NIM : D1091141007
VISI
Membuat usaha di bidang funiture yang dapat berguna untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusia sekitar, dimana usaha tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama
Islam dan hukum Negara Republik Indonesia.
MISI
1. Merencanakan secara rinci ide pembuatan usaha, dalam hal ini adalah
usaha untuk membuka bisnis dalam bidang funiture untuk menunjang
keperluan manusia dimana produksinya dilakukan dengan
mengutamakan penggunakan sumber daya alam yang tersedia, dengan
keterampilan sumber daya manusia sekitar agar mengahasilkan produk
dengan harga lebih terjangkau, dapat sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen, juga dapat menjadi ajang promosi kebudayaan
lokal seperti ukiran ataupun seni menganyam, dsb yang sekaligus dapat
menajadi ciri khas produk.
2. Mengumpulkan informasi sebanyak – banyaknya mengenai furniture khas
Kalimantan barat, terkait bahan baku, pengrajin – pengrajin yang ada,
minat ataupun kebutuhan utama masyarakat, juga untuk mengamati
usaha sejenis yang sudah ada.
3. Mencari rekan bisnis yang sesuai, memiliki tujuan yang sama dan visi
usaha yang tidak bertentangan dan tidak menutup kemungkinan memiliki
rekan yang sudah lebih dulu terjun dalam bidang usaha.
4. Mencari dana awal untuk memulai berbagai kegiatan, seperti untuk
survey secara langsung ke tempat – tempat pengrajin. Pencarian dana
awal dapat dilakukan dengan membuat proposal terkait ide yang akan
dikembangkan, yang dapat diajukan pada kementrian pemuda dan
olahraga, unit pengembangan umkm, dinas pariwisata, dsb
5. Menghimpun berbagai pengrajin perabotan yang sudah ada, membuat
komunitas khusus agar dapat melakukan komunikasi 2 arah yang saling
menguntungkan dan tidak merugikan. Dengan adanya komintas tersebut,
maka produk yang dihasikan dapat terdata dan terdokumentasikan.
6. Membuat website untuk penjualan berbagai produk secara online
7. Membangun gudang barang, system pengiriman dan pengemasan, dsb.
8. Mempromosikan dan mempublikasikan website baik di dunia maya,
maupun di dunia nyata. Pada dunia maya dengan gencar melakukan
promosi pada berbagai laman media social maupun media elektronik
lainnya, sedangkan pada dunia nyata dengan penyebaran pamflet,
brosur, poster, dan terus menjaring kerja sama berbagai pihak yang
dapat membantu berkembangnya usaha ini.
9. Menjalankan bisnis secara online melalui wesite dengan melakukan
manajemen yang baik, pelayanan yang ramah, dan meberikan promosi –
promosi untuk menarik konsumen. Setelah berjalan cukup baik dan dapat
memberikan keuntungan, yang dilakukan adalah terus menigkatkan
kinerja dan kualitas produk
10. Membuat aplikasi pembelian secara online melalui smartphone untuk
mempermudah konsumen. Pembuatan aplikasi ini dilakukan setelah
website sudah menunjukkan progress pengunjung dan konsumen yang
cukup baik.
11. Terus berinovasi dan tetap menjaring kerja sama untuk
mengembangakan usaha. Dibutuhkan beberapa tahun untuk
membiarkan usaha ini berkembang hanya dengan adanya toko online
dan menghimpun perabot dari hasil pengrajin, dengan system
menyalurkan hasil kerja dan tidak memproduksi dengan dana dari
perusahaan.
12. Membuka bengkel kerja, setelah dirasa cukup pemasukkan yang
didapatkan maka system penjualan dapat ditambah dengan adanya
produk yang dihasilkan oleh perushaan sendiri, tidak hanya
mendistribusikan. Pembukaan bengkel kerja ini juga dilakukan secara
bertahap, dimana pada awalnya diperuntukkan hanya pembuatan
furniture custom oleh konsumen.
13. Mengembangakan semua system yang sudah ada, baik website, aplikasi
dan juga bengkel kerja, tenaga kerja, komunitas pengrajin, rekan – rekan,
dsb
14. Membuka toko di dunia nyata dan pengembangan bengkel kerja.
15. Mengembangkan kegiatan – kegiatan untuk regenerasi pengrajin dan
kegiatan lainnya untu menigkatkan skill tenaga kerja yang sudah ada,
menambah tenaga kerja sesuai kebutuhan
16. Menjalankan penjualan secara online dan langsung dengan manajemen
yang baik dan benar, memperbesar cakupan kawasan jual untuk
penjualan online jika dirasa cukup stabil dan dapat mengakomosir
pesanan yang datang
17. Membuka cabang toko pada kota – kota yang tepat, dengan melakukan
analisis dengan matang tentunya.
18. Mengembangakan system franchise untuk kota – kota lain yang ingin
mengembangkan penjualan produk hasil daerahnya.
BAB I
Cita – cita ingin menjadi pribadi yang mandiri dan mapan, dengan bisa
bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Dengan impian awal ingin mandiri dan mapan, sertaa bisa bermanfaat bagi
lingkungan sekitar, maka salah satu cara mewujudkannya adalah dengan membuka
lapangan pekerjaan baru. Adapun lapangan pekerjaan baru itu saya ingin buka
sesuai bidang yang saya minati, yaitu berkaitan dengan furniture. Saya sangat
tertarik pada penataan interior ruangan, dan saya merasa kebutuhan akan furniture
juga cukup penting. Semua bangunan yang didirikan memerlukan furniture sesuai
keburuhan ruang. Saya melihat adanya peluang sumber daya manusia dan sumber
daya alam, serta kekhasan daerah yang dapat dikembangkan.
Menemukan Visi Hidup
Be – Do – Have
Be : Ingin menjadi seorang perencana yang juga memiliki usaha sendiri, agar
dapat mandiri dan tentunya bermanfaat untuk lingkungan sekitar
Do : Yang akan saya lakukan adalah mencari rekan – rekan yang memiliki visi
sama, yaitu untuk membuat usaha di bidang furniture kemudian bersama –
sama membangun usaha dari titik awal, dan menjalani tahapan demi
tahapan untuk dapat mengembangkan usaha ini.
Have : Yang ingin saya miliki sesuai dengan tujuan hidup saya adalah saya dapat
mencapai tahap kemandirian dan kemapanan, yang dapat bermanfaat bagi
lingkungan sekitar. Kemandirian dapat saya dapatkan dengan memiliki
usaha sendiri, tidak menjadi karyawan yang bergantung pada perusahaan,
sedangkan kemapanan ingin saya dapatkan dengan sanggup memenuhi
kebutuhan saya pribadi, dan memiliki mobil pribadi, rumah pribadi, dan
dapat membahagiakan kedua orang tua saya.
Dalam kurun waktu setahun kedepan yang ingin saya lakukan adalah
menyelesaikan pendidikan strata satu saya, kemudian untuk 5 – 10 tahun kedepan
yang ingin saya lakukan adalah mengembangkan karir saya sebagai perencana,
pada 2 atau 3 tahun awal setelah lulus saya ingin berkarir di bidang perencana,
sambil mengumpulkan rekan yang memiliki visi usaha yang sama, kemudian pada
tahun ke 4 usaha sudah mulai dirintis, dan harapan saya pada tahun ke 7 saya
sudah dapat merealisasikan cita – cita saya untuk menjadi pribadi yang mandiri,
mapan dan berguna untuk lingkungan sekitar. Tujuan hidup saya secara
keseluruhan, yaitu saya berharap selama kehidupan saya dapat bermanfaat dan
tidak menyulitkan orang lain, dengan demikian kemapanan dan kemadirian
merupakan hal yang benar – benar saya usahakan.
Kelemahan yang saya miliki, saya termasuk pribadi yang sulit bergaul dan
berkenalan dengan orang baru, dan itu tentunya menjadi hambatan untuk mencari
mitra kerja baru. Saya juga termasuk pribadi yang sering cemas atau ragu – ragu
terhada hasil dari proses yang saya lalui, terkadang saya tidak percaya diri terhadap
apa yang sudah saya kerjakan.
Kelebihan saya adalah cukup ambisius pada hal yang sedang saya tekuni,
saya akan melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan. Saya juga suka
menerima ilmu – ilmu baru.
Berdasarkan kelemahan dan kelebihan saya, maka saya perlu menemukan
rekan yang dapat membuat saya yakin akan usaha yang dibangun, agar mengurangi
kelemahan saya yang sering cemas dan ragu – ragu. Dan rekan tersebut dapat
bekerja dengan segala kemapuannya, agar seiring dengan kelebihan saya jika
sudah terfokus untuk melakukan yang terbaik pada usaha yang ditekuni.
Resolusi untuk satu tahun kedepan adalah, merubah diri menjadi pribadi
yang lebih terbuka untu berkenalan dengan orang lain, dan juga menjadi pribadi
yang disiplin dan yakin terhadap apa yang dijalani. Untuk target terdekat, yaitu lulus
sebelum juni 2018, maka perlunya ketetapan hati menetukan judul tugas akhir dan
menyingkirkan berbagai keragu – raguan dan kecemasan akan topic yang dibahas
terlalu sulit, dsb. Juga mulai merencanakan kehidupan dan target yang jelas, agar
fokus kehidupan dapat teratur.
BAB II
Dengan bidang usaha yang ingin saya kembangkan yaitu pada bidang
furniture merupakan fokus utama. Adapun pertama yang ingin saya disiplinkan
adalah menerapkan ilmu perencanaan dan manajemen yang baik. Dengan dasar
pendidikan sebagai perencana maka saya ingin memfokuskan diri untuk juga dapat
merencanakan kehidupan pribadi, termasuk waktu untuk membangun usaha pribadi.
Dengan demikian saya ingin mendisiplinkan diri untuk memenuhi setiap target awal
yang saya tentukan, dimulai dari disiplin pada tugas – tugas kuliah. Agar dapat
terbiasa, menjadi pribadi yang menyelesaikan target – targetnya dan pada saatnya
saya dapat merintis usaha.
Perlunya juga perubahan diri, untuk menjadi oribadi yang lebih terbuka dan
mudah berkenalan dan bersosialisasi dengan orang lain, agar mendapatkan rekan
sebanyak – banyaknya.
Mulai fokus untuk terus belajar dan mencari informasi terkait bidang usaha
furniture yang ingin dikembangkan, melihat peluang dan tantagan usaha, agar dapat
meyakinkan diri untuk membangun usaha tersebut.
Perlunya untuk membuat target – target yang ingin dicapai, dengan rinci
berdasarkan peluang, tantangan dan juga kekuatan diri untuk menghadapinya,
seperti dalam mengembangkan usaha di bidang furniture ini, akan dibuat
perencanaan secara rinci mengenai setiap aspek pendukung berdirinya perusahaan
dan aspek yang akan menjadi penghambat, kemudian dianalisis berdasarkan
kekuatan dan kelemahan tim pengembang. Dengan demikian akan dibuat skala
prioritas program, dan target program terselsaikan. Berikut adalah salah satu cara
agar dapat terfokus pada program – program kerja yang akan di kembangkan,
karena dibalik suatu system usaha yang besar dan berjalan baik, saya percaya hal
tersebut dimulai dari hal – hal kecil.
BAB III
Belajar adalah suatu prose yang perlu dilakukan terus menerus, oleh karena
itu saya juga memiliki target untuk melanjutkan S2. Salah satu alasan saya ingin
melajutkan pendidikan adalah dengan menjadi dosen, saya ingin di masa tua saya
perusahaan yang saya miliki sudah dapat dikelola oleh anak – anak saya, namun
saya dapat tetap beraktifitas dan bermanfaat untuk lingkungan sekitar dengan
menjadi dosen, yang bahkan tidak menutup kemungkinan untuk melajutkan
pendidikan ke jenang yang lebih tinggi lagi selanjutnya.
Proses belajar ini tidak hanya saya ingin terapkan pada kehidupan pribadi
saya, namun juga pada perusahaan yang akan dibangun. Dengan adanya kegiatan
pelatihan – pelatihan pekerja diharapkan akan muncul inovasi – inovasi baru yang
akan mengembangkan skill individu dan tentunya berdampak pada berkembangnya
perusahaan.
BAB IV
Segala sesuatu yang kita lakukan, berasal dari pemikiran. Oleh karena itu
mengkondisikan pusat dari seleuruh pegerakan kehidupan kita, yaitu pemikiran
harus dengan positif. Sugesti positif dan keyakinan pada hal – hal baik harus terus
ditanamkan pada pemikiran, agar optimism dalam membangun usaha dapat
tumbuh. Salah satu cara yang akan saya lakukan untuk meyakinkan pemikiran saya
dalam membangun usaha adalah dengan mendekatkan diri pada Allah SWT,
dengan sholat istikharah misalnya, untuk menentukkan apakah pilihan ataupun
langkah yang saya ambil untuk membuka usaha pada bidang furniture sudah tepat.
Dikarenakan sebaik – baiknya manusia berencana, hasil akhirnya Tuhan yang
menetukan. Diperlukan ikhtiar dan tawakal, percuma berbagai ilmu mengenai
ekonomi dipelajari, berbagai rekan kerja sudah dimiliki, namun tidak pernah meminta
kepada Tuhan.
Pemikiran yang positif dan optimis tidak didapatkan hanya dalam waktu
singkat, oleh karena itu saya akan memulai dari hal – hal kecil untuk selalu
berpikiran positif dan optimis. Setelah pemikiran optimis dan ositif, maka langkah –
langkah selanjutnya dapat dilakukan, seperti mengkatkan kreativitas, membuka
pikiran terhadap masukkan dari rekan tim pengembang, pekerja, maupun pelanggan
dan masyarakat luas, dsb.
BAB V
Saya akan memilih usaha di bidang furniture, dengan alasan saya sangat
tertarik pada pengembangan desain interior yang melibatkan berbagai macam
furniture, selain itu furniture merupakan hal yang dibutuhkan berbagai kalangan
dengan berbagai kebutuhan ruang, dimulai dari teras rumah memerlukan kursi
santai, ruang tamu memerlukan sofa, meja, dsb. Satu bangunan saja memiliki
kebutuhan furniture yang banyak dan beragam, ini merupakan suatu
peluang.Tantangan adalah banyaknya usaha penjualan sejenis, oleh karena itu dat
berinovasi dengan menampilkan ciri khas daerah pada produk, juga dapat custom
produk sesuai keuangan dan keinginan pelanggan.
BAB VI
Adapun semua usaha bertahap, oleh karena itu berikut adalah tahapan – tahapan
inovasi untuk pengembangan usaha ini
Diawali dengan membuka usaha yang mandiri dan tidak menjiplak usaha
lainnya, dilakukan dengan tahap awal penjualan online untuk mengumpulkan modal
membuka outlet pada dunia nyata, hingga mengembangkannya pada system
franchise. Pada tahap awal akan membangun perusahaan yang independen
bersama tim dengan visi yang selaras, tidak menjadi perusahaan anakan ataupun
menjual ide perusahaan, dalam artian menjadi karyawan pengusaha lain yang
mempunyai modal untuk mengembangkan usaha dan hanya menjadi penyumbang
ide dibangunnya perusahan tanpa bisa berkotribusi untuk membagun system dan
membuat standarisasi sendiri.
Pada tahap awal yang diperlukan adalah mencari mitra bisnis 2 ataupun 3
orang untuk merintis usaha dati titik awal, diperlukan mitra bisnis yang dapat
bersinergi dan memberikan dampak positif dalam menjalankan usaha. Terjalinnya
komuniasi yang baik dengan mitrabisnis adalah hal yang harus dilakukan. Perlunya
jadwal rutin untuk bertemu dan bermusyawarah mengenai perusahaan.
Menyeimbangkan proporsi juga perlu dilakukan, agar tidak terjadi dominansi
seseorang dari tim yang mempengaruhi keputusan bersama. Untuk menjalin
hubungan baik dengan mitra bisnis dapt juga dilakukan dengan tidak hanya bertemu
jika urusan pekerjaan, namun juga terkait kegiatan lainnya. Seperti dapt dilakukan
family gathering untuk mendekatkan keluarga antar mitra bisnis, dengan adanya
kekraban dan kepercayaan yang terus dijaga, maka kerja sama dalam mengelola
perusahaan pun dapat berjalan dengan tentram dan lancer.
Setelah bermitra dan menjadi tim yang akan mengembangkan usaha, maka
diperlukan mitra dengan pegrajin perabot khas daerah, dan saat usaha semakin
maju dapat dikembangkan kemitraan dengan pihak – pihak lainnya, dengan
landasan tidak membuat kerugian di berbagai pihak dan bersatu dalam visi
mengembangkan usaha ini.
BAB IX
Salah satu cara yang juga dapat diterapkan untuk mengelola pelanggan
adalah dengan memberika poin, ataupun potongan harga pada pelanggan yang
telah membeli produk. Misalnya setiap pembelian Rp. 200.000,- mendapatkan 1
poin, nah kemudian jika sudah 50 poin misalnya, akan mendapatkan potongan
harga 20% untuk semua produk. Tidak hanya itu banyak program untuk menarik
pelanggan, dimana setiap program yang dijalani harus melalui analisis dan
pertimbangan saat yang tepat untuk dilaksanakan.
BAB X
Sumber dana awal yang dapat diterima dari dana proposal dan modal awal
tim pengembang usaha, untuk mengembagkan bisnis secara online, dengan tujuan
setelah cukup terpenuhi kas untuk membuka toko offline. Pengelolaan sumber dana
dibagi menjadi dana untuk pekerja, dana untuk operasional berjalannya usaha, dan
juga dana yang perlu disisihkan untuk pengembangan usaha dimasa mendatang.
Pengelolaan sumber daya uang, perlunya satu mitra bisnis yang kompeten
dibidang perekonomian untuk mengatur pengeluaran dan pemasukan uang.
Diperlukan pengelolaan uang yang secara jujur dan transparan. Perlunya pemisahan
kepentingan untuk pengunaan uang, agar tidak terjadi tumpang tindih pengeluaran
yang berakibat kerugian.
Bahan baku, perlunya mencari bahan baku yang sebaian besar asli kalbar,
memaksimalkan potensi, ketimbang bahan baku kayu di ekspor ke luar negeri lebih
baik dimanfaatkan untuk menambah PAD juga tentunya.
Inovasi dalam Kewirausahaan
Dalam usaha yang ingin saya bangun saya akan berinovasi dimulai dari hal
– hal kecil, dikarenakan saya percaya semua hal besar dimulai dari hal kecil. Inovasi
– inovasi sederhana seperti perlunya ada strategi publikasi produk yang beragam,
tampilan produk yang dapat diinovasikan, kemudian dapat juga berinovasi dengan
memunculka ide – ide baru untuk pemotongan harga. Kondisi awal dengan minim
modal maka inovasi akan ditekankan pada bagaimana cara menambah pelanggan,
tanpa harus bermodal besar dengan inovasi produk yang sangat canggih misalnya.
Setelah dirasa cukup modal maka inovasi dapat dikembangkan lagi, menyesuaikan
kondisi pasar, sumber daya dan ketersediaan modal tentunya. Menurut saya
percuma berinovasi mengeluarkan produk yang “wow” saat kondisi perusahaan
belum sepenuhnya siap, semua perlu berproses, lebih baik perlahan menuju puncak
dan dapat bertahan ketimbang melesat kemudian jatuh dengan cepat.
Tidak ada kesuksesan yang didapatkan secara instan, semua butuh proses,
saya percaya mengenai hal itu. Merintis usaha perlahan – lahan, dan menjadi
seseorang yang dapat memberikan lapangan pekerjaan, merupakan sesuatu yang
sangat saya inginkan. Menjadi bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi pada
orang – orang sekitar yang membutuhkan tempat untuk berkerja agar dapat
menghidupi keluarganya, melanjutkan pendidikan, dsb adalah tujuan yang akan
dirasakan lebih manfaatnya ketimbang profit pribadi untuk diri. Dengan berwirausaha
tujuan itu dapat tercapai. Dengan berwirausaha juga dapat mengembangkan
berbagai ide dan inovasi, tidak terpaku pada perintah dan peraturan yang akan
diberikan orang lain namun bertentangan dengan keninginan atau bahakan
keyakinan kita. Oleh karena manfaat manfaat berwirausaha itu banyak, perlunya
terus memotivasi diri dengan mengingan tujuan dari manfaat yang hendak dicapai,
memulai suatu usaha diperlukan komitmen dan keyakinan. Komitmen dan keyakinan
itu harus terus dipupuk agar niat dalam menjalankan usaha tidak goyah dikarenakan
berbagai tantangan yang timbul di tengah – tengah perjalanan. Intinya cara
memotivasi diri adalah dengan selalu mengingat tujuan awal yang hendak dicapai,
berjuang dengan bekerja secara optimal dan bersungguh – sungguh juga selalu
meminta kepada – Nya, usaha dan do’a harus selalu disandingkan agar usaha tak
keluar dari jalan yang benar, dan menyadari segala yag terjadi adalah ketentuan –
Nya, terlalu sombong dan percaya diri berjuang tanpa berdo’a bukanlah hal yang
benar.