Skripsi lni Diajukan Guna Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
TRI !RAMAYANTI
NIM: 203070001485
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITA ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/ 2008 M
.. I
PERBEDAAN KEMANDIRIAN
ANAK TAMAN KANAK-KANAK YANG MENGIKUTI
KELOMPOK BERMAIN DENGAN YANG TIDAK
MENGIKUTI KELOMPOK BER~JIAIN
SKRIP SI
Oleh:
TRI IRMAYANTI
NIM:203070001485
DI BAWAH BIMBINGAN
Pembimbing II
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1429 H/ 2008 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANAK T AMAN KANAK-
KANAK YANG SEBELIJMNYA MENGIKUTI KELOMPOK BERMAIN
DENGAN YANG TIDA!< MENGIKUTIKELOMPOK BE:RMAIN ( Tarnan
Kanak- Kanak Little Star )"
telah cliujikan dalarn sidang rnunaqasyah Fakultas Psikologi Universitas
lslarn Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Juni 2008. Sknpsi ini
telah diterirna sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Psilcio::ii.
Sidang Munaqasyah
~~~~
Drathilah Surala a M.Si
NIP. 150 215 283
Pembimbing I Pembimbing 11
~ IJ~. ~
Dra1:dh1lah Suralag ,M.Si
(V~~
Natrls ldr ani M.Si
--...,,.-
NIP. 150 215 283 NIP.
MOTTO:
- Summer Redstone-
ABSTRAK
(A) Fakultas Psikologi
(B) Mei 2008
(C) Tri lrmayanti
(D) Perbedaan Kemandirian Anak Taman Kanak-tCanak Yang
Mengikuti Kelompok Bermain Dengan Yang Tidak Mengikuti
Kelompok Bermain
(E) X+ 68 halaman
(F) Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling berpengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan seseorang kelak dikemudian hari.
Bismillahirahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang Maha Kuasa atas
segala sesuatu, dan rasa syukur yang tak henti-hentinya alas segala nikmat
yang telah diberikan, juga alas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat serta salam juga penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, para keluarga dan sahabat-sahabatnya serta para
pengikutnya
Tak ada kata yang sempurna di dunia ini. Dalam penulisan skirpsi ini,
penulis menyadari sepenuhnya akan kekurangan dan ketidak
sempurnaannya. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amin.
Penulis
DAFTAR ISi
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Motto
Abstraksi
Kata Pengantar
Daftar lsi
Daftar Tabel
BAB 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang .. MAsalah .............................................................. 1
1.2. ldentifikasi Masalah .................................................................. 6
1.3. Pembahasan Masalah ...............................................................7
1.3.1. Pembatasan Masalah .......................................................7
1.3.2. Rumusan Masalah ........................................................... 8
1.4. Tujuan &Masalah Penelitian ........................................................ 8
1.4.1. Tujuan Penelitian .............................................................. 8
1.4.2. Manfaat Penelitian .............................................................. 8
1.5. Sistematika Penulisan ................................................................9
Tabel 4.2.1. Hasil Uji lnstrumen Item Valid (*) dari Kemandirian Anal<
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
seluruhnya. Oleh sebab itu diperlukan pendidikan sebagai salah satu modal
yang dienyam oleh masarakat Indonesia sejak manusia itu masih berusia dini
pendidikan dan memberikan pembinaan sedari dini kepada anak, hal ini
kepada seluruh rakyat Indonesia sejak usia dini, yakni sejak anak dilahirkan.
potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan mampu
dikemudian hari. Oleh sebab itu pembinaan anak secara tepat dirasakan
sangat perlu terutama dalam bentuk pembinaan yang akl:if dan kreatif.
yang pesat pada fisik dan keterampilan motorik anak. Anak mulai belajar
berbicara, berjalan dan mulai diberikan toilet training. Setelah melalui tahap
trust, anak mulai memasuki tahap autonomy. Anak mulai memiliki keinginan-
wawasan untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Pada masa ini kemandirian
Pada masa early childhood ini anak juga mulai bermain clengan usia
sama dan bersikap saling menerima. Hal ini memberikan kesempatan pada
Menurut Papalia & Olds (1998), bila mengacu pada Erikson, maka pada
bisa mandiri dan tidak tergantung pada orang tuanya sec:ara emosional.
pada orang lain (orang tua maupun pengasuh) menuju k(~adaan dimana anak
bila ditinjau dari usia dan ketrampilan-ketrampilan yang ia kuasai pada usia
tersebut masih tetap meminta bantuan kepada orang lain, artinya bahwa
Karena kemandirian yang mulai terbentuk pada anak usia prasekolah perlu
mendapat perhatian agar anak dapat menerapkan sikap dan tingkah laku
yang sesuai dan tepat yang akan mempengaruhi cara dia bertingkah laku
kelak setelah dewasa. Orang tidak dapat mandiri dan teq~antung dalam hal-
perwujudan dari cinta kasih kepada kedua orang tuanya. Karena semenjak
kehidupan manusia dan penerus suatu bangsa. Orang tua adalah yang
secara rohani, jasmani, maupun sosial. Setiap orang tua menginginkan yang
kasih sayang dan pendidikan serta bimbingan agar kelak anak dapat tumbuh
mandiri.
Dasar (SD), dan saat ini pendidikan tersebut dirasakan k1urang cukup.
dan berhitung (Brewer, 1992). Hal ini menimbulkan kecernasan pada orang
lebih dini. Selain itu, orang tua juga berasumsi bahwa usia balita adalah usia
yang tepat dan jika pendidikan diberikan pada anal< diusia yang sangat rnuda
maka proses belajarnya akan lebih cepat dari pada usia lain (Brewer, 1992).
anak dari usia sedini mungkin dalam menghadapi era globalisasi dan dengan
alasan yang lainnya yaitu bahwa waktu anal< pada pagi hari sampai siang
harinya dapat diisi dengan hal-hal yang sangat bermanfaat, yang hal itu tidak
potensinya, agar anak kelompok bermain lebih mudah dan siap menerima
tugas sebagai murid taman kanak-kanak kelak dan itu hanya didapatkan bila
melipat dan bernyanyi, Ketiga melatih untuk disiplin dan mengajarkan anak
sendiri.
Berbeda dengan anak yang tidak mengikuti kelompok bermain mereka tidak
belajar yang intens, serta tidak pula mendapatkan fasilitas pendukung belajar
bermain?
7
Agar penelitian ini tidak mengalami pelebaran dan perluasan masalah, maka
a. Kemandirian
Menurut Jhonson & Medinnus (1974) kemandirian sebagai salah satu ciri
tercapainya tujuan.
sendiri.
b. Kelompok Bermain
Kelompok bermain adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan
sekaligus program kesejahteraan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam
tahun (dengan prioritas anak dua sampai empat tahun) (dalam Direktorat
8
masalah pada anak usia kelompok bermain yang merniliki umur 2-4 tahun,
bermain?
bermain.
kelompok bermain.
kemandirian pada anak. Penelitian ini juga dapat dijadikan langkah awal
- ldentifikasi masalah
- Sistematika penulisan
Bab 2 Kajian pustaka, pada bab ini membahas sejurnlah teori yang
10
KAJIAN PUSTAJ<:A
2.1. Kemandirian
berasal dari kata sifat yang artinya, tidak tergantung pada orang lain.
kemandirian adalah suatu sikap dari seseorang yang mana ia akan dapat
12
individuals and elicits a reciprocal attentive and nurturant behavior from these
individuals."
Pada kelekatan, anak mencari kontak sosial tetapi juga suatu sikap penuh
kehangatan dan kasih sayang. Dalam hal ini anak punya pilihan terhadap
Medinnus, 1974):
sehari-harinya.
Kernandirian rnulai berkernbang pada rnasa prasekoalah, yaitu pada usia 3-6
seorang anak untuk rnernenuhi kebutuhan sendiri baik fisik rnaupun psikis
tanpa bantuan dari orang lain serta kernandirian rnerupakan suatu tingkah
laku otonorn yang dipelajari dari hasil eksplorasi dan kernatangan dari anak
Menurut Jhonson & Medinnus (1974) ciri-ciri anak rnancliri sebagai berikut:
• Mengatur diri sendiri, artinya anak rnarnpu rnengerjakan sendiri saat anak
rnenolak bantuan yang ditawarkan dan tetap ingin rnenyelesaikan sendiri.
• Anak dapat rnernecahkan rnasalah seclerhana.
14
proses ke arah yang lebih sempurna atau bersifat tetap dan tidak begitu saja
Menurut F.J. Monks (dalam Alisuf sobri, pengertian Psikologi umurn dan
mengenai apa yang akan berkembang berkaitan dengan tingkah laku belajar,
selepas masa bayi, yaitu kemampuan untuk bergerak semdiri setelah itu ia
mulai dapat bicara, selanjutnya pada usia empat tahun anak sudah dapat
dimulai sejak masa kanak-kanak dan akan terus bekembang lalu yang
mengiringinya. Hal ini menyebabkan anak mulai lebih mandiri. Tetapi bukan
tetapi wujud dan pengaktifan dari hal tersebut sangat dipengaruhi oleh
budaya sekitarnya
Anak diasuh sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang dianut oleh
seorang anak oleh orang tuanya berbeda-beda waktu dan jenisnya pada
Menu rut Alien (dalam Jhonson &Meddinus, 1974) keluarga Australia lebih
mengembangkan self care work pada anak-anaknya. Begitu pula ibu-ibu dari
keluarga Nebraska. Hal ini berdampak pada kepribadian si anak yang lebih
work pada anak-anaknya, yang berdampak pada rasa tidak ingin sendiri,
memberikan bantuan.
Pada keluarga di lnggris & Amerika, dari kecil anak sudah dididik untuk
itu, anak sudah ditekan untuk berusaha sendiri jika hendak mencapai
sesuatu, karena ia tidak akan mendapat bantuan dari orang lain termasuk
orang tuanya. Bila anak itu berhasil, maka penghargaan yang diterima sangat
kegotong royongan dan rasa saling berbagi. Dalam diri anak itu kurang
17
bantuan dari orang lain. Demikian pula sebaliknya anak juga harus selalu
pula satus ekonomi maka pendidikan yang dienyam akan semakin tinggi
pula, namun apa bila status ekonomi yang dimiliki rendah maka kemungkinan
ditampilkan.
Menurut Sukadji (1999). Hubungan yang pertama kali dirasakan oleh si anak
adalah hubungan kasih sayang antara orang tua dengan dirinya. Dengan
memberikan stimulasi pada anak dari pada ibu dari tingkat pendidikan di
bawahnya.
18
dengan anak. Dalam bidang sosial ekonomi, orang tua berada pada status
ekonomi yang rendah lebih menekankan pada orang tua. Sedangkan pada
sensitivitas dalam hubungan dengan orang lain. (Hess 8< Shipmong 1965,
Yang dimaksudkan ibu bekerja atau wanita yang bekerja adalah wanita yang
seperti pedagang atau wiraswasta) (Mallin, dalam Papalia & Olds, 1998).
adalah mereka cenderung hidup dalam rumah yang sudah tertata dengan
tugas rumah tangga mereka dan mereka juga berdiri sendiri (Papalia &Olds,
1998)
Latihan kemandirian yang diberikan ibu diharapkan agar selama ibu tidak
Bisa kita lihat, untuk ibu yang bekerja, kemandirian anak akan sernakin
meringankan beban ibu itu sendiri, sedangkan untuk ibu yang tidak bekerja
Dalam suatu keluarga dengan banyak anak, orang tua IHbih banyak
menekankan pada cara berlatih dan prosedur agar tata tertib didalam rumah
terjamin. Orang tua lebih banyak menekankan pada disiplin yang seringkali
perhatian khusus dari orang tuanya dan lebih banyak bicara dengan anak
pada anak sulung. Untuk anak tengah lebih memiliki keberanian dan
tua kurang diberikan secara penuh. Anak tengah ini umumnya memperoleh
yang lebih banyak dari kakak-kakaknya hal ini karena anak bungsu dirasa
adalah anak terakhir dan paling kecil ia butuh dilindungi dan disayang karena
tentang gambaran orang tua. Contoh orang tua pertama adalah contoh orang
tua mereka sendiri, dimana mereka ingat bahwa mereka dulu dididik oleh
orang tua mereka. Kemudian melihat contoh-contoh orang tua lainnya dalam
Pola pengasuhan yang cukup dikenal ada tiga jenis. Pe1tama autoritarian,
pola seperti ini akan menjadikan anak selalu merasa tidak puas, menarik diri
dan curiga terhadap orang lain. Pola kedua adalah permisif, dimana anak
wawasan.
Pola yang terakhir adalah pola autoritatif, dimana anak rnenjadi merasa
nyaman, karena dicintai oleh orang tuanya, tetapi juga tau apa yang
21
Menu rut Watson (dalam Papalia& Olds, 1995) orang tua yang responsif dan
ataupun nilai mereka pada anak, sehingga anak sendiri yang membuat
anak.
adalah "suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir
sampai anak usia enam tahun yang dilakukan melalui p13mberian rangsangan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki peindidikan lebih lanjut"
lebih baik lagi karena sebelumnya mereka sudah diajarkan dalam hal yang
serupa ketika mereka mengikuti kelompok bermain. Dalam hal ini Taman
urutan kelahiran bisa juga tidak selalu menjadi penyebab dalam munculnya
kemandirian pada diri anak, hal ini dikarenakan adanya faktor pola
lstilah tersebut bisa berarti seorang individu yang berada diantara kelahiran
Anak usia prasekolah merupakan bagian dari masa kanak-kanak yang sering
disebut masa kanak-kanak awal, yakni anatara usia 2-6 tahun. lstilah usia
membedakan anak-anak dimana mereka dianggap cukup tua secara fisik dan
Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh dengan
ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai anak matang secara
Menurut Hurlock (1980) anak menurut usia awal kanak-kanak adalah usia
23
usia awal. Masa kanak-kanak merupakan masa yang panjang dalam rentang
yakni sekitar dua tahun hingga saat matang secara seksual kira-kira usia tiga
belas tahun untuk wanita dan empat belas tahun untuk pria. (Elizabeth B.
Hurlock, 1993)
Masa kanak- kanak sendiri terbagi lagi menjadi dua fase, yaitu masa kanak-
kanak awal dan masa kanak-kanak akhir. Dalam pembahasan ini adalah
awal.
a. Perkembangan Fisik
1) Tubuh anak menjadi lebih lentur dari pad a remaja dan orang dewasa, oleh
3). Anak-anak suka menjelajah, inggin mencoba sesuatu yang baru. Hal ini
4). Anak-anak memiliki tugas lebih sedikit, sehingga mereka memiliki banyak
b. Perkembangan lntelektual
Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode
mental secara logis. Yang dimaksud dengan operasi me1ntal adalah kegiatan-
kegiatan yang diselesaikan secara mental bukan fisik. Periode ini ditandai
Meskipun berfikir melalui simbol ini dipandang lebih maju dari berfikir periode
25
lain yang tidak sempurna, dan (2) kecendrungan untuk memahami dan
sehari-hari.
c.Perkembangan Emosional
Anak usia 4 tahun biasanya sudah mulai menyadari akunya, bahwa akunya
Pada masa kanak-kanak awal berkembang jug a beberapa jenis emosi yang
membahayakan.
2) Cemas, yaitu perasan takut yang bersifat khayalan, yang tidak ada
obyeknya
orang lain maupun diri sendiri yang dapat diwujudkan lewat bentuk
26
verbal ataupun nonverbal. Hal ini adalah suatu reaksi atas adanya
(takut abnormal).
nonfisik.
d. Perkembangan bahasa
Development, 1993):
1) Tahap pertama (2,0 tahun-2,6 tahun), yang bercirikan antara lain (a) anal<
27
banyak menanyakan nama dan tempat : apa, di mana, dan dari mana,
berakhiran.
2) Tahap kedua (2,6 tahun-6,0 tahun), yang bercirikan (a) anak sudah dapat
sudah lebih maju dimana anak banyak menanyakan soal waktu dan
dan bagaimana.
e. Perkembangan Sosial
anak sudah nampak jelas, karena sudah mulai aktif berhubungan dengan
sebaya.
Pacla usia kanak-kanak awal, terjadi aclanya tingkah laku meniru atau imitasi
Hurlock, 1993).
F. Perkembangan Kepribadian
Kepribadian mulai terbentuk pada masa ini, inti pola k.epribadian pada masa
keluarga" orang tua, saudara kandunr, dan sanak saudara yang lain
Elizabeth B.Hurlock,1993):
8) Pada masa ini anak laki-laki mulai menyukai ibunya dan benci
Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan
sekaligus program kesejahteraan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam
tahun (dengan prioritas anak usia dua sampai empat tahun) (dalam
sekitarnya.
• J
30
Membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik
yan meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, kognitif, bahasa,
(peredaan ketegangan)
Dari tujuan yang inggin dicapai seperti di atas setiap kelompok bermain yang
dan program belajar mereka sendiri dengan metode pengajaran yang akan di
tidak memiliki kurikulum yang sama, hal ini dikarena Diknas tidak
orang dewasa dengan baik serta dapat menolon~J dirinya sendiri dalam
6. Seni. Dalam perkembangan ini bertujuan untul< agar anak dapat dan
Fenomena yang terjadi belakangan ini yaitu begitu banyak orang tua yang
Tetapi untuk dapat menyerap pendidikan di TK ini anak harus siap dan bisa
diperhatikan karena potensi unggul yang dimiliki oleh anak tidak akan tumbuh
belajar yang dilakukan secara rutin atau intens dan memiliki fasilitas yang
yang baru, anak diajarkan untuk dapat berinteraksi den~1an guru dan orang
yang lebih tua darinya ketika bertemu, anak diajarkan untuk dapat mengurus
clan tempat makannya sendiri, selain itu anak di KB juga sudah diajarkan
untuk berani menjadi pemimpin clan berani tampil di hadapan orang, belajar
mengenal warna dasar, angka clan huruf-huruf dasar serta masih banyak
pengalaman balajar yang diberikan di KB. Berbeda dengan anak yang tidak
sistem belajar yang intens atau terus menerus dan fasilitas yang sama seperti
Berdasarkan tujuan dan fungsi dari kelompok bermain yaitu membantu anak
didik mengembangkan potensi baik psikis dan fisik untul< menyiapkan anak
Sebelumnya
yang Cukup memiliki
mengikuti KB kemandirian sosial
Murid Taman
Kanak-Kanak
Sebelumnya
yang tidak IBelum memiliki
mengikuti KB kemandirian sosial
2.5. Hipotesis
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang dihasilkan dari serangkaian
Menurut Kerlinger (2003), varibel adalah simbol atau lambang yang padanya
kita melekatkan bilangan atau nilai. Variabel terbagi menjadi dua macam,
variable).
Definisi operasional yang dipakai untuk kedua variabel penelitian ini adalah
Sebagai berikut.
populasi ini tidak dapat dihitung dalam jumlah yang tepat. Namun dalam
pengisian angket akan diberikan kepada orang tua dan guru anak TK untuk
mengisinya, hal ini dikarenakan anak TK belum bisa membaca dan
memahami isi angket.
Skala ini menggunakan format jabawan empat-poin, yaitu sangat sering (SS),
sering (S), kadang-kadang (KK), tidak pernah (TP). Masing-masing orang tua
subyek diminta untuk memilih satu di antara empat alternatif jawaban
tersebut. Item-item dalam skala kemandirian ini dirancang berdasarkan
empat aspek menu rut teori dari Jhonson & Medinnus (1074).
Untuk item yang favorable, skor subyek bergerak dari 4,3,2, 1. Sementara itu,
untuk item unfavorable, skor subyek bergerak dari 1,2,3,4.
41
hemat dan
benar
- Anak 21 r 22r 2
menentukan
sendiri
pakaian
2. Memecahk Kemampuan - Menjawab 23r 24r 2
telepon
an anak untuk
dengan benar
masalah menyelesaik - Berespon 25r 26r 2
secara tepat
sederhana an masalah
- Menyalakan
sederhana dan 27r 28r 2
mematikan
sendiri alat-
alat elektronik
- Membukakan
29r 30r 2
pintu bila ada
ta mu
- Mau bertanya
3·19 32g 2
- Berusaha
mencari 33r 34r 2
mainannya
sendiri
- Mampu
menjawab
35g 36g 2
pertanyaan
- Anak mau
mengantri
37g 38g 2
3. Ketahanan Kemampuan - Tepatwaktu 39g 40g 2
Menghada /ketahanan
- Tidak mau
4'1r 42r 2
dibantu dalam
pi dalam melakukan
suatu
kesulitan menghadapi
- Mau meminta
atau masalah maaf 43g 44g 2
frustasi
- Mengikuti
46g
atau 45g 2
aturan dalam
43
kesulitannya permainan
- Berusaha 4·7r 48r 2
berpakaian
rapih
- Mencoba
4 9r 50r 2
mengerjakan
PR sendiri
skala perilaku mandiri antara anak yang mengikuti kelompok bermain dengan
Validitas skala sikap banyak disandarkan pada relevansi isi pernyataan yang
berdasarkan ukur yang teridentifikasi dengan baik dan dibatasi dengan jelas
2:xy = Jumlah hasil perkalian antara skor item dan skor total
n = Jumlah subyek
belahan 2
Untuk analisis utama data peneliti menggunakan uji T (t-test) dan statistika
1. Tahap Persiapan
• Melaksanakan tes
3. Tahap Pengolahan Data
• Melakukan skoring
• Menghitung hasil
BAB4
Gambaran umum subyek penelitian ini diuraikan secara rinci di bawah ini,
yaitu berupa gambaran umum frekuensi dari status responden, jenis kelamin
dan tempat aktivitas. Populasi dalam penelitian ini adalah 80 anak dari dua
Dari hasil persentase data di atas, maka dapat diketahui bahwa responden
dalam penelitian ini berasal dari status sampel yang berbeda yaitu anak TK
yang mengikuti KB sebanyak 30 responden dengan jenis kelamin yang
berbeda; laki-laki 15 responden (25%) dan perempuan 15 responden (25%).
Anak Tk yang tidak mengikuti KB sebanyak 30 responden dengan jenis
kelamin yang berbeda; laki-laki 15 responden (25%) dan perempuan 15
responden (25%). Dalam penelitian ini, peneliti menyamakan jumlah sampel
yang digunakan berdasarkan status sample dan jenis kedamin.
2. Rumah 30 50% 30
Total 60 100% 60
Dari hasil persentase data di atas, maka dapat diketahui bahwa responden
dalam penelitian ini memiliki tempat aktivitas yang berbeda yaitu anak TK
yang mengikuti KB dan tidak mengikuti KB dengan tempat aktivitas sekolah
sebanyak 30 responden (50%). Anak TK yang mengikuti KB dan tidak
mengikuti KB dengan tempat aktivitas rumah sebanyak :30 responden (50%).
Dalam penelitian ini, peneliti menyamakan jumlah sampBI yang digunakan
berdasarkan tempat aktivitas.
49
pengisian instrument.
dari Pearson pada perilaku mandiri antara anak yang mengikuti kelompok
bermain dengan yang tidak mengikuti kelompok bermain, dari 60 item yang
diuji cobakan diperoleh 40 item yang valid dan 20 item yang gugur.
Table 4.2.1. Hasil Uji lnstrumen Item valid (*) dari Kemandirian Anak
yang Mengikuti Kelompok Bermain dengan yang Tidak Mengikuti
Kelompok Bermain
51
tangannya
sendiri
- Anak 21 r* 22r 2
menggunaka
uang jajan
hemat dan
benar
- Anak
menentukan
sendiri
pakaian
2. Memecahk Kemampuan - Menjawab 23r* 24r* 2
an anak untuk telepon
masalah menyelesaik dengan benar 25r* 26r 2
sederhana an masalah - Berespon
sederhana secara tepat 27r* 28r 2
- Menyalakan
dan
mematikan 29r* 30r* 2
sendiri alat-
alat elektronik 31g* 32g 2
- Membukakan 33r* 34r 2
pintu bila ada
tamu
- Mau bertanya 35g* 36g* 2
- Berusaha
mencari 37g 38g* 2
mainannya
52
sendiri
- Mampu
menjawab
pertanyaan
- Anak mau
mengantri
3. Ketahanan Kemampuan - Tepatwaktu 39g 40g* 2
Menghada /ketahanan - Tidak mau 41 r* 42r* 2
pi dalam dibantu dalam
kesulitan menghadapi melakukan
atau masalah suatu 43g 44g* 2
frustasi atau - Mau meminta 45g* 46g* 2
kesulitannya maaf
- Mengikuti 47r 48r* 2
aturan dalam
permainan 49r 50r* 2
- Berusaha
berpakaian
rapih
- Mencoba
mengerjakan
PR sendiri
benar 14 1
- Anak
menentukan
sendiri
pakaian
2. Memecahka Kemampuan - Menjawab 15 16 2
telepon
n masalah anak untuk
dengan benar
sederhana menyelesaik - Berespon 17 1
secara tepat
an masalah
- Menyalakan
sederhana dan 18 1
mematikan
sendiri alat-
alat elektronik
- Membukakan
19 20 2
pintu bila ada
ta mu
- Mau bertanya
21 1
- Berusaha
mencari 22 1
mainannya
sendiri
- Mampu 23 24 2
menjawab
pertanyaan
- Anak mau 25 1
menoantri
3. Ketahanan Kemampuan - Tepat waktu 26 1
- Tidak mau
Menghadapi /ketahanan
dibantu
27 28 2
kesulitan dalam dalam
melakukan
atau frustasi menghadapi
suatu
29 1
masalah - Mau meminta
maaf
atau
- Mengikuti
30 31 2
kesulitannya aturan dalam
permainan
32 1
- Berusaha
56
berpakaian
rapih
33 1
- Mencoba
mengerjakan
PR sendiri
yang tidak mengikuti KB dengan jumlah sample sebanyak 60 anak TK. Uji
menggunakan program SPSS versi 13.0 hasil uji reliabilitas skala perilaku
mandiri antara anak yang mengikuti kelompok bermain clengan yang tidak
Hal ini berdasarkan penjelasan Guilford & Fruchter (19713) bahwa hasil skala
kemandirian antara anak yang ikut KB dengn yang tidak ikut KB adalah 0,950
57
KB dan yang tidak mengikuti KB, peneliti membagi ke dalam tiga kategori
yaitu tingkatan Tinggi, Sedang dan Rendah. Skala ini terdiri dari 40 item,
58
dengan setiap itemnya diberi skor 1 untuk jawaban TP, 2 untuk jawaban KK,
3 untuk jawaban S dan 4 untuk jawaban SS. Dengan luas jarak seberannya
= 100
Tabel 4.3.1. Klasifikasi tinggi, sedang, rendah kemandirian anak yang ikut
Status Responden
59
Anak TK yang 10 15 5
mengikuti KB
Anak Tk yang 6 21 3
tidak mengikuti
KB
Total 16 36 ]8
!
I
tinggi. Sehingga dari seluruh jumlah responden hanya 115 anak yang memiliki
rendah yaitu 8 anak. Dari data di atas didominasi oleh anak dengan tingkat
kemandirian sedang.
... I
60
Jenis Kelamin.
Kali-laki 6 17 7
Perempuan 7 19 4
Total 13 36 11
Sehingga dari seluruh jumlah responden hanya 16 anak yang memiliki tinggat
sedang untuk anak TK yang mengikuti KB sebanyak ·15 anak dan anak TK
Dari data di atas didominasi oleh anak dengan tingkat keimandirian sedang.
61
Rumus statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini,
adalah rumus uji t (t-test), untuk membandingkan apakah mean antara dua
diperoleh nilai t hitung sebesar 2,269. Hasil ini dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Group Statistics
Std. Error
Status Resoonden N Mean Std. Deviation Mean
Perilaku Mandiri Anak TK Anak TK yang
30 107.3667 22.86464 4.17449
mengikuti KB
Anak TK yang tidak
30 95.2000 18.43797 3.36630
mengikuti KB
antara anak yang mengikuti kelompok bermain dengan yang tidak mengikuti
95.2000.
Oleh karena t hitung lebih besar dari pada t label pada taraf signifikansi 5%
yaitu 2,269 > 2,00 maka Ho yang menyatakan tidak ada perbedaan perilaku
mandiri antara anak yang mengikuti kelompok bermain dengan yang tidak
Sedangkan tingkatan kemandirian anak TK, lebih baik pada anak TK yang
5.1 Kesimpulan
dari penelitian ini berdasarkan dari hasil yang diperoleh adalah ada
5.2. Diskusi
pendidikan itu diajarkan kepada anak yang masih berusia dini dengan cara
itu tetap akan menjadi bekal dalam pendidikan berikutnya ataupun bekal
menjadikan mandiri.
sedang. Jadi dilihat dari jenis kelamin tingkatan kemandirian didiominasi oleh
5.3. Saran
kemandirian pada anak yang mengikuti kelompok bermain dengan anak yang
sampel yang lebih banyak, agar dapat menghasilkan data yang lebih
baik.
66
DAFTAR PUSTAKA
Kcpada Yth
Dehm Fakultas l'sikologi
UIN Syarif11idayatullah
Di
Jakarta
f)cngan ini kan1i ~an1paikan surat kctcrangan bahwa n1ahasis\va cliba\vah ini :
Nania : Tri lrmayanti
TTL : Jakarta, 17 September 1985
NIM : 203070001485
Progran1 : Psikologi
Fakultas : Psikologi
Tclah ka111i tcri111a untuk mcngadakan observasi dan pcngambilan data di sckolah
kami dalam ran!!ka pcnyusunan skripsi guna menyclcsaikan tugas akhir perkulihannya.
J)cn1ikian tugas ini kan1i san1paikan
Lampi ran
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.970 .972 60
Item-Total Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.950 .955 40
Item-Total Statistics
Uji T (t-test)
Perbedaan Pe1ilaku Mandiri Anak TK yang sebelumnya mengikulti Kelompok Bermain
dengan Anak TK yang sebelumnya tidak Mengikuti Kelompok Bermain
Group Statistics
Std. Error
Status Resnonden N Mean Std. Deviation Mean
Peri!aku Mandiri Anak TK Anak TK yang
mengikuti KB 30 107.3667 22.86464 4.17449
Anak TK yang tidak
mengikuti KB 30 95.2000 18.43797' 3.36630
Deskripsi Statistik
Descriptive Statistics