Anda di halaman 1dari 25

HASIL ANALISIS

SURVEI 1-D
Geolistrik Tahanan Jenis (Vertical Electricity
Sounding)

Waktu :
21 Januari 2016

Lokasi :
Perumahan Angin Mamiri,
Makassar
Sulawesi Selatan

Geo-Electrical Survey Team


Hasil Analisis Survei Geolistrik Resistivitas |1

Kata Pengantar
Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena
atas kehendak dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan laporan survei
geolistrik resistivitas ini dengan baik. Kami juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu jalannya kegiatan
ini mulai dari pengambilan data hingga pada saat penyusunan laporan.

Adapun Metode Geolistrik Resistivitas ini prinsip utamanya adalah metode


pendugaan kondisi batuan di bawah permukaan (subsurface) melalui
pengukuran yang dilakukan di atas permukaan tanah (surface)
berdasarkan parameter sifat kelistrikan yang diinjeksikan ke dalam tanah.
Tingkat keakuratan interpretasi data bergantung kepada kondisi di
permukaan tanah pada saat pengukuran, kondisi hidrogeofisika dan
hidrogeologi, musim, serta kemampuan dari instrumen (peralatan) yang
digunakan dan keahlian personal ketika melakukan interpretasi data.

Kami berbesar hati jika memiliki saran dan kritik terhadap laporan ini,
sehingga kami dapat memperbaikinya menjadi lebih baik lagi. Akhir kata,
apabila terdapat kesalahan penulisan dan tata bahasa, kami memohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Hormat Kami,

Penulis

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
Hasil Analisis Survei Geolistrik Resistivitas |2

DaftarIsi
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud, Tujuan, dan Manfaat
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
1.2.3 Manfaat
 BAB 2 : LANDASAN TEORI
2.1 Air Tanah
2.1.1 Penyebaran Airtanah
2.1.2 Muka Airtanah (water table)
2.1.3 Klasifikasi Airtanah
2.1.4 Keterdapatan Airtanah
2.2 Metode Geolistrik Resistivitas
2.2.1 Rumus-Rumus Dasar Listrik
2.2.2 Sifat Kelistrikan Batuan
2.2.3 Aliran Listrik dalam Bumi
2.2.4 Distribusi Arus Listrik
2.2.5 Konfigurasi Elektroda dan Tabel Resistivitas
2.3 Kondisi Geologi
2.3.1 Stratigrafi
2.3.2 Struktur Geologi
2.3.3 Geomorfologi

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
Hasil Analisis Survei Geolistrik Resistivitas |3

 BAB 3 : PELAKSANAAN SURVEI


3.1 Lokasi Survei
3.2 Waktu Pelaksanaan
3.3 Peralatan
3.4 Pengolahan dan Interpretasi Data
 BAB 4 : HASIL, ANALISIS, DAN INTERPRETASI DATA
4.1 Hasil
4.2 Analisis dan Interpretasi
 BAB 5 : Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
Hasil Analisis Survei Geolistrik Resistivitas |4

BAB IPendahuluan
I.1 Latar Belakang

Air merupakan sumberdaya alam (SDA) mutlak dibutuhkan oleh setiap


mahluk hidup, sehingga keberadaannya baik secara kualitas maupun
secara kuantitas perlu dikelola dengan baik serta berwawasan lingkungan.
Hal ini dilakukan agar sumberdaya air ini dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia baik secara langsung sebagai air baku
untuk air minum, memasak, membersihkan maupun yang secara tidak
langsung, seperti untuk kebutuhan lahan pertanian (sawah atau kebun)
demi mencapai kesejahteraan hidup yang lebih baik.

Kandungan air di bumi sangat melimpah, jumlah seluruhnya mencapai ±


1,4 milyar kubik yang terdiri dari ± 97 persen adalah air laut (salt water)
yang dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam
kehidupan manusia. Hanya ± 3 persen sisanya yang berupa air tawar, yang
meliputi ± 2 persen berupa gunung-gunung es di kedua kutub bumi.
Selebihnya hanya sekitar ± 1 persen merupakan air tawar yang mendukung
kehidupan mahluk hidup di darat, di danau, sungai, dan di bawah
permukaan. Air tawar berasal dari siklus air (daur hidrologi) secara alami
dan prosesnya panjang sehingga untuk mendapatkan air tawar yang sangat
diperlukan manusia tersebut tidaklah mudah.

Pemakaian air semakin meningkat seiring dengan laju pertambahan


penduduk. Oleh karena itu, maka perlu mengadakan penafsiran,
perencanaan dan pengembangan yang tepat, hemat dalam pemakaian air
dan melindungi sumber yang ada demi kelestarian sumberdaya alam

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
Hasil Analisis Survei Geolistrik Resistivitas |5

tersebut. Keadaan ini mendorong pencarian dan pemanfaatan air tanah


semakin intensif. Namun karena keterdapatan dan potensinya di dalam
tanah tidak merata di semua tempat, maka diperlukan survei yang terarah
sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam pengetahuan geofisika,
geologi, dan hidrogeologi guna memperoleh data yang tepat dan akurat.

Metode geolistrik resistivitas (tahanan jenis) adalah salah satu metode


geofisika yang digunakan untuk memetakan batuan berdasarkan nilai
tahanan jenis di bawah permukaan (subsurface) tanah. Hal ini
memungkinkan karena lapisan tanah dan batuan yang terisi air sangat
mudah mengalirkan arus listrik atau bersifat konduktif. Lapisan tanah yang
konduktif seperti ini biasanya memiliki nilai tahanan jenis tertentu
(cenderung rendah). Dengan menampilkan penampang tahanan jenis
bawah permukaan dari hasil pengukuran geolistrik tahanan jenis di
permukaan (surface) tanah maka dapat diprediksi lapisan-lapisan tanah
atau batuan yang tersaturasi oleh fluida (khususnya air) serta lokasi dan
kedalaman tempat lapisan tanah atau batuan yang mengandung air tawar
(fresh water) yang baik untuk pengairan di daerah survei.

1.2 Maksud, Tujuan, dan Manfaat

1.2.1 Maksud

Maksuddari survei dengan metode geolistrik resistivitas adalah untuk


memperoleh model bawah permukaan (subsurface) mengenai lapisan
tanah atau batuan di bawah permukaan dan mencari kemungkinan
terdapatnya airtanah (groundwater) pada kedalaman tertentu. Metode
geolistrik resistivitas ini didasarkan pada kenyataan bahwa mineral
penyusun batuan yang berbeda akan mempunyai nilai resistivitas yang
berbeda ketika dialiri arus listrik, sehingga dengan menggunakan metode

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
Hasil Analisis Survei Geolistrik Resistivitas |6

ini akan diketahui susunan lapisanbawah permukaan tanah dan lapisan


permukaan pembawa airtanah atau akuifer.

1.2.2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam survei ini adalah untuk mengetahui
sebaran nilai resistivitas batuan dalam penentuan letak dan kedalaman
lapisan akuifer airtanah melalui metode geolistrik resistivitas pada
lokasisurvei.

1.2.3 Manfaat

Adapun manfaat dari hasil survei ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi bagi pihak terkait tentang metode geolistrik


resistivitas sebagai salah satu metode untuk menentukan letak dan
kedalaman akuifer.
2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti/penyelidik lain dalam
mengembangkan survei lain tentang akuifer.

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
Hasil Analisis Survei Geolistrik Resistivitas |7

BAB IILandasan Teori


2.1 Airtanah

Airtanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di
bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air
selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang
sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan
bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun
untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan
air bersih dan air tanah telah mencapai ± 70%

2.1.1 Penyebaran Air Tanah

Dalam Undang-Undang Sumber Daya Air, daerah aliran air tanah disebut
Cekungan Air Tanah (CAT) yang didefinisikan sebagai suatu wilayah yang
dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis
seperti proses pengimbunan, pengaliran dan pelepasan air tanah
berlangsung.

Air yang meresap kedalam tanah sebagian akan tertahan oleh partikel-
partikel tanah dan akan menguap kembali ke atmosfer, sebagian akan
diserap oleh tumbuhan dan sebagian lagi akan terus meresap ke bawah
sampai pada suatu zona dimana pori-pori dari tanah seluruhnya terisi oleh
air. Zona tersebut disebut zona yang jenuh air atau zona saturasi (zone of
saturation). Air yang terdapat dalam zona ini disebut airtanah . Batas
teratas dari zona yang jenuh air ini disebut muka airtanah (water table).
Daerah di atas muka air tanah, dimana tanah, sedimen atau batuannya

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
Hasil Analisis Survei Geolistrik Resistivitas |8

tidak jenuh air disebut zone of aeration. Pada zona ini rongga antar butiran
terisi oleh udara.

2.1.2 Muka Airtanah (water table)

Gambar 1. Siklus Airtanah

Muka airtanah (water table) merupakan kenampakan yang sangat penting


bagi airtanah terutama untuk memperkirakan produktivitas dari suatu
sumur, menerangkan tentang aliran sungai dan mata air, dan menentukan
fluktuasi dari air di danau dan sungai.

2.2 Metode Geolistrik Resistivitas

2.2.1 Rumus-Rumus Dasar Listrik

Dalam metode geolistrik ini digunakan definisi-definisi :

V
Resistansi : R (ohm) …………. (1)
I

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
Hasil Analisis Survei Geolistrik Resistivitas |9

E
Resistivitas : ρ (m) …………. (2)
J

1
Konduktivitas : σ (m)-1 …………. (3)
ρ

Dengan: V = potensial listrik (volt)

I = kuat arus (ampere)

E = medan listrik (N/C)

J = rapat arus listrik (A/m2)

Untuk sebuah silinder konduktor dengan resistivitas , panjang L dan luas


penampang A, maka hambatannya adalah:

L
R ρ (ohm) …………. (4)
A

A 
L

Gambar 2. Penampang Silinder Konduktor

Nilai resistivitas yang didapatkan kemudian diinterpretasi menjadi suatu


jenis batuan berdasarkan geologi daerah survei dan beberapa referensi
tabel resistivitas seperti berikut ini:

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 10

Gambar 4. Diagram Resistivitas (Sumber: Moombarriga Geoscience)

Gambar 5. Diagram Resistivitas (Sumber: M. H. Loke)

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 11

2.3 Kondisi Geologi

Berdasarkan letak koordinat geografis, lokasi survei geolistrik resistivitas


berada pada Geologi Regional Lembar Ujung Pandang, Benteng, dan Sinjai
seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 6. Peta Geologi Regional Lembar Ujung Pandang, Benteng, dan


Sinjai Skala 1:250.000 (Sumber: Rab Sukamto dan Sam Supriatna, 1982)

2.3.1 Stratigrafi

Geologi di Kabupaten Takalar dan Kabupaten Gowa termasuk dalam


Mandala Sulawesi bagian barat. Satuan batuan tertua adalah Formasi
Tonasa (Temt), terdiri dari batugamping pejal dan berlapis, koral,
bioklastik, kalkarenit dengan sisipan napal, batugamping pasiran dengan
umur berkisar dari Eosen sampai Miosen Tengah. Di atasnya ditindih oleh
Formasi Camba (Tmc) terdiri dari batuan sedimen laut berselingan dengan

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 12

batuan gunungapi, batupasir tufaan berselingan dengan tufa, batupasir dan


batu lempung bersisipan napal, batugamping, konglomerat, breksi
gunungapi dan batubara. Formasi Camba (Tmc) ini menjemari dengan
batuan gunungapi Formasi Camba (Tmcv), yang terdiri dari breksi
gunungapi, lava, konglomerat dan tufa berbutir halus hingga lapili berumur
Miosen Tengah sampai Pliosen.

Batuan Gunungapi Baturappe-Cindako (Tpbv) terjadi secara setempat


terdiri dari lava dan breksi bersusunan basal dengan sisispan sedikit tufa
dan konglomerat, umumnya batuan didominasi oleh lava (Tpbl) berumur
Pliosen Akhir. Satuan batuan gunungapi termuda adalah Batuan Gunungapi
Lompobatang (Qlv), terdiri dari aglomerat, lava, breksi, endapan lahar dan
tufa. Sebagian besar terkompaksi, andesit dan basal berumur Plistosen.
Sedimen termuda berupa endapan aluvial dan pantai (Qac), berumur
Holosen.

Batuan terobosan diorit (d) berupa stok dan sebagian retas atau sill
menerobos Formasi Tonasa (Temt), Formasi Camba (Tmcv) dan batuan
Gunungapi Baturappe – Cindako yang membuat batuan di sekitar nya
terubah kuat, berumur Miosen Akhir (JD. Obradovich,1974). Batuan
terobasan andesit / trakhit (a/b) berupa retas dan stok menerobos batuan
gamping Formasi Camba (Tmcv) dan Batuan Gunungapi Baturappe–
Cindako (Tpbv). Batuan terobosan basal (b) berupa retas, sill dan stok,
beberapa mempunyai tekstur gabro. Terobosan basal di Jenebarang
merupakan kelompok retas berpola radier yang memusat ke Baturappe
dan Cindako, sedangkan yang di sebelah utara Jeneponto berupa stok,
berumur Miosen Akhir sampai Pliosen Akhir (Indonesian Galf Oil Co, 1972)
dan JD. Obradovich, 1974).

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 13

2.3.2 Struktur Geologi

Struktur geologi yang di jumpai didaerah penyelidikan berupa sesar dan


kekar. Sesar umumnya berarah Utara – Selatan sampai Barat Laut –
Tenggara, berupa sesar geser dan sesar normal, sesar naik. Kekar secara
umum berarah Barat Laut - Tenggara sampai Timur Laut – Barat Daya
dengan intensitas rendah, terutama dijumpai pada batuan terobosan dan
batuan Gunungapi Baturappe – Cindako.

2.3.3 Geomorfologi

Morfologi daerah-daerah uji petik di Kabupaten Gowa dan Kabupaten


Takalar keadaan bentang alamnya dapat dibagi atas 4 satuan geomorfologi,
yaitu:

- Satuan Geomorfologi Perbukitan : Satuan geomorfologi perbukitan


ditandai dengan kenampakan tekstur kasar dan relief topografi tinggi,
bentuk bukit dan lembah berlereng terjal, perbedaan relief topografi
antara 100 sampai 1000 meter lebih di atas muka laut. Pola aliran
sungai berbentuk radier dan denritik berarus deras, litologinya
disusun oleh batuan breksi, lava, tufa, intrusi diorit porfiri, diorit
piroksen dan retas andesit basal.
- Satuan Geomorfologi Bergelombang : Satuan geomorfologi ini
ditandai oleh kenampakan tekstur dan relief topografi sedang, bentuk
bukit dan lembah berlereng landai, perbedaan relief topografi antara
25 sampai 100 meter di atas permukaan laut. Aliran sungainya
berbentuk meandering, disusun oleh batuan batupasir tufaan, napal,
breksi, lava, gamping, dan alluvial.
- Satuan Geomorfologi Pedataran : Satuan geomorfologi ini ditandai
oleh kenampakan tekstur topografi 5 sampai 25meter diatas

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 14

permukaan laut, daerah datar sampai sangat landai, aliran sungai


umumnya berbentuk “meandering”. Litologinya disusun oleh tufa,
gamping terumbu dan alluvial.
- Satuan Geomorfologi Pantai / Pasang Surut : Satuan geomorfologi
ini ditandai oleh kenampakan daerah rawa-rawa dan genangan air
yang dipengaruhi oleh pasang surut laut, perbedaan relief topografi
antara 0 sampai 5 meter diatas muka laut, litologinya disusun oleh
endapan rawa pantai dan alluvium.

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 15

BAB IIIPelaksanaan Survei


3.1 Lokasi Survei

Lokasi survei geolistrik tahanan jenis ini dilakukan di Perumahan Angin


Mamiri, Makassar, Sulawesi Selatan.

Gambar 7. Peta Lokasi Survei Geolistrik 1-D/VES

Berikut informasi detail mengenai Akuisisi Data Geolistrik Resistivitas 1-D:

Sounding 01

Panjang Lintasan Arus Listrik (AB) : 200 meter

Konfigurasi Elektroda : Schlumberger Arrays

Koordinat (Titik Sounding) : 5°10'55.40"LS, 119°27'15.60"BT

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 16

3.2 Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan survei geolistrik resistivitas ini adalah Hari Kamis, 21


Januari 2016.

3.3 Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam survei geolistrik resistivitasini adalah


sebagai berikut:

Utama

e d c b

Gambar 8. Satu Set G-Sound Resistivity Meter

Keterangan :

a : Elektroda

b : G-Sound Resistivity Meter

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 17

c : Kabel Konektor Aki – Resistivity Meter

d : Aki 2 buah @ 12 Volt

e : Kabel Konektor Elektroda – Resistivity Meter

Pendukung

⃝ Alat Tulis Kantor


⃝ GPS
⃝ Hammer 2 lbs
⃝ Meteran
⃝ Kamera

3.4 Pengolahan dan Interpretasi Data


Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan beberapa perangkat
lunak (software). Sedangkan interpretasi data dilakukan dengan
melakukan kombinasi perangkat lunak (software) dan analisa manual
menggunakan Peta Geologi dan Tabel Resistivitas.

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 18

BAB IV Hasil, Analisis, dan


Interpretasi Data
4.1 Hasil

Data Geolistrik 1-D (VES/Vertical Electricity Sounding) yang sudah


didapatkan dari survei lapangan, kemudian diolah dengan menggunakan
perangkat lunak (software) sehingga menghasil grafik inversi data
geolistrik resistivitas bawah permukaan (subsurface) seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Gambar 9. Hasil pengolahan data 1-D pada Sounding_01 kurva 1-D AB/2
terhadap nilai resistivitas yang terdiri dari grafik nilai observasi (hitam),
grafik forward modeling/theoritical calculation (merah), dan grafik inversi
terhadap kedalaman (biru)

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 19

4.2 Analisis dan Interpretasi

Dari Gambar 9, dapat dianalisis bahwa terdapat lima lapisan (diurutkan


dari permukaan), yaitu kategori lapisan permukaan, kategori lapisan
timbunan, kategori lapisan pasiran, kategori lapisan lempung, dan kategori
lapisan kedap air. Berikut adalah rincian penjelasan untuk masing-masing
kategori:

⃝ Untuk kategori lapisan permukaan, nilai resistivitas berkisar antara


15.1 Ωm sampai 81.0 Ωm dengan kedalaman 0 meter sampai 1.29
meter. Lapisan ini terdiri dari jenis batuan yang dapat menghantarkan
listrik namun tidak kompak sehingga memiliki banyak pori (seperti
batupasir) yang memiliki kandungan airtawar. Hal ini mungkin
disebabkan kondisi permukaan (surface) yang cenderung basah akibat
hujan pada saat pengukuran.

Gambar 10. Kondisi permukaan lokasi survei

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 20

⃝ Untuk kategori lapisan timbunan, nilai resistivitas berkisar antara 820


Ωm sampai 8453 Ωm dengan kedalaman 1.29 meter sampai 5.06 meter.
Lapisan ini terdiri dari jenis batuan yang sulit menghantarkan arus
listrik (seperti tufa halus atau tanah timbunan) dan tidak kompak
karena terdapat pori-pori yang terisi oleh udara. Hal ini mungkin
disebabkan beban yang menekan dari atas sehingga menutup pori-pori
pada bagian permukaan lapisan saja.
⃝ Untuk kategori lapisan pasiran, nilai resistivitas berkisar antara 12.5
Ωm sampai 173 Ωm dengan kedalaman 5.06 meter sampai 21.5 meter.
Lapisan ini terdiri dari jenis batuan yang dapat menghantarkan listrik
namun tidak kompak sehingga memiliki banyak pori (seperti batupasir)
yang memiliki kandungan airtawar. Jenis lapisan ini berpotensi sebagai
tempat akuifer dangkal. Namun jika dilihat dari kurva grafik yang
melengkung turun setelah puncak, itu menunjukkan semakin dalam
lapisannya maka kandungan batu lempungnya akan semakin
meningkat yang menyebabkan terjadinya perubahan rasa pada airtanah
di akuifer dangkal ini.
⃝ Untuk kategori lapisan lempung, nilai resistivitas berkisar antara 1.4
Ωm sampai 12.5 Ωm dengan kedalaman 21.5 meter sampai 28.2 meter.
Lapisan ini terdiri dari jenis batuan yang memiliki butiran yang sangat
halus dan tempat terbentuk jenis batuan ini adalah di hilir (area laut)
ketika proses pembentukannya menggunakan umur geologi.
⃝ Untuk kategori lapisan kedap air, nilai resistivitas berkisar antara 2537
Ωm sampai 11369 Ωm dengan kedalaman 28.2 meter sampai 38.6
meter. Lapisan ini terdiri dari jenis batuan yang kompak dan sulit
ditembus oleh air karena memiliki sifat yang impermeabel.

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 21

Berikut adalah ilustrasi model batuan secara vertikal,


00.00 m
Lapisan 1 01.29 m

Lapisan 2
05.06 m

Lapisan 3

21.50 m

Lapisan 4

28.20 m

Lapisan 5

38.60 m

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 22

Dari hasil interpretasi, diatas dapat dilihat bahwa potensi keterdapatan


akuifer dangkal berada pada kedalaman 5.06 mter sampai 21.5 meter.
Namun akuifer dangkal ini masih sangat dipengaruhi kualitas dan
ketersediaannya oleh keadaan musim dan cuaca di permukaan serta
kandungan lempung yang menyebabkan rasa payau.

Menurut Ade Perdana (2014), menunjukkan bahwa ketebalan sedimen


kuarter di Jalan Aroepala daerah Citraland Celebes adalah berkisar 60
meter (dihitung dari permukaan). Walaupun ketebalan sedimen daerah
tersebut cukup tebal, namun belum bisa dipastikan apakah mengandung
fluida atau tidak yang menjadi acuan untuk dijadikan lapisan akuifer.
Karena orientasi penelitian tersebut hanya mengukur ketebalan batuan
sedimen kuarter, bukan mengukur kandungan fluida pada batuan.

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 23

BAB VKesimpulan
5.1 Kesimpulan

Hasil interpretasi data geolistrik resistivitas dan data pendukung, maka


dapat disimpulkan bahwa kedalaman akuifer dangkal diduga terdapat pada
kedalaman ±5.06 mter sampai 21.5 meter dari permukaan tanah.
Sedangkan untuk rekomendasi pengeboran pada lapisan akuifer dangkal
ini adalah 20 meter dengan nilai toleransi kedalaman adalah 7 meter dari
target kedalaman.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan untuk survei ini adalah sebagai berikut:

- Akuifer yang didapatkan pada survei ini hanyalah akuifer dangkal


yang masih sangat dipengaruhi kualitas dan ketersediaannya oleh
keadaan musim dan cuaca di permukaan serta kandungan lempung
yang menyebabkan rasa payau, oleh karena itu diperlukan
pengukuran dengan lintasan yang lebih panjang untuk mencapai
lapisan akuifer dalam (lebih dari 150 meter).
- Survei geolistrik resistivitas ini sangat penting untuk dilakukan pada
dua musim yang berbeda yaitu musim penghujan dan musim kemarau,
agar perbedaan kedalaman litologi yang mengandung air dapat
diidentifikasi sehingga menghasilkan data yang lebih akurat dan dapat
dimodelkan selisih kedalaman minimum dan maksimum lapisan
akuifer pada dua musim tersebut.

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com
H a s i l A n a l i s i s S u r v e i G e o l i s t r i k R e s i s t i v i t a s | 24

- Diperlukan instrumen (peralatan) survei geolistrik yang mampu


menginjeksikan arus listrik yang besar untuk menambah tingkat
presisi data geolistrik yang didapatkan.

: 085 343 834994 (Muh. Arif)


: 081 242 611 711 (Rahmat Hidayat)

: arif.geofisika@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai