I. LATAR BELAKANG Dasar Hukum - Perarturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014 Tentang Upaya Perbaikan Gizi II. KEGIATAN YANG Uraian Kegiatan DILAKSANKAN Pemantauan status gizi merupakan sarana untuk menemukan kasus gizi buruk BB/U,BB/TB dan TB/U di wilayah puskesmas. Dengan meningkatnya atau terpenuhinya target balita tertimbang 100% , maka kasus gizi buruk bisa terdeteksi dan ditemukan sedini mungkin. III. MAKSUD DAN Maksud TUJUAN Untuk medeteksi secara dini status gizi Tujuan - Peningkatan tingkat partisipasi masyarakat di posyandu (D/S) 90% - Ditemukan kasus gizi buruk BB/U, BB/TB, TB/U dan dengan tanda klinis - Diketahuinya status gizi balita - Diketahuinya arah pertumbuhan balita IV. INDIKATOR Output : KINERJA - Penemuan kasus gizi buruk - Ditemukan balita yang mengalami gangguan pertumbuhan - Peningkatan status gizi balita V. SASARAN Balita VI. CARA 1. Menyiapkan alat ukur 2. Menyiapkan format pendataan dan pelaporan PELAKSANAAN 3. Menetapkan jadwal pelaksanaan 4. Menyiapkan standar baku 5. Koordinasi lintas sektoral dan lintas program 6. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan/ panjang badan - Berat badan ditimbang menggunakan timbangan digital dengan tingkat ketelitian 0,1 kg. - Panjang badan diukur menggunakan length board dengan tingkat ketelitian 0,1 cm. - Tinggi badan diukur menggunakan microtoise dengan tingkat ketelitian 0,1 cm. 7. Pencatatan hasil pengukuran 8. Pengolahan data hasil penimbangan dan pengukuran 9. Pelaporan hasil pengolahan data. VII. TEMPAT Di Posyandu PELAKSANAAN
VIII. PELAKSANAAN - Petugas Gizi Puskesmas
- Bidan Desa DAN PENANGGUNG - Kepala Puskesmas JAWAB KEGIATAN IX. JADWAL KEGIATAN Bulan Agustus X. BIAYA -