Akbar Prima Rambang F 0107002
Akbar Prima Rambang F 0107002
id
Skripsi
Dimaksudkan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
AKBAR PRIMA RAMBANG
NIM : F 0107002
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
v Almamaterku UNS.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Ben Sweetland
SID
Walt Disney
terbaik..
Penulis
Penulis
Hidup itu anugerah, hidup itu perjuangan dan hidup itu ada pertempuran.
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Tak ada yang utama dari yang pertama selain rasa syukur kepada Allah
SWT, Tuhan semesta alam yang selalu melimpahkan nikmat dan karunia-Nya
untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan pada
Surakarta.
penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peran dan bantuan berbagai pihak baik
secara moril maupun materiil. Oleh karena itu dengan kerendahan hati dan
1. Bapak Drs. Mulyanto, ME, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu,
2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang secara langsung maupun tidak langsung telah
3. Drs. Supriyono, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan dan Dra.
5. Ibunda tercinta Sudi Yatni dan Adikku Amelia Pratiwi yang senantiasa selalu
6. Nenek, Wak, mamang dan Bibik, Tante, Teteh dan Semua Keluarga yang
Mendo’akan.
7. Yuk Weri, Kak Albert, Kak Artnito, Kak Robel, Daffa, Suci, Santri & Brother
Raga, Bayu, Nanto yang telah memberikan dukungan serta banyak kenangan
10. Teman-teman kost dan seperjuangan Reza, Fajar, Demas, Sunu, Adit, Aan
yang telah menemani Penulis dalam suka dan duka selama masa perantauan.
Dan Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu baik secara
Demikian skripsi ini penulis susun dan tentunya masih banyak kekurangan
yang perlu dibenahi. Semoga karya ini dapat bermafaat bagi seluruh pihak yang
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………… ii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGESAHAN……………………………… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………. iv
HALAMAN MOTTO………………………………………………………….. v
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… viii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… x
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... xii
ABSTRAKSI……………………………………………………………………..
xiii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………...1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….... 10
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………..11
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………. 12
BAB V PENUTUP…………………………………………………………….. 86
A. Kesimpulan……………………………………………………………... 86
B. Saran…………………………………………………………….............. 87
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 88
LAMPIRAN…………………………………………………………………… 90
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2009...................................................................................... 7
2009……………………………………………………….. 56
2009……………………………………………………….. 60
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2001……………………………………………………….. 62
2005……………………………………………………….. 63
2009……………………………………………………….. 64
2009……………………………………………………….. 68
2009……………………………………………………….. 69
2009……………………………………………………….. 70
2009……………………………………………………….. 71
II Tahun 2001-2009……………………………………….. 76
2009……………………………………………………….. 79
2001- 2009………………………………………………… 82
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI
Pembangunan daerah yang efektif dan terarah haruslah melibatkan peran aktif
masyarakat serta meningkatkan pendayagunaan potensi yang dimiliki daerah secara
optimal. Untuk itu diperlukan identifikasi terhadap sektor-sektor unggulan yang
manpu memberikan dampak pengganda (multiplier effect) dan menjadi penggerak
sektor-sektor lainnya atau perekonomian daerah secara keseluruhan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan struktur ekonomi dan
mengidentifikasi sektor unggulan di wilayah BAKORWIL II Provinsi Jawa Tengah.
Penelitian ini menggunakan data sekunder (time series) dari Produk Domestik
Regional Bruto Kabupaten / Kota wilayah BAKORWIL II dan Produk Domestik
Regional Bruto Provinsi Jawa Tengah tahun 2001-2009. Alat analisis yang digunakan
dalam penelitiaan ini, yaitu : Location Quotient , Gabungan Static Location Quotient
(SLQ) dan Dynamic Location Quotient (DLQ); Shift Share; Tipologi Klasssen.
Hasil analisis SLQ sektor yang merupakan Sektor Basis dalam perekonomian
BAKORWIL II yaitu: Sektor Pertanian; Sektor Pertambangan dan Penggalian; Sektor
Listrik, Gas dan Air Bersih; Sektor Bangunan/konstruksi; Sektor Pengangkutan dan
Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; Sektor Jasa-Jasa.
Sedangkan hasil analisis DLQ yaitu: sektor Pertanian; Sektor Pertambangan dan
penggalian; Sektor Industri Pengolahan; Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih; Sektor
Pengangkutan dan Komunikasi; Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan.
Hasil analisis Gabungan SLQ dan DLQ sektor yang merupakan sektor unggulan
dalam perekonomian BAKORWIL II yaitu sektor pertanian; sektor listrik, gas dan air
Bersih; sektor Keuangan persewaan dan jasa perusahaan. Hasil analisis Shift Share,
Komponen Differntial Shift wilayah BAKORWIL II tahun 2001-2009 semua sektor
ekonomi menunjukkan < 0 (Negatif) , maka pertumbuhan seluruh sektor ekonomi di
wilayah BAKORLIN II relatif lebih lambat dari pertumbuhan sektor yang sama di
Propinsi Jawa Tengah. hasil analisis Tipologi Klassen, sektor ekonomi yang
merupakan Sektor Maju dan Tumbuh dengan Pesat di wilayah BAKORWIL II yaitu
sektor listrik, gas dan air bersih.
Kata Kunci : Sektor unggulan, Location Quotient, Static Location Quotient, Dynamic
Location Quotient, Shift Share, Tipologi Klassen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 1
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
akurat dan terarah, supaya hasil yang dicapai akan benar-benar sesuai dengan
penggunaan berbagai sumber daya publik yang tersedia di daerah tersebut dan
suatu daerah dilihat secara keseluruhan sebagai suatu unit ekonomi yang di
dalamnya terdapat berbagai unsur yang berinteraksi satu sama lain (Mudrajad
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya-sumber daya yang ada dan
untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah.
daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah beserta daerah beserta partisipasi
Daerah definisi otonomi daerah sebagai berikut: Otonomi daerah adalah hak,
dimiliki oleh masing-masing daerah, dalam hal ini kabupaten dan kota.
puluh sembilan) Kabupaten dan 6 (enam) kota. Wilayah tersebut terdiri dari
573 Kecamatan dan 8.576 desa / kelurahan. Jawa Tengah sebagai salah satu
Provinsi di Jawa, letaknya diapit oleh dua Provinsi besar, yaitu Jawa Barat dan
Jawa Timur. Letaknya diantara 5°40' dan 8°30' lintang Selatan dan antara
108°30' dan 111°30' bujur Timur (termasuk Pulau Karimun Jawa). Jarak
terjauh dari Barat ke Timur adalah 263 km dan Utara ke Selatan 226 km, tidak
15.20 WIB).
1) BAKORWIL I
(Sembilan) Kabupaten dan 2 (dua) kota, yaitu: (i) Kabupaten Pati; (ii)
(ix) Kabupaten Kendal; (x) Kota Semarang; dan (xi) Kota Salatiga.
2) BAKORWIL II
wilayah Kedu dan Surakarta yang terdiri dari 11 (Sebelas) Kabupaten dan
Kota Magelang.
3) BAKORWIL III
Pekalongan dan (xi) Kota Tegal. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat
Kabupaten Klaten.
wilayah BAKORWIL II, dimana PDRB disajikan atas dasar harga berlaku
dan atas dasar harga konstan 2000. Untuk tahun 2009 laju pertumbuhan
Sragen yaitu sebesar 6% dan laju pertumbuhan yang paling lambat adalah
wilayah BAKORWIL II tahun 2001 dan 2009. Pada Kota Surakarta yang
Perdagangan, Hotel dan Restoran yaitu sebesar 18,15% dan sektor yang
sebesar 24,17% dan sektor yang berkontribusi paling kecil adalah sektor
Sumber : Google.com
Gambar 1.1 Peta Provinsi Jawa Tengah
8
Tabel 1.2 Kontribusi Sektoral PDRB Wilayah BAKORLIN II Menurut Harga Berlaku Tahun 2001 dan 2009 (%)
Sektor Ekonomi
Kabupaten / Kota 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2001 2009 2001 2009 2001 2009 2001 2009 2001 2009 2001 2009 2001 2009 2001 2009 2001 2009
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
01. Kota Surakarta 0.03% 0.04% 0.01% 0.02% 8.04% 15.93% 0.71% 1.86% 3.24% 10.72% 6.76% 18.15% 2.80% 8.05% 2.79% 7.97% 3.15% 9.73%
02. Kab Boyolali 11.54% 24.17% 0.22% 0.58% 6.05% 10.25% 0.17% 0.79% 0.72% 1.72% 8.63% 16.82% 0.90% 1.94% 2.01% 4.39% 1.96% 7.13%
03. Kab Sukoharjo 6.11% 13.84% 0.27% 0.55% 8.89% 20.65% 0.26% 1.24% 1.10% 3.69% 8.12% 18.33% 1.24% 4.04% 0.90% 2.53% 2.22% 6.02%
04. Kab Karanganyar 6.02% 16.04% 0.27% 0.76% 15.13% 31.29% 0.41% 1.19% 0.73% 2.20% 3.46% 8.31% 0.80% 2.33% 0.68% 1.94% 2.55% 5.88%
05. Kab Wonogiri 15.03% 36.08% 0.24% 0.40% 1.15% 3.89% 0.18% 0.59% 1.01% 2.36% 3.82% 9.24% 2.79% 6.44% 1.17% 2.76% 3.08% 9.75%
06. Kab Sragen 10.27% 25.89% 0.07% 0.21% 5.31% 12.93% 0.29% 1.32% 1.07% 3.44% 4.75% 12.94% 0.91% 2.94% 1.07% 2.96% 2.99% 10.66%
07. Kab Klaten 6.21% 14.40% 0.25% 1.29% 6.01% 14.71% 0.15% 0.82% 1.81% 6.33% 7.49% 18.84% 0.18% 2.36% 1.17% 2.86% 3.38% 11.75%
08. Kab Magelang 10.26% 20.51% 0.67% 1.80% 5.67% 12.90% 2.03% 0.48% 4.48% 5.85% 1.58% 10.47% 0.74% 3.62% 0.91% 1.93% 3.87% 12.24%
09. Kab Temanggung 10.14% 22.43% 0.33% 0.82% 5.60% 12.99% 0.24% 0.73% 1.55% 4.06% 4.75% 11.79% 1.49% 3.86% 1.21% 2.93% 4.27% 10.80%
10. Kab Kebumen 11.01% 24.16% 1.59% 5.17% 2.89% 7.58% 0.19% 0.75% 1.20% 3.13% 3.21% 8.02% 1.27% 3.86% 1.33% 3.43% 5.78% 15.43%
11. Kab Wonosobo 14.59% 32.68% 0.20% 0.41% 3.56% 7.27% 0.23% 0.64% 1.18% 2.82% 3.47% 9.50% 1.73% 4.45% 1.85% 4.17% 3.24% 8.02%
12. Kota Magelang 1.28% 2.30% 0.00% 0.00% 1.17% 2.26% 0.81% 2.79% 4.87% 10.97% 2.00% 4.88% 5.72% 13.22% 3.25% 7.27% 11.69% 25.53%
13. Kab Purworejo 10.17% 24.05% 0.67% 1.49% 2.35% 7.20% 0.15% 0.58% 1.33% 4.44% 4.55% 12.01% 1.37% 5.11% 1.22% 4.64% 4.86% 13.81%
Sumber : BPS JATENG (data diolah)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 1.3 Empat Sektor Dominan di Wilayah BAKORWIL II tahun 2001 dan
2009
basis ekonomi sektoral yang dianalisis dengan Model SLQ dan DLQ; untuk
mengetahui sektor ekonomi unggulan yang dianalisis dengan gabungan SLQ dan
model Shift Sahare (SS); serta mengetahui gambaran pola dan struktur perubahan
ekonomi dengan alat analisis Tipologi Klassen yang terjadi di daerah wilayah
menciptakan sektor unggulan yang mampu bersaing dengan wilayah lain dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
ekonomi di daerah tersebut. Maka dari itu, penelitian ini mengambil judul
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah
Jawa Tengah yang dianalisis dengan Shift Share (SS) tahun 2001-2009?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
C. Tujuan Penelitian
Share (SS).
D. Manfaat Penelitian
baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat yang diberikan
yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembangunan Ekonomi
penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan
tersebut bisa diketahui runtutan peristiwa yang timbul yang akan mewujudkan
ekonomi maupun non ekonomi. Oleh sebab itu, sasaran pembangunan yang
minimal dan pasti ada menurut Todaro (2000: 21), adalah: (i) Meningkatkan
pendapatan dan penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
nasional. (iv) Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua
individu dan nasional denga cara membebaskan mereka dari sikap budak dan
ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang lain dan Negara lain,
jasa, penciptaan lapangan kerja baru dengan upah layak, dengan harapan
tercapainya tingkat hidup minimal untuk semua rumah tangga yang kemudian
15
dan mantap yang terjadi melalui kenaikan tabungan dan penduduk. Hicks
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
(2002: 3) adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan untuk seluruh wilayah
usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan
a. Pendekatan Produksi
Gas, dan Air Bersih; (v) Bangunan; (vi) Perdagangan, Hotel, dan
b. Pendekatan Pendapatan
Pembentukan modal tetap domestik bruto; (iv) Perubahan stok; (v) Ekspor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
neto, dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Ekspor neto
c. Pendekatan Pengeluaran
PDRB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi
yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka
waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang
dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan.
langsung lainnya.
bruto sektoral. Produk domestik bruto merupakan jumlah dari nilai tambah
pengeluaran tadi harus sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang
dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor–
langsung neto.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
dan menguntungkan.
20
rendah.
untuk mengumpulkan lebih besar uang untuk investasi, sikap kerja keras
dapat dipercepat.
ekonomi. Apabila luas pasar terbatas, tidak ada dorongan kepada para
21
pasar.
telah banyak dilakukan. Kajian yang paling awal dating dari Simon Kuznet
dimulai oleh Borts (1960), Siebert (1969), dan Richardson (1973) yang
berhubungan dengan ketrsediaan 3 (tiga) faktor, yaitu: (i) tenaga kerja; (ii)
produksi khususnya modal dan tenaga kerja antar daerah/wilayah, cukup besar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik secara lokal
ekonomi.
apabila dilihat dari sisi kegiatan ekonomi dan dari sisi penyebarannya ada 3
(tiga) adalah :
1) Daerah Homogen
2) Daerah Nodal
23
3) Daerah Perencanaan
suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta dalam
ekonomi daerah juga dikatakan suatu proses, yaitu prosoes yang mencakup
perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan
jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan
a. Otonomi Daerah
24
lingkup pemerintahannya.
dan lebih cepat,). Sehingga hanya masyarakat sendiri yang dapat menilai
petani perlu mendapat prioritas dan perlu segera diwujudkan . petani yang
25
andalan adalah relevan dengan teori pusat pertumbuhan yang telah lama
Saat ini tidak ada satu teori pun yang mampu untuk
26
daerah. Pada hakikatnya, inti dari teori-teori tersebut berkisar pada dua
langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah.
lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor, akan
27
bahan baku dengan pasar. Keterbatasan dari teori lokasi ini pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
a) Entrepreneur
b) Koordinator
c) Fasilitator
30
d) Stimulator
tersebut dan menjaga agar perusahaan yang telah ada tetap berada
B. Penelitian Terdahulu
antara lain Mulyanto (2004) dalam penelitiannya yang berjudul “Identifikasi dan
yang unggul di kota Surakarta meliputi: (i) sektor listrik, gas dan air minum; (ii)
sektor bangunan; (iii) sektor pengangkutan dan komunikasi; (iv) sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan; seta (v) sektor jasa-jasa. Kedua, sektor-sektor
ekonomi yang unggul di Kabupaten Boyolali meliputi: (i) sektor pertanian; (ii)
sektor perdagangan, hotel dan restoran; (iii) sektor pengangkutan dan komunikasi;
31
dan penggalian; (ii) sektor industry pengolahan; (iii) sektor listrik, gas dan air
minum; (iv) sektor perdagangan, hotel dan restoran; serta (v) sektor jasa-jasa. .
meliputi: (i) sektor listrik, gas dan air minum; dan (ii) sektor jasa-jasa. Kelima,
pertambangan dan pengggalian; (ii) sektor listrik, gas dan air minum; (iii) sektor
Kabupaten Sragen meliputi: (i) sektor pertambangan dan pengggalian; (ii) sektor
pengangkutan dan komunikasi; serta (iii) sektor keuangan, persewaan dan jasa
perdagangan, hotel dan restoran; serta (iv) sektor keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan.
nasional, sektor pertanian tetap merupakan sektor basis dan memiliki daya saing
relative tinggi.
32
hasil bahwa sektor industri besar / sedang bukan merupakan sektor basis dalam
kerja sector industry besar . sedang merupakan sektor basis. Dan sektor industri
pada daerah asal impor, dan memberikan peranan yang cukup besar pada
Sumatera Utara tahun 2001-2005, saat ini masih berbasiskan sektor primer sektor
Klassen Tipology menunjukkan sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat
yaitu sektor pertanian dan sektor pengangkutan dan komunikasi. (2) Hasil analisis
33
kompetitif, yaitu sektor pertanian, sektor bangunan dan konstruksi, sektor sektor
C. Kerangka Pemikiran
ekonomi yang luas, (iv) peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi dari
berbagia macam barang kebutuhan hidup yang pokok, (v) peningkatan standar
hidup, dan (vi) perluasan pilihan-pilihan ekonomi dan sosial bagi setiap individu
tambah dari barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi atau
potensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya. Potensi tersebut
dapat berupa sumber daya alam sumber daya manusia, yang dimanfaatkan dalam
34
Shift Share (SS); untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur
1) 3) 4)
Sektor Basis Perubahan Struktur Gambaran pola dan
Ekonomi Struktur Perubahan
2)
Sektor Unggulan
SLQ dan DLQ Gabungan SLQ dan DLQ Shift Share Tipologi Klassen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
D. Hipotesis Penelitian
yang dianalisis dengan SLQ dan DLQ diduga mengalami perubahan selama
tahun 2001–2009.
yang dianalisis dengan gabungan SLQ dan DLQ diduga mengalami perubahan
yang dianalisis dengan Shift Share (SS) diduga mengalami perubahan selama
tahun 2001–2009.
tahun 2001–2009.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
BAB III
METODE PENELITIAN
oleh suatu badan atau instansi tertentu (survei atas data sekunder). Sedangkan
ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada variabel PDRB beserta komponen–
dan 2 (dua) Kota serta dan juga PDRB Provinsi Jawa Tengah.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
merupakan data runtun waktu (time series) dari PDRB wilayah BAKORWIL II
meliputi 11 (sebelas) Kabupaten dan 2 (dua) kota, yaitu: (i) Kabupaten Boyolali;
Temanggung; (xi) Kabupaten Wonosobo; (xii) Kota Surakarta; dan (xiii) Kota
Magelang dan Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu 2001–2009. Data
sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung tetapi melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain). Data diperoleh dari Badan Pusat
Statistik Provinsi Jawa Tengah serta studi pustaka yang relevan dengan penelitian
ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
semua variabel yang terkait dalam rumusan hipotesis. Untuk menghindari salah
dihasilkan oleh setiap daerah dalam jangka waktu tertentu yang dinyatkan
lapangan usaha. Data PDRB yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
adalah jumlah seluruh dari agregat ekonomi yang dinilai atas dasar harga
adalah nilai barang dan jasa akhir yang diproduksi sebagai unit produksi
di dalam wilayah dan dalam jangka waktu tertentu yang dinilai sesuai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
2. Struktur Perekonomian
3. Sektor Ekonomi
Sektor Jasa-jasa.
5. Sektor Unggulan
pasar di luar daerah, atau didapat nilai secara proporsional dari hasil analisis
positif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
6. Sektor Potensial
7. Kondisi Perekonomian
8. Pertumbuhan Ekonomi
diperlukannya.
2001–2009.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
yaitu membaginya menjadi dua golongan yaitu sektor basis dan sektor
= …………………………….. (3.0)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
Keterangan :
Tengah
nasional.
tingkat daerah lebih kecil dari sektor yang sama di tingkat nasional
pada tingkat daerah sama dengan sektor yang sama pada tingkat
nasional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
é (1+ gi )
t
ù
ê (1+ gn ) ú IPPSi
DLQ =
ê (1+ Gi ) ú = ……………………………(3.1)
êë (1+ Gn )úû IPPSn
Keterangan :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
- Keunggulan Metode LQ
langsung
- Kelemahan Metode LQ
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
disagregasi.
dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih
acuan.
45
……………………………………… (3.2)
………………………………… (3.3)
…………………………… (3.4)
…………………………….… (3.5)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
Dimana :
BAKORWIL II
t : tahun (2009)
pada sektor yang di tingkat propinsi tumbuh lebih cepat. Sebaliknya jika
pertumbuhan sektor yang sama di Propinsi Jawa Tengah dan bila < 0,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
4. Tipologi Klassen
2006; 81) :
Keterangan:
daerah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Keterangan :
sektor tertentu dalam PDRB (si) yang lebih besar dibandingkan laju
referensi (s) dan memilki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB (ski)
memilki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB (ski) yang lebih besar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
BAB IV
A. Deskripsi Daerah
1. Keadaan Geografis
wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kawasan ini terdiri dari 2 (dua) Kota yaitu
II memiliki luas wilayah kurang lebih 1.095.660 ha. Kabupaten yang memiliki
wilayah paling luas adalah Kabupaten Wonogiri dengan luas wilayah 17.9814
ha, sedangkan Kabupaten yang memiliki luas wilayah paling sempit adalah
51
2. Penduduk
2009, jumlah penduduk Jawa Tengah tercatat sebesar 32,86 juta jiwa atau
sekitar 14% dari jumlah penduduk Indonesia. Ini menempatkan Jawa Tengah
setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. Jumlah penduduk perempuan lebih besar
1.222.542 jiwa dan yang terkecil terdapat di Kota Magelang 137.055 jiwa.
daerah terpadat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tebel berikut ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
3. Kemiskinan
tinggi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
BAKORWIL II pada tahun 2009 lebih rendah dibandingkan pada tahun 2008.
Kota Wonosobo memiliki pendudk miskin paling tinggi yaitu sebesar 25,91%
dan Kota Magelang memiliki Penduduk miskin paling rendah yaitu sebesar
(lebih dari 25%), yaitu Kota Wonosobo sebesar 25,91% dan Kabupaten
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
4. Ekonomi
dari tahun ke tahun. Untuk tahun 2001 yang menjadi penyumbang PDRB
Gas dan Air Bersih yaitu sebesar 289.371,93. Pada tahun 2005 yang menjadi
terkecil adalah sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yaitu sebesar Rp
yang menjadi penyumbang PDRB terkecil adalah Sektor Listrik, Gas dan Air
commit to user
55
Tabel 4.3 Produk Domestik Regional Bruto BAKORWIL II Provinsi Jawa Tengah Atas Dasar harga Konstan 2000
Tahun 2000-2009
Sektor Ekonomi 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Pertanian 9,011,754.84 9,295,347.34 9,449,580.53 9,790,961.74 10,197,909.70 10,445,027.74 10,780,546.17 11,196,449.04 11,652,972.68
2.Pertambangan &
Penggalian 392,267.43 406,255.88 429,742.78 446,468.81 474,568.58 515,683.18 546,025.24 582,274.76 611,167.39
3. Industri Pengolahan 6,888,875.48 7,202,015.03 7,560,943.45 7,931,268.10 8,262,561.97 8,528,204.90 8,965,125.76 9,424,674.04 9,642,300.06
4. Listrik, Gas, dan Air
Bersih 289,371.93 315,015.29 331,106.27 359,475.31 378,703.60 408,934.43 435,758.38 457,854.88 488,099.49
5. Bangunan / Konstruksi 1,685,353.92 1,794,448.21 1,917,364.09 1,993,850.08 2,108,753.15 2,265,634.26 2,340,269.19 2,639,925.86 2,681,537.90
6. Perdagangan, Hotel
dan Restoran 6,023,949.37 6,209,814.67 6,443,406.03 6,704,343.54 7,040,584.83 7,345,791.46 7,685,689.09 8,034,835.28 8,447,816.29
7. Pengangkutan dan
Komunikasi 1,636,374.30 1,717,726.97 1,797,280.11 1,879,514.44 1,969,039.95 2,054,866.68 2,166,360.70 2,257,113.16 2,418,494.42
8. Keuanagan,
Persewaan & Jasa
Perusahaan 1,504,182.68 1,558,852.98 1,627,565.49 1,708,148.81 1,785,787.43 1,828,241.85 1,929,126.61 2,036,041.22 2,162,757.14
9. jasa-Jasa 3,785,303.22 3,901,939.71 4,230,943.66 4,434,463.56 4,620,146.77 4,792,708.68 5,151,827.92 5,544,691.67 6,008,195.94
Total PDRB 31,217,433.17 32,401,416.08 33,787,932.41 35,248,494.39 36,838,055.98 38,185,093.18 40,000,729.06 42,173,859.91 44,113,341.31
Sumber : BPS JATENG (data diolah)
56
Tabel 4.4 Pertumbuhan Ekonomi PDRB BAKORWIL II Provinsi Jawa Tengah Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tahun 2001-2009 (%)
Rata-
Kabupaten/Kota 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Rata
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
01. Kota Surakarta 12.9 11.97 12.8 6.62 12.75 15.45 11.08 12.72 11.27 11.95
02. Kab Boyolali 20.23 11.65 5.71 4.75 8.83 10.61 10.61 12.63 10.51 10.62
03. Kab Sukoharjo 10.58 8.31 8.26 8.96 14.5 12.39 11.66 13.26 10.24 10.91
04. Kab Karanganyar 11 8.51 10.57 12.57 10.19 9.5 10.73 14.08 3.33 10.05
05. Kab Wonogiri 9.55 9.94 12.32 10.89 9.98 16.54 9.89 11.25 6.44 10.75
06. Kab Sragen 11.82 11.62 12.39 13.08 14 15.01 11.02 14.07 12.85 12.87
07. Kab Klaten 14.45 14.18 10.88 11.16 18.67 14.3 11.01 13.41 8.82 12.99
08. Kab Magelang 11.92 11.2 9.51 6.74 11.53 12.26 10.94 11.5 7.65 10.36
09. Kab Temanggung 12.68 12.44 8.79 4.56 13.88 15.67 11.06 12.29 9.98 11.26
10. Kab Kebumen 11.08 10.16 9.33 8.82 9.25 12.34 12.25 15.24 9.51 10.89
11. Kab Wonosobo 11.48 9.74 8.66 7.88 10.51 13.67 12.1 11.74 6.71 10.28
12. Kota Magelang 12.99 13.77 12.15 6.97 11.86 4.73 6.29 10.5 10 9.92
13. Kab Purworejo 12.47 12.19 11.21 10.38 15.94 18.61 13.51 13.86 9.38 13.06
Jumlah PDRB 12.68 11.35 10.48 8.5 12.48 12.33 10.59 12.7 9.21 11.15
Sumber : BPS JATENG (data diolah)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
menurut Harga Konstan 2000 pada tahun 2001 dan 2002, 2003, 2005, 2007,
2008 dan 2009 selalu berada di bawah pertumbuhan Jawa Tengah. Pada tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
4,30% sedangkan Jawa Tengah 4,10% . Untuk lebih detailnya dapat dilihat
golongan yaitu sektor basis dan sektor non basis. Analisis Location Quotient
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
Non Basis:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
basis dan sektor non basis, maka sektor-sektir tersebut harus dikembangkan
Basis” menurut hasil SLQ meliputi: Sektor Listrik, Gas dan Air
Gas dan Air Bersih; Sektor; Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran;
Basis” menurut hasil SLQ meliputi: Sektor Listrik, Gas dan Air
61
Jasa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
Perusahaan.
Jasa.
commit to user
63
Tabel 4.6.b Hasil Analisis SLQ Kabupaten / Kota Wilayah BAKORWIL II Tahun 2001-2009
Sektor Ekonomi
Kabupaten / Kota
1 2 3 4 5 6 7 8 9
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
01. Kota Surakarta - - - + + + + + +
02. Kab Boyolali + - - + - + + + +
03. Kab Sukoharjo - - - + - + - - -
04. Kab Karanganyar - - + + - - - - -
05. Kab Wonogiri + - - - - - + + +
06. Kab Sragen + - - + - - - + +
07. Kab Klaten + + - - + + - + +
08. Kab Magelang + + - - + - + +
09. Kab Temanggung + - - + - - + + +
10. Kab Kebumen + + - - - - - + +
11. Kab Wonosobo + - - - - - + + -
12. Kota Magelang + - - - - - + + +
13. Kab Purworejo + + - - - - + + +
Catatan : - Tanda + : Sektor Basis; Tanda = : Bukan Sektor Basis dan Non Basis; Tanda - : Sektor Non Basis.
1 (Sektor Pertanian); 2 (Sektor Pertambangan dan penggalian); 3 (Sektor Industri Pengolahan); 4 (sektor Listrik gas dan
Air Bersih); 5 (Sektor Konstruksi / Bangunan); 6 (Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran); 7 (Pengangkutan dan
Komunikasi); 8 (Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa); 9 (Sektor Jasa-Jasa).
Sumber : BPS JATENG (data diolah)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
bahwa terdapat Satu (1) sektor ekonomi yang teridentifikasi sebagai sektor
Basis adalah: Listrik, Gas dan Air Bersih. Sektor ekonomi Listrik, Gas dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
Komunikasi;Sektor Jasa-Jasa
Listrik, Gas dan Air Bersih; Sektor bangunan dan Konsrtuksi; Sektor
Sektor Jasa-Jasa.
Basis” menurut DLQ meliputi; Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih;
Sektor Jasa-Jasa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
Listrik, Gas dan Air Bersih; Sektor Keungan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan.
Listrik, Gas dan Air Bersih; Sektor Perdangangan, Hotel dan Restoran.
Penggalian; Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih; Sektor Bangunan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
Listrik, Gas dan Air Bersih; Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran;
Sektor Jasa-Jasa
Listrik, Gas dan Air Bersih; Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran;
commit to user
68
69
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
Jika dilihat lebih terperinci pada Tabel 4.7.e dapat diberikan penjelasan
berikut:
Perusahaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
dan Penggalian..
commit to user
72
Tabel 4.7.e Analisis Gabungan SLQ dan DLQ Kabuapten/Kota Wilayah BAKORWIL II Tahun 2001-2009
Sektor Ekonomi
Kabupaten / Kota
1 2 3 4 5 6 7 8 9
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
01. Kota Surakarta - - - + + + + + +
02. Kab Boyolali - - - + - - - - -
03. Kab Sukoharjo - - - + - + - - -
04. Kab Karanganyar - - + + - - - - -
05. Kab Wonogiri - - - - - - - + -
06. Kab Sragen - - - - - - - - -
07. Kab Klaten - + - - - - - - -
08. Kab Magelang - + - - + - + - +
09. Kab Temanggung + - - + - - - - -
10. Kab Kebumen + + - - - - - - -
11. Kab Wonosobo + - - - - - + + -
12. Kota Magelang - - - - - - + + -
13. Kab Purworejo - - - - - - - + +
Catatan : - Tanda + : Sektor Basis; Tanda = : Bukan Sektor Basis dan Non Basis; Tanda - : Sektor Non Basis.
1 (Sektor Pertanian); 2 (Sektor Pertambangan dan penggalian); 3 (Sektor Industri Pengolahan); 4 (sektor Listrik gas dan
Air Bersih); 5 (Sektor Konstruksi / Bangunan); 6 (Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran); 7 (Pengangkutan dan
Komunikasi); 8 (Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa); 9 (Sektor Jasa-Jasa).
Sumber : BPS JATENG (data diolah)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
yang sama pada tingkat daerah yang lebih tinggi atau nasional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
diferensial dari suatu industri adalah positif, maka industri tersebut lebih
sektor yang di tingkat propinsi tumbuh lebih cepat. Sebaliknya jika ( ) < 0,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
ekonomi yang tumbuh cepat di Provinsi Jawa Tengah. Sektor ekonomi yang
berspesialisasi pada sektor ekonomi yang sama dengan sektor ekonomi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
Pertambangan dan Penggalian; Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih; Sektor
Jasa-Jasa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
Pengolahan.
Jasa-Jasa.
Sektor Jasa-Jasa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
Penggalian..
Perusahaan.
ekonomi daerah dan pendapatan per kapita daerah. Analisis ini digunakan
analisis Tipologi Klassen adalah PDRB perkapita atas dasar harga konstan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
sektor tertentu dalam PDRB (si) yang lebih besar dibandingkan laju
(s) dan memilki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB (ski) yang lebih
menjadi referensi (sk). Klasifikasi ini dilambangkan dengan si > s dan ski
> sk.
b. Sektor maju tapi tertekan (stagnant sector) (Kuadran II). Kuadran ini
(si) yang lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan sektor tersebut dalam
PDRB daerah yang menjadi referensi (s), tetapi memilki nilai kontribusi
sektor tertentu dalam PDRB (si) yang lebih besar dibandingkan laju
(s), tetapi memilki nilai kontribusi sector terhadap PDRB (ski) yang lebih
menjadi referensi (sk). Klasifikasi ini dilambangkan dengan si > s dan ski
< sk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
dalam PDRB (si) yang lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan sektor
tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi referensi (s) dan sekaligus
memilki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB (ski) yang lebih kecil
menjadi referensi (sk). Klasifikasi ini dilambangkan dengan si < s dan ski
< sk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81
dapat dilihat bahwa kinerja dari masing-masing sektor adalah sebagai brikut:
1. Sektor Pertanian
II yaitu Sektor maju tapi tertekan (stagnant sector). Dapat dilihat bahwa
(si) 2,90% < dari (s) 3,30% dan (ski) 27,58% > dari (sk) 20,91%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
II yaitu Sektor maju tapi tertekan (stagnant sector). Dapat dilihat bahwa
(si) 5.70% < dari (s) 6.60% dan (ski) 1.31% > dari (sk) 1.05%.
3. Industri Pengolahan
tertinggal (underdeveloped sector). Dapat dilihat bahwa (si) 4.30% < dari
termasuk dalam Kuadran I yaitu Sektor yang maju dan tumbuh dengan
pesat (developed sector). Dapat dilihat bahwa (si) 6,90% > dari (s) 6,20%
5. Bangunan
Kuadran II yaitu Sektor maju tapi tertekan (stagnant sector). Dapat dilihat
bahwa (si) 6.10% < dari (s) 7.80% dan (ski) 5.79% > dari (sk) 5.44%.
termasuk dalam Kuadran III yaitu Sektor potensial atau masih dapat
berkembang (developing sector). Dapat dilihat bahwa (si) 4.30% > dari (s)
83
sector). Dapat dilihat bahwa (si) 5.30% < dari (s) 6.70% dan (ski) 5.35% >
tertekan (stagnant sector). Dapat dilihat bahwa (si) 4,70% < dari (s) 5.00%
9. Jasa-jasa
tertekan (stagnant sector). Dapat dilihat bahwa (si) 6.10% < dari (s) 7.60%
bahwa sektor ekonomi yang merupakan sektor yang maju dan tumbuh dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84
Maju dan Tumbuh dengan Pesat” meliputi: Sektor Listrik, Gas dan Air
Bersih.
Industri Pengolahan.
dengan Pesat”.
Maju dan Tumbuh dengan Pesat” meliputi: : Sektor Listrik, Gas dan Air
Penggalian.
“Sektor Maju dan Tumbuh dengan Pesat” meliputi: Sektor Listrik, Gas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85
dengan Pesat”.
dengan Pesat”..
12. Di Kota Magelang, tidak mempunyai “Sektor Maju dan Tumbuh dengan
Pesat”..
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pertambangan dan Penggalian; Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih; Sektor
sektor pertanian; sektor listrik, gas dan air Bersih; sektor Keuangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
87
B. Saran
commit to user