Filsafat memberi ruang tentang hakikat asal usul suatu hal yang
menghasilkan para filosuf yang terkenal pada masa nya hingga sekarang.
Pemikiran mereka tentang berbagai bidang dan dijadikan rujukan bahkan
referensi hingga sekarang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian filsafat dan filosuf?
2. Bagaimana perkembangan filsafat Yunani?
3. Bagaimana riwayat hidup dan pemikiran Plato dan Aristoteles?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian filsafat dan filosuf.
2. Mengetahui perkembangan filsafat Yunani.
3. Mengetahui riwayat hidup dan pemikiran Plato dan Aristoteles.
1
PEMBAHASAN
1
Muchlis Usman. Filsafat Hukum Islam. Malang: LBB Yan’s Press. 1994. Hal: 1
2
Ahmad Syadali dan Mudzakir.Filsafat Umum. Bandung:Penerbit Pustaka Setia .1997. Hal: 11
2
menggambarkan segala urusan, dan membenarkan segala hakikat, baik yang
bersifat teori maupun praktek menurut kadar kemampuan manusia.3
Tegasnya, filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan
memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain,
filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat
kebenaran segala sesuatu.4
2. Pengertian Filosuf
3
a. Riwayat hidup Plato
Plato dilahirkan sekitar tahun 427 SM di Athena. Dan meninggal di sana
pada tahun 347 SM. Dalam usia 80 tahun. Dia berasal dari keluarga
bangsawan. Salon (abad ke-6 SM), sang pemberi hukum bagi Athena,
adalah salah satu kakek dari sisi ibunya (Pariktione8). Sementara dari pihak
ayahnya (Ariston), ia masih keturunan raja terkakhir Athena. Plato memiliki
dua saudara ( Adimantes dan Glaukon ) serta satu saudari (Potone). Saat
Plato lahir, Athena merupakan sebuah Kota yang paling berkuasa di Yunani
dengan sistem demokrasi. Kekuatan militer dan maritimnya nomor satu,
kultur intelektual dan artistiknya jauh mengatasi polis-polis lain di Yunani.9
b. Pemikiran Plato
Menurut Plato, kebenaran umum (definisi) itu bukan dibuat dengan
cara dialog yang induktif seperti pada Socrates, pengertian umum itu sudah
berada di sana, di alam idea.Nah, menurut Plato esensi itu mempunyai
realitas di alam idea itu sendiri.11 Untuk menjelaskan hakikat idea tersebut,
8
Masjkur Anhari. Filsafat, Sejarah dan perkembangannya dari abad ke abad.Jakarta: CV Karya Remaja.
1992. Hal:106
9
https://armawanpena.wordpress.com/kumpulan-makalah/kajian-filsafat/kaum-shopis/.
Alibas & Ani Rusmiati.Pemikiran Plato.Diunduh pada hari Kamis, !0 September 2015. Jam 06:19
10
http://www.kompasiana.com/hariadideutsch/pola-pemikiran-socrates-plato-dan-
aristoteles_550fd9fba33311c739ba7d5c.. Adi Hariadi. Pola Pemikiran Socrates, Plato dan Aristoteles. Diunduh pada
hari Kamis, !0 September 2015. Jam06:22
11
Ahmad Tafsir. Filsafat Umum, Akal dan hati sejak Thales sampai Capra. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 1990. Hal: 57-58
4
Plato mengarang mitos penunggu gua yang dimuatnya di dalam dialog
politea yang dikutipkan berikut ini:12
Mitos ini menjelaskan bahwa gua adalah dunia yang dapat ditangkap
oleh indera.Kebanyakan orang dapat diumpamakan orang tahanan yang
terbelenggu, mereka menerima pengalaman spontan begitu saja.Akan tetapi,
ada beberapa orang yang mulai memperkirakan bahwa realitas inderawi
12
Ibid.
5
hanyalah bayangan, mereka adalah filosof.Mula-mula mereka merasa heran
sekali, tetapi berangsur-angsur mereka menemukan ide “yang baik”
(matahari) seabagai realitas tertinggi.Untuk mencapai kebenaran yang
sebenarnya itu manusia harus mampu melepaskan diri dari pengaruh indera
yang menyesatkan itu. Dan sebagiamana di dalam mitos itu, filosof pun
tidak akan dipercayai orang.Dengan demikian, jelaslah bahwa kebenaran
umum itu memang ada, bukan dibuat, melainkan sudah ada di alam idea.13
13
Ibid.
14
Ahmad Syadali dan Mudzakir. Hal: 70
15
Ibid.
6
tidak lain adalah dari ingatan pa yang pernah dikenalinya atau mengerti
karena ingat.16
Hal yang penting juga untuk diketahui dari filsafat Plato adalah
pemikiran dia tentang negara.Menurutnya bahwa dalam tiap-tiap negara
segala golongan dan segala orang-orang adalah alat semata-mata untuk
kesejahteraan semuanya.Kesejahteraan semuanya itulah yang menjadi
tujuan yang sebenarnya.Dan itu pulalah yang menentukan nilai pembagian
pekerjaan.Dalam negara yang ideal itu golongan pengusaha menghasilkan,
tetapi tidak memerintah.Goongan penjaga melindungi, tetapi tidak
memerintah.Golongan cerdik pandai diberi makan dan dilindungi, dan
mereka memerintah.18
16
Ibid.
17
Ibid.
18
Ibid. Hal:70-71
19
Ibid. Hal: 71
7
diperlukan bagi calon penjaga.Di sebelah itu diberikan pelajaran membaca,
menulis dan berhitung seberapa perlunya.Dari umur 14 sampai 16 tahun
kepada anak-anak diajarkan musik dan puisi serta mengarang
bersajak.Musik menanam dalam jiwa manuia perasaan yang halus, budi
yang halus. Karena musik jiwa kenal akan harmoni dan irama. Kedua-
duanya adalah landasan yang baikuntuk menghidupkan rasa keadilan.Tetapi
dalam pendidikan musik harus dijauhkan lagu-lagu yang melemahkan jiwa
serta yang mudah menimbulkan nafsu buruk.Begitu juga tentang puisi.Puisi
yang merusak moral disingkirkan. Pendidikan musik dan gymnastic harus
sama dan seimbang.20
20
Ibid.
21
Ibid. Hal:71-72
8
dialektika.Setelah tamat pelajaran itu, mereka dapat memangku jabatan yang
lebih tinggi. Kalau mereka sudah 15 tahun bekerja dan mencapai umur 50
tahun, mereka diterima masuk dalam pengalaman mereka dalam teori dan
praktek sudah dianggap cukup untuk melaksanakan tugas yang tertinggi
dalam Negara: menegakkan keadilan berdasarkan idea kebaikan.22
c. Karya-karya Plato
22
Ibid. Hal: 72
23
Ibid.
24
RB.Soemanto. Hukum Sosiologi Hukum, Pemikiran, teori, dan Masalah. Surakarta: Lembaga
Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press). 2008. Hal.23
9
Sepanjang sejarah, karya-karya Plato diedit dan disalin ulang.Meski
tanpa mesin cetak, para penulis dengan tekun menyalin ulang teks-teks
Plato.Dan berkat tradisi salinan tangan Bizantium kita dapat merasakan
karya-karya Plato sampai saat ini. Berikut ini adalah karya-karya Plato yang
oleh para ahli dianggap otentik:25
2. Aristoteles
a. Riwayat hidup Aristoteles
25
https://armawanpena.wordpress.com/kumpulan-makalah/kajian-filsafat/kaum-shopis/ . Ibid.
10
Aristoteles dilahirkan pada tahun 384 SM, dan meninggal pada 322 SM.
Ia adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander
yang Agung. Ia menulis tentang berbagai subyek yang berbeda, termasuk
fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis,
biologi dan zoologi. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap
menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di
pemikiran Barat.26
26
https://id.wikipedia.org/wiki/Aristoteles. Diunduh pada hari Kamis, 10 September 2015. Jam 06:31
27
Ibid.
28
Ahmad Tafsir.Op.Cit.Hal: 60
29
Ibid. Hal: 59-60
11
Aristoteles pergi lagi ke Athena, bukan sebagai murid, melainkan Ia
mendirian sekolah yang bernama Lyceum. Terjadilah persaingan hebat
antara Lyceum dan Akademi.Persaingan ini telah mendorong Aristoteles
unutk meningkatkan penelitiannya. HasilnyaIa tudak hanya dapat
menjelaskan prinsip-prinsip sains, tetapi juga ia mengajarkan politik,
retorika dan dialektika.30
b. Pemikiran Aristoteles
30
Ibid.Hal: 60
31
Ahmad Syadali dan Mudzakir.Op.Cit. Hal: 73
32
Ahmad Tafsir. Op.Cit. Hal: 60
33
Ibid.Hal: 61
12
bagi Plato matter dan form berada sendiri-sendiri. Ia juga berpendapat
bahwa matter itu potensial dan form itu aktualitas.34
Namun, ada substansi yang murni form, tanpa potentiality, jadi tanpa
matter, yaitu Tuhan.Aristoteles percaya kepada adanya Tuhan.Bukti adanya
Tuhan menurutnya ialah Tuhan sebagai penyebab gerak (a first cause of
motion).35
34
Ibid
35
Ibid.
36
Ibid
37
Ahmad Syadali dan Mudzakir. Op.Cit. Hal: 73
13
memperoleh perlakuan yang sama di hadapan hokum (equality before the
law). Keadilan korektif merupakan ukurab dari prindip-prinsip untuk
mengatur penerapan hukum dalam kehidupan sehari-hari.Dari hal ini dapat
ditemukan bakuan umum untuk memperbaiki akibat dari setiap tindakan
yang dilakukan orang dalam hubungan-hubungan tanpa memperhatikan
pelaku dan tujuan dari tingkatan laku yang objeknya harus diukur secara
obyektif.Artinya, hukuman harus memperbaiki kejahatan, ganti rugi harus
memperbaiki kerugian masyarakat dan memulihkan keuntungan yang tidak
sah.38
Dari pemikiran dia tentang logika dapat kita kenal dari apa yang disebut
silogisme. Inti ajaran logika ialah menarik kesimpulan dengan suatu cara
yang disebut Silogisme. Contoh Siogisme; semua orang fana.Socrates
adalah orang. Maka socrates adalah fana.40
38
RB.Soemanto.Op.Cit. Hal.23
39
Ahmad Syadali dan Mudzakir.Op.Cit. .Hal: 77-78
40
Ibid. Hal: 78
41
Ibid. Hal: 78
14
Kecenderungan berpikir saintifik Nampak dari pandangan-pandangan
filsafatnyayang sistimatis dan banyak menggunakan metode empiris.Maka
jika dibandingkan dengan Plato yang pandangan filsafatnya Aristoteles
orientasinya pada hal-hal yang kongkrit (empiris).42
c. Karya-karya Aristoteles
42
Ibid.
43
Ahmad Tafsir. Loc.Cit. Hal: 62
44
Ahmad Tafsir. Op.Cit. Hal: 60
45
Ahmad Syadali dan Mudzakir. Op.Cit. Hal: 73
15
Aristoteles yang sampai kepada kaum Muslimin ada 36 buah, terbagi
dalam empat bagian, yaitu:46
1. logika
2. Fisika
3. Metafisika, dan
4. Etika
1. Buku-buku Logika
a. Categoriae (Al-Maqulat), berisi 10 macam predikat (keterangan). Buku ini
diterjemahkan lagi oleh Isbah bin Hunein, kemudian diterjemahkan lagi
oleh Yahya bin Adij dengan ulasan tentang Maqulat, dan Ibnu Sina menulis
tentang tujuan mawulat.
b. Interpretatione (tafsiran-tafsiran) yang dalam dunia Islam terkenal dengan
nama Pro-Armenias, berisi keterangan tentang bahasa, yaitu tentang
proposisi dan bagian-bagiannya. BUku tersebut diterjemahkan oleh Ishak
bin Hunein dan juga oleh Al-Farabi.
c. Analytica Priora (uraian pertama), yang membicarakan tentang qiyas
(syllogism) diterjemahkan oleh Ibnul-Muqaffa kemudian dijelaskan oleh Al-
Kindi, Abu Bisyr, Mattius, Al-Farabi, dan Al-Jurjani.
d. Analytica Poeteriora (uraian kedua) yang membicarakan cara pembuktian
ilmiah, diterjemahkan oleh Mattius bin Yunus. Kemudian diterjemahkan
lagi oleh IShak bin Hunein dari bahasa Suryani, lalu diberi ulasan oleh Al-
KInddi dan Al-Farabi.
e. Topica, yang berisi qiyas dialektika dan pemikiran mengenai hal-hal yang
belum pasti, yang diterjemahkan oleh Yahya bin Adij dan Abu Usman Ad-
Damasyqi dari bahas Suryani. Al-Farab membuat ikhtisar buku tersebut
dengan dibubuhi ulasan-ulasan.
46
Ahmad Tafsir. Op.Cit. Hal: 73
47
Ibid. Hal: 75
16
f. Sophistis, yang berisi kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh orang-
orang sofis, penolakan terhadap mereka dan pemecahannya, diterjemahkan
ke dalam bahasa Arab dengan judul Al-Hikmah Al-Munawwahah (filsafat
yang menipu) oleh Ishak bin HUnein dan diberi tafsiran oleh Al-Farabi.
2. Buku-buku Fisika
a. De caelo (langit) yang diterjemahkan oleh Ibnu Petrik, kemudian diberi
ulasan oleh Al-Farabi. Abu Hasyim Al-Jubbai juga mengulasnya dengan
judul Al-Mutassaffih. Di sana ia banyak menentang pikiran-pikiran
Aristoteles.
b. Animalium (hewan) yang diterjemahkan oleh Nicolas Damascus, seperti
yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Zar’ah.
c. Anima (Jiwa) yang diterjemahkan oleh IShak bin HUnein, Ibnu Sina, Qusta
bin LUzas, dan Imam Ar-Razi didasarkan atas pikiran-pikiran Aristoteles
dan Plato.
3. Buku-buku Etika
Buku etika Aristoteles yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, menurut
pengarang buku Kasyfud-dhunun ialah buku Ethica Nocomachaea dan dua
uraian tentang etika.Pada galibnya buku-buku berikut ini didasarkan atas
ilmu etika.
a. Al-Akhlak karangan Al-Farabi, sebagai ulasan terhadap buku Aristoteles.
b. Al-Akhlak karangan Ibnu Maskawaih
17
c. Akhlakus-Syech Ar-Rais dari Ibnu Sina.
4. Buku-buku Metafisika
Buku Metaphysics yang pokok-pokok pembahasannya disusun menurut urutan
abjad Yunani, dimulai dari huruf a. Di anataranya isinya yang sampai
kepada kaum Muslimin ada sebelas karangan, sedangkan teks aslinya dalam
bahasa Yunani bersisi 14 karangan. Sebagai gema dari buku tersebut,
timbullah buku-buku berikut:
a. Al-Ibanah ‘An Gharadhi Aristoteles fi Kitabi Ma Ba’da At-Thabi’ah
(Penjelasan tentang Maksud Aristoteles dalam Buku Metafisika) karangan
Al-Farabi.
b. Buku tentag Ilmu Ketuhanan dan catatan atas buku Huruf (buku metafisika
dari Aristoteles), keduanya juga karangam Al-Farabi.
c. Buku-buku sekitar metafisika karangan Ar-Razi, seorang tabib.
48
Ahmad Syadali dan Mudzakir.Op.Cit. Hal: 77
49
Ibid.
18
dipertemukan oleh filosuf-filosuf Islam dengan pengertian-pengertian yang
dibentangkan dalam berbagai ayat Al-Qur’an.50
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan
memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya, bisa
diartikan pula sebagai ilmu yang mempelajari dengan sungguh-
sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu. Berfilsafat artinya berpikir.
Namun, tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat adalah
berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh.Sedangfilosuf ialah
orang yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-
sungguh dan mendalam.
2. Filsafat Yunani merupakan tonggak pangkal munculnya filsafah
dalam sejarah. Perkembangan filsafat dimulai dari masa Pra Socrates,
filsafat klasik hingga filsafat masa pasca Socrates. Yang menjadi poin
pembahasan Penulisadalah Filsafat klasik,disebut demikian karena
falsafah yang dibangunnya mampu menguasai system pengetahuan
alam pikiran barat sampai kira-kira selama dua ribu tahun. Para filosuf
klasik muncul berusaha untuk membangkitkan kembali kepercayaan
masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang waktu itu mengalami
pendangkalan dan melemahnya tanggung jawab manusia karena
pengaruh negative dari para filosuf aliran sofisme. Adapun yang
50
Ibid.
51
Ibid.
19
dimaksud para filosuf yang termasuk dalam filsafat klasik itu adalah
Socrates, Plato dan Aristoteles. Penulis akan membahas filosuf Plato
dan Aristoteles.
3. Plato dilahirkan sekitar tahun 427 SM di Athena. Dan meninggal di
sana pada tahun 347 SM. Ia adalah murid Socrates. Pemikiran Plato
pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari
Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik, yang di
dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya pada keadaan
"ideal".Dia juga menulis 'Hukum' dan banyak dialog di mana Socrates
adalah peserta utama.
4. Pemikiran Plato:
a. Kebenaran umum (definisi) itu bukan dibuat dengan cara dialog yang
induktif seperti pada Socrates, pengertian umum itu sudah berada di
sana, di alam idea. Atau bisa dikatakan bahwa kebenaran umum itu
memang sudah ada, bukan dibuat melainkan sudah ada di dalam idea
b. Dalam masalah etika ia berpendapat bahwa orang yag berpengetahuan
dengan pengertian yang bermacam-macam sampai pengertian tentang
ideanya, pengetahuannya yang baik, cinta kepada idea, menuju kepada
yang baik. Siapa yang hidup di dunia tidak akan berbuat jahat.
c. Pemikirannya tentang negara bahwa dalam tiap-tiap negara segala
golongan dan segala orang-orang adalah alat semata-mata untuk
kesejahteraan semuanya. Kesejahteraan semuanya itulah yang menjadi
tujuan yang sebenarnya. Dan itu pulalah yang menentukan nilai
pembagian pekerjaan. Dalam negara yang ideal itu golongan
pengusaha menghasilkan, tetapi tidak memerintah. Golongan penjaga
melindungi, tetapi tidak memerintah. Golongan cerdik pandai diberi
makan dan dilindungi, dan mereka memerintah. Ketiga macam budi
yang dimiliki oleh masing-masing golongan, yaitu bijaksana, berani
dan menguasai diri dapat menyelenggarakan dengan kerjasama budi
keempat bagi maayarakat, yaitu keadilan.
20
d. Pemikirannya tentang teori keadilan. Pada dimensi individual,
memberikan pengertian tentang keadilan, yaitu seseorang yang bisa
melakukan pekerjaannya sesuai dengan kemampuan yang ada
padanya. Sedangkan pada dimensi komunitas ia mengemukakan
bahwa masyarakat yang adil ialah yang anggota-anggotanya bisa
menjalankan kegiatan, yaitu mengurusi pekerjaannya sendiri tanpa
mencampuri orang lain.
5. Karya-karya Plato,
a. Masa Muda ( 399-390 SM), seperti Gorgias, Menon, Euthydemos,
Lysis, menexenos, Kratylos.
b. Dewasa ( 385-370 SM),seperti Phaidon, Symposion, Politeria,
Phaidros, Republica.
c. Masa Tua (370-348 SM),sepertiTheaitetos, Parmenides, Sophistes,
Politikos,Timaios, Kritias, Philebos, Nomoi, Surat VII.
6. Aristoteles dilahirkan pada tahun 384 SM, dan meninggal pada 322
SM. Ia adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari
Alexander yang Agung.
7. Pemikiran Aristoteles:
a. Pendapatnya mengatakan bahwa matter dan form itu bersatu. Matter
memberikan substansi sesuatu, form memberikan pembungkusnya.
Setiap objek terdiri atas matter dan form. Ia juga berpendapat bahwa
matter itu potensial dan form itu aktualitas. Namun, ada substansi
yang murni form, tanpa potentiality, jadi tanpa matter, yaitu Tuhan.
Aristoteles percaya kepada adanya Tuhan. Bukti adanya Tuhan
menurutnya ialah Tuhan sebagai penyebab gerak (a first cause of
motion).
b. Pemikirannya mengenai etika bahwa ia adalah sarana untuk mencapai
kebahagiaan dan merupakan sebagai barang yang tertinggi dalam
kehidupan.
c. Pemikirannya tentang hukum dan keadilan membedakannya menjadi
dua tipe, yaitu keadilan distributive dan korektif atau remedial.
21
Keadialan distrbutif berkaitan dengan pembagian barang dan jasa
kepada setiap orang sesuai dengan kedudukan dalam masyarakat. Ia
menghendaki agar setiap orang yang mempunyai kedudukan yang
sama memperoleh perlakuan yang sama di hadapan hokum (equality
before the law). Keadilan korektif merupakan ukuran dari prinsip-
prinsip untuk mengatur penerapan hukum dalam kehidupan sehari-
hari.
d. Pemikiran dia tentang Negara adalah bahwa tujuan dibentuknya
Negara adalah untuk mencapai keselamatan bagi semua penduduknya.
Manusia adalah makhluk social (Zoon Political). Tentang bentuk
Negara ia mengelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu, Monarchi,
Aristokrasi dan Politea (demokrasi).
e. Dari pemikiran dia tentang logika dapat kita kenal dari apa yang
disebut silogisme. Inti ajaran logika ialah menarik kesimpulan dengan
suatu cara yang disebut Silogisme. Contoh Siogisme; semua orang
fana. Socrates adalah orang. Maka socrates adalah fana.
8. Karya-karya Aristoteles
a. Buku-buku Logika, seperti Categoriae (Al-Maqulat),Interpretatione
(tafsiran-tafsiran), Analytica Priora (uraian pertama), Analytica
Poeteriora (uraian kedua), Topica, Sophistis.
b. Buku-buku Fisika,sepertiDe caelo (langit), Animalium (hewan),
Anima (Jiwa).
c. Buku-buku Etika, seperti Al-Akhlak karangan Al-Farabi, sebagai
ulasan terhadap buku Aristoteles, Al-Akhlak karangan Ibnu
Maskawaih, Akhlakus-Syech Ar-Rais dari Ibnu Sina.
d. Buku-buku Metafisika, seperti Al-Ibanah ‘An Gharadhi Aristoteles fi
Kitabi Ma Ba’da At-Thabi’ah (Penjelasan tentang Maksud Aristoteles
dalam Buku Metafisika) karangan Al-Farabi, buku tentag Ilmu
Ketuhanan dan catatan atas buku Huruf (buku metafisika dari
Aristoteles), keduanya juga karangam Al-Farabi,buku-buku sekitar
metafisika karangan Ar-Razi.
22
DAFTRA PUSTAKA
Alibas, https://armawanpena.wordpress.com/kumpulan-makalah/kajian-
filsafat/kaum-shopis/,Pemikiran Plato.diunduhpadahariKamis, 10 September
2015, Jam 06:19
Hariadi, Adi, http://www.kompasiana.com/hariadideutsch/pola-
pemikiran-socrates-plato-dan-aristoteles_550fd9fba33311c739ba7d5c,
PolaPemikiran Socrates, Plato danAristoteles,diunduhpadahariKamis, 10
September 2015, jam 06:22
23