Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH

PENGELOLAAN BUANGAN INDUSTRI

Disusun Oleh :

SAFFANA ILIYUNA HASNA


21080116130052

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
PENGARUH INDUSTRI BERKELANJUTAN PADA KOMPONEN
ABIOTIC, BIOTIC, DAN CULTURE

Abstrak
Industri berkelanjutan adalah industri yang dalam operasionalnya selalu melakukan
perbaikan pada tiga bidang yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan. Pengelolaan di tiga
bidang ini harus seimbang agar bisa mencapai keberlanjutan. Dalam bidang industri muncul
konsep Eco-industry untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Konsep Eco-industry
atau industri ramah lingkungan yang bisa diartikan bahwa suatu kegiatan industri harus
memperhatikan aspek lingkungan dalam pengoperasiannya, mulai dari rantai awal
produksinya sampai pada ketika produk tersebut dipasarkan. Menjaga kelestarian
lingkungan, ekonomi dan tujuan sosial dalam domain manufaktur merupakan bagian dari
Green Manufacturing. Industri yang berkelanjutan ini akan sangat berpengaruh terhadap
komponen abiotic, biotic, dan, culture.
Kata kunci : Industri berkelanjutan, Eco-industry, Green manufacturing

1. Pendahuluan berkelanjutan yang berhubungan dengan era


Pemanfaatan sumber daya alam dan globalisasi dan perkembangan teknologi
kepedulian terhadap lingkungan merupakan abad 21. Klaster industri pada dasarnya
kewajiban para pelaku industri untuk merupakan upaya pengelompokan industri
mempertanggungjawabkan pengaruh dan inti yang saling berhubungan, baik dengan
dampaknya. Pemerintah sebagai pelaku industri pendukung (supporting industries),
regulator berkewajiban mengarahkan pelaku industri terkait (related industries), jasa
industri untuk menerapkan konsep – konsep penunjang, infrastruktur ekonomi, dan
berkelanjutan (sustainable) dalam setiap lembaga terkait. Untuk menentukan industri
praktik industri. Strategi pengembangan yang prospektif dilakukan pengukuran daya
industri Indonesia ke depan mengadaptasi saing, baik dari sisi penawaran maupun sisi
pemikiran terbaru yang berkembang saat ini, permintaan yang bertujuan untuk melihat
yaitu pendekatan pengembangan industri kemampuannya bersaing di dalam negeri
melalui konsep klaster dalam konteks maupun di luar negeri.
membangun daya saing industri yang

1
Industri berkelanjutan adalah industri 2. Pembahasan
yang dalam operasionalnya selalu 2.1 Pembangunan Berkelanjutan
melakukan perbaikan pada tiga bidang yaitu Prinsip sustainability development atau
sosial, ekonomi dan lingkungan. pembangunan yang berkelanjutan adalah
Pengelolaan di tiga bidang ini harus memastikan bahwa pada masa depan
seimbang agar bisa mencapai keberlanjutan. generasi penerus masih dapat menikmati
Penelitian ini difokuskan pada aspek ketersediaan sumber daya alam dalam
pengelolaan lingkungan oleh industri dan memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai
untuk memudahkan industri dalam level quality of life (Grunberger dan Omann,
melakukan pengembangan berkelanjutan 2011). Parameter quality of life dapat dinilai
tersebut diperlukan suatu panduan yang dari aspek ekonomi, sosial, lingkungan,
menunjukkan tingkatan pencapaian politik dan keamanan. Quality of life
pengelolaan lingkungan. Panduan yang membutuhkan peran masyarakat dalam
dimaksud adalah suatu model kematangan realisasinya terutama dari segi membangun
(Maturity Model). Perancangan Maturity kekuatan ekonomi.
Model dalam bidang pengelolaan 2.2 Eco-industry
lingkungan harus memiliki alur yang jelas Dalam bidang industri muncul konsep
sehingga memudahkan industri dalam Eco-industry untuk mendukung
melakukan aplikasi nantinya. Alur pembangunan berkelanjutan. Konsep Eco-
pengelolaan lingkungan akan mengacu pada industry atau industri ramah lingkungan
sistem industri yang terdiri dari sistem yang bisa diartikan bahwa suatu kegiatan
manajemen (internal perusahaan), input, industri harus memperhatikan aspek
proses, output, eksternalities dan sistem lingkungan dalam pengoperasiannya, mulai
transfer. Sistem tersebut dinamakan kriteria, dari rantai awal produksinya sampai pada
dari kriteria yang ada kemudian dibuat sub ketika produk tersebut dipasarkan. Di
kriteria dan indikator yang nantinya Indonesia adanya industri ramah lingkungan
digunakan untuk membentuk level menjadi suatu keharusan karena sektor
kematangan pengelolaan lingkungan oleh industri masih sering membawa dampak
industri. negatif bagi sektor lingkungan. Sampai saat
ini dapat dilihat bahwa 30% limbah cair
yang dibuang ke sungai berasal dari industri,

2
kemudian emisi yang dihasilkan oleh sektor rantai makanan industri, yaitu pemanfaatan
industri sebesar 27% dari total emisi produk samping dan limbah menjadi bahan
nasional. Begitu juga apabila kita melihat baku bagi komponen sistem industri lain.
tingginya konsumsi energi yang dilakukan Konsep ini menghasilkan suatu konsep
oleh pihak industri, yaitu sebesar 49,4% dari kawasan ekologi industri terpadu. Dalam
total konsumsi energi nasional. kawasan ini, industri-industri bekerja sama
Penerapan Eco-industry di Indonesia untuk mengoptimasi penggunaan sumber
dapat dilakukan secara jangka pendek daya yang ada sehingga limbah industri
maupun jangka panjang. Untuk penerapan yang dihasilkan bisa diminimalisasi.
jangka pendek, dilakukan melalui penerapan 2. Siklus Material Yang Tertutup Dan
standar lingkungan khusus yang mengatur Minimalisasi Emisi
industri di Indonesia mulai dari regulasi Pembakaran bahan bakar fosil
sampai pada pengklasifikasian mengenai merupakan sumber utama limbah yang
industri ramah lingkungan beserta dihasilkan industri. Ekologi industri pada
komponen – komponen untuk menilainya. industri tebu diatas secara nyata dapat
Secara jangka panjang, penerapan meningkatkan efisiensi energi dan emisi.
prinsip Eco-industry dilakukan melalui Siklus material yang tertutup dapat
pengembangan Eco-Industrial Park, yang memberikan keuntungan. Masing-masing
merupakan kawasan industri ramah industri yang terlibat membutuhkan energi
lingkungan. Pengembangan kawasan ini yang jauh lebih kecil karena dibantu oleh
berdasarkan klasterisasi industri yang ada di pasokan dari energi alternatif yang
Indonesia agar kawasan tersebut bisa bersumber dari limbah industri-industri lain.
menjadi kawasan yang kompetitif dengan Dengan demikian, dampak lingkungan yang
peningkatan performa ekonomi, maupun dihasilkan bisa diminimalisir.
dapat berintegrasi dengan komunitas dan 3. Proses Dematerialisasi
lingkungan sekitarnya. Tujuan utama ekologi industri tidak
Empat konsep ekologi industri yaitu: hanya untuk menghasilkan suatu siklus
1. Optimasi Penggunaan Sumber Daya aliran material yang tertutup tetapi juga
(Resource) meminimalkan jumlah aliran bahan dan
Dengan sistem ekologi industri berbasis energi yang digunakan untuk proses
industri tebu dapat menghasilkan konsep produksi. Proses dematerialisasi relatif

3
menjelaskan bahwa suatu proses produksi menjadi bahan baku industri lain. Proses
dan jasa diusahakan dapat menghasilkan simbiosis ini akan sangat efektif jika
produk dan jasa yang sebesar-besarnya dari komponen-komponen industri tersebut
penggunaan bahan baku yang ada. Proses tertata dalam suatu kawasan industri terpadu
dematerialisasi absolut menganggap bahwa (Eco-industrial parks).
dalam proses produksi harus meminimalkan 2.3 Green Manufacturing
penggunaan bahan baku. Pengurangan dan Semua pendekatan, metodologi, dan
penghilangan ketergantungan pada sumber penelitian ramah lingkungan untuk
energi tidak terbarukan. Penggunaan bahan dilestarikan kondisi dan sumber daya
bakar fosil dapat menyebabkan kerusakan lingkungan melalui pengurangan,
lingkungan seperti efek gas rumah kaca, pencegahan atau daur ulang limbah dapat
pemanasan global, dan hujan asam. Dalam dikategorikan dalam keberlanjutan.
rangka untuk mensinergikan dengan tujuan Keberlanjutan adalah konsep dan paradigma
utama ekologi industri maka diperlukan yang dimiliki implementasi dan interpretasi
langkah perbaikan. Dalam contoh ekologi yang berbeda di berbagai bidang. Sebagai
industri berbasis industri gula di atas dapat contoh, itu didefinisikan dalam bidang bisnis
diketahui bahwa langkah perbaikan yang sebagai “mengadopsi strategi bisnis dan
dilakukan diantaranya yaitu usaha kegiatan yang memenuhi kebutuhan
diversifikasi energi terutama energi yang perusahaan dan para pemangku
dapat terbarukan yaitu limbah dari industri kepentingannya saat ini sembari melindungi,
tebu berupa tetes tebu dimanfaatkan sebagai mempertahankan dan meningkatkan kualitas
bahan baku pada industri penyulingan manusia dan sumber daya alam yang akan
bioetanol. dibutuhkan di masa depan” (Deloitte &
4. Simbiosis Industri Touche 1992).
Simbiosis industri merupakan suatu
Green manufacturing berurusan dengan
bentuk kerja sama diantara industri-industri
menjaga kelestarian lingkungan, ekonomi
yang berbeda. Bentuk kerja sama ini dapat
dan tujuan sosial dalam domain manufaktur.
meningkatkan keuntungan masing-masing
Hubungan antara keberlanjutan sebagai
industri dan pada akhirnya berdampak
konsep dan green manufacturing sebagai
positif pada lingkungan. Dalam proses
metodologi sebagai berikut definisi green
simbiosis ini limbah suatu industri diolah
manufacturing: green manufacturing adalah

4
pendekatan berkelanjutan untuk kegiatan 2.4 Pengaruh Industri Berkelanjutan
desain dan rekayasa yang terlibat dalam Terhadap Komponen Abiotic, Biotic,
pengembangan produk dan / atau operasi dan Culture
system untuk meminimalkan dampak Pengaruh indutri berkelanjutan terhadap
lingkungan. komponen abiotic, biotic, dan culture dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Waktu adalah uang, energi adalah uang
a. Abiotic
dan barang habis pakai adalah uang.
Meningkatnya kebutuhan akan
Membuat produk yang sama menggunakan
pertanian yang lebih ramah lingkungan dan
lebih sedikit sumber daya dan / atau energi
berkelanjutan mendorong pencarian strategi
adalah strategi yang baik untuk
alternatif untuk mengurangi penggunaan
menghasilkan uang. Dengan kata lain,
pupuk. Salah satu cara untuk meningkatkan
menjadi efisien melalui pencegahan
keberlanjutan pertanian adalah dengan
pemborosan adalah sekaligus efisiensi uang.
menggunakan praktik manajemen untuk
Di manufaktur ada banyak limbah yang
memanipulasi komunitas mikroba tanah
dapat dihilangkan dalam proses maupun
untuk meningkatkan penyediaan layanan.
produk. Strategi green manufacturing untuk
Namun sejauh ini, ini merupakan opsi yang
mengurangi limbah diuraikan pada Gambar
jarang dibahas dan kurang dimanfaatkan
1.
(Verbruggen dan Kiers 2010, Barber et al.
2013). Dalam rangka meningkatkan
keberlanjutan sistem pertanian, tanpa olah
tanah baru-baru ini telah dipromosikan
untuk mengurangi erosi tanah dan
penggunaan energi serta untuk
meningkatkan kandungan bahan organik
b. Biotic
Pengaruhnya terhadap komponen biotic
Gambar 1. Green Manufacturing dan dalam hal ini yaitu, jika penduduk
limbahnya mengeluarkan polutan ke dalam sistem,
cepat atau lambat polutan ini akan
berdampak pada penduduk lain. Dengan

5
mengandalkan proses ekologis alami, ini diterapkan pada industri manufaktur guna
dapat mengarah pada pembangunan mendapatkan model kebijakan green
berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan. industrial sistem yang berkelanjutan.
Model kebijakan ini nantinya dapat
c. Culture
digunakan sebagai platform untuk
Organisasi dunia baik pemerintah,
melakukan perencanaan, implementasi,
universitas maupun dunia usaha,
penilaian, kontrol dan evaluasi terhadap
menjadikan program green environment
aplikasi green industrial systemdi lapangan
sebagai isu penting dalam strategi politik,
3. Kesimpulan
studi dan bisnis. Kemampuan untuk
Dalam memastikan bahwa suatu
mengadaptasi, mengarahkan diri dan
industri bisa melakukan kegiatan yang
mengambil peran aktif untuk menerima
menjamin pembangunan berkelanjutan,
dan mengembangkan program green
maka seorang ahli yang bernama Daly
environment, terbukti mampu
membuat 3 indikator yang bisa mengukur
meningkatkan daya saing organisasi -
keberhasilan kegiatan industri yang
organisasi tersebut. Pemerintah Indonesia
berkelanjutan yaitu :
telah menginisiasi program Kebijakan
1. Jumlah polusi dari kegiatan industri
Produksi Bersih, namun program ini belum
diwajibkan tidak melebihi kemampuan
tersosialisasikan dengan baik. Umumnya
lingkungan dalam melakukan asimilasi.
organisasi di Indonesia hanya berorientasi
2. Jumlah pemakaian sumber daya tidak
pada keuntungan finansial jangka pendek
terbarukan tidak melebihi subtitusi
saja. Padahal konsep hemat energy dan
sumber daya lainnya yang bisa terbarui.
ramah lingkungan untuk industri, pada
3. Pemakaian sumber daya yang
hakekatnya tidak hanya membahas
terbarukan harus tidak melebihi
tentang pencemaran lingkungan, namun
kecepatan pembaruan sumber daya alam
juga efisiensi berkaitan dengan waste
tersebut.
elimination berujung pada keuntungan
finansial dan peningkatan daya saing.
Oleh karena itu, program green
environment yang berkesinambungan, saat
ini menjadi hal penting. Dalam penelitian
ini, konsep green industrial system

6
DAFTAR PUSTAKA

Altwegg, D., Roth, I., and Scheller, A.


(2004). Monitoring Sustainable
Development MONET. Final Report-
Methods and Results. Neuchatel.

Deif, Ahmed M. (2011). A System Model for


Green Manufacturing, Journal of
Advances in Production Engineering &
Management, 6: 27-36.

Deloitte and Touche.(1992). Business


Strategy for Sustainable Development:
Leadership and Accountability for the
90s. IISD

Gudukeya, L., Mbohwa, C., and Mativenga,


P. T. (2019). Industrial sustainability in
a challenged economy: the Zimbabwe
steel industry. Procedia Manufacturing,
33 (2019) 562–569.

Handoko, F., Nursanti, E., dan Sutriono.


(2015) Aplikasi Pendekatan Perbaikan
Terus Menerus Guna Mencapai Green
Industrial System yang Berkelanjutan.
Seminar Nasional Teknologi, Institut
Teknologi Nasional Malang.

7
8

Anda mungkin juga menyukai