BAB V MPS Malaka
BAB V MPS Malaka
5.1. Umum
Pekerjaan “Fasilitator MPS Kabupaten Malaka”, secara umum dilakukan untuk
menjamin agar penyelesaian konstruksi pekerjaan ini selesai tepat pada waktunya
dan sesuai dengan mutu yang disyaratkan, serta tidak menyimpang dari spesifikasi
yang telah ditetapkan. Dengan mempertimbangkan waktu pelaksanaan dan item
pekerjaan yang harus dilakukan dengan tepat waktu dengan mutu yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diperlukan personil pelaksana yang sudah
berpengalaman.
Dalam bab ini akan diuraikan usulan metode pendekatan pelaksanaan
pekerjaan “Fasilitator MPS Kabupaten Malaka”, berdasarkan pengalaman dan
pengetahuan konsultan dalam menangani proyek-proyek sejenis. Beberapa hal
penting yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
• Mencari solusi dan jalan keluar atas pemecahan suatu masalah secara
musyawarah mufakat agar tercapainya suatu keputusan yang tepat dan
menyelesaikan suatu masalah Program PPSP
• Pengawasan terhadap metode pelaksanaan pekerjaan disusun sesuai kondisi
eksisting dan hambatan yang terjadi di lapangan.
• Mampu memimpin pertemuan dan koordinasi dalam lingkup satuan organisasi
• Jadwal pelaksanaan pekerjaan yang lengkap, jelas dan terarah sehingga
memudahkan dalam kontrol pelaksanaan pekerjaan.
• Kemajuan pekerjaan dan penyelesaian konstruksi yang tepat waktu dan seimbang
antara kemajuan fisik dan kemajuan keuangan.
• Administrasi yang teratur dengan sistem pengarsipan yang baik sehingga
memudahkan pengontrolan setiap saat.
• Koordinasi kerja dinamis dan kondusif serta komunikasi yang lancar.
V-1
Acuan Kerja. Untuk memperlancar tugas, pelaksanaan pekerjaan akan didukung oleh
fasilitas penunjang berupa peralatan yang memadai dan sistem kerja yang seefisien
mungkin. Fasilitator MPS Kabupaten Malaka akan memberikan jasa-jasa teknis secara
efisien dan efektif dalam pelaksanaan, melalui organisasi dan staffing, cara kerja dan
sistem komunikasi, sebagai berikut :
a. Modus Kerja
Fasilitator MPS Kabupaten Malaka akan memanfaatkan semua data dan informasi
yang diperoleh dari pengumpulan data pekerjaan sejenis lainnya yang telah
dikerjakan.
b. Sistem Komunikasi
Untuk kelancaran komunikasi intensif Fasilitator MPS Kabupaten Malaka akan
rutin mengadakan pertemuan antara Pokja Kabupaten/kota maupun masyarakat
dalam memecahkan semua permasalahan yang terjadi. Mengingat pekerjaan di
lapangan sangat terkait cuaca, maka perlunya komunikasi yang baik agar volume
pekerjaan selalu dalam pengawasan bersama.
V-2
ASTM (American Society for Testing Material) atau standar lain yang
setingkat (JIS, JES, ACI, BS dll untuk desain pekerjaan sipil/gedung dan JIS,
JES, EIC, SPLN, AWS dll.
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI) atau peraturan penggantinya
Peraturan lain terkait yang berlaku
Juknis KAK pekerjaan serta Pedoman Pelaksanaan PSP.
Standar Kendali Mutu Pelaksanaan Pekerjaan, Direktorat Jendral Pengairan,
1995.
Undang-undang dan Peraturan mengenai pajak, pajak penghasilan (PPh),
dan Pajak Pertambahan Nilai (PPn).
Peraturan keselamatan kerja.
Dan lain-lain
b. Sistem Manajemen Proyek
Fasilitator MPS Kabupaten Malaka akan melaksanakan suatu sistem
manajemen proyek yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pengawasan
proyek yang meliputi pengendalian jadwal, kualitas dan biaya pelaksanaan
konstruksi dengan cara musyawarah mufakat.
c. Engineering Desain Selama Masa Konstruksi
Pelaksanaan survey dan review desain terkait merupakan dasar diperlukannya
Engineering Desain selama pelaksanaan pekerjaan. Dalam melaksanakan
kegiatan ini, Fasilitator MPS Kabupaten Malaka dengan persetujuan direksi
pekerjaan akan melakukan perubahan atau perbaikan desain apabila terjadi
perubahan desain sesuai dengan kondisi lapangan setelah melalui kajian dan
analisa, memberikan persetujuan terhadap gambar konstruksi yang diajukan
Masyarakat.
d. Inspeksi dan Pengujian serta rapat Musyarawah dalam pengambilan
keputusan.
Inspeksi dan pengujian dilaksanakan dari kondisi material asli (raw material)
hingga tahap konstruksi selesai dilakukan. Fasilitator MPS Kabupaten
Malaka akan melakukan monitoring pelaksanaan dalam menyelesaikan suatu
keadaan yang tidak dapat terselesaikan haruslah segera melakukan rapat
koordinasi dalam mencapai kesepakatan bersama.
V-3
e. Supervisi Konstruksi
Fasilitator dalam melaksanakan pengawasan konstruksi dilakukan melalui
kegiatan sebagai berikut:
Pengawasan pengujian material yang akan digunakan di lokasi pekerjaan;
Pengawasan terhadap mutu pekerjaan;
Melakukan kontrol terhadap kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
Melakukan kontrol terhadap kualitas pekerjaan;
Melakukan kontrol terhadap kuantitas pekerjaan
Pengawasan keamanan dan keselamatan kerja;
Melakukan Rapat Bulanan monitoring dan evaluasi;
Inspeksi dan pekerjaan commissioning.
V-4
Penentuan dan penetapan anggota tim di lapangan.
Evaluasi Dokumen Kontrak, Gambar Rencana dan Spesifikesi teknis.
Evaluasi terhadap Dokumen Kontrak perlu dilakukan untuk menyamakan
persepsi dan pemahaman terhadap kontrak, sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman pada saat pelaksanaan pekerjaan.
Gambar Rencana yang telah dibuat perlu dicek kembali sebelum pekerjaan
Konstruksi dilaksanakan, sehingga beberapa bagian dari gambar rencana yang
mungkin tidak sesuai dengan keadaan saat ini dapat dilakukan evaluasi dan
perbaikan terlebih dahulu.
Dalam Spesifikasi Teknis juga kadang- kadang dijumpai pasal-pasal yang tidak
mungkin untuk dilaksanakan dengan kondisi setempat, karena itu perlu
diadakan evaluasi.
Evaluasi terhadap program kerja
Pelaksanaan konstruksi akan terselenggara dengan baik apabila didukung
dengan personil, peralatan dan perlengkapan teknis lainnya secara lengkap
dengan kondisi baik serta tepat waktu dalam pengadaannya. Untuk itu
Fasilitator MPS Kabupaten Malaka akan memeriksa dan evaluasi terhadap
beberapa poin:
Rencana Lay Out Base Camp (termasuk didalamnya terdapat rencana
penempatan stockpile)
Rencana pola pengaturan materi di lingkungan pekerjaan.
Mobilisasi personil fasilitator dan peralatan kantor
Pola sosialisasi awal terhadap para stakeholder di sekitar lokasi proyek dan
rencana upacara adat terkait pekerjaan.
Selain dari pada itu, Fasilitator MPS Kabupaten Malaka akan mengevaluasi secara
detil terhadap rencana kerja Fasilitator seperti berikut:
Jadwal Peleksanaan Pekerjaan
Volume pekerjaan yang berpengaruh terhadap Rencana Anggaran Biaya (MC 0)
Metode Pelaksanaan
Metode pengujian mutu bahan dan pekerjaan terlaksana
Sistem pelaporan
Rapat koordinasi per bulan berjalan dan sistem pelaporannya
V-5
Fasilitator MPS Kabupaten Malaka akan memeriksa, membuat koreksi
perbaikan dan memberi usulan agar diperoleh efisiensi waktu dan biaya pelaksanaan
konstruksi dengan pertimbangan yang dapat diterima secara teknis.
Perlu adanya koordinasi antara pemilik pekerjaan, Fasilitator MPS Kabupaten
Malaka dalam melaksanakan pekerjaan akan memberikan hasil yang baik. Rapat
koordinasi diharapkan rutin (mingguan atau maksimal bulanan) selama pekerjaan
berjalan.
Penetapan organisasi kerja
Pengadaan material pendahuluan/peralatan pendukung
Koordinasi dengan pihak-pihak berwenang (direksi pekerjaan dan instansi
terkait)
Sosialisasi kepada instansi terkait dan dinas pekerjaan umum mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan. Sosialisasi ini meliputi lingkup,
metode dan dampak yang akan timbul dilapangan akibat pelaksanaan pekerjaan.
Melakukan evaluasi terhadap desain yang ada.
Mengevaluasi, melakukan kajian kawasan objek pembangunan dan mempelajari
perencanaan teknis dan sarana pendukung lainnya.
Melakukan konsultasi dengan semua fasilitator
"Pre Construction Meeting", berupa pertemuan antara direksi pekerjaan.
V-6
Pembahasan mengenai spesifikasi teknis yang kurang jelas dan kurang
dimengerti.
Bentuk serta jenis/macam pelaporan dan sistem serta batas waktu pelaporan
hendaknya telah dijelaskan dalam pertemuan awal.
Wewenang dan tanggung jawab serta segala sanksi yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan dibahas dengan jelas.
Menentukan waktu untuk kunjungan bersama ke lokasi menentukan batas
awal serta akhir pekerjaan serta survey lapangan dengan kondisi saat ini
sebagai bahan dalam diskusi lanjutan dan menentukan metode kerja
selanjutnya.
V-7
Persiapan Fasilitator MPS Kabupaten Malaka akan menyiapkan format standar
untuk dipergunakan dalam pelaksanaan pengawasan pekerjaan konstruksi,
berupa format :
Laporan harian dan mingguan
Laporan pengujian mutu bahan dan pekerjaan terlaksana
Pengukuran dan perhitungan kuantitas pekerjaan
Permohonan dan persetujuan melaksanakan pekerjaan
Pemakaian peralatan dan kendaraan
Semua data laporan kegiatan akan di laporkan pada satker Provinsi.
V-8
Berikut akan dijelaskan beberapa prosedur yang umum dilakukan dalam
pelaksanaan pekerjaan Fasilitator MPS Kabupaten Malaka.
1. Prosedur Persetujuan Gambar (Construction Drawing & Shop Drawing)
Fasilitator MPS
Kabupaten Malaka
Kontraktor
Jika ‘disetujui’ mulai pelaksanaan pekerjaan
Jika ‘tidak disetujui’ perbaikan dan mengulang
prosedur perrsetujuan
Pemilik Pekerjaan :
Fasilitator MPS
Memberikan persetujuan berdasarkan rekomendasi
Kabupaten Malaka Konsultan
V-9
Material Konstruksi akan dievaluasi sesuai dengan Spesifikasi Umum dan
Teknik pekerjaan. Apabila diperlukan, dilakukan di laboratorium yang independen,
untuk menguji dan menyaksikan kebenaran pernyataan. Untuk material konstruksi
yang merupakan produk fabrikasi, umumnya perlu diberikan pembanding/alternatif
material yang sesuai dengan Spesifikasi. Dalam proses pemberian persetujuan,
Fasilitator MPS Kabupaten Malaka dan Direksi Pekerjaan akan mengunjungi lokasi
fabrikasi apabila dirasa perlu (terutama untuk material yang dianggap khusus atau
dianggap ketersediaan material tersebut dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan
konstruksi), untuk menyaksikan dengan benar.
Pemilik Pekerjaan :
Fasilitator MPS Memberikan persetujuan berdasarkan rekomendasi
Kabupaten Malaka Konsultan
Kontraktor
Jika ‘disetujui’ mulai pelaksanaan pekerjaan
Jika ‘tidak disetujui’ memperbaiki metode pelaksanaan sesuai
dengan komentar/review Konsultan dan mengajukannya lagi.
V-10
4. Prosedur Persetujuan Jadwal Pelaksanaan dan Pengendaliannya
Sebelum memulai pekerjaan, Fasilitator harus mengajukan Jadwal Pelaksanaan
sesuai dengan usulannya pada saat pelaksanaan fisik untuk mendapatkan persetujuan
Direksi Pekerjaan/pokja. Dalam melakukan kontrol dan pengendalian kemajuan
pelaksanaan pekerjaan dengan cara:
a. Pertemuan rutin mingguan (Weekly Meeting) antara fasilitator dengan pokja
kabupaten untuk membahas rencana pekerjaan kedepan, evaluasi kemajuan
pekerjaan minggu berjalan, serta permasalahan yang timbul di lapangan serta
solusi pemecahannya. Diharapkan dengan dilakukannya pertemuan mingguan ini,
dapat menjaga pelaksanaan lapangan tetap sesuai dengan waktu pelaksanaan
yang ada dan jadwal pelaksanaan yang telah disepakati bersama, sehingga tidak
berdampak terhadap biaya pekerjaan (fisik) secara keseluruhan.
b. Laporan dan Rencana Kerja Harian harus disiapkan oleh masyarakat sesuai
dengan jadwal pelaksanaan yang telah disepakati. Dari laporan dan rencana kerja
harian ini, maka Fasilitator MPS Kabupaten Malaka dapat mengevaluasi kemajuan
pekerjaan masyarakat sesuai dengan hasil dari Pertemuan Rutin
c. Mengontrol dan mengevaluasi kinerja Masyarakat terhadap Critical Work yang
ditemui dari Jadwal Pelaksanaan pekerjaan. Fasilitator MPS Kabupaten Malaka
dan Direksi Pekerjaan harus memberikan solusi atau rekomendasi kepada
Masyarakat jika dirasa kinerjanya menurun saat melalui ‘Critical Work’.
Fasilitator MPS
Kabupaten Malaka Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Evaluasi Rencana Kerja dan Laporan Harian
2. Weekly/Monthly Meeting
3. Solusi, rekomendasi serta koordinasi & komunikasi yang
baik guna menghindari keterlambatan pekerjaan
V-11
Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, Konsultan akan mengusulkan bentuk
formulir inspeksi kepada masyarakat, yang nantinya digunakan sebagai formulir
pengecekan dan hasil inspeksi lapangan. Secara umum formulir ini akan mencakup
tahapan-tahapan kerja sesuai dengan persyaratan di dalam Spesifikasi dan kaedah
teknis serta kesesuaian pekerjaan terhadap gambar Shop Drawing.
Berdasarkan formulir ini yang mencatat hasil inspeksi lapangan, maka hasil
pekerjaan masyarakat dapat diterima atau ditolak oleh fasilitator Lapangan dan
Direksi Pekerjaan. Formulir ini nantinya juga akan dipakai sebagai dokumen
pendukung dalam memberikan persetujuan pembayaran.
Rekomendasi Konsultan :
Fasiliator
Lapangan Mengecek dan memberikan persetujuan atas pekerjaan di
lapangan yang meliputi :
a. Kesesuaian tahapan pekerjaan di lapangan dengan isian
Mengundang formulir (Spesifikasi)
Konsultan Pengawas b. Kesesuaian bentuk dengan Shop Drawing
dan Direksi Pekerjaan c. Kesesuain material yang digunakan sesuai material yang
untuk melakukan telah disetujui
inspeksi
Direksi Lapangan :
Melakukan pengecekan bersama dengan Konsultan
Fasilitator MPS pengawas
Kabupaten
Malaka
Kontraktor :
Jika ‘disetujui’ melanjutkan ke tahapan berikutnya;
Jika ‘tidak disetujui’ memperbaiki pekerjaan di lapangan
sesuai dengan arahan Konsultan Pengawas & Direksi
Pekerjaan
V-12
dilaksanakan. Setiap adanya pekerjaan tambah sesuai dengan definisi diatas, maka
perlu dilakukan Amandemen Kontrak Fisik.
PROYEK SELESAI
Masyarakat
Rekomendasi menyempurnakan
Pekerjaan belum
dapat diterima
Pekerjaan dapat
diterima
Pemberian Sertifikat Serah Terima
Laporan PPK Pekerjaan Pertama
V-13
Setelah dikeluarkannya Sertifikat Serah Terima Pekerjaan Pertama,
masyarakat masih memiliki tanggung jawab atas hasil pekerjaannya sampai masa
pemeliharaan selesai. Selama masa pemeliharaan, Masyarakat wajib memelihara hasil
pekerjaannya untuk menjamin fungsi bangunan/struktur yang dikerjakan. Selama
masa pemeliharaan, inspeksi berkala akan dilakukan oleh Direksi Pekerjaan,
(Konsultan Pengawas bila masih ada) dan bersama Masyarakat untuk memeriksa
kondisi hasil pekerjaan, dan memberikan catatan terhadap pemeliharaan yang perlu
dilakukan. Setelah melalui masa pemeliharaan, Serah Terima Pekerjaan Akhir akan
dilakukan.
Masyarakat
Rekomendasi
Pekerjaan belum menyempurnakan
V-14
Kontrol Kemajuan Pekerjaan
Sebagai kontrol terhadap kemajuan (progress) yang telah dicapai oleh
masyarakat di lapangan dan sarana menyampaikan kendala yang terjadi di lapangan,
maka disusun suatu pertemuan rutin. Kinerja Masyarakat dapat terus dipantau dan
kendala yang terjadi di lapangan perlu segera dipecahkan sehingga pelaksanaan
pekerjaan dapat selesai pada waktu yang ditentukan.
Jadwal pertemuan ini dapat dilaksanakan dalam durasi mingguan atau
bulanan, dan koordinasi pelaksanaannya harus mengikat. Kemajuan pekerjaan dari
setiap bagian proyek akan digambarkan dalam bentuk bar-chart dan perbandingan
antara schedule dan realisasi yang terjadi.
V-15
bisa dipertimbangkan, bahwa untuk bagian-bagian yang sejenis, Masyarakat bisa
mengusulkan kemungkinan standar atau spesifikasi yang setara untuk bahan atau
peralatan yang ada dalam kontrak.
Untuk keadaan diatas Masyarakat harus mengirmkan standar dan spesifikasi
yang lengkap dengan disertai keterangan dan data-data dari peralatan yang dimaksud
untuk mendapatkan persetujuan konsultan diketahui direksi pekerjaan. Jika waktu
pengiriman dan kemungkinan-kemungkinan kegagalan dalam pelaksanaan serta
mengubah material atau peralatan yang diusulkan, sebelum disetujui Direksi, maka
hal itu merupakan resiko Masyarakat.
V-16
Setiap fungsi dan tugas Pokja Sanitasi Provinsi tidak harus dilaksanakan melalui
kegiatan berupa event. Rapat koordinasi internal dan monitoring ke daerah oleh
Pokja Sanitasi Provinsi juga merupakan bentuk pelaksanaan tugas dan fungsi
Pokja Sanitasi Provinsi.
1. Pekerjaan Persiapan
a. Pekerjaan Persiapan
Konsultan akan melakukan beberapa kegiatan persiapan seperti :
Mobilisasi personil dan peralatan.
Mengumpulkan data desain/perencanaan dan dokumen kontrak pekerjaan
fisik.
Melaksanakan orientasi lapangan awal di lokasi pekerjaan.
Melaksanakan kajian terhadap hasil perencanaan setelah melakukan
peninjauan dilapangan.
Menyusun metodologi dan rencana kerja pengawasan.
Melaksanakan sosialisasi bersama dengan Direksi Pekerjaan.
V-17
b. Pre Construction Meeting
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Konsultan bersama dengan Direksi
Pekerjaan akan mengundang masyarakat untuk menghadiri Pre Construction Meeting.
Dalam pre-construction meeting akan dibahas mengenai jadwal pelaksanaan dan
semua prosedur pengawasan yang harus dilaksanakan oleh Masyarakat dalam
menyelesaikan pekerjaan ini. Kondisi-kondisi khusus yang harus diperhatikan oleh
Masyarakat juga akan disampaikan pada pertemuan ini.
2. Kajian Desain
Konsultan Supervisi akan mempelajari kondisi aktual di lapangan dan akan
melakukan kajian singkat terhadap desain yang akan dilaksanakan. Apabila
diperlukan, Konsultan akan melakukan perbaikan atau perubahan terhadap desain
dengan memperhatikan jadwal pelaksanaan yang telah diberikan pada Masyarakat
serta pertimbangan terhadap biaya konstruksi.
V-18
Tahap II : Awal Pelaksanaan
Evaluasi dan persetujuan terhadap hasil survey awal Masyarakat.
Evaluasi terhadap volume awal (MC-0), serta melakukan amandemen kontrak bila
terjadi perubahan yang signifikan dengan kontrak utama.
Evaluasi dan persetujuan terhadap metode pelaksanaan yang diajukan oleh
Masyarakat.
Evaluasi dan persetujuan terhadap material konstruksi yang akan digunakan oleh
Masyarakat.
Tahap III : Pelaksanaan Proyek (Project Construction)
Pengendalian jadwal pelaksanaan dan kemajuan pekerjaan melalui rapat periodik
yang terdiri dari rapat mingguan (weekly meeting) dan atau rapat koordinasi
bulanan (monthly meeting).
Pengawasan rutin terhadap material konstruksi atas kesesuaiannya terhadap
spesifikasi pekerjaan.
Pengawasan rutin terhadap kualitas pelaksanaan pekerjaan Masyarakat.
Pengawasan terhadap kewajiban administrasi Masyarakat sesuai dengan kontrak.
Evaluasi dan persetujuan terhadap progress kemajuan pekerjaan dengan
melakukan perhitungan terhadap volume pekerjaan yang telah diselesaikan.
Tahap IV : Akhir Proyek (Project Completion)
Inspeksi final keseluruhan terhadap hasil pekerjaan dan pengujian
(commisioning) bila perlu.
Mengevaluasi hasil kerja Masyarakat dan menyampaikan daftar pemeliharaan
(defect list) jika ditemui tidak kesempurnaan hasil pekerjaan.
Evaluasi dan persetujuan terhadap perhitungan volume final pekerjaan (MC-100),
yang selanjutnya dapat diteruskan pada pembayaran final pada masa serah terima
pekerjaan pertama.
Mengawasi semua kewajiban administrasi Masyarakat sesuai kontrak.
Memberikan rekomendasi pekerjaan telah selesai dan dapat diterima kepada
Pemilik Pekerjaan, yang selanjutnya diterbitkan Sertifikat Proyek Selesai.
Penyusunan Laporan penyelesaian akhir proyek (Project Completion Report).
Laporan ini merupakan hasil kerja bersama, sehingga harus dibuat bersama-sama
oleh semua PF, dan diserahkan setiap 2 (dua) bulan.
V-19