Anda di halaman 1dari 15

Kandungan Gizi Bawang Merah

Satu cangkir bawang merah cincang mengandung sekitar :

 64 kalori

 15 gram karbohidrat

 0 gram lemak

 0 gram kolesterol

 3 gram serat

 7 gram gula

 2 gram protein dan 10%

 Lebih dari kebutuhan harian vitamin C, vitamin B-6 dan mangan

 Memiliki sejumlah kandungan kalsium, zat besi, asam folat, magnesium, fosfor
dan kalium antioksidan quercetin dan sulfur.

Tingginya kandungan gizi ini membuat bawang merah tidak kalah baiknya dengan
bawang putih yang sama sama sangat ampuh menangkal penyakit berbahaya dan
menjaga kesehatan tubuh.

Manfaat bawang merah dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :

 Bagi kesehatan tubuh

 dan media pengobatan

 1. Pencegahan Kanker

 Sayuran allium telah dipelajari secara ekstensif dalam hubungannya


dengan kanker, terutama lambung dan kanker kolorektal. Efek yang
menguntungkan dari bawang merah, cenderung karena sebagian senyawa
organosulfur mereka yang kaya. Meskipun mekanisme yang tepat dimana
senyawa ini menghambat kanker belum diketahui. Namun beberapa
hipotesis memungkinkan penghambatan pertumbuhan tumor dan
mutagenesis.

 Bawang juga merupakan sumber vitamin C sebagai antioksidan yang


dan membantu untuk memerangi pembentukan radikal bebas yang
diketahui sebagai penyebab kanker.
 2. Kanker Prostat

 Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of National Cancer


Institute, para peneliti menggunakan studi kasus terkontrol yang berbasis
pada populasi untuk menyelidiki hubungan antara asupan allium sayuran
dan kanker prostat. Mereka menemukan bahwa pria dengan asupan allium
sayuran yang tertinggi, memiliki risiko terendah terhadap kanker prostat.

 3. Esofagus dan kanker perut

 Asupan allium dalam sayuran yang berbanding terbalik dengan risiko


terserang kanker perut. Beberapa penelitian pada manusia berbasis survei
telah menunjukkan potensi dampak protektif konsumsi alliums, serta
laporan dari penghambatan tumor setelah pemberian senyawa allium pada
hewan percobaan.

 4. Mengatur Tidur dan Suasana hati

 Folat ditemukan dalam bawang, dapat membantu depresi dengan


mencegah kelebihan homosistein dari pembentukan dalam tubuh, yang
dapat mencegah darah dan nutrisi lain untuk mencapai otak. Homosistein
mempengaruhi produksi hormon serotonin, dopamine, dan norepinephrine,
yang mengatur tidak hanya suasana hati, tetapi juga tidur dan nafsu
makan dengan baik.

 5. Baik Untuk Jantung

 Kandungan sulfida methylallyl dan asam-amino sulfur pada bawang merah,


memberikan efek penurunan pada kadar kolesterol jahat dalam darah dan
peningkatan pada kadar kolesterol baik. Manfaat bawang putih juga
mengontrol tekanan darah tinggi dan membuka arteri yang
tersumbat, sehingga mampu meningkatkan kesehatan jantung.

 Resiko Kesehatan Bawang Merah 2)

 Meskipun tidak sangat serius, makan bawang dapat menyebabkan masalah


bagi sebagian orang. Karbohidrat dalam bawang dapat menyebabkan gas
dan kembung, menurut National Digestive Diseases Information
Clearinghouse. Bawang, terutama jika dikonsumsi mentah, dapat
memperburuk mulas pada orang yang menderita sakit maag kronis atau
penyakit refluks lambung, menurut salah satu studi 1990 di American
Journal of Gastroenterology.
 Mengkonsumsi sejumlah bawang atau meningkatkan konsumsi bawang
dapat mengganggu dengan obat pengencer darah, menurut University of
Georgia. Bawang hijau mengandung jumlah vitamin K yang tinggi, yang
dapat menurunkan fungsi darah.

 Bawang merah juga memungkinkan untuk intoleransi makanan atau alergi


terhadap bawang, tetapi kasus-kasus yang jarang terjadi, menurut sebuah
artikel di Journal of Allergy and Clinical Immunology. Orang yang
mengalami alergi bawang merah mungkin mengalami kemerahan, mata
gatal dan ruam jika bawang merah bersentuhan dengan kulit. Orang dengan
intoleransi terhadap bawang merah mungkin mengalami mual, muntah dan
ketidaknyamanan lambung lainnya.

Banyak pengobatan tradisional yang dilakukan dengan manfaat kunyit, manfaat


temulawak maupun manfaat jahe. Namun bawang merah juga mampu
meringankan beberapa gangguan kesehatan. Diantaranya adalah :

1. Mengatasi perut kembung pada anak-anak – Anak-anak dapat dengan


mudah terkena masuk angin, yang menyebabkan perut kembung. Untuk
mengatasinya caranya mudah, ambil bawang merah yang bersih kemudian
haluskan. Berikan sedikit minyak telon, kemudian balurkan pada bagian pusar si
kecil.

2. Meredakan batuk – Batuk sering terjadi pada cuaca dingin dan menyerang
anak-anak. Resep penyembuhannya dengan menggunakan parutan bawang merah
yang ditambahkan minyak telon balurkan sekujur punggung dengan sedikit diurut.

Bawang merah atau Brambang (Allium ascalonicum L.) adalah nama tanaman dari familia Alliaceae dan
nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang merah merupakan bahan utama untuk
bumbu dasar masakan Indonesia.

Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai akar
serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan
membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi
bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah
bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang bawang merah pertama adalah adanya musim cuaca cerah dan mendung.
Dan pada cuaca cerah ada tumbuh akar dan berubah terus menerus hingga berdaun dan berbuah.
Tapi buahnya tidak tampak karena buahnya berada di dalam tanah di akar. Ketika seorang petani
hendak mencangkul tampak buah tadi keluar dari tanah dan petani tersebut mengelupas buah itu,
ternyata buahnya berlapis-lapis. Dan pada saat itu buah itu dikenal dengan sebutan bawang merah
hingga sekarang.

B. Tujuan
Tujuan pembuatan bawang merah adalah agar perpenuhinya kebutuhan masyarakat serta
berguna bagi yang lainnya. Salah satu tujuannya yang paling menonjol menambah cita rasa masakan
yang semula enak ketika akan ditambah bawang merah masakan terasa lebih enak dari sebelumnya.
Maka dari itu bawang merah digunakan sebagai cita rasa masakan, dan ada juga sebagai obatan
penyakit tertentu atau luka pada anggota tubuh.

C. Manfaat
Bawang merah banyak dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap rasa makanan. Disamping
memberikan cita rasa, kandungan minyak asiri juga berfungsi sebagai pengawet karena bersifat
bakterisida dan fungisida.
Umbi bawang merah dapat berkhasiat untuk mengobati luka. Dan apabila anak-anak
terserang penyakit panas atau demam, bawang merah dapat digunakan sebagai obatnya.
Bawang merah juga berguna sebagai obat masuk angin, menghilangkan lendir di
tenggorokan dan dapat memperpanjang napas.

D. Permasalahan
Masalah yang dialami adalah masalah keadaan tanah dan cuaca. Apabila tanah becek atau
terlalu basah tidak bisa menanam bawang merah. Begitupun dengan cuaca yang tidak cerah akan
berdampak pada pertumbuhan bawang merah, karena bawang merah memerlukan tanah yang bagus
dan cuaca yang cerah. Dan permasalahan selanjutnya cara penanamannya dan cara memanen serta
syarat tumbuh lahan tersebut.

BAB II
MENGENAL BAWANG MERAH

A. Riwayat
Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu.
Dalam peninggalan sejarah banyak ditemukan bukti-bukti yang mengisahkan tentang khasiat dan
kehebatan tanaman ini.
Tanaman bawang merah diduga berasal dari Asia Tengah, yaitu di deretan daerah sekitar
India, Pakistan, sampai Palestina.
Sejah zaman dahulu, bawang merah telah banyak berperan dalam peningkatan
kesejahteraan manusia dan mempunyai khasiat sebagai obat tradisional. Hingga sekarang bawang
merah banyak digunakan untuk pengobatan sakit panas, masuk angin, disentri, dan gigitan serangga
serta juga sebagai bumbu penyedap masalah.
Di kalangan internasional, bawangmera di beri nama Shallot. Namun untuk kepentingan
ilmiah, nama bawang merah adalah Allium cepa var, ascalonicum atau Allium ascalonicum.
Di Indonesia, bawang merah juga telah merambah ke berbagai daerah sehingga komoditi ini
memiliki nama khas di masing-masing daerah.

B. Klasifikasi
Di dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut :
Devisi : Spermatophyta
Sub Devisi : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Ordo : Liliales/Liliflorae
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium ascalonicum atau Allium cepa var. ascalonicum

Ditinjau dari hubungan kekerabatannya, bawang merah termasuk keluarga Liliaceae.


Keluarga ini mempunyai ciri berumbi lapis, berakar serabut, dan bentuk daun silindris. Umbi lapis
tersebut berasal dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang-batang semua serta
berubah bentuk dan fungsinya.
Jenis yang telah dibudidayakan dapat dibagi ke dalam 7 kelompok.
1. Allium Cepa L.
2. Allium Sativum L.
3. Allium Ampeloprasum L. atau Allium Parrum L.
4. Allium Fistulosum L.
5. Allium Schoenoprasum
6. Allium Chinense G. Don
7. Allium Tuberosum Rottler ex Sprengel
Selain ke tujuh kelompok di atas, masih ada satu macam bawang lain yakni bawang ganda
(Allium adorum L.).
Di antara ketujuh kelompok bawang di atas, yang cukup populer dan komersial adalah
bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay.

C. Botani Bawang Merah


1. Deskripsi Tanaman
Bawang merah merupakan tanaman semusim berbentuk rumput yang tumbuh tegak dengan
tinggi dan membentuk rumpun. Akarnya serabut yang tidak panjang. Karena sifat perakaran inilah,
bawang merah tidak tahan kering.
Bentuk daun bawang merah bulat kecil dan memanjang. Bagian ujung daun meruncing,
sedang bagian bawahnya melebar dan membengkak. Daun berwarna hijau.
Bagian pangkal umbi berbentuk cakram yang merupakan batang pokok yang tidak sempurna
(rudimenter). Antara lapisan daun terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru.
Tunas ini dinamakan tunas lateral. Di bagian tengah cakram terdapat mata tunas utama (inti tunas)
yang kelak akan tumbuh bunga.
Daun yang baru bertunas belum terlihat adanya lubang di dalamnya (bagian tengahnya).
Setelah daun itu tumbuh memanjang dan membesar, lubang tersebut terlihat sehingga daun
berbentuk seperti pipa.
2. Bunga
Tungkai tandan bunga keluar dari tunas aspikal yang merupakan tunas utama (tunas inti).
Bunga bawang merah termasuk bunga sempurna, terdiri dari 5-6 benang sari dan sebuah
putik. Daun bunga berwarna agak hijau bergaris keputih-putihan atau putih.
Bakal buah terbentuk dari 3 daun buah (karpel) yang membentuk 3buah ruang. Setiap ruang
mengandung 2 bakal biji (ovulum)
Benang sari tersusun membentuk 2 lingkaran, yakni lingkaran dalam dan luar.
Adanya kematangan benang sari yang berbeda menyebabkan bunga bawang merah dapat
melakukan penyerbukan antar bunga dalam satu tandan atau antar bunga dari tanda yang berbeda.
Letak bakal biji dalam ruang bakal buah (ovarium) terbalik atau dikenal dengan istilah
anatropus. Oleh karenanya, bakal biji bawang merah
dekat dengan plasentanya.
Biji bawang merah yang masih muda
berwarna putih. Setelah tua, biji akan berwarna
hitam.

D. Komposisi dan Manfaat


1. Komposisi Kimia
Ditinjau dari kandungan gizinya, bawang merah bukanlah merupakan sumber karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, atau mineral. Namun, komponen-komponen tersebut ada di dalam bawang
merah walaupun dalam jumlah yang sedikit. Komponen lainnya, seperti minyak asiri, juga terkandung
di dalam umbi bawang merah. Komponen inilah yang sebenarnya banyak dimanfaatkan untuk
penyedap rasa makanan, bakterisida, fungisida, dan berkhasiat untuk obat-obatan. Daftar komposisi
selengkapnya disajikan pada Tabel.
Tabel. Komposisi Kimia Umbi Bawang Merah Per 100 G Bahan
Komponen Komposisi
Air (g) 88,00
Karbohidrat (g) 9,20
Protein (g) 1,50
Lemak (g) 0,30
Vitamin B (mg) 0,03
Vitamin C (mg) 2,00
Kalsium Ca (mg) 36,00
Besi Fe (mg) 0,80
Fosfor P (mg) 40,00
Energi (kalori) 39,00
Bahan yang dapat dimakan 90,99
(%)

2. Manfaat
Bawang merah banyak dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap rasa makanan. Disamping
memberikan cita rasa, kandungan minyak asiri juga berfungsi sebagai pengawet karena bersifat
bakterisida dan fungisida.
Umbi bawang merah dapat berkhasiat untuk mengobati luka. Dan apabila anak-anak
terserang penyakit panas atau demam, bawang merah dapat digunakan sebagai obatnya.
Bawang merah juga berguna sebagai obat masuk angin, menghilangkan lendir di
tenggorokan dan dapat memperpanjang napas.
Menurut sebuah penelitian, bawang merah mampu menurunkan kandungan gula dan
kolesterol tubuh, menghambat penumbuhan trombosit, serta meningkatkan aktifitas fibrinolitik
sehingga dapat memperlancar aliran darah.
Selain yang telah disebutkan di atas, sebenarnya masih banyak lagi khasiat bawang merah
untuk obat tradisional, seperti untuk obat penyakit gondongan (bof), bisul, sukar buang air, kejang,
kembung, dan penyakit lainnya.

Tanaman aren (Arenga pinnata (Wurmb) Merr) sangat bermanfaat bagi kehidupan
masyarakat pedesaan karna hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan. Hasil utama
komoditi ini adalah nira, tepung, ijuk, sedangkan batang luar lidi endosperm dan akar adalah
bagian yang mempunyai manfaat sampingan untuk mendukung kehidupan sehari-hari.
Populasi aren di alam semakin berkurang karena pohon-pohon aren yang ada umumnya
sudah tuadan tidak produktif lagi, eksploitas pohon-pohon aren terutama untuk pengambilan
pati juga semakin luas dan kawasan yang dahulu banyak ditumbuhi aren secara alami kini
mulai terganggu akibat pembukaan lahan oleh masyarakat, pembukaan lahan tersebut untuk
lahan pertanian atau peruntukan lainya. Satu upaya untuk memepercepat regenerasi tanaman
aren diperlukan teknik budidaya yang benar terutama dalam mengatasi masalah kulit buah
aren yang tergolong sebagai :benih keras” yang menyebabkan berkecambah(apandi 2006)
Dormansi pada benih secara umum dapat berlangsung selama beberapa hari,
semusim, bahkan sampai beberapa tahun tergantung pada jenis tanaman dan tipe
dormansinya. Pertumbuhan tidak akan terjadi selama benih belum melalui masa dormansinya
atau sebelum di kenakan suatu perlakuan khusus terhadap benih tersebut. Salah satu
perlakuan khusus untuk mematahkan masa dormansi benih aren bisa dilakukan perlakuan
fisik.
Perlakuan fisik yang biasa dilakukan yaitu dengan skarifikasi benih yaitu dengan
menggikis punggung benih dengan menggunakan kertas amplas Diharapkan dengan
perlakuan tersebut dapat mengurangi ketebalan kulit biji yang disebabkan oleh sel-sel berupa
palisade yang berdinding tebal. Perlakuan fisik skarifikasi dengan kertas amplas
menghasilkan daya kecambah terbanyak yaitu 46,96% bila di bandingkan dengan tanpa
perlakuan skarifikasi (saleh 2004).
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum ini adalah dapat mengetahui cara mematahkan masa dormansi dari
benih aren
1.3. Manfaat Praktikum
Manfaat Praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui cara mematahkan
dormansi dari benih aren dengan perlakuan skarifikasi
Tanaman bawang merah diduga berasal dari Asia, sebagian literatur menyebutkan
bahwa tanaman ini dari Asia Tengah, terutama Palestina dan India, tetapi sebagian lagi
memperkirakan asalnya dari Asia Tenggara dan Mediterranean. Narasumber lain menduga
asal-usul bawang merah dari Iran dan pegunungan sebelah Utara Pakistan, namun ada
juga yang menyebutkan asal tanaman ini dari Asia Barat dan Mediterranean, yang
kemudian berkembang ke Mesir dan Turki.

Dari berbagai penelusuran literatur dan narasumber, terdapat kesamaan pandang


bahwa bawang merah merupakan tanaman yang tertua dari silsilah budidaya tanaman
oleh manusia. Hal ini antara lain ditunjukkan pada zaman I dan II Dynasti (3.200 – 2.700
SM) bangsa Mesir sering melukiskan bawang merah pada patung dan tugu-tugu mereka.
Di Israel, tanaman bawang merah dikenal tahun 1.500 SM.

Peninggalan Yunani Kuno memperjelas, betapa tuanya umur pembudidayaan


bawang merah, yakni diduga 4000 tahun yang lalu. Di Kawasan Eropa Barat, Eropa
Timur dan Spanyol, diduga tanaman ini dibudidayakan 1.000 tahun yang lalu, kemudian
menyebar ke Amerika, terutama Amerika Serikat. Dalam penyebarluasan selanjutnya,
bawang merah ini berkembang sampai ke Timur Jauh dan Asia Selatan.

Di Jepang, budidaya tanaman bawang merah dikenal pada akhir abad yang sama
dengan saat dikenal di Eropa Barat, Eropa Timur dan Amerika Serikat, yakni sekitar abad
XIX. Pada tahun 1975, Jepang memproduksi bawang sebanyak 1 juta ton dari 30 ribu
hektar, sehingga menjadi produsen nomor dua di dunia.

Bawang merah menjadi salah satu tanaman komersial di berbagai negara di dunia.
Negara-negara produsen bawang merah antara lain Jepang, USA, Rumania, Italia,
Meksiko dan texas.

 Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

 Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan dengan pembuluh)

 Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan bebijian)

 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan dengan bunga)


 Kelas: Liliopsida (berkeping satu atau monokotil)

 Sub Kelas: Liliidae

 Ordo: Liliales

 Famili: Liliaceae (suku bawang-bawangan)

 Genus: Allium

 Spesies: Allium Cepa Var.Aaggregatum L.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan sejajar dan berdampingan.
Jadi proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Setiap
makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya yang terjadi pada
diri kita, kalau diamati keadaan ketika bayi sangat berbeda dengan keadaan saat ini.
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal (irreversibel),
yang meliputi pertambahan volume dam pertambahan massa. Selain disebabkan pertambahan
ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi karena pertambahan jumlah sel. Contohnya bayi yang baru
lahir ukurannya + 45 cm dengan berat badan + 3 kg. Setelah mengalami pertumbuhan, tinggi
badan dapat mencapai lebih dari 150 cm dan berat badan lebih dari 30 kg.
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan. Pada tingkat seluler,
perkembangan dapat berupa diferensiasi sel-sel yang baru membelah membentuk jaringan yang
menyusun organ tertentu. Pada tumbuhan perkembangan ditandai dengan munculnya bunga atau
buah. Sedang pada hewan dan manusia ditandai dengan kematangan organ reproduksi sehingga
siap untuk menghasilkan keturunan. Perkembangan juga menyebabkan perkembangan psikis dari
usia bayi, anak-anak, dan menjadi dewasa. Kalau kamu perhatikan, tinggi dan besar badanmu
bisa jadi berbeda bila dibandingkan dengan teman-teman sekelasmu.
Padahal usia kalian hampir sama, dengan kata lain waktu tumbuh dan berkembangnya hampir
sama. Mengapa bisa demikian? Hal ini disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Karena ada perbedaan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan, tinggi dan besar badan teman-teman sekelasmu bisa berbeda-beda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan danperkembangan dapat dibedakan menjadi
faktor dari dalam dan faktor dari luar tubuh. Faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhinya? Untuk mengetahuinya, pelajarilah uraian berikut ini dengan baik.
1. Faktor Dalam (Internal)
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal dari dalam tubuh
makhluk hidup sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor gen dan keadaan hormonal.
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri
dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna
bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup,
sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan, tumbuhan, dan manusia
yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan
periode pertumbuhan dan perkembangannya.
Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan
pola pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya
tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan
tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan
kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai,
pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik. Demikian juga ternak unggul hanya
akan berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di lingkungan yang
sesuai.
b. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh.
Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai
proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup beragam jenisnya.
1) Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat pengatur tubuh. Beberapa di
antaranya adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
a) Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah,
dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
b) Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas.
c) Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji.
Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat.
d) Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan
menyebabkan penuaan daun.
e) Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.
2) Hormon pada hewan
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut.
a) Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini merangsang dimulainya
proses metamorfosis.
b) Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
c) Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan
fase larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.
3) Hormon pada manusia
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu, yaitu suatu kelenjar yang tidak
mempunyai saluran. Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut.
a) Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/ tiroid. Hormon ini memengaruhi
pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini
dapat mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan.
b) Hormon pertumbuhan (Growth hormon – GH). Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian
depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH). Peranannya adalah memengaruhi
kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh dengan normal jika
kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan
mengakibatkan pertumbuhan raksasa (gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan
menyebabkan kerdil (kretinisme). Jika kelebihan hormon terjadi setelah dewasa, akan
menyebabkan membesarnya bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung atau telinga. Kelainan ini
disebut akromegali.
c) Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda
kelamin sekunder pada pria.
d) Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya
tandatanda kelamin sekunder pada wanita.
2. Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal
dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
a. Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas
dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu.
Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral. Semua zat ini diperoleh dari makanan. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang
diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan
karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan dengan bantuan sinar matahari. Meskipun
tidak berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Coba kamu amati, tanaman padi yang terlambat dipupuk, daunnya
akan berwarna kekuningan. Setelah dipupuk, daun tanaman padi itu akan kembali berwarna hijau
dan tumbuh dengan baik. Mengapa demikian? Di dalam pupuk terkandung zat hara yang penting
sebagai nutrisi tanaman.
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal
adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu
lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi
yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen
daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga
mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di
daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang
seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan
perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan
dipengaruhi oleh suhu.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat
membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat
menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat
pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari,
kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan
pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga
membutuhkan cahaya matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.
d. Air dan Kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di
dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab
berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat
diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali
terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk
sel.
e. Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan
akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan
kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya
suhu, kandungan mineral, dan air.
1. Faktor Genetik

Faktor genetik terdapat dalam gen. Gen terdapat di kromosom dalam inti sel. Gen ini mempengaruhi

ukuran dan bentuk tubuh tumbuhan. Hal ini disebabkan karena gen berfungsi mengatur sintesis enzim

untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Proses kimia dalam sel ini yang menyebabkan pertumbuhan

dan perkembangan tubuh tumbuhan.

1. Faktor Hormon

Hormon adalah senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respons fisiologi pada tumbuhan.

Hormon tumbuhan bermacam-macam, tetapi ada lima hormon tumbuhan yang sangat penting, yaitu:

1. a. Auksin

Auksin adalah hormon yang berasal dari titik tumbuh tumbuhan, seperti ujung tunas, kambium, bunga,

buah, dan ujung akar. Auksin berfungsi merangsang pertumbuhan sel ujung batang, pertumbuhan akar

lateral dan akar serabut, dan merangsang pembentukan bunga dan buah. Selain itu, auksin berfungsi

mempercepat aktivitas pembelahan sel titik tumbuh dan menyebabkan diferensiasi sel menjadi xilem.

1. b. Sitokinin

Sitokinin adalah zat tumbuh yang pertama kali ditemukan pada batang tembakau. Hormon ini memiliki

beberapa fungsi, antara lain: 1) Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem. 2)

Menunda pengguguran dan penuaan daun.

3) Memperkecil dominasi apikal sehingga mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun. 4)

Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik. 5) Merangsang pembentukan pucuk dan mampu

memecah

masa istirahat biji.

1. c. Giberelin

Giberelin merupakan zat tumbuh yang memiliki sifat seperti auksin. Giberelin terdapat di hampir semua

bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa fungsi, antara lain: 1)

Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh. 2) Mempengaruhi perkembangan bunga dan buah.

3) Mempengaruhi perkecambahan biji. 4) Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel. Untuk tumbuhan

yang kerdil, jika diberi giberelin akan tumbuh secara normal.

1. d. Gas Etilen
Gas etilen dihasilkan oleh buah yang sudah tua, tetapi

masih berwarna hijau yang disimpan dalam kantung tertutup agar cepat masak. Gas etilen juga berfungsi

memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, menunda pembungaan,

dan menghambat pemanjangan batang kecambah.

1. e. Asam Absisat

Asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tumbuhan. Hormon ini sangat diperlukan

tumbuhan pada saat kondisi lingkungan tidak baik. Contohnya, pada saat musim kering atau musim dingin,

tumbuhan menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. Hal ini dilakukan

dengan cara mengatur penutupan dan pembukaan stomata, terutama pada saat kekurangan air.

1. Faktor Air dan Nutrisi

Tumbuhan membutuhkan air dan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrisi ini harus

tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang. Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara.

Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu zat-zat organik dan

anorganik. Zat organik, seperti C, H, O, dan N, sedangkan zat anorganik, seperti Fe, Mg, K, dan Ca.

Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu unsur yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya,

kurangnya unsur nitrogen dan fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Kekurangan

magnesium dan kalsium menyebabkan tanaman mengalami klorosis (daun berwarna pucat).

1. Faktor Cahaya

Cahaya sangat diperlukan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Proses ini menghasilkan zat makanan

yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhannya dan untuk disimpan sebagai cadangan makanan yang

bisa dikonsumsi oleh manusia dan hewan.

Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik untuk pembentukan klorofil.

Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung

reaksi terang.

ABSTRAKSI
Penelitian tentang “pertumbuhan bawang merah” ini hanya membuktikan untuk
bawang bisa tumbuh dengan sempurna.
Penelitian ini penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti bawang merah dalam
satu minggu. Penelitian dari hari pertama diawali dengan menanam bawang merah di segelas
pelastik. Dihari kedua belum ada perubahan. Tetapi di hari ke tiga sudah muncul daun kecil
dan akar serabut, di hari ke empat mulai tumbuh besar dan berakar serabut. Demikian dengan
hari seterusnya ada pertumbuhan sedikit demi sedikit. Dan hari ke tujuh daunnya sudah
tumbuh lebat. Rata-rata pertumbuhan tinggi daun adalah 3 cm.

Tujuan Penulisan.
Dalam penulisan karya tulis ini, penyusun memiliki beberapa tujuan, antara lain :

 Untuk melengkapi nilai tugas kami dalam pelajaran Biologi pada tahun ajaran 2012/2013.

 Untuk mengembangkan bakat dan kompetensi siswa dalam menyusun karya tulis.

 Untuk mengetahui kegunaan serta kekurangan tanaman bawang.

D. Manfaat Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini, penyusun juga memiliki beberapa manfaat untuk pembaca,
antara lain :

 Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai tanaman bawang.

 Memberikan informasi berupa pengetahuan umum kepada pembaca.

Kegunaan dan Kekuarangan Tanaman Bawang Merah


Kegunaan tanaman bawang merah, antara lain :

 Dapat di gunakan sebagi bumbu masakan dan berguna untuk menyedapkan rasa dalam
suatu masakan.

 Dapat di goreng untuk di jadikan bawang goreng, berguna untuk penyedap tampilan suatu
masakan saat di hidangkan.

 Dapat meredakan demam, karena bawang merah bersifat sebagai antipiretik yang secara
cepat dapat menurunkan suhu tubuh.

 Sebagai anti inflamasi dan anti


alergi 4

 Sebagai anti kanker, karena bawang merah mengandung quercitin yang dapat menangkal
kanker.

 Dapat melancarkan dahak, karena bawang merah adalah ekspektoran

 Mampu menghambat perkembangan virus influenza tipe 1


Kekurangan tanaman bawang merah, antara lain :

 Mengganggu keadaan lambung, karena jika suhu tubuh meningkat memakan bawang merah
akan berdampak kurang baik untuk tubuh.

 Dapat membuat bau badan menjadi berlebihan

 Hati-Hati bagi penderita darah rendah.

 Dapat menyebabkan bau mulut.

Anda mungkin juga menyukai