Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PELAYANAN

OPERASIONAL
SYOK ANAFILAKTIK
No. Dokumen :

No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :1
PUSKESMAS Hj. Tuti Romayati.SKM,MM
CIPONGKOR Nip. 197002141989032001
1. Pengertian Syok anafilaktik adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang
berlebihan terhadap masuknya protein/ zat asing ke dalam tubuh.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah penanganan
syok anafilaktik dalam rangka peningkatan mutu kinerja di
Puskesmas Kecamatan Kemayoran .
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kecamatan Kemayoran tentang Jenis
Layanan di Puskesmas Kecamatan Kemayoran.
4. Referensi a.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
b.Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Edisi I 2013, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
: 2013.
5. Alat dan bahan
6. Prosedur a. Petugas menghentikan pemberian obat/ antigen penyebab.
b. Petugas membaringkan penderita dengan posisi tungkai lebih
tinggi dari kepala (trendelenburg).
c. Petugas memberikan Oksigen 3-5 L/menit.
d. Petugas memasang infus dengan cairan plasma expander
(Dextran). Jika cairan tersebut tidak tersedia, Ringer Laktat
(RL) atau NaCl fisiologis dapat diberikan sebagai cairan
pengganti sampai tekanan darah kembali optimal dan stabil.
e. Adrenalin : 0,3-0,5 ml dari larutan 1 : 1000 IM, dapat diulangi
5-10 menit.
Jika tidak respo, diberikan Adrenalin 0,1-0,2 ml dilarutkan
dalam 10 ml larutan NaCl fisiologis diberikan secara IV
perlahan-lahan.
f. Aminofilin : 250 mg diberikan perlahan-lahan selama 10 menit
IV, dilanjutkan 250 mg lagi melalui drip infus bila dianggap
perlu, diberikan apabila bronkospasme belum hilang dengan
pemberian adrenalin.
g. Antihistamin : Difenhidramin HCl 5-20 mg IV
h. Kortikosteroid : Deksametason 5-10 mg IV, Hidrokortison 100-
250mg IV.
i. Resusitasi Kardio Pulmoner (RKP), seandainya terjadi henti
jantung (cardiac arrest).
j. Jika syok sudah teratasi, penderita diawasi / diobservasi
selama kurang lebih 4 jam
k. Penderita yang tidak membaik dirujuk ke RS terdekat dengan
pengawasan tenaga medis.
Setiap tindakan dicatat dalam rekam medis pasien.
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait UGD
10. Dokumen
terkait
11. Rekaman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai