Anda di halaman 1dari 4

Untuk kegiatan penelitian dan pengembangan BBOT simplisia dan BBOT ekstrak kegiatan

riset yang dilakukan meliputi :


 Kegiatan seleksi, karakterisasi konservasi bibit tanaman obat
- Taman percobaan
- Laboratorium benih dan pembibitan
pemeliharaan koleksi benih, pembuatan database, penambahan koleksi benih dan bibit,
dan pengujian daya kecambah benih
- Laboratorium sistematika
perawatan spesimen herbarium, digitalisasi paspor tanaman obat, identifikasi tanaman obat
baru, karakterisasi mikroskopis bahan jamu dan optimasi metode sitogenetika tanaman
obat.

 Budidaya tanaman obat yang memenuhi ketentuan good agricultural practice (GAP)
- KTO
- Rumah hijau
penelitian adaptasi, pembibitan, masa tanam, pemupukan, serapan hara, umur panen dan
pemuliaan.

 Simpliesa tanaman obat melalui Teknologi pasca panen untuk menghasilkan simplisia
terstandar, mengacu pada Materia Medika Indonesia dan Farmakope Herbal Indonesia
- Taman percobaan
- Laboratorium pasca panen
bertanggung jawab terhadap produksi bahan jamu sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan, sehingga memenuhi standar kualitas yang berlaku. Pada tahap pasca panen
telah dikembangkan peralatan tepat guna untuk proses pencucian, sortasi, perubahan
bentuk (perajangan), pengeringan, penyerbukan dan penyimpanan

 Fitokimia, untuk kebutuhan penetapan parameter spesifik simplisia dan esktrak mengacu pada
Materia Medika Indonesia, Monografi Ekstrak dan Farmakope Herbal Indonesia
- Laboratorium galenika
pembuatan sediaan galenika, khususnya yang berasal dari tumbuhan obat. penyaringan
(ekstraksi) dan penyulingan (destilasi). Disamping menjalankan fungsi utamanya tersebut,
terdapat beberapa kegiatan lain seperti uji kontrol kualitas (Quality Control/QC) dan
pendampingan mahasiswa PKL ataupun magang.
- Laboratorium fitokimia
uji kontrol kualitas (Quality Control/QC) bahan jamu, skrinning fitokimia tanaman obat,
kromatografi lapis tipis (KLT) ekstrak ramuan jamu, dan kromatografi lapis tipis (KLT).
Selain kegiatan utama tersebut laboratorium ini juga melakukan pendampingan kegiatan
PKL dan magang dari berbagai institusi pendidikan

- Laboratorium instrument
pemeriksaan kandungan senyawa penanda/aktif (kontrol kualitas dan kandungan kimia
simplisia), Quality Control (QC) bahan jamu, pemeriksaan sampel serta melakukan
pendampingan PKL/magang.

- Laboratorium formulasi
pengembangan formula produk obat tradisional seperti produk perawatan tubuh (sabun
dan hand body lotion), minuman kesehatan, cream analgesik, dan pengembangan
formula food supplement herbal, dll.
- Laboratorium biologi molekuler
keragaman genetik aksesi dan standarisasi tanaman obat. ini juga dilakukan pengujian
aktivitas antimetastasis suatu bahan dengan metode antimigrasi wound healing scratch
assay, gelatin zymograph dan western blot.

 Teknologi ekstraksi untuk menghasilkan teknologi proses produksi ekstrak terstandar

 Uji praklinik, meliputi uji in vitro dan uji in vivo, mengacu pada Buku Pedoman Uji Praklinik
(diterbitkan oleh BPOM)
- Laboratorium hewan coba
penelitian pra-klinik Tanaman Obat-Obat Tradisional meliputi, monitoring kesehatan
hewan (pengamatan harian rutin dan monitoring berkala), pengembangbiakan tikus dan
pengembangbiakan mencit
- Laboratorium pengendalian hama dan penyakit
pengamatan gejala serangan hama dan penyakit tanaman obat, uji biopestisida,
identifikasi hama pada tanaman obat di lahan KTO, aplikasi pengendalian hama terpadu,
mengoleksi hama dan serangga untuk 1 tumbuhan obat, dan peremajaan isolate agensia
hayati.

- Laboratorium mikrobiologi
uji kontrol kualitas bahan jamu, uji aktivitas antimikroba bahan jamu, uji aktivitas
antibakteri,peremajaan isolate dan melakukan pelatihan/magang mikrobiologi.
- Laboratorium kultur jaringan
memperbanyak tanaman obat dan produksi metabolit sekunder

 Uji klinik pada manusia mengacu pada Buku Pedoman Uji Klinik Obat Herbal (diterbitkan
oleh BPOM)
- Laboratorium klinik saintifikasi jamu
pemeriksaan jaminan sistem manajemen mutu sehingga data yang dihasilkan terjamin
kebenarannya.
- Laboratorium sedian bahan
mengelola aktivitas iptek sediaan Jamu dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Bertujuan untuk
menyediakan sarana, fasilitas dan bahan jamu non simplisia.aktivitas pembelajaran iptek
untuk pihak akademisi/ilmuwan, pemerintah, dunia usaha dan kelompok masyarakat.
- Rumah riset
Pelayanan Kesehatan untuk menjamin jamu aman, bermutu dan berkhasiat
- Gedung diklat
 kegiatan Pelatihan Saintifikasi Jamu, Pembinaan Petani Tanaman Obat, Rapat
Pegawai dan Kegiatan
- Sinema fitomedika
 kegiatan Wisata Kesehatan Jamu. Di tempat ini, pemandu wisata akan menyampaikan
presentasi sambutan, pemaparan profil institusi dan diskusi awal dengan para peserta
Wisata Kesehatan Jamu
- perpustakaan
pembelajaran iptek untuk pihak akademisi/ilmuwan, pemerintah, dunia usaha dan
kelompok masyarakat. sebagai tempat penyimpananan data hasil riset ( jurnal atau buku
mengenai farmasi).

- Museum
 pengoleksian, pelestarian, riset, komunikasi dan diseminasi benda nyata dalam
kerangka Saintifikasi Jamu
1. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi penelitian dan atau pengembangan di bidang tanamaan
obat dan obat tradisional.

2. Pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi, adaptasi dan koleksi plasma nutfah


tanaman obat.

3. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi dan pelestarian plasma nutfah
tanaman obat.

4. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi standarisasi tanaman obat dan bahan baku
obat tradisional.

5. Pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraan dibidang tanaman obat dan
obat tradisional.

6. Pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi tanaman obat dan obat tradisional.

7. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan, budidaya, pascapanen, analisa, koleksi


spesimen tanaman obat serta uji keamanan dan kemanfaatan obat tradisional.

8. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

Anda mungkin juga menyukai