PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
(Gustina & Djannah, 2015). Remaja adalah seseorang yang memiliki rentan usia
10-19 tahun (WHO, 2014). Personal hygiene pada saat menstruasi merupakan hal
yang harus diperhatikan oleh remaja putri. Hal ini dikarenakan apabila organ
gejala awal dari kanker serviks. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga
tahun 2009-2011 terdapat sebayak 113 kasus kanker serviks. Data dari Sub bagian
kasus kanker serviks dan jumlah kematian akibat kanker serviks sebanyak 7 orang
2
pada tahun 2013 (Lia, 2016). Selain itu, laporan Dinas Kesehatan Provinsi NTT
tahun 2016, dari 1.230.854 perempuan berusia 30-50 tahun telah dilakukan
pemeriksaan leher rahim terhadap 5365 WUS, dengan hasil pemeriksaan IVA
menstruasi pada remaja putri. Dalam penelitian Ariyan (2009) pada siswi SMP di
mempunyai perilaku personal hygiene yang baik saat menstruasi. Hasil penelitian
Reproduksi (ISR) pada remaja putri adalah perilaku kurang dalam merawat
hygiene ketika menstruasi (30%) dan tata cara dalam penggunaan pembalut yang
kurang tepat ketika menstruasi (50%). Sebagai tambahan, berdasarkan data yang
insiden penyakit infeksi yang terjadi pada saluran reproduksi pada remaja (10–18
tahun), yaitu 35-42 % dan dewasa muda (18–22 tahun) sebesar 27-33 %.
faktor, antara lain faktor pengetahuan dan sikap. Penelitian Umairoh (2014) pada
Salah satu yang menjadi kendala kurangnya mendapatkan informasi yang tepat
menjadi hal yang tabu dan memalukan untuk dibicarakan. Oleh karena itu,
praktek personal hygiene yang tepat dan dapat membantu mengurangi beban
personal hygiene saat menstruasi pada remaja putri. Penelitian Yasnani (2016)
baik selain itu, Solehati (2018) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa
sebagian besar responden (78%) yang memiliki pengetahuan buruk, juga memiliki
sikap yang tidak mendukung personal hygiene saat menstruasi. Pengetahuan dan
sikap remaja putri yang positif dapat berpengaruh pada tindakan personal hygiene
Kupang menemukan bahwa lokasi sekolah tersebut jauh dari pusat kota dan tidak
adanya transportasi umum yang beroperasi. Selain itu, keadaan fasilitas umum,
seperti wc, masih terbilang kurang dalam hal kebersihannya. Hal ini
menahan untuk membuang air kecil. Hasil pra survei terhadap 5 responden siswi
pengetahuan sikap dan tindakan yang tepat terkait personal hygiene saat
4
menstruasi. Hanya satu responden yang mengetahui dan melakukan tindakan yang
tepat terkait personal hygiene saat menstruasi. Hal ini tentunya dapat
kesehatan reproduksi.
Saat Menstruasi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 13 Kupang Tahun 2019”.
Penelitian ini hanya ditujukan kepada siswi kelas VIII SMPN 13 Kupang dengan
pertimbangan bahwa tidak seluruh siswi kelas VIII telah mengalami menstruasi
2. Rumusan Masalah
perilaku personal hygine saat menstruasi pada siswi kelas VIII SMPN 13
3. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
4. Manfaat Penelitian
hyegiene saat menstruasi siswi di SMP tersebut. Selain itu hasil penelitian
personal hygiene saat menstruasi yang tepat sehingga para siswi mampu
dini.
d. Bagi Peneliti
B. TINJAUAN PUSTAKA
1) Pengertian menstruasi
normal. Haid pertama (menarche) biasanya terjadi pada usia 10-13 tahun.
sosial, usia menarche bisa terjadi lebih cepat, misalnya 9 tahun (Azzam,
2012).
macam perubahan seperti kapan mulai kapan stop haid. Ketika seorang
wanita setelah mengalami haid, itu berarti organ utama yang berperan di
sini adalah kedua ovarium (indung telur), kiri dan kanan. Ovarium ini
satu siklus tertentu, ovarium melepaskan sebuah atau beberapa buah sel
telur matang ke dalam salah satu tuba pallopi. Proses ini disebut ovulusi.
Sel telur matang ini siap di buahi oleh sperma. Itu artinya, wanita yang
telah haid bisa mengalami kehamilan bila memang ada sel sperma yang
Sel telur yang keluar dari ovarium jika tidak dibuahi, ia akan mati
dinding rahim untuk menerima sel telur pun berhenti, lalu lapisan dinding
3) Siklus menstruasi
sebagai siklus haid yang klasik ialah 28 hari tetapi variasinya cukup luas,
bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama.
Juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar, siklusnya tidak terlalu
panjang siklus haid pada gadis usia 12 tahun 25,1 hari, pada wanita usia
43 tahun 27,1 hari, dan pada wanita usia 55 tahun 51,9 hari. Jadi,
sebenarnya panjang siklus haid 28 hari itu tidak sering dijumpai. Dari
pengamatan Hartman pada kera ternyata bahwa hanya 20% saja siklus
haid 28 hari. Panjang siklus yang biasa pada manusia ialah 25-32 hari,
dan kira-kira 97% wanita yang berovulasi siklus haidnya berkisar antara
18-42 hari. Jika siklusnya kurang dari 18 hari atau lebih dari 42 hari dan
Perry, 2005)
Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada yanag 1-2 hari diikuti
darah sedikit-sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari pada setiap
wanita biasanya lama haid itu tetap. Jumlah darah yang keluar rata-rata
33,2 ± 16 cc. Pada wanita yang lebih tua biasanya darah yang keluar
lebih banyak. Pada wanita yang anemi defisiensi besi jumlah darah
haidnya juga lebuh banyak . Jumlah darah haid lebih dari 80 cc dianggap
haid, tetapi sebagian kecil merasakan haid dipanggul atau merasa nyeri
berlangsung 30-40 tahun dan berakhir pada masa mati haid atau baki
menstruasi adalah:
a) Faktor enzim
b) Faktor vaskular
hubungan antaranya.
c) Faktor prostaglandin
5) Gangguan menstruasi
normal, atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari). Sebab
(Prawirohardjo, 2005)
dari 2 hari). Perdarahan yang kurang lebih sama atau lebih banyak
dari haid biasa. Hal yang terakhir ini diberi nama polimenoragia
hari. Apabila panjangnya siklus lebih dari 3 bulan, hal itu sudah
2002).
lain diluar alat-alat genital pada wanita yang peka (Maryam, 2014).
pertengahan siklus haid, pada saat ovulasi. Rasa nyeri yang terjadi
hanya beberapa jam, tetapi pada beberapa kasus sampai 2-3 hari.
terhindar dari infeksi alat reproduksi. Oleh karena itu pada saat
(Indriastuti, 2009).
keringat, minyak dan cairan tubuh lainnya. Bagian tubuh yang tertutup
17
dengan air dan sabun. Untuk wanita, siramlah dengan air dari arah
cukur khusus yang lembut dan sudah dibersihkan dengan sabun dan
tempat yang bersih dan kering. Jangan di tempat yang lembab dan
kecil kedalam vagina. Menjaga alat kelamin agar tetap hangat dan
5) Pemakaian pantyliner
Akan lebih baik jika membawa celana dalam pengganti dari pada
celana ketat itu bagi pria dapat membuat peredaran darah yang
tidak lancar dan membuat penis serta testis dalam keadaan panas.
sekali, atau 3-4 kali/hari atau jika sudah merasa penuh dan tidak
pembalut.
9) Pemeriksaan rutin
jika muncul sesuatu yang tidak seperti biasa dan tidak terasa
atau ada perubahan warna disertai bau yang kurang sedap dan
dan bakteri patogen akan tumbuh sehingga tubuh akan rentan terhadap
mengganggu seperti bau yang tidak sedap, menyengat dan amis yang
membuat alergi (misalnya parfum atau gel) dan merekat dengan baik
pada celana dalam. Pembalut ini perlu diganti sekitar 4 sampai 5 kali
2007).
22
a. Pengertian
yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak
b. Jenis Perilaku.
praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang
yaitu :
d. Domain Perilaku
1) Pengetahuan
a) Pengertian pengetahuan
b) Tingkatan Pengetahuan
(1) Tahu
(2) Memahami
(3) Aplikasi
(4) Analisis
(5) Sintesis
(6) Evaluasi
(1) Umur
mendapatkan informasi.
d) Pengukuran Pengetahuan
tentang isi materi yang ingin di ukur dari subjek penelitian atau
ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan
a) Pengertian
sebagai derajat efek positif atau afek negatif terhadap suatu objek
psikologis (Azwar,2013).
b) Komponen sikap
sikap.
29
c) Tingkatan sikap
sebagai berikut:
sebagai berikut:
pergaulan heteroseksual.
31
kepercayaan seseorang.
serta ajaran-ajarannya.
uji keeratan hubungan diperoleh nilai phi (ø) = 0,517. Hal ini
32
penting, karena bila penanganan selama haid tidak steril maka dapat
1) Pengetahuan
2) Sikap
3) Tindakan
Antar Variabel.
Tindakan
Keterangan :
C. METODOLOGI PENELITIAN
dilakukan pada satu saat tertentu. Cross sectional study dilakukan untuk
dilakukan satu kali dan dalam waktu yang bersamaan (Oktavia, 2015).
Februari-September 2019.
a. Populasi
tertentu yang akan diteliti (Alimul, 2010). Populasi yang dipakai untuk
penelitian ini adalah seluruh siswi kelas VIII SMPN 13 Kupang. Populasi
b. Sampel
yaitu sampel secara acak sederhana setiap anggota atau unit mempunyai
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑 2 )
Keterangan :
n = Besar Sampel
maka hasil dari penentuan sampel dalam penelitian ini adalah: jumlah
siswi kelas VIII di SMPN 13 Kupang sebanyak 169 siswi (N). Maka besar
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑 2 )
169
𝑛=
1 + 169 (0,12 )
169
𝑛=
2,69
𝑛 = 62,82
𝑛 = 63
38
4. Definisi Operasional
truasi, meliputi 75
cara mem-
bersihkan
organ repro-
duksi, peng-
gunaan pem-
balut, peng-
gunaan
pakaian, dsb
a. Jenis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh melalui pengisian kuisioner yang berisi pertanyaan yang berkaitan
dengan variabel yang diteliti dan data sekunder yang berasal dari dokumen-
dokumen sekolah terkait penelitian ini berupa data jumlah siswi putri kelas
VIII di SMPN 13 Kupang.
c. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu kuisioner yang berisi
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-
langkah berikut :
40
1) Editing
responden.
2) Coding
Data yang telah terkumpul diberikan kode dalam bentuk angka (code)
3) Tabulating
4) Scorting
Pada tahap ini, untuk variabel pengetahuan, sikap, dan tindakan personal
hygiene , jika jawaban benar diberi nilai 1 dan jika jawaban salah diberi
nilai 0.
b. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
1. Pembimbing:
2. Peneliti:
b. NIM : 1507010095
E. JADWAL KEGIATAN
skripsi
7 Laporan
akhir/ ujian
skripsi
JUMLAH 2.475.000,-
43
DAFTAR PUSTAKA
__________. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawtan: Konsep, Proses, dan
Praktik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2012. Tiga Fase Penting Pada Wanita (Manarche,
Menstruasi, dan Menopause). Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sulistyo. 2012. Personal Hygiene Konsep, Proses dan Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wawan dan Dewi, 2010. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Yuha Medika