Pendahuluan
1. Latar Belakang
Setiap orang membutuhkan makanan yang cukup dan sehat, karena cara makan
mereka yang salah (salah gizi = malnutrition) dapat mengakibatkan timbulnya
penyakit maupun kelainan, salah satunya penyakit tulang keropos atau dikenal dalam
dunia medis sebagai osteoporosis. Osteoporosis merupakan jenis penyakit
degeneratif, terjadi karena berkurangnya kepadatan tulang yang progresif sehingga
tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Seiring tulang menjadi lebih keropos dan
rapuh, risiko patah tulang juga meningkat. Kerusakan tulang terjadi "diam-diam" dan
semakin sering, seringkali tidak ada gejala sampai fraktur pertama terjadi. Untuk
alasan ini, osteoporosis sering disebut sebagai "Silent Epidemic".
Patah tulang akibat pengeroposan biasanya lebih sering terjadi pada panggul,
pergelangan tangan, dan tulang belakang. Sayangnya, beberapa tulang seperti tulang
panggul yang sudah rusak tidak dapat sembuh.
Selama ini osteoporosis identik dengan orang tua, namun faktanya pengeroposan
tulang bisa menyerang siapa saja termasuk di usia muda. Penelitian terbaru dari
Internasional Osteoporosis Fondation (IOF) mengungkapkan bahwa 1 dari 4
perempuan di Indonesia dengan rentang usia 50-80 tahun memiliki resiko terkena
osteoporosis. Dan juga risiko osteoporosis perempuan di Indonesia 4 kali lebih tinggi
1
dibanding laki-laki. Biasanya penyakit keropos tulang ini menjangkiti sebagian besar
wanita paska menopause karena adanya penurunan produksi hormon estrogen yang
dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan tulang.
Oleh karena itu kami menulis makalah ini agar pembaca dan penulis dapat
menambah wawasan mengenai pencegahan tulang keropos dengan pola hidup sehat.
Pola hidup sehat adalah upaya seseorang untuk menjaga tubuhnya agar
tetap sehat. Pola hidup sehat dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan
bergizi, olahraga secara rutin, dan istirahat yang cukup.
2. Rumusan masalah
2
Bab II
Tinjauan pustaka
I. Definisi Osteoporosis
a. Osteoporosis primer
Adalah kehilangan massa tulang yang terjadi sesuai dengan proses penuaan,
yaitu akibat kekurangan hormon estrogen pada wanita yang mengalami
menopause dan kekurangan hormon testosteron pada pria yang mengalami
andropause.
b. Osteoporosis sekunder
3
c. Osteoporosis idiopatik
Osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya dan ditemukan pada usia kanak-
kanak (juvenil), usia remaja (adolesen), dan pria usia pertengah.
Pada tahap awal, penyakit ini biasanya tidak menunjukkan gejala tertentu.
Dalam beberapa kasus, orang yang kondisi tulangnya sudah keropos bahkan tidak
mengetahui secara pasti kondisi mereka, sampai sudah benar-benar mengalami patah
tulang. Gejala utama dari osteoporosis yang bisa terasa adalah tulang mudah patah
karena insiden kecil, seperti terjatuh, terpeleset, dan lain sebagainya. Akan tetapi,
seiring berjalannya waktu dapat muncul beberapa gejala osteoporosis yang meliputi
nyeri tulang punggung bawah, nyeri leher, postur tubuh bungkuk, penurunan tinggi
badan secara bertahap, dan mudah sekali mengalami patah tulang. Jika kondisi
tersebut tidak segera diobati, tulang yang keropos bisa semakin memburuk dari waktu
ke waktu.
4
III. Faktor yang mempengaruhi osteoporosis
Jika kalsium tubuh kurang makan tubuh akan mengeluarkan hormon yang
akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain termasuk tulang.
Kekurangan protein
Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat menimbulkan tulang
keropos, rapuh dan rusak. Hal ini disebabkan kafein dan alkohol
menghambat proses osteoblas karena sifat toksiknya terhadap tubuh.
Akibatnya, kalsium untuk membentuk tulang terbuang bersama dengan air
seni.
Kebiasaan merokok
5
estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan sel tulang tidak kuat
dalam menghadapi proses pelapukan.
Riwayat keluarga
Usia
6
Laki-laki dan perempuan biasanya akan mencapai puncak massa tulang pada
usia 25 tahun. Penurunan massa tulang akan sedikit menurun pada usia 30
tahun hingga 40 tahun dan jauh berkurang menjelang osteoporosis. Selain
itu, pada usia lanjut juga terjadi penurunan kadar kalsitriol (bentuk vitamin
D yang aktif dalam tubuh) yang disebabkan berkurangnya intake vitamin D
baik dalam diet, karena gangguan absorpsi, maupun berkurangnya vitamin D
dalam kulit karena penuaan
Ras kulit putih atau keturunan asia memiliki resiko terbesar. Hal ini
disebabkan secara umum konsumsi kalsium wanita asia rendah. Salah satu
alasannya adalah sekitar 90% intoleransi laktosa dan menghindari produk
dari hewan. Pria dan wanita kulit hitam dan hispanik memiliki risiko yang
signifikan meskipun rendah.
Menopause
Ukuran badan
a. Faktor Fisik
Bentuk atau postur tubuh mengalami perubahan, misalnya menjadi lebih pendek
atau bongkok
7
Dengan terbatasnya gerak dapat mengakibatkan stres karena keinginan
beraktivitas terhalang
c. Faktor Ekonomi
Bagi penderita, harus minum obat secara teratur dan terus menerus, padahal
harga obat-obatan cukup mahal
d. Faktor Sosial
Keterbatasan gerak bahkan jika telah patah, perlu bantuan orang lain yang dapat
menyebabkan keterbatasan bersosialisasi, sehingga silahturahmi dengan
tetangga, teman, pengajian, dll, menjadi terhambat.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada wanita usia 50 ke atas, brokoli,
kubis, atau sayur lainnya dapat mencegah kerusakan tulang.
8
b. Latihan kekuatan dan latihan beban
Salah satu jenis olahraga terbaik untuk menjaga kesehatan tulang adalah dengan
latihan menahan beban (weight-bearing exercise). Olahraga jenis ini dapat
mendorong pembentukan tulang yang baru dan mencegah pengeroposan tulang.
Menurut sebuah studi yang dilakukan pada pria dan wanita yang memasuki usia
tua, latihan menahan beban dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang dan
mengurangi peradangan tulang. Jenis latihan ini dapat membantu melindungi tulang
dari pengeroposan, termasuk pada penderita osteoporosis, osteopenia, dan kanker
payudara.
Kalsium berfungsi untuk menggantikan sel-sel tulang yang tua dan rusak dengan
sel-sel tulang yang baru.
9
e. Penuhi asupan vitamin D dan vitamin K
Vitamin D harian bisa didapat dengan rutin berjemur di pagi hari kurang lebih
selama 30 menit dan mengonsumsi makanan sumber vitamin D seperti ikan
berlemak, hati, dan keju.
Menjaga berat badan penting untuk menjaga kesehatan tulang. Orang yang berat
badannya kurang berisiko osteopenia dan osteoporosis. Berat badan rendah
merupakan faktor utama penyebab turunnya kepadatan tulang dan pengeroposan
10
tulang. Biasanya, hal ini terjadi pada wanita yang sudah mengalami menopause
sebagai efek penurunan hormon estrogen.
Diet yang menyediakan terlalu sedikit kalori telah ditemukan untuk mengurangi
kepadatan tulang, bahkan ketika dikombinasikan dengan latihan ketahanan.
Konsumsilah makanan seimbang dengan setidaknya 1.200 kalori setiap hari untuk
menjaga kesehatan tulang.
Magnesium dan seng memainkan peran penting dalam mencapai massa tulang
puncak selama masa kanak-kanak dan menjaga kepadatan tulang selama penuaan.
Magnesium berperan penting dalam mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif yang
meningkatkan penyerapan kalsium. Seng membantu pembentukan sel pembangun
tulang dan mencegah kerusakan tulang yang berlebihan
11
Bab III
Gambaran Pelaksanaan
I. Tujuan komunikasi
Adapun tujuan dari komunikasi dalam kegiatan penyuluhan “pola hidup sehat
untuk pencegah keropos tulang” adalah :
12
III. Model komunikasi
Dalam kegiatan penyuluhan, umpan balik dari komunikan dapat berupa verbal
maupun non-verbal, sengaja maupun tidak sengaja. Umpan balik juga membantu para
komunikator untuk mengetahui apakah pesan mereka tersampaikan atau tidak dan
sejauh mana pencapaian makna terjadi.
Prinsip komunikasi yang baik harus efektif, memotivasi dan mendapat perhatian.
Penyampaian materi dilakukan dengan ringkas dan jelas, menggunakan bahasa tubuh
yang baik serta sopan. Penggunaan bahasa mudah dipahami serta memberi
pertanyaan terbuka untuk mendapatkan umpan balik dari komunikan atas informasi
yang disampaikan.
V. Metode komunikasi
13
VI. Media yang digunakan untuk komunikasi
Media yang digunakan yaitu media nirmassa, yaitu alat atau sarana yang
digunakan untuk menyampaikan informasi kepada komunikan tunggal. Media yang
digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini dalam bentuk power point.
14
Daftar pustaka
1. http://p2ptm.kemkes.go.id/search/osteoporosis
2. http://digilib.unila.ac.id
3. https://www.healthline.com/nutrition/build-healthy-bones#section9
15