Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN ENTREPRENEURSHIP & PERBEDAAN

ANTARA PEKERJA DENGAN PENGUSAHA

Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pengantar Kewirausahaan Dosen Pengampu
Haris Santoso, M.E

Oleh
ARIF KUSUMA
NPM: 171130010
DEBI CATUR SARI
NPM: 171130018
PRATIWI CITA CAHYA
NPM: 171130040
JALILUL RAHMAN
NPM: 171130058

Prodi: S1 Perbankan Syariah (PBS)


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIMNU)
METRO LAMPUNG
2018 M/1440 H

i
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala
yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Entrepreneurship dan
Perbedaan Antara Pekerja dengan Pengusaha” dengan baik tanpa ada halangan
yang berarti.
Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat
menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk
masyarakat luas.

Metro, September 2018

Penulis

DAFTAR ISI

ii
COVER ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
ABSTRAK .......................................................................................................... 1
A. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
B. KAJIAN TEORITIK ..................................................................................... 2
1. Evolusi Pemikiran Manajemen ............................................................... 2
2. Manajemen Kontemporer........................................................................ 8
C. PEMBAHASAN/ANALISA ........................................................................ 10
D. KESIMPULAN ............................................................................................. 13
E. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 13

ABSTRAK

iii
PERKEMBANGAN ENTREPRENEURSHIP & PERBEDAAN ANTARA
PEKERJA DENGAN PENGUSAHA

Oleh:
Arif Kusuma, Debi Catur Sari, Pratiwi Cita Cahya, Jalilul Rahman,

Kata Kunci: Entrepreneurship


` Perubahan yang terus-menerus dan dramatis memaksa para eksekutif untuk
bias selalu menyesuaikan tujuan perusahaan dengan kondisi yang ada dan se-
fleksibel mungkin dalam menghadapi pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Perusahaan tidak bisa bersifat statis, yang artinya perusahaan harus mampu
beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kondisi pasar global.

Perkembangan yang ada menuntut perusahaan untuk berlaku lebih


entrepreneurial dan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia sudah melakukannya,
memasukkan entrepreneurship kedalam perusahaan.

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kebanyakan perusahaan-perusahaan yang sedang tumbuh dan yang bersifat
inovatif menunjukkan suatu jiwa (semangat) entrepreneurial, korporasi-korporasi
berupaya untuk mendorong para manajer mereka menjadi orang-orang yang
berjiwa entrepreneur, universitas-universitas sedang mengembangkan berbagai
program entrepreneurship dan para entrepreneur individual menimbulkan
perubahan-perubahan dramatis dalam masyarakat kita.
Dan seorang dalam menjalankan sebuah perusahaan yang besar tidak
dapat di kerjakan seorang diri. Dalam menjalankan perusahaannya, ia memerlukan
bantuan orang-orang yang bekerja padanya sebagai pekerja, ataupun orang yang
berdiri sendiri dan mempunyai perusahaan sendiri dan yang mempunyai
perhubungan tetap ataupun tidak tetap dengan dia.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana perkembangan entrepreneurship ?
b. Apa yang dimaksud dengan pengusaha dengan pekerja?

iv
B. KAJIAN TEORITIK
1. Perkembangan Entrepreneurship
Entrepreneurship atau yang biasa disebut dengan nama kewirausahaan korporasi
sudah dikenal dan di aplikasikan baik oleh perusahaan public maupun perusahaan
swasta di seluruh dunia, berkembang mulai dari Amerika Serikat, Eropa, Afrika
hingga Asia. Konsep dasar dari Entrepreneurship sendiri adalah menciptakan iklim
Entrepreneurship didalam perusahaan dengan cara mendorong proses inovasi
kepada para karyawan. Dimana karyawan didorong untuk menciptakan sebuah ide
bisnis baru untuk perusahaan yang bias berupa produk dan jasa baru dengan
memanfaatkan sumber daya yang sudah ada atau membuat sebuah produk dan jasa
yang benar-benar baru untuk perusahaan.
Semua ini bisa tercapai dengan mendobrak pola piker tradisional yang sudah ada,
dengan memunculkan dan menciptakan gagasan “think, outside the box” di dalam
perusahaan. Drucker (1985) menyatakan bahwa sari pati dari nenterpreneurship
adalah inovasi . Maka tidak heran bila semua ini berjuang kepada proses penciptaan
atau inovasi.
Gagasan tentang konsep kewirausahaan korporsi muncul dan berkembang pada
tahun 1985, ketika Gifford Pinchot menyarankan dan memberi petunjuk kepada
individu untuk bias melahirkan dan membembangkan ide agar biasa diubah
menjadi suatu bisnis usaha. 1
a. Kewirausahaan sebelum abad pertengahan
Pada masa ini, wirausaha adalah contractor, yaitu pemborong/orang yang
melakukan kesepakatan kerja atas sejumlah pekerjaan yang ditentukan sebelumnya
dengan kompensasinya, yaitu sejumlah uang dengan segala risiko yang ditanggung
oleh penerima kontrak. Oleh sebab itu, wirausaha di masa ini disebut risk taker
(pengambil risiko) atas sebuah kesepakatan.
Karakteristik kewirausahaan pada masa ini mengandung tiga hal pokok,
yaitu sebagai berikut.
1) Bersifat kesepakatan kerja dengan uang sebagai kompensasinya.

1
Dhewanto Wawan, Intrepreneurship: Kewirausahaan Korporasi, (Bandung: Rekayasa
Sains,2013) hlm 5

v
2) Ada unsur risk taker (pengambilan risiko) karena situasi dan kondisi juga
belum diketahui sebelumnya. Pada saat itu, tempat, keadaan, cara menuju ke suatu
tempat, dan transportasi bersifat baru dan belum diketahui oleh pengambil risiko.
3) Hasilnya dijual ke pihak yang menyepakati kontrak. Jadi ada unsur untung bila
hasilnya besar dan rugi bila hasilnya tidak sesuai serta ada unsur spekulasi di
dalamnya.
b. Kewirausahaan pada abad pertengahan (sebelum abad 17)
Abad pertengahan merupakan era agro (pertanian massal). Pada masa ini,
wirausaha adalah orang yang mampu mengendalikan, mengatur, dan
mengoptimalkan sumber daya dalam sebuah proyek yang dikuasai untuk
mendapatkan suatu imbalan tertentu dalam konsep produksi. Sebelum abad
pertengahan belum ada konsep produksi sedangkan pada abad pertengahan sudah
ada konsep produksi. Inilah yang membedakan kewirausahaan pada abad
pertengahan dengan masa sebelumnya.
c. Kewirausahaan pada abad/era industri
James Watt telah merubah era pertanian ke era industri dengan
ditemukannya mesin uap di Inggris. Wirausaha (entrepreneur) lain, yaitu
Alexander Graham Bell, selain karyanya dalam teknologi komunikasi (telepon), ia
juga menyumbangkan kemajuan penting dalam teknologi penerbangan dan
hidrofoil. Kewirausahaan semakin berkembang setelah ditemukannya pesawat
terbang oleh Wright bersaudara. Dalam era industri, wirausaha adalah orang yang
berani mengambil risiko (risk taker) dan walaupun tidak punya modal uang
(capital) tetap berani melakukan kesepakatan untuk mengerjakan proyek-proyek
tertentu dengan memberdayakan semua sumber dayanya, bekerja sama dengan para
pemilik modal. Hal inilah yang membedakan kewirausahaan pada era industri
dengan abad pertengahan, yaitu pada aspek startegi dalam penyediaan modal. Pada
masa ini, kewirausahaan disebut juga join venture capital di mana salah satu pihak
sebagai intelectual capital (penyumbang ide/gagasan/pikiran) dan pihak lainnya
sebagai equity capital (penyandang dana).2

2
Winardi, Entrepreneur dan Intrepreneurship: (Jakarta: Kencana,2003) hlm 6

vi
d. Kewirausahaan pada abad 19 dan 20
Pada masa ini, wirausaha adalah orang yang mempunyai pengalaman,
keahlian, dan kemampuan untuk mengorganisasikan sebuah usaha, baik dari awal
atau yang sudah berjalan untuk tujuan pribadi, yaitu kemakmuran. Pada abad 20
terdapat unsur kemampuan dan keberanian menanggung semua risiko baik modal,
waktu, dan nama baik yang tidak ada di era sebelumnya. Di era industri bersifat
modal gabungan (venture capital) tetapi di abad 20 belum tentu demikian.
Kewirausahaan dapat dilakukan sendiri/individu atau bersifat kerja sama
(partnership).
e. Kewirausahaan pada abad 21
Pada abad 21, kewirausahaan sudah lebih dari sekedar mengorganisasi,
karena dapat terdiri dari pencipta (creator), pemodal (invetor), dan pelaku inovasi
(inovator). Pada masa ini, kreativitas wirausaha menjadi tulang punggung sebuah
bisnis.
Dengan demikian, dapat diuraikan dengan rinci bahwa kewirausahaan
merupakan ilmu yang menggabungkan sumber daya yang dimiliki seperti
pengalaman hidup, latar belakang pendidikan, jaringan pertemanan (network),
informasi yang diterima, kejadian-kejadian setiap hari, dan dana baik itu berupa
uang atau aset untuk dikelola dengan segala risiko yang diperhitungkan dengan
matang oleh manajer risiko (risk manager), yang digunakan sebagai modal dalam
berkreasi dan berinovasi serta menciptakan perubahan dan produk yang dapat
berguna bagi dirinya dan masa depannya.3
2. Letak Perbedaan Pengusaha dan Karyawan

 Pengusaha menghasilkan produk, pekerja membuat produk

Ini sudah jelas, bahwa pengusaha selalu ingin berinovasi dalam menciptakan
ide dari setiap produk-produk tertentu. Sementara pekerja justru yang membuat
produk itu sendiri sendiri.

3
http://nabilagessysilviamiudi.blogspot.com/2016/08/perkembangan-kewirausahaan.html

vii
 Pengusaha berharap perkembangan modal, pekerja berharap upah

Para pengusaha tidak terlalu terburu-buru untuk bisa gajian bulanan seperti
pekerja, yang penting ada peningkatan keuntungan yang terjadi dari waktu ke
waktu. Sehingga keuntungan itu bisa diakumulasikan kembali menjadi modal untuk
memperbesar usahanya.

 Pengusaha tertarik pada peluang dibalik risiko, pekerja selalu


menghindari risiko

Risiko adalah duri di balik emas yang bertebaran dijalanan. Jadi pengusaha
memiliki pemikiran untuk bisa mengambil emas itu dengan berbagai cara,
sementara pekerja memilih untuk diam tanpa tindakan alias selalu dalam pasrah.

 Pengusaha banyak saingan, pekerja jauh lebih banyak saingan

Pengusaha itu memiliki sikap dan pemikiran yang terus menerus bergerak,
sementara pekerja selalu diam dalam ide dan tindakannya. Tapi kebanyakan orang
justru pengin diam dalam ide-idenya tersebut. Maka dari itu, lebih banyak pekerja
dibandingkan pengusaha di dunia ini, sehingga persaingan pekerja semakin tinggi.

 Pengusaha selalu membangun relasi, pekerja selalu ingin sendiri

Pengusaha tidak bisa menggantungkan dirinya sendiri. Mereka tetap dibilang


mandiri, tapi mereka butuh rekan, mitra dan pengusaha lain untuk mengembangkan
usahanya. Sementara pekerja selalu ingin bekerja sendiri sehingga hasil yang
didapat dari perusahaan lebih besar dan kesempatan di PHK jauh lebih minim.

 Pengusaha tidak takut gagal, pekerja takut gagal

Saat pengusaha berbuat kesalahan lalu usahanya bangkrut, mereka akan berdiri
dan membangun usaha yang lebih baik karena telah belajar dari pengalaman
kegagalan sebelumnya. Sementara pekerja sangat takut pada kesalahan dan
kegagalan. Karena jika mereka di PHK, mereka tidak akan ada harapan lagi.

 Pengusaha selalu berusaha meningkatkan kualitas, pekerja


cenderung memperbaiki kelemahannya

viii
Pekerja selalu menjalankan setiap hal demi menutupi kelemahan mereka
sendiri. Sementara pengusaha justru lebih mengarah ke peningkatan kualitas diri
mereka sendiri, sehingga secara tidak langsung akan membuat kelemahan-
kelamahan tersebut hilang.4

C. KESIMPULAN
Entrepreneurship atau yang biasa disebut dengan nama kewirausahaan
korporasi sudah dikenal dan di aplikasikan baik oleh perusahaan public maupun
perusahaan swasta di seluruh dunia, berkembang mulai dari Amerika Serikat,
Eropa, Afrika hingga Asia.
a. Kewirausahaan sebelum abad pertengahan
b. Kewirausahaan pada abad pertengahan (sebelum abad 17)
c. Kewirausahaan pada abad/era industry
d. Kewirausahaan pada abad 19 dan 20
e. Kewirausahaan pada abad 21
Konsep dasar dari Entrepreneurship sendiri adalah menciptakan iklim
Entrepreneurship didalam perusahaan dengan cara mendorong proses inovasi
kepada para karyawan.
Beberapa perbedaan antara pengusaha dengan karyawan
 Pengusaha menghasilkan produk, pekerja membuat produk
 Pengusaha berharap perkembangan modal, pekerja berharap upah
 Pengusaha tertarik pada peluang dibalik risiko, pekerja selalu menghindari
risiko
 Pengusaha banyak saingan, pekerja jauh lebih banyak saingan
 Pengusaha selalu membangun relasi, pekerja selalu ingin sendiri
 Pengusaha tidak takut gagal, pekerja takut gagal
 Pengusaha selalu berusaha meningkatkan kualitas, pekerja cenderung
memperbaiki kelemahannya

D. DAFTAR PUSTAKA
Dhewanto Wawan, Intrepreneurship: Kewirausahaan Korporasi, (Bandung:
Rekayasa Sains,2013)
http://nabilagessysilviamiudi.blogspot.com/2016/08/perkembangan-
kewirausahaan
https://axefo.com/perbedaan-pekerja-dan-pengusaha/
Winardi, Entrepreneur dan Intrepreneurship: (Jakarta: Kencana,2003)

4
https://axefo.com/perbedaan-pekerja-dan-pengusaha/.

ix
x

Anda mungkin juga menyukai