Anda di halaman 1dari 26

PEMANFAATAN AIR LIMBAH TAHU MENJADI PUPUK

DI SMAS IT MUTIARA - DURI

PENULIS:

DAFFA RAIHAN HILMY

FARHAN FADILLAH PUTRA

FERDI FAIZAL

SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA ISLAM TERPADU MUTIARA

DURI – KABUPATEN BENGKALIS

2017
UTILIZATION OF WASTE WATER TO BE OUT OF FERTILIZER

ABSTRAK
Makin banyak nya jumlah pertanian saat ini, makin membuat tingginya harga pupuk yang
membuat para petani harus mengeluarkan dana yang cukup besar, karena itulah kami ingin
memberikan solusi kepada para petani ataupun masyarakat Indonesia yang memiliki tanaman
untuk membuat sebuah pupuk dengan cara yang cukup sederhana, hanya menggunakan
limbah dari tahu, . Limbah tahu merupakan sisa dari pembuatan tahu yang sudah tidak
digunakan. Limbah tahu memiliki kandungan gizi yang baik untuk pakan ternak. Limbah tahu
mengandung nutrisi yang baik seperti protein 8,6%, lemak 3,79%, air 51,63 % dan abu ,21%.
Tetapi disini kami hanya menggunakan air yang terkandung dari limbah tahu, dan ini sangat
berguna untuk digunakan sebagai pupuk

Kata kunci : pupuk, air, limbah tahu

ABSTRACT

More and more of its number of agriculture today, more and make the high price of fertilizer
which makes the farmers have to spend substantial funds, which is why we want to provide
solutions to the farmers and people of Indonesia who have plants to create a fertilizer with a
fairly simple way, just using waste from the know. Waste know is a remnant of tofu that are
not used. Waste know have good nutrients for animal feed. Waste tofu contains nutrients such
as protein 8.6%, fat 3.79%, 51.63% and ash water, 21%. But here we just use the water
contained from waste out, and this is very useful to be used as fertilizer

Keywords: fertilizer, water, sewage know


KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Esa pengayom segenap alam yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga dalam penulisan karya ilmiah ini kami tidak melewati banyak kendala yang berarti
hingga terselesaikannya karya ilmiah yang kami beri judul “Pemanfaatan air limbah tahu
menjadi pupuk organik”

Pada kesempatan ini, dalam penulisan karya ilmiah ini saya mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak, oleh karenanya dari hati yang terdalam saya juga ingin mengungkapkan
rasa terima kasih saya kepada :

Kedua orangtua kami yang selalu memberikan dukungan kepada kami baik itu berupa
dukungan moril maupun dukungan materil.

Bapak “Rahadiyen Randy S,si” selaku guru mata pelajaran “KIR”

Teman-teman seperjuangan yang juga selalu memberikan motivasi baik berupa sharing
pendapat, motivasi dan hal-hal lainnya dalam rangka pembuatan karya ilmiah ini.

Pihak-pihak terkait lainnya yang juga turut serta membantu kami dalam pembuatan karya
tulis ilmiah ini.

kami sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam penulisan karya
tulis ilmiah ini, apabila nantinya terdapat kekurangan, kesalahan dalam karya tulis ilmiah ini,
kami selaku penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan
juga saran seperlunya.

Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan bahan pembelajaran
kepada kita semua.

Riau, 04 maret 2017

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Abstrak...............................................................................................................................

Kata pengantar..................................................................................................................

Daftar isi ...........................................................................................................................

Daftar gambar...................................................................................................................

Daftar lampiran.................................................................................................................

Bab I pendahuluan ..........................................................................................................

1.1. Latar belakang ..................................................................................................

1.2. Rumusan masalah..............................................................................................

1.3. Tujuan penelitian ..............................................................................................

1.4. Manfaat penelitian ............................................................................................

Bab II tinjauan pustaka........................................................................................................

2.1 Defenisi daur ulang...............................................................................................

2.2 Kajian tentang limbah...........................................................................................

2.2.1 Defenisi limbah air tahu............................................................................

2.2.2 kandungan limbar air tahu

2.3 Kajian tentang tahu...............................................................................................

2.3.1 Defenisi tahu................................................................................................

2.3.2 Jenis jenis tahu.............................................................................................

2.4 Kajian tentang kacang kedelai..............................................................................

2.4.1 Asal usul kacang kedelai.............................................................................

2.4.2 Manfaat kacang kedelai..............................................................................

2.4.3 Jenis jenis kacang kedelai..........................................................................

2.5 Defenisi pupuk.......................................................................................................


2.5.1 Jenis jenis pupuk

2.5.2 manfaat pupuk

Bab III Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................................

3.1. Alat penelitian ....................................................................................................

3.2. Bahan penelitian.................................................................................................

3.3. Metode penelitian .............................................................................................


DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Orang-orang menyatakan bahwa Limbah merupakan bahan yang sudah tidak berguna
lagi bagi industri bahkan limbah tersebut dapat mencemari lingkungan sekitar. Akhir-akhir
ini banyak industri yang membuang limbahnya begitu saja. Mereka tidak berfikir, apakah
limbah tersebut beracun bagi kita dan mencemari bagi lingkungan ?. Atau sebaliknya, limbah
industri tersebut dapat dimanfaatkan lagi untuk diolah kembali menjadi sebuah hasil karya
baik berupa kerajinan tangan atau hiasan maupun makanan. Mereka sudah tahu akan
bahayanya dari sebuah limbah yang belum diolah menjadi zat yang tidak berbahaya bagi
lingkungan tetapi dari mereka semua menyadari, apakah limbah dapat saya manfaatkan lagi?.
Atau lebih baik saya buang begitu saja. Anggapan bahwa limbah itu secara keseluruhan tidak
berguna merupakan anggapan yang salah besar. Tidak semua limbah itu merupakan bahan
yang tidak berguna lagi. Hanya bagaimana kita mencari cara untuk mengolah limbah tersebut
menjadi lebih berguna daripada wujud asli dari limbah itu sendiri.

Karena masalah ini pula penulis mencoba menggali potensi dari sampah organik yang
terdapat di pasar untuk diolah menjadi bahan lebih mempunyai manfaat daripada hanya di
buang begitu saja dan tidak memberikan dampak positif.

Seiring dengan bertambahnya kebutuhan manusia, banyak juga diciptakan pemuas


pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk itu muncullah pabrik-pabrik industry sebagai
pengolah bahan mentah untuk kemudian diolah dengan sedemikian rupa menjadi barang
setengah jadi maupun barang siap pakai, untuk selanjutnya akan dikonsumsi masyarakat.
Dalam jumlah produksi yang sagat besar tiap harinya akan menghasilkan sisa-sisa hasil dari
proses pengolahan yang tidak terpakai. Sisa-sisa inilah (limbah) bila terakumulasi dalam
jangka waktu yang lama dapat mencemari lingkungan bila tidak ada penanganan khusus.
Kemudian, masyarakat yang sebagai pelaku konsumsi pun akan “mengeluarkan” limbah-
limbah sebagai hasil penggunaan hasil barang produksi tersebut. Limbah ini dinamakan
limbah rumah tangga.

Meskipun sedikit lebih “aman”, bukan berarti dapat seenaknya saja membiarkan limbah ini
dibuang begitu saja.Karena limbah sekecil apapun bila dalam jumlah yang besar dapat memberikan
konstribusi besar dalam hal pengrusakan terhadap lingkungan.Untuk itulah diperlukan penanganan
yang tepat dalam pengolahan limbah-limbah industry maupun limbah rumah tangga. maka dari hal
tersebutlah peneliti menulis karya ilmiah yang berjudul “Pemanfaatan air limbah tahu
menjadi pestisida organik”
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini antara lain:

1. Apakah yang dimaksud dengan pencemaran?


2. Seperti apa pencemaran limbah industri pangan itu?
3. Apa saja karakteristik limbah cair?
4. Apa saja dampak yang ditimbulkan limbah industri pangan terhadap lingkungan?
5. Bagaimana cara pengolahan limbah cair industri pangan?
6. Bagaimana cara pemanfaatan limbah industri pangan?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
 Mengetahui dan memahami pengertian pencemaran
 Mengetahui gambaran pencemaran limbah industri pangan
 Mengetahui dan memahami karakteristik limah cair
 Mengetahui dan memahami dampak yang ditimbulkan dari limbah industri pangan
terhadap lingkungan maupun manusia
 Mengetahui dan memahami cara pengolahan limbah cair industri pangan
 Mengetahui dan dapat mempraktekkan cara pemanfaatan limbah industri pangan.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah:

 Makalah ilmiah ini disusun, diharapkan dapat memberikan salah satu solusi penanganan limbah
hasil dari proses pembuatan tahu
 Dapat mengurangi pengangguran dan membuat sebuah lapangan kerja yang baru
 Sebagai salah satu solusi bagi para petani yang memiliki kekurangan dana
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi daur ulang

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru
dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang
berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi,
mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan
proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah
padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan
pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah
modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, and
Replace).

Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan
barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan
sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur
ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam
secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses
pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemprosesan material baru untuk
proses produksi.

Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip
dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi
kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi polistirena
dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal
dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, daur ulang adalah
proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Bentuk lain dari daur
ulang adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emas dari prosesor komputer,
timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan, seperti
merkuri.

Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Proses daur
ulang aluminium dapat menghemat 95% energi dan mengurangi polusi udara sebanyak 95%
jika dibandingkan dengan ekstraksi aluminium dari tambang hingga prosesnya di pabrik.
Penghematan yang cukup besar pada energi juga didapat dengan mendaur ulang kertas,
logam, kaca, dan plastik.
2.2 Kajian tentang limbah

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis
limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari
berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).[1]

Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari
bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas
tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya
keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

2.2.1 Limbah Cair Tahu

Limbah tahu berasal dari buangan atau sisa pengolahan kedelai menjadi tahu yang
terbuang karena tidak terbentuk dengan baik menjadi tahu sehingga tidak dapat dikonsumsi.
Limbah tahu terdiri atas dua jenis yaitu limbah cair dan limbah padat. Limbah cair
merupakan bagian terbesar dan berpotensi mencemari lingkungan. Limbah ini terjadi karena
adanya sisa air tahu yang tidak menggumpal, potongan tahu yang hancur karena proses
penggumpalan yang tidak
sempurna serta c airan keruh kekuningan yang dapat menimbulkan bau tidak sedap
bila dibiarkan (Nohong, 2010). Limbah industri tahu pada umumnya dibagi menjadi 2 (dua)
bentuk limbah, yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat pabrik pengolahan tahu
berupa kotoran hasil pembersihan kedelai (batu, tanah, kulit kedelai, dan benda padat lain
yang menempel pada kedelai) dan sisa saringan bubur kedelai yang disebut dengan ampas
tahu. Limbah padat yang berupa kotoran berasal dari proses awal (pencucian) bahan baku
kedelai dan umumnya limbah padat yang terjadi tidak begitu banyak (0,3% dari bahan baku
kedelai). Sedangkan limbah padat yang berupa ampas tahu terjadi pada proses penyaringan
bubur kedelai. Ampas tahu yang terbentuk besarannya berkisar antara 25 - 35% dari produk
tahu yang dihasilkan

2.2.2 Kandungan Limbah Cair Tahu

Limbah cair industri tahu mengandung bahan-bahan organik yang tinggi


terutama protein dan asam – asam amino. Adanya senyawa - senyawa organik tersebut
menyebabkan limbah cair industri tahu mengandung BOD, COD, dan TSS yang tinggi
(Husin, 2003). Bahan - bahan organik yang terkandung di dalam limbah industri cair tahu
pada umumnya sangat tinggi. Senyawa - senyawa organik tersebut dapat berupa protein,
karbohidrat dan lemak. Senyawa protein memiliki jumlah yang paling besar yaitu mencapai
40% - 60%, karbohidrat 25% - 50%, dan lemak 10%.

Bertambah lama bahan - bahan organik dalam limbah cair tahu, maka volumenya semakin
meningkat (Sugiharto, 1994). Gas - gas yang biasa ditemukan dalam limbah cair tahu adalah
oksigen (O2 ), hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3), karbondioksida (CO2 ), d an metana
(CH4 ). Gas - gas tersebut berasal dari dekomposisi bahan - bahan organik yang terdapat
dalam limbah cair tersebut (Herlambang, 2005). Senyawa organik yang berada pada limbah
adalah senyawa yang dapat diuraikan secara sempurna melalui proses biologi baik aerob
maupun anaerob. Sedangkan senyawa anorganik pada limbah adalah senyawa yang tidak
dapat diuraikan melalui proses biologi. Limbah cair tahu mengandung bahan organik berupa
protein yang dapat terdegradasi menjadi bahan anorganik.
2.3 Kajian tentang tahu

Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil
sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal dari Cina, seperti
halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso.

2.3.1 defenisi tahu

Tahu adalah salah satu bahan makanan yang terbuat dari kacang kedelai, Tahu merupakan
makanan yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Bukan hanya rasanya yang enak tetapi
juga harganya yang sangat terjangkau serta cocok untuk menu dan campuran masakan
apapun. Tahu diperdagangkan dengan berbagai bentuk, ukuran dan nama. Selain tahu putih
atau tahu biasa, dipasaran juga dikenal berbagai tahu seperti tahu sumedang, tahu bandung,
tahu cina, tahu kuning, dll.

Tahu diproduksi dengan memanfaatkan sifat protein, yaitu akan menggumpal bila bereaksi
dengan asam. Penggumpalan protein oleh asam cuka akan berlangsung secara cepat dan
serentak di seluruh bagian cairan sari kedelai, sehingga sebagian besar air yang semula
tercampur dalam sari kedelai akan terperangkap di dalamnya. Pengeluaran air yang
terperangkap tersebut dapat dilakukan dengan memberikan tekanan. Semakin besar tekanan
yang diberikan, semakin banyak air dapat dikeluarkan dari tahu. Kandungan air di dalam
tahu ternyata bukan merupakan hal yang merugikan. Oleh beberapa pengusaha, hal tersebut
justru dimanfaatkan untuk memproduksi tahu dengan tingkat kekerasan yang rendah (tahu
gembur). Dalam proses pembuatan tahu gembur, air yang dikeluarkan hanya sebagian kecil,
selebihnya dibiarkan tetap berada di dalam tahu. Dengan demikian, akan dihasilkan tahu yang
berukuran besar namun gembur (mudah hancur).

NO. Kadar per 100 g Bahan


Unsur Gizi Kedelai Basah Tahu Ampas Tahu
1 Energi (kal) 382 79 393
2 An (g) 20 84,8 4,9
3 Protein (g) 30,2 7,8 17,4
4 Lemak (g) 15,6 4,6 5,9
5 Karbohidrat (g) 30,1 1,6 67,5
6 Mineral (g) 4,1 1,2 4,3
7 Kalsium (mg) 196 124 19
8 Fosfor (mg) 506 63 29
9 Zat besi (mg) 6,9 0.8 4
10 Vitamin A (mcg) 29 0 0
11 Vitamin B (mg) 0,93 0.06 0,2

Tabel 1. Perbandingan Gizi yang ada pada Tahu dan Ampas Tahu.

2.3.1 Jenis jenis tahu

 Tahu Putih

Tahu jenis ini biasanya ada yang berbentuk padat. Bentuknya bervariasi mulai dari yang
besar hingga yang kecil. Seringnya ukurannya sekitar 12 cm x 12 cm x 8 cm. Untuk tahu ini
biasanya digunakan untuk digoreng, dibuat tahu bacem ataupun dibuat untuk campuran
makanan berkuah.

Gambar 2.1. Tahu Putih

 Tahu Kuning

Biasanya tahu jenis ini padat atau disebut juga dengan tahu takwa. Karena kepadatannya yang
lebih dari pada tahu putih ketika dipotong tahu jenis ini tidak mudah hancur.
Gambar 2.2. Tahu Kuning

 Tahu Sutera

Disebut tahu sutera karena sangat halus. Tahu jenis ini berwarna putih. Karena kelembutan
tahu ini, biasanya ketika dijual direndam dalam wadah yang berisi air sehingga tahu yang di
dalamnya terendam.

 Tahu Pong

Bentuk tahu ini berbentuk padat tetapi. Tetapi isinya kosong, oleh karena itu sering disebut
tahu pong ( dalam bahasa jawa kopong ) Ciri khasnya ketika digoreng kering, maka di
dalamnya akan terdapat rongga. Untuk penyajian, biasanya disajikan dalam bentuk gorengan
ataupun digunakan untuk masakan berkuah.

Gambar 2.3. Tahu Pong

 Tahu Kering/Tahu Kulit

Tahu ini hampir sama dengan tahu pong. Karena tahu ini juga tidak ada isinya. Perbedaannya
terletak diukurannya, biasanya tahu kulit lebih kecil dibandingkan tahu pong. Biasanya jika
kita akan menggunakannya kita perlu merenam terlebih dahulu agar lunak. Bisanya disajikan
dalam msakanan berkuah ataupun dibuat cemilan.

 Tahu Taqwa

Tahu ini memiliki ciri-ciri jika dipijit atau ditekan tersa padat. Proses pembuatan tahu taqwa
ini pada prinsipnya sama dengan pembuatan tahu biasa, hanya terdapat perbedaan dalam
perlakuan, terutama pada perendaman kedelai dan pengeresan tahu. Bahan bakunya dari
kedelai lokal yang berbiji kecil.

2.4 Kajian tentang kedelai

Kedelai adalah salah satu tanaman bijian yang sangant sering digunakan dalam bahan dasar
pembuatan berbagai makanan dan minuman, seperti tahu, tempe, susu kedelai, kecap minyak
dan masih banyak lainnya. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh
tegak. Kedelai jenis liar Glycine Ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai
kedelai yang kita kenal sekarang (Glycine max (L) Merril).

2.4.1 Asal usul kacang kedelai

Kedelai merupakan tanaman asli Daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak tahun
2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan antarnegara yang terjadi pada
awal abad ke-19, membuat tanaman kedelai juga ikut tersebar keberbagai negara tujuan
perdangan tersebut, yaitu Jepang, Korea, Indonesia, India, Australia, dan Amerika. Kedelai
mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-17. Awal mula penyebaran dan pembudidayaan
kedelai yaitu di Pulau Jawa, kemudian berkembang ke Bali, Nusa Tenggara, dan pulau –
pulau lainnya.

Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja dan Soja
max. Namun pada tahun 1948 telah disepakati bahwa nama botani yang dapat diterima dalam
istilah ilmiah, yaitu Glycine max (L) Merill. Kedelai dapat dimanfaatkan sebagai bahan
makanan, kedelai dapat dibuat tempe, tahu, kecap, tauco, dan taoge. Selain itu kedelai dapat
diolah menjadi minuman sari kedelai, susu dan kecap. Disamping itu kedelai memiliki
kandungan protein yang lebih tinggi (30-40%) dibanding kacang tanah yang mencapai 20-
30%, kadar lemak (18%) lebih sedikit jika dibanding dengan kacang tanah (40-70%) dan
karbohidrat 35%.

Beikut merupakan klasifikasi tanaman kedelai :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Rosales

Familia : Papilionaceae

Genus : Glycine

Species : Glycine max (L) Merill

2.4.2 Karakteristik tanaman kedelai

Tanaman kedelai umumnya tumbuh tegak, berbentuk semak, dan merupakan tanaman
semusim. Morfologi tanaman kedelai didukung oleh komponen utamanya, yaitu akar, daun,
batang, polong, dan biji sehingga pertumbuhannya bisa optimal (Anonim, 2009).

· Akar

Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik. Pertumbuhan akar tunggang lurus masuk
ke dalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang (Anonim, 1989). Kedelai berakar
tunggang. Pada tanah gembur akar kedelai dapat sampai kedalaman 150 cm. Pada akarnya
terdapat bintil-bintil akar, berupa koloni dari bakteri Rhizobium japonicum. Pada tanah yang
telah mengandung bakteri rhizobium, bintil akar mulai terbentuk sekitar 15-20 hari setelah
tanam (Suprapto, 1999).

· Batang

Pertumbuhan batang kedelai dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe deteminate dan
indeterminate. Perbedaan sistem pertumbuhan batang ini didasarkan atas keberadaan bunga
pada pucuk batang. Pertumbuhan batang tipe determinate ditunjukkan dengan batang yang
tidak tumbuh lagi pada saat tanaman mulai berbunga. Sementara pertumbuhan batang tipe
indeterminate dicirikan bila pucuk batang tanaman masih bisa tumbuh daun, walaupun
tanaman sudah mulai berbunga.

Cabang

Cabang akan muncul di batang tanaman. Jumlah batang tergantung dari varietas dan kondisi
tanah, tetapi ada juga varietas kedelai yang tidak bercabang. Jumlah cabang tidak
mempengaruhi banyak sedikitnya biji yang diproduksi. Artinya, walaupun jumlah batangnya
banyak, belum tentu produksi kedelai juga banyak.

· Daun

Tanaman kedelai mempunyai dua bentuk daun yang domain, yaitu stadia kotiledon yang
tumbuh saat tanaman masih bebentuk kecambah dengan dua helai daun tunggal dan daun
bertangkai tiga (trifoliate leaves) yang tumbuh selepas masa pertumbuhan. Umumnya, daun
mempunyai bulu dengan warna cerah dan jumlahnya bervariasi.

· Bunga

Bunga kedelai menyerupai kupu – kupu. Tangkai bunga umumnya tumbuh dari ketiak
tangkai daun yang diberi nama rasin. Jumlah bunga pada setiap ketiak tangkai daun sangat
beragam, antara 2-25 bunga, tergantung kondisi lingkungan tubuh dan varietas kedelai.
Periode berbunga pada tanaman kedelai cukup lama yaitu 3-5 minggu untuk daerah subtropik
dan 2-3 minggu di daerah tropik, seperti di Indonesia.

· Polong dan Biji

Polong kedelai pertama kali terbentuk sekitar 7-10 hari setelah munculnya bunga pertama.
Panjang polong muda sekitar 1 cm. Dalam polong terdapat biji yang berjumlah 2-3 biji.

Kandungan yang Terdapat pada Kedelai

Dibawah ini merupakan kandungan yang terdapat pada kedealai antara lain :

· Genestein dan Daidzein

Kedua fitokimia pangan ini merupupakan senyawa yang bekerja mirip hormon estrogen pada
manusia. Karena tiu, makanan seperti susu kedelai, tahu dan tempe sangat dianjurkan untuk
mengurangu gejal manopause dan mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis) pada
wanita.
Glutamin dan Arginin

Glutamin dan arginin merupakan komponen asam amino non esensial tapi bisa menjadi
esensial selama terjadi stres kotabolik, diman penggunaannya melampaui produksinya.
Glutamin diperlukan untuk pertumbuhan fungsi sel T dan sel NK, selain itu glutamin juga
dapat menstimulasi ekspresi antigen permukaan, pembentukan stokin, dan sintesis heat sock
protein. Sedangkan arginin dapat merangsang penyembuhan luka dan melalui pembentukan
NO bersifat sebagai imunomodulator karena dapat mengurangi akumulasi neutrfil di paru –
paru, memperbaiki sistem imun, dan mempunyai efek yang menguntungkan sel T.

· Fosfolipid

Fosfolipid merupakan golongan senyawa lipid dan merupakan bagian dari membran sel
makhluk hidup bersama dengan protein, glikolipid, dan kolesterol. Fumgsi dari fosfolipid
antara lain sebagai bahan penyusun membran sel, sebagai surfaktan paru – paru yang
mencegah perlekatan dinding alveoli paru – paru sewaktu ekspirasi.

· Flafonoid

Flavonoid adalah sejenis pigmen, seperti halnya zat hijau daun yang terdapat pada tanaman
yang berwarna hijau. Senyawa ini biasanya memiliki ciri khas, yaitu mengeluarkan bau
tertentu. Bau langu yang terdapat pada biji kedelai adalah salah satu tanda bahwa dalam biji
tersebut terdapat flavonoid.

Secara ilmiah, flavonoid sudah dibuktikan mampu mencegah dan mengobati berbagai
penyakit. Dan salah satu jenis flavonoid yang sangat banyak terdapat pada biji kedelai dan
amat bermanfaat bagi kesehatan adalah isoflavon. Seorang peneliti Jepang, pada tahun 1998
menganjurkan setiap manusia mengkonsumsi isoflavon kedelai sebanyak 50-100 mg perhari.
Berikut merupakan fungsi dari isoflavon ada banyak, antara lain :

o Melancarkan metabolisme

o Melancarkan pencernaan

o Merupakan nutrisi pelengkap

o Meningkatkan sistem imunitas


o Memperkuat strukturmatriks tulang

o Menstabilkan tekanan darah

o Menurunkan kadar kolestrol darah

o Menstabilkan kadar gula darah

o Mencegah obesitas

o Mencegah penyakit ginjal

o Mengurangi gejala jantung koroner (kardiovaskuler)

o Mengurangi gejala stroke

o Mengurangi gejala rematik dan asam urat

o Mengurangi gejala maag

o Menghilangkan rasa lelah dan lesu

o Mengurangi gejala symptom menopause

o Memperlambat penuaan sel

o Mencegah tumbuhnya kanker, terutama kanker payudara dan prostat.

2.4.3 Manfaat tanaman kedelai

Dibawah ini merupakan manfaat kedelai antara lain :

· Mencegah penyakit kanker (payudara, usus besar, prostart, paru-paru, perut, rectal, rahim)
dan penyakit jantung koroner : karena adanya senyawa phytoestrogen dan isoflavon.

· Mencegah penyakit diabetes (kencing manis) : karena adanya serat makanan yang bersifat
larut sehingga dapat menurunkan kolesterol, dan gula darah.

· Mencegah penyakit osteoporosis (kerapuhan tulang) : karena adanya sejumlah peptida hasil
pencernaan kacang kedelai yang dapat meningkatkan penyerapan kalsium oleh usus.

· Sebagai terapi pergantian hormon : karena adanya senyawa asam fitrat yang dapat
mengendalikan zat besi, juga senyawa-senyawa yang bersifat antioksidan (menangkal
pengaruh dari radikal bebas).
· Kedelai mempunyai kadar lecithin tinggi yang berguna untuk mengatasi kelelahan mental
dan melawan terjadinya penimbunan kolesterol.

· Lecithin telah diklaim efektif menurunkan kadar kolesterol darah melalui proses emulsi
lemak. Karena itu sangat berguna dalam melawan pengerasan arteri serta komplikasi akibat
penyakit jantung, otak, dan ginjal.

· Kalau dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, lecithin berfungsi mencegah pembentukan
batu ginjal.

· Kedalai kaya akan linoleic dan linoleic acid (jenis lemak tidak jenuh). Karena itu, makanan
ini sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit serta mengatasi berbagai kasus eksem.

· Lecithin berfungsi meningkatkan berfungsi meningkatkan kandungan gamma globulin


dalam tubuh. Gamma globulin ini berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dalam
melawan berbagai penyakit.

2.4.4 Jenis jenis kacang kedelai

Kedelai Hitam

Kedelai hitam adalah kedelai yang kulitnya berwarna hitam. Keunggulan dari kedelai ini
yaitu mempunyai rasa uang lebih gurih karena asam glutamate pada kedelai hitam lebih
tinggi dari pada kedelai kuning. Disamping itu, kedelai hitam mempunyai daya tahan yang
lebih tinggi terhadap kekeringan dibandingkan dengan kedelai kuning.

Gambar 2.4. Kedelai Hitam

· Kedelai Hijau

Kedelai hijau adalah kedelai yang kulit bijinya berwarna hijau, apabila dipotong melintang
memperlihatkan warna hijau pada irisan keping bijinya. Kandungan proteinnya cukup tinggi
dan merupakan sumber mineral penting, antara lain : kalsium dan fosfor yang sangat
diperlukan tubuh.
Kedelai Edamame

Edamame adalah sejenis kacang kedelai namun memliki bentuk yang lebih besar. Kedelai
hijau masih satu genus dengang kacang kedelai yang kita kenal. Perbedaannya tereltak pada
warna dan ukuran. Edamame juga dikenal sebagai kedelai sayur.

Gambar 2.5. Kedelai Edamame

· Kedelai Putih atau Kuning

· Kedelai Cokelat

2.4.5 Kandungan Zat – Zat pada Kedelai

· Air 13,75%

· Protein 41,00%

· Lemak 15,80%

· Karbohidrat 14,85%

· Mineral 5,25%
2.5 Defenisi pupuk

Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman.
Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah oleh
manusia di pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan di
alam masih melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm),
Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman < 100 ppm).

Pupuk diberikan agar tanaman (tumbuhan yang diusahakan manusia) dapat tumbuh,
berkembang dan menghasilkan sesuai yang diharapkan. Manusia selalu menuntut lebih
terhadap kemampuan tanaman. Rekayasa genetik dan lingkungan di lakukan agar tanaman
memberikan kinerja yang lebih baik. Dengan bantuan hasil tanaman tersebut, unsur yang
semula berada dalam tanah masuk ke dalam tubuh manusia.

Tumbuhan tidak memerlukan pupuk. Karena tumbuhan mampu mengambil unsur hara yang
tersedia di lingkungan hidupnya. Pada lahan yang tidak terusik manusia, kesuburan tanah
selalu meningkat, karena terjadi pelonggokan materi dan energi di tempat tersebut. Mineral
dari jeluk yang lebih dalam diangkut ke daun dan digugurkan ke permukaan tanah. Gas-gas
di udara terutama CO2 dijerat dan digunakan sebagai penyusun tubuh tumbuhan. Tumbuhan
selalu hidup bersama dengan lelembut (mikrobia). Serasah tumbuhan menjadi makanan dan
sumber energi bagi lelembut tersebut untuk terus bekerja. Hasil perombakan digunakan
kembali oleh tumbuhan. Interaksi mineral dan bahan organik yang terus menerus itu, akan
diikuti ketersedian hara dan lengas yang makin besar, sehingga memberikan lingkungan
yang terbaik bagi tumbuhan.
2.5.1 jenis jenis pupuk

Ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di lapangan. Secara umum
pupuk organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Dilihat dari segi
bentuk, terdapat pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya
terdapat pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.

a. Pupuk hijau

Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen
maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya. Tanaman yang biasa
digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis leguminosa (kacang-kacangan) dan
tanaman air (azola). Jenis tanaman ini dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya
nitrogen, yang tinggi serta cepat terurai dalam tanah.

Pengaplikasian pupuk hijau bisa langsung dibenamkan kedalam tanah atau melalui proses
pengomposan. Di lahan tegalan atau lahan kering, para petani biasa menanam leguminos,
seperti ki hujan, sebagai pagar kebun. Di saat-saat tertentu tanaman pagar tersebut dipangkas
untuk diambil hijauannya. Hijauan dari tanaman leguminosa bisa langsung diaplikasikan
pada tanah sebagai pupuk. Sementara itu, di lahan sawah para petani biasa menggunakan
azola sebagai pupuk hijau. Azola merupakan tanaman pakis air yang banyak tumbuh secara
liar di sawah. Tanaman ini hidup di lahan yang banyak mengandung air. Azola bisa langsung
digunakan sebagai pupuk dengan cara dibenamkan kedalam tanah pada saat pengolahan
lahan.

b. Pupuk kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi, kerbau
dan kambing. Secara umum pupuk kandang dibedakan berdasarkan kotoran hewan yang
kencing dan tidak kencing. Contoh hewan yang kencing adalah sapi, kambing dan kerbau.
Hewan yang tidak kencing kebanyakan dari jenis unggas seperti ayam, itik dan bebek.

Karateristik kotoran hewan yang kencing waktu penguraiannya relatif lebih lama, kandungan
nitrogen lebih rendah, namun kaya akan fosfor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok
digunakan pada tanaman yang diambil buah atau bijinya seperti mentimun, kacang-kacangan,
dan tanaman buah. Sedangkan karakteristik kotoran hewan yang tidak kencing waktu
penguraiannya lebih cepat, kandungan nitrogen tinggi, namun kurang kaya fospor dan
kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok diterapkan untuk tanaman sayur daun seperti selada,
bayam dan kangkung.

Pupuk kandang banyak dipakai sebagai pupuk dasar tanaman karena ketersediaannya yang
melimpah dan proses pembuatannya gampang. Pupuk kandang tidak memerlukan proses
pembuatan yang panjang seperti kompos. Kotoran hewan cukup didiamkan sampai
keadaannya kering dan matang sebelum diaplikasikan ke lahan.

2.5.2 Manfaat pupuk

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari pupuk

 Meningkatkan kualitas tumbuhan


 Mempercepat pertumbuhan tanaman
 Menjaga tanaman agar selalu subur

BAB III

PEMBAHASAN PENELITIAN

3.1 Tempat dan waktu penelitian

3.2 Alat alat penelitian


Alat alat penelitian nya diantara lain adalah sebagai berikut:

 Blender
 Wadah panci
 4 buah wadah kecil

3.3 Bahan bahan penelitian


Bahan bahan nya adalah:

 Air limbah tahu 70 liter


 Air kelapa 30 liter
 Alkohol 70% 1 liter
 Temu lawak 4 kg
 Sereh 1 kg
 Dekomposer (EM) 2 liter.
3.4 Metode penelitian
Baiklah disini kami akan menjelaskan bagaimana metode penelitian guna membuat pupuk
nya, berikut:

 Cuci bersih semua tanaman herba lalu lakukan penghancuran dengan pemblenderan atau
penggilingan
 Masukkan dalam air limbah tahu yang sudah dimasukkan dalam drum plastik ukuran 100
liter
 Kemudian tambahkan alkohol dan dekompuser (EM)
 Kemudian ditutup dan disimpan selama 10 hari.
 Bila larutan berbau menyengat pertanda bahwa pupuk dan pestisida organik jadi dan bila
belum menyengat ada kemungkinan reaksi fermentasi belum sempurna atau tidak jadi.

 Sebagai catatan bahan tersebut di atas tidak menggunakan asam cuka karena limbah tahu
sudah mengandung asam cuka (kecutan) dan untuk meningkatkan efektifitas pestisida dan
fungisida organik bisa ditambahkan berbagai macam tanaman herba misal kunir, daun mindi,
dll.

Dan berikut adalah cara penggunaan nya :

1. 1 liter bahan dilarutkan dengan 10 liter air (Perbandingan 1:10)


2. Kemudian disemprotkan pada tanaman secara merata pada pagi atau sore hari
3. Pupuk dan pestisida ini dapat digunakan untuk tanaman padi, jagung, kedelai, buah
dan sayuran.

Anda mungkin juga menyukai