Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN SYOK

ANAFILAKTIK
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/ 2
Abang Darmawansyah, S.K.M, M.Kes
Puskesmas Sungai Kakap NIP. 19751102 200012 1 002

Syok anafilaktik adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang berlebihan


1. Pengertian terhadap masuknya protein/ zat asing ke dalam tubuh.

Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah penanganan syok


2. Tujuan anafilaktik dalam rangka peningkatan mutu kinerja di Puskesmas
Kecamatan Kemayoran.

3. Kebijakan SK kepala Puskesmas tentang Jenis-jenis Pelayanan Puskesmas

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer.
2. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Edisi I 2013, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta : 2013.

3. Alat dan Bahan 1. Tabung oksigen


2. Tensimeter
3. Adrenalin ampul
4. Dexamethason vial
5. Jarum suntik disposable 2,5 ml, 3 ml
6. Ambulan ( jika dirujuk )

4. Prosedur/ langkah- 1. Hentikan pemberian obat/ antigen penyebab.


langkah Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala
(trendelenburg).
2. Berikan Oksigen 3-5 L/menit.
3. Pasang infus dengan cairan plasma expander (Dextran). Jika cairan
tersebut tidak tersedia, Ringer Laktat (RL) atau NaCl fisiologis dapat
diberikan sebagai cairan pengganti sampai tekanan darah kembali
optimal dan stabil.
4. Adrenalin : 0,3-0,5 ml dari larutan 1 : 1000 IM, dapat diulangi 5-10
menit.
Jika tidak respo, diberikan Adrenalin 0,1-0,2 ml dilarutkan dalam 10
ml larutan NaCl fisiologis diberikan secara IV perlahan-lahan.
5. Aminofilin : 250 mg diberikan perlahan-lahan selama 10 menit IV,
dilanjutkan 250 mg lagi melalui drip infus bila dianggap perlu,
diberikan apabila bronkospasme belum hilang dengan pemberian
adrenalin.
6. Antihistamin : Difenhidramin HCl 5-20 mg IV
7. Kortikosteroid : Deksametason 5-10 mg IV, Hidrokortison 100-250mg
IV.
8. Resusitasi Kardio Pulmoner (RKP), seandainya terjadi henti jantung
(cardiac arrest).

9. Jika syok sudah teratasi, penderita diawasi / diobservasi selama kurang


lebih 4 jam
10. Penderita yang tidak membaik dirujuk ke RS terdekat dengan
pengawasan tenaga medis.
11. Setiap tindakan dicatat dalam rekam medis pasien.

5. Diagram Alir/Bagan
Alir

6. Hal-hal yang perlu Setiap tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien harus
diperhatikan diinformasikan kepada pasien dan harus mendapat persetujuan dari pasien
dan atau keluarga pasien
7. Unit terkait
Poli gigi, poli umum, IGD
8. Dokumen Terkait Rekam Medis Pasien
Buku Register Kunjungan Poli gigi

9. Rekam Historis
Perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai berlaku

Anda mungkin juga menyukai