PENDAHULUAN
Kateterisasi uretra adalah memasukkan kateter ke dalam buli-buli melalui uretra. Istilah
kateterisasi ini sudah dikenal sejak zaman Hipokrates yang pada waktu itu menyebutkan tentang
tindakan instrumentasi untuk mengeluarkan cairan dari tubuh. Bernard memperkenalkan kateter
yang terbuat dari karet pada tahun 1779, sedangkan Foley membuat kateter menetap pada tahun
1930. Kateter Foley ini sampai saat ini masih dipakai secara luas di dunia sebagai alat untuk
mengeluarkan urine dari buli-buli.1
Kontraindikasi kateterisasi uretra adalah adanya cidera pada uretra. Biasanya adanya
trauma pada uretra terjadi pada pasien dengan trauma pelvis atau fraktur pelvis. Trauma pada
uretra ditandai dengan adanya perdarahan pada meatus uretra, perineal hematoma, dan “high-
riding” kelenjar prostat. Jika dicurigai adanya trauma pada uretra perlu dilakukan uretrography
sebelum dilakukan kateterisasi.2
Macam-macam kateter Kateter dibedakan menurut ukuran, bentuk, bahan, sifat pemakaian,
sistem retaining (pengunci), dan jumlah percabangan1.
Ukuran kateter Ukuran kateter dinyatakan dalam skala Cheriere’s (French). Ukuran ini
merupakan ukuran diameter luar kateter. 1 Cheriere (Ch) atau 1 French (Fr) = 0,33 milimeter, atau 1 mm
= 3 Fr Jadi kateter yang berukuran 18 Fr artinya diameter luar kateter itu adalah 6 mm. Kateter yang
mempunyai ukuran sama belum tentu mempunya diameter lumen yang sama karena perbedaan bahan dan
jumlah lumen pada kateter itu1, 4.
Panjang pada anak anak : 30–31cm, perempuan: 20–26cm, laki laki: 40–45cm4
Bahan Kateter Bahan kateter dapat berasal dari logam (stainless), karet (lateks), lateks dengan
lapisan silikon (siliconized), dan silikon. Perbedaan bahan kateter menetukan biokompatibilitas kateter di
dalam buli-buli, sehingga akan mempengaruhi pula daya tahan kateter yang terpasang di buli-buli.
Bentuk kateter Straight catheter merupakan kateter yang terbuat dari karet (lateks), bentuknya lurus dan
tanpa ada percabangan.
Tabel 1. Keuntungan, kerugian, serta durasi dari kateter uretra
Material Keuntungan Kerugian Durasi kateter
Plastik/PVC Diameter internal lebih Kaku dan tidak 7 hari
besar, drainase lebih baik. fleksibel. Dapat
menyebabkan cidera
pada uretra
PTFE/Teflon Permukaan luar lebih halus Alergi latex 8 hari
coated latex sehingga mengurangi cidera
jaringan.
Silikon Elastomer Permukaan internal dan Alergi latex 8 hari
Coated Latex eksternal halus. Mengurangi
cidera jaringan.
Hydrogel coated Trauma minimal, gesekan Alergi latex 3 bulan
latex dengan permukaan minimal,
lebih nyaman untuk pasien
BENTUK KATETER
1. Straight catheter merupakan kateter yang terbuat dari karet (lateks), bentuknya lurus dan
tanpa ada percabangan.
2. Coude catheter yaitu kateter dengan ujung lengkung dan ramping. Kateter ini dipakai
jika usaha kateterisasi dengan memakai kateter berujung lurus mengalami hambatan yaitu
pada saat kateter masuk ke uretra pars bulbosa yang berbentuk huruf “S”, adanya
hiperplasia prostat yang sangat besar, atau hambatan akibat sklerosis leher buli-buli.
Dengan bentuk ujung yang lengkung dan ramping kateter ini dapat menerobos masuk ke
dalam hambatan tadi. Contoh jenis kateter ini adalah kateter Tiemann.
3. Self retaining catheter: yaitu kateter yang dapat dipasang menetap dan ditinggalkan di dalam
saluran kemih dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dimungkinkan karena ujungnya melebar
jika ditinggalkan di dalam buli-buli. Kateter jenis ini antara lain adalah kateter Malecot,
kateter Pezzer, dan kateter Foley. Sesuai dengan percabangannya kateter ini dibedakan dalam
2 jenis, yaitu (1) kateter cabang 2 (two way catheter) yang mempunyai dua buah jalan antara
lain untuk mengeluarkan urine dan memasukkan air guna mengembangkan balon. selain
lumen untuk mengeluarkan urine juga terdapat lumen untuk memasukkan air guna mengisi
balon dan (2) kateter cabang 3 (thre way catheter) yang mempunyai satu percabangan
(lumen) lagi yang berfungsi untuk mengalirkan air pembilas (irigan) yang dimasukkan
melalui selang infus. Kateter ini biasanya dipakai setelah operasi prostat untuk mencegah
timbulnya bekuan darah
Gambar 3. Indewelling. Catheter
Dengan bantuan gravitasi, kateter dihubungkan dengan drainage bag. Bed side drainage bag,
bentuknya lebih besar biasanya di pasang di tempat tidur, dan leg bag, lebih kecil dan biasanya
digunakan untuk aktivitas sehari hari
Sesuai dengan percabangannya kateter ini dibedakan dalam 2 jenis, yaitu (1) kateter
cabang 2 (two way catheter) yang mempunyai dua buah jalan antara lain untuk mengeluarkan
urine dan memasukkan air guna mengembangkan balon. selain lumen untuk mengeluarkan urine
juga terdapat lumen untuk memasukkan air guna mengisi balon dan (2) kateter cabang 3 (thre
way catheter) yang mempunyai satu percabangan (lumen) lagi yang berfungsi untuk mengalirkan
air pembilas (irigan) yang dimasukkan melalui selang infus. Kateter ini biasanya dipakai setelah
operasi prostat untuk mencegah timbulnya bekuan darah1.
Kateter urine eksternal, digunakan untuk membantu pasien dengan inkontinensia urine.
Penggunaan berkepanjangan harus diperhatikan waktu pergantian, untuk menghindari adanya
abrasi, dermatitis, iskemia, nekrosis.5
1. Basuki B Purnomo, Dasar-dasar Urologi, SMF/Lab Ilmu Bedah RSUD Dr. Saiful Anwar
Fakultas Kedokteran Univ. Brawijaya Malang, 2003: 300-323
2. Gould CV, Umscheid CA, Agarwal RK, Kuntz G, Pegues DA. Guideline for prevention
of catheter-associated urinary tract infections 2009. Infect Control Hosp Epidemiol.
2010;31:319–26
5. Mgr. Mária Tabaková, PhD, Renal and urological care, Institute of Nursing JF MED CU
in Martin