Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

Upaya Penderita Hipertensi Dalam Pencegahan Komplikasi

Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Lawang

Disusun Oleh :

Marita Halimatus Sa’diyah

1401200059

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

PRODI D-III KEPERAWATAN LAWANG

TAHUN 2016
BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian dan manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang

Hipertensi atau darah tinggi merupakan penyakit degeneratif yang

sampai saat ini menjadi masalah khususnya di negara-negara berkembang

termasuk Indonesia. Angka kejadian hipertensi di Indonesia cukup tinggi bahkan

penyakit hipertensi termasuk 10 jenis penyakit penyebab kematian terbanyak di

Indonesia. (Widharto, 2009)

Secara umum hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,

dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya

resiko komplikasi terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, dan kerusakan

ginjal. Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection,

Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JIVC) sebagai tekanan yang

lebih tinggi dari 149/90 mmHg dapat diklasifikasikan sesuai derajad

keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah normal tinggi sampai

hipertensi maligna.

Menurut World Health Organization (WHO) 2011 dalam (Soemitro, Commented [F1]: Dicarikan data yang terbaru, utk thn 2014-
2016

2014), Secara global, hampir satu miliar orang menderita tekanan darah tinggi

(hipertensi), dari dua per tiga negara berkembang. Dan tiap tahun hampir delapan

juta orang meninggal akibat hipertensi di seluruh dunia dan hampir 1,5 juta orang

setiap tahun meninggal akibat hipertensi di Wilayah Tenggara Asia.


Menurut American Heart Association (AHA), penduduk amerika yang

berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5

juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya.

Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-

masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya (Kemenkes RI,

2013).

Data kesehatan Indonesia tahun 2011, menunjukan bahwa kasus

penderita hipertensi yang menjalani rawat jalan di rumah sakit di Indonesia pada

tahun 2010 terdapat 80.615 orang, dengan prevalensi pada laki- laki sebesar

43,99% dan pada perempuan sebesar 56,01% dari total kasus baru.

Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, prevalensi tekanan

darah pada penduduk umur 18 tahun ke atas tahun 2007 di Indonesia sebesar

31,7%. Menurut provinsi, prevalensi hipertensi tertinggi di Kalimantan Selatan

sebesar 39,6% dan terendah di Papua Barat sebesar 20,1%. Sedangkan jika

dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 5,9% dari 31,7%

menjadi 25,8%. Penurunan ini bisa terjadi berbagai macam faktor, seperti

pengukuran alat tensi yang berbeda, masyarakat yang sudah mulai sadar akan

bahaya penyakit hipertensi. Prevalensi tertinggi di Provinsi Bangka Belitung

sebesar 30,9% dan Papua yang terendah sebesar 16,8%. Prevalensi hipertensi di

Indonesia yang dapat kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4%, yang

terdiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5%. Jadi, ada

0,1% yang minum obat sendiri. Secara nasional 25,8% penduduk Indonesia

menderita penyakit hipertensi. Jika saat ini penduduk Indonesia sebesar


252.124.458 jiwa maka terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi.

Prevalensi tersebut jauh lebih tinggi dibanding Singapura sebesar (27,3%),

Thailand sebesar (22,7%), dan Malaysia sebesar (20%) (Depkes, 2013).

Menurut penelitian Rahajeng Ekowati, Tuminah Sulistyowati (2009)

dalam Prevalensi Hipertensi dan Determinannya Indonesia di Jawa Timur

Proporsi kasus hipertensi yang telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan dan/atau

minum obat sebanyak (20,1%).

Sedangkan, komplikasi hipertensi di Jawa Timur pada tahun 2013

menunjukkan pada kasus komplikasi diantaranya pada penyakit jantung koroner

(1,4%), gagal ginjal kronis 0,3%), dan stroke (15%). (Riskesdas, 2013)

Data yang diperoleh dari survey pendahuluan pada tanggal 3

desember 2016 di Puskesmas Lawang pada 3 bulan terahir yaitu bulan September

– November didapatkan 278 kunjungan klien yang menderita hipertensi. Setelah

dilakukan wawancara pada penderita hipertensi didapatkan 2 klien tidak pernah

olahraga, 1 klien tidak mengurangi konsumsi garam, dan 1 klien sering

mengkonsumsi makanan berlemak.

Kasus hipertensi terus meningkat salah satunya disebabkan oleh gaya

hidup yang tidak sehat. Gaya hidup yang gemar makan-makanan fast food yang

kaya lemak, asin, dan malas berolahraga ikut berperan dalam menambah jumlah

pasien hipertensi (Wahdah, 2011).

Makanan modern sebagai penyumbang utama terjadinya hipertensi.

Makanan yang diawetkan dan garam dapur serta bumbu penyedap dalam jumlah

yang tinggi, misalnya monosodium glutamate (MSG), dapat menaikkan tekanan

darah karena natrium dalam jumlah yang berlebih (Khomsan, 2004).


Apabila hipertensi tidak ditangani dengan baik mempunyai resiko

tinggi untuk mengalami komplikasi. Komplikasi yang dapat terjadi akibat tekanan Commented [F2]: Bagaimana dengan kejadian hipertensi kab
malang dan hasil survei tempat penelitian

darah yang tinggi antara lain stroke, gagal jantung, gagal ginjal, edema paru,

kebutaan, dan pendengaran menurun (Marliani, 2007). Jika komplikasi terus

berlanjut bisa menyebabkan kematian.

Faktor yang dapat dicegah atau dikendalikan adalah seperti tidak

mengkonsumsi garam, olahraga, berhenti konsumsi alkohol dan tidak merokok.

Hal tersebut merupakan aktivitas atau perilaku yang dapat menyebabkan

hipertensi (William, 2008).

Dengan demikian, komplikasi dapat dicegah bagi penderita hipertensi.

Maka penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai “Upaya

Penderita Hipertensi Dalam Pencegahan Komplikasi Hipertensi Di Wilayah Kerja

Puskesmas Lawang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut makan rumusan masalah

penelitian “Bagaimana Upaya penderita hipertensi dalam pencegahan komplikasi

hipertensi” ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui upaya penderita hipertensi dalam pencegahan

komplikasi hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Lawang.


1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui upaya penderita hipertensi dalam pencegahan

komplikasi hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Lawang sebagai

berikut :

1.3.2.1 Mengidentifikasi upaya pencegahan komplikasi melalui pola

makan yang baik

1.3.2.2 Mengidentifikasi upaya pencegahan komplikasi melalui olahraga

1.3.2.3 Mengidentifikasi upaya pencegahan komplikasi dengan tidak

merokok

1.3.2.4 Mengidentifikasi upaya pencegahan komplikasi dengan tidak

konsumsi alkohol

1.3.2.5 Mengidentifikasi upaya pencegahan komplikasi dengan

mengurangi berat badan

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Mendapatkan informasi ilmiah dan dapat menjadi pertimbangan untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan keperawatan medikal bedah terutama

mengenai upaya penderita hipertensi dalam pencegahan komplikasi

hipertensi.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Masyarakat

Memberi penjelasan tentang bagaimana upaya klien hipertensi dalam

pencegahan komplikasi.
1.4.2.2 Bagi Institusi Keperawatan Lawang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bacaan atau

literatur sebagai media untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta

memperlengkap kepustakaan sehingga dapat menunjang mahasiswa dalam

melakukan penelitian berikutnya

1.4.2.3 Bagi Peneliti

Memperluas pengetahuan dan pengalaman di dalam proses belajar

khususnya dalam bidang penelitian.

Anda mungkin juga menyukai