1
JAWABAN
1. a. Karakteristik Hidrokarbon
1. Merupakan senyawa kimia organik yang seluruhnya terdiri dari karbon
dan hidrogen.
2. Mudah terbakar karena karbon dan hidrogen mudah bereaksi dengan
oksigen dalam reaksi pembakaran.
3. Semakin kompleks hidrokarbon, semakin tinggi titik leleh dan titik
didihnya.
4. Karakteristik kimia paling menonjol dari hidrokarbon adalah sifatnya
yang mudah terbakar dan kemampuannya untuk membentuk polimer.
5. Bentuk padat hidrokarbon juga akan terbakar, tapi tidak terlalu mudah.
6. Hidrokarbon gas atau cair akan bereaksi dengan oksigen di udara
menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan air serta melepaskan energi
dalam bentuk cahaya dan panas.
7. Hidrokarbon bersifat hidrofobik dan termasuk dalam lipid.
b. Produk Hidrokarbon
1. Bidang Pangan
Glukosa, sumber energi bagi manusia dan hewan
Tetraterpena, senyawa beta karoten pada wortel
Monoterpena merupakan senyawa dalam minyak jeruk.
Karbohidrat merupakan glukosa dan senyawa yang penuh dengan
energy.
2. Bidang Sandang dan Papan
Poliviniklorida (PVC), terbentuk dari viniklorida yang mempunyai
ikatan C rangkap 2. Banyak digunakan untuk pembuatan pipa dan
karet.
Polipropilen/polipropena, yang terbentuk dari propena. Untuk serat,
tali plastik, bahan perahu, dan botol plastik.
Polistirena digunakan untuk pembungkus, insulator listrik, sol
sepatu.
Polisoprena, merupakan karet alam. Berguna sebagai ban
kendaraan, sepatu, dan sarung tangan.
2
Etuna, sebagai sintetis serat buatan.
Nilon, merupakan senyawa polimer yang banyak digunakan untuk
serat pakaian.
Dakron, merupakan serat pliester untuk pengganti kapas dalam
keperluan rumah tangga.Contoh kasur dan bantal.
3. Bidang Industri dan Perdagangan
Etena, digunakan sebagai obat bius.
Pentena heksana dan heptana digunakan untuk pelarut sintetis.
Propana, untuk sintetis propanal.
Metana, untuk zat bakar dan sintesis senyawa metil klorida dan
metanol.
Teflon sebagai pelapis anti lengket pada alat alat masak.
Butena untuk pembuatan karet sintetis.
SBR digunakan untuk karet sintetis.
4. Bidang Seni dan Estetika
Polivinil asetat, banyak digunakan sebagai perekat dan cat lateks.
Antrasena, digunanakan untuk zat warna.
3
g. Phenol-formaldehyde (Bakelite) : pembukus alat listrik
h. Polyhexamthylene adipamide (nylon 6,6) : tali, tenda, jas hujan.
i. Polyethylene terephthalane (PET. A polyster) : serat tekstil.
j. Polycarbonate (PC) : tendon, lensa kacamata.
3. Berat molekul dan MWD ( atau distribusi berat molekul ) menentukan sifat
polimer. Secara umum, berat molekul meningkatkan kekuatan, ketangguhan
dan ketahanan terhadap retak tegangan kimia meningkat. Berat molekul yang
lebih tinggi meningkatkan seberapa jauh material dapat meregang sebelum
patah. Ketika berat molekul bertambah, kekuatan polimer yang lebih besar
juga meningkat dengan cepat. Tingkat keterjeratan yang lebih tinggi
memungkinkan material untuk ditarik lebih jauh sebelum rantai putus.
Berat molekul juga dapat dihitung dari viskositas larutan polimer. Viskositas
adalah ukuran hambatan untuk mengalir. Berat molekul yang lebih rendah
biasanya akan mengalir lebih mudah. Sedangkan, berat molekul yang tinggi
dimana rantai polimernya besar mengalami kesulitas mengalir dan
meningkatkan viskositas material yang membuatnya lebih sulit untuk
memperoses material menggunakan metode konvensional. Semakin panjang
rantai, semakin sulit utuk membuatnya mengalir karena gesekan dan
ketertarikan antar rantai, membuatnya lebih tebal yang menunjukan viskositas
yang lebih tinggi.
4
Referensi :
https://www.slideshare.net/retnobudiasih/hidrokabon-dalam-kehidupan-sehari-
hari
https://www.amazine.co/25803/apa-itu-senyawa-hidrokarbon-karakteristik-
kegunaannya/
https://yudistiadewisilvia.wordpress.com/kimia-x/7-hidrokarbon/
https://www.slideshare.net/dewi_indriani/polimer-smf
https://www.slideshare.net/zhafrananas/material-teknik-polimer
https://www.sciencedirect.com/topics/engineering/polimer-molecular-weight
https://www.amcopolymers.com/resources/blog/molecular-weight-and-its-effects-
on-polymer-properties