(LITERATURE REVIEW)
Kelompok 6
ABSTRAK
Asma adalah penyakit paru-paru kronis yang menyebabkan penderita sulit bernapas. Hal ini
disebabkan karena pengencangan dari otot sekitar saluran pernafasan, peradangan, rasa nyeri,
pembengkakan, dan iritasi pada saluran nafas di paru-paru dengan kata lain Asma adalah suatu
keadaan di mana terjadi penyempitan pada aliran nafas akibat dari rangsangan
tertentu(pemicu)sehingga menyebabkan peradangan dan menyebabkan sulitnya bernafas dan
berbunyi "ngik" setiap bernafas. Penatalaksanaan pada pasien asma dapat dilakukan dengan
terapi farmakologis dan non-farmakologis. Salah satu terapi non-farmakologis yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan senam asma. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apa saja manfaat yang dapat diperoleh pasien dengan dilakukannya senam asma.
Metode yang digunakan adalah literature review dengan studi kepustakaan dan pencarian
elektronik yang menggunakan search engine google scholar dengan kata kunci pasien asma dan
senam asma serta dipublikasikan tahun 2011-2018 dengan bahasa Indonesia. Hasil dari
pencarian didapatkan lima artikel penelitian yang memenuhi kriteria dan kesesuaian topik.
Terdapat hasil yang efekif dan beberapa manfaat yang diperoleh penderita asma setelah
melakukan senam asma.
ABSTRACT
Asthma is a chronic lung disease that causes people with difficulty breathing. This is due to the
tightening of the muscles around the respiratory tract, inflammation, pain, swelling, and
irritation of the airways in the lungs. In other words, asthma is a condition in which there is a
narrowing in the flow of the breath due to certain stimuli (triggers), causing inflammation and
causes difficulty breathing and sounds "ngik" every breath. Management in asthma patients can
be done with pharmacological and non-pharmacological therapy. One non-pharmacological
therapy that can be done is to do asthma exercises. The purpose of this study was to determine
what benefits can be obtained by patients with asthma gymnastics. The method used is a
literature review with a literature study and electronic search that uses the Google Scholar
search engine with asthma patient and asthma gymnastic keywords and was published in 2011-
2018 in Indonesian. The results of the search found five research articles that met the criteria
and suitability of the topic. There are effective results and some benefits for people with asthma
after doing asthma gymnastic.
PENDAHULUAN
Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia, hal ini
tergambar dari data studi survei kesehatan rumah tangga (SKRT) di berbagai propinsi di
Indonesia. Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1986 menunjukkan asma
menduduki urutan ke-5 dari 10 penyebab kesakitan (morbiditas) bersama-sama dengan bronkitis
kronik dan emfisema. Pada SKRT 1992, asma, bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab
kematian ke-4 di Indonesia atau sebesar 5,6 %. Tahun 1995, prevalensi asma di seluruh
Indonesia sebesar 13/1000, dibandingkan bronkitis kronik 11/1000 dan obstruksi paru 2/1000.
Studi pada anak usia SLTP di Semarang dengan menggunakan kuesioner International Study of
Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC), didapatkan prevalensi asma (gejala asma 12
bulan terakhir/recent asthma) 6,2 % yang 64 % diantaranya mempunyai gejala klasik (Depkes
RI ,2007).
Asma merupakan penyakit kronis saluran pernapasan yang ditandai oleh inflamasi, peningkatan
reaktivitas terhadap berbagai stimulus, dan sumbatan saluran napas yang bisa kembali spontan
atau dengan pengobatan yang sesuai. Dampak buruk asma meliputi penurunan kualitas hidup,
produktivitas yang menurun, ketidakhadiran di sekolah, peningkatan biaya kesehatan, risiko
perawatan di rumah sakit dan bahkan kematian.
Hasil review enjelaskan bahwa intervensi senam asma dapat meningkatan kualitas hidup pasien
asma. Intervensi ini dilakukan selama enam sampai delapan minggu dengan frekuaensi tiga kali
dalam seminggu.
METODE
Metode yang digunakan dalam literature review ini menggunakan strategi studi kepustakan
seperti pencarian artikel penelitian menggunakan pencarian elektronik yang menggunakan
search engine google scholar dengan kata kunci pasien asma dan senam asma. Teknik yang
digunakan yaitu meringkas (summerize). Terdapat lima artikel penelitian yang sesuai dengan
kriteria dan kesesuaian topik.
HASIL PENELITIAN
Peneliti Judul sampel Metode Output
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil review pada beberapa artikel penelitian, ada beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari intervensi senam asma pada penderita asma antara lain:
Senam Asma Dapat Meningkatkan Kekuatan Otot Pernapasan Dan Fungsi Paru
Senam asma pada pasien asma dengan derajat ringan ataupun sedang yang dilakukan secara
rutin selama 8 minggu dengan frekuensi latihan sebanyak tiga kali seminggu dapat
meningkatkan kekuatan otot pernapasan. Senam asma yang rutin dilakukan dapat meningkatkan
kerja jantung sehingga peredaran darah dan nutrisi lancar keseluruh tubuh termasuk ke otot-otot
pernapasan. Dengan meningkatnya nutrisi yang beredar, meningkat pula peredaran kadar ion
kalsium di dalamnya. Ion kalsium berfungsi untuk melakukan potensial aksi otot sehingga masa
otot dapat dipertahankan dan kerja otot dapat meningkat (Guyton & Hall, 2001; Yunus, 2006).
Senam asma yang dilakukan secara rutin dapat meningkatkan fungsi paru sehingga terjadi
peningkatan APE(Arus Puncak Ekspirasi) yag berarti terjadi perbaikan derajat asma. Hal ini
disebabkan karena dengan latihan, menyebabkan perangsangan pusat otak yang lebih tinggi
pada pusat vasomotor di batang otak yang menyebabkan terjadi peningkatan tekanan arteri dan
peningkatan ventilasi paru.
Senam Asma Dapat Meningkatkan Arus Puncak Ekspirasi (APE)
Tujuan dari gerakan senam asma adalah melatih dan mengontrol ekspirasi dan inspirasi untuk
pengeluaran CO2 dari tubuh yang tertahan karena obstruksi saluran nafas. Karena ventilasi
mendahului peningkatan pembentukan karbondioksida dalam darah sehingga otak mengadakan
suatu rangsangan antisipasi pernapasan pada permulaan latihan, menghasilkan ventilasi alveolus
ekstra bahkan sebelum hal ini dibutuhkan. Tetapi kira-kira setelah 30 sampai 40 detik latihan,
jumlah karbondioksida yang dilepaskan dari otot aktif kemudian hampir sama dengan
peningkatan kecepatan ventilasi dan PCO2 arteri kembali normal (Guyton & Hall, 2014).
Berdasarkan hasil penelitian, pasien asma yang melakukan senam asma secara rutin selama
enam minggu mengalami kenaikan arus puncak ekspirasi (APE).
Senam Asma Dapat Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Asma
Senam asma menggunakan teknik penapasan abdomen (diafragma) yang dapat meningkatkan
udara ekspirasi. Selain itu juga dapat menguatkan diafragma selama pernapasan untuk mencapai
peningkatan tekanan intra abdominal (Brunner & Suddarth, 2006). Senam asma sebagai
intervensi penunjang yang efektif pada pasien asma. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan
intervensi senam asma yang dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kualitas hidup pasien
asma, hal ini dibuktikan dengan peningkatan skor kualitas hidup pasien asma dari 41-69
menjadi 71-84.
Senam Asma Dapat Meningkatkan Kontrol Asma Pada Penderita Asma
Asma yang tidak terkontrol dapat menyebabkan gejala bertambah beratnya asma atau yang
terburuk dapat menyebabkan kematian. Senam asma merupakan intervensi yang dapat
membantu proses rehabilitasi pernapasan pada penderita asma, selain itu senam asma yang
dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kekuatan otot pernafasan dan meningkatkan
kapasitas serta efisiensi dala proses respirasi. Dengan melakukan senam asma terjadi penurunan
frekuensi serangan, pengurangan pemakaian obat, dan gejala asma menjadi ringan. Hal ini oleh
karena senam asma dapat meningkatkan kemampua otot yang berkaitan dengan mekanisme
pernapasan, meningkatkan kapasitas serta efisiensi dalam proses respirasi (Supriyantoro, 2004).
Senam asma berdasarkan penelitian menunjukkan penurunan kekambuhan terkontrol baik dan
mengalami penurunan kekambuhan tidak terkontrol.
Perbandingan Manfaat Klinis Senam Asma Dan Senam Merpati Putih
Secara keseluruhan pasien yang melakukan senam asma maupun senam merpati putih secara
teratur mendapatkan beberapa manfaat, yaitu mengurangi gejala klinis, meningkatkan fungsi
paru, dan pengurangan pemakaian bronkodilator hisaap. Namun, angkanya lebih tinggi pada
pasien yang melakukan senam asma dbandingkan pasien yang melakukan senam merpati putih.
Hal ini dikarenakan gerakan pada sena asma lebih mudah dipahami dan dilakukan dibandingkan
gerakan senam merpati putih yang membutuhkan usaha yang lebih keras. Hal ini mempengaruhi
motivasi dan kesungguhan dari subjek penelitian, sehingga pasien yang melakukan senam asma
mendapatkan manfaat yang lebih maksimal. Manfaat lain yang diperoleh pasien setelah
melakuka senam asma adalah berkurangnya penggunaan bronkodilator
Daftar Rujukan
Antoro, Budi. 2015. Pengaruh Senam Asma Terstruktur Terhadap Peningkatan Arus Puncak
Ekspirasi (APE) Pada Pasien Asma. Jurnal Kesehatan. Vol.4. No1. STIKES Mitra
Lampung.
Camalia, dkk. 2011. Peningkatan Kekuatan Otot Pernapasan Dan Fungsi Paru Melalui Senam
Asma Pada Pasien Asma. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 14, No. 2. Stikes
Kota Sukabumi.
Christoph, dkk. 2011. Perbandingan Manfaat Klinis Senam Merpati Putih Dengan Senam Asma
Indonesia Pada Penyandang Asma. J Respir Indo Vol. 31, No. 2. Departemen
Pulmonologi Dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI / RS Persahabatan.
Kurniawan, dkk. 2018. Pengaruh Senam Asma Indonesia Terhadap Kontrol Asma Pasca
Penderita Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (Bbkpm) Surakarta.
Motorik, Vol. 13 Nomor 27. Stikes Kusuma Husada Surakarta.
Kusniawati &Wasliyah. 2016. Hubungan Senam Asma Terhadap Kualitas Pasien Asma Di
Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Jurnal Penelitian Medikes,Volume III
Edisi II. Universitas Indonesia.