Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga
pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas, aliran yang
lolos dari saringan bisa cairan, padatan, atau keduanya. Pada perkembangannya hanya limbah
padatlah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang.
Manfaat dilakukannya percobaan ini untuk mengetahui tahapan-tahapan yang benar dalam
melakukan filtrasi, sehingga filtrat yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan. Selain
itu mengetahui bagaimana cara kerja filtrasi sehingga akan lebih memperkuat pemahaman
mahasiswa akan proses filtrasi.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tahanan pada proses filtrasi.
b. Mengetahui karakteristik filtrasi hubungan waktu dan perolehan filtrasi.
c. Mengetahui pengaruh tekanan medium (Rm) dan terhdap tekanan spesifik cake (∝)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Filtrasi adalah suatu proses pemisahan zat padat dalam suatu fluida (cairan) menggunakan
suatu medium berpori atau bahan berpori lain untuk memisahkan sebanyak mungkin zat
padat halus yang tersuspensi maupun koloid dalam fluida tersebut. Hal yang paling utama
dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori. Filtrasi dapat terjadi karena
adanya gaya dorong, misalnya gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses
media filter membantu balok berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di
dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat yang
melewati balok dan media tersebut (Perry, 1973).
Berdasarkan pada prinsip kerja, filtrasi dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Pressure Filtration : Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.
2. Gravity Filtration : Filtrasi yang cairannya dapat mengalir karena gaya
gravitasi.
3. Vacum Filtration : Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan
prinsip hampa udara (penghisapan)
(Perry, 1973)
Kriteria Pemilihan alat pada metode pemisahan filtrasi dapat di pengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain:
1. Jenis campuran, campuran gas-padat memerlukan ruang filtrasi dan luas permukaan
filter yang lebih besar daripada campuran cair-padat. Hal ini disebabkan volume gas
lebih besar dari pada cairan. Disamping itu pada campuran gas-padat hanya mungkin
digunakan beda tekanan yang kecil.
2. Jumlah bahan yang lolos dan tertahan, semakin besar jumlah campuran yang harus
difiltrasi, semakin besar daya filtrasi yang diperlukan dan dengan demikian juga
semakin besar luas permukaan total filter. Ukuran pemanfaatan yang optimal dapat
berupa luas permukaan filter yang sebesar mungkin dengan ruang filter yang sekecil
mungkin.
3. Tekanan filtrasi (beda tekanan), tekanan filtrasi mempengaruhi jenis konstruksi dan
ukuran alat filtrasi.
4. Jenis operasi, konstruksi alat pada dasarnya berbeda untuk operasi yang kontinue atau
yang tidak kontinue.
5. Pencucian, bila kue filter harus dicuci , diperlukan tambahan perlengkapan untuk
mencuci. Tergantung pada jenis cairan pencuci yang digunakan, yaitu apakah
mengandung air, mudah terbakar atau beracun, maka alat filtrasi harus dikonstruksi
dengan cara yang berbeda-beda (misalnya terbuka, tertutup, dengan perangkat
penghisap, dengan ruang-ruang terpisah).
6. Sifat bahan yang di filtrasi, baik konstruksi maupun bahan yang dipakai untuk
membuat alat filtrasi tergantung pada bahan yang difiltrasi, apakah bersifat asam, basa,
netral, mengandung air, mudah terbakar, tahan api, peka terhadap oksidasi, steril, panas
atau dingin. Konstruksi dapat terbuka, tertutup atau dalam lingkungan gas inert.
7. Sifat filtrasi, apakah kue filter yang terbentuk dapat ditekan atau tidak dapat ditekan,
tergantung pada ukuran dan bentuk partikel bahan padat. Sifat kue filter itu selanjutnya
mempengaruhi luas permukaan filter, tebal kue, beda tekanan, dan juga ukuran pori
dari media filter
(Brown, 1950).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.2 Bahan
a. Padatan CaCO3
b. Aquadest
c. Air
3.2 Rangkaian Alat
Tabel 4.1 Hasil Percobaan 1 dengan P Konstan 0,3 bar dan 2 Filter Clothes
Tabel 4.2 Hasil Percobaan 2 dengan P Konstan 0,5 bar dan 2 Filter Clothes
Tabel 4.3 Hasil Percobaan 3 dengan P Konstan 0,7 bar dan 2 Filter Clothes
Tabel 4.4 Hasil Percobaan 4 dengan P Konstan 0,4 bar dan 3 Filter Clothes
Tabel 4.5 Hasil Percobaan 5 dengan P Konstan 0,8 bar dan 3 Filter Clothes
4.2 Perhitungan
4.2.1 Data Percobaan 1
4.2.1.1 Menghitung Densitas Filtrat Percobaan 1
ρ air (28⁰C) = 0,99624 gr/cm³
Massa Aquadest = (M picnometer + aquadest)- M picnometer
= 47,34 gram - 23,63 gram
= 24,71 gram
Massa Filtrat = (M picnometer +filtrat)- M picnometer
= 48,42 gram - 23,63 gram
= 24,79 gram
Massa 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
Vpicnometer = ρ air (28⁰C)
24,71 gram
= 0,99624 gr/cm³
= 24,8033 cm³
Massa Filtrat
ρ filtrat = V𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
24,79 gram
= 24,8033 cm³
= 0,9995 gr/cm³
= 0,001087 kg/ms
= 2975101,275
∑ 𝑌− 𝐾𝑝 ∑ 𝑋
B = 𝑛
222771,663−(2975101,275×0,055)
= 10
= 5914,10296
Persamaan regresi menjadi :
𝑡
= Kp× 𝑋 + 𝐵
𝑉
Dengan:
Δp = 0,3 bar = 30000 Pa
P = 18,5 cm = 0,185 m²
L = 17,5 cm = 0,175 m²
A = 324 cm² = 0,0324 m²
∑𝑉 = 0,0550 m³
W = 228,7 gram = 0,2287 kg
a. Menghitung Harga Cs
𝑊
Cs = ∑𝑉
0,2287 𝑘𝑔
= 0,055m3
= 4,158181818
b. Menghitung harga 𝛼
𝐾𝑝(2𝐴2 )×(−𝛥𝑝)
𝛼 = 𝜇𝐶𝑠
= 41386123032
c. Menghitung harga Rm
𝐵×𝐴× (−𝛥𝑝)
Rm = 𝜇
5914,10926× 0,0324 m × (30000 Pa)
= 0,001087 kg/ms
= 5283309301
4.2.2 Data Percobaan 2
4.2.2.1 Menghitung Densitas Filtrat Percobaan 2
ρ air (28⁰C) = 0,99624 gr/cm³
Massa Aquadest = (M picnometer + aquadest)- M picnometer
= 47,34 gram - 23,63 gram
= 24,71 gram
Massa Filtrat = (M picnometer +filtrat)- M picnometer
= 48,45 gram - 23,63 gram
= 24,82 gram
Massa 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
Vpicnometer = ρ air (28⁰C)
24,71 gram
= 0,99624 gr/cm³
= 24,8033 cm³
Massa Filtrat
ρ filtrat = V𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
24,782 gram
=
24,8033 cm³
= 1,0007 gr/cm³
= 0,000855 kg/ms
= 3159463,803
∑ 𝑌−𝐾𝑝 ∑ 𝑋
B = 𝑛
138782,74−(3159463,803×0,044900)
= 9
= -341,90966
Persamaan regresi menjadi :
𝑡
= Kp × 𝑋 + 𝐵
𝑉
Dengan:
Δp = 0,5 bar = 50000 Pa
P = 18,5 cm = 0,185 m²
L = 17,5 cm = 0,175 m²
A = 324 cm² = 0,0324 m²
∑𝑉 = 0,044900 m³
W = 216,51 gram = 0,21651 kg
a. Menghitung Harga Cs
𝑊
Cs = ∑𝑉
0,21651 𝑘𝑔
= 0,044990 m3
= 4,82205
b. Menghitung harga 𝛼
𝐾𝑝(2𝐴2 )× (−𝛥𝑝)
𝛼 = 𝜇𝐶𝑠
= 8029658579
c. Menghitung harga Rm
𝐵×𝐴× (−𝛥𝑝)
Rm = 𝜇
−341,90966 ×0,0324 m× (50000 Pa)
= 0,000855 kg/ms
= -647123117
= 24,8033 cm³
Massa Filtrat
ρ filtrat = V𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
24,88 gram
= 24,8033 cm³
= 1,0031 gr/cm³
= 2371820,225
∑ 𝑌−𝐾𝑝 ∑ 𝑋
B = 𝑛
133411,903−(2371820,225× 0,0449)
= 9
= 2990,79719
Dengan:
Δp = 0,7 bar = 70000 Pa
P = 18,5 cm = 0,185 m²
L = 17,5 cm = 0,175 m²
A = 324 cm² = 0,0324 m²
∑𝑉 = 0,0449 m³
W = 268,29 gram = 0,26829 kg
a. Menghitung Harga Cs
𝑊
Cs = ∑𝑉
0,26829 𝑘𝑔
= 0,0449m3
= 5,975278396
b. Menghitung harga 𝛼
𝐾𝑝(2𝐴2 )× (−𝛥𝑝)
𝛼 = 𝜇𝐶𝑠
2371820,225(2×(0,0324 m)2 )× (70000 Pa)
= kg
0,001091 × 5,975278396
ms
= 53380547677
c. Menghitung harga Rm
𝐵×𝐴× (−𝛥𝑝)
Rm = 𝜇
2990,79719 ×0,0324 m× (70000 Pa)
=
0,001091 kg/ms
= 6211644509
= 24,8033 cm³
Massa Filtrat
ρ filtrat =
V𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
24,87 gram
= 24,8033 cm³
= 1,0027 gr/cm³
= 0,000822 kg/ms
= 7392413,32
∑ 𝑌− 𝐾𝑝 ∑ 𝑋
B = 𝑛
666319,6586−(7392413,32×0,0509)
= 10
= 59978,7939
Persamaan regresi menjadi :
𝑡
= Kp × 𝑋 + 𝐵
𝑉
Dengan:
Δp = 0,4 bar = 40000 Pa
P = 18,5 cm = 0,185 m²
L = 17,5 cm = 0,175 m²
A = 324 cm² = 0,0324 m²
∑𝑉 = 0,0509 m³
W = 251 gram = 0,25118 kg
a. Menghitung Harga Cs
𝑊
Cs = ∑𝑉
0,25118 𝑘𝑔
= 0,0509 m3
= 4,934774067
b. Menghitung harga 𝛼
𝐾𝑝(2𝐴2 )× (−𝛥𝑝)
𝛼 = 𝜇𝐶𝑠
= 15282621421
c. Menghitung harga Rm
𝐵×𝐴× (−𝛥𝑝)
Rm = 𝜇
59978,7939×0,0324 m× (40000 Pa)
= 0,000822 kg/ms
= 94499492267
= 24,8033 cm³
Massa Filtrat
ρ filtrat = V𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
24,71 gram
= 24,8033 cm³
= 0,9962 gr/cm³
4.2.5.2 Menghitung Viskositas (𝝁) Filtrat Percobaan 5
𝜇 aquadest (28 ⁰C) = 0,000836 kg/ms
t turun aquadest = 2,16 s
t turun filtrat = 2,30 s
ρ filtrat x t turun filtrat x 𝜇 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
𝜇 filtrate = ρ air x t turun 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡
gr
0,9962 × 2,30 s × 0,000836 kg/ms
cm3
= gr
0,99624 3 ×2,16 s
cm
= 0,000890 kg/ms
= -511166,9763
∑ 𝑌− 𝐾𝑝 ∑ 𝑋
B = 𝑛
189969,2797−(−511166,9763×0,0509)
= 9
= 233657,853
Persamaan regresi menjadi :
𝑡
= Kp × 𝑋 + 𝐵
𝑉
Dengan:
Δp = 0,8 bar = 80000 Pa
P = 18,5 cm = 0,185 m²
L = 17,5 cm = 0,175 m²
A = 324 cm² = 0,0324 m²
∑𝑉 = 0,0449 m³
W = 285,36 gram = 0,28536 kg
a. Menghitung Harga Cs
𝑊
Cs = ∑𝑉
0,28536 𝑘𝑔
= 0,0449 m3
= 6,35545657
b. Menghitung harga 𝛼
𝐾𝑝(2𝐴2 )× (−𝛥𝑝)
𝛼 = 𝜇𝐶𝑠
= -15152183034
c. Menghitung harga Rm
𝐵×𝐴× (−𝛥𝑝)
Rm = 𝜇
23657,853×0,0324 m× (80000 Pa)
= 0,000890 kg/ms
= 68832688152
4.3 Grafik
3.00E+11
2.50E+11
α (m/kg) 2.00E+11
1.50E+11
1.00E+11
5.00E+10
0.00E+00
0 40000 80000
-5.00E+10
-∆P (bar)
1E+11
8E+10
6E+10
Rm (m-1)
Grafik 4.3.3 Hubungan antara t/V dengan Volume Filtrasi dengan 2 filter clothes
120000
100000
80000
t/v
60000
0.4 bar
40000
0.8 bar
20000
00000
0 0.005 0.01 0.015
Volume (m3)
Grafik 4.3.4 Hubungan antara t/V dengan Volume Filtrasi dengan 3 filter clothes
0.06
0.05
0.04
0.03
V 2 filter cloth
0.02
3 filter cloth
0.01
0
0 50000 100000
-∆P (bar)
4.4 Pembahasan
Faktor yang mempengaruhi mempengaruhi proses filtrasi, dalam percobaan ini ialah
viskositas (kekentalan) air yang dicampur dengan CaCO3 menambah hambatan pada media
filter cloth, pemilihan media dalam proses filtrasi digunakan kain jeans sebagai filter cloth
yang mempengaruhi lamanya waktu perolehan filtrat, keadaan tinggi muka air di atas media
mempengaruhi peningkatan daya tekan air untuk masuk ke dalam pori dengan muka pori
yang tinggi akan meningkatkan debit atau laju filtrasi.
Pada grafik 4.3.1 dan 4.3.2 dapat dilihat hubungan antara tekanan dengan tahanan spesifik
cake (α) dan hubungan antara tekanan dengan tahanan medium (Rm). Karena keduanya
merupakan tahanan pada filter maka prinsip kerja nya pun sama yaitu semakin besar tekanan
yang diberikan, maka hambatan tersebut akan semakin besar pula. Pada grafik 4.3.1,
percobaan menggunakan 2 filter cloth dengan tekanan 0.3 bar dan 0.5 bar memiliki nilai
tahanan spesifik cake (α) yang tinggi tetapi terjadi penurunan pada tekanan 0.7 bar.
Sedangkan pada 3 filter clothe dengan tekanan 0.4 bar memiliki nilai tahanan spesifik cake
(α) yang tinggi dan pada tekanan 0.8 bar terjadi penurunan. Pada grafik 4.3.2, percobaan
menggunakan 2 filter cloth dengan tekanan 0.3 bar dan 0.7 bar memiliki nilai tahanan
medium (Rm) yang tinggi tetapi terjadi penurunan pada tekanan 0.5 bar. Sedangkan pada 3
filter clothe dengan tekanan 0.4 bar memiliki nilai tahanan medium (Rm) yang tinggi dan
pada tekanan 0.8 bar terjadi penurunan Hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada, karena di
pengaruhi oleh viskositas filtrat yang di peroleh naik turun. Dapat dilihat pada percobaan
pertama sampai percobaan lima didapatkan nilai viskositas masing-masing sebesar 2.8 s, 2.2
s, 2.8 s, 2.11 s dan 2.3 s.
Pada grafik 4.3.3 dan 4.3.4 dapat dilihat hubungan antara t/V terhadap volume filtrasi dengan
2 filter cloth dan hubungan antara t/V terhadap volume filtrasi dengan 3 filter cloth. Semakin
besar t/v yang diperoleh maka volume filtrat yang dihasilkan semakin besar juga karena
adanya tahanan atau hambatan dari media filter cloth yang digunakan. Pada percobaan
menggunakan 2 filter cloth pada tekanan 0.3 bar, 0.5 bar dan 0.7 bar hasil yang diperoleh
naik atau meningkat. Namun, pada percobaan menggunakan 3 filter cloth pada tekanan 0.4
bar dan 0.8 bar hasil yang diperoleh menurun karena di pengaruhi oleh debit filtrasi yang
terlalu besar sehingga menyebabkan bekurangnya waktu kontak antara permukaan butiran
media penyaring dengan air yang akan disaring.
Pada grafik 4.3.5 yaitu hubungan antara tekanan dengan volume filtrat ada;ah semakin besar
tekanan yang diberikan maka volume yang di peroleh akan semakin besar juga. Pada
percobaan yang dilakukan dengan menggunakan 2 filter cloth dan 3 filter cloth didapatkan
volume filtrat yang menurun hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh debit filtrasi yang terlalu
besar sehingga menyebabkan bekurangnya waktu kontak antara permukaan butiran media
penyaring dengan air yang akan disaring.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa:
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses filtrasi, dalam percobaan ini viskositas
(kekentalan) air yang dicampur dengan CaCO3 menambah hambatan pada media filter
cloth, pemilihan media dalam proses filtrasi digunakan kain jeans sebagai filter cloth
yang mempengaruhi lamanya waktu perolehan filtrat, keadaan tinggi muka air di atas
media mempengaruhi peningkatan daya tekan air untuk masuk ke dalam pori dengan
muka pori yang tinggi akan meningkatkan debit atau laju filtrasi.
b. Pengaruh waktu terhadap volume filtrat adalah berbanding lurus. Dalam percobaan
digunakan tekanan sebesar 0.3 bar, 0,5 bar dan 0.7 bar dengan 2 filter cloth dan 0.4 bar,
0.8 bar dengan 3 filter cloth didapatkan hasil bahwa semakin besar tekanan yang
digunakan pada filter press waktu yang dibutuhkan semakin lama dan volume filtrat
yang dihasilkan semakin besar.
c. Terdapat pengaruh tekanan terhadap nilai Rm, dalam percobaan ini juga didapatkan hasil yang
sama dengan teori yaitu, semakin besar tekanan maka semakin besar pula tahanan medium
filternya (Rm), pada percobaan 1 sampai 5 didapat hasil tahanan medium yang semakin
meningkat.
Terdapat pengaruh tekanan terhadap nilai (α), dalam percobaan ini juga didapatkan hasil yang
sama dengan teori yaitu, semakin lama waktu proses filtrasi berlangsung maka semakin banyak
pula cake yang terbentuk.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G.G., et al. 1950, Unit Operation, New York: John Wiley and Sons.
Cabe, M., 1990, Operasi Teknik Kimia, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.
Geankoplis, C.J.. 1987. Transport Process and Unit Operations Second Edition, Allyn and
Baccon Inc. Amerika Serikat.
Nurcahyo. 2012. Fisika Filtrasi. Gajah Mada University Press. Jogjakarta.
Perry. R,. dan Chilton. C., 1973, Chemical Engineers Handbook, New York: McGraw-Hill.
LAMPIRAN