Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP )

Sekolah : SMPN 12 Bandung


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Interaksi Sosial
Sub Materi Lembaga Keluarga
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 JP)

A. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KI 3 KI 4
Memahami dan menerapkan pengetahuan Menunjukkan keterampilan menalar,
faktual, konseptual, prosedural, dan mengolah, dan menyaji secara kreatif,
metakognitif pada tingkat teknis dan produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan
spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah
tahunya tentang ilmu pengetahuan, abstrak sesuai dengan yang dipelajari di
teknologi, seni, dan budaya dengan sekolah dan sumber lain yang sama dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan sudut pandang teori.
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
Kompetensi Dasar 3.2 Kompetensi Dasar 4.2
Menganalisis interaksi sosial dalam ruang Menyajikan hasil analisis tentang interaksi
dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap
ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam
serta kelembagaan sosial budaya. nilai dan norma, serta kelembagaan sosial
budaya.
IPK IPK
3.2.6 Mengemukakan tentang lembaga 4.2.2 Membuat Mind Mapping tentang
keluarga Lembaga Keluarga
3.2.7 Mengklasifikasikan fungsi-fungsi 4.2.3 Mempresentasikan hasil analisis dan
lembaga keluarga diskusi kelompok mengenai lembaga
3.2.8 Mengidentifikasi tujuan lembaga keluarga
keluarga
3.2.9 Menganalisis pengaruh lembaga
keluarga terhadap kehidupan sosial

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Mengemukakan tentang lembaga keluarga dengan bahasa sendiri.
2. Mengklasifikasikan fungsi-fungsi lembaga keluarga minimal lima fungsi.
3. Mengidentifikasi tujuan lembaga keluarga minimal lima tujuan.
4. Menganalisis pengaruh lembaga keluarga terhadap kehidupan sosial dengan
tepat
5. Membuat Mind Mapping tentang lembaga keluarga dengan kreatif
6. Mempresentasikan hasil analisis dan diskusi kelompok mengenai lembaga
keluarga penuh percaya diri.
Fokus penguatan karakter:
1. Sikap Spiritual : Ketakwaan
2. Sikap Sosial : Percaya diri, tanggung jawab, dan kerjasama

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
Terlampir
a. Faktual
 Pentingnya keluarga bagi tumbuh kembang anak
b. Konseptual
 Pengertian Lembaga Keluarga
 Fungsi Lembaga Keluarga
 Tujuan Lembaga Keluarga
 Peranan Lembaga Keluarga
c. Prosedural
 Hubungan lembaga keluarga dengan lembaga sosial lainnya
 Pengaruh lembaga keluarga terhadap kehidupan sekitar
d. Metakognitif
 Contoh lembaga keluarga
 Manfaat mempelajari lembaga keluarga

2. Materi Pembelajaran Pengayaan


Terlampir

3. Materi Pembelajaran Remedial


Terlampir
Pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial yang meliputi
kategori interaksi sosial sebagai lembaga sosial dan tahapan untuk mencapai
keteraturan sosial.

D. Pendekatan dan Model Pembelajaran


1 Pendekatan : Saintifik
2 Model Pembelajaran : Saintifik
3. Metode : Diskusi dan Mind Mapping

E. Media dan Alat Pembelajaran


1. Media Pembelajaran :
- Gambar-gambar tentang lembaga keluarga
- Slide Pesentasi / PPT
2. Alat Pembelajaran
- Laptop
- Proyektor
- Terminal Listrik
- Spidol dan Papan Tulis
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama 2 x 40 menit
Kegiatan Pendahuluan 10 menit
Guru :
Orientasi
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Allah
SWT
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Apersepsi
 Guru mengajak peserta didik menyanyikan lagu "Kasih Ibu" dan " Pergi Belajar"
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik serta lagu yang telah dinyanyikan
- Guru mengaitkan dengan materi sebelumnya yaitu pengaruh interaksi sosial
terhadap lembaga sosial
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya :
- Jelaskan contoh kebutuhan manusia yang dapat menimbulkan lembaga sosial
!(lots)

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari
 Apabila materi tema ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Pengertian, dan Fungsi dari Lembaga Keluarga
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat:
1. Mengemukakan tentang lembaga keluarga dengan bahasa sendiri.
2. Mengklasifikasikan fungsi-fungsi lembaga keluarga minimal lima fungsi.
3. Mengidentifikasi tujuan lembaga keluarga minimal lima tujuan.
4. Menganalisis pengaruh lembaga keluarga terhadap kehidupan sosial dengan tepat
5. Membuat Mind Mapping tentang lembaga keluarga dengan kreatif
6. Mempresentasikan hasil analisis dan diskusi kelompok mengenai lembaga
keluarga penuh percaya diri.

Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Guru menyampaikan lingkup penilaian dan teknik penilaian yang akan digunakan

Kegiatan Inti 55 Menit


Sintak Model Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu
Mengamati Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, proses 10 menit
pembelajaran, dan memotivasi peserta didik terlibat
dalam aktivitas pemecahan masalah
Kegiatan Literasi
Peserta didik diberikan motivasi untuk fokus pada
materi lembaga sosial keluarga dengan cara :
Melihat
Guru menampilkan tayangan power point tentang
Lembaga Sosial Keluarga/Gambar tentang keluarga

Menanya Guru menayakan kepada tiga orang peserta didik, 5 menit


tentang :
1. Apa saja kegiatan yang dilakukan sebelum berangkat
ke sekolah ?
2. Apakah ada nasehat dari orang tua sebelum
berangkat ke sekolah ?
Mengumpulkan Kolaborasi (Collaboration) 10 menit
data/ Pada saat ini guru meminta peserta didik membentuk
Mengekplorasi kelompok sesuai dengan warna kesukaan sebanyak
delapan kelompok
Creativity (Creativitas)
Menulis
Guru meminta kelompok menentukan ketua kelompok
dan anggotanya, serta menentukan nama kelompok
masing-masing. Ketua kelompok membagi kerja
peserta didik terdiri atas bagian yang bagian mencatat
informasi dari buku dan sumber internet.
Dan Sebagian yang lain mendesain Mind Mapping
dengan inti informasi yang harus dicari :
1. Pengertian Lembaga Keluarga
2. Fungsi Lembaga Keluarga
3. Tujuan Lembaga Keluarga
4. Peranan Lembaga Keluarga
5. Contoh Lembaga Keluarga

Menalar Critical Thingking (Berpikir Kritis) dan Kerja 20 menit


Sama
Guru membantu Peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai dengan materi

Communication (komunikasi) dan Kegiatan


Literasi
Peserta didik berdiskusi tentang desain Mind Mapping

Membaca
Membaca sumber lain selain buku teks. Sebagian
anggota kelompok dipersilakan untuk membuka link
internet yang berkaitan dengan lembaga keluarga
Mengkomunikas Perwakilan kelompok tampil ke depan kelas 15 menit
ikan mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Critical Thingking (Berpikir Kritis) dan


Pada tahap ini peserta didik yang lain diminta
memberikan tanggapan kelompok

Colaboration (Kolaborasi) dan Kerja sama


kelompok
Membuat kesimpulan bersama dari hasil diskusi
masing-masing kelompok
Penutup 15 menit
Peserta didik
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Lembaga Keluarga yang baru dilakukan.
Guru
- Memberikan Quis tentang lembaga keluarga sebanyak 10 soal
- Mencatat poin penting penilaian proses tentang sub materi Lembaga Keluarga pada
saat membuat Mind mapping
- Memberikan penghargaan kepada kelompok yang tetap menjaga kekompakan dan
kerja sama.
- Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi dan menyampaikan informasi tentang
materi selanjutnya yaitu Lembaga Agama dan Lembaga Pendidikan

G. Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran IPS .
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran IPS
.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Suparno, N, dkk. 2016. Buku IPS Kelas VII SMT/MTs. Jakarta : Erlangga.
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/lembaga-pendidikan.html
https://salamadian.com/pengertian-lembaga-sosial/
https://blog.ruangguru.com/mengenal-jenis-jenis-lembaga-sosial
https://seputarilmu.com/2018/12/lembaga-keluarga.html

H. Penilaain Proses dan Hasil Belajar


Terlampir:
1 Pengamatan Sikap
 Lembar Pengamatan Spiritual dan Sosial
2 Penilaian Pengetahuan
 Kisi-kisi
 Soal Objektif (Quizis)
 Kunci Jawaban
 Pedoman Penskoran
3 Penilaian Keterampilan
 Lembar Kerja Peserta Didik
 Lembar Penilaian Diskusi dan Presentasi

Mengetahui, Bandung, 23 Oktober 2019


Guru Pamong IPS Guru Mata Pelajaran

Dra. Tuti Kustami Zaenal Maarif, S.Pd


NIP. 19650726 199412 2 002 NIP. 197702272014121003

LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENGAMATAN SIKAP

Nama Sekolah : SMPN 12 Bandung


Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VII / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Sub Materi : Lembaga Keluarga :
Nama Ttd Renc. Tindak Ket.
Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
Siswa Lanjut

LAMPIRAN 2
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Nama Sekolah : SMPN 12 Bandung


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kurikulum : 2013
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Tahun pelajaran : 2019/2020
Jumlah Soal :3
Bentuk Soal : Uraian
Kompetensi Materi/
Indikator soal Bentuk Jenjang Jumlah
Dasar Sub Materi
soal Pengetahuan soal
3.2 Menganalisis Pengaruh 3.2.1 Menjelaskan Uraian C2 1
interaksi sosial interaksi pengaruh interaksi
dalam ruang dan sosial sosial terhadap
pengaruhnya terhadap pembentukan
terhadap pembentukan lembaga sosial
kehidupan sosial, lembaga 3.2.2 Menunjukkan Uraian C3 1
ekonomi dan sosial contoh hubungan
budaya dalam antara pemenuhan
nilai dan norma kebutuhan sosial
serta kelembagaan terhadap
sosial budaya terbentuknya
lembaga
3.2.3 Menunjukkan Uraian C3 1
contoh lembaga
sosial yang terbentuk
sebagai hasil dari
interaksi sosial

Pedoman Penskoran :
- Soal nomor 1 = 3
- Soal nomor 2 = 3
- Soal nomor 3 = 4
Skor maksimal = 10

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN


INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN (DISKUSI &PRESENTASI)

Nama Sekolah : SMPN 12 Bandung


Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VII / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi : Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan Lembaga
Sosial

Nama Sistemati
Peserta Kerja sama Media yang Penguasa ka Juml
Penampilan
No Didik digunakan an materi Penyamp ah
(1-4)
(KELOM (1-4) (1-4) aian Nilai
POK) (1-4)

1.

2.
3.

4.

5.

Keterangan :
a. Skor rentang antara 1-4 b. Nilai : jumlah nilai dibagi 4
1= kurang
2= cukup
3= baik
4= amat baik

Lampiran 1
Pengertian Lembaga Keluarga
Lembaga keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri
dari ayah, ibu, dan anak-anaknya. Dalam sebuah keluarga, diatur hubungan antar
anggota keluarga sehingga setiap anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi
masing-masing. Terbentuknya sebuah keluarga berasal dari sebuah perkawinan yang
sah menurut agama, adat, dan pemerintah.
Ciri Lembaga Keluarga
Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa ciri dari lembaga keluarga yang harus anda
ketahui. Beberapa ciri dari lembaga keluarga antara lain yaitu sebagai berikut :
 Merupakan sebuah unit sosial yang terbentuk atas adanya hubungan darah,
ikatan perkawinan dan adopsi.
 Merupakan suatu lingkup yang terdiri dari anggota keluarga yang hidup dalam
satu atap atau rumah tangga.
 Merupakan satuan sosial yang berkomunikasi dan berinteraksi untuk
menciptakan masing-masing peran keluarga.
Fungsi Lembaga Keluarga
1. Fungsi Reproduksi
Dalam keluarga, anak-anak merupakan wujud dari cinta kasih dan tanggung jawab
suami istri meneruskan keturunan nya. Keluarga memiliki fungsi reproduksi artinya
dari pernikahan diharapkan akan memberikan keturunan.
2. Fungsi Proteksi
Dengan Terbentuknya keluarga, terdapat fungsi proteksi yaitu mendapatkan rasa
ketentraman dan keterlindungan baik secara psikologis maupun fisik. Apabila didalam
keluarga terdapat rasa aman, proses-proses sosial didalam keluarga dapat berjalan
harmonis.

3. Fungsi Ekonomi
Pada umumnya dalam sebuah keluarga, ayah merupakan kepala keluarga serta menjadi
tulang punggung keluarga. Namun tidak tertutup kemungkinan ibu juga mencari nafkah
untuk membantu perekonomian keluarga. kerja sama yang baik antara ayah dan ibu
didalam mengelola pendapatan menjadikan keluarga dapat mengfungsikan ekonomi
secara efektif dan efisien.

4. Fungsi Sosialisasi
Didalam lingkungan keluarga, anak mulai dilatih dan diperkenalkan cara-cara hidup
bersama orang lain. Anak diajak memahami lingkungan yang lebih luas sehingga pada
saat nya nanti seorang anak benar-benar siap untuk hidup dalam masyarakat. Anak
diperkenalkan oleh orang tua nya mengenai norma yang berlaku dimasyarakat seperti
norma agama, norma kesopanan, norma hukum, dan norma kesusilaan, serta nilai-nilai
sosial seperti nilai kemanusiaan, nilai keindahan, dan nilai keagamaan.

5. Fungsi Afeksi
Keluarga diharapkan akan memeberikan kehangatan perasaan pada anggota keluarga
nya seperti ayah yang tetap memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anaknya
yang sedang mendapatkan masalah disekolahnya.

6. Fungsi Pengawasan Sosial


Pada dasarnya dalam keluarga terdapat saling kontrol (mengawasi) antar anggota
keluarga biasanya sering dilakukan oleh anggota keluarga yang lebih tua. hal ini
sebagai ras tanggung jawab mereka dalam menjaga nama baik keluarga.

7. Fungsi Pemberian Status


Melalui lembaga perkawinan ini, seseorang akan mendapatkan status atau kedudukan
yang baru dimasyarakat., yaitu sebagi suami atau istri. Fungsi dari status suami adalah
sebagai pemimpin dalam rumah tangga nya sedangakn seorang istri berfungsi sebagi
pendamping suami dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan dalm keluraganya.

8. Fungsi rekreatif
Keluarga haruslah bisa memberikan suatu ketenangan, kenyamanan jiwa, dan suasana
damai dalam keluarganya. Tidak harus selalu berpesta atau berekreasi diluar rumah,
akan tetapi lebih pada rekreasi yang bisa dirasakan dan dihayati semua anggota
keluarga, jauh dari keributan dan pertentangan.

9. Fungsi pengendalian sosial


Keluarga juga berfungsi sebagai tempat pengendalian sosial bagi anggota keluarganya.
Keluarga bisa melakukan upaya preventif atau upaya pencegahan terhadap anggota
keluarganya untuk tidak melakukan perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang
berlaku didalam masyarakat.
Tujuan Lembaga Keluarga
Didirikannya suatu lembaga keluarga pasti mempunyai tujuannya, untuk mengetahui
apa tujuan dari lembaga keluarga simak yang ada dibawah berikut :
 Bertujuan untuk mendirikan syariat Allah dalam segala suatu permasalahan
rumah tangga.
 Bertujuan untuk mewujudkan sebuah ketentraman dan ketenangan psikologis
didalam keluarga.
 Bertujuan untuk mewujudkan Sunnah Rasulullah saw. dengan cara melahirkan
anak-anak shaleh & shaleha sehingga umat manusia merasa bangga dengan
kehadiran kita didunia.
 Bertujuan untuk memenuhi suatu kebutuhan cinta kasih anak-anak.
 Bertujuan untuk menjaga fitrah anak supaya anak tidak melakukan sebuah
penyimpangan-penyimpangan.
Peranan lembaga keluarga
keluarga mempunyai peranan-peranan tertentu. Peranan-peranan itu yaitu sebagai
berikut :
 Keluarga berperan sebagai pelindung bagi pribadi-pribadi yang menjadi
anggota, dimana ketentraman dan ketertiban diperoleh dalam wadah tersebut.
 Keluarga merupakan unit sosial-ekonomis yang secara materiil memenuhi
kebutuhan hidup anggota-anggotanya.
 Keluarga menumbuhkan dasar-dasar bagi kaidah-kaidah pergaulan hidup.
 Keluarga adalah wadah dimana manusia mengalami suatu proses sosialisasi
awal, yakni suatu proses dimana manusia mempelajari dan mematuhi sebuah
kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Dari beberapa peranan tersebut, nyatalah betapa pentingnya sebuah keluarga terutama
bagi perkembangan kepribadian seseorang. Gangguan pada pertumbuhan kepribadian
seseorang mungkin dikarenakan pecahnya kehidupan keluarga secara fisik maupun
mental. Di Indonesia peranan keluarga semakin terutama di kota-kota. Di wilayah
pedesaan yang sulit menutup diri terhadap pengaruh kota, peranan yang sulit menutup
diri terhadap pengaruh kota, peranan keluarga juga semakin penting. Semula keluarga
luas (extended family) memang lebih berperan,

Contoh Lembaga Keluarga


Berbagai macam contoh-contoh lembaga keluarga di Indonesia beserta penjelasannya
secara lengkap, yaitu sebagai berikut :
1. Kantor Urusan Agama (KUA)
KUA di dalam pengertian masyarakat dikenal sebagai lembaga yang berperan penting
dalam momen pernikahan. Ibaratnya untuk membangun sebuah keluarga, dimulai
dengan mengurusnya di lembaga ini. Namun ternyata fungsi KUA tidak hanya itu,
tugas dan fungsi lainnya yaitu;
 Berfungsi untuk menyelenggarakan statistik dokumentasi.
 Berfungsi untuk menyelenggarakan surat-menyurat, mengurus surat, kearsipan,
pengetikan dan rumah tangga Kantor Urusan Agama.
 Berfungsi untuk melaksanakan pencatatan Nikah dan Rujuk bagi masyarakat
setempat yang beragama Islam.
 Berfungsi untuk pembinaan kemasjidan, ZIS, wakaf, baitul maal dan ibadah
sosial, kependudukan.
 Berefungsi untuk pembinaan keluarga sakinah.
2. Kita Sayang Remaja (KISARA)
KISARA adalah sebuah komunitas yang terdiri dari relawan-relawan remaja dan peduli
terhadap remaja. KISARA memakai metode pendampingan remaja untuk memberi
sebuah informasi dan konseling remaja.
Adapun fungsi dari KISARA yaitu untuk meningkatkan partisipasi remaja dan
pemberdayaan remaja untuk terlibat bersama menghadapi berbagai problema remaja
seperti permasalahan kesehatan reproduksi dan seksualitas.

3. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga


Berencana (DP3AKB)
Fungsi DP3AKB yaitu untuk membantu Gubernur dalam merumuskan kebijakan teknis
di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan keluarga berencana,
mengkoordinasikan, membina, mengendalikan, memfasilitasi, dan menyelenggarakan
urusan pemerintah Daerah Provinsi di bidang pemberdayaan perempuan.
4. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A)
Fungsi dari adanya BP3A yaitu sebagai berikut:
 Berfungsi untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender.
 Berfungsi untuk mewujudkan keterlibatan perempuan dalam jabatan publik.
 Berfungsi untuk menurunkan tindak kekerasan dalam suatu rumah tangga.
 Berfungsi umtuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak.
 Berfungsi untuk meningkatkan jaringan kelembagaan dan pengarusutamaan
gender dan anak.
 Berfungsi untuk meningkatkan taraf hidup dan pendapatan perempuan dalam
rangka ikut menunjang ekonomi keluarga.
 Berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan di pedesaan.

5. Pengadilan Agama
Pengadilan Agama bertugas dan berwenang untuk memeriksa, memutus dan
menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama dibidang : Perkawinan, Waris,
Wasiat, Hibah Wakaf, Zakat, Infaq, Shadaqah, Ekonomi Syariah; untuk memberikan
keterangan, pertimbangan dan nasehat hukum.
Fungsi yang dimiliki pengadilan agama yaitu untuk menyelesaikan persoalan terkait
keluarga dalam jalur hukum, misalnya yaitu perceraian dalam istilah sosiologi dikenal
dengan pengertian disorganisasi keluarga.

6. Yayasan Pelayanan Anak dan Keluarga (LAYAK)


LAYAK merupakan sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pelayanan anak dan
keluarga. Pemecahan masalah-masalah sosial dan pemberdayaan masyarakat tersebut
seperti HIV AIDS, Low Vision, Anak Jalanan, Kesejahteraan Anak, Pendidikan
keluarga, Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang atau Human Trafficking.

7. Lembaga Konsultasi kesejahteraan keluarga (LK3)


Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) adalah sebuah media konsultasi
bagi individu maupun keluarga yang mengalami suatu masalah sosial secara psikologis
dalam keluargan, kemudian gangguan dalam melaksanakan peran dan fungsinya
sebagai individu
8. Lembaga Perlindungan Anak (LPA)
Pembentukan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) yaitu sebagai salah satu upaya
masyarakat dalam melaksanakan sebagian tugas dan peran pemerintah untuk turut serta
melaksanakan suatu pemenuhan hak-hak anak dalam rangka perlindungan anak.
Fungsi dari lembaga perlindungan anak yaitu untuk bisa berkoordinasi dan bekerja
sama dalam penanganan kasus anak yang membutuhkan perlindungan khusus.

9. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)


Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) adalah lembaga independen yang
mempunyai kedudukan yang setara dengan komisi negara. Tugas dari Komisi
Perlindungan Anak Indonesia ialah melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan
perlindungan anak di Indonesia.
Adapun fungsi KPAI yaitu untuk mencermati permasalahan yang dialami oleh setiap
anak yang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.

10. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)


Posyandu adalah Sebagai pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan
dan keluarga berencana yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat
dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan

11. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)


BKKBN mempunyai kewenangan dalam melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan program keluarga berencana. BKKBN
berfungsi untuk sebagai wadah untuk melakukan pembinaan, pembimbingan, dan
memfasilitasi pengendalian penduduk dan penyelenggaraan fungsi-fungsi keluarga
berencana.

12. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)


Kelompok PKK menjadi salah satu contoh lembaga non-formal yang membawa fungsi
serta peran anggota keluarga di lingkungan eksternal. Fungsi dari adanya PKK yaitu
sebagai wadah program-program pembinaan supaya membentuk keluarga yang
sejahtera.

13. Karang Taruna


Karang Taruna adalah sebuah wadah dalam pengembangan generasi muda untuk bisa
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk
masyarakat. Karang taruna mempunyai fungsi sebagai wadah para remaja dalam
menyalurkan aspirasi serta gagasannya dalam bentuk aktivitas yang sifatmya positif dan
membangun karakter.

14. Focus On The Family Indonesia (FOFI)


Focus on the Family Indonesia (FOFI) merupakan LSM yang berfungsi untuk
memulihkan dan memberdayakan keluarga di Indonesia dengan memberikan nilai-nilai
positif bagi kehidupan keluarga, mengembalikan nilai budaya keluarga yang banyak
hilang dan melengkapi sebanyak mungkin keluarga di seluruh Indonesia.

15. Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)


PKBI dikukuhkan sebagai organisasi non pemerintah / Lembaga Swadaya Masyarakat
oleh Departemen Kehakiman RI pada tanggal 22 Juni 1967. PKBI berfungsi sebagai
wadah berkumpulnya keluarga berencana.

Anda mungkin juga menyukai