Laporan Metnum5
Laporan Metnum5
y(xr+1) = y(xr) + (xr+1 −xr) y'(xr) + (xr+1 −xr) + y"(xr) + ... (1)
Metode Heur untuk persamaan orde 2 menggunakan prediktor yang sama dengan metode
Euler untuk turunan orde 2 dan menggunakan korektor yang sama dengan metoda Heur
biasa.
Perubahan pada kedua metode Runge – Kutta dilakukan pada perhitungan seluruh konstanta
yang ada, konstanta perubahan dilakukan dengan memperhitungkan turunan pertama fungsi
dan juga nilai turunan kedua fungsi, dilakukan juga metode Runge – Kutta terhadap turunan
pertama dari fungsi.
Pada metode Adams Bashfort Moulton dilakukan dengan menggunakan metode Runge –
Kutta untuk permasalahan orde 2 dan merubah nilai perubahan yang digunakan pada
perhitungan turunan pertama.
P-C Adams-Bashforth-Moulton
Metode dengan prediktor dan korektor merupakan metode bahu langkah atau
multi-step yang artinya memerlukan lebih dari 1 buah nilai awal. Metode
Adams-Bashforth-Moulton memerlukan 3 buah nilai awal karena pendekatan
dilakukan dengan interpolasi Lagrange derajat tiga. Hasil integrasi interpolasi
Lagrange derajat tiga tersebut adalah:
ℎ
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + (−9𝑓𝑟−3 + 37𝑓𝑟−2 − 59𝑓𝑟−1 + 55𝑓𝑟 )
24
Yang merupakan prediktor dari persamaan yang ingin dicari. Untuk mencari
korektor dilakukan cara yang sama dengan tambahan data yang dicari itu
sendiri. Sehingga persamaan untuk korektor adalah:
ℎ
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + (𝑓 − 5𝑓𝑟−1 + 19𝑓𝑟 + 9𝑓 ∗ 𝑟+1 )
24 𝑟−2
Untuk mencari nilai diferensialnya, lakukan prediksi dan koreksi terus
menerus dari x0, y0 hingga ke titik yang dicari.
Hasil dan Analisis
d 2x
2
2 x x 2
dt
𝜀 = 0.01 , 𝜔 = 1 interval 0 – 1 dengan selang 0.001
o Metode Euler
𝑥 = 1.5953
𝑑2𝑥
= 2.5290
𝑑𝑡 2
o Metode Heun
𝑥 = 1.5953
𝑑2𝑥
= 2.5290
𝑑𝑡 2
o Metode Heun
𝑥 = 1.5363
𝑑2𝑥
= 2.2066
𝑑𝑡 2
o Metode Heun
𝑥=1
𝑑2 𝑥
=0
𝑑𝑡 2
o Metode Heun
𝑥 = −0.9150
𝑑2 𝑥
= 1.7522
𝑑𝑡 2