Anda di halaman 1dari 2

PROGRAM PENANGGULANGAN

DEMAM BERDARAH

No Dokumen :
No. Revisi : Ditetapkan Oleh
Kepala UPTD Puskesmas Nibong
UPTD SOP Tanggal Terbit:
Ns. Muslim, S.Kep.MKM
Puskesmas Halaman : NIP. 19771016 200701 1 003
Nibong
Pengertian Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang di tularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus yang sebelumnya telah
terinfeksi oleh virus Dengeu dari penderita DBD lainnya terutama menyerang
anak-anak, ditandai dengan panas tinggi, perdarahan dan dapat menimbulkan
kematian. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit yang dapat menimbulkan
wabah.

Tujuan 1. Menurunkan angka insidens kasus DBD sebesar 1/100.000 penduduk di


daerah endemis.
2. Tercapainya angka bebas jentik ( ABJ ) > 95 %.
3. Tercapai nya angka kematian DBD / CFR < 1 %.
4. Daerah KLB DBD < 5 %.
1. Meningkatkan prilaku hidup bersih sehat dan kemandirian terhadap
Kebijakan P2DBD.
2. Meningkatkan perlindungan Kesehatan masyarakat terhadap penyakit
DBD.
3. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program DBD.
4. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

Prosedur 1. Penemuan suspek penderita DBD baik aktif dan pasive di unit pelayanan
kesehatan dengan gejala tidak ada tanda kedaruratan dilakukan uji
Tourniquet dan dilakukan pemeriksaan laboratorium atau RDT.
2. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit ≤ 100.000/µl, penderita di
rujuk ke Rumah Sakit.
3. Selanjutnya dilakukan Penyelidikan Epidemiologi di wilayah penderita
dan apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan
dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu.
4. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit > 100.000/µl,penderita tidak
perlu di rujuk cukup dilakukan kontrol dan tetap dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi di wilayah penderita apabila memenuhi kriteria fogging
maka dilakukan pengasapan dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu.
1. Dan jika hasil negatif maka akan diberikan pengobatan sesuai
simptomatis.
2. Jika ditemukan penderita dengan tanda kedaruratan atau penderita dari
Rumah Sakit, PE dilaksanakan berdasarkan laporan dari RS ( S0 dan
hasil laboratorium )
3. Apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan dengan
2 siklus dengan interval 1 minggu.

Unit terkait 1. Dinas Kesehatan.


2. Rumah Sakit
3. UPTD Kesehatan/Puskesmas.
4. Pustu.
5. Poskesdes/Polindes.
Rekaman Histori

No Halaman Yang diubah Isi perubahan Diberlakukan tgl

Anda mungkin juga menyukai