Anda di halaman 1dari 12

Henti Jantung

Kriteria Diagnosis
 Berlangsung tiba-tiba
 Tidak sadar, tidak ada pulsasi, tidak ada pernapasan
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis Banding
 Stroke dengan koma
 Koma lain
Pemeriksaan Penunjang
 Quick lock dengan EKG, monitor/EKG
 Analisis gas darah, elektrolit, gula darah
Konsultasi
 Dokter spesialis penyakit jantung
 Dokter spesialis anestesi
Perawatan RS
Di ruang perawatan intensif
Terapi
Segera lakukan resusitasi jantung paru/bantuan hidup dasar sesuai protokol resusitasi dan
diikuti bantuan hidup lanjut
Standar RS
RS dengan fasilitas pertolongan gawat darurat jantung untuk rujukan pertama, selanjutnya RS
dengan fasilitas perawatan intensif RS tipe B/A
Penyulit
Komplikasi akibat tindakan, fraktur, laserasi jantung dan paru, perdarahan rongga dada
Informed Consent
Perlu tertulis untuk tindakan invasif lebih lanjut pada bantuan hidup lanjut
Standar Tenaga
 Perawat atau dokter umum yang terlatih dengan resusitasi jantung paru
 Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
 Dokter spesialis anestesi
Waktu Perawatan
Masa Pemulihan
Luaran
PA
Autopsi/risalah rapat

Penyakit Jantung Reumatik


Yang terbanyak adalah stenosis mitral dan regurgitasi mitral
Kriteria Diagnosis
 Bising jantung yang sesuai dengan letak lesi katup
 Riwayat reuma atau sedang mengalami reuma reaktivasi
 EKG: gambaran pembesaran/hipertrofi, ruang jantung, dan kadang gangguan irama
(disritmia)
 Foto rontgen toraks: pembesaran ruang jantung
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis Banding
 Penyakit katup nonrematik
 Defek septum atrium (ASD) atau defek septum ventrikel (VSD)
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium: ASTO, CRP, LED
 Ekokardiografi
 Kateterisasi jantung
Konsultasi
Dokter spesialis penyakit paru dan pembuluh darah
Perawatan RS
 Bila ada penyulit
 Eksaserbasi akut/realtivasi reuma
 Untuk tindakan invasif/pembedahan
Terapi
 Nonfarmakologis
Reassurance, cukup istirahat
 Farmakologis
Profilaksis SBE/endokarditis, pengobatan penyulit payah jantung, pengobatan
reuma/reaktivasi reuma dengan antiinflamasi (aspirin atau steroid)
 Tindakan invasif
Valvuloplasti balon pada stenosis katup
 Pembedahan
Pada regurgitasi dan stenosis yang tidak memenuhi kriteria untuk valvuloplasti balon
Standar RS
 Minimal tipe C plus untuk perawatan
 RS tipe A/B untuk kateterisasi dan valvuloplasti atau pembedahan
Penyulit
Gagal jantung
Informed Consent
Perlu tertulis untuk tindakan invasif
Standar Tenaga
Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
Waktu Perawatan
Kurang lebih 4 minggu untuk reuma/reaktivasi reuma
Masa Pemulihan
3 bulan
Luaran
 Sembuh parsial bila ada sukuele
 Buruk bila sudah ada payah jantung
 Cukup baik bila belum ada payah jantung dan dilakukan pencegahan sekunder atau
tindakan invasif bila ada indikasi
PA
Autopsi/risalah rapat

Angina Pektoris Tidak Stabil


Kriteria Diagnosis
Nyeri dada khas angina yang:
 Terjadi pertama kali
 Bertambah frekuensinya atau bertambah lama/bertambah hebat
 Timbul ketika istirahat
 Timbul 24 jam pada pascainfark miokard
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis Banding
 Infark miokard akut
 Diseksi aorta
 Nyeri nonkardiak yang akut
 Esofagogastrik, kolik bilier, nyeri pleura
Pemeriksaan Penunjang
Konsultasi
Doker spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
Perawatan RS
Di RS dengan fasilitas peraatan koroner
Terapi
 Nonfarmakologis
Reassurance
 Farmakologis
1) Nitrat sublingual dan oral atau bila tidak menolong, dengan isosorbid dinitrat intravena
atau infus, bila belum menolong ditambah penyekat beta
2) Obat penenang
3) Antiplatelet: aspirin
4) Bila tidak dapat diatasi dilakukan PTCA pada kasus tertentu
Standar RS
Tipe A/B
Penyulit
 Infark miokard akut
 Mati mendadak (henti jantung)
 Gagal jantung/edema paru
Informed Consent
Perlu tertulis untuk tindakan invasif
Standar Tenaga
 Perawat terlatih kardiovaskuler
 Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
 Dokter umum
Waktu Perawatan
3-4 setelah angina hilang, bila tidak ada penyulit
Masa Pemulihan
2 minggu
Luaran
Sembuh parsial, bergantung luasnya dan beratnya stenosis koroner
PA
Autopsi/risalah rapat

Angina Pektoris Stabil


Kriteria Diagnosis
 Sakit dada atau ekuivalennya
 Lokasi: retrosternal atau prekordial, dan dapat menjalar ke bahu kiri dan lengan kanan, atau
ke rahang/leher, atau punggung
 Timbul saat melakukan aktifitas atau dicetuskan oleh satu keadaan dan hilang bila
beristirahat atau pencetus ditiadakan
 Angina dapat ditimbulkan pada hal yang sama
 Angina digradasi dari ringan kelas I CCS sampai yang berat CCS IV menurut klasifikasi
Canadian Cardiac Society
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis Banding
 Nyeri kardiak
1) Mitral valve prolaps
2) Perikarditis
 Nyeri nonkardiak
1) Nyeri muskuloskeletal
2) Ulkus peptikum
3) Refluks esofagus
4) Pleuritis
5) Batu empedu
Pemeriksaan Penunjang
 EKG
 Uji latihan dengan beban (ESTT)
 Uji latihan Thallum
 Angiografi untuk MVP
 USG untuk batu empedu
 Foto toraks atau pleuritis-efusi pleura
 Laboratorium untuk faktor resiko koroner
Konsultasi
 Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
 Dokter spesialis penyakit dalam
Perawatan RS
 Rawat jalan bila tetap stabil
 Rawat inap bila menjadi tidak stabil, atau berkembang menjadi IMA atau untuk diagnosis
Terapi
 Nonfarmakologis
1) Modifikasi aktifitas/gaya hidup
2) Hindari faktor pencetus
3) Mengatasi faktor resiko
 Farmakologis
1) Aspirin, nitrat, penghambat beta, penghambat kalsium
2) Obat untuk faktor resiko
 Intervensi
PTCA (angiplasti balon atau operasi CABG) sesuai indikasi
Standar RS
Tipe A/B
Penyulit
 Angina tidak stabil
 IMA
 Henti jantung
 Aritmia
Informed Consent
Perlu tertulis untuk uji latih atau tindakan invasif atau CABG
Standar Tenaga
Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
Waktu Perawatan
 Perawatan ambulatoar selama mungkin
 Bila ada angina tidak stabil atau IMA
Masa Pemulihan
Luaran
 Angina ringan prognosis cukup baik
 Pada umumnya berangsur-angsur menurun, karena proses ateroskelrosis bertambah
PA
Autopsi/risalah rapat

Gagal Jantung
Kriteria Diagnosis
1) Sesak (DOE, PND, ortopneu) tidak dapat tidur datar
2) Takikardi dari irama gallop
3) Tanda-tanda bendungan: ronki baa di paru (gagal jantung kiri) dan peningkatan JVP
4) Hepatomegali, edema (gagal jantung kanan)
5) Tanda perfusi perifer yang berkurang: rasa lelah, nadi kecil, urin berkurang
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis Banding
 Asma bronkial
 Payah jantung
 Sirosis hepatis
Pemeriksaan Penunjang
 Foto rontgen toraks: kardiomegali, tanda bendungan
 EKG: takikardi, gangguan irama, LVH, RVH
 Laboratorium: tes fungsi hati, fungsi ginjal, elektrolit, Hb, hematokrit
 Ekokardiografi
 Pemeriksaan hemodinamik, bila ada
Konsultasi
Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
Perawatan RS
Di ruang emergency sampai stabil atau di ruang perawatan intensif kardiovaskuler
Terapi
 Nonfarmakologis
Reassurance, istirahat atau tirah baring setengah duduk, makan porsi kecil dan pembatasan
cairan
 Farmakologis
Oksigen nasal, iv line, digitalis, diuretik bila edema paru, bisa dipakai morfin, vasodilator jika
diperlukan
Standar RS
Tipe C
Penyulit
 Kematian mendadak
 Intoksikasi digitalis
 Gangguan elektrolit dan asam basa/gas darah
 Gagal ginjal
Informed Consent
Perlu tertulis
Standar Tenaga
 Perawat terkatih kardiovaskuler
 Dokter umum
 Dokter spesialis penyakit dalam
 Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
Waktu Perawatan
 1 minggu untuk gagal jantung ringan/sedang
 Sampai dengan 1 bulan untuk gagal jantung berat
Masa Pemulihan
 Bergantung penyebab dasar
 Kurang lebih 2 minggu untuk gagal jantung ringan
Luaran
Bergantung penyebab dasar
PA
Autopsi/risalah rapat

Infark Miokard Akut


Kriteria Diagnosis
 Nyeri dada khas lamanya 20 menit atau lebih
 Perubahan EKG iskemis: gelombang Q, elevasi segmen ST, depresi/inverted gelombang, T
hiperakut
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis Banding
 Angina pektoris tidak stabil
 Disekan aorta
 Emboli paru
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium: konfirmasi dengan enzim
 Elektrokardiogram
 Foto rontgen toraks
 Pemantauan hemodinamika, hanya selektif atas indikasi
Konsultasi
Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
Perawatan RS
Rawat inap sesegera mungkin
Terapi
 Nonfarmakologis
1) Reassurance
2) Tirah baring
3) Oksigen
 Farmakologis
1) Trombolisis, bila masih dalam masa 6 jam dan tersedia obat, sesuai protokol
2) Aspirin
3) Penyekat beta, bila tidak ada kontraindikasi
4) Obat peredam nyeri: morfin/petidin
5) Vasodilator sesuai indikasi
 Pembedahan
Bila ada indikasi
Standar RS
Tipe C
Penyulit
 Henti jantung
 Syok kardiogenik
 Ruptur miokard
 Gagal jantung
 Disritmia dan blok
Informed Consent
Perlu tertulis pada tindakan invasif
Standar Tenaga
 Pearawat terlatih kardiovaskuler
 Dokter umum
 Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
Waktu Perawatan
10-14 hari bila tanpa penyulit, bergantung luasnya infark
Masa Pemulihan
2-3 bulan
Luaran
 Cukup baik bila infark kecil
 Kurang baik bila infark luas dengan penyulit
PA
Autopsi/risalah rapat

Penyakit Jantung Paru


Kriteria Diagnosis
 Ruwayat penyakit paru menahun/kronis atau PPOM
 Keluhan sesak bisa diserta tanda bendungan perifer
 Tanda pembesaran jantung kanan (pemeriksaan fisik, EKG, Rontgen)
 Tanda kelainan paru: emfisema, tanda-tanda obstruksi
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis Banding
 Kardiomiopati/gagal jantung kiri
 Perikarditis konstriktif
 Hipertensi pulmonal
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium: hb, hematokrit, darah tepi lainnua, gas darah
 Ekokardiografi
 Tes faal paru
Konsultasi
 Dokter spesialis penyakit jantung
 Dokter spesialis paru
Perawatan RS
Rawat inap bila ada payah jantung atau aritmia yang maligna
Terapi
 Nonfarmakologis
1) Oksigen
2) Istirahat, hindari aktifitas fisik yang memberatkan
3) Fisioterapi
 Farmakologis
1) Terutama untuk kelainan/penyakit dasar
2) Antibiotik untuk atasi infeksi
3) Mukolitik
4) Bronkodilator
 Pengobatan payah jantung
1) Diuretik
2) Digitalis
3) Vasodilator pada kasus dengan hipertensi
4) Antikoagulan bila ada emboli paru
 Pembedahan
Pada kasus tertentu seperti bronkiektasis atau emfisema bulosa yang besar
Standar RS
Tipe C
Penyulit
 Gagal jantung
 Gagal napas
Informed Consent
Tidak perlu
Standar Tenaga
 Perawat terlatih kardiovaskuler
 Dokter umum
 Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
 Dokter spesialis paru
Waktu Perawatan
Pada gagal jantung 1-2 minggu
Masa Pemulihan
Tidak bisa pulih
Luaran
PA
Autopsi/risalah rapat

Disritmia (Aritmia)
Yang terpenting adalah bradiaritmia dan takiaritmia
Kriteria Diagnosis
 Pusing, berdebar, lemah, pandangan gelap, bisa sampai pingsan, angina atau sesak napas
 Tana gangguan hemodinamis lain: tekanan darah menurun, perfusi berkurang
 Debar jantung pada bradiaritmia < 60/menit sedangkan pada takiaritmia >90/menit
Diagnosis Banding
 Bradiaritmia
 Blok AV
 Aritmia atrial dengan blok AV derajat tinggi
 Penyakit nodus sinus (SSS)
Pemeriksaan Penunjang
 EKG
 Pemantauan EKG dengan holter
 Laboratorium: terutama elektrolit essay digitalis
 Elektrofisiologi: untuk kasus tertentu
Konsultasi
Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
Perawatan RS
Perlu segera rawat inap
Terapi
Bradiaritmia
 Nonfarmakologis
Tirah baring, hentikan obat yang mungkin bisa menimbulkan bradiaritmia
 Farmakologis
1) Sulfas atropin, orsiprenalin, isoprenalin
2) Pembedahan: pemasangan alat pacu jantung tempore atau permanen
Takiaritmia
 Nonfarmakologis
Tirah baring
 Farmakologis
1) Takikardi supraventikel: verapamil, isoptin, digitalis
2) Fibrilasi atrium respons cepat: digitalis
3) Takikardi ventrikuler: xylocard, disopiramid, meksileletin
4) Penting dikoreksi defisit/ketidakseimbangan elektrolit dan/ gas darah
5) Defibrilasi (DC shock) bila hemodinamis terganggu atau obat gagal. Pada kasus tertentu
diatasi sesuai dengan pacu jantung
Standar RS
Tipe C. TipeA/B untuk pemasangan kateterisasi
Penyulit
 Payah jantung
 Infeksi
Informed Consent
Perlu tertulis untuk tindakan invasif
Standar Tenaga
 Perawat terlatih kardiovaskuler
 Dokter umum
 Doker spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
 Spesialis bedah jantung
Waktu Perawatan
2-4 minggu
Masa Pemulihan
Bergantung penyulit dan operasi
Luaran
 Kurang baik
 Bila operasi cukup memadai
PA
Autopsi/risalah rapat

AV blok
Kriteria Diagnosis
 Sinkop atau rear syncope, tanda perfusi serebri yang kurang
 Berdebar-debar
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis Banding
 Bradiaritmia
 Braditakiaritmia
Pemeriksaan Penunjang
 Foto toraks
 EKG: total AV blok
 Bila disertai tanda-tanda IMA: elektrolit, Hb, hematokrit, fungsi ginjal
Konsultasi
Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
Perawatan RS
Rawat inap di ruang emergensi atau intensif bila tidak stabil
Terapi
 Nonfatmakologis
Reassurance, tirah baring
 Farmakologis
Sulfas atropin
 Tindakan invasif
Pacu jantung temporer, bila penyebabnya IMA dan diduga bersifat sementar
 Pembedahan
Pacu jantung temporer untuk yang bersifat kronis
Standar RS
Tipe A/B
Penyulit
Infeksi
Informed Consent
Perlu tetulis untuk tindakan invasif dan pembedahan
Standar Tenaga
Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
Waktu Perawatan
Masa Pemulihan
Bergantung pada penyebabnya
Luaran
 Cukup baik pada kronis, bila dipasang pacu jantung permanen
 Baik bila IMA akut inferior
 Buruk bila IMA akut anterior
PA
Autopsi/risalah rapat

Anda mungkin juga menyukai