Anda di halaman 1dari 1

Doa Setelah Sholat Wajib

Wahyoeni • September 9, 2019

Simak ulasan tentang √ doa setelah


sholat wajib, √ doa setelah sholat fardhu,
√ bacaan arab, latin dan arti dzikir setelah
sholat lengkap.

Sholat Wajib

Umat islam dianjurkan agar terus


menjalankan semua ibadah yang telah
Allah perintahkan. Baik itu mengerjakan
ibadah wajib ataupun ibadah sunnah.

Sebagai umat muslim wajib hukumnya


untuk memahami tentang rukun iman,
rukun islam dan rukun ihsan sebagai pilar
utama agama islam.

Semua itu harus diyakini dalam hati,


diucapkan dengan lisan dan diamalkan
dengan perbuatan yang sesuai dengan
perintah Allah dan ajaran Rasulullah.

Salah satu dalam rukun islam yang wajib


dilakukan adalah mengerjakan sholat 5
waktu atau sholat fardhu.

Disebut dengan sholat fardhu karena


sholat ini wajib dilaksanakan oleh semua
umat muslim di dunia yang sudah
memenuhi syarat wajib sholat.

Sholat fardhu atau sholat wajib ini


dilakukan setiap hari mulai dari pagi hari
sampai malam hari pada waktu-waktu
tertentu sesuai dengan jadwal sholat
yang sudah ditentukan.

Sholat wajib ini ada 5, yaitu :

H. Sholat Subuh
I. Sholat dhuhur
J. Sholat Ashar
K. Sholat Maghrib
M. Sholat Isya

Jadi dalam sehari umat muslim


melaksanakan sholat fardhu sebanyak 5
kali sesuai dengan jadwal waktu sholat
masing-masing.

Simak dan baca juga : Bacaan Sholat


Fardhu

Jumlah rakaat sholat wajib, yaitu :

H. Sholat Subuh berjumlah 2 rakaat


I. Sholat dhuhur berjumlah 4 rakaat
J. Sholat Ashar berjumlah 4 rakaat
K. Sholat Maghrib berjumlah 3 rakaat
M. Sholat Isya berjumlah 4 rakaat

Jadi dalam sehari umat muslim


mengerjakan sholat wajib atau sholat
fardhu sebanyak 17 rakaat.

Namun sebagai umat muslim bukan


hanya mengerjakan sholat wajib saja.
Ibadah sunnah juga dianjurkan untuk bisa
dikerjakan dalam kehidupan sehari-
harinya.

Ibadah sunnah itu seperti sholat sunnah


yang sangat ditekankan oleh Allah untuk
dikerjakan setiap hari. Sholat sunnah yang
sangat ditekankan diantaranya sholat
Dhuha, sholat Tahajud, sholat Rawatib
dan sholat Hajat.

Dan setelah mengerjakan sholat wajib


ataupun sholat sunnah ditekankan untuk
membaca doa atau dzikir agar senantiasa
mendapat perlindungan dan pertolongan
dari Allah.

Pada kesempatan ini wisatanabawi akan


mengulas tentang dalil, tata cara dan doa
setelah sholat wajib atau dzikir setelah
sholat wajib.

Dalil Dzikir Sesudah Sholat


Wajib

Rasulullah setelah mengerjakan sholat


fardhu tidak langsung berdiri dan
beranjak pergi meninggalkan masjid.

Setelah mengerjakan sholat fardhu, beliau


melakukan sholat sunnah rawatib dan
memanjatkan doa setelah sholat wajib.

Tindakan Rasulullah ini tersirat dalam


hadist Bukhari-Muslim yang dikemukanan
oleh Ibnu Abbas Ra.

َ‫َّﺎس ِﻣﻦ‬
ُ ‫ِف اﻟﻨ‬ ُ ‫ﺼﺮ‬ َ ‫ﺣٮ﮵ﻦَ ٮ َ﮵ْﻨ‬
ِ ِ ِّ ِ‫﮳‬
‫ﺎﻟﺬﻛْﺮ‬ ‫تٮ‬ َّ َ‫أ َ َّن ر َ﮲ْڡﻊ‬
ِ ‫اﻟﺼ ْﻮ‬
‫َّﱮ – ﺻﲆ ﷲ ﻋﻠٮ﮵ﻪ‬ ِ ‫ﰷنَ ﻋ ََﲆ َﻋْﻬ‬
ِّ ِ ‫ﺪ اﻟﻨ‬ َ ‫﮳ ِﺔ‬ َ ‫اﻟْ َﻤﻜْﺘُﻮٮ‬
‫ﺼﺮ َ﮲ڡُﻮا‬ ‫ْﺖ أ َْﻋﻠَُﻢ إ‬
َ ْ‫ِ َذا اٮ﮲‬ ُ ‫ٍ ﻛُﻨ‬‫﮳َّﺎس‬ ُ‫﮳‬
‫ْﻦ َﻋٮ‬‫ﺎل اٮ‬
َ ‫﮴‬ ‫ َو َڡ‬. – ‫وﺳﻠﻢ‬
َ ‫ِ َذا‬
‫ﺳ ِﻤْﻌﺘُُﻪ‬ َ ِ ‫﮳ِ َﺬﻟ‬
‫ﻚإ‬ ‫ٮ‬

Artinya :

“Mengeraskan suara pada dzikir


setelah sholat wajib sudah ada di masa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Ibnu
Abbas berkata, “Aku mengetahui bahwa
sholat telah selesai dengan mendengar
hal itu, yaitu jika aku mendengarnya.” (HR.
Bukhari Muslim).

Berdzikir setelah sholat wajib sangat


dianjurkan oleh Rasulullah. Bahkan
Rasulullah mengeraskan suara dzikirnya
sesuai dengan hadist berikut.

‫﮳ٮ﮵ﺮ إٮ﮶ﺮ ﻛﻞ ﺻﻼة ﺣﺴﻦ‬


‫﮳ﺎﻟﺘﻜٮ‬
‫﮲ﻊ اﻟﺼﻮت ٮ‬
‫ورڡ‬

Artinya :

“Mengeraskan suara dengan bertakbir


pada dzikir sesudah sholat adalah suatu
amalan yang baik.” (Al Muhalla).

Mengeraskan dzikir setelah sholat wajib


dilakukan oleh imam yang memimpin
sholat berjamaah. Hal ini agar para
makmumnya bisa mengikutinya dan
melakukan doa setelah sholat wajib
secara bersama-sama.

Namun jika mengerjakan sholat wajib


sendirian, alangkah baiknya doa atau
dzikir setelah sholat wajib ini dipanjatkan
dengan suara lirih atau suara lembut.

Allah berfirman dalam Al Quran surah


Al Aʼrof ayat 55 :

ِ َ ‫ﺐ اﻟُْﻤْﻌﺘ‬
َ‫ﺪٮ﮵ﻦ‬ ِ ‫ِٮ﮲َُّﻪ َﻻ ٮ﮵‬
ُّ ‫ُﺤ‬ ‫ﺣ﮲ْڡٮ َ﮵ًﺔ إ‬
ُ‫ًﺎ َو ﮲‬
‫ﻀﺮُّﻋ‬ َ ‫﮳ﻜُْﻢ ٮ‬
َ ‫﮴‬ َّ‫ُﻮا رَٮ‬
‫ادﻋ‬
ْ

Artinya :

“Berdoalah kepada Rabbmu dengan


berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas.” (QS.
Al Aʼrof ayat 55).

Simak dan Baca juga : Doa Qunut


Subuh

Doa Setelah Sholat Wajib

Keutamaan doa yang dipanjatkan setiap


selesai sholat wajib akan sangat
bermanfaat bagi setiap umat muslim yang
mengerjakannya. Jadi jangan langsung
berdiri dan pergi setelah mengerjakan
sholat fardhu.

Dengan membaca doa setelah sholat


fardhu, maka Allah akan senantiasa
melindungi, memudahkan, mengabulkan
dan memberikan apa yang menjadi
hajatnya.

Namun dalam memanjatkan doa setelah


sholat wajib ini ada tata cara yang sudah
diajarkan oleh Rasulullah. Dengan
mengerjakan tata cara doa setelah sholat
wajib ini agar doa dan keinginan
dipanjatkan dapat segera di kabulkan oleh
Allah.

Salah satu caranya yaitu melakukan doa


secara khusyuk dan pasrah serta tunduk
kepada Allah. Kita juga wajib dalam
keadaan suci, bersih hati dan ikhlas saat
memanjatkan doa dan dzikir sesudah
sholat.

Walau hukum memanjatkan doa dan


dzikir sesudah sholat tidak seberat
hukum sholat wajib yang harus di
kerjakan oleh umat muslim yang sudah
baligh dan berakal sehat.

Namun memanjatkan doa dan berdzikir


setelah sholat merupakan anjuran yang
telah di contohkan oleh Rasulullah dan
para ulama yang senantiasa selalu berdoa
dan berdzikir setelah selesai sholat.

Untuk itu kita sebagai umat muslim yang


baik sudah seharusnya juga ikut
mencontoh kebiasaan Rasulullah tersebut
dengan tata cara berdoa yang baik dan
benar.

Bacaan Dzikir Setelah Sholat Wajib

Berikut adalah beberapa bacaan dzikir


setelah sholat fardhu yang bisa kita
panjatkan.

H. Membaca Istighfar
I. Membaca Doa Keselamatan
J. Membaca Kalimat Tauhid
K. Membaca Pujian Kepada Allah
M. Membaca Surah Al Fatikah
b. Membaca Ayat Kursi
c. Membaca Surah Al Ikhlas, Al Falaq
dan An Naas
e. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir
f. Membaca Kalimat Tauhid dan
Bacaan Hauqolah
Hg. Membaca Doa Setelah Sholat Wajib

Simak ulasan dan bacaan dzikir setelah


sholat wajib dan doa setelah sholat wajib
di bawah ini.

1. Membaca Istighfar

Dzikir sesudah sholat yang dibaca


pertama kali adalah dengan membaca
doa istighfar untuk memohon ampunan
kepada Allah.

َ ‫ﻰ اْﻟ‬
‫﮴ڡٮُّ﮵ْﻮُم‬ ُ ‫ّﻻ‬
ُّ‫ﻫ َﻮ اْﻟﺤَ ﮵‬ َِ ‫ّ ِﺬي ﻵ إ‬
‫ِﻟَ َﻪ إ‬ َ‫ﻄٮْ﮵ َﻢ اَﻟ‬ ْ َ‫أ‬
َ ُ‫ﺳﺘ﮲َْﻌ﮲ ِڡﺮ‬
ِ ‫ﷲ اﻟ َﻌ ﮲‬
‫ِﻟَٮْ﮵ ِﻪ‬
‫بإ‬ ُ ‫﮴ْﻮ‬ ُ‫َوأَٮ‬

“Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha


Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu
Ilaihi.” (Sebanyak 3x).

Artinya :

“Aku mohon ampun kepada Allah yang


Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia
Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri
Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.”

2. Membaca Doa Keselamatan

Dzikir selanjutnya yaitu dengan membaca


doa keselamatan agar selamat dari
kejelekan dan kekurangan.

َ ‫ﺖ ٮ﮵َﺎ َذاْ ﮳‬
ِ ‫ﻟﺤﻼَل‬ َ ْ‫﮳َﺎرَﻛ‬َ ‫ﺴﻼ َُم ٮ‬
‫﮴ٮ‬ َ ‫ﺴﻼ َُم َو ِﻣﻨ‬
َ ‫ْﻚ اﻟ‬
ّ َ ْ‫ُﻢ اَٮ﮲‬
َ ‫ﺖ اﻟ‬
ّ ‫اَﻟﻠ‬
َ ‫ّﻬ‬
ّ
ِ َ ‫ﻻﻛْﺮ‬
‫ام‬ ِ ْ‫َوا‬

“Allahumma antassalam waminkassalam


tabarakta Ya Dzaljalali wal ikram.”

Artinya:

“Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang


selamat dari kejelekan-kejelekan,
kekurangan-kekurangan dan kerusakan-
kerusakan) dan dari-Mu as-salaam
(keselamatan), Maha Berkah Engkau
Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha
Baik.” (HR. Muslim).

3. Membaca Kalimat Tauhid

Dzikir sehabis sholat selanjutnya adalah


dengan membaca kalimat tauhid.

‫ﻚ َوﻟَُﻪ‬ ُ ْ‫ ﻟَُﻪ اﻟُْﻤﻠ‬،‫ْﻚ ﻟَُﻪ‬


َ ‫ِٮ﮵‬ ُ ّ
َ َ ‫ﷲ َو ْﺣ َﺪُه ﻻ‬
‫ﺷﺮ‬ ‫ِﻟَـ َﻪ إ‬
َ ‫ِﻻ‬ ‫ﻻَ إ‬
ُ‫ﺪٮْ﮵ﺮ‬
ِ ‫﮴‬‫ٍء َڡ‬ ‫ﳾ‬َْ ‫ﻞ‬ ِّ ُ‫ﻫ َﻮ ﻋ ََﲆ ﻛ‬ ُ‫اﻟْﺤَ ْﻤ‬
ُ ‫ﺪ َو‬

“Laa ilaha illallah wahda, laa syarika lah,


Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala
kulli syai-in qodiir.”

Artinya :

“Tidak ada Rabb yang berhak disembah


kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan.
Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang
Mahakuasa atas segala sesuatu.”

‫ﻚ َوﻟَُﻪ‬ ُ ْ‫ ﻟَُﻪ اﻟُْﻤﻠ‬،‫ْﻚ ﻟَُﻪ‬َ ‫ِٮ﮵‬ ‫ﺷﺮ‬ ُ ّ


َ َ ‫ﷲ َو ْﺣ َﺪُه ﻻ‬ َ ‫ِﻻ‬‫ِﻟَـ َﻪ إ‬
‫ﻻَ إ‬
َ ‫ّﻬ‬
‫ُﻢ ﻻ َ َﻣﺎٮ﮲ ِﻊَ ﻟ ِ َﻤﺎ‬
ّ َ‫ اَﻟﻠ‬،ُ‫ﺪٮْ﮵ﺮ‬ ‫ٍء َڡ‬
ِ ‫﮴‬ ‫ﳾ‬َْ ‫ﻞ‬ ِّ ُ‫ﻫ َﻮ ﻋ ََﲆ ﻛ‬ُ ‫ﺪ َو‬ ُ‫اﻟْﺤَ ْﻤ‬
‫ﺪ‬
ِّ ‫ﺤ‬َ ‫ْڡُﻊ َذا اﻟْ﮳‬
َ ‫ َوﻻ َ ٮ َ﮵ﻨ﮲‬،‫ﺖ‬
َ ‫ﻰ ﻟ ِ َﻤﺎ َﻣﻨَْﻌ‬ ِ ‫ َوﻻ َ ُﻣْﻌ‬،‫ﺖ‬
َ‫ﻄ ﮵‬ َ ‫أَﻋ‬
َ ‫ْﻄٮْ﮵‬
‫ﺪ‬ َ ‫ْﻚ اﻟْ﮳‬
ُّ ‫ﺤ‬ َ ‫ِﻣﻨ‬

“Laa ilaaha Illallahu wahdahu laa


syarikalahu, lahul mulku walahul Hamdu
wahuwa ‘alaa kulli syai-inq qodir,
Allahumma laa mani ‘aa lima aʼ thoita wala
mughthiya lima managhta wala yanfaʼu
dzaljaddi minkal jaddu.”

Artinya :

“Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain


Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya
segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha
Berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah,
tidak ada yang dapat menolak terhadap
apa yang Engkau beri dan tidak ada yang
dapat memberi terhadap apa yang
Engkau tolak dan orang yang memiliki
kekayaan tidak dapat menghalangi dari
siksa-Mu.”

‫ﻚ َوﻟَُﻪ‬ ُ ْ‫ ﻟَُﻪ اﻟُْﻤﻠ‬،‫ْﻚ ﻟَُﻪ‬


َ ‫ِٮ﮵‬ ‫ﺷﺮ‬َ َ ‫ﷲ َو ْﺣ َﺪُه ﻻ‬ُ ّ ‫ِﻟَـ َﻪ إ‬
َ ‫ِﻻ‬ ‫ﻻَ إ‬
ّ
َ ‫ِﻻ‬ ‫ّﻮ َة إ‬ ُ‫ل َوﻻ َ ڡ‬
َ ‫﮴‬ َ ‫ ﻻ َ ﺣَ ْﻮ‬.ُ‫ﺪٮْ﮵ﺮ‬ ‫ٍء َڡ‬
ِ ‫﮴‬ ‫ﳾ‬َْ ‫ﻞ‬ ِّ ُ‫ﻫ َﻮ ﻋ ََﲆ ﻛ‬ ُ ‫ﺪ َو‬ ُ‫اﻟْﺤَ ْﻤ‬
‫ ﻟَُﻪ اﻟﻨِّْﻌ َﻤُﺔ َوﻟَُﻪ‬،‫ّ﮵ﺎُه‬ ‫ّإ‬
َ ‫ِٮ‬ َ ‫ِﻻ‬ ‫ﺪإ‬ُُ‫﮳‬ ُ ّ
‫ َوﻻ َ ٮ﮲ َْﻌٮ‬،‫ﷲ‬ ‫ِﻟَـ َﻪ إ‬
َ ‫ِﻻ‬ ‫ ﻻ َ إ‬،ِ‫﮳ِﺎهلل‬ ‫ٮ‬
َ‫ﺼٮْ﮵ﻦ‬ ُ ّ
ْ‫ﷲ ُﻣ ﮲‬
ِ ِ ‫ﺤﻠ‬ ‫ِﻟَـ َﻪ إ‬
َ ‫ِﻻ‬ ‫ ﻻ َ إ‬،‫ﻦ‬ُ‫ﺴ‬ َ َ‫ّﻨَﺎُء اﻟْﺤ‬
َ ‫ﻞ َوﻟَُﻪ اﻟﺜ‬ ُ‫ﻀ‬ ْ ‫اﻟْ﮲ َڡ‬
َ ْ‫ِ َه اﻟ‬
َ‫ﲀ﮲ڡِﺮُْو ن‬ ِّ ‫ﻟَُﻪ‬
‫اﻟﺪٮ﮵ْﻦَ َوﻟَْﻮ ﻛَﺮ‬

“Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah.


Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala
kulli syai-in qodiir. Laa hawla wa laa
quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa
naʼbudu illa iyyah. Lahun niʼmah wa lahul
fadhl wa lahuts tsanaaul hasan. Laa ilaha
illallah mukhlishiina lahud diin wa law
karihal kaafiruun.”

Artinya :

“Tiada Rabb yang berhak disembah


kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan
pujaan. Dia Mahakuasa atas segala
sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan
kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada
Rabb yang hak disembah kecuali Allah.
Kami tidak menyembah kecuali
kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah
dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang
hak disembah) kecuali Allah, dengan
memurnikan ibadah kepadaNya,
sekalipun orang-orang kafir sama benci.”

4. Membaca Doa Pujian Kepada


Allah

Dzikir selanjutnya dengan membaca doa


pujian bagi Allah.

‫ِﻻَّ اﻟﻠَُّﻪ َواﻟﻠَُّﻪ أَﻛْٮ‬


ُ‫﮳َﺮ‬ ‫ِﻟَ َﻪ إ‬
‫ﺪ ﻟِﻠَّ ِﻪ َوﻻ َ إ‬
ُ‫﮳ﺤَ ﺎنَ اﻟﻠَّ ِﻪ َواﻟْﺤَ ْﻤ‬
ْ‫ﺳٮ‬
ُ

“Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha


Illallah Wallahu Akbar”. (Sebanyak 33
kali).

Artinya :

“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah,


tiada tuhan yang berhak disembah
kecuali Allah dan Allah Maha Besar.”

5. Membaca Surah Al Fatihah

Membaca surah Al Fatihah sebagai ibunya


surah dalam Al Quran.

ِ َ ‫ّﺣٰ َﻤﻦ ِاﻟﺮ‬


ِ ِ ‫ َﻣﺎﻟ‬. ‫ّﺣٮ﮵ﻢ‬
‫ﻚ‬ ِّ َ ‫ّ ِﻪ ر‬
ْ َ ‫ اﻟﺮ‬. َ‫ب اﻟْ َﻌﺎﻟَ ِﻤٮ﮵ﻦ‬ َ‫ﺪ ﻟِﻠ‬
ُ‫اﻟْﺤَ ْﻤ‬
‫ﺪٮ﮲َﺎ‬
ِ ‫ﻫ‬ ْ‫ ا‬. ‫ﻦ‬ُ‫ﺴﺘَ ِﻌٮ﮵‬ َ ‫ّ﮵‬
ْ َ ‫ﺎك ٮ﮲‬ َ ‫ِٮ‬
‫ﺪ َو إ‬ ُُ‫﮳‬ َ ‫ّ﮵‬
‫ﺎك ٮ﮲ َْﻌٮ‬ ِّ ‫ٮ َ﮵ْﻮ ِم‬
‫ إ‬.ِ ‫اﻟﺪٮ﮵ﻦ‬
َ ‫ِٮ‬
َ ‫ّ ِﺬٮ﮵ﻦَ أَٮ﮲ْ َﻌ ْﻤ‬
‫ﺖ َﻋﻠَْٮ﮵ ِﻬ ْﻢ‬ َ‫اط اﻟ‬ َ َ ‫ﺻﺮ‬ ِ . ‫﮴ڡٮ﮵ َﻢ‬ ْ ‫اط اﻟُْﻤ‬
ِ َ ‫ﺴﺘ‬ َ َ ‫اﻟﺼﺮ‬
ِّ
َ‫ّﺎﻟِّٮ﮵ﻦ‬َ ‫ﻮب َﻋﻠَْٮ﮵ ِﻬ ْﻢ َو َﻻ اﻟ‬
‫ﻀ‬ ِ ُ‫ِ اﻟْ َﻤ﮲ْﻌﻀ‬ ‫﮲ َﻋٮْ﮵ﺮ‬

“Alhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin. Ar


Rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin.
Iyyaaka naʼbudu wa iyyaaka nastaʼiin.
Ihdinash-shirraatal musthaqiim.
Shiraathal ladziina anʼamta ‘alaihim ghairil
maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin”

Artinya :

“Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh


alam, Yang Maha Pengasih, Lago Maha
Penyayang, Pemilik hari pembalasan.
Hanya kepada Engkaulah kami
menyembah dan hanya kepada Engkaulah
kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami
jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang
yang telah Engkau beri nikmat kepadanya;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

6. Membaca Ayat Kursi

Dzikir setelah sholat wajib selanjutnya


yaitu dengan membaca ayat kursi
sebagai ayat singgasana.

ُ‫ﺣ‬
‫ﺬُه ﺳِ ﻨٌَﺔ َو َﻻ ٮ﮲ َْﻮٌم‬ َ ‫﮴ڡٮُّ﮵ﻮُم َﻻ ٮ‬
ُ‫﮴ﺄْ﮲‬ َ ْ‫ﻰ اﻟ‬
ُّ‫ﻫ َﻮ اﻟْﺤَ ﮵‬ ‫اﻟﻠَُّﻪ َﻻ إ‬
‫ِﻟَ َﻪ إ‬
ُ ‫َِّﻻ‬
‫ﻦ َذا اﻟَّ ِﺬي‬ ْ ‫اﻷَرْض ِ َﻣ‬ْ ‫ﻰ‬ ‫﮲ِ ﮵‬
‫ات َو َﻣﺎ ڡ‬ ِ ‫اﻟﺴ َﻤﺎ َو‬
َّ ‫ﻰ‬ ‫ﻟَُﻪ َﻣﺎ ڡ‬
‫﮲ِ ﮵‬
ِ ‫﮳َٮْ﮵ﻦَ أَٮْ﮵‬
‫ﺪٮ﮵ ِﻬ ْﻢ َو َﻣﺎ‬ ‫ِْذٮ﮲ ِ ِﻪ ٮ َ﮵ْﻌﻠَُﻢ َﻣﺎ ٮ‬ ‫َِّﻻ ٮ‬
‫﮳ِﺈ‬ ‫َﺸ﮲ َڡُﻊ ِﻋْﻨ َﺪُه إ‬
ْ ‫ٮ﮵‬
‫ﺷﺎ َء‬ َ ‫﮳ِ َﻤﺎ‬‫َِّﻻ ٮ‬‫ﻦ ِﻋﻠْ ِﻤ ِﻪ إ‬ْ ‫ٍء ِﻣ‬ ‫ﴚ‬ ْ َ ِ‫﮳‬ ‫ُﺤٮ﮵ُﻄﻮنَ ٮ‬ ِ ‫ُﻢ َو َﻻ ٮ﮵‬
ْ ‫ﺣﻠْ﮲ َڡﻬ‬
َ‫﮲‬
‫ُﻤﺎ‬َ ‫ﺣ﮲ْڡ﮲ُﻄﻬ‬ ِ ‫ض َو َﻻ ٮ َ﮵ﺌُﻮُدُه‬ َ ْ‫اﻷَر‬ ْ ‫ات َو‬ ِ ‫اﻟﺴ َﻤﺎ َو‬َّ ‫َوﺳِ ﻊَ ﻛُﺮْﺳِ ٮُّ﮵ُﻪ‬
ِ ‫ﲇ اﻟْﻌ ﮲‬
‫َﻄٮ﮵ُﻢ‬ ُّ ِ ‫ﻫ َﻮ اﻟْ َﻌ‬
ُ ‫َو‬

“Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul


qoyyuum, laa taʼkhudzuhuu sinatuw walaa
naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa
fil ardli man dzal ladzii yasyfaʼu ‘indahuu
illaa biidznih, yaʼlamu maa baina aidiihim
wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna
bisyaiʼim min ‘ilmihii illaa bimaa syaaʼ
wasiʼa kursiyyuhus samaawaati wal ardlo
walaa yaʼuuduhuu hifdhuhumaa wahuwal
‘aliyyul ‘adhiim.”

Artinya :

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak atau


boleh disembah), melainkan Dia yang
hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya). Yang tidak mengantuk
dan tidak juga tertidur.

Kepunyaan-Nya adalah apa yang ada di


langit dan apa yang ada di bumi. Tiada
yang dapat memberi syafaat di sisi Allah
tanpa izin-Nya.

Sesungguhnya Allah maha mengetahui


apa yang ada di hadapan mereka dan di
belakang mereka. Dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya.

Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan


Allah tidak merasa berat memelihara
keduanya, dan Allah Maha tinggi lagi
maha besar.” (QS. Al Baqarah ayat 255).

7. Membaca surah Al Ikhlas, Al


Falaq dan An Naas

Dzikir sesudah sholat selanjutnya yaitu

Anda mungkin juga menyukai