Program keahlian Teknik Kendaraan Ringan| Silabus – Sistem Kemudi dan Suspensi
Model Kurikulum 2013
Program keahlian Teknik Kendaraan Ringan| Silabus – Sistem Kemudi dan Suspensi
Model Kurikulum 2013
Program keahlian Teknik Kendaraan Ringan| Silabus – Sistem Kemudi dan Suspensi
Model Kurikulum 2013
Program keahlian Teknik Kendaraan Ringan| Silabus – Sistem Kemudi dan Suspensi
TEKNOLOGI DAN REKAYASA
OLEH :
RICKY HIDAYAT
NIM : 5173121026
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas / Semester : XI / 3
Pertemuan ke- :1
Fungsi sistem kemudi ialah untuk mengatur arah laju kendaraan sesuai dengan kemauan
dengan cara membelokkan roda-roda depan. Apabila roda kemudi atau steering wheel diputar,
steering mainshaft akan teruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering gear ini akan
memperbesar tenaga putar sehingga menghasilkan momen yang lebih besar untuk
menggerakkan roda depan melalui steering linkage.
Pada dasarnya system kemudi ini dibedakan menjadi dua yakni :
Pada Sistem kemudi ini prinsip kerjanya dengan terjadinya dorongan minyak yang dipompa
oleh van pump yang digerakkan oleh mesin melalui belt atau motor listrik untuk jenis EPS
(electronic power steering).
Penggunaan power steering memberikan keuntungan yaitu :
– Mengurangi daya pengemudian ( steering effort )
– Kestabilan yang tinggi selama pengemudian
1. Recirculating ball
Cara kerjanya yaitu pada saat pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang
dihubungkan dengan roda kemudi akan langsung membelok. Di ujung poros utama kerja dari
gigi cacing dan mur pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga dan memindahkan gerak
putar dari roda kemudi ke gerakan mundur maju lengan pitman atau pitman arm.
Lengan-lengan penghubung (linkage), mulai dari batang penghubung ( relay rod ), tie rod,
lengan idler ( idler arm ) dan lengan nakel arm dihubungkan dengan ujung pitman arm.
Sambungan tersebut memindahkan gaya putar dari kemudi ke roda-roda depan dengan
memutar ball joint pada lengan bawah ( lower arm ) dan bantalan atas untuk peredam kejut.
Kemudi jenis rack and pinion ini jauh lebih efisien untuk pengemudi agar mengendalikan roda-
roda depan. Pinion yang disambungkan dengan poros utama kemudi melalui poros
intermediate, berkaitan dengan rack.
A. STEERING COULUMN
Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama. Steering column terdiri
dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear, dan column tube yang
mengikat main shaft ke body. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan
roda kemudi diikatkan ditempat tersebut dengan sebuah mur.
Steering column juga adalah mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari
pengemudi pada saat tabrakan.
B. STEERING GEAR
Steering gear tidak hanya berfungsi agar mengarahkan roda depan, tapi dalam waktu yang sama
juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi lebih
ringan. Maka dari itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut perbandingan steering
gear, serta biasanya perbandingannya sekitar antara 18 sampai dengan 20 : 1.
Perbandingan yang semakin besar akan mengakibatkan kemudi menjadi semakin ringan, tetapi
jumlah putarannya akan bertambah banyak, untuk sudut belok yang sama.
Pada tipe yang pertama, biasa digunakan pada mobil komersil (penumpang) ukuran sedang
sampai besa. Sedangkan tipe yang kedua, biasa kita temukan pada mobil penumpang ukuran
kecil hingga berukuran sedang.
C. STEERING LINKAGE
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang akan meneruskan tenaga gerak dari steering gear
ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan
menuju roda-roda depan dengan sangat tepat setiap waktu. Ada beberapa tipe steering linkage
dan konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut. Bentuk yang tepat sangat
mempengaruhi stabilnya pengendaraan.
1. Steering wheel
Steering wheel atau roda kemudi berfungsi untuk membelokkan roda depan dengan cara
diputar.
2. Steering mainshaft
Steering mainshaft atau poros utama kemudi berfungsi untuk menyambungkan atau sebagai
tempat roda kemudi dengan steering gear.
3. Pitman Arm
Pitman arm meneruskan gerakan gigi kemudi ke relay rod atau drag link. Berfungsi untuk
merubah gerakan putar steering column menjadi gerakan maju mundur.
4. Relay Rod
Relay rod dihubungkan dengan pitman arm dan tie rod end kiri serta kanan. Relay rod ini
meneruskan gerakan pitman arm ke tie rod
5. Tie Rod
Ujung tie rod yangberulir dipasang pada ujung rack pada kemudi rack end pinion, atau ke dalam
pipa penyetelan pada recirculating ball, dengan demikian jarak antara joint- joint dapat disetel.
6. Tie Rod End ( Ball Joint )
Tie rod end dipasanglkan pada tie rod untuk menghubungkan tie rod dengan knuckle arm, relay
roda dan lain-lain.
7. Knuckle arm
Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau drag link ke roda depan melalui steering knuckle.
8. Steering knuckle
Steering knuckle untuk menahan beban yang diberikan pada roda-roda depan dan berfungsi
sebagai poros putaran roda. Berputar dengan tumpuan ball joint atau king pin dari suspension
arm
9. Idler arm
Pivot dari idler arm dipasang pada body dan ujung lainnya dihubungkan dengan relay rod
dengan swivel joint. Arm ini memegang salah satu ujung relay rod dan membatasi gerakan
relay rod pada tingkat tertentu.
C. POWER STEERING
Demi menunjang kenyamanan berkendara, sekarang Power Steering adalah sebuah sarana
yang semakin umum dijumpai pada sistem kemudi setiap mobil. Jika jaman dulu seorang
pengemudi membutuhkan tenaga ekstra untuk membelokan kemudi, kini dengan keberadaan
Power Steering pengemudi bahkan dapat membelokan kemudi hanya dengan menggunakan
satu tangan.
Seperti komponen lain pada umumnya, Power Steering pun juga memerlukan perawatan untuk
menjaga kondisinya agar tetap dapat berfungsi dengan lancar. Akan tetapi tidak semua
pengemudi memahami bahwa merawat Power Steering diawali dari cara mengemudi yang
benar. Kelalaian dalam menggunakannya dapat memperpendek umur serta mengakibatkan
kerusakan. Gejala kerusakan yang tidak segera ditangani pun harus ditebus dengan biaya
perbaikan yang cukup mahal.
Walaupun perawatan antara Power Steering mobil yang satu dengan lainnya tidaklah jauh
berbeda, akan tetapi ada pula perawatan spesifik yang perlu disesuaikan dengan jenis Power
Steering yang menunjang sistem kemudi mobil. Untuk itu pahami terlebih dahulu
perbedaannya. Sejauh ini ada 3 jenis Power Steering yang umum digunakan, yaitu :
Power Steering jenis ini menggunakan pompa hidrolis yang berisi oli berfungsi untuk
meningkatkan tenaga yang mendorong roda untuk membelok ke kiri atau menuju kanan saat
pengemudi memutar setir. Power Steering Hidrolis merupakan jenis Power Steering yang
paling banyak digunakan, dua diantaranya adalah Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza.
Power steering jenis ini menggunakan perpaduan pompa hidrolik dan motor listrik (dinamo)
untuk dapat menghasilkan tekanan pada pompa hidrolik. Penggunaan Power Steering Semi
Hidrolik ini dapat dijumpai pada mobil Mercedes Benz A Class.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
a. Pendahuluan
1. Berdoa dan salam pembuka
2. Penyampaian rencana pembelajaran
3. Pemusatan perhatian pada sistem kemudi melalui tanya jawab
b. Kegiatan inti
1. Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa
selama pembelajaran
2. Pengenalan materi sistem kemudi
3. Penjelasan singkat mengenai pengertian,konstruksi serta cara kerja dari
sistem kemudi
4. Memberikan materi belajar mengenai sistem kemudi
5. Membagi siswa dalam 2 kelompok dan mendistribusikan tugas untuk
membuat makalah mengenai jenis-jenis sistem kemudi
6. Memberikan setiap kelompok petunjuk dalam mencari materi atau
referensi tugas
7. Menyampaikan tanggal akhir pengumpulan tugas untuk dipresentasikan
c. Penutup
1. Memberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang belum
jelas
2. Berdoa dan salam penutu
G. PENILAIAN
I. ESSAY
1. Sebutkan komponen-komponen dari tipe steering linkage untuk suspensi independen: tipe
recirculating ball dan tipe rack and pinion (min 3)!
2. Sebutkan keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari penggunaan sistem kemudi yang
menggunakan power steering!
3. Jelaskan tujuan penggunaan feeler gauge pada pemeriksaan steering gear!
4. Jelaskan fungsi vane pump pada power steering!
5. Sebutkan nama komponen a, b, dan c …, … dan …
b c
Kunci Jawaban
1.– Tipe recirculating bal : Relay rod, tie rod, idle arm
– Tipe rack and pinion : Rack end, tie rod end, rack
2. Keuntungan power steering:
Mengurangi usaha pengemudian
Menyesuaikan pada tingkat tertentu bila kendaraan bergerak dari medium sampai
kecepatan tinggi
3. Maksud penggunaan feeler gauge:
Memeriksa celah poros sektor bagian atas dan tutup sektor
Memeriksa celah baut penyetelan sektor denga poros sektor
4. Vane pump berfungsi membangkitkan tekanan hidraulis fluida pada tangki reservoir.
5. Nama komponen :
a. Rack end
b. Pinion
c. Rack
Lembar kerja.( Job Sheet).
1. Tujuan Pembelajaran.
a. Mengenal jenis/tipe sistem kemudi.
b. Mengetahui komponen-komponen sistem kemudi
c. Memahami cara kerja sistem kemudi.
d. Dapat melakukan pembongkaran dan pemasangan komponen sistem kemudi.
e. Dapat melakukan penyetelan pada sistem kemudi.
2. Alat dan bahan.
a. Alat kerja.
Alat angkat (dongkrak).
Penyangga (stand).
Alat-alat tangan (hand tools).
Kunci roda.
Bak plastic.
Kuas.
Pistol dan selang udara.
Kunci momen
b. Alat keselamatan kerja.
Kaca mata kerja.
Kaos tangan.
Sepatu kerja.
Vender cover.
c. Bahan kerja.
Kertas gosok.
Oli.
Vet.
Kain lap.
d. Media kerja.
Mobil atau car trainer.
(spesifikkasi : sistem kemudi rak and pinion).
Mobil atau car trainer.
(spesifikasi : sistem kemudi circulating ball).
3. Keselamatan Kerja
a. Gunakan alat keselamatan kerja yang memadai.
b. Dilarang bekerja di bawah mobil tanpa penyangga yang baik (periksa kestabilannya
sebelum bekerja).
4. Langkah kerja.
a. Persiapan.
Berdo`alah sebelum muali bekerja.
Siapkan alat, bahan dan media yang akan digunakan.
Bersihkan tempat yang akan digunakan untuk bekerja.
b. Mengangkat kendaraan.
Pemeriksaan Dudukan
Lengan Idler Periksa bantalan gesek ( bush ),
poros lengan idler, pegas
penekan kemungkinan
retak, macet dan jika kita
menggerakkannya terasa
berat maka harus diganti.
Pemasangan komponen.
Pembongkaran :
Lepas klem sambungan kemudi, beri tanda pada klem
dengan rumah kemudi.
Lepas mur pengikat lengan pitman, perhatikan tandanya
bila tidak ada beri tanda.
Keluarkan oli pelumas roda gigi kemudi.
Lepas mur pengunci penyetel poros sector.
Lepas tutup poros sektor, putar baut penyetel sektor
searah jarum jam, perhatikan paking jangan sampai
jatuh.
Keluarkan baut penyetel poros sector.
Posisikan roda gigi sektor ditengah roda gigi mur
kemudi, keluarkan poros sector.
Kendorkan mur pengunci baut penyetel tegangan
bantalan batang kemudi.
Buka baut penyetel tegangan bantalan batang kemudi,
perhatikan posisi bantalan peluru bagian depan.
Keluarkan unit baut kemudi, perhatikan posisi bantalan
peluru belakang.
Bersihkan semua bagian – bagian yang dibongkar.
Pemeriksaan
3. Mur kemudi
4. Bantalan peluru
KESELAMATAN KERJA
- Hati-hati sewaktu mengidentifikasi/membongkar/memasang komponen sistem
kemudi,jangan sampai jatuh
- Hindarkan tumpahan oli pada lantai.
DASAR TEORI
...........................................................................
............................................................................ dst
LANGKAH KERJA
Medan , ,,,,2019
TDT
(Nama siswa)
Lembar penilaian psikomotor peserta didik :
NILAI
BAIK CUKUP SEDANG
ASPEK YANG DINILAI
SKOR : 3 SKOR : 2 SKOR : 1
JUMLAH
NILAI AKHIR JUMLAH :
RICKY HIDAYAT
NIM. 5173121026