Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA

DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)
KECAMATAN NIBONG
Email : puskesmas.nibong@gmail.com
Alamat : Jln. Simpang Paya – Leubok Reusep No. 14 Kec. Nibong HP. 0852 6114 6474

KERANGKA ACUAN PENEMUAN DAN PENANGANAN PENYAKIT DBD


PUSKESMAS NIBONG

I. PENDAHULUAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Sejak tahun
1968 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya
dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar
luasnya virus dengue dan nyamuk penularnya di berbagai wilayah Indonesia.
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit menular berbahaya yang penularannya melalui gigitan nyamuk
aedes aegypty. Nyamuk Aedes Aegypty banyak berkembang biak di tempat – tempat yg tergenang air sehingga
penyakit DBD banyak terdapat di musim penghujan dan daerah-daerah perkotaan dan pemukiman kumuh.
Biasanya penyakit ini menyerang pada pagi hari dan sore hari. Prevalensi penyakit DBD lebih banyak terjadi pada
anak usia sekolah, dan penyakit ini termasuk penyakit menular melalui gigitan nyamuk dari penderita kepada
orang yg sakit.

II. Latar Belakang


Di Sulawesi Selatan, menurut laporan dari Subdin P2&PL tahun 2003, jumlah kejadian penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) pada 26 kab./kota sebanyak 2.636 penderita dengan kematian 39 orang (CFR= 1,48 %),
disamping itu pula jumlah kejadian luar biasa (KLB) sebanyak 82 kejadian dengan jumlah kasus sebanyak 495
penderita dan kematian 19 orang (CFR=3,84%). Bila dibandingkan dengan kejadian KLB Demam Berdarah
Dengue Tahun 2002 maka jumlah kejadian mengalami peningkatan sebesar 1,60 kali, jumlah penderita meningkat
sebesar 4,21 kali dan jumlah kematian meningkat 1,97%.Kasus DBD di Sulawesi Selatan pada tahun 2008
kategori tinggi pada Kab. Bone, Bulukumba, Pinrang, Makassar dan Gowa (217-668 kasus), sedangkan
kabupaten/ kota yang tidak terdapat kasus DBD yaitu Kab. Luwu Utara, Tator, Enrekang, Maros, Jeneponto
dan Selayar,. CFR DBD di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 0,83. Sedangkan pada Kab./ kota tertinggi
yaitu di Luwu Utara (14,29), menyusul Maros (13,33), Pinrang (3,42), Sidrap (1,61), kemudian Wajo, Makassar,
Parepare, Gowa dan Bone masing-masing di bawah 1,5.
Kasus DBD di Kecamatan Maritengngae merupakan kasus yg endemis karena setiap tahun terjadi
kejadian Kasus DBD. Pada Tahun 2012 terdapat 15 kasus DBD, pada tahun 2013 terjadi peningkatan kasus
sebanyak 49 kasus.pada tahun 2014 terjadi penurunan sebanyak 22 kasus dan pada tahun 2015 januari sampai
september terjadi penurunan,ada 9 kasus.
Penemuan dan penanganan kasus DBD di Kecamatan Maritengngae sejalan dengan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) tingkat puskesmas dilaksananakan untuk menurunkan prevalensi Kasus DBD.
III. Tujuan kegiatan
1. Umum
Menurunkan Prevalensi penyakit DBD di Kec. Maritengngae
2. Khusus
a. Meningkatkan Angka Bebas Jentik.
b. Mencegah terjadinya penularan Kasus DBD.
c. Menentukan jenis tindakan penanggulangan fokus yang akan dilakukan.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian


No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
- Melakukan Pemeriksaan Jentik di lokasi
1. PE DBD kejadian
- Mencari penderita / tersangka DBD lain
disekitar rumah penderita
- Pemberian Bubuk Abate

2. PENANGULANGAN DBD - Melakukan Penyuluhan Setiap melaksanakan


Penjelidikan Epidemologi dirumah penderita
dan sekitar rumah penderita / tersangka
DBD.
3. JUMANTIK
- Melakukan pemeriksan / pemantauan jentik
di Kelurahan Rijang Pittu
V. Cara melaksanakan kegiatan dan sasaran
A. Cara melaksanakan kegiatan
1. Pelaksanaan kegiatan PE dilakukan melalui kunjungan rumah sejauh 100 m
dari rumah penderita.
-Pemberian bubuk abate dirumah penderita dan sekitar rumah
penderita 2.Penyuluhan dilaksanakan pada saat melaksanakan
kegiatan PE dirumah penderita. 3.Jumantik dilaksanakan di
Kelurahan Rijang Pittu
B. Sasaran
1. Masyarakat
2. Rumah
3. Tidak ditemukan penderita baru DBD atau suspek DBD

C. Rincian Kegiatan, Sasaran Khusus, Cara melaksanakan Kegiatan

VI Jadwal pelaksanaan kegiatan

No B U LAN
Kegiatan Pokok Sasaran
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. PE DBD MASYARAKAT v v v v v v v v v v v v

2. PENYULUHAN DBD MASYARAKAT v v v v v v v v v v v v

RUMAH v v
3. JUMANTIK

VII Evaluasi pelaksaan kegiatan dan pelaporan

-Evaluasi dilaksanakan setelah melaksanakan kegiatan PE dengan pelaporan


hasil-hasil yg dicapai pada bulan tersebut.
-Kegiatan penyuluhan dilaksanakan setiap melaksanakan PE DBD.
-Jumantik dilaksanakan untuk menurunkan kasus penderita DBD.

VIII. Pencatatan dan pelaporan


Pencatatan dan pelaporan Kasus DBD di laksanakan setiap minggu dan
setiap bulan sesuai dengan Lap. Mingguan dan laporan bulanan sesuai jadwal
pelaksanaan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai