A. Pengertian 1
A. Pengertian 1
membawa oksigen. Keadaan ini disebabkan oleh penurunan jumlah sel darah merah ataujumlah
hemoglobin atau keduannya. (Rohyadi. 2012) 2. Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
(Hb) dalam
B. Derajat Anemia . Nilai ambang batas yang digunakan untuk menemukan status anemia ibu
hamil, didasarkan pada kriteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan dalam 3 kategori, yaitu normal (2 11
gr/dl), anemia ringan (8 11 g/dl), dan anemia berat (kurang dari 8 g/dl). Berdasarkan hasil pemeriksaan
darah temyata rata-rata kadar hemoglobin terendah 7,63 mg/dl dan tertinggi
Hb 11 gr % = Tidak anemia
Hb 7 8 gr % = Anemia sedang
2. KurangzatBesi dalam Diit Kekurangan zat besi (Fe) kurang karena zat besi (fe) untuk
merah hipokrom-mikrositer, kadar serum (serum iron : Si) dan jenuh transferin menurun kapasitas ikat
besi total (toka) iron biding capasity/TIBC) meninggi dan cadangan besi dalam sum-sum tulang serta di
tempat yang lain sangat kurang/tidak ada sama sekali.
4. Karena Pendarahan Kehilangan darah dalam jumlah besar tentu akan menyebabkan kurangnya jumlah
SDM dalam darah, sehingga teljadi anemia, kehilangan darah banyak seperti persalinan yang laku, haid
dll. Kadar sel darah merah atau hemoglobin (Hb) di bawah normal.
5. Penyakit-penyakit seperti TBC Paru, Cacing Tambang, Malaria. Sejumlah besar kelainan khususnya
infeksi kronis, dan neoplasma dapat menimbulkan anemia sedang, kadang-kadang berat. Zat besi yang
dilepaskan dari eritrosit tua tidak akan segera dikembalikan ke dalam untuk digunakan lagi, tetapi
sebaliknya akan bertahan. Dengan demikian akan teijadi akibat penurunan eritrosit yang ditambah lagi
dengan penghancuran eritrosit seperti : penyakit cacing tambang, malaria, ataupun TBC paru.
D. Klasiiikasi Anemia Anemia dapat digolongkan menjadi: (Manuaba, 2010) ]. Anemia Defisiensi Besi
Adalah anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannya yaitu perluan zat
besi untuk wanita hamil, tidak hamil, dan dalam yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi. Untuk
menegakkan diagnosa anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnese, hasil anamnese
didapatkan keluhan mual dan muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat
digunakan dengan alat sachii, dilakukan selama 2 kali selang kehamilan yaitu
merah hipokrom-mikrositer, kadar serum (serum iron : Si) dan jenuh transferin menurun kapasitas ikat
besi total (toka) iron biding capasity/TIBC) meninggi dan cadangan besi dalam sum-sum tulang serta di
tempat yang lain sangat kurang/tidak ada sama sekali.
4. Karena Pendarahan Kehilangan darah dalam jumlah besar tentu akan menyebabkan kurangnya jumlah
SDM dalam darah, sehingga teljadi anemia, kehilangan darah banyak seperti persalinan yang laku, haid
dll. Kadar sel darah merah atau hemoglobin (Hb) di bawah normal.
5. Penyakit-penyakit seperti TBC Paru, Cacing Tambang, Malaria. Sejumlah besar kelainan khususnya
infeksi kronis, dan neoplasma dapat menimbulkan anemia sedang, kadang-kadang berat. Zat besi yang
dilepaskan dari eritrosit tua tidak akan segera dikembalikan ke dalam untuk digunakan lagi, tetapi
sebaliknya akan bertahan. Dengan demikian akan teijadi akibat penurunan eritrosit yang ditambah lagi
dengan penghancuran eritrosit seperti : penyakit cacing tambang, malaria, ataupun TBC paru.
D. Klasiiikasi Anemia Anemia dapat digolongkan menjadi: (Manuaba, 2010) ]. Anemia Defisiensi Besi
Adalah anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannya yaitu perluan zat
besi untuk wanita hamil, tidak hamil, dan dalam yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi. Untuk
menegakkan diagnosa anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnese, hasil anamnese
didapatkan keluhan mual dan muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat
digunakan dengan alat sachii, dilakukan selama 2 kali selang kehamilan yaitu
trisemester ! dan …. Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu ratarata mendekati 800 mg.
Kebutuhan lain terdiri dari sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi
digunakan untuk meningkatkan massa hemoglobin natemal. Kurang lebih 200 mg lebih akan diekskresi
lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar l0 mg zat besi.
Perhitungan makan sekali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20 ~25 mg zat besi per hari.
Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak l00 ml
sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil.
. Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan asam folat. Jarang sekali karena kekurangan vitamin
BIZ biasanya sering ditemukan pada wanita yang jarang mengkonsumsi sayuran hijau segar dan makanan
dengan protein hewani tinggi. Gejalanya meliputi mual, muntah, dan anareksia yang bertambah berat.
Anemia megaloblastik adalah anggota kelompok penyakit darah yang ditandai oleh kelainan darah dan
sumsum tulang akibat gangguan sintesis DNA. '
. Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membenmk sel darah merah.
Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi lengkap,
pemeriksaan fungsi eksternal dan pemeriksaan retikulosi.
. Anemia Himolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari
pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelaian gambaran darah,
kelemahankelemanan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ organ vital.
merah hipokrom-mikrositer, kadar serum (serum iron : Si) dan jenuh transferin menurun kapasitas ikat
besi total (toka) iron biding capasity/TIBC) meninggi dan cadangan besi dalam sum-sum tulang serta di
tempat yang lain sangat kurang/tidak ada sama sekali.
4. Karena Pendarahan Kehilangan darah dalam jumlah besar tentu akan menyebabkan kurangnya jumlah
SDM dalam darah, sehingga teljadi anemia, kehilangan darah banyak seperti persalinan yang laku, haid
dll. Kadar sel darah merah atau hemoglobin (Hb) di bawah normal.
5. Penyakit-penyakit seperti TBC Paru, Cacing Tambang, Malaria. Sejumlah besar kelainan khususnya
infeksi kronis, dan neoplasma dapat menimbulkan anemia sedang, kadang-kadang berat. Zat besi yang
dilepaskan dari eritrosit tua tidak akan segera dikembalikan ke dalam untuk digunakan lagi, tetapi
sebaliknya akan bertahan. Dengan demikian akan teijadi akibat penurunan eritrosit yang ditambah lagi
dengan penghancuran eritrosit seperti : penyakit cacing tambang, malaria, ataupun TBC paru.
D. Klasiiikasi Anemia Anemia dapat digolongkan menjadi: (Manuaba, 2010) ]. Anemia Defisiensi Besi
Adalah anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannya yaitu perluan zat
besi untuk wanita hamil, tidak hamil, dan dalam yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi. Untuk
menegakkan diagnosa anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnese, hasil anamnese
didapatkan keluhan mual dan muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat
digunakan dengan alat sachii, dilakukan selama 2 kali selang kehamilan yaitu
trisemester ! dan …. Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu ratarata mendekati 800 mg.
Kebutuhan lain terdiri dari sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi
digunakan untuk meningkatkan massa hemoglobin natemal. Kurang lebih 200 mg lebih akan diekskresi
lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar l0 mg zat besi.
Perhitungan makan sekali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20 ~25 mg zat besi per hari.
Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak l00 ml
sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil.
. Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan asam folat. Jarang sekali karena kekurangan vitamin
BIZ biasanya sering ditemukan pada wanita yang jarang mengkonsumsi sayuran hijau segar dan makanan
dengan protein hewani tinggi. Gejalanya meliputi mual, muntah, dan anareksia yang bertambah berat.
Anemia megaloblastik adalah anggota kelompok penyakit darah yang ditandai oleh kelainan darah dan
sumsum tulang akibat gangguan sintesis DNA. '
. Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membenmk sel darah merah.
Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi lengkap,
pemeriksaan fungsi eksternal dan pemeriksaan retikulosi.
. Anemia Himolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari
pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelaian gambaran darah,
kelemahankelemanan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ organ vital.
Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya, bila disebabkan oleh infeksi
maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-
obatan tidak memberikan hasil, sehingga transfusi darah berulang
E. Tanda dan Gejala Anemia Tanda dan Gejala anemia, antar lain: (Atikah, 2011) ]. Anemia ringan,
gejalanya:
Kelelahan
Penurunan energy
Kelemahan
Sesak napas
99-99"?
Tampak pusat
2. Anemia berat, gejalanya: Denyut jantung cepat Tekanan darah rendah Frekuensi pemapasan cepat
Pucat atau kulit dingin Pusing
Kelelahan berat
n99???
(Manuaba, 2012)
!. Anamnesa Pada anamnesa akan didapatkan keluhan seperti cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang
2. Pemeriksaan labolatorium Normal kadar Hb pada hari ke empat postpartum adalah lebih dari 10
gr/dl.ketika kadar hemoglobin dibawah 10 gr/dl maka dapat
merah hipokrom-mikrositer, kadar serum (serum iron : Si) dan jenuh transferin menurun kapasitas ikat
besi total (toka) iron biding capasity/TIBC) meninggi dan cadangan besi dalam sum-sum tulang serta di
tempat yang lain sangat kurang/tidak ada sama sekali.
5. Penyakit-penyakit seperti TBC Paru, Cacing Tambang, Malaria. Sejumlah besar kelainan khususnya
infeksi kronis, dan neoplasma dapat menimbulkan anemia sedang, kadang-kadang berat. Zat besi yang
dilepaskan dari eritrosit tua tidak akan segera dikembalikan ke dalam untuk digunakan lagi, tetapi
sebaliknya akan bertahan. Dengan demikian akan teijadi akibat penurunan eritrosit yang ditambah lagi
dengan penghancuran eritrosit seperti : penyakit cacing tambang, malaria, ataupun TBC paru.
D. Klasiiikasi Anemia Anemia dapat digolongkan menjadi: (Manuaba, 2010) ]. Anemia Defisiensi Besi
Adalah anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannya yaitu perluan zat
besi untuk wanita hamil, tidak hamil, dan dalam yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi. Untuk
menegakkan diagnosa anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnese, hasil anamnese
didapatkan keluhan mual dan muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat
digunakan dengan alat sachii, dilakukan selama 2 kali selang kehamilan yaitu
trisemester ! dan …. Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu ratarata mendekati 800 mg.
Kebutuhan lain terdiri dari sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi
digunakan untuk meningkatkan massa hemoglobin natemal. Kurang lebih 200 mg lebih akan diekskresi
lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar l0 mg zat besi.
Perhitungan makan sekali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20 ~25 mg zat besi per hari.
Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak l00 ml
sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil.
. Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan asam folat. Jarang sekali karena kekurangan vitamin
BIZ biasanya sering ditemukan pada wanita yang jarang mengkonsumsi sayuran hijau segar dan makanan
dengan protein hewani tinggi. Gejalanya meliputi mual, muntah, dan anareksia yang bertambah berat.
Anemia megaloblastik adalah anggota kelompok penyakit darah yang ditandai oleh kelainan darah dan
sumsum tulang akibat gangguan sintesis DNA. '
. Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membenmk sel darah merah.
Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi lengkap,
pemeriksaan fungsi eksternal dan pemeriksaan retikulosi.
. Anemia Himolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari
pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelaian gambaran darah,
kelemahankelemanan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ organ vital.
Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya, bila disebabkan oleh infeksi
maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-
obatan tidak memberikan hasil, sehingga transfusi darah berulang
E. Tanda dan Gejala Anemia Tanda dan Gejala anemia, antar lain: (Atikah, 2011) ]. Anemia ringan,
gejalanya:
Kelelahan
Penurunan energy
Kelemahan
Sesak napas
99-99"?
Tampak pusat
2. Anemia berat, gejalanya: Denyut jantung cepat Tekanan darah rendah Frekuensi pemapasan cepat
Pucat atau kulit dingin Pusing
Kelelahan berat
n99???
(Manuaba, 2012)
!. Anamnesa Pada anamnesa akan didapatkan keluhan seperti cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang
2. Pemeriksaan labolatorium Normal kadar Hb pada hari ke empat postpartum adalah lebih dari 10
gr/dl.ketika kadar hemoglobin dibawah 10 gr/dl maka dapat
1.
2 3. 4
H. Pengobatan Anemia Postpartum Pengobatan dapat dilakukan antara lain dengan. (Manuaba, 2010)
].
a. Per oral: sulfat ferosus atau glikonas ferosus dengan dosis 3-5 x 0,20 mg .
b. Perenatal: diberikan bila ibu tidak tahan pemberian per oral atau absorbs di saluran pencernaan
kurang baik, kemasan diberikan secara IM atau IV. Kemasan ini antara lain: imferon, jectofer, dan
ferrigen. Hasilnya lebih cepat dibandingkan per oral
Anemia megaloblastik
d. Pada kasus berat dan pengobatan per oral, hasilnya lambat sehingga diberikan transfusi darah
Anemia hipoplasti
Terapi dengan obat-obatan tidak akan memuaskan, mungkin pengobatan yang paling baik yaitu transfusi
darah yang perlu diulangi 4. Anemia hemolitik
merah hipokrom-mikrositer, kadar serum (serum iron : Si) dan jenuh transferin menurun kapasitas ikat
besi total (toka) iron biding capasity/TIBC) meninggi dan cadangan besi dalam sum-sum tulang serta di
tempat yang lain sangat kurang/tidak ada sama sekali.
3. Malabsorpsi Ketidakmampuan dalam penyerapan makanan
4. Karena Pendarahan Kehilangan darah dalam jumlah besar tentu akan menyebabkan kurangnya jumlah
SDM dalam darah, sehingga teljadi anemia, kehilangan darah banyak seperti persalinan yang laku, haid
dll. Kadar sel darah merah atau hemoglobin (Hb) di bawah normal.
5. Penyakit-penyakit seperti TBC Paru, Cacing Tambang, Malaria. Sejumlah besar kelainan khususnya
infeksi kronis, dan neoplasma dapat menimbulkan anemia sedang, kadang-kadang berat. Zat besi yang
dilepaskan dari eritrosit tua tidak akan segera dikembalikan ke dalam untuk digunakan lagi, tetapi
sebaliknya akan bertahan. Dengan demikian akan teijadi akibat penurunan eritrosit yang ditambah lagi
dengan penghancuran eritrosit seperti : penyakit cacing tambang, malaria, ataupun TBC paru.
D. Klasiiikasi Anemia Anemia dapat digolongkan menjadi: (Manuaba, 2010) ]. Anemia Defisiensi Besi
Adalah anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannya yaitu perluan zat
besi untuk wanita hamil, tidak hamil, dan dalam yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi. Untuk
menegakkan diagnosa anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnese, hasil anamnese
didapatkan keluhan mual dan muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat
digunakan dengan alat sachii, dilakukan selama 2 kali selang kehamilan yaitu
trisemester ! dan …. Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu ratarata mendekati 800 mg.
Kebutuhan lain terdiri dari sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi
digunakan untuk meningkatkan massa hemoglobin natemal. Kurang lebih 200 mg lebih akan diekskresi
lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar l0 mg zat besi.
Perhitungan makan sekali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20 ~25 mg zat besi per hari.
Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak l00 ml
sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil.
. Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan asam folat. Jarang sekali karena kekurangan vitamin
BIZ biasanya sering ditemukan pada wanita yang jarang mengkonsumsi sayuran hijau segar dan makanan
dengan protein hewani tinggi. Gejalanya meliputi mual, muntah, dan anareksia yang bertambah berat.
Anemia megaloblastik adalah anggota kelompok penyakit darah yang ditandai oleh kelainan darah dan
sumsum tulang akibat gangguan sintesis DNA. '
. Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membenmk sel darah merah.
Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi lengkap,
pemeriksaan fungsi eksternal dan pemeriksaan retikulosi.
. Anemia Himolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari
pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelaian gambaran darah,
kelemahankelemanan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ organ vital.
Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya, bila disebabkan oleh infeksi
maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-
obatan tidak memberikan hasil, sehingga transfusi darah berulang
E. Tanda dan Gejala Anemia Tanda dan Gejala anemia, antar lain: (Atikah, 2011) ]. Anemia ringan,
gejalanya:
Kelelahan
Penurunan energy
Kelemahan
Sesak napas
99-99"?
Tampak pusat
2. Anemia berat, gejalanya: Denyut jantung cepat Tekanan darah rendah Frekuensi pemapasan cepat
Pucat atau kulit dingin Pusing
Kelelahan berat
n99???
(Manuaba, 2012)
!. Anamnesa Pada anamnesa akan didapatkan keluhan seperti cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang
2. Pemeriksaan labolatorium Normal kadar Hb pada hari ke empat postpartum adalah lebih dari 10
gr/dl.ketika kadar hemoglobin dibawah 10 gr/dl maka dapat
didiagnosis anemia, jika kadar hemoglobin diatas 8 gr/dl disebut
anemia ringan dan jika berada dibawahnya maka disebut anemia berat.
1.
2 3. 4
H. Pengobatan Anemia Postpartum Pengobatan dapat dilakukan antara lain dengan. (Manuaba, 2010)
].
Anemia defisiensi besi
mg
a. Per oral: sulfat ferosus atau glikonas ferosus dengan dosis 3-5 x 0,20 mg .
b. Perenatal: diberikan bila ibu tidak tahan pemberian per oral atau absorbs di saluran pencernaan
kurang baik, kemasan diberikan secara IM atau IV. Kemasan ini antara lain: imferon, jectofer, dan
ferrigen. Hasilnya lebih cepat dibandingkan per oral
Anemia megaloblastik
d. Pada kasus berat dan pengobatan per oral, hasilnya lambat sehingga diberikan transfusi darah
Anemia hipoplasti
Terapi dengan obat-obatan tidak akan memuaskan, mungkin pengobatan yang paling baik yaitu transfusi
darah yang perlu diulangi 4. Anemia hemolitik
f…“ 0
Pengebam bergantung pada jenis anemia hemol'uik serta penyebabnya_ Bila disebabkan oleh infeksinya
makan infeksinya dibemnmkan dan diberikan obat-obm penambah darah. Namun, pada beberapa jenis
obat-obatan, hal ini tidak diberikan hasil. Maka transfusi darah yang berulang dapat membantu
penderita ini.
penyebabnya, Bila disebabkan oleh infeksinya makan infeksinya diberantaskan dan diberikan obat-obat
penambah darah. Namun, pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak diberikan hasil. Maka