S K R I PS I
Oleh:
FAKULTAS HUKUM
PURWOKERTO
2011
i
S K R I PS I
I Ketut Karmi Nurjaya, S.H., M.Hum Suyadi S.H., M.Hum Hj. Rochani Urip Salami, S.H., M.S.
NIP. 1961052 0198703 1 002 NIP. 196110101987031 001 NIP. 19520603 198003 2 001
Mengetahui,
D e k a n,
P E R N YATAA N
ii
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah
ini, dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Seluruh isi dalam skripsi ini sudah penulis teliti dengan seksama dan
tidak terdapat suatu kesalahan. Jika dalam perjalanan waktu skripsi saya tidak
sesuai dengan pernyataan ini, saya bersedia untuk menanggung segala resiko,
termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang saya sandang.
Isi skripsi ini merupakan tanggung jawab pribadi penulis, bukan
tanggung jawab pembimbing, atau lembaga-lembaga terkait.
PRAKATA
iii
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, dapat diselesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun
untuk melengkapai persyaratan penyelesaian studi pada Fakultas Hukum
Universitas Jenderal Soedirman.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan para pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Ibu Hj. Rochani Urip Salami, S.H., M.S., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Jenderal Soedirman. Dan sekaligus sebagai Penguji Skripsi yang
telah memberikan masukan-masukan yang berguna bagi kesempurnaan skripsi
ini.
2. Bapak I Ketut Karmi Nurjaya, S.H., M.Hum., dan Bapak Suyadi, S.H.,
M.Hum., selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan petunjuk,
bimbingan, dan arah dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Sutoyo, S.H., selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan
petunjuk dan arahan dalam melaksanakan studi akademik selama di bangku
kuliah.
4. Kepada Bapak Andrew Darwis, seluruh jajaran Moderator dan Officer Kaskus
yang telah membantu memberikan data-data dan informasi untuk keperluan
penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh civitas akademik Fakultas Hukum UNSOED yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan penelitian dan pendidikan di Fakultas Hukum.
6. Kedua orang tua dan kakak tercinta yang selalu memberikan dukungan moril
dan materiil.
7. Ibu Indrawati Widjaya dan Keluarga Besar Musica Studio’s, tempat saya
bernaung yang telah menjadi keluarga dan rumah kedua saya di Jakarta.
8. Sahabat-sahabat terbaik di Supernova, yang bersama saya tanpa mengenal
kata lelah walaupun harus jatuh bangun untuk terus berjuang memeriahkan
dan memperjuangkan musik Indonesia bersama-sama.
9. Sahabat-sahabat yang mengiringi perjalanan hidup penulis yang telah
memberikan motivasi dan bantuan. Semoga Tuhan YME membalas semua
kebaikan kalian.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penelitian ini
masih terdapat kekurangan, namun penulis berharap semoga penulisan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Penulis
ABSTRAKSI
iv
Pemanfaatan teknologi melalui media internet telah memberikan banyak
manfaat dan konsekuensi positif bagi kehidupan bermasyarakat khususnya
Perdagangan Elektronik. Pertumbuhan pengguna internet yang pesat adalah
kenyataan bahwa internet adalah media penting dan efektif bagi pelaku usaha
untuk memperkenalkan dan menjual produk barang atau jasa ke calon pembeli
atau konsumen di seluruh dunia. Namun dalam kenyataannya, perdagangan
elektronik justru melahirkan kekuaran daya tawar yang tidak sejajar antara
pelaku usaha dan konsumen. Dalam hal ini konsumen tidak memiliki alat-alat
proteksi yang terorganisir dengan baik.
ABSTRACT
v
The use of technology via internet has given a lot of benefits and positive
consequences to society especially ecommerce. The fast growth of internet user
is a fact to prove that internet is an important and effective media for business
people to introduce or sell their products and services to the potential consumer
all over the world. But in reality, e-commerce also brings out the inequality of
bargaining power between businessman and customer. In this case, consumer
doesn’t have a well organized protection tools for them.
The rights for consumer to get correct information about the products and
the rights to get a return compensation for loss as stated in Law Article 4 Letter C
and H, No. 8 Year 1999 regarding the consumer protection is indeed the one rule
which is most frequently disobeyed.
DAFTAR ISI
vi
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... ii
PERNYATAAN..................................................................................... iii
PRAKATA.............................................................................................. iv
ABSTRAKSI.......................................................................................... v
ABSTRACT............................................................................................ vi
DAFTAR ISI.......................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Perumusan Masalah....................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 9
D. Kegunaan Penelitian...................................................................... 9
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Perlindungan Konsumen................................................................ 11
1. Pengertian dan Pengaturan Perlindungan Konsumen............. 11
2. Konsumen……....................................................................... 14
3. Hak dan Kewajiban Konsumen.............................................. 16
4. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha………………………….. 18
B. Perdagangan Elektronik................................................................. 20
1. Pengertian dan Pengaturan Perdagangan Elektronik……….. 20
2. Dasar Hukum Perdagangan Elektronik…………………….. 23
3. Perlindungan Konsumen dalam Perdagangan Elektronik….. 31
4. Forum Jual Beli Kaskus……………………………………. 43
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Pendekatan........................................................................ 45
B. Spesifikasi Penelitian..................................................................... 45
C. Lokasi Penelitian............................................................................ 45
D. Sumber Data................................................................................... 46
E. Metode Pengumpulan Data............................................................ 47
F. Metode Penyajian Data.................................................................. 47
G. Metode Analisa Data...................................................................... 48
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.............................................................................. 49
1. Pelaksanaan Perdagangan Elektronik di Forum Jual Beli
Kaskus (FJB).......................................................................... 49
2. Ketentuan dalam Forum Jual Beli Kaskus............................. 51
B. Pembahasan.................................................................................... 63
V. PENUTUP
A. Simpulan........................................................................................ 81
B. Saran.............................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi saat ini menjadi pedang bermata dua, karena selain
Hukum adalah salah satu aspek yang mencakup dalam semua segi kehidupan
keberadaan teknologi yang sudah maju saat ini. Salah satu aplikasi dari
1
Ahmad M. Ramli, Cyber Law dan HAKI dalam Sistem Hukum Indonesia, (Bandung: PT. Refika
Aditama), hal.1
1
2
dengan aplikasi ini terjadi interaksi antara produsen dengan konsumen yang
lokasinya bisa sangat berjauhan bahkan bisa lintas negara dan benua. Berkat
commerce, yaitu :
2
Ali Akbar ST, Kamus Praktis Internet Untuk Semua Orang, Neomedia Press, Semarang, 2006
3
“Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
usaha dalam hal ini yakni dari transaksi jual beli melalui media internet.
adalah :
bahwa hak konsumen adalah hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa. Dalam perdagangan
sehingga konsumen tidak bisa melihat barang yang akan dibelinya. Barang
yang diperdagangkan kerap kali tidak sesuai dengan informasi yang diberikan
mendapatkan kompensasi/ganti rugi jika barang dan atau jasa yang diterima
kondisi jarak antara penjual dan pembeli yang jauh atau bahkan ada di dalam
4
yurisdiksi hukum yang berbeda, dalam arti lain beda negara, sehingga pembeli
rugi. Masalah yang sering kali muncul dalam dunia e-commerce ini antara lain
ketidak sesuaian antara barang yang disepakati dengan barang yang diterima
oleh pembeli, adanya penipuan oleh penjual dengan berdalih bahwa kesalahan
terletak pada jasa penyedia jasa pengiriman, atau bahkan penipuan lain yang
pelaku usaha dapat melakukan berbagai kegiatan mulai dari promosi, hingga
demikian aplikasi ini memberikan suatu kemudahan yang pada akhirnya akan
Dewasa ini pelaku usaha menjual dan mempromosikan barang atau jasa
untuk diperdagangkan melalui website maupun blog milik pelaku usaha. Selain
itu pelaku menjual dan mempromosikan barang dan atau jasanya melalui suatu
forum jual beli yang dimana forum jual beli tersebut bukan milik pelaku usaha
maupun konsumen, tetapi milik orang lain yang menyediakan suatu wadah
bagi para pelaku usaha untuk menawarkan barang dan atau jasa untuk
5
dengan konsumen.
internet.
sebagai berikut :
3
http://www.bppi-medan.depkominfo.go.id/?get=Article&mod=artikel&view=66
6
4. Barang yang dikirim bukan barang yang dijual oleh penjual dan bukan
pada akhir tahun 1998 dan awal 1999, menunjukan bahwa factor negative yang
a. Satu dari sepuluh jenis barang yang telah dipesan tidak pernah
diterima oleh pembeli;
b. Pembeli menunggu waktu yang sangat lama untuk refund;
c. Hampir setengah (44%) produk yang telah dipesan ternyata
diterima pembeli tanpa disertai dengan bukti pembayaran, hampir
73% pedagang gagal memenuhi kesepakatan kontrak (crucial
contract term), lebih dari 25% penjual tidak mencantumkan biaya
yang jelas atas jenis barang yang telah dipesan. 5
Dan masih ada terdapat beberapa persoalan yang juga sering dihadapi
konsumen seperti :
tawar yang tidak sejajar antara pelaku usaha dan konsumen. Dalam hal ini
4
Ade Maman Suherman, Aspek Hukum Dalam Ekonomi Global, Jakarta, Ghalia Indonesia, 2002,
hal 64.
5
W.A. Purnomo, Konsumen dan Transaksi E-commerce. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.
2000. Hlm. 4.
6
Iman Sjahputra, Problematika Hukum Internet Indonesia, PT Prenhallindo, Jakarta, 2002, hlm.
54-56
7
Persoalan ini dapat dijelaskan dengan kenyataan bahwa pelaku usaha yang
menjual barang atau jasanya secara online kerap mencantumkan kontrak baku,
power). Syarat dan ketentuan yang tercantum dalam kontrak baku hanya
ditentukan oleh pelaku usaha sendiri. Mereka menyebar luaskan kontrak model
diungkap oleh Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Ahmad Ramli,
sudah mengirim uang tetapi belum menerima barang yang dipesan. Adalah
7
Cristina Coteanu, Cyber Cinsumer Law and Unfair Trading Practices, Asgate, London, 2005,
op.cit., hlm. Xi.
8
Heru Sutadi. Kejahatan Perbankan Lewat Internet. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.
Jakarta. 2006.
8
informasi.
pembeli. Di FJB, penjual yang sudah terdaftar sebagai member Kaskus dapat
penjual.
9
Ahmad Ramli. Cyber Law dan Haki dalam Sistem Hukum Indonesia. Penerbit PT Refika
Aditama Bandung. 2004. Hlm. 21.
10
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=90085703#post90085703
9
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
umumnya.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perlindungan Konsumen
Barkatulah, yaitu :
Setiap orang, pada suatu waktu baik dalam posisi tunggal atau
sendiri maupun berkelompok bersama orang lain, dalam keadaan
apapun,pasti menjadi konsumen untuk suatu produk atau jasa
tertentu.keadaan yang universal ini pada beberapa sisi menunjukan
adanya berbagai kelemahan pada konsumen sehingga konsumen
tidak mempunyai kedudukan yang “aman”11
berdiri sejak Februari 1988 dan pada 1990 bergabung sebagai anggota
11
Abdul Halim Barkatulah, Hukum Perlindungan Konsumen kajian teoritis dan perkembangan
pemikiran,Bandung, Nusa Media,2008 hal 18
12
Janus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Bandung, PT.Citra Aditya Bakti,
2006, hal 9.
11
12
13
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia Edisi Revisi, (Jakarta: Grasindo.2006)hal.
49
14
Ahmadi Miru & Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta, PT. RajaGrafindo
Persada, 2007, hal 1.
13
mendapatkan informasi.
2. Konsumen
atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahkluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.
15
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia Edisi Revisi. Grasindo. Jakarta. Op.Cit.
hal.6
15
tujuan tertentu.
apabila kepada subyek hukum diberi hak dan dibebani kewajiban. Setiap
hubungan hukum yang diciptakan oleh hukum selalu mempunyai dua segi
yang isinya disatu pihak hak, sedang di pihak lain diwajibkan. Tidak ada
16
Suyadi, Dasar-Dasar Hukum Perlindungan Konsumen, Universitas Jenderal Soedirman.
Purwokerto hal.1
17
Ade Maman Suherman, Aspek Hukum Dalam Ekonomi Global, (Jakarta; Ghalia Indonesia,2002)
hal.63
18
Ibid, hal. 19
17
dan beban, sehingga yang menonjol ialah segi aktif dalam hubungan
b. Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang
dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta
c. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atau
19
Shidarta, Op Cit, hal 19
18
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif.
h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau jasa yang
mestinya.
lainnya.
keselamatan.
jasa.
yakni Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha,
20
Loc.cit
19
baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang
bidang ekonomi. Yang menjadi hak-hak dari produsen( pelaku usaha) itu
undang-undang.
B. Perdagangan Elektronik
pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu,
2011.
21
http://arif.it-kosongsatu.com/?p=84
22
adalah :
Kondisi itu yang menyebabkan jarak bukan lagi menjadi hambatan dalam
produk dapat dipasarkan secara global dalam situs web sehingga setiap
orang dari seluruh penjuru dunia dapat secara langsung mengakses situs
23
http://www.myindo.co.id/productservice/20/index.html
24
Pemetaan E-commerce Berbasis Web (Hasil Survei) Direktorat E-Bussines Direktorat Jendral
Aplikasi Telematika Departemen Komunikasi dan Informatika, 2006. hlm. 5.
24
dalam pranata clik and point agreement, karena cara ini dianggap satu-
satunya yang praktis untuk mencapai kesepakatan jual beli dalam transaksi
e-commerce.
sebagai pengganti kertas dan data digital itu berfungsi sebagai media dari
perjanjian dibuat tanpa pertemuan fisik para pihak, seperti yang lazim
paling meluas dari perjanjian online mungkin adalah yang disebabkan oleh
menimbulkan posisi tawar yang tidak sejajar antara pelaku usaha dan
dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang lain atau lebih Perjanjian menurut Subekti adalah suatu peristiwa
dimana seseorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu
yaitu
dan lain-lain.
25
Subekti, Aneka Perjanjian, Penerbit PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1989, hlm. 1.
26
Prodjodikoro, R.Wirjono, Azas-Azas Perjanjian, Penerbit Sumur Bandung : Bandung, 1991,
hlm. 11.
26
bahwa: perjanjian jual beli ialah suatu perjanjian dengan mana pihak yang
antara penjual dengan pembeli, tetapi juga dapat dilakukan secara terpisah
adalah:
27
Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, Penerbit PT Alumni, Badung, 1994. hlm. 1.
27
tidak boleh ada paksaan, kekhilapan dan penipuan. Suatu sebab yang sah,
Berdasarkan Pasal 1335 KUH Perdata, suatu perjanjian tanpa sebab tidak
mempunyai kekuatan. Sebab dalam hal ini adalah tujuan dibuatnya sebuah
perjanjian.
Menurut Pasal 1457 KUH Perdata, jual beli adalah suatu perjanjian
suatu kebendaan dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah
internet/secara elektronik. Dalam kontrak jual beli para pelaku yang terkait
28
Subekti, Aneka Perjanjian, Penerbit PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1989, hlm. 7.
29
Ahmad Ramli, Cyber Law & HaKI dalam Sistem Hukum Indonesia, Penerbit Refika Aditama,
Bandung, 2004, hlm. 36.
28
berbeda-beda.
key value dengan identitas seseorang, badan hukum, atau dengan sebuat
(RUU ITE) disetujui DPR dan disahkan Rapat Paripurna DPR RI pada
cyber law pertama di Indonesia. Isinya cukup luas. Banyak hal diatur
disini yang amat penting bagi pelaku bisnis di dunia maya. Untuk
memenuhi syarat Pasal 1320 diakui sebagai perjanjian yang mengikat para
para pihak.
30
Ahmad Ramli, ibid., hlm. 36.
29
elektronik. Kedua jenis dokumen ini diasumsikan sama, sehingga tidak ada
Tanda Tangan Elektronik dijelaskan pada Pasal 11 ayat (1) UU ITE yang
berbunyi :
yang harus dipenuhi dalam setiap Tanda Tangan Elektronik. Ketentuan ini
Elektronik.
bukan suatu tanda tangan yang seperti dikenal pada saat ini dan dikonversi
yang yang berbeda agar dapat menandai suatu dokumen atau data.
Tujuannya agar dokumen atau data yang dikirim secara elektronik dapat
tanda tangan dan memberi informasi yang jelas mengenai metode yang
tanda tangan elektronik tertulis dalam pasal 12 ayat (2) sebagai berikut :
menjadi sangat intensif pada awal tahun 1970 hingga tahun 1998. Hal ini
Baru pada waktu itu tetap menyokong pelaku usaha untuk memenuhi
panjang 25 tahun.
konsumen.
melalui media internet adalah transaksi pasar yang sangat potensial, karena
muncunya kekuatan daya tawar pelaku usaha dan konsumen yang tidak
informasi yang jelas dan lengkap tentang keberadaan ODR dalam sistem
hukum Indonesia.
untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum baik yang berada di
ODR secara limitative juga diatur dalam undang-undang ini seperti disebut
yang dihadapi oleh para pihak dalam perjanjian elektronik. Karena itu
bunyi Pasal 8 ayat (2) mengatakan para pihak memiliki kewenangan untuk
dibuatnya. Akan tetapi, jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum
dibuatnya seperti tertera dalam Pasal 18 ayat (4). Ketentuan ini cenderung
itu membawa akibat hukum yang nyata, bahwa para pihak juga memiliki
yang bersifat internasional. Oleh karena itu, para pihak jelas memiliki
produk barang dan jasa secara online tidak cukup jika hanya bersandar
barang dan jasa melalui media internet. Inilah yang sering disebut
dari banyak sumber hukum. Ini juga menunjukan bahwa sistem pengaturan
diberikan oleh pelaku usaha atau pihak ketiga independen yang terpercaya.
Informasi pra transaksi ini memperoleh bentuknya yang lebih jelas apabila
ada pihak ketiga yang secara resmi mengakui bahwa produk-produk jasa
dan barag yang dipasarkan secara online memang layak dikonsumsi oleh
transaksi secara elektronik tidak cukup jika hanya lewat kebijakan legislasi
proporsi monopolis pelaku usaha yang selama ini dinikmati oleh mereka.
Kehadiran lembaga itu merupakan pagar yang kuat untuk melawan potensi
masuk ke dalam rezim praktik-praktik usaha yang lebih baik (fair trading).
penting yang lebih luas dan lebih besar. Seperti disebut secara jelas dalam
merupakan salah satu aspek terpenting dalam suatu sistem informasi. Hal
ini terkait dengan betapa pentingnya informasi yang dikirim dan diterima
oleh orang yang berkepentingan. Informasi ini tidak berguna lagi apabila
ditengah jalan informasi itu disadap atau dibajak orang lain yang tidak
berhak. Karena itu, pengamanan dalam sistem informasi adalah isu yang
kepada masyarakat. Oleh karena itu harus ada lembaga yang memiliki
dengan mudah dan tanpa terdeteksi, sehingga resiko atas manipulasi pesan
elektronik.33
32
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 29/PER/M.KOMINFO/11/2006
Tentang Pedoman Penyelenggaraaan Certification Authority (CA) di Indonesia
33
Pedoman Penyelenggaraan Certification Authority di Indonesia. Departemen Komunikasi dan
Informatika Republik Indonesia hlm. 2.
39
Certificate for
Root S’s public key
Certification Signed by R
Authority R
Interoperation)
Pasal 10 ayat (1) UU ITE yang mengatakan bahwa setiap pelaku usaha
setelah melalui penilaian dan audit dari badan yang berwenang. Bukti telah
berupa trust mark pada halaman (home page) pelaku usaha tersebut.
35
Pedoman Penyelenggaraan Certification Authority (CA) di Indonesia, Departemen Komunikasi
dan Informatika RI, 2007, hlm. 5.
42
diprakarsai oleh oleh tiga pemuda asal Indonesia yang sedang melanjutkan
Situs www.kaskus.us pada saat ini dikelola oleh PT. Darta Media
Indonesia. Anggotanya, yang pada saat ini berjumlah lebih dari 2.000.000
Hingga saat ini Kaskus sudah mempunyai lebih dari 200 juta post.
berbagi baik gambar maupun cerita dewasa. Sementara itu, Fight Club
pornografi. Fight Club diubah namanya menjadi Debate Club. Fight Club
dan Debate Club pada dasarnya memiliki fungsi yang sama sebagai tempat
untuk berdebat, hanya saja kontrol di Debate Club diperketat. Setiap thread
baru yang dibuat user terlebih dahulu disensor oleh moderator. Bila
dianggap tidak layak dan membahas SARA, maka thread itu akan dihapus.
2008. Tampilan baru kaskus dibuat penuh warna. Selain itu, Kaskus juga
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Pendekatan
oleh lembaga atau pejabat yang berwenang dan konsep yang melihat
hukum sebagai sistem normatif yang otonom, tertutup dan terlepas dari
B. Spesifikasi Penelitian
C. Lokasi Penelitian
selaku pemilik domain Kaskus, Jl. Melawai X No. 3-5 Kebayoran Baru,
37
Ronny, Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta, Alumni, 1988,
halaman 13.
46
47
D. Sumber Data
1. Data Sekunder
Sumber data dari penelitian ini adalah data sekunder yang berupa
Konsumen.
Transaksi Elektronik
karya ilmiah dari para sarjana dan dokumen resmi yang berkaitan
terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, terdiri dari:
Populer.
38
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat,
Jakarta, CV Rajawali, 1985, halaman 14-15.
48
2. Data Primer
Forum Jual Beli Kaskus, staff yang bidang kerjanya berkaitan dengan
a. Data sekunder
b. Data Primer
domain (Admin), officer, dan moderator Forum Jual Beli Kaskus tentang hal
secara sistematis, logis, dan rasional. Dalam arti keseluruhan data yang
utuh.
39
Ronny, Hanitijo Soemitro, Op.cit, halaman 98.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Pemilik domain Forum Jual Beli Kaskus adalah orang yang berhak
1.1.2. Penjual
FJB.
1.1.3. Pembeli
1.1.4. Moderator
50
51
Jenis barang atau jasa yang dijual dikategorikan menjadi beberapa jenis
1.2.1. Antik
1.2.2. Art & Design
1.2.3. Baby & Kids Stuff
1.2.4. Bisnis, Industry & Supplier
1.2.5. Buku
1.2.6. Camera & Aksesoris
1.2.7. CD & DVD Collectibles
1.2.8. Computer
1.2.9. Elektronik
1.2.10. Face & Body Care
1.2.11. Fashion & Mode
1.2.12. Flora & Fauna
1.2.13. Food, Drink & Medicine
1.2.14. Furniture
1.2.15. Handphone & PDA
1.2.16. Hardware & Tools
1.2.17. Kerajinan Tangan
1.2.18. Musical Instrument
1.2.19. Otomotif
1.2.20. Peralatan Kantor
1.2.21. Peralatan Rumah Tangga
1.2.22. Perhiasan & Jam Tangan
1.2.23. Property
1.2.24. Services
1.2.25. Sports Equipment
1.2.26. Ticket Event
1.2.27. Tour & Travel
1.2.28. Toys & Hobbies
1.2.29. Web Hosting & Services
1.2.30. Video Games
52
3. Tata cara berjualan di FJB dan tips untuk menghindari penipuan baru di FJB
berdasarkan wawancara dengan Andrew Darwis – Admin Kaskus
Q : Apakah FJB kaskus?
A : Forum Jual beli kaskus adalah sebuah website yang menyediakan
wadah pertemuan online antara para penjual & pembeli.
Q : Apakah ditarik biaya untuk memasarkan produk atau biaya
administrasi transaksi?
A : Kaskus tidak menarik biaya apapun dari transaksi maupun
pemasangan informasi penjualan. Kaskus menerapkan sistem
donasi. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai cara
menjadi Kaskus donatur & kelebihannya silahkan masuk link
http://www.kaskus.us/payments.php
Q : Bagaimana caranya menjual barang di FJB?
A : Untuk dapat menjual barang di kaskus anda dapat register di
http://www.kaskus.us/register.php . FJB kaskus memiliki x forum
pengkategorian produk. Anda dapat membuat thread yang
menawarkan produk/servis yang anda punya, sesuai dengan
62
B. Pembahasan
64
dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang
berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk
lain-lain.
40
R. Subekti, Aneka Perjanjian, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1995, hlm. 1
41
R. Wirjono Prodjodikoro, Azas-Azas Hukum Perjanjian, Sumur Bandung, Bandung, 1991, hlm.
1
42
Salim HS, Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi,
Jakarta, 2003, hlm. 1
65
bahwa: perjanjian jual beli ialah suatu perjanjian dengan mana pihak yang
antara penjual dengan pembeli, tetapi juga dapat dilakukan secara terpisah
ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata. Menurut ketentuan ini, syarat sahnya
Yang dimaksud dengan suatu sebab yang halal adalah bahwa isi
di Forum Jual Beli Kaskus dan data no 2 tentang Ketentuan dalam Forum
Jual Beli Kaskus, jika dihubungkan dengan Pasal 1320 KUHPerdata serta
perjanjian jual beli yang terjadi dalam Forum Jual Beli Kaskus sudah
apa yang dimaksud dengan sepakat, oleh karena itu untuk mengetahui
44
Abdulkadir Muhammad, Pengantar Hukum Pertanggungan, (Bandung: PT. Citra Aditya, 1994)
Hal. 49
67
para sarjana.
cara ini bisa dengan cara tertulis (dengan akta otentik maupun akta di
yang membuatnya, dan sepakat itu harus bebas dalam arti tidak boleh
45
J. Satrio, Hukum Perikatan : Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, PT Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1992.
68
dan tidak wenang (onbevoegd). Tidak cakap adalah orang yang pada
tertentu, misalnya yang terdapat dalam Pasal 1467, 1468, 1469, 1470,
membuat perjanjian yang sah. Siapa saja yang dianggap tidak cakap
bahwa:
yang telah dewasa baik pria maupun wanita yang telah berumur 21
tahun atau telah menikah dan sehat pikirannya serta tidak berada
dibawah pengampuan.
dalam kontrak perjanjian jual beli di FJB, hal ini dikarenakan Pasal 1320
pelengkap saja.
terpenuhi dalam perjanjian jual beli di Forum Jual Beli Kaskus, hal ini
Isi prestasi tersebut harus tertentu atau paling sedikit dapat ditentukan,
jual beli dalam Forum Jual Beli Kaskus bias dilihat di data no 1.2
Dari data nomor 2 tentang ketentuan dalam Forum Jual Beli Kaskus
menegaskan adanya aturan yang jelas mengenai hal-hal apa saja yang
dalam Forum Jual Beli Kaskus secara tidak langsung telah memenuhi
syarat suatu sebab yang halal, bahwa kontrak atau perjanjian yang
dasar perjanjian.
Dalam kontrak jual beli, para pelaku yang terkait didalamnya yaitu
Konsumen berbunyi :
Beli Kaskus, Penjual adalah pihak yang terdaftar sebagai user Kaskus,
yang menjual barang atau jasa dengan membuat thread/Lapak jual beli di
maupun jasa yang dihasilkan oleh para produsen. Secara yuridis formal
menentukan:
merta hasil dari transaksi jual beli. Artinya, yang diartikan sebagai
adalah pihak yang terdaftar sebagai user Kaskus, yang bertransaksi dengan
jasa yang ditawarkan oleh penjual. Maka jika disimpulkan menurut doktrin
di atas, Pembeli dalam Forum Jual Beli Kaskus dapat disebut sebagai
Konsumen.
Jual Beli Kaskus, maka hak-hak konsumen dalam hal ini yang harus
b. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi suatu
barang;
46
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia Edisi Revisi. Grasindo. Jakarta. Op.Cit.
hal.6
73
apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian
barang dan/ atau jasa berdasarkan informasi yang benar, jujur dan jelas.
Forum Jual Beli Kaskus selaku konsumen, maka yang dimaksud adalah
hak atas informasi yang benar, jujur dan jelas untuk mendapatkan barang.
dalam dunia e-commerce ini antara lain ketidak sesuaian antara barang
penipuan oleh penjual dengan berdalih bahwa kesalahan terletak pada jasa
lagi dan barangpun tidak pernah sampai ke tangan konsumen. Di sisi lain,
74
lebih utama dari sekedar rasa nyaman, adalah pentingnya keamanan dan
sesuai yang disepakati. Oleh karena itu jika penjual sampai menyerahkan
syarat yang harus disepakati oleh konsumen. Jenis perjanjian ini yang
pelaku usaha dan konsumen. Begitu pula yang terjadi di FJB Kaskus.
Pihak Kaskus telah memberikan warning untuk tetap selalu waspada dan
75
Kaskus lebih dahulu memberikan tips kepada pembeli dalam Forum Jual
berikut :
Market Place dimana konsep ini bukan sebuah website yang menyediakan
barang-barang yang akan dijual, tetapi layaknya seperti pasar maya. User
Pembeli. Jadi Kaskus tidak dapat dikenai ketentuan Pasal 9 UU ITE yang
berbunyi :
sebagai penyedia Market Place sehingga dalam hal ini Kaskus disebut
adalah user Kaskus yang berarti sudah menyetujui peraturan yang tertera
dalam Forum Jual Beli Kaskus, traffic yang tinggi dan membuka lapak
hidupnya hanya dari berjualan melalui Forum Jual Beli Kaskus. Ada yang
Rp100.000.000.
nomor 3, melihat angka penipuan dalam FJB yang kian tinggi, Kaskus
Salah satunya adalah melalui metode yang disebut oleh Kaskus sebagai
Bersama, ada transaksi antara penjual dan pembeli jika transaksi terjadi
tetapi penjual dan pembeli berbeda kota, disepakati kedua belah pihak
pembeli. Barang sampai ke pembeli dan tidak ada masalah, uang akan
sebaliknya jika terjadi masalah, misal barang tidak pernah sampai, maka
uang akan dikembalikan ke pembeli. Biasanya ada biaya untuk jasa seperti
ini, besarnya relatif, tergantung jenis rekening bersama apa yang kamu
dikeluarkan oleh kaskus, tapi lebih ke arah dari member kaskus untuk
dimana saja, tidak hanya di dunia maya, dalam transaksi jual beli secara
langsung pun masih ada kemungkinan penipuan terjadi jika kita tidak
tersebut. Ada yang tidak mencantumkan gambar barang sama sekali, ada
80
yang dia jual, melainkan gambar barang lain yang diambil dari google.
Dengan melihat hal ini, Hak konsumen untuk mendapatkan informasi yang
tidak terpenuhi.
memiliki cacat atau rusak, Penjual bereputasi baik akan selalu mengganti
penjual terdaftar memiliki reputasi baik hanya sebagian kecil dari seluruh
membeli barang dari lapak Penjual tidak mendapatkan barang seperti yang
kerugian karena Penjual tidak aktif kembali dalam FJB Kaskus dan tidak
dapat dihubungi lagi atau “menghilang”. Penjual yang seperti ini akan
menimbulkan persepsi bahwa dalam Forum Jual Beli Kaskus tidak ada
untuk meredam angka kasus yang seringkali terjadi dan memberikan rasa
PENUTUP
A. Simpulan
1. Penjual dan Pembeli sudah mengetahui dan menyadari secara pasti atas
masih banyak lapak yang ada di FJB Kaskus tidak menyertai spesifikasi
barang yang sebenarnya atau bahkan gambar barang lain dan tidak
82
83
jika barang yang diterima tidak sesuai dengan yang diperjanjikan, seperti
dengan kesepakatan para pihak, tetapi untuk sebagian Penjual nakal di FJB
kompensasi ganti kerugian. Kewajiban pelaku usaha dalam hal ini penjual
barang tersebut.
B. Saran
agar Kaskus hendaknya tidak melepas diri dari tanggung jawab. Karena
Sumber Buku:
Akbar, Ali, 2006, Kamus Praktis Internet Untuk Semua Orang, Neomedia
Press : Semarang
Badung
Bandung : Bandung
Ramli, Ahmad M., 2004, Cyber Law dan HAKI dalam Sistem Hukum
Salim HS, 2003, Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Direktorat Jendral
Grasindo : Jakarta
Sumber Perundang-undangan:
Elektronik