskan masalah penelitian
maupun kelompok di luar pembelajaran ini adalah “Apakah metode pembelajaran
tatap muka ataupun tutorial. Pembelajaran mandiri pada Kesetaraan Paket C dapat
mandiri perlu dikelola secara baik oleh meningkatan hasil belajar peserta didik di
tutor maupun pengelola, melalui proses PKBM Bina Mandiri Cipageran?” Lebih
perencanaan secara matang. khusus penelitian ini dibatasi dalam
Pelaksanaannya pembelajaran mandiri menjawab pertanyaan sebagai berikut: 1)
mengacu kepada tahap persiapan yang Bagaimana langkah-langkah penerapan
matang, pelaksanaan terkoordinir serta metode pembelajaran mandiri dalam
proses penilaian hasil secara akurat, program Kesetaraan Paket C di PKBM
sehingga warga belajar mampu mencapai Bina Mandiri Cipageran? 2) Bagaimana
standar kompetensi yang diharapkan. hasil penerapan metode pembelajaran
Untuk mendukung pelaksanaan mandiri dalam program Kesetaraan Paket
pembelajaran mandiri tersebut maka C di PKBM Bina Mandiri Cipageran?
dibutuhkan rancangan untuk
mempermudah tutor dalam melakukan B. Kajian Teori
pembelajaran mandiri. Pembelajaran Kajian teori yang digunakan dalam
mandiri perlu dikelola secara baik oleh penelitian ini adalah teori mengenai
tutor dan pengelola melalui kesepakatan Konsep Hasil Belajar, Pendekatan
bersama dengan dukungan berbagai Pembelajaran, Pembelajaran Mandiri,
komponen sarana dan prasarana sehingga Pendidikan Kesetaraan Paket C.
warga belajar mampu mencapai hasil Hasil belajar merupakan hal penting
belajar yang optimal. dalam proses pembelajaran. Menurut
Berdasarkan latar belakang yang Purwanto (2009, hlm. 44) menjelaskan
dibuat, penulis tertarik untuk mengkaji bahwa hasil belajar dapat dijelaskan
mengenai model pembelajaran Paket C dengan memahami dua kata yang
dan hasil belajar peserta didik. Lebih membentuknya yaitu “hasil” dan “belajar”.
lengkap, penulis merangkum penelitian ini Pengertian hasil menunjuk suatu aktivitas
dengan judul Penerapan Metode atau proses yang mengakibatkan
Riza Anugrah Putra 26
Penerapan Metode Pembelajaran Mandiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
(Studi pada Program Pendidikan Kesetaraan Paket C di PKBM Bina Mandiri Cipageran)

berubahnya input secara fungsional. secara mandiri di luar pembelajaran tatap


Begitu pula dalam kegiatan belajar muka ataupun tutorial. Pembelajaran
mengajar, setelah mengalami belajar siswa mandiri merupakan proses belajar yang
berubah perilakunya dibanding dilakukan oleh peserta didik baik dalam
sebelumnya. Sedangkan belajar dilakukan lingkungan sekolah maupun diluar sekolah
untuk mengusahakan adanya perubahan dengan cara membaca, menelaah serta
perilaku individu yang belajar. memahami pengetahuan sesuai dengan
Hasil belajar pada dasarnya adalah materi pelajaran yang terkait.
perubahan perilaku peserta didik sebagai Pembelajaran mandiri dilakukan oleh
akibat dari proses pembelajaran yang warga belajar baik secara individu maupun
dilakukannya. Aspek perubahan itu kelompok melalui kontek dimensi sumber
mengacu kepada taksonomi tujuan baik dari multimedia seperti, surat kabar,
pengajaran yang dikembangkan oleh internet, televisi maupun komunitas sosial
Bloom, Simpson, dan Harrow (dalam yang sesuai dengan materi pelajaran di
Purwanto, 2009, hlm. 45) mencakup aspek sekolah. (Depdiknas,Acuam pembelajaran
kognitif. Afektif dan psikomotor. mandiri pendidikan kesetaraan Paket C,
Rusman (2012, hlm. 132) 2007, hlm. 9).
mengungkapkan bahwa pendekatan Wedemeyer (dalam Rusman 2012,
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik hlm. 354) kemandirian belajar ini perlu
tolak atau sudut pandang kita terhadap diberikan kepada peserta didik supaya
proses pembelajaran, yang merujuk pada mereka mempunyai tanggung jawab dalam
pandangan tentang terjadinya suatu proses mengatur dan mendisiplinkan dirinya dan
yang sifatnya masih sangat umum, di dalam mengembangkan kemampuan
dalamnya mewadahi, menginspirasi, belajar atas kemauan sendiri. Sejalan
menguatkan dan melatari metode dengan Wedemeyer, Moore (dalam
pembelajaran dengan cakupan teoritis Rusman 2012, hlm. 354) berpendapat
tertentu. Roy Kellen (1998) (dalam bahwa ciri utama suatu proses
Rusman, 2012, hlm. 132) bahwa dilihat pembelajaran mandiri adalah adanya
dari pendekatannya, pembelajaran terdapat kesempatan yang diberikan kepada peserta
dua jenis pendekatan, yaitu: (1) didik untuk ikut menentukan tujuan,
Pendekatan pembelajaran yang sumber, dan evaluasi belajarnya. Menurut
berorientasi atau berpusat pada siswa Uno (2010, hlm. 20) menjelaskan bahwa
(student centered approach) dan (2) kemandirian itu merupakan kemampuan
Pendekatan pembelajaran yang untuk mengarahkan dan mengendalikan
berorientasi atau berpusat pada guru dalam berpikir dan bertindak, sehingga
(teacher centered approach). Strategi tidak merasa bergantung pada orang lain
pembelajaran mandiri sebagai suatu secara emosional. Pada intinya orang yang
pendekatan proses belajar mengajar yang mandiri itu adalah orang yang mampu
dilakukan melalui tahapan perencanaan bekerja sendiri, bertanggung jawab,
sebagai pola atau pedoman dalam percayab diri, dan tidak bergantung pada
merencanakan aktifitsas pembelajaran orang lain.
dikelas, baik tutorial maupun mandiri Pembelajajaran mandiri dapat
untuk menentukan perangkat-perangkat dilakukan di dalam kelas maupun
pembelajaran termasuk di dalamnya buku- dilingkungan kelas baik bersifat individu
buku, film, komputer, kurikulum dan maupun kelompok serta dibutuhkan pula
lainnya. adanya pendampingan terbatas agar lebih
Pembelajaran mandiri adalah salah terfokus dan tertib dalam melakukan
satu strategi pembelajaran dalam aktifitasnya. Kata mandiri mengandung
pendidikan kesetaraan yang dilakukan makna ketidak tergantungan belajar
27 Jurnal Antologi Pendidikan Luar Sekolah
Volume I ,nomor 1 ,Januari 2017

peserta didik pada orang lain, khususnya diatas bahwa belajar mandiri tidak berarti
dalam hal ini adalah terhadap tutor. Ada belajar sendiri, dan dalam belajar mandiri
beberapa pendapat bahwa konsep mandiri peserta didik boleh bertanya, berdiskusi,
adalah kemampuan peserta didik dalam atau meminta penjelasan dari orang lain.
mengelola pembelajaran yang lebih luas Kualitas pendidikan setiap individu
tanpa ada ketergantungan orang lain dan akan meningkat apabila individu tersebut
dilakukan diluar pembelajaran di kelas dan meningkatkan kemampuan belajarnya
keterkaitan dengan materi belajar. dengan cara belajar lebih cepat dan
Dalam proses pembelajaran mandiri mengingat lebih banyak sehingga individu
hal yang terpenting adalah peningkatan tersebut diharapkan menjadi ”pelajar” dan
kemampuan dan keterampilan peserta ”pembelajar” yang sukses. Belajar mandiri
didik dalam proses pembelajaran tanpa merupakan kemampuan yang tidak hanya
bantuan orang lain, sehingga tidak selalu berkaitan dengan pembelajaran apa, tetapi
tergantung pada tutor atau teman. Tugas lebih berkaitan dengan bagaimana proses
tutor dalam pembelajaran mandiri adalah belajar tersebut dilaksanakan. Kegiatan
sebagai fasilitator, tutor dapat membantu belajar mandiri merupakan salah satu
kapanpun peserta didik membutuhkan, dan bentuk kegiatan belajar yang
ketika peserta didik ingin menentukan menitikberatkan pada kesadaran belajar
tujuan belajar, memilih media ataupun seseorang dan lebih memberi keleluasaan
memecahkan suatu masalah yang tidak peserta didik dalam menentukan sendiri
dapat dipecahkan oleh peserta didik itu cara yang belajarnya dan apa yang ingin di
sendiri. Menurut Uno (2010, hlm. 20) pelajarinya. Kegiatan belajar mandiri ini
menjelaskan bahwa kemandirian itu berkaitan dengan perilaku peserta didik
merupakan kemampuan untuk dalam melakukan pembelajaran. Kegiatan
mengarahkan dan mengendalikan dalam belajar sebagai suatu aktifitas fisik dan
berpikir dan bertindak, sehingga tidak mental dalam diri individu berkaitan erat
merasa bergantung pada orang lain secara dengan strategi yang diterapkan oleh
emosional. Pada intinya orang yang individu tersebut. Setiap individu yang
mandiri itu adalah orang yang mampu belajar pasti memiliki strategi dan cara
bekerja sendiri, bertanggung jawab, belajar tertentu untuk memperoleh ilmu
percayab diri, dan tidak bergantung pada pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
orang lain. dibutuhkannya, karena strategi dan cara
Rusman (2012) mengungkapkan belajar ini bersifat individual. Maka dari
bahwa peran teman dalam proses belajar itu strategi yang efektif bagi diri sendiri
mandiri itu sangat penting karena ketika belum tentu efektif untuk orang lain.
menghadapi kesulitan, peserta didik akan Untuk mendapatkan strategi yang efektif,
lebih mudah dan berani bertanya kepada seseorang perlu mengetahui konsep yang
teman daripada bertanya kepada tutor. akan membawanya menemukan strategi
Teman juga dapat menjadi mitra dalam belajar yang paling efektif bagi dirinya.
belajar bersama dan diskusi. Salah satu konsep belajar yang dapat
Knowless 1975 (dalam Rusman 2012) diterapkan adalah konsep belajar mandiri.
mengatakan bahwa peserta didik yang Peserta didik terkadang salah
belajar mandiri tidak boleh mengartikan dari konsep belajar mandiri
menggantungkan diri dari bantuan, itu sendiri, peserta didik seringkali berfikir
pengawasan, dan arahan orang lain bahwa belajar mandiri itu berarti harus
termasuk tutor secara terus menerus. belajar sendiri. Belajar mandiri berarti
Peserta didik harus mempunyai inisiatif belajar dengan inisiatif sesuai dengan
dan kreativitasnya sendiri, serta mampu kebutuhan belajarnya dengan ataupun
bekerja sendiri dengan merujuk pada tanpa tutor yang terus mendampingi.
bimbingan yang diperolehnya. Dengan hal Sesuai dengan konsep belajar mandiri,
Riza Anugrah Putra 28
Penerapan Metode Pembelajaran Mandiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
(Studi pada Program Pendidikan Kesetaraan Paket C di PKBM Bina Mandiri Cipageran)

bahwa seorang peserta didik diharapkan dalam Standar Proses Pasal 24


dapat : a) Menyadari bahwa hubungan menyebutkan bahwa dalam proses
antara tutor dengan dirinya tetap ada, pembelajaran meliputi perencanaan proses
namun hubungan tersebut diwakili oleh pembelajaran, pelaksanaan proses
bahan ajar atau media belajar. b) pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran
Mengetahui konsep belajar mandiri c) dan pengawasan proses pembelajaran.
Mengetahui kapan ia harus meminta Dalam pelaksanaan proses pembelajaran
tolong, kapan ia membutuhkan bantuan dilakukan melalui pembelajaran tatap
dan dukungan dari tutor. d) Mengetahui muka, tutorial dan pembelajaran mandiri
kepada siapa dan dari mana ia dapat atau dalam rangka untuk mencapai tujuan
harus memperoleh bantuan dan dukungan kompetensi yang diharapkan.
Salah satu prinsip belajar mandiri
adalah mampu mengetahui kapan C. Metodologi
membutuhkan bantuan atau dukungan dari Dalam melaksanakan penelitian ini,
pihak lain dan yang terpenting dalam pendekatan yang digunakan oleh peneliti
konsep belajar mandiri ialah bahwa setiap adalah penelitian bersifat kualitatif dengan
peserta didik harus mampu metode deskriptif analitis. Metode tersebut
mengidentifikasi sumber-sumber merupakan cara yang digunakan untuk
informasi. mendeskripsikan dan menggambarkan
Kegiatan belajar mandiri adalah secara faktual dan akurat mengenai fakta-
kemampuan dan kemauan dari peserta fakta yang ada serta hubungan antara
didik untuk belajar berdasarkan inisiatif fenomena yang ditelitinya. Dengan
sendiri, dengan ataupun tanpa bantuan dari menggunakan metode deskriptif analitis
pihak lain, baik dalam hal penentuan dari data-data yang diperoleh diharapkan
tujuan belajar, metode belajar ataupun dapat menemukan kecenderungan atau
evaluasi belajar. Kesiapan belajar mandiri kemungkinan adanya fenomena hasil
merupakan bagian dari kepribadian yang pembelajaran bukan hanya dari segi
berkembang dari waktu ke waktu melalui pencapaian kompetensi, melainkan dari
interaksi sosial. Kemandirian peserta didik pengalaman belajar, meningkatnya
ini merupakan kemampuan peserta didik pengetahuan dan juga bisa berupa dampak
untuk melakukan kegiatan belajar yang dari hasil pembelajaran mandiri.
bertumpu pada aktifitas, tanggung jawab, Kegiatan penelitian dilaksanakan di
dan motivasi yang ada dalam diri peserta PKBM (Pusat Kegiatan Belajar
didik sendiri. Masyarakat) Bina Mandiri Cipageran di
Kemandirian belajar itu dapat ditinjau kelurahan Cipageran kota Cimahi.
dari ada tidaknya kesempatan yang Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas
diberikan kepada peserta didik yaitu : a) penilaian peneliti, dimana lokasi tersebut
Dalam menentukan tujuan pembelajaran. sangat memenuhi syarat baik dari sisi
b) Dalam memilih cara dan media belajar program, jumlah kelompok belajar,
yang digunakan untuk mencapai tujuan. c) kelengkapan sarana dan prasarana serta
Dalam menentukan cara, alat dan kriteria karakteristik warga belajar yang sesuai
evaluasi hasil belajarnya dengan kondisi karakteristik sasaran
Pendidikan kesetaraan pada program kesetaraan.
penyelenggaraannya harus mengacu pada Subyek penelitian yang menjadi objek
delapan Standar Nasional Pendidikan yang kajian tersebut adalah pengelola, tutor dan
ditetapkan pemerintah melalui Perarutan warga belajar yang ditentukan secara
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Salah purposive. Purposive adalah teknik
satu dari delapan Standar Nasional pengambilan sampel sumber data dengan
Pendidikan itu adalah Standar Proses, pertimbangan tertentu.(Sugiyono, 2008,
29 Jurnal Antologi Pendidikan Luar Sekolah
Volume I ,nomor 1 ,Januari 2017

hlm. 300). Responden berasal dari merupakan proses merangkum data,


kelompok belajar dan tutor pendidikan memilih hal-hal yang pokok, dan lebih
kesetaraan Paket C kelas dua belas memfokuskan pada hal-hal yang penting,
semester dua di PKBM Bina Mandiri dengan mencari tema dan polanya. 2)
Cipageran yang dikondisikan mengikuti Display data, yaitu dalam penelitian
kegiatan penelitian dengan menggunakan kualitatif penyajian data dilakukan melalui
metode pembelajaran mandiri khusus uraian singkat, bagan hubungan antara
bidang studi Matematika dalam rangka kategori, flowchart dan sejenisnya. Display
melihat kompetensi belajar dan data mempermudah dalam memberikan
ketercapaian materi belajar sesuai dengan pemahaman mengenai data yang diperoleh
waktu yang ditentukan. dan diolah. 3) Kesimpulan/verifikasi,
Dalam melaksanakan kegiatan penarikan kesimpulan adalah langkah
penelitian, langkah awal yang dilakukan ketiga dalam analisis data kualitatif. Jadi
oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif penarikan
kelapangan yang dibutuhkan berkenaan kesimpulan dilakukan untuk menjawab
dengan persiapan melaksanakan kegiatan rumusan masalah sementara, jika
pembelajaran mandiri oleh, tutor, warga kemudian ditemukan data-data lain yang
belajar, pengelola di PKBM Bina Mandiri mendukung maka kesimpulan tersebut bisa
Cipageran. Beberapa teknik yang berubah.
dilakukan oleh peneliti untuk
mengumpulkan berbagai informasi yaitu D. Hasil Penelitian
dengan teknik : 1) Wawancara, merupakan Pada bagian ini peneliti akan
percakapan antara dua orang atau lebih dan membahas hasil penelitian yang telah
berlangsung antara narasumber dan dilakukan oleh peneliti berdasarkan
pewawancara. 2) Observasi, merupakan pengumpulan data melalui wawancara,
suatu kegiatan yang dilakukan oleh observasi, tes kemampuan dasar dan studi
peneliti dengan cara mengamati objek dokumentasi terhadap peserta didik
penelitian secara langsung. 3) Studi kesetaraan paket C di PKBM Bina Mandiri
dokumentasi, yitu tehnik studi Cipageran dan akan dikaitkan dengan
dokumentasi digunakan untuk teori-teori yang mendukung, maka
mengumpulkan data dan informasi tentang pembahasan yang akan dijelaskan pada
komponen-komponen yang ada dalam bagian ini yaitu mengenai 1) Langkah-
pengelolaan yang didalamnya menyangkut langkah penerapan metode pembelajaran
sarana dan prasarana. 4) Triangulasi Data, mandiri dalam meningkatkan hasil belajar
menurut Moleong (2001, hlm. 178) peserta didik, dan 2) Hasil penerapan
menjelaskan bahwa triangulasi data adalah metode pembelajaran mandiri dalam
teknik pemeriksaan keabsahan data yang meningkatkan hasil belajar peserta didik.
telah diperoleh kemudian dibandingkan Pembahasan dan hasil temuan peneliti
dengan data lain. akan diuraikan di bawah ini.
Analisis data kualitatif menurut Langkah-langkah Penerapan Metode
Bogdan dan Biklen, 1982 (dalam Moleong Pembelajaran Mandiri Dalam
2001, hlm. 248) adalah upaya yang Meningkatkan Hasiil Belajar Peserta Didik
dilakukan dengan jalan bekerja dengan yaitu berdsasarkan hasil deskripsi yang
data, mengorganisasikan data, memilah- telah di paparkan oleh peneliti mengenai
milahnya menjadi satuan yang dapat proses pembelajaran mandiri meliputi
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan langkah-langkah seperti Perencanaan,
menemukan pola, menemukan apa yang Pelaksanaan, dan Evaluasi untuk mencapai
penting dan apa yang dipelajari, dan suatu tujuan yang telah ditentukan
memutuskan apa yang dapat diceritakan sebelumnya. Sesuai dengan yang tertuang
kepada orang lain : 1) Reduksi data, dalam Peraturan Pemerintah No.19 tahun
Riza Anugrah Putra 30
Penerapan Metode Pembelajaran Mandiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
(Studi pada Program Pendidikan Kesetaraan Paket C di PKBM Bina Mandiri Cipageran)

2005 tentang standar proses pendidikan tugas mandiri kepada peserta didik.
bahwa setiap satuan pendidikan melakukan Alokasi waktu dalam pembelajaran
perencanaan proses pembelajaran, mandiri di PKBM Bina Mandiri Cipageran
pelaksanaan proses pembelajaran, evaluasi ditentukan berdasarkan kesepakatan
proses pembelajaran dan pengawasan bersama antara pengelola, tutor dan peserta
proses pembelajaran untuk terlaksananya didik. Sejalan dengan pendapat yang
proses pembelajaran yang efektif dan dikemukakan oleh Rusman (2012, hlm. 6)
efisien. bahwa alokasi waktu ditentukan sesuai
Tahapan pertama yaitu perencanaan, dengan keperluan untuk pencapaian
pada tahap perencanaan ini hal-hal yang kompetensi dasar dan beban belajar. Hal
dilakukan oleh PKBM Bina Mandiri ini juga sejalan dengan pendapat yang
Cipageran yaitu tutor dan pengelola dikemukakan oleh Rusman (2012, hlm.
merencanakan kegiatan pembelajaran yang 357) bahwa kegiatan pembelajaran mandiri
meliputi penentuan tujuan pembelajaran, merupakan suatu bentuk kegiatan belajar
penyusunan materi, metode atau strategi yang memberikan keleluasaan kepada
pembelajaran, dan alokasi waktu siswa untuk dapat memilih atau
pembelajaran. Tujuan pembelajaran secara menetapkan sendiri waktu dan cara
umum yang diselenggarakan itu belajarnya sesuai dengan ketentuan sistem
berdasarkan karakteristik dan kebutuhan kredit semester di sekolah.
belajar peserta didik, sedangkan secara Peneliti menganalisis bahwa
khusus tujuan pembelajaran mandiri itu perencanaan pembelajaran mandiri
adalah untuk menambah ilmu merupakan tahap dimana pengelola dan
pengetahuan, wawasan yang luas, tutor menyiapkan apa-apa saja yang
pengalaman belajar dan kepercayaan diri dibutuhkan dalam proses pembelajaran
peserta didik. Dengan pembelajaran berlangsung seperti menentukan tujuan
mandiri ini diharapkan peserta didik dapat pembelajaran, menyiapkan materi
belajar secara mandiri sehingga akan pembelajaran, metode atau strategi
meningkatkan kepercayaan diri peserta pembelajaran, dan menentukan alokasi
didik tersebut dan juga dapat bertanggung waktu pembelajaran. Berdasarkan hal ini
jawab atas dirinya sendiri tanpa bantuan bahwa perencanaan pembelajaran mandiri
orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dilakukan oleh PKBM Bina Mandiri
yang dikemukakan oleh Uno (2010, hlm. Cipageran dikatakan tepat karena sesuai
20) menjelaskan bahwa kemandirian itu dengan apa yang disampaikan oleh
merupakan kemampuan untuk Rusman (2012, hlm. 6) bahwa
mengarahkan dan mengendalikan dalam perencanaan pembelajaran terdiri atas
berpikir dan bertindak, sehingga tidak tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
merasa bergantung pada orang lain secara atau strategi pembelajaran, dan alokasi
emosional. waktu.
Selanjutunya berdasarkan hasil Pada tahap kedua yaitu tahap
temuan di lapangan materi yang diberikan pelaksanaan, pelaksanaan metode
kepada peserta didik merupakan materi- pembelajaran mandiri pada pendidikan
materi dasar yang ada pada materi pokok kesetaraan paket C di PKBM Bina Mandiri
dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar Cipageran dilaksanakan setelah
peserta didik yang nantinya akan di ujian pembelajaran tatap muka dan tutorial.
nasionalkan sama dengan sekolah formal. Pembelajaran mandiri yang dilaksanakan
Metode atau strategi yang digunakan di di PKBM Bina Mandiri Cipageran
PKBM Bina Mandiri Cipageran dalam dirancang dalam bentuk tugas mandiri
melaksanakan pembelajaran mandiri berupa soal-soal yang ada dalam modul
adalah dengan penugasan atau memberi sesuai dengan kompetensi dan kurikulum
31 Jurnal Antologi Pendidikan Luar Sekolah
Volume I ,nomor 1 ,Januari 2017

yang akan dicapai dan dikerjakan oleh Dalam proses pelaksanaan


peserta didik sesuai dengan waktu yang pembelajaran mandiri peserta didik
telah di sepakati. Adanya pembelajaran diberikan kebebasan dalam memilih media
mandiri diharapkan agar peserta didik belajar yang akan digunakannya untuk
dapat belajar secara mandiri dan tidak membantu dan memudahkan peserta didik
bergantung kepada orang lain. Dalam dalam belajar. Sejalan dengan pendapat
pembelajaran mandiri, para tutor yang dikemukakan oleh Rusman (2012,
menggunakan pendekatan andragogi yang hlm. 369) bahwa peserta didik diberikan
artinya tutor hanya berperan sebagai kebebasan untuk memilih media
fasilitator yang akan membantu peserta penunjang yang akan digunakan.
didik ketika mengalami kesulitan dalam Kemudian tahap evaluasi, evaluasi
belajar dan mengawasi proses metode pembelajaran mandiri yang
berlangsungnya pembelajaran. Peserta dilaksanakan di PKBM Bina Mandiri
didik dapat menentukan bahan ajar dan Cipageran dilakukan pada saat proses
media pembelajaranya sendiri untuk pembelajaran berlangsung dan akhir
memudahkannya dalam mengerjakan tugas pembelajaran mandiri. Evaluasi
mandiri yang telah diberikan. Media pembelajaran ini meliputi, tujuan evaluasi,
pembelajaran yang dimaksud seperti buku fungsi evaluasi, aspek yang di evaluasi,
dan internet yang dapat diakses melalui bentuk evaluasi, jenis evaluasi dan
handphone masing-masing peserta, dan prosedur evaluasi. Evaluasi pada saat
peran tutor disini memberikan tugas proses pembelajaran berlangsung
mandiri melalui bahan ajar modul yang dilakukan oleh tutor dengan melihat
telah disiapkan sebelumnya. perkembangan peserta didik dalam
Pembelajaran mandiri yang menyelesaikan tugas mandirinya. Tutor
dilaksanakan di PKBM Bina Mandiri melakukan kegiatan evaluasi tanpa
Cipageran dimulai dengan tutor menggunakan alat evaluasi yang dijadikan
memberikan motivasi kepada peserta didik sebagai panduan dalam mengevaluasi,
agar peserta didik dapat lebih bersemangat evaluasi tersebut dilakukan dengan cara
dalam melakukan aktifitas pembelajaran. mengamati perkembangan belajar peserta
Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan didiknya. Kemudian evaluasi akhir
oleh Rusman (2012, hlm. 7) bahwa dilakukan dengan tujuan untuk melihat
pendahuluan dalam pembelajaran pencapaian tujuan pembelajaran, dan
merupakan kegiatan awal dalam suatu ketercapaian materi yang disampaikan,
pertemuan pembelajaran yang diajukan sejauh mana peserta didik memahami
untuk membangkitkan motivasi dan materi yang telah disampaikan.
memfokuskan perhatian peserta didik Berdasarkan deskripsi yang telah
untuk berpartisipasi aktif dalam proses dijelaskan maka evaluasi metode
pembelajaran. pembelajaran mandiri dilaksanakan
Kemudian bahan ajar pada dengan dua cara yaitu evaluasi proses dan
pelaksanaan pembelajaran mandiri evaluasi akhir. Evaluasi proses
merupakan sebagai alat bantu tutor dalam dilaksanakan dengan melihat kontribusi
melaksanakan kegiatan pembelajaran. peserta didik dalam penerapan metode
Bahan belajar yang akan diberikan dan pembelajaran mandiri. Sedangkan evaluasi
digunakan oleh peserta didik adalah bahan akhir dilakukan untuk mengetahui
belajar yang disesuaikan dengan peserta ketercapaian tujuan dan materi dengan
didik itu sendiri. Rusman (2012, hlm. 375) menggunakan metode pembelajaran
menjelaskan bahwa jenis-jenis bahan mandiri. Perkembangan peserta didik yang
belajar mandiri yaitu modul, bahan menjadi bahan evaluasi tutor terhadap
pembelajaran berprogram, dan digital tugas mandiri yang diberikan kepada
content berbasis web. peserta didik dilihat dari pemahaman
Riza Anugrah Putra 32
Penerapan Metode Pembelajaran Mandiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
(Studi pada Program Pendidikan Kesetaraan Paket C di PKBM Bina Mandiri Cipageran)

dan proses berlangsungnya penerapan


N Nama Jumlah soal  metode pembelajaran mandiri.
o 1 2 3 4 Hasil Penerapan Metode Pembelajaran
1 Anita 10 15 - 10 35 Mandiri Dalam Meningkatkan Hasil
Yulyani Belajar Peserta Didik dapat dilihat pada
2 Muham - 20 20 20 60 tabel dibawah ini menjelaskan hasil
mad penilaian pre-test dan post-test yang
Irfan dilakukan terhadap peserta didik
Nawawi kesetaraan paket C di PKBM Bina Mandiri
3 Dian 10 15 - 15 40 Cipageran.
fitriyani Tabel 1
4 Yeni - 15 10 10 35 Nilai Pre-test
Anggrae Sumber: Hasil Penilaian Pre-test
ni Tabel 2
materi, partisipasi, kepercayaan diri Nilai Post-test
peserta didik dan kerjasama peserta didik N Nama Jumlah soal 
dalam pembelajaran mandiri. o 1 2 3 4
Evaluasi akhir ini dilakukan oleh 1 Anita 15 25 15 25 80
pengelola yang nantinya akan dijadikan Yulyan
sebagai bahan untuk pengembangan i
program pembelajaran mandiri selanjutnya 2 Muha 25 25 25 25 10
sebagai bentuk tindak lanjut. Sedangkan mmad 0
pada evaluasi pembelajaran yang Irfan
dilakukan oleh pengelola menilai Nawaw
ketepatan materi yang telah disampaikan i
dan ketercapaian tujuan pembelajaran. 3 Dian 20 25 10 25 80
Untuk mengevaluasi suatu fitriyan
pembelajaran diperlukan alat evaluasi agar i
data yang diperoleh akurat dan untuk 4 Yeni 15 25 20 20 80
mempermudah kegiatan evaluasi. Adanya Anggra
alat evaluasi akan menghasilkan penilaian eni
yang benar-benar akurat dan dapat Sumber: Hasil Penilaian Post-test
dipertanggung jawabkan. Peneliti Tabel 3
menyimpulkan bahwa tutor perlu untuk No Keterangan
menyusun alat evaluasi pembelajaran
1 0-25 Kurang
sebagai pedoman dalam melakukan
2 26-50 Cukup
kegiatan evaluasi atau penilaian agar
3 51-75 Baik
memperoleh feedback yang berkenaan
4 76-100 Sangat Baik
dengan tujuan pembelajaran mandiri.
Peneliti menganalisis bahwa evaluasi Dilihat dari hasil pada tabel di atas
yang dilaksanakan di PKBM Bina Mandiri mengenai pre-test dan post-test yang
Cipageran pada penerapan metode dilakukan terhadap peserta didik
pembelajaran mandiri ini sudah tepat. Pada kesetaraan paket C melalui tes
tahapan evaluasi pendidik bersama dengan pengetahuan dasar matematika yang
peserta didik melakukan evaluasi bersama meliputi bentuk pangkat dan bentuk akar
dengan cara mendiskusikan hasil sebagai berikut : 1) Anita Yulyani (S1),
penerapan metode pembelajaran mandiri Menurut hasil tes penegtahuan dasar
matematika yang dilakukan terhadap Anita
Yulyani (S1), didapat hasil pre-test dengan
33 Jurnal Antologi Pendidikan Luar Sekolah
Volume I ,nomor 1 ,Januari 2017

skor 35, skor tersebut menunjukan hasil Presentase pengukuran setelah


yang dapat dikatakan cukup, sedangkan mengikuti rangkaian test pre-test dan post-
hasil post-test yang didapat subjek S1 tes, maka dapat diketahui bahwa adanya
mendapatkan skor 80 dan dapat dikatakan peningkatan hasil belajar yang terjadi pada
sangat baik. Dilihat dari hasil pre-test dan peserta didik. Hal tersebut dapat dilihat
post-test, diketahui bahwa adanya dari hasil penghitungan persentase yang
peningkatan hasil tes pengetahuan dasar dilakukan oleh tutor berdasarkan hasil pre-
matematika yang meliputi bentuk pangkat test dan post-test. Berikut hasil penerapan
dan bentuk akar yang dilakukan terhadap pembelajaran mandiri berdasarkan
subjek S1. 2) Muhammad Irfan Nawawi persentase dalam bentuk tabel:
(S2), Menurut hasil tes penegtahuan dasar
matematika yang dilakukan terhadap
Muhammad Irfan Nawawi (S2), didapat
hasil pre-test dengan skor 60, skor tersebut
menunjukan hasil yang dapat dikatakan
baik, sedangkan hasil post-test yang Tabel 4
didapat subjek S1 mendapatkan skor 100 Persentase Hasil Pre-test dan
dan dapat dikatakan sangat baik. Dilihat Post-test
dari hasil pre-test dan post-test, diketahui
bahwa adanya peningkatan hasil tes Ko Tes
Perse
pengetahuan dasar matematika yang de Pre Pos Total ntase
meliputi bentuk pangkat dan bentuk akar N Inf - t- Seli
Nama Skor Kenai
yang dilakukan terhadap subjek S2. 3) o or Tes Tes sih
kan
Dian fitriyani (S3), Menurut hasil tes ma t t Skor
n
penegtahuan dasar matematika yang %
dilakukan terhadap Dian Fitriyani (S3), 1 Anita 45:115
didapat hasil pre-test dengan skor 40, skor Yulya x100=
tersebut menunjukan hasil yang dapat ni S1 35 80 115 45 39,13
dikatakan cukup, sedangkan hasil post-test %
yang didapat subjek S3 mendapatkan skor 2 Muha
40:160
80 dan dapat dikatakan sangat baik. mmad
x100=
Irfan S2 60 100 160 40
Dilihat dari hasil pre-test dan post-test, 25,00
Nawa
diketahui bahwa adanya peningkatan hasil %
wi
tes pengetahuan dasar matematika yang 3 Dian 40:120
meliputi bentuk pangkat dan bentuk akar fitriya x100=
yang dilakukan terhadap subjek S3. 4) ni S3 40 80 120 40 33,33
Yeni Anggraeni (S4), Menurut hasil tes %
penegtahuan dasar matematika yang 4 Yeni 45:115
dilakukan terhadap Yeni Anggraeni (S4), Anggr x100=
didapat hasil pre-test dengan skor 35, skor aeni S4 35 80 115 45 39,13
tersebut menunjukan hasil yang dapat %
dikatakan cukup, sedangkan hasil post-test Selisih : Total Skor = Persentase Kenaikan Skor %
yang didapat subjek S4 mendapatkan skor Sumber: Hasil Pre-test dan Post-test 2016
80 dan dapat dikatakan sangat baik. Dari tabel di atas didapat persentase
Dilihat dari hasil pre-test dan post-test, hasil pre-test dan post-test yang peneliti
diketahui bahwa adanya peningkatan hasil lakukan kepada peserta didik kesetaraan
tes pengetahuan dasar matematika yang paket C diantaranya: 1) Persentase
meliputi bentuk pangkat dan bentuk akar kenaikan skor yang didapat oleh subjek S1
yang dilakukan terhadap subjek S4. menunjukan peningkatan setelah
mengikuti post-test sebesar 39,13%. 2)
Riza Anugrah Putra 34
Penerapan Metode Pembelajaran Mandiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
(Studi pada Program Pendidikan Kesetaraan Paket C di PKBM Bina Mandiri Cipageran)

Persentase kenaikan skor yang didapat dibagi dalam tiga domain :kognitif, afektif
oleh subjek S2 menunjukan peningkatan dan psikomotorik.
setelah mengikuti post-test sebesar Pada tahapan ini peneliti memberikan
25,00%. 3) Persentase kenaikan skor yang dua bentuk penilaian yaitu pre-test dan
didapat oleh subjek S3 menunjukan post-test, pada penilaian ini peneliti
peningkatan setelah mengikuti post-test memberikan soal yang sama kepada
sebesar 33,33%. 4) Persentase kenaikan peserta didik sebanyak empat soal. Tes
skor yang didapat oleh subjek S4 tersebut dilakukan sebelum metode
menunjukan peningkatan setelah pembelajaran mandiri diterapkan dan
mengikuti post-test sebesar 39,13%. sesudah metode pembelajaran mandiri
Menurut hasil persentase di atas dapat diterapkan. Dari hasil tes tersebut, adanya
dilihat peningkatan hasil tes pengetahuan peningkatan hasil yang terjadi walaupun
dasar matematika yang meliputi bentuk tidak signifikan. Hal-hal yang dapat dilihat
pangkat dan bentuk akar pada diagram pada penilaian materi adalah aspek
berikut ini: kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman,
Diagram Hasil Peningkatan Tes dan penerapan, aspek afektif yaitu
Kemampuan Dasar Matematika kemauan menerima rangsangan dan
Gambar Diagram 1 kemauan menanggapi atau menjawab, dan
100
psikomotor yaitu menunjukan gerak tubuh
yang sesuai dengan tugas dan perannya,
80
membangun suasana yang kondusif,
60 berkomunikasi dengan baik dan
pre-test
40 kepercayaan dirinya. Hal ini dapat dilihat
post-test
20 pada saat kegiatan pembelajaran
0 berlangsung dan ketika tutor
S1 S2 S3 S4 menyampaikan materi kepada peserta
Sumber: Hasil Penilaian Tes Kemampuan didik serta memberikan tugas mandiri
Dasar Matematika sesuai dengan kompetensi dasar yaitu
Berdasarkan tabel dan diagram di atas mengenai bentuk pangkat dan bentuk akar.
dapat kita lihat hasil tes pengetahuan dasar
matematika yang dilakukan sebelum E. Simpulan
pembelajaran mandiri (pre-test) dan Berdasarkan hasil temuan dan
sesudah penerapan pembelajaran mandiri pembahasan hasil penelitian yang telah
(post-test), bahwa adanya peningkatan diuraikan pada bab-bab sebelumnya
pengetahuan dasar matematika peserta mengenai masalah yang diteliti yaitu :
didik, walaupun peningkatannya ada yang “Penerapan Metode Pembelajaran Mandiri
signifikan dan ada juga yang tidak. Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Berdasarkan hasil deskripsi yang Didik (Studi pada Program Pendidikan
dipaparkan oleh peneliti, bahwa hasil dari Kesetaraan Paket C di PKBM Bina
penerapan metode pembelajaran mandiri Mandiri Cipageran). Maka peneliti dapat
yang telah diselenggarakan oleh PKBM menarik kesimpulan bahwa yang pertama,
Bina Mandiri Cipageran ini terdiri dari tiga mengenai langkah-langkah penerapan
domain yaitu kognitif, afektif dan metode pembelajaran mandiri dalam
psikomotor. Hal ini selaras dengan meningkatkan hasil belajar peserta didik
pendapat Purwanto (2009, hlm. 45) bahwa yaitu dalam pembelajaran mandiri yang
domain hasil belajar adalah perilaku- dilaksanakan pada program pendidikan
perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam kesetaraan paket C di PKBM Bina Mandiri
proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu Cipageran terdapat langkah-langkah
seperti perencanaan, pelaksanaan dan
35 Jurnal Antologi Pendidikan Luar Sekolah
Volume I ,nomor 1 ,Januari 2017

evaluasi. Proses perencanaan yang dilihat dari kemampuan peserta didik


dilakukan di PKBM Bina Mandiri dalam menempatkan diri sesuai dengan
Cipageran yaitu meliputi penentuan tujuan tugas dan fungsinya, dan kepercayaan diri
pembelajaran, penyusunan materi, metode nya semakin meningkat dilihat dari cara
atau strategi pembelajaran dan menyelesaikan tugas tanpa bantuan dari
pengalokasian waktu. Pada tahap orang lain.
pelaksanaan tutor melakukan pendekatan Berdasarkan hasil penelitian dan
kepada peserta didik dengan memberi pembahasan mengenai gambaran proses
motivasi, kemudian menentukan bahan pembelajaran mandiri yaitu langkah-
ajar, menentukan media pembelajaran dan langkah penerapan metode pembelajaran
pemberian tugas mandiri. Tahap evaluasi mandiri dan hasil penerapan metode
pembelajaran ini meliputi, tujuan evaluasi, pembelajaran mandiri. Menunjukan bahwa
fungsi evaluasi, aspek yang di evaluasi, penerapan metode pembelajaran mandiri
bentuk evaluasi, jenis evaluasi dan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi
prosedur evaluasi. Evaluasi pada saat masih ada kekurangan dalam beberapa hal,
proses pembelajaran berlangsung oleh karena itu peneliti menyampaikan
dilakukan oleh tutor dengan melihat beberapa rekomendasi kepada pihak-pihak
perkembangan peserta didik dalam terkait untuk dijadikan masukan bagi
menyelesaikan tugas mandirinya. Tutor lembaga PKBM Bina Mandiri Cipageran
melakukan kegiatan evaluasi tanpa dalam rangka menerapkan pembelajaran
menggunakan alat evaluasi yang dijadikan mandiri dan meningkatkan hasil belajar
sebagai panduan dalam mengevaluasi, peserta didik.
evaluasi tersebut dilakukan dengan cara Untuk peserta didik diharapkan lebih
mengamati perkembangan belajar peserta giat lagi dalam setiap pelaksanaan proses
didiknya. Kemudian evaluasi akhir pembelajaran agar tujuan yang ingin
dilakukan dengan tujuan untuk melihat dicapai dapat tercapai dengan baik. Untuk
pencapaian tujuan pembelajaran, dan lembaga PKBM Bina Mandiri Cipageran,
ketercapaian materi yang disampaikan, pihak lembaga diharapkan dapat
sejauh mana peserta didik memahami menambahkan sumber daya manusia yang
materi yang telah disampaikan. berkompeten yaitu tutor yang memiliki
Selanjutnya yaitu hasil penerapan pengalaman yang cukup sehingga materi
metode pembelajaran mandiri. Untuk dapat tersampaikan dengan baik dan
melihat hasil penerapan metode tercapainya tujuan pembelajaran. Selain itu
pembelajaran mandiri di PKBM Bina juga lebih diperbanyak tes-tes yang
Mandiri Cipageran peneliti melihat dari dilakukan agar peserta didik dapat sering
aspek kognitif, afektif dan psikomotor berlatih mengerjakan tes tersebut untuk
peserta didik. Aspek kognitif dapat dilihat mengukur kemampuan dirinya. Bagi
melalui hasil pre-test dan post-test, dari peneliti, diharapkan penelitian ini dapat
hasil tersebut dapat terlihat bahwa adanya bermanfaat bagi lembaga yang terkait,
peningkatan pengetahuan peserta didik masyarakat dan yang terutama bagi
yang mengikuti pembelajaran mandiri di peneliti sendiri, kemudian dapat menjadi
PKBM Bina Mandiri Cipageran. Aspek referensi bagi penelitian selanjutnya dalam
afektif dapat dilihat melalui sikap peserta mengkaji atau memperdalam hal yang
didik yang bersedia menerima rangsangan sama yaitu mengenai penerapan metode
dengan memberikan perhatian kepada pembelajaran mandiri yang dilaksanakan
rangsangan yang datang kepadanya, dan di lembaga tersebut.
kesediaan memberikan respon dengan
berpasrtisipasi dalam pembelajaran. Aspek F. Daftar Pustaka
psikomotorik peserta didik terdapat Depdiknas. (2007). Acuan Pembelajaran
peningkatan yang baik hal tersebut dapat Pendidikan Kesetaraan Program
Riza Anugrah Putra 36
Penerapan Metode Pembelajaran Mandiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
(Studi pada Program Pendidikan Kesetaraan Paket C di PKBM Bina Mandiri Cipageran)

PaketABC. Pendidikan Kesetaraan


Paket ABC, Direktorat Pendidikan
Masyarakat, Direktorat Jenderal
Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda. Jakarta: Depdiknas.

Moleong, L. J. (2001). Metodologi


Penelitian Kualitatif . Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 :


Delapan Standar Nasional
Pendidikan.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusman. (2012). Model-Model


Pembelajaran : Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta:
Rajawali Pers.

Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian


Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Uno, H. B. (2010). Teori Motivasi dan


Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai