DOSEN PENGAMPU
OLEH:
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
A. Fungsi Direksi dan Dewan Komisaris
Berdasarkan Pasal 1 Angka 5 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseoran Terbatas (UUPT), Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh ataspengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan,
sesuai dengan maksud dantujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam
maupun di luarpengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Adapun fungsi dan
tugas pokok direksi, diantaranya:
1. Direksi wajib dengan iktikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas
pengurusan perseroan dengan tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan
seluruh pihak yang berkepentingan dengan aktivitas perseroan;
2. Mewakili perseroan, baik di luar pengadilan (perjanjian, kesepakatan, dll.) maupun di
dalam pengadilan. Tidak ada pihak lain yang dapat bertindak atas nama perseroan
kecuali diberikan kuasa oleh direksi yang berwenang;
5. Direksi senantiasa memelihara dan mengurus kekayaan perseroan secara amanah dan
transparan, jika diperlukan direksi membutuhkan persetujuan komisaris atau RUPS
dalam setiap pengambilan keputusannya. Untuk itu, direksi mengembangkan sistem
pengendalian internal dan sistem manajemen resiko secara terstruktural dan
komprehensif;
Dalam pasal 1 angka 6 UU PT, Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang
bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan
anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Fungsi dan tugas pokok dewan
komisaris, yaitu:
1. Melakukan pengawasan dengan iktikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan
perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan;
2. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas
tindakan pengurusan direksi yang mengakibatkan kerugian; dan
3. Telah memberikan nasihat kepada direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya
kerugian tersebut.
4. Direksi wajib memberikan keterangan kepada RUPS mengenai segala sesuatu yang
berkaitan dengan kepentingan perseroan;
5. Direksi menyelenggarakan RUPS tahunan atau RUPS lain yang dianggap perlu
(termasuk melakukan pemanggilan dan lain-lain);
D. Komisaris Independen
e. Memastikan resiko dan potensi krisis selalu diidentifikasikan dan dikelola dengan baik.
b. Perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas dan stakeholder yang lain.
Organ utama Perusahaan yang terdiri dari RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi,
mempunyai peran penting dalam pelaksanaan GCG secara efektif.
2. Dewan Komisaris
3. Direksi
Direksi merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan
perusahaan sesuai dengan anggaran dasar dalam rangka pencapaian visi dan misi
perusahaan yang dituangkan dalam RJPP dan RKAP. Anggota Direksi diangkat dan
diberhentikan oleh RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan
perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-
prinsip GCG.
REFERENSI
Adrian Sutedi. 2012. Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika
Pemerintah Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas. Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 106. Jakarta:
Sekretariat Negara.
https://pp-properti.com/gcg/struktur-gcg (diakses pada tanggal 22 Oktober 2019)
http://www.linknet.co.id/ind/corporate-governance/corporate-governance-structure (diakses
pada tanggal 22 Oktober 2019)