Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia industri filtrasi sering dipakai untuk menyaring air, karena air berperan penting
untuk setiap proses yang terjadi di industri. Selain itu air juga diperlukan untuk setiap
kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan industri menggunakan filtrasi setiap
bahan sebelum diproses untuk menghindari logam-logam berat yang dapat mempengaruhi
jalannya industri tersebut, sehingga dengan proses filtrasi ini bahan yang hendak diproses
keadaannya lebih baik daripada keadaan sebelumnya.

Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga
pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas, aliran yang
lolos dari saringan bisa cairan, padatan, atau keduanya. Pada perkembangannya hanya limbah
padatlah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang.

Manfaat dilakukannya percobaan ini untuk mengetahui tahapan-tahapan yang benar dalam
melakukan filtrasi, sehingga filtrat yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan. Selain
itu mengetahui bagaimana cara kerja filtrasi sehingga akan lebih memperkuat pemahaman
mahasiswa akan proses filtrasi.

1.2 Tujuan
a. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tahanan pada proses filtrasi.
b. Mengetahui karakteristik filtrasi hubungan waktu dan perolehan filtrasi.
c. Mengetahui pengaruh tekanan medium (Rm) dan terhdap tekanan spesifik cake (∝)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Filtrasi adalah suatu proses pemisahan zat padat dalam suatu fluida (cairan) menggunakan
suatu medium berpori atau bahan berpori lain untuk memisahkan sebanyak mungkin zat
padat halus yang tersuspensi maupun koloid dalam fluida tersebut. Hal yang paling utama
dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori. Filtrasi dapat terjadi karena
adanya gaya dorong, misalnya gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses
media filter membantu balok berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di
dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat yang
melewati balok dan media tersebut (Perry, 1973).

Filter dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:


1. Filter klarifikasi
Filter ini dikenal juga sebagai filter hamparan tebal (deep bed filter), karena partikel-
partikel zat padat diperangkap di dalam medium filter dan biasanya tidak ada lapisan
zaat padat yang terlihat dari permukaan medium. Filter ini biasanya digunakan untuk
memisahkan zat padat yang kuantitasnya kecil dan menghasilkan gas yang bersih atau
zat cair yang bening, seperti minuman. Klarifikasi berbeda dengan penapisan karena pori
medium filter ini jauh lebih besar dari diameter partikel harus dipisahkan. Partikel-
partikel itu ditangkap oleh gaya-gaya permukaan dan dibuat tidak bisa bergerak di dalam
saluran aliran, dan walaupun mengakibatkan diameter efektif saluran itu menjadi lebih
kecil, namun biasanya tidak sampai menyebabkan saluran itu buntu (McCabe,1990).
2. Filter Ampas (cake Filter)
Filter ampas digunakan untuk memisahkan zat padat yang kuantitasnya besar dalam
bentuk ampas atau kristal ataupun Lumpur. Biasanya filter ini diperlengkapi untuk
pencucian zat padat dan untuk mengeluarkan sebanyak-banyaknya sisa zat cair dari zat
padat itu sebelum zat padat itu dikeluarkan dari filter. Medium filter pada filter ini relatif
lebih tipis dibandingkan dengan yang digunakan dalam medium filter klarifikasi. Pada
awal filtrasi sebagian partikel padat masuk ke dalam pori medium dan tidak dapat
bergerak lagi, tetapi segera setelah itu bahan itu terkumpul pada permukaan septum.
Setelah periode pendahuluan yang berlangsung beberapa saat itu, zat padat itulah yang
melakukan filtrasi, bukan septum lagi. Ampas itu terlihat mengumpul sampai ketebalan
tertentu pada permukaan itu dan harus sewaktu-waktu dikeluarkan Filter ampas ini dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu :
a. Filter kempa (filter press)
Filter ini terdiri dari seperangkat lempengan (plate) yang dirancang untuk
memberikan sedereran ruang atau kompartemen dimana zat padat itu akan
mengumpul. Lempengan itu ditutup dengan medium filter, seperti kanvas. Bubur
umpan masuk ke dalam masing-masing komponen itu dengan tekanan. Cairannya
lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa pengeluar, dan meninggalkan ampas
(zat padat) basah di dalam ruang itu. Lempengan tersebbut ada yang berbentuk bujur
sangkar atau lingkaran, dan ada yang vertikal atau horizontal.
b. Filter selongsong-dan-daun (sheel and leaf filter)
Untuk penyaringan pada tekanan yang lebih tinggi daripada filter di dalam filter plat
dan bingkai, serta untuk menghemat tenaga manusia, atau bila pencucian ampas itu
harus lebih efektif, kita dapat menggunakan filter selongsong dan daun (sheel and
leaf filter). Dalam model tangki horizontal seperangkat daun disusun pada suatu rak
yang dapat ditarik keluar. Pada waktu operasi, daun-daun itu terletak di dalam
selongsong yang tertutup. Umpan masuk melalui sisi tangkai, sedangkan filtrat
lewat melalui daun dan keluar melalui sistem pipa pembuangan.
c. Filter plat-dan-bingkai (plate and frame filter)
Filter ini terdiri dari plat dan bingkai yang terpasang dengan suatu medium filter di
atas sisi masing-masing plat itu. Plat tersebut mempunyai saluran yang memotong
plat tersebut sehingga filtrate cairan yang bersih dapat mengalir ke bawah pada
masing-masing plat tersebut. Slurry dipompakan ke dalam penekan dan mengalir
melalui saluran pipa ke dalam bingkai yang terbuka sehingga slurry tersebut
mengisi bingkai itu. Aliran iltrate mengalir melalui medium filter dan partikel padat
membentuk sebagai cake di bagian atas sisi bingkai kain itu. Filtrat mengalir antara
medium filter dan muka plat melalui saluran keluar. Proses filtrasi berlangsung
sampai bingkai tersebut diisi sepenuhnya dengan partikel padat. Ketika bingkai itu
telah diisi sampai penuh,maka bingkai dan plat tersebut terpisah dan cake tersebut
dibuang. Kemudian filter atau saringan itu dipasang kembali dan proses filtrasi
diulangi lagi (Geankoplis, 1987).
3. Filter putar-kontiniu (Continuous rotary filter)
Ada beberapa bentuk filter kontiniu ada tersedia, antara lain :
a. Continuous rotary vacuum-drum filter
Penyaringan, pencucian, dan melepaskan cake merupakan suatu proses yang
kontiniu. Sebuah drum ditutupi dengan suatu medium filter yang cocok. Drum
tersebut berputar dan sebuah katup otomatis yang terdapat di tengah-tengah drum
itu beroperasi untuk mengaktifkan proses penyaringan,pengeringan, pencucian, dan
melepaskan cake yang ada di dalam siklus itu. Filtrat meninggalkan melalui poros
sumbu filter (saringan) itu. Katup yang otomatis itu menyediakan saluran terpisah
untuk filtrat dan mencuci cairan. Perbedaan tekanan maksimum untuk vakum filter
hanya 1 atm. Jika drum tersebut terisi dalam sebuah sel, maka tekanan 1 atm tersebut
dapat dipakai. Pada saat ini, proses dengan kapasitas yang besar menggunakan filter
kontiniu (continuous filter). Keuntungan yang penting adalah saringannya kontiniu
dan otomatis dan biaya tenaga kerja secara relatif rendah. Walaupun, memerlukan
biaya modal yang relatif tinggi.
b. Continuous rotary disk filter
Filter ini terdiri dari cakram sepusat vertikal yang menjulang pada batang pemutar
horizontal. Prinsip operasi dari filter ini sama dengan prinsip operasi rotary vacuum-
drum filter. Tiap-tiap cakram berongga dan dilapisi dengan kain penyaring (medium
filter) dan masuk ke dalam lumpur (slurry). cake yang terbentuk dicuci, dikeringkan,
ketika cakram tersebut lebih tinggi separuh dari putarannya. Proses pencucian lebih
sedikit efisiensinya dibandingkan dengan tipe drum berputar (rotating drum type).
c. Continuous rotary horizontal filter
Filter ini merupakan sebuah filter vakum dengan permukaan filter gelang yang
berputar yang terbagi kepada beberapa sektor. Sebagai filter horizontal yang
berputar, filter ini secara berturut-turut menerima lumpur (slurry), dicuci,
dikeringkan. Efisiensi pencucian lebih bagus dibandingkan dengan filter cakram
berputar (rotary disk filter). Filter secara luas digunakan dalam ekstraksi biji-bijian,
pencucian pulp, dan proses yang berkapasitas besar lainnya (Geankoplis, 1987).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi filtrasi antaranya yaitu :


1. Debit Filtrasi
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter secara efisien, hal
ini menyebabkan berkurangnya waktu kontak antara permukaan butiran media
penyaring dengan air yang akan disaring. Kecepatan aliran yang terlalu tinggi saat
melewati rongga butiran menyebabkan partikel – pertikel yang terlalu halus yang
tersaring akan lolos.
2. Konsentrasi Kekeruhan
Konsentrasi kekeruhan sangat mempengaruhi efisien dari filtrasi. Konsentrasi kekeruhan
air baku yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media.
3. Temperatur
Perubahn suhu atau temperatur dari air yang akan difiltrasi, menyebabkan massa jenis
(densitas), viskositas absolut, dan viskositas kinematis dari air akan mengalami
perunbahn. Selain itu juga dipengaruhi oleh daya tarik menarik diantara partikel halus
penyebab kekeruhan, sehingga terjadi perbedaan dalam ukuran besar partikel yang akan
disaring.
4. Kedalaman media, Ukuran, dan Material
Pemilihan media dan ukuran merupakan hal yang penting dalam penyaringan. Tebal dan
tipisnya media akan menentukan lamanya pengaliran dan daya saring.
(Nurcahyo, 2012).

Berdasarkan pada prinsip kerja, filtrasi dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Pressure Filtration : Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.
2. Gravity Filtration : Filtrasi yang cairannya dapat mengalir karena gaya
gravitasi.
3. Vacum Filtration : Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan
prinsip hampa udara (penghisapan)
(Perry, 1973)

Kriteria Pemilihan alat pada metode pemisahan filtrasi dapat di pengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain:
1. Jenis campuran, campuran gas-padat memerlukan ruang filtrasi dan luas permukaan
filter yang lebih besar daripada campuran cair-padat. Hal ini disebabkan volume gas
lebih besar dari pada cairan. Disamping itu pada campuran gas-padat hanya mungkin
digunakan beda tekanan yang kecil.
2. Jumlah bahan yang lolos dan tertahan, semakin besar jumlah campuran yang harus
difiltrasi, semakin besar daya filtrasi yang diperlukan dan dengan demikian juga
semakin besar luas permukaan total filter. Ukuran pemanfaatan yang optimal dapat
berupa luas permukaan filter yang sebesar mungkin dengan ruang filter yang sekecil
mungkin.
3. Tekanan filtrasi (beda tekanan), tekanan filtrasi mempengaruhi jenis konstruksi dan
ukuran alat filtrasi.
4. Jenis operasi, konstruksi alat pada dasarnya berbeda untuk operasi yang kontinue atau
yang tidak kontinue.
5. Pencucian, bila kue filter harus dicuci , diperlukan tambahan perlengkapan untuk
mencuci. Tergantung pada jenis cairan pencuci yang digunakan, yaitu apakah
mengandung air, mudah terbakar atau beracun, maka alat filtrasi harus dikonstruksi
dengan cara yang berbeda-beda (misalnya terbuka, tertutup, dengan perangkat
penghisap, dengan ruang-ruang terpisah).
6. Sifat bahan yang di filtrasi, baik konstruksi maupun bahan yang dipakai untuk
membuat alat filtrasi tergantung pada bahan yang difiltrasi, apakah bersifat asam, basa,
netral, mengandung air, mudah terbakar, tahan api, peka terhadap oksidasi, steril, panas
atau dingin. Konstruksi dapat terbuka, tertutup atau dalam lingkungan gas inert.
7. Sifat filtrasi, apakah kue filter yang terbentuk dapat ditekan atau tidak dapat ditekan,
tergantung pada ukuran dan bentuk partikel bahan padat. Sifat kue filter itu selanjutnya
mempengaruhi luas permukaan filter, tebal kue, beda tekanan, dan juga ukuran pori
dari media filter
(Brown, 1950).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
a. Rangkaian alat filter press
b. Filter cloth
c. Timbangan
d. Ayakan
e. Viscometer
f. Bulb
g. Picnometer 25 mL
h. Oven
i. Penggaris
j. Gelas Kimia 1000 mL
k. Selang
l. Ember
m. Corong
n. Kompresor
o. Stopwatch
p. Kunci pas

3.1.2 Bahan
a. Padatan CaCO3
b. Aquadest
c. Air
3.2 Rangkaian Alat

Gambar 3.1 Rangkaian Alat Filtrasi

3.3 Prosedur Percobaan


a. Disiapkan rangkaian alat filtrasi.
b. Ditimbang piknometer kosong dan piknometer yang berisi aquadest.
c. Diukur viskositas aquadest dengan menggunakan viskometer.
d. Ditimbang filter cloth dengan timbangan.
e. Ditimbang padatan CaCO3 sebanyak 300 gram.
f. Dimasukkan air sebanyak 10 liter kedalam tangki berpengaduk.
g. Dimasukkan padatan CaCO3 sebanyak 300 gram yang telah ditimbang.
h. Ditutup rapat tangki berpengaduk hingga tidak ada celah untuk udara keluar.
i. Dinyalakan motor pengaduk sampai padatan CaCO3 dan air tercampur rata selama 2
–3 menit.
j. Dinyalakan kompresor untuk menambah tekanan di dalam tangki berpengaduk
sebesar 2 bar.
k. Dimatikan motor pengaduk dan kompresor.
l. Dibuka kran agar fluida yang ada dalam tangki berpengaduk mengalir ke arah plate
dan frame dengan menjaga tekanan tetap konstan sebesar 0,3 bar.
m. Ditampung filtrat dan dihitung debit filtrat setiap 1 liter (dalam satuan perdetik)
hingga air di dalam tangki berpengaduk habis.
n. Dikosongkan tekanan di dalam tangki berpengaduk.
o. Diukur densitas dan viskositas dari filtrat yang tertampung.
p. Dibuka plate dan frame lalu diambil filter cloth yang berisi cake.
q. Diratakan cake dan dihitung ketebalannya.
r. Dibungkus cake dengan menggunakan filter cloth.
s. Dikeringkan cake beserta filter cloth di dalam oven pada suhu 100oC.
t. Ditimbang cake beserta filter cloth yang telah kering.
u. Diulangi langkah d – t dengan 2 filter cloth serta tekanan konstan yaitu 0,5 bar.
v. Diulangi langkah d – t dengan 2 filter cloth serta tekanan konstan yaitu 0,8 bar.
w. Diulangi langkah d – t dengan 3 filter cloth serta tekanan konstan yaitu 0,4 bar.
x. Diulangi langkah d – t dengan 3 filter cloth serta tekanan konstan yaitu 0,8 bar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


4.1.1 Data Percobaan 1 dengan P Konstan 0,3 bar dan 2 Filter Clothes
Data Pengukuran densitas dan Viskositas
T ruangan = 28 ⁰C
M picnometer = 23,63 gram
M picnometer + aquadest = 48,34 gram
M picnometer + filtrate = 48,42 gram
t turun aquadest = 1,16 s
t turun Filtrat Percobaan 1 = 2,8 s
Jumlah Filter Cloth = 2 Clothes

Tabel 4.1 Hasil Percobaan 1 dengan P Konstan 0,3 bar dan 2 Filter Clothes

Volume Filtrat Waktu


No. t/V [y] xy x2
(m3) [x] (s)

1 0,001 11,22 11220,00 11,22 0,000001


2 0,002 24,02 12010,00 24,02 0,000004
3 0,003 38,68 12893,33 38,68 0,000009
4 0,004 67,43 16857,50 67,43 0,000016
5 0,005 104,23 20846,00 104,23 0,000025
6 0,006 138,82 23136,67 138,82 0,000036
7 0,007 187,06 26722,86 187,06 0,000049
8 0,008 239,35 29918,75 239,35 0,000064
9 0,009 286,07 31785,56 286,07 0,000081
10 0,010 373,81 37381,00 373,81 0,000100
Total 0,055 1470,69 222771,6627 1470,69 0,000385
4.1.2 Data Percobaan 2 dengan P Konstan 0,5 bar dan 2 Filter Clothes
Data Pengukuran densitas dan Viskositas
T ruangan = 28 ⁰C
M picnometer = 23,63 gram
M picnometer + aquadest = 48,34 gram
M picnometer + filtrate = 48,45 gram
t turun aquadest = 2,16 s
t turun Filtrat Percobaan 1 = 2,2 s
Jumlah Filter Cloth = 2 Clothes

Tabel 4.2 Hasil Percobaan 2 dengan P Konstan 0,5 bar dan 2 Filter Clothes

Volume Filtrat Waktu


No. t/V [y] xy x2
(m3) [x] (s)

1 0,001 6,68 6680,00 6,68 0,000001


2 0,002 14,98 7490,00 14,98 0,000004
3 0,003 27,46 9153,33 27,46 0,000009
4 0,004 43,73 10932,50 43,73 0,000016
5 0,005 64,99 12998,00 64,99 0,000025
6 0,006 90,99 15165,00 90,99 0,000036
7 0,007 120,89 17270,00 120,89 0,000049
8 0,008 144,14 18017,50 144,14 0,000064
9 0,0089 365,58 FALSE 0,00 0,000079
Total 0,044900 879,44 97706,33 513,86 0,000283
4.1.3 Data Percobaan 3 dengan P Konstan 0,7 bar dan 2 Filter Clothes
Data Pengukuran densitas dan Viskositas
T ruangan = 28 ⁰C
M picnometer = 23,63 gram
M picnometer + aquadest = 48,34 gram
M picnometer + filtrate = 48,51 gram
t turun aquadest = 2,16 s
t turun Filtrat Percobaan 1 = 2,8 s
Jumlah Filter Cloth = 2 Clothes

Tabel 4.3 Hasil Percobaan 3 dengan P Konstan 0,7 bar dan 2 Filter Clothes

Volume Filtrat Waktu


No. t/V [y] xy x2
(m3) [x] (s)

1 0,001 9,17 9170 9,17 0,000001


2 0,002 17,6 8800 17,6 0,000004
3 0,003 28,47 9490 28,47 0,000009
4 0,004 42,51 10627,5 42,51 0,000016
5 0,005 62,25 12450 62,25 0,000025
6 0,006 82,71 13785 82,71 0,000036
7 0,007 106,94 15277,14286 106,94 0,000049
8 0,008 136,85 17106,25 136,85 0,000064
9 0,0089 319,51 35900 319,51 0,000079
Total 0,0449 806,01 133411,9029 0,00028321
4.1.4 Data Percobaan 4 dengan P Konstan 0,4 bar dan 3 Filter Clothes
Data Pengukuran densitas dan Viskositas
T ruangan = 28 ⁰C
M picnometer = 23,63 gram
M picnometer + aquadest = 48,34 gram
M picnometer + filtrate = 48,5 gram
t turun aquadest = 2,16 s
t turun Filtrat Percobaan 1 = 2,11 s
Jumlah Filter Cloth = 3 Clothes

Tabel 4.4 Hasil Percobaan 4 dengan P Konstan 0,4 bar dan 3 Filter Clothes

Volume Filtrat Waktu


No. t/V [y] xy x2
(m3) [x] (s)

1 0,001 111,6 111600,0000 111,6 0,000001


2 0,002 164,49 82245,0000 164,49 0,000004
3 0,003 209,9 69966,6667 209,9 0,000009
4 0,004 248,48 62120,0000 248,48 0,000016
5 0,005 290,82 58164,0000 290,82 0,000025
6 0,006 335 55833,3333 335 0,000036
7 0,007 377,37 53910,0000 377,37 0,000049
8 0,008 405,02 50627,5000 405,02 0,000064
9 0,009 452,42 50268,8889 452,42 0,000081
10 0,0099 637,1 71584,2697 637,1 0,000079
Total 0,0509 3232,2 666319,6586 3232,2 0,00036421
4.1.5 Data Percobaan 5 dengan P Konstan 0,8 bar dan 3 Filter Clothes
Data Pengukuran densitas dan Viskositas
T ruangan = 28 ⁰C
M picnometer = 23,63 gram
M picnometer + aquadest = 48,34 gram
M picnometer + filtrate = 48,34 gram
t turun aquadest = 2,16 s
t turun Filtrat Percobaan 1 = 2,3 s
Jumlah Filter Cloth = 3 Clothes

Tabel 4.5 Hasil Percobaan 5 dengan P Konstan 0,8 bar dan 3 Filter Clothes

Volume Filtrat Waktu


No. t/V [y] xy x2
(m3) [x] (s)

1 0,001 31,1 31100 31,1 0,000001


2 0,002 45,95 22975 45,95 0,000004
3 0,003 58,15 19383,33333 58,15 0,000009
4 0,004 71,72 17930 71,72 0,000016
5 0,005 87,35 17470 87,35 0,000025
6 0,006 102,04 17006,66667 102,04 0,000036
7 0,007 121,39 17341,42857 121,39 0,000049
8 0,008 145,95 18243,75 145,95 0,000064
9 0,0089 253,82 28519,10112 253,82 0,000079
Total 0,0449 917,47 189969,2797 917,47 0,00028321

4.2 Perhitungan
4.2.1 Data Percobaan 1
4.2.1.1 Menghitung Densitas Filtrat Percobaan 1
ρ air (28⁰C) = 0,99624 gr/cm³
Massa Aquadest = (M picnometer + aquadest)- M picnometer
= 47,34 gram - 23,63 gram
= 24,71 gram
Massa Filtrat = (M picnometer +filtrat)- M picnometer
= 48,42 gram - 23,63 gram
= 24,79 gram
Massa 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
Vpicnometer = ρ air (28⁰C)
24,71 gram
= 0,99624 gr/cm³

= 24,8033 cm³
Massa Filtrat
ρ filtrat = V𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
24,79 gram
= 24,8033 cm³

= 0,9995 gr/cm³

4.2.1.2 Menghitung Viskositas (𝝁) Filtrat Percobaan 1


𝜇 aquadest (28 ⁰C) = 0,000836 kg/ms
t turun aquadest = 2,16 s
t turun filtrat = 2,80 s
ρ filtrat x t turun filtrat x 𝜇 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
𝜇 filtrate = ρ air x t turun 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
gr
0,9995 × 2,80 s × 0,000836 kg/ms
cm3
= gr
0,99624 3 ×2,16 s
cm

= 0,001087 kg/ms

4.2.1.3 Menghitung Data Percobaan 1


Berdasarkan Tabel 4.1, didapatkan perhitungan sebagai berikut:
Kp = xy
(10×1470,69)−(0,055×222771,663)
= (10×0,000385)−(0,055)2

= 2975101,275
∑ 𝑌− 𝐾𝑝 ∑ 𝑋
B = 𝑛
222771,663−(2975101,275×0,055)
= 10

= 5914,10296
Persamaan regresi menjadi :
𝑡
= Kp× 𝑋 + 𝐵
𝑉

Dengan:
Δp = 0,3 bar = 30000 Pa
P = 18,5 cm = 0,185 m²
L = 17,5 cm = 0,175 m²
A = 324 cm² = 0,0324 m²
∑𝑉 = 0,0550 m³
W = 228,7 gram = 0,2287 kg

a. Menghitung Harga Cs
𝑊
Cs = ∑𝑉
0,2287 𝑘𝑔
= 0,055m3

= 4,158181818

b. Menghitung harga 𝛼
𝐾𝑝(2𝐴2 )×(−𝛥𝑝)
𝛼 = 𝜇𝐶𝑠

2975101,275(2×(0,0324 m)2 )×(30000 Pa)


= 0,001087×4,158181818

= 41386123032

c. Menghitung harga Rm
𝐵×𝐴× (−𝛥𝑝)
Rm = 𝜇
5914,10926× 0,0324 m × (30000 Pa)
= 0,001087 kg/ms

= 5283309301
4.2.2 Data Percobaan 2
4.2.2.1 Menghitung Densitas Filtrat Percobaan 2
ρ air (28⁰C) = 0,99624 gr/cm³
Massa Aquadest = (M picnometer + aquadest)- M picnometer
= 47,34 gram - 23,63 gram
= 24,71 gram
Massa Filtrat = (M picnometer +filtrat)- M picnometer
= 48,45 gram - 23,63 gram
= 24,82 gram
Massa 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
Vpicnometer = ρ air (28⁰C)
24,71 gram
= 0,99624 gr/cm³

= 24,8033 cm³
Massa Filtrat
ρ filtrat = V𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
24,782 gram
=
24,8033 cm³

= 1,0007 gr/cm³

4.2.2.2 Menghitung Viskositas (𝝁) Filtrat Percobaan 2


𝜇 aquadest (28 ⁰C) = 0,000836 kg/ms
t turun aquades t = 2,16 s
t turun filtrat = 2,2 s
ρ filtrat x t turun filtrat x 𝜇 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
𝜇 filtrat = ρ air x t turun 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
gr
1,0007 3 × 2,2 s × 0,000836 kg/ms
cm
= gr
0,99624 3 ×2,16 s
cm

= 0,000855 kg/ms

4.2.2.3 Menghitung Data Percobaan 2


Berdasarkan Tabel 4.4, didapatkan perhitungan sebagai berikut:
Kp = xy
(9×879,44)−(0,044900×138782,74)
= (9×0,000283)−(0,044900)2

= 3159463,803
∑ 𝑌−𝐾𝑝 ∑ 𝑋
B = 𝑛
138782,74−(3159463,803×0,044900)
= 9

= -341,90966
Persamaan regresi menjadi :
𝑡
= Kp × 𝑋 + 𝐵
𝑉

Dengan:
Δp = 0,5 bar = 50000 Pa
P = 18,5 cm = 0,185 m²
L = 17,5 cm = 0,175 m²
A = 324 cm² = 0,0324 m²
∑𝑉 = 0,044900 m³
W = 216,51 gram = 0,21651 kg

a. Menghitung Harga Cs
𝑊
Cs = ∑𝑉
0,21651 𝑘𝑔
= 0,044990 m3

= 4,82205

b. Menghitung harga 𝛼
𝐾𝑝(2𝐴2 )× (−𝛥𝑝)
𝛼 = 𝜇𝐶𝑠

3159463,803(2×(0,0324 m)2 )× (50000 Pa)


= kg
0,000855 × 4,82205
ms

= 8029658579

c. Menghitung harga Rm
𝐵×𝐴× (−𝛥𝑝)
Rm = 𝜇
−341,90966 ×0,0324 m× (50000 Pa)
= 0,000855 kg/ms

= -647123117

4.2.3 Data Percobaan 3


4.2.3.1 Menghitung Densitas Filtrat Percobaan 3
ρ air (28⁰C) = 0,99624 gr/cm³
Massa Aquadest = (M picnometer + aquadest)- M picnometer
= 47,34 gram - 23,63 gram
= 24,71 gram
Massa Filtrat = (M picnometer +filtrat)- M picnometer
= 48,51 gram - 23,63 gram
= 24,88 gram
Massa 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
Vpicnometer = ρ air (28⁰C)
24,71 gram
= 0,99624 gr/cm³

= 24,8033 cm³
Massa Filtrat
ρ filtrat = V𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
24,88 gram
= 24,8033 cm³

= 1,0031 gr/cm³

4.2.3.2 Menghitung Viskositas (𝝁) Filtrat Percobaan 3


𝜇 aquadest (28 ⁰C) = 0,000836 kg/ms
t turun aquadest = 2,16 s
t turun filtrat = 2,80 s
ρ filtrat x t turun filtrat x 𝜇 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
𝜇 filtrate = ρ air x t turun 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
gr
1,0031 × 2,88 s × 0,000836 kg/ms
cm3
= gr
0,99624 3 ×2,16 s
cm
= 0,001091 kg/ms

4.2.3.3 Menghitung Data Percobaan 3


Berdasarkan Tabel 4.2, didapatkan perhitungan sebagai berikut:
Kp = xy
(9×806,01)−(0,0449×133411,903)
= (9×0,0002832)−(0,0449)2

= 2371820,225
∑ 𝑌−𝐾𝑝 ∑ 𝑋
B = 𝑛
133411,903−(2371820,225× 0,0449)
= 9

= 2990,79719

Persamaan regresi menjadi :


𝑡
= Kp × 𝑋 + 𝐵
𝑉

Dengan:
Δp = 0,7 bar = 70000 Pa
P = 18,5 cm = 0,185 m²
L = 17,5 cm = 0,175 m²
A = 324 cm² = 0,0324 m²
∑𝑉 = 0,0449 m³
W = 268,29 gram = 0,26829 kg

a. Menghitung Harga Cs
𝑊
Cs = ∑𝑉
0,26829 𝑘𝑔
= 0,0449m3

= 5,975278396
b. Menghitung harga 𝛼
𝐾𝑝(2𝐴2 )× (−𝛥𝑝)
𝛼 = 𝜇𝐶𝑠
2371820,225(2×(0,0324 m)2 )× (70000 Pa)
= kg
0,001091 × 5,975278396
ms

= 53380547677

c. Menghitung harga Rm
𝐵×𝐴× (−𝛥𝑝)
Rm = 𝜇
2990,79719 ×0,0324 m× (70000 Pa)
=
0,001091 kg/ms

= 6211644509

4.2.4 Data Percobaan 4


4.2.4.1 Menghitung Densitas Filtrat Percobaan 4
ρ air (28⁰C) = 0,99624 gr/cm³
Massa Aquadest = (M picnometer + aquadest)- M picnometer
= 47,34 gram - 23,63 gram
= 24,71 gram
Massa Filtrat = (M picnometer +filtrat)- M picnometer
= 48,5 gram - 23,63 gram
= 24,87 gram
Massa 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
Vpicnometer = ρ air (28⁰C)
24,71 gram
= 0,99624 gr/cm³

= 24,8033 cm³
Massa Filtrat
ρ filtrat =
V𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
24,87 gram
= 24,8033 cm³

= 1,0027 gr/cm³

4.2.4.2 Menghitung Viskositas (𝝁) Filtrat Percobaan 4


𝜇 aquadest (28 ⁰C) = 0,000836 kg/ms
t turun aquadest = 2,16 s
t turun filtrat = 2,11 s
ρ filtrat x t turun filtrat x 𝜇 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
𝜇 filtrate = ρ air x t turun 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
gr
1,0027 × 2,11 s × 0,000836 kg/ms
cm3
= gr
0,99624 3 ×2,16 s
cm

= 0,000822 kg/ms

4.2.4.3 Menghitung Data Percobaan 4


Berdasarkan Tabel 4.4, didapatkan perhitungan sebagai berikut:
Kp = xy
(10×3232,2)−(0,0509×666319,6586)
= (10×0,0003642)−(0,0509)2

= 7392413,32
∑ 𝑌− 𝐾𝑝 ∑ 𝑋
B = 𝑛
666319,6586−(7392413,32×0,0509)
= 10

= 59978,7939
Persamaan regresi menjadi :
𝑡
= Kp × 𝑋 + 𝐵
𝑉

Dengan:
Δp = 0,4 bar = 40000 Pa
P = 18,5 cm = 0,185 m²
L = 17,5 cm = 0,175 m²
A = 324 cm² = 0,0324 m²
∑𝑉 = 0,0509 m³
W = 251 gram = 0,25118 kg

a. Menghitung Harga Cs
𝑊
Cs = ∑𝑉
0,25118 𝑘𝑔
= 0,0509 m3
= 4,934774067
b. Menghitung harga 𝛼
𝐾𝑝(2𝐴2 )× (−𝛥𝑝)
𝛼 = 𝜇𝐶𝑠

7392413,32(2×(0,0324 m)2 )× (40000 Pa)


= kg
0,000822 × 4,934774067
ms

= 15282621421

c. Menghitung harga Rm
𝐵×𝐴× (−𝛥𝑝)
Rm = 𝜇
59978,7939×0,0324 m× (40000 Pa)
= 0,000822 kg/ms

= 94499492267

4.2.5 Data Percobaan 5


4.2.5.1 Menghitung Densitas Filtrat Percobaan 5
ρ air (28⁰C) = 0,99624 gr/cm³
Massa Aquadest = (M picnometer + aquadest)- M picnometer
= 47,34 gram - 23,63 gram
= 24,71 gram
Massa Filtrat = (M picnometer +filtrat)- M picnometer
= 48,34 gram - 23,63 gram
= 24,71 gram
Massa 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
Vpicnometer = ρ air (28⁰C)
24,71 gram
= 0,99624 gr/cm³

= 24,8033 cm³
Massa Filtrat
ρ filtrat = V𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
24,71 gram
= 24,8033 cm³

= 0,9962 gr/cm³
4.2.5.2 Menghitung Viskositas (𝝁) Filtrat Percobaan 5
𝜇 aquadest (28 ⁰C) = 0,000836 kg/ms
t turun aquadest = 2,16 s
t turun filtrat = 2,30 s
ρ filtrat x t turun filtrat x 𝜇 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
𝜇 filtrate = ρ air x t turun 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
gr
0,9962 × 2,30 s × 0,000836 kg/ms
cm3
= gr
0,99624 3 ×2,16 s
cm

= 0,000890 kg/ms

4.2.5.3 Menghitung Data Percobaan 5


Berdasarkan Tabel 4.5, didapatkan perhitungan sebagai berikut:
Kp = xy
(9×917,47)−(0,0449×189969,2797)
= (10×0,0002832)−(0,0449)2

= -511166,9763
∑ 𝑌− 𝐾𝑝 ∑ 𝑋
B = 𝑛
189969,2797−(−511166,9763×0,0509)
= 9

= 233657,853
Persamaan regresi menjadi :
𝑡
= Kp × 𝑋 + 𝐵
𝑉

Dengan:
Δp = 0,8 bar = 80000 Pa
P = 18,5 cm = 0,185 m²
L = 17,5 cm = 0,175 m²
A = 324 cm² = 0,0324 m²
∑𝑉 = 0,0449 m³
W = 285,36 gram = 0,28536 kg
a. Menghitung Harga Cs
𝑊
Cs = ∑𝑉
0,28536 𝑘𝑔
= 0,0449 m3

= 6,35545657
b. Menghitung harga 𝛼
𝐾𝑝(2𝐴2 )× (−𝛥𝑝)
𝛼 = 𝜇𝐶𝑠

−511166,9763(2×(0,0324 m)2 )× (80000 Pa)


= 0,000890× 6,35545657

= -15152183034

c. Menghitung harga Rm
𝐵×𝐴× (−𝛥𝑝)
Rm = 𝜇
23657,853×0,0324 m× (80000 Pa)
= 0,000890 kg/ms

= 68832688152
4.3 Grafik

3.00E+11
2.50E+11

α (m/kg) 2.00E+11
1.50E+11
1.00E+11
5.00E+10
0.00E+00
0 40000 80000
-5.00E+10
-∆P (bar)

Grafik 4.3.1 Hubungan antara  dengan Tekanan (-∆P)

1E+11

8E+10

6E+10
Rm (m-1)

4E+10 2 filter cloth


2E+10 3 filter cloth
0
0 50000 100000
-2E+10
-∆P (bar)

Grafik 4.3.2 Hubungan antara Tekanan (-∆P) dengan Rm


45000
40000
35000
30000
25000
t/v 20000
0.3 bar
15000 0.5 bar
10000 0.7 bar
5000
0
0 0.005 0.01 0.015
Volume (m3)

Grafik 4.3.3 Hubungan antara t/V dengan Volume Filtrasi dengan 2 filter clothes

120000
100000
80000
t/v

60000
0.4 bar
40000
0.8 bar
20000
00000
0 0.005 0.01 0.015
Volume (m3)

Grafik 4.3.4 Hubungan antara t/V dengan Volume Filtrasi dengan 3 filter clothes
0.06
0.05
0.04
0.03
V 2 filter cloth
0.02
3 filter cloth
0.01
0
0 50000 100000
-∆P (bar)

Grafik 4.3.5 Hubungan antara Tekanan (-ΔP) dengan Volume filtrat

4.4 Pembahasan
Faktor yang mempengaruhi mempengaruhi proses filtrasi, dalam percobaan ini ialah
viskositas (kekentalan) air yang dicampur dengan CaCO3 menambah hambatan pada media
filter cloth, pemilihan media dalam proses filtrasi digunakan kain jeans sebagai filter cloth
yang mempengaruhi lamanya waktu perolehan filtrat, keadaan tinggi muka air di atas media
mempengaruhi peningkatan daya tekan air untuk masuk ke dalam pori dengan muka pori
yang tinggi akan meningkatkan debit atau laju filtrasi.

Pada grafik 4.3.1 dan 4.3.2 dapat dilihat hubungan antara tekanan dengan tahanan spesifik
cake (α) dan hubungan antara tekanan dengan tahanan medium (Rm). Karena keduanya
merupakan tahanan pada filter maka prinsip kerja nya pun sama yaitu semakin besar tekanan
yang diberikan, maka hambatan tersebut akan semakin besar pula. Pada grafik 4.3.1,
percobaan menggunakan 2 filter cloth dengan tekanan 0.3 bar dan 0.5 bar memiliki nilai
tahanan spesifik cake (α) yang tinggi tetapi terjadi penurunan pada tekanan 0.7 bar.
Sedangkan pada 3 filter clothe dengan tekanan 0.4 bar memiliki nilai tahanan spesifik cake
(α) yang tinggi dan pada tekanan 0.8 bar terjadi penurunan. Pada grafik 4.3.2, percobaan
menggunakan 2 filter cloth dengan tekanan 0.3 bar dan 0.7 bar memiliki nilai tahanan
medium (Rm) yang tinggi tetapi terjadi penurunan pada tekanan 0.5 bar. Sedangkan pada 3
filter clothe dengan tekanan 0.4 bar memiliki nilai tahanan medium (Rm) yang tinggi dan
pada tekanan 0.8 bar terjadi penurunan Hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada, karena di
pengaruhi oleh viskositas filtrat yang di peroleh naik turun. Dapat dilihat pada percobaan
pertama sampai percobaan lima didapatkan nilai viskositas masing-masing sebesar 2.8 s, 2.2
s, 2.8 s, 2.11 s dan 2.3 s.

Pada grafik 4.3.3 dan 4.3.4 dapat dilihat hubungan antara t/V terhadap volume filtrasi dengan
2 filter cloth dan hubungan antara t/V terhadap volume filtrasi dengan 3 filter cloth. Semakin
besar t/v yang diperoleh maka volume filtrat yang dihasilkan semakin besar juga karena
adanya tahanan atau hambatan dari media filter cloth yang digunakan. Pada percobaan
menggunakan 2 filter cloth pada tekanan 0.3 bar, 0.5 bar dan 0.7 bar hasil yang diperoleh
naik atau meningkat. Namun, pada percobaan menggunakan 3 filter cloth pada tekanan 0.4
bar dan 0.8 bar hasil yang diperoleh menurun karena di pengaruhi oleh debit filtrasi yang
terlalu besar sehingga menyebabkan bekurangnya waktu kontak antara permukaan butiran
media penyaring dengan air yang akan disaring.

Pada grafik 4.3.5 yaitu hubungan antara tekanan dengan volume filtrat ada;ah semakin besar
tekanan yang diberikan maka volume yang di peroleh akan semakin besar juga. Pada
percobaan yang dilakukan dengan menggunakan 2 filter cloth dan 3 filter cloth didapatkan
volume filtrat yang menurun hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh debit filtrasi yang terlalu
besar sehingga menyebabkan bekurangnya waktu kontak antara permukaan butiran media
penyaring dengan air yang akan disaring.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa:
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses filtrasi, dalam percobaan ini viskositas
(kekentalan) air yang dicampur dengan CaCO3 menambah hambatan pada media filter
cloth, pemilihan media dalam proses filtrasi digunakan kain jeans sebagai filter cloth
yang mempengaruhi lamanya waktu perolehan filtrat, keadaan tinggi muka air di atas
media mempengaruhi peningkatan daya tekan air untuk masuk ke dalam pori dengan
muka pori yang tinggi akan meningkatkan debit atau laju filtrasi.
b. Pengaruh waktu terhadap volume filtrat adalah berbanding lurus. Dalam percobaan
digunakan tekanan sebesar 0.3 bar, 0,5 bar dan 0.7 bar dengan 2 filter cloth dan 0.4 bar,
0.8 bar dengan 3 filter cloth didapatkan hasil bahwa semakin besar tekanan yang
digunakan pada filter press waktu yang dibutuhkan semakin lama dan volume filtrat
yang dihasilkan semakin besar.
c. Terdapat pengaruh tekanan terhadap nilai Rm, dalam percobaan ini juga didapatkan hasil yang
sama dengan teori yaitu, semakin besar tekanan maka semakin besar pula tahanan medium
filternya (Rm), pada percobaan 1 sampai 5 didapat hasil tahanan medium yang semakin
meningkat.
Terdapat pengaruh tekanan terhadap nilai (α), dalam percobaan ini juga didapatkan hasil yang
sama dengan teori yaitu, semakin lama waktu proses filtrasi berlangsung maka semakin banyak
pula cake yang terbentuk.

5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Brown, G.G., et al. 1950, Unit Operation, New York: John Wiley and Sons.
Cabe, M., 1990, Operasi Teknik Kimia, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.
Geankoplis, C.J.. 1987. Transport Process and Unit Operations Second Edition, Allyn and
Baccon Inc. Amerika Serikat.
Nurcahyo. 2012. Fisika Filtrasi. Gajah Mada University Press. Jogjakarta.
Perry. R,. dan Chilton. C., 1973, Chemical Engineers Handbook, New York: McGraw-Hill.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai