Anda di halaman 1dari 6

PENGIKATAN UNTUK JUAL BELI SAHAM

Hari :

Tanggal :

Yang bertanda tangan dibawah ini:

PIHAK PERTAMA

- Untuk selanjutnya disebut:

PIHAK KEDUA

Pihak Pertama dan Pihak Kedua menerangkan terlebih

dahulu sebagai berikut:

- Bahwa pihak pertama bermaksud akan menjual kepada

pihak kedua yang bermaksud akan membeli dari pihak

pertama saham-saham yang akan disebutkan dibawah ini;

- Bahwa harga jual beli dari saham-saham tersebut

dibawah ini belum dibayar lunas oleh Pihak Kedua karena

Pihak Pertama harus terlebih dahulu mendapatkan

Persetujuan BANK INDONESIA, maka para pihak belum

dapat melaksanakan jual beli atas tanah hak dan

bangunan tersebut, dihadapan Notaris yang berwenang;


- Bahwa para pihak bermaksud akan mengadakan perjanjian

pengikatan jual beli atas saham-saham yang akan


disebutkan dibawah ini.

Berhubung dengan apa yang telah diuraikan tersebut di

atas, maka agar supaya dikemudian hari para pihak tidak

dapat memungkirinya apabila pihak kedua telah melunasi

seluruh harga jual beli dari saham yang akan disebutkan

di bawah ini kepada pihak pertama, maka para penghadap

pihak pertama menerangkan dengan ini berjanji dan oleh

karena itu mengikatkan diri akan menjual dan menyerahkan

kepada para penghadap pihak kedua yang menerangkan

dengan ini berjanji dan oleh karena itu mengikatkan diri

akan menerima membeli dan menerima penyerahan dari pihak

pertama :

- Sebanyak 300 (tiga ratus) saham, dalam Perseroan

Terbatas

, yang menerangkan bahwa perubahan tersebut telah

diterima dan dicatat di dalam database Sistem

Administrasi Badan Hukum, dengan masing-masing saham

bernilai nominal sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta

rupiah).

Selanjutnya para pihak menerangkan bahwa perjanjian

pengikatan jual-beli atas saham-saham tersebut akan

dilakukan dengan harga sebesar Rp.700.000.000,- (tujuh

ratus juta rupiah) dengan memakai syarat-syarat dan

ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1

Jual beli saham-saham tersebut akan dilakukan dan


diterima dengan harga Rp.700.000.000,- (tujuh ratus juta

rupiah), jumlah uang tersebut dibayar oleh pihak kedua


kepada pihak pertama sebagai berikut:

a. Sebesar Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) telah

dibayar oleh pihak kedua kepada pihak pertama sebelum

penandatanganan akta ini, pembayaran mana dengan ini

diakui telah diterima oleh pihak pertama dari pihak

kedua, sehingga untuk penerimaan jumlah uang tersebut

akta ini oleh kedua belah pihak dinyatakan berlaku

pula sebagai tanda penerimaannya yang sah (kuitansi);

b. Sebesar Rp.600.000.000,- (enam ratus juta rupiah)

harus dibayar oleh pihak kedua kepada pihak pertama

setelah Pihak Pertama mendapat persetujuan dari BANK

INDONESIA selambat-lambatnya satu bulan setelah

persetujuan tersebut diberikan;

Pembayaran dalam point a dan b di atas dilakukan dengan

pemindahbukuan (transfer) dari rekening pihak kedua ke

dalam rekening penghadap Nyonya A pada Bank (…) dengan

nomor rekening (...) dan bukti pemindahbukuan

(transfer) dari tiap-tiap angsuran mana, oleh para pihak

dinyatakan berlaku pula sebagai tanda penerimaan yang

sah (kuitansi).

Pasal 2

Apabila pembayaran dalam Pasal 1 huruf b tersebut di

atas pihak kedua belum atau tidak juga melunasi

pembayaran tersebut kepada pihak pertama, yang

disebabkan karena TIDAK MENDAPATKAN PERSETUJUAN DARI

BANK INDONESIA, maka perjanjian ini batal demi hukum.

Dalam hal terjadi demikian maka Pihak Pertama

berkewajiban untuk mengembalikan kepada Pihak Kedua


seluruh jumlah uang yang telah dibayar oleh pihak kedua

kepada pihak pertama dengan segera dan sekaligus tanpa


perhitungan bunga selambat-lambatnya 5 hari setelah

pemberitahuan dari pihak pertama bahwa BANK INDONESIA

tidak memberikan persetujuan dan pihak pertama berhak

menerima kembali saham-saham tersebut.

Pasal 2

Pihak Pertama menerangkan dengan ini mengikat dirinya

kepada Pihak Kedua untuk menjual dan menyerahkan saham-

saham tersebut sebagaimana telah diuraikan diatas.

Pasal 3

Masing-masing pihak wajib dan terikat dengan akta ini

untuk menyatakan penjualan dan pembelian tersebut dalam

akta ini, yaitu apabila perubahan Anggaran Dasar

tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik

Indonesia.

Pasal 4

Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua, bahwa apa yang

diperjanjikan menurut akta ini untuk jual beli tersebut

adalah benar milik Pihak Pertama, tidak dijaminkan

dengan cara apapun juga. bebas dari sitaan, belum dijual

atau dioperkan kepada pihak lain dan tidak dalam

sengketa.

Pasal 5

Pihak Pertama tidak berhak untuk meminta kenaikan - harga

atas apa yang telah diperjanjikan menurut akta ini,

apabila pada waktu ditanda-tanganinya akta Jual Belinya,

ternyata harga dari apa yang dijualnya menurut akta ini

naik, demikian pula sebaliknya, Pihak Kedua tidak berhak

untuk meminta penurunan harga atas apa yang telah


diperjanjikan menurut akta ini apabila ternyata harga

dari apa yang dibelinya itu turun, dan berhubung dengan


itu semuanya masing-masing pihak yang satu terhadap yang

lain dan sebaliknya dengan ini sekarang untuk di kemudian

hari saling memberikan pembebasan sepenuhnya atas segala

tuntutan dan penagihan atas segala hal-hal tersebut.

Pasal 6

Pihak Pertama menerangkan dengan ini memberi kuasa

kepada Pihak Kedua untuk nantinya setelah perubahan

Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah disetujui oleh

Menteri Kehakiman Republik Indonesia, untuk:

a. menjual dan menyerahkan saham-saham tersebut kepada

Pihak Kedua dihadapan Notaris seperti yang dimaksud

dalam Pasal 4 diatas;

b. menunjuk orang lain sebagai penjual untuk mewakili

Pihak Pertama apabila Pihak Pertama lalai atau

berhalangan untuk melakukan jual beli yang dimaksud

diatas;

- Berhubung dengan itu Pihak Kedua atau kuasanya

dikuasakan juga menghadap dihadapan Pihak Yang berwajib,

membuat dan suruh membuat segala akta dan surat,

memberikan segala keterangan, menanda-tangani segala

surat dan akta. singkatnya melakukan segala sesuatu yang

dipandang perlu dan baik untuk -keperluan itu semuanya,

tidak ada perbuatan dan tindakan yang dikecualikan,

semua itu tanpa bantuan atau pertolongan dari Pihak

Pertama.

- Kekuasaan-kekuasaan tersebut diatas merupakan bagian

yang terpenting dan syarat mutlak dari perjanjian ini,

yang tidak akan dibuat dengan tidak adanya kekuasaan-


kekuasaan tersebut dan karenanya tidak dapat dicabut

kembali dan juga tidak akan berakhir karena sebab-sebab


yang tercantum dalam Pasal 1813 Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata.

Pasal 7

Biaya akta ini dan biaya-biaya yang berhubungan dengan

akta ini ditanggung dan dibayar oleh Pihak Kedua.

Pasal 8

Akhirnya untuk menjalankan perjanjian ini dengan segala

akibatnya, kedua belah pihak telah memilih tempat

kediaman hukum yang umum dan tetap di Kantor Panitera

Pengadilan Negeri.........*)

DEMIKIANLAH AKTA INI

Demikian perjanjian jual beli ini dibuat dengan sebenar-

benarnya oleh para pihak, dengan dihadiri oleh dua orang

saksi, yaitu:

1.

2.

Anda mungkin juga menyukai