b. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi yang dapat menimbulkan isolasi sosial adalahriwayat
penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan struktur otak, kekerasan dalam
keluarga, kegagalan-kegagalan dalam hidup, kemiskinan, adanya aturan atau
tuntutan di keluarga atau masyarakat yang sering tidak sesuai dengan pasien,
konflik antar masyarakat.
3. Tanda Dan Gejala
Tanda dan gejala isolasi sosial dapat dinilai dari ungkapan pasien yang
menunjukkan penilaian negatif tentang hubungan sosial dan didukung dengan data
hasil observasi ( Arpenito L, 2001 ).
a. Data Subjektif
Sukar didapati jika pasien menolak berkomunikasi. Beberapa data subjektif adalah
menjawab pertanyaan dengan singkat, seperti kata-kata “tidak “, “iya”, “tidak tahu”.
b. Data Objektif
Observasi yang dilakukan pada klien akan ditemukan :
1) Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul.
2) Menghindari orang lain (menyendiri), pasien tampak memisahkan diri dari
orang lain, misalnya pada saat makan.
3) Komunikasi kurang/tidak ada. pasien tidak mampu bercakap-cakap dengan
pasien lain/perawat.
4) Tidak ada kontak mata, pasien lebih sering menunduk.
5) Berdiam diri di kamar/tempat terpisah. Pasien kurang mobilitasnya.
6) Menolak berhubungan dengan orang lain. Pasien memutuskan percakapan atau
pergi jika diajak bercakap-cakap.
7) Tidak melakukan kegiatan sehari-hari. Artinya perawatan diri dan kegiatan
rumah tangga sehari-hari tidak dilakukan.
8) Rendah diri
4. Rentang Respon Sosial
Saling ketergantungan
1) Psikofarmakologi
Farmakoterapi adalah pemberian terapi dengan menggunakan obat. Obat yang
digunakan untuk gangguan jiwa disebut dengan psikofarmaka = psikoterapika
= phrenotropika. Terapi gangguan jiwa dengan menggunakan obat-obatan
disebut dengan psikofarmakoterapi = medikasi psikoterapi yaitu obat yang
mempunyai efek terapeeutik langsung pada proses mental penderita karena
kerjanya pada otak/ system saraf pusat. Obat yang bekerjanya secara efektif
pada SSP dan mempunyai efek utama terhadap aktifitas mental, serta
mempunyai efek utama terhadp aktivitas mental dan perilaku, digunakan
untuk terapi gangguan psikiatri.Psikofarmakakologi yang lazim digunakan
pada gejala isolasi sosial adalah obat-obatan antipsikosis seperti:
a) Chlorpromazine
b) Haloperidol
c) Triflourperazine
2) Therapy
a. Electro Convulsive Therapy (ECT)
Electro Convulsive Therapy (ECT) adalah suatu jenis pengobatan
dimana arus listrik digunakan pada otak dengan menggunakan 2 elektrode
yang ditempatkan dibagian temporal kepala (pelipis kiri dan kanan). Arus
tersebut menimbulkan kejang grand mall yang berlangsung 25-30 detik
dengan tujuan terapeutik. Respon bangkitan listriknya di otak menyebabkan
terjadinya perubahan faal dan biokimia dalam otak.
b. Psikoterapi
c. Terapi Okupasi
b. Penatalaksanaan Keperawatan
1) Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
TAK merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
(Keliat, 2011 : hal.1). Terapi TAK membantu anggotanya berhubungan
dengan orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif.
(Keliat, 2011: hal.3). Biasanya terapi TAK yang digunakan untuk pasien
dengan isolasi sosial adalah TAK Sosialisasi dimana pasien dibantu untuk
melakukan sosialisasi dengan individu yang ada di sekitar pasien. Sosialisasi
dapat pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal, kelompok dan massa.
(Keliat, 2011 : hal.14).
2) Pendidikan kesehatan
a) Jelaskan kepada pasien cara mengungkapkan perasaan pasien selain
kata-kata seperti menulis, menangis, menggambar, berolahraga atau
bermain musik.
b) Bicarakan dengan pasien peristiwa yang menyebabkan menarik diri.
c) Jelaskan dan anjurkan pada keluarga untuk tetap mengadakan hubungan
dengan pasien.
d) Anjurkan kepada keluarga agar mengikutsertakan pasien dalam kegiatan
di masyarakat.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL
1. Pengkajian
Pengelompokan data pada pengkajian kesehatan jiwa berupa faktor
presipitasi, penilaian stressor , sumberkoping yang dimiliki pasien. Setiap
melakukan pengajian ,tulis tempat pasien dirawat dan tanggal dirawat isi
pengkajian meliputi:
b) Identitas diri
Ketidak pastian memandang diri , sukar menetapkan keinginan dan
tidak mampu mengambil keputusan.
c) Peran
Berubah atau berhenti fungsi peran yang disebabkan penyakit , proses
menua, putus sekolah, PHK.
d) Ideal diri
Mengungkapkan keputus asaan karena penyakitnya: mengungkapkan
keinginan yang terlalu tinggi.
e) Harga diri
Perasaan malu terhadap diri sendiri , rasa bersalah terhadap diri
sendiri, gangguan hubungan sosial , merendahkan martabat ,
mencederai diri, dan kurang percaya diri. Pasien mempunyai gangguan
/ hambatan dalam melakukan hubunga social dengan orang lain
terdekat dalam kehidupan, kelompok yang diikuti dalam masyarakat.
f) Status Mental
Kontak mata pasien kurang /tidak dapat mepertahankan kontak mata ,
kurang dapat memulai pembicaraan , pasien suka menyendiri dan
kurang mampu berhubungan dengan perawat.
g) Mekanisme Koping
Pasien apabila mendapat masalah takut atau tidak mau menceritakan
nya pada orang orang lain( lebih sering menggunakan koping menarik
diri).
h) Aspek Medik
Terapi yang diterima pasien bisa berupa therapy farmakologi ECT,
Psikomotor, therapy okupasional, TAK , dan rehabilitas.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Isolasi sosial
b. Harga diri rendah
c. Defisit perawatan diri
Pohon Masalah
Deficit perawatan diri
(Effect )
Isolasi sosial
(Core problem )
3. Intervensi Keperawatan
Terlampir
Masalah keperawatan Tindakan keperawatan untuk pasien
SP I
4. Implementasi
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses berkelanjutan untuk menilai aspek dari tindakan yang
dilakukan secara terus menerus terhadap respon pasien evaluasi adalah hasil yang
dilihat dan perkembangan persepsi pasien pertumbuhan perbandingan perilakunya
dengan kepribadian yang sehat.Evaluasi dilakukan dengan pendekatan
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati dan Hartono . 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta : Salemba Medika
Stuart dan Sundeen . 2005 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC .
Keliat Budi Ana. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa edisi I. Jakarta : EGC
Anna Budi Keliat, SKp. (2011). Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Sosial Menarik Diri,
Jakarta ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Anonim. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Isolasi Sosial. Diakses pada tanggal 24 Juli
2012 pada http://nurse87.wordpress.com/2009/06/04/asuhan-keperawatan-pada-Pasien-
dengan-isolasi-sosial/
Nita Fitria. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan untuk 7 Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat. Jakarta:
Salemba Medika.
Rasmun, (2001). Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan Keluarga.
Konsep, Teori, Asuhan Keperawatan dan Analisa Proses Interaksi (API). Jakarta : fajar
Interpratama.