Anda di halaman 1dari 18

Rindriana Martasari.

P
Learn from yesterday. Live for today. Hope for tomorrow.
 Beranda
 My Adventure

Mar21

Cara Kerja Multimeter Analog dan Digital


Posted on Maret 21, 2012 by Rindriana Martasari Putri
Standar

Nama : Rindriana Martasari Putri


NIM : 211310050
Jurusan : TKJ AWM-SEAMOLEC

Cara Kerja Multimeter Analog dan Digital


 Cara Kerja Multimeter Analog
Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur
komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur
ampere, volt dan ohm meter.

Umumnya sebuah multimeter elektronik mengandung elemen-elemen


berikut :

1. Penguat dc jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat


pencatat.

2. Pelemah masukan atau saklar rangkuman (RANGE), guna membatasi


tegangan masukkan pada nilai yang diinginkan.

3. Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukkan ac ke dc


yang sebanding.
4. Batere internal dan rangkaian tambahan, guna melengkapi kemampuan
pengukuran tahanan.

5. Saklar fungsi (FUNGSI), untuk memilih berbagai fungsi pengukuran


dari instrument tersebut.

Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital


multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan
multimeter analog.

Contoh Multimeter Analog

MULTIMETER ANALOG
Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah
sebagai berikut:

1. Papan skala

2. Jarum penunjuk skala

3. Pengatur jarum skala

4. Knop pengatur nol ohm

5. Batas ukur ohm meter

6. Batas ukur DC volt (dcv)

7. Batas ukur AC volt (acv)

8. Batas ukur ampere meter DC

9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc)

10. Test pin positif (+)


11. Test pin negatif (-)

Adapun cara menggunakan multitester ini ialah sebagai berikut :

a. Jika saklar menunjuk pada ohm meter dapat digunakan mengukur:


Transistor, Tahanan, Potensiometer, VR (Variabel Resistor),
Kondensator, LS, Kumparan, MF dan trafo, mengukur Kabel, dsb.

b. Jika saklar menunjuk pada DC Volt (dcv) dapat digunakan mengukur :

– Arus dalam suatu rangkaian (arus dc)

– Mengukur (menguji) accu atau batere

c. Jika saklar menunjuk pada AC Volt (acv) dapat dipakai untuk


mengukur kuat tegangan AC, ada dan tidaknya arus listrik.

d. Jika saklar menunjuk pada DC ampere dapat dipakai untuk mengukur


berapa banyak ampere pada accu maupun batere atau catu daya (adaptor).

MENGUJI RESISTOR

Resistor atau tahanan bisa putus. Jika putus maka suatu rangkaian tak
akan bisa bekerja atau setidak-tidaknya mengalami keadaan cacat.
Nilai resistor berdasarkan kode warna.

Langkah-langkah pengujian resistor dengan multitester adalah sebagai


berikut :

a. Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter.

b. Tempelkan probe masing-masing pada kawat resistor.

Pengukuran jangan sampai tangan menyentuh kawat (salah satu

kawat boleh tersentuh asal tidak keduanya).

c. Perhatikan jarum pada papan skala. Jika bergerak berarti resistor

baik, jika diam berarti resistor putus.


MENGUJI TRANSISTOR PNP

a.Pastikan kaki kolektor, basis dan emitornya (anda harus mengetahui


secara pasti)

b.Saklar pemilih pada multitester harus menunjuk pada ohm meter

c.Probe positif (berwarna merah) ditempelkan pada B (basis).

Probe negatif (hitam) ditempelkan pada E (Emitor), jika jarum bergerak


maka pindahkan probe negatif pada kolektor. Jika pengukuran pertama
dan kedua, jarum bergerak berarti transistor baik. Jika salah satu
pengukuran, jarum tidak bergerak berarti transistor rusak

MENGUJI TRANSISTOR NPN

a. Pastikan kaki-kaki transistor, yang terdiri dari kolektor, emitor dan


basis.

b. Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter.


c. Tempelkan probe negatif (hitam) pada basis. Probe positif pada
kolektor. Jika bergerak berarti antara kolektor dan basis baik.

d. Pindahkan probe negaif pada kaki emitor. Jika bergerak maka emitor
dan basis baik. Jika salah satu pengukuran (atau keduanya) jarum tidak
bergerak berarti transistor putus.

MENGUJI KONDENSATOR ELCO

a. Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter.

b. Perhatikan tanda negatif atau positif yang ada pada badan elco dan
lurus pada salah satu kaki.

c. Probe hitam ditempel pada kaki positif (+) dan probe merah ditempel
pada kaki negatif (-). Perhatikan gerakan jarum.

d. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri berarti


kondensator ELCO baik.

e. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri namun tidak


penuh berarti kondensator ELCO agak rusak.

f. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian tidak kembali ke kiri (berhenti)


kondensator ELCO bocor.

g. Jika jarum tak bergerak sama sekali berarti kondensator ELCO putus.

MENGUJI TEGANGAN PLN

Multitester juga dapat dipakai untuk menguji atau mengukur tegangan


listrik dari jaringan PLN, langkah-langkahnya :

A. Putarlah saklar pemilih pada posisi ACV (perkirakan berapa volt yang
diukur). Misalnya anda memperkirakan 220 v maka saklar pemilih harus
lebih tinggi yaitu 250 v.

B. Masing-masing probe di tempelkan pada lubang stop kontak.


Selanjutnya amati gerakan jarum pada papan skala. Anda akan tahu
seberapa besar tegangan listrik yang anda ukur.
MENGUJI DIODA

A. Putar saklar pemilih ke posisi ohm.

B. Probe merah (+) ditempelkan pada

kutub katoda dan probe hitam (-) ditempelkan pada kutub anoda. Jika
jarum pada papan skala bergerak berarti dioda baik, jika diam berarti
putus.

Selanjutnya dibalik : Probe hitam (-) ditempelkan pada kutub katoda dan
probe merah (+) ditempelkan pada kutub anoda. Jika jarum diam, berarti
dioda dalam kondisi baik, jika bergerak berarti dioda rusak.

MENGUKUR DC VOLT

Perkirakan seberapa besar DC Volt yang anda ukur. Misalnya jika 10


volt, maka saklar penunjuk harus menunjuk angka lebih besar (50 DC)

Probe merah ditempelkan pada kutub positif dan probe hitam


ditempelkan pada kutub negatif.

MENGUKUR AMPERE METER DC

Besarnya arus listrik (DC) yang mengalir dalam suatu rangkaian bisa
diketahui dengan menggunakan multitester.

Terlebih dahulu perkirakan seberapa besar ampere yang diukur, baru


kemudian saklar pemilih diposisikan pada angka yang lebih besar.
Petunjuk Penggunaan Multitester Digital

Tombol-tombol yang ada pada Multitester sebagai berikut :

Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter


Bertujuan untuk mengukur suatu obyek tegangan baik DC maupun AC

1. Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke


Lubang paling kanan (V/Ohm).

2. Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia


yg berkapasitas 3,7V.

3. Lihat skala pada Multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu:

DC Volt — (Tegangan searah) : Tegangan Batere, Teg. Output IC Power,


dsb (Terdapat Polaritas + dan -)

AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.

Umumnya yg digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti


pengukuran ponsel, dll dipilih yg DC Volt —

Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yg tertera pada bagian DC Volt
tsb. Contoh:

200mV artinya akan mengukur tegangan yg maximal 0,2 Volt

2V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 2 Volt

20V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 20 Volt

200V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 200V

750V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 750V

Gunakan skala yg tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt gunakan
skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat mis terbaca : 3,76 Volt.
Jika menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/
melebihi skala)

Jika menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya namun tdk akurat
mis terbaca : 3,6V atau 3,7 V sja (1digit belakang koma)

Jika menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya kaan terbaca 3 atau 4
volt (Dibulatkan lsg tanpa koma)

Setelah object pengukuran sdh ada, dan skala sdh dipilih yg tepat, maka
lakukan pengukuran dgn menempelkan kbl merah ke positif battere dan
kabel hitam ke negatif batere. Akan muncul hasil pengukurannya.

Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif
didepan hasilnya. Beda dgn Multitester Analog. Jika kbl terbalik jarum
akan mentok kekiri.

NB : jika Multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan
maka hasilnya akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.

Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter

1. Perhatikan Object yg akan diukur. (Resistor, hambatan jalur, dll)

2. Perhatikan skala Pengukuran pada Ohm Meter

200 artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200 Ohm

2K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 2000 Ohm


(2KOhm)

20 K artinya akanmengukur hambatan yg nilainya max. 20.000 Ohm


(20K Ohm)
200K artinya akan mengukur hambatan yg nilainya max. 200.000 Ohm
(200K Ohm)

2M artinya akan menguur hambatan yg nilainya 2.000.000 Ohm (2000K


Ohm atau 2 Mega Ohm)

Bila tdk tau besaran nilai yg mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah
misalnya skala 20K. Lalu lakukan pengukuran.

Jika hasilnya 1 (Overload) maka naikkan skala

Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala.

Contoh pembacaan hasil :

Pd skala 2K hasilnya 1,76 itu artinya hambatan yg terukur adalah 1,76 K


Ohm

Pd skala 2K hasilnya 0,378 itu artinya hambatan yg terukur adalah 0,378


K Ohm alias 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000)

Pd skala 20K hasilnya 1 , artinya object yg mau diukur melebihi skala


20K,maka naikan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya
hambatan yg terukur adalah sebesar 38,78 Kohm

Pada pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC


Volt (~) lalu skala ke 750 V.

Colok kabel merah dan hitam ke masing2 lobang stop kontak, bolak balik
boleh. Namun hati2 takut ada kabel yg terkelupas, bisa tersengat listrik.

Hasil yg akan muncul mis: 216 artinya tegangan PLN tsb sebesar 216
Volt.

Jika memakai skala 200, maka hasilnya akan 1 pertanda over load alias
melebihi skala 200 Volt tsb.
Menggunakan Multitester sebagai pengukur kapasitas Condensator

Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi


di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan
internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut
Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini
juga dikenal sebagai “kapasitor”, namun kata “kondensator” masih
dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang
ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore),
berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan
listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan
negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada
perkataan bahasa Italia “condensatore”, seperti bahasa Perancis
condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol
Condensador.

* Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu


positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk
tabung.

Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema


elektronika.

* Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih


rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya,
kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan
lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor
(capacitor).

Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika.


Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara
tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini
kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang
paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini,
kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang
pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).

Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang
artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan
106 mikroFarad (µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm².

Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena


kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:

* 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)

* 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)

* 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)

* 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)

* 1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)

Langkah pengukuran :

1. Pilih Skala bagian F dan pilih skala yg sesuai.

2. maka nilai yg tampil adalah nilai kapasitas kondensator tsb dgn satuan
Farad atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9)
atau Piko Farad (10 pangkat -12) Farad.
Menggunakan Multitester Digital sebagai Pengukur Jalur (Kontinuitas)

1. Pilih Skala Buzzer, yg ada icon Sound atau ada LED nya. Jika kabel
tester Merah dan hitam ditempelkan lsg, maka Multitester akan berbunyi
pertanda jalur OK. Tanpa hambatan (<50 Ohm).

2. Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur Power ON dari IC


UEM kaki P7 ke Switch On off. Tempel salah satu kabel (bebas yg mana
aja) ke kaki Switch ON Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor
terdekatnya. Jika bunyi maka pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika
tdk bunyi, coba apakah sdh benar letak pengukurannya. Jika sdh,
dipastikan jalur putus dan harus di jumper.

Menggunakan Multitester Digital sebagai pengukur arus rangkaian

1. Pindahkan kabel merah ke 20A. Dan kabel hitam tetap di COM


(ground). Dipilih lobang 20A karena akan mengukur arus yg > 0,2 A.

Misalnya akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara
lain salah satu kabel charger dipotong. Dan masing2 kabel ditempelkan
ke kabel merah & kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat
ponsel dicharger. Misalnya nilai yg tertera 0,725 berarti arus pengisian
sebesar 0,725 A alais 725 mA.

Atau mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan msg2 kbl ke msg kutub
sekring pd PCB. Lalu ukur hasilnya.
Share this:

 Twitter3
 Facebook

Terkait

Fungsi Transistor, Kapasitor, Dioda dan LEDDengan 2 komentar

Benda-Benda Seni Yang Unik dan Menarik

Pembelajaran dalam PJJ (Tugas 3 – Kompetensi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ))

Filed under Uncategorized | Meninggalkan komentar

About Rindriana Martasari Putri


ّ ‫ ل‬bless me| TA SEMANGAT45 (˘-˘)ง| Pisceans| Seorang mahasiswi yang ingin lulus
May ‫لَا‬
tepat waktu~
View all posts by Rindriana Martasari Putri »

Navigasi pos

Previous Post Next Post

Berikan Balasan
Rindriana Martasari Putri

Buat Lencana Anda

Kalender
Maret 2012
S S R K J S M
« Nov Apr »
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31

Jam
More clock widgets here

Pengunjung:
HTML Hit Counter

Statistik Blog
 39,412 hits
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. | The Matala Theme.
Ikuti

Ikuti “Rindriana Martasari. P”

Kirimkan setiap pos baru ke Kotak Masuk Anda.

Buat situs dengan WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai