Anda di halaman 1dari 7

Keunikan Tradisi Dan Budaya Khas Korea Selatan

Chefa 6 Juni 2018

Keunikan Tradisi Dan Budaya Khas Korea Selatan


Setiap suatu negera terdapat tradisi dan budaya unik yang menarik para wisatawan untuk
berkunjung ke negara tersebut. Korea Selatan mempunyai ketertarikan tersendiri akan tradisi
dan budaya yang khas untuk memikat wisatawan dari luar untuk melancong ke negeri gingseng
ini. Berikut Keunikan Tradisi Dan Budaya Khas Korea Selatan yang menarik untuk disimak,
sebagai berikut :

Tradisi Dan Budaya Khas Korea Selatan

Keunikan Tradisi Dan Budaya Khas Korea

Tradisi Unik Korea Selatan

Makan Gurita Hidup-hidup (Nakji)


Nakji

Masyarakat Korea menyebut dengan istilah Nakji. Gurita hidup akan dipotong secara kecil dan
disajikan dalam bentuk yang sudah dipotong-potong dan ditaburi dengan biji wijen, biasanya
tentakel-tentakel dari gurita tersebut masih bergerak-gerak. Cara makan yang sangat khas dari
warga Korea saat menyantap hidangan ini adalah dengan menyeruputnya.

Public Sauna Unik

Public Sauna Unik

Korea Selatan memiliki tempat pemandian umum dan sauna yang buka 24 jam dan memunyai
area cukup untuk tidur. Sehingga banyak orang Korea yang apabila terlalu malam dan tidak
dapat jadwal transportasi publik di malam hari, mereka akan mencari tempat tidur semacam ini.
Mereka menyebutnya sebagai Jjimjilbangs. Tempat seperti ini juga menyediakan berbagai
macam snacks, ramen, dan minuman khasnya, yaitu Shikhye (ice cold sweet rice drink).

Jajan Street-Food Jam 04 Pagi

Jajan Street-Food Jam 04 Pagi


Karena orang korea kerap hang-out hingga dini hari, mereka pun menjadi lapar. Adalah jajanan
di pinggir jalan jadi tujuan mereka. Jajanan pinggir jalan di Korea Selatan biasanya dijual di
mobil-mobil terbuka dan mereka menyediakan meja dan kursi atau dijual di tenda-tenda.
Makanan yang dijual juga cukup mengguggah selera, seperti panekuk daun bawang (Pajeon),
Tempura, Kimbap, atau Tteokbokki.

Anniversary Setiap 100 Hari

Anniversary Setiap 100 Hari

Pasangan muda di Korea selalu merayakan hari jadian mereka setiap 100 hari sekali. Untuk
menunjukkan pada orang-orang kalau mereka adalah sepasang kekasih, biasanya mereka
mengenakan atribut yang sama, entah itu couple tee, sepatu yang sama, atau mungkin sweater
yang serupa.

Saat merayakan anniversary, mereka biasanya memberikan hadiah ke pasangan mereka.


Membuat atau membeli kue yang dilengkapi dengan lilin yang menunjukkan jumlah hari jadian
mereka juga biasa jadi tradisi pasangan-pasangan muda di Korea.

Festival Lumpur

Boryeong Mud Festival


Di negeri Ginseng tersebut, main lumpur sudah menjadi tradisi. Bahkan, banyak tempat yang
punya lahan lumpur besar. Masyarakat di sana percaya bahwa lumpur memang bagus untuk
kulit. Tidak mengherankan jadinya, orang-orang di sana membikin festival untuk
memeriahkannya.

Festival yang dibikin oleh perusahaan komestik lokal. Boryeong Mud Festival. Sejak 1998
sudah dikenal dan menjadi daya tarik wisata. Festival ini diadakan selama dua minggu pada
bulan Juli.

Budaya Khas Korea Selatan

Budaya Perkawinan

Budaya Perkawinan di Korea

Kebudayaan garis keluarga di Korea adalah berdasarkan atas sistem Patrilinial. Pria memegang
peranan penting dalam kesejahteraan keluarga dan diwajibkan untuk bekerja. Budaya
perkawinan Korea juga sangat menghormati kesetiaan.

Para janda, jika suami mereka mati muda, tidak dizinkan menikah lagi dan harus mengabdikan
hidupnya untuk melayani orang tua dari suaminya. Begitu juga yang terjadi pada seorang duda
yang harus melayani orang tua dari istrinya walaupun istrinya\ tersebut mati muda.

Budaya Makanan
Kimchi

Di setiap sesi makan, ketidakb eradaan kimchi akan memberikan kesan tidak
lengkap. Kimchi adalah suatu makanan yang biasanya merupakan sayuran yang rendah kalori
dengan kadar serat yang tinggi (misalnya bawang, kacang panjang, selada, dan lain-lain) yang
dimasak sedemikian rupa dengan bumbu dan rempah-rempah sehingga menghasilkan rasa
yang unik dan biasanya pedas.

Hal yang membuat kimchi menjadi makanan yang spesial ada banyak faktornya. Asal mula
kimchi pada awalnya dibuat oleh permaisuri dari Raja Sejong sebagai hidangan untuk perayaan
Sesi.

Adat Istiadat, Kesenian Dan Bahasa Korea

Ada sebuah tradisi / kebiasaan yang cukup terkenal di Korea. Tradisi ini dinamakan “Sesi
Custom”. Tradisi sesi dilaksanakan sekali setiap tahun. Sesi adalah sebuah tradisi untuk
mengakselerasikan ritme dari sebuah lingkaran kehidupan tahunan sehingga seseorang dapat
lebih maju di lingkaran kehidupan tahun berikutnya.

Jeongak Korean Music


Musik di Korea Selatan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu musik Jeongak dan musik
Minsogak. Musik jeongak atau yang biasa disebut musik istana adalah musik yang dahulu hanya
dimainkan atau dipentaskan oleh masyarakat kelas atas. Sedangkan musik minsogak adalah
musik yang biasa dimainkan oleh kebanyakan rakyat Korea dan tidak memandang siapa yang
memainkannya.

Tarian tradisional Korea

Tarian tradisional yang cukup terkenal di Korea antara lain cheoyongmu (tarian topeng),
hakchum (tarian perang), dan chunaengjeon (tarian musim semi) yang ditarikan sebagai tanda
terima kasih kepada dewa Irwolseongsin dan dewa Sancheonsin atas panen yang berhasil.

Hanok

Rumah tradisional Korea disebut Hanok. Hanok biasanya terdiri dari bagian dalam (anchae),
bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang), dan ruang pelayan
(haengrangbang). Masyarakat tradisonal Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi.
Hangul

Bahasa yang digunakan di Korea adalah bahasa Korea. Penulisan bahasa Korea dinamakan
Hangul. Hangul diciptakan oleh Raja Sejong pada abad ke 15. Hangul terdiri dari 10 huruf vokal
dan 14 konsonan yang bisa dikombinasikan menjadi banyak sekali huruf-huruf dalam bahasa
Korea. Hangeul sangat mudah dibaca dan dipelajari. Hangeul juga dianggap sebagai bahasa
tulisan yang paling sistematik dan scientific di dunia.

Anda mungkin juga menyukai