Anda di halaman 1dari 4

Bab IPengantar Pemasaran Internasional

Perkembangan bisnis saat ini tidak bisa dilepaskan dari proses globalisasi yang sangatmasif di abad 21.
Perusahaan tidak dapat menutup dirinya dari proses globalisasi. Ekspansiperusahaan tidak semata dilakukan
dengan melakukan diversifikasi usaha tetapi juga skalapemasaran dari domestik menuju internasional. Proses
ini merupakan tantangan bagi paramanajer pemasaran untuk mengabungkan beragam disiplin ilmu tidak saja
ekonomi tetapi jugaantropologi, sosial, budaya, hukum, lingkungan hidup, geografi, sejarah dsb.Pemasaran
internasional menciptakan banyak kesempatan dan tantangan bagi perusahaanuntuk mengembangkan
perusahaan. Saat ini tak ada satupun negara di dunia yang mampumenjalankan ekonomi tertutup. Proses
globalisasi sesungguhnya sudah dimulai sejak 3.000 tahunterakhir tetapi teknologi informasi/telekomunikasi
dan transportasi sepanjang 2 abad terakhirmembuat globalisasi semakin masif. Saat ini penyebaran informasi,
manusia dan barang keseluruh dunia dalam waktu singkat. Perpindahan cepat tersebut mengubah paradigma
ekonomidan bisnis masyarakat dunia. Oleh karena itu sungguh penting memelajari prosesinternasionalisasi
dan konsekuensinya terutama dari perspektif Indonesia.Ada beragam sumber tulisan yang dengan gamblang
menceritakan proses pemasaraninternasional dari kacamata Amerika dan Eropa. Perusahaan-perusahaan di
kedua benua tersebutpaling agresif menjalankan penjelajahan, perdagangan dan pemasaran internasional.
Merekamemprakarsai beragam pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan transportasi lintasnegara.
Mereka juga mempromosikan perdagangan bebas melalui kerjasama antar negara dalamlembaga dunia
(WTO, AFTA, NAFTA, dst). Tak hanya perjanjian ekonomi, mereka jugamendorong perubahan hukum,
politik dan budaya di seluruh dunia.

Pemasaran barang atau jasa yang begitu pesat sekarang ini tentu tidaklah langsung terjadi,
haruslah ada proses ataupun perjalanan yang sangat panjang. Proses perjalanan dari
perkembangan pemasaran ini juga dapat kita sebut sebagai sejarah pemasaran. Ide ataupun
gagasan yang terus bermunculan dan semakin berkembang juga berpengaruh terhadap
terciptanya dan berkembangnya ilmu-ilmu pemasaran seiring dengan perkembangan jaman.
(baca juga : Tujuan Periklanan)

Perkembangan pemasaran bermula ketika tahun 1900 terjadi sebuah revolusi industri secara
besar-besaran dan mengubah cara atau perilaku masyarakat. Jika sebelum terjadinya revolusi
masyarakat masih mengenal cara berbisnis dengan ciri utama merkantilis (berdagang), maka
setelah revolusi perilaku bisnis masyarakat berubah menjadi kapitalis. Keadaan berubah
menjadi kapitalis dikarenakan munculnya kekuatan baru didunia perdagangan, dimana
banyak orang-orang yang memiliki uang yang banyak menggunakan uang mereka sebagai
modal untuk membangun pabrik dan perusahaan. Tujuannya tidak lain adalah untuk
memproduksi barang secara lebih cepat dan memperdagangkannya. (baca juga : Tujuan
Komunikasi Pemasaran)

Dari proses itu, mulailah terjadi perubahan cara pandang dan perilaku pasar, dimana
perusahaan tersebut menggunakan sebuah lembaga untuk menjalankan segala kebutuhan
pasar. Hal ini pula yang menjadi latarbelakang munculnya ilmu manajemen bisnis dan
marketing. Ilmu marketing yang menggunakan pendekatan sosial semakin berkembang dan
mampu menunjukkan adanya peningkatan dan perkembangan dari segi ekonomi. Marketing
memberikan pandangan baru bahwa disebuah area pasar atau market, bukan hanya menjadi
tempat bertemunya penjual dan pembeli tapi area pasar atau market merupakan tempat
dimana kebutuhan semua pihak bertemu untuk menciptakan sistem sosial. (baca juga : Fungsi
Periklanan)

Pada tahun 1902 disebuah universitas bernama University of Michigan, ED Jones dikabarkan
memberikan pelajaran marketing serta Simon Litman di University of California. Meskipun
pada saat itu marketing masih berfokus pada distribusi produk, namun pemikiran teori
marketing lebih banyak muncul di universitas seperti Wisconsin, Northwestern University,
Harvard, University of Illinois serta Ohio State. Sebenarnya jauh sebelum ilmu marketing
diperkenalkan tahun 1902, pada tahun 1875 sudah ada pemikiran mengenai periklanan yang
merupakan bagian dari strategi marketing yang ditulis pada buku History of
Advertising. Begitu juga dengan ilmu jual beli yang dikenal dengan nama selling sebenarnya
sudah jauh lebih dulu diketahui dari ilmu marketing, namun ilmu selling awalnya hanya
dianggap sebagai sebuah cara jual beli tetapi kemudian menjadi acuan untuk dipelajari dan
dianalisis. (baca juga : Peran Komunikasi Pemasaran)

Pada awalnya, pendekatan marketing memiliki 3 jenis kunci utama yaitu advertising, selling
dan distribusi. Namun, Ralph Butler dan Arch Shaw menambahkan kunci lainnya seperti
komoditas, institusi, dan fungsi. Dimana marketing telah membahas mengenai jenis produk,
cara pemasaran dan organisasi yang memasarkan serta pada tahun 1914 muncul sebuah
literatur Nystrom mengenai retailing. Nystrom menulis bahwa retailing mencakup semua
proses distribusi, manajemen ritel, jenis produk, cara pemasaran dan organisasi yang
memasarkan sehingga ilmu marketing menjadi terintegrasi. (baca juga : Strategi Pemasaran
Produk Baru)

Paul Ivey pada tahun 1920 menerbitkan sebuah buku yang menggabungkan semua teori
marketing berjudul Principles of Marketing yang berfokus kepada sisi pengusaha, namun
buku Principles of Marketing karangan dari Maynard, Weidler dan Beckman yang lebih
populer karena buku mereka lebih berfokus kepada sisi konsumen. Pada dekade selanjutnya,
ilmu marketing kembali diperkaya dengan masuknya ilmu psikologi dan ilmu sosial serta
ilmu marketing mix (4P). Ketika media pemasaran seperti TV mulai populer pada tahun 1960
ilmu marketing atau ilmu pemasaran semakin berkembang, namun pada tahun 1970 ilmu
marketing memcahkan diri kedalam berbagai diferensiasi seperti international marketing,
social marketing, marketing for non-profit organization dan lain-lain serta pada tahun 1970
konsep social responsibility sudah mulai terbentuk. (baca juga : Fungsi Iklan Bagi
Pemasaran)

Kotler Si Bapak Marketing

Kotler sangat terkenal sebagai “bapak marketing” pada tahun 1970-an karena kemampuannya
menerjemahkan konsep marketing menjadi sebuah terminologi yang gampang dimengerti dan
dipahami. Kotler mengubah konsep marketing kedalam bentuk aplikasi marketing untuk
public service, politik, health service, educational service, dan sebagainya. Sebenarnya,
konsep marketing modern yang dikenalkan Kotler bermula pada tahun 1967. Pada saat itu,
Kotler memperkenalkan manajemen marketing yang mencakup analisis marketing
opportunities. Selain itu, Kotler juga mengorganisasikan aktivitas marketing dan
membuat kegiatan perencanaan dan pengontrolan marketing. Buku-buku Principles of
Marketing dan Marketing Management dari Kotler mampu membentuk dan memberikan
pemikiran fundamental yang baru di dunia marketing. (baca juga : Model Komunikasi
Pemasaran)

Pada tahun 1980, pemikiran marketing seperti positioning dipopulerkan Jack Trout dan Al
Ries. Pada tahun ini pula muncul sebuah brand equity yang dibuat dan diperkenalkan oleh
David Aaker. Pada tahun 1980-1990 tingkat kepuasan konsumen sebagai pelanggan sangat
tinggi, seiring dengan munculnya konsep Servqual, Service profit chain dan juga services
marketing. (baca juga : Elemen Komunikasi Pemasaran)

MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN TENTANG ALASAN UTAMA PERUSAHAAN


MEMILIH UNTUK BERSAING DI PASAR INTERNASIONAL.
Sebuah perusahaan dapat memilih untuk memperluas luar pasar domestik untuk salah satu
dari lima alasan utama :
1) Untuk mendapatkan akses ke pelanggan baru. Perusahaan sering memperluas internasional
untuk memperpanjang siklus hidup produk mereka, seperti Honda telah dilakukan dengan
sepeda motor 50 cc-klasik, yang cub Honda (yang masih laris manis di pasar berkembang,
lebih dari 50 tahun setelah pertama kali diperkenalkan di Jepang).

2) Untuk mencapai biaya rendah melalui skala ekonomi, pengalaman, dan peningkatan daya
beli. Banyak perusahaan didorong untuk mencari pembeli asing untuk produk dan layanan
mereka karena mereka tidak dapat menangkap cukup volume penjualan besar dalam negeri
untuk sepenuhnya menangkap skala ekonomi dalam pengembangan produk, manufaktur, atau
pasar.
3) Untuk lebih mengeksploitasi kompetensi inti. Perusahaan sering dapat memanfaatkan
sumber daya mereka secara internasional dengan mereplikasi model bisnis yang sukses,
menggunakannya sebagai cetak biru dasar untuk operasi internasional, seperti yang telah
dilakukan oleh Starbucks dan McDonalds.
4) Untuk mendapatkan akses ke sumber daya dan kemampuan yang terletak di pasar luar
negeri. Sebuah motif yang semakin penting untuk memasuki pasar luar negeri adalah untuk
memperoleh sumber daya dan kemampuan yang tidak dapat diakses semudah di pasar rumah
perusahaan.
5) Untuk menyebarkan resiko bisnis di seluruh basis pasar yang lebih luas. Sebuah
perusahaan menyebar risiko bisnis dengan beroperasi di banyak negara yang berbeda
daripada tergantung sepenuhnya pada operasi di pasar domestik. Kemudian, ketika bertemu
penurunan ekonomi di pasar dalam negeri, kinerjanya dapat didukung oleh penjualan apung
di tempat lain.

BATASAN PERDAGANGAN DAN TARIF BEA MASUK

Dalam melaksanakan bisnis internasional khususnya yang berbentuk perdagangan


internasional yaitu ekspor atau impor, hambatan utamanya akan berupa hambatan dalam hal
perdagangan serta sering terjadinya pembatasan-pembatasan tarif bea masuk. Hambatan
inilah yang selalu menjadi objek perdebatan antar bangsa-bangsa yang belangsung dalam
sidang internasional “ GATT “ yaitu singkatan dari “General agreement on Tariffs and
Trade”.

Hambatan perdagangan adalah antara lain berupa pemilihan partner dagang dari suatu Negara
tertentu saja yang biasanya partner tersebut dipilih atas dasar pertimbangan baik ekonomis
maupun nonekonomis.

PERBEDAAN BAHASA, SOSIAL BUDAYA/KULTURAL

Perbedaan dalam bahasa sering kali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis
internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital
baik bahsa lisan maupun bahsa tulis. Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu
masalah yang harus di cermati pula dalam melakukan bisnis internasional.

HAMBATAN POLITIK, HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN

Ketentuan hukum atau pun perundang-undangan yang berlaku di suatu Negara kadang juga
membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya Negara-Negara Arab melarang
barang-barang mengandung daging maupun minyak Babi.

HAMBATAN OPERSIONAL

Transportasi sering kali sukar untuk dilakukan karena anatra kedua Negara itu belum memiki
jalur pelayaran kapal laut yang reguler .

PERUSAHAAN MULTINASIONAL

Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan


kegiatannya secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa
Negara. Perusahaaan ini sering disebut Multinational Corporations (MNC).

Anda mungkin juga menyukai