Anda di halaman 1dari 80

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN KOMPREHENSIF

Audit Manajemen Sebagai Dasar untuk menilai Efektivitas dan


Efisiensi Pada Fungsi Pemasaran (Studi Kasus Pada KBIH Ar-
Rahmah)

Disusun oleh:

Nama : Irwan Septianto


NIM : 01121403088
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Akuntansi
Bidang Kajian/Konsentrasi : Pengauditan manajemen

Disetujui untuk digunakan dalam ujian komprehensif

Tanggal Persetujuan
Dosen Pembimbing
Ketua

Tanggal
: Dra. Hj. Kencana Dewi, M.Sc., Ak
NIP. 195707081987032006

Anggota

Tanggal
: Ika Sasti Ferina, S.E, M.Si, Ak., CA
NIP. 197802102001122001

1
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Audit Manajemen Sebagai Dasar untuk menilai Efektivitas dan


Efisiensi Fungsi Pemasaran (Studi Kasus Pada KBIH Ar-
Rahmah)

Disusun oleh:
Nama : Irwan Septianto
NIM : 01121403088
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Akuntansi
Bidang Kajian / Konsentrasi : Pengauditan Manajemen

Telah diuji dalam ujian komprehensif pada tanggal 17 Oktober 2016 dan telah memenuhi
syarat untuk diterima.

Panitia Ujian Komprehensif


Palembang, 17 Oktober 2016

Ketua Anggota Anggota

Dra. Hj. Kencana Dewi, M.Sc., Ak Eka Meirawati, S.E., Ak., M.Si. Drs. Burhanuddin, M.Acc.Ak . CA.
NIP. 195707081987032006 NIP. 196905251996032001 NIP. 195808281988101001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi

Arista Hakiki, S.E., M.Acc., Ak.


NIP. 197303171997031002

2
SURAT PERNYATAAN INTEGRITAS KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : Irwan Septianto


NIM : 01121403088
Jurusan : Akuntansi
Bidang Kajian : Pengauditan Manajemen
Fakultas : Ekonomi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul : “Audit Manajemen


Sebagai Dasar untuk menilai Efektivitas dan Efisiensi Fungsi Pemasaran (Studi Kasus Pada
KBIH Ar-Rahmah)"
Pembimbing:
Ketua : Dra. Hj. Kencana Dewi, M.Sc., Ak
Anggota : Ika Sasti Ferina, S.E, M.Si, Ak., CA
Tanggal Ujian : 17 Oktober 2016

Adalah benar hasil karya Saya sendiri. Dalam skripsi ini tidak ada kutipan hasil karya orang
lain yang tidak disebutkan sumbernya.
Demikianlah pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya, dan apabila pernyataan Saya ini
tidak benar dikemudian hari, Saya bersedia dicabut predikat kelulusan dan gelar
kesarjanaan.

Palembang, 17 Oktober 2016


Pembuat Pernyataan,

Irwan Septianto
01121403088

3
MOTTO

 “Jadilah kalah karena mengalah, bukan kalah karena menyerah,


Jadilah pemenang karena kemampuan, bukan menang karena
kecurangan"

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

 Allah SWT

 Ayah dan Ibuku Tersayang

 Adik-adikku tersayang

 Sahabat-sahabatku

 Almamaterku

4
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul “Audit Manajemen

Sebagai Dasar untuk menilai Efektivitas dan Efisiensi Fungsi Pemasaran (Studi Kasus Pada

KBIH Ar-Rahmah)"

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih derajat

sarjana Ekonomi program Strata Satu (S-1) Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.

Skripsi ini membahas mengenai Audit Manajemen Fungsi Pemasaran yang

dilakukan di KBIH Ar-Rahmah untuk menilai efektivitas dan efisiensi fungsi pemasaran.

Tujuan Penelitian ini Untuk menilai tentang tingkat efektivitas dan efisiensi dari

metode dan cara kerja pelaksanaan kegiatan fungsi pemasaran dan memberikan saran

terhadap aktivitas pemasaran yang dilakukan sehingga target yang telah ditetapkan dapat

tercapai dan pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien pada KBIH Ar-Rahmah

Palembang.

5
UCAPAN TERIMA KASIH

Segala Puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi tugas akhir dan syarat mencapai

gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sriwijaya.

Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari berbagai

kendala. Kendala tersebut dapat diatasi berkat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai

pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini, antara lain :

1. Allah Subhanahu wa Ta’ala., atas segala rahmat dan karunia-Nya.


2. Terima kasih kepada seseorang yang telah melahirkan saya, ibu Siti Aida
yang selalu mendidik dan menjaga saya dari buaian sampai seperti ini.
Memberi semangat dalam menapak dunia, yang mengajari saya tentang
ketegaran dan tawakkal, memberikan dukungan moral, kasih sayang yang
tidak pernah berhenti sampai kapanpun. Semoga Allah Subhanahu wa
Ta’ala selalu menjaga beliau dan membalas segala kebaikan dengan jannah
yang penuh kenikmatan.
3. Terima kasih kepada ayah saya Ibnu hajar yang selalu mengajarkan saya
kesederhanaan dan arti dari merasa cukup. Yang mengajakan saya
bagaimana menjadi orang yang bermanfaat bukan hanya untuk diri saya
sendiri melainkan untuk keluaga dan orang lain.
4. Ibu Dra. Hj. Kencana Dewi, M.Sc., Ak Pembimbing I skripsi saya yang
telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta
memberikan begitu banyak motivasi dan saran dalam menyelesaikan skripsi
ini.

6
5. Ibu Ika Sasti Ferina, S.E, M.Si, Ak., CA, Pembimbing II skripsi saya yang
telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta
memberikan saran dan juga motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Eka Meirawati, S.E., Ak., M.Si sebagai penganti Pembimbing II yang
telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta
memberikan saran dan juga motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE, Rektor Universitas Sriwijaya.
8. Bapak Prof. Dr. Taufiq, S.E., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sriwijaya.
9. Bapak Arista Hakiki, S.E., M.Acc, Ak Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sriwijaya.
10. Ibu Umi Kalsum, S.E., M.Si., Ak, Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sriwijaya.
11. Sahabat-sahabatku dari SMA Adhi, Adin, Dewi, Irma, Linda, dan Ulik.
12. Sahabat-sahabatku dari grup GodLike dan JuPo : Adya, Agung, Akmal,
Tama, Bagus, Baim, Dimas.S, Dimas. W, Ayi, Haris, Iqbal, Kevin, Dede,
Mahen, Mifta, Norman, Daroi, Rendri, Rian, Ardy, Bima, Teja, Fandi,
Hervan, Madon, Revaldi, Obi, Rama, Sendy, dan Zulfakar.
13. Semua Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan
selama penulis mengikuti kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya
Palembang.
14. Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang.
15. Seluruh teman-teman mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Program Studi S1 Kampus Palembang Angkatan 2012 Universitas
Sriwijaya Palembang.
16. Semua pihak yang turut memberikan kontribusi, baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Semoga arahan, motivasi, dan bantuan yang telah diberikan memperoleh kebaikan

dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang selalu melimpahkan berkah, rahmat serta karunia-

Nya kepada kita semua.

7
Palembang, 17 Oktober 2016

Penulis,

Irwan Septianto

ABSTRAK

AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI DASAR UNTUK MENILAI


EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMASARAN (STUDI KASUS
PADA KBIH AR-RAHMAH)

8
Oleh:
Irwan Septianto

Audit manajemen fungsi pemasaran merupakan suatu penilaian yang sifatnya


sistematis dan menyeluruh serta dilakukan secara berkala mengenai semua segi
pemasaran dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas pada suatu objek
penelitian. Audit Manajemen fungsi pemasaran pada Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji (KBIH) Ar-Rahmah Palembang dilakukan dengan membandingkan antara
kriteria, kondisi, penyebab, akibat kemudian memberikan rekomendasi. Penelitian
ini berbentuk studi kasus dengan menggunakan metode deskriptif, dengan cara
wawancara, kuisioner, observasi, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian, strategi pemasaran, sistem informasi
pemasaran, dan pemasaran, KBIH Ar-Rahmah Palembang telah berjalan dengan
efektif dan efisien.namun organisasi pemasaran masih terdapat beberapa
kekurangan. Kemudian, penulis juga menemukan bahwa Standar Operasional
Prosedur (SOP) KBIH Ar-Rahmah masih belum berjalan dengan efisien. Untuk itu
KBIH Ar-Rahmah Palembang harus terus berupaya memperbaiki fungsi organisasi
pemasaran dan Standar Operasi Perusahaan.

Kata Kunci : Audit Manajemen, Efektivitas, Efisien, Fungsi pemasaran

Ketua Anggota

Dra. Hj. Kencana Dewi, M.sc., Ak Ika Sasti Ferina,S.E, M.Si, Ak,CA
NIP. 195707081987032006 NIP. 197802102001122001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi

Arista Hakiki, S.E., M.Acc.Ak.


NIP: 197303171997031002

ABSTRACT

AUDIT MANAGEMENT AS A BASIS FOR ASSESSING THE


EFFECTIVENESS AND THE EFFICIENCY OF MARKETING FUNCTION
(CASE STUDY ONHAJJ GUIDANCE GROUP OF AR-RAHMAH)

9
By:
Irwan Septianto
Supervised by:
Dra. Hj. Kencana Dewi, M.Sc., Ak.
Eka Meirawati, S.E., Ak., M.Si.
Audit Management in marketing funtions is an assessment of marketing
functions that are systematically and thoroughly conducted on a regular basis
regarding all aspects of marketing to assess the efficiency and effectiveness on an
object of research. Audit Management of marketing functions on Hajj Guidance
Group of Ar-Rahmah Palembang was conducted by comparing the criteria,
conditions, causes, consequences and then given some recommendations. This
study was a case study using descriptive method, the instruments used in this study
were interviews, questionnaires, observation, and documentation.
Based on this study, marketing strategies, marketing information systems,
and marketing of Hajj Guidance Group of Ar-Rahmah Palembang has been
running effectively and efficienly. However, there are some weaknesses on the
marketing organization. The writer also found that the Standard Operating
Procedure (SOP) of Hajj Guidance Group of Ar-Rahmah was still not running
efficiently. Therefore, it is suggested to improve the marketing organizations
function and the Standard Operating procedure of the company.

Kata Kunci : Audit Management, Effectiveness, Efficiency, Marketing Functions


Chairman Member

Dra. Hj. Kencana Dewi, M.Sc., Ak Ika Sasti ferina S.E, M.Si, Ak,
CA
NIP : 195707081987032006 NIP : 197802102001122001

Acknowledged by,
Head of Accounting Department

Arista Hakiki, S.E., M.Acc., Ak., CA


NIP : 197303171997031003
SURAT PERNYATAAN

Kami Dosen Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa abstraksi skripsi dari mahasiswa :
Nama : Irwan Septianto
NIM : 01121403088
Jurusan : Akuntansi

10
Judul : Audit Manajemen Sebagai Dasar untuk menilai Efektivitas dan Efisiensi
Fungsi Pemasaran (Studi Kasus Pada KBIH Ar-Rahmah)

Telah kami periksa cara penulisan, grammar, maupun susunan tenses-nya dan kami setujui
untuk ditempatkan pada lembar abstrak.

Palembang, 17 Oktober 2016


Pembimbing Skripsi
Ketua Anggota

Dra. Hj. Kencana Dewi, M.Sc., Ak. Eka Meirawati, S.E., Ak., M.Si.
NIP: 195707081987032006 NIP: 196905251996032001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi

Arista Hakiki, S.E., M.Acc., Ak.


NIP: 197303171997031002

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Mahasiswa : Irwan Septianto

11
Jenis Kelamin : Laku-laki

Tempat / Tanggal Lahir : Palembang / 25 September 1994

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat Rumah (Orang Tua) : Jl. Demang Lebar Daun Lrg. Wiraswasta RT.28
RW.07 No.06

Alamat Email : irwanseptianto25@gmail.com

Pendidikan Formal:

Sekolah Dasar : SD Kartika II-3 Palembang

SLTP : SMP N 1 Palembang

SLTA : SMA Muhammaiyah 1 Palembang

Pendidikan Non Formal : Pelatihan Pajak Terapan Brevet A dan B

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... ii

12
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN INTEGRITAS KARYA ILMIAH ................................ iv

MOTTO ..................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi

UCAPAN TERIMA KASIH...........................................................................vii

ABSTRAK ................................................................................................................. x

ABSTRACT ................................................................................................................ xi

SURAT PENYATAAN GRAMMAR ...................................................................... xii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xvi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................ .6

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 7

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Audit

13
2.2. Pengertian Audit ................................................................................................. 8

2.2.1. Jenis Audit ................................................................................................... 8

2.3. Pengertia Audit Manajemen................................................................................. 9

2.3.1. Tujuan Audit Manajemen ............................................................................ 10

2.3.2. Manfaat Audit Manajemen .......................................................................... 11

2.3.3. Tahapan Audit Manajemen .......................................................................... 12

2.3.4. Ruang Lingkup dan Unsur Temuan Audit Manajemen ............................... 16

2.3.5. Pengertian Audit Manajemen Fungsi Pemasaran ........................................ 17

2.3.6. Pengertian Fungsi Pemasaran ...................................................................... 17

2.3.7. Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran ......................................................... 19

2.4. Pengertian Efektivitas dan Efisiensi .................................................................. 20

2.4.1. Pengertian Efektivitas .................................................................................. 20

2.4.2. Pengertian Efisiensi ..................................................................................... 22

2.5. Penelitian Terdahulu ............................................................................................ 26

2.6. Kerangka Pemikiran............................................................................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................................... 31

3.2. Desain Penelitian ................................................................................................. 32

14
3.3. Tempat Penelitian ................................................................................................ 32

3.4. Jenis dan Sumber Data ......................................................................................... 33

3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 33

3.6. Teknik Analisis .................................................................................................... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Audit Pendahuluan ............................................................................................... 36

4.1.1. Latar Belakang Perusahaan .......................................................................... 36

4.1.1.1 Visi dan Misi......................................................................................... 39

4.1.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................... 41

4.1.1.3.Deskripsi Pekerjaan .............................................................................. 42

4.2. Standar Operasi Perusahaan (SOP) ...................................................................... 46

4.3. Audit Manajemen atas Pelaksanaan Fungsi Pemasaran....................................... 47

4.4. Pelaksanaan Audit Pendahuluan .......................................................................... 47

4.5. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen ............................................... 50

4.6. Audit Terperinci .................................................................................................. 52

4.6.1. Pelaporan ..................................................................................................... 53

4.6.2. Tindak Lanjut ............................................................................................... 53

4.7. Penilaian Efektifitas atas Fungsi Peasaran ........................................................... 53

15
4.8. Pelaporan Hasil Pemeriksaan Atas Fungsi Pemasaran ........................................ 55

BAB V Kesimpulan Dan Saran

5.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 60

5.2. Saran .................................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 62

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Jama'ah Umroh .............................................................. 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................. 25

16
Tabel 4.1 Standar Operasi Perusahaan ....................................................... 46
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Efektivitas Fungsi-Fungsi Pemasaran ............... 54

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

17
Salah satu ritual keagamaan yang wajib bagi umat Islam adalah

menunaikan Ibadah haji ke tanah suci Makkah untuk memenuhi rukun

Islam yang kelima. Walaupun telah dilakukan berabad-abad tetapi

fenomena haji terus dikaji dan menjadi sumber analisis. Haji

mempunyai peranan penting di Indonesia, terbukti Indonesia

merupakan pemasok terbesar di seluruh dunia. Meningkatnya jumlah calon

jama'ah haji di Indonesia itu berarti ada motif-motif yang melatar belakangi

minat masyarakat Indonesia untuk menunaikan Ibadah haji. Kenyataan

besarnya minat masyarakat menunaikan Ibadah haji tidak dapat

dipungkiri merupakan suatu hal yang menarik perhatian, mengingat di satu

pihak Ibadah haji sangat bergantung pada kemampuan finansial seorang

muslim yang dikenaldengan Ongkos Naik Haji yang relatif mahal

(kompas.com, 2015) . Sedangkan di lain pihak taraf kehidupan ekonomi

masyarakat masih relatif rendah dibanding dengan daerah-daerah lain.

Dengan demikian, haltersebut mengakibatkan terjadinya pergeseran

persepsi masyarakat dalam memandang orang yang telah berstatus

haji.Adapun proses penyelenggaraan ibadah haji dan umroh yang

dilaksanakan oleh biro urusan pemerintah yakni Kelompok Bimbingan

Ibadah Haji (KBIH) agar apa yang menjadi cita-cita para jama'ahdalam

menunaikan rukun islam yang terakhir ini bisa diperoleh.

Fenomena meningkatnya calon jama'ah haji Indonesia beberapa

tahun terakhir ini menempati urutan paling atas dibandingkan negara lain,

yaitu lebih dari dua ratus ribu orang pada tiap tahunnya, hal tersebut

18
berimplikasi terhadap kompleksitas masalah perhajian dari tahun ke

tahun, dimana banyak calon jama'ah haji kurang menguasai masalah

perhajian hal ini dikarnakan kurangnya kualitas bimbingan haji, dan

ada pula yang gagal berangkat ke tanah suci karena tidak mendapat kuota

(galamedianews.com, 2012). Padahal semua persyaratan yang di wajibkan

oleh pemerintah telah terpenuhi, dan pada tahun 2006 lalu terjadi kasus

kelaparan para jama'ahhaji hal ini disebabkan karena kurangnya penerapan

fungsi dari manajemen perhajian tersebut (kompasiana.com, 2006).

Mengingat potensi KBIH yang demikian besar dan strategis serta

merupakan lembaga yang bergerak di bidang jasa, dimana jasa usaha

yang ditanganinya adalah jasa bimbingan penyelenggaraan ibadah haji,

dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada jama'ah maka perlu

petunjuk teknis perencanaan KBIH yang dapat dipedomani oleh KBIH

sebagai pelaksana pembimbing manasik haji dari unsur perencanaan

organisasi / lembaga sosial keagamaan dapat berjalan dalam koridor dan

kebijakan yang ada dan dapat menghasilkan KBIH yang profesional

serta bersinergi. KBIH adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang

membimbing para jama'ah haji ataupun umroh untuk beribadah di tanah

suci, karena tingginya permintaan akan ibadah haji dan umroh membuat

KBIH sangat banyak di indonesia hal ini tentu sangat menarik karena

banyaknya KBIH maka akan semakin sulit persaingan antar KBIH itu

sendiri. Dimana KBIH yang memiliki nama baik yang baiklah akan di pilih

oleh masyarakat. salah satu faktor pendorong minat masyarakat pada KBIH

19
yaitu pemasaran, dimana pemasaran akan berperan penting dalam menarik

para jama'ah-jama'ah untuk memilih KBIH mereka, semakin besar jumlah

jama'ah di KBIH tersebut maka semakin besar pula KBIH tersebut

mendapatkan laba.

Perusahaan yang mampu bertahan dalam menghadapi segala

permasalahan yang ada dan mampu menang dalam persaingan bisnis

adalah perusahaan yang mampu membaca peluang pasar. Perusahaan

yang berhasil mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuan

perusahaan dalam memasarkan produk/jasanya. Oleh karena itu fungsi

pemasaran bisa dikatakan sebagai ujung tombak dari keberhasilan suatu

perusahaan.

Manajemen harus meninjau ulang setiap strategi yang digunakan

untuk memasarkan produknya agar tidak tertinggal dari pesaing.

Marketing plan atau rencana pemasaran merupakan strategi-strategi

pemasaran yang akan dijalankan oleh suatu perusahaan. Perusahaan yang

gagal meraih target yang telah ditetapkan tidak bisa disebut sebagai efisien

apalagi efektif. Pencapaian target di sini bisa dinyatakan sebagai sebuah

indeks obyektif dari efektivitas perusahaan. Artinya tidaklah cukup bagi

sebuah perusahaan untuk mencapai tingkatan produksi tertentu, kualitas dan

tingkat biaya dari produksi itu sendiri juga perlu dipertimbangkan. Apabila

biaya produksi meningkat karena banyaknya ‘bahan bakar’ yang digunakan,

dan kualitasnya buruk sehingga kerja tambahan diperlukan, maka

20
pencapaian target tersebut belumlah menggambarkan efektivitas

perusahaan.

Dalam penelitian ini yang menjadi ruang lingkup dan tujuan audit

yang dilakukan terbatas pada pelaksanaan pemasaran. Pemasaran ini terdiri

dari Strategi Pemasaran, Sistem Pemasaran, Organisasi Pemasaran, dan

Fungsi Pemasaran yg terdiri dari kebijakan produksi, kebijakan harga,

kebijakan promosi, dan saluran distribusi yang dilaksanakan berdasarkan

kebijakan yang diterapkan perusahaan dengan tujuan untuk menganalisis

bagian mana yang memerlukan perbaikan.

Kelompok bimbingan ibadah haji Ar-Rahmah di dirikan pada

tanggal 1 Mei 2000 dan dipimpin oleh H. Ismaail Umar yang menjadi

pemilik KBIH sampai hari ini. KBIH Ar-Rahmah membuat target dimana

setiap tahun harus ada peningkatan jama'ah umroh sebesar 10% setiap

tahunnya dan untuk jama'ah haji KBIH Ar-Rahmah membatasi jumlah

jamaahnya sebanyak 450 orang atau 1 keloter karena apabilah beda keloter

akan berakibat jamaah akan terpisah tempat tinggalnya dab akan sulit

membimbing apabila berbeda keloter. Berikut adalah data jama'ah umroh

KBIH Ar-Rahmah dari tahun 2013 sampai 2015:

 Jama'ah Umroh

Tahun Jumlah Jumlah Jama'ah Tahun % Kenaikan /

Jama'ah sebelumnya Penurunan

21
2013 463 426 8,04%

2014 447 463 -4,55%

2015 459 447 2,6%

Tabel 1.1: Jumlah Jama'ah


Sumber : KBIH Ar-Rahmah

Dari tabel di atas dapat di lihat terjadi peningkatan dan penurunan

jumlah jama'ah umroh dari tahun ke tahun. Dari 3 tahun terakhir target

jama'ah KBIH Ar-Rahmah tidak tercapai .Pada tahun 2014 KBIH Ar-

Rahmah mengalami penurunan jumlah jama'ah yaitu 4,55% dan untuk tahun

2013 dan 2015 terjadi kenaikan sebesar 8,04% dan 2,6%. Tetapi kenaikan

ini tidak sesuai dengan target KBIH yang mengakatan setiap tahun harus

menigkatkan jamaah umroh sebesar 10%. Hal ini perlu di lakukan sebuah

evaluasi di fungsi pemasaran karena jumlah jama'ah sangat erat kaitannya

dengan aktivitas pemasaran perusahaan.

Para jama'ah yang mengikuti KBIH pun mengatakan bahwa mereka

tidak pernah tahu kalau ada promosi dari pihak KBIH mereka mau menjadi

jama'ah KBIH karena tahu dari keluarga mereka. Dengan adanya promosi

yang lebih mendalam akan menolong KBIH Ar-rahmah untuk menigkatkan

laba guna mencapai tujuan dari KBIH. Oleh karna itu penulis memilih audit

manajemen fungsi pemasaran untuk menilai efektivitas dan efisiensi fungsi

pemasaran KBIH untuk menilai apakah fungsi pemasaran KBIH telah

berjalan dengan baik agar dapat meningkatkan kesejahteraan pemilik dan

karyawan KBIH Ar-Rahmah

22
Dengan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti

tertarik untuk mengambil topik mengenai bidang audit manajemen

khususnya audit manajemen fungsi pemasaran pada industri jasa yang

memiliki karakteristik beda dengan industri lainnya. Dan yang menjadi

objek penelitian peneliti adalah KBIH Ar-Rahmah dalam industri jasa

bimbingan haji dan umroh yang terletak di palembang. Oleh karena itu

penelitian ini berjudul"Audit Manajemen Sebagai Dasar untuk menilai

Efektivitas dan Efisiensi Fungsi Pemasaran (Studi Kasus Pada KBIH

Ar-Rahmah)"

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan

permasalahan adalah Bagaimana efektivitas dan efisiensi fungsi pemasaran

KBIH Ar-Rahmah Palembang?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk menilai tentang tingkat efektivitas dan efisiensi dari metode

dan cara kerja pelaksanaan kegiatan fungsi pemasaran pada KBIH

Ar-Rahmah Palembang.

2. Untuk memberikan saran terhadap aktivitas pemasaran yang

dilakukan sehingga target yang telah ditetapkan dapat tercapai dan

23
pelaksanaannya dilakukan secara efektif dan efisien pada KBIH Ar-

Rahmah Palembang.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan

pemahaman audit manajemen, khususnya pengelolaan pemasaran.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan informasi tambahan ataupun masukan-masukanyangmembangun

terutama untuk meningkatkan fungsi Pemasaransebagairangka

mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.

3. Bagi pihak lain, penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaatbagi

pihak-pihak yang membutuhkan sebagai ilmu pengetahuan

danwawasan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

24
2.1. Konsep Dasar Audit

2.2. Pengertian Audit

Ada banyak pengertian yang diberikan oleh para ahli mengenai audit.

Salah satunya menurut Agoes (2011:4) sebagai berikut:

“Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan

sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang

telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan

bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan

pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”

Menurut Alvin A. Arens, et al (2008: 4), auditing adalah pengumpulan dan

evaluasi bukti tentang informasi untuk menetukan dan melaporkan derajat

kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan.

Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa auditing adalah

pengujian yang sistematis dan mahir atas seperangkat laporan keuangan

dari suatu perusahaan beserta dengan semua bukti penting yang

mendukung yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten.

2.2.1. Jenis Audit

Akuntan Publik melaksanakan tiga tipe audit utama : audit atas

laporan keuangan, audit operasional dan audit kepatuhan. Dua jenis

jasa audit yang terakhir sering kali dinamakan sebagai audit

aktivitas, walaupun kedua jenis audit tersebut sangat mirip dengan

25
jasa assurance dan jasa atestasi.Menurut Bayangkara (2014:8)

jenis audit terditi dari 3 macam, yaitu:

1. Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan bertujuan untuk menentukan apakah

laporan keuangan telah disajikan wajar, sesuai dengan kriteria-

kriteria tertentu.

2. Audit Operasional

Perkembangan bisnis membuat pemegang saham sudah tidak

dapat mengikuti semua kegiatan operasi perusahaannya sehari-

hari, sehingga mereka membutuhkan auditor manajemen yang

profesional untuk membantu mereka dalam mengendalikan

operasional perusahaan.

3. Audit Kepatuhan

Audit Kepatuhan bertujuan untuk menentukan apakah auditee

(yang diperiksa) telah mengikuti kebijakan, prosedur, dan

peraturan yang telah ditentukan pihak yang otoritasnya lebih

tinggi.

2.3. Pengertian Audit Manajemen

“Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas

operasi perusahaan. Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi

seluruh operasi internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan

26
kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi”. (

Bayangkara, 2014: 2).

“Audit manajemen adalah suatu pelaksanaan fungsi pengawasan

yang dilaksanakan untuk menjamin bahwa kegiatan-kegiatan tersebut

terselenggara berdasarkan berbagai prinsip seperti efisiensi, efektivitas,

produktivitas, koordinasi, fungsionalisasi, dan lain sebagainya”. (Sondang

Siagian, 2013: 353).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa audit manajemen merupakan

pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas atas obyek yang diperiksa

dalam perusahaan yang memberikan informasi operasi perusahaan dengan

memberikan rekomendasi kepada manajemen atau pihak yang memiliki

wewenang untuk melakukan perbaikan.

2.3.1. Tujuan Audit Manajemen

Tujuan umum dari pemeriksaan manajemen menurut pandangan

Agoes (2011:175), yaitu:

1. Untuk menilai kinerja (performance) dari manajemen dan

berbagai fungsi dalam perusahaan

2. Untuk menilai apakah berbagai sumber daya (manusia, mesin,

dana, harta dan lain sebagainya) yang dimiliki oleh perusahaan

telah digunakan secara efisien dan ekonomis.

3. Untuk menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan

(objective)yang telah ditetapkan oleh top management.

27
4. Untuk memberikan rekomendasi kepada top manajemen untuk

memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam

penempatan pengendalian intern, sistem pengendalian

manajemen dan prosedur operasional perusahaan dalam rangka

meningkatkan efisien, efektivitas,dan ekonomis dari kegiatan

operasi perusahaan.

Menurut Bayangkara (2014: 3), audit manajemen bertujuan

untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang

masih memerlukan perbaikan sehingga dengan adanya

rekomendasi yang diberikan dapat dicapai perbaikan atas

pengelolaan berbagai kegiatan, program, dan aktivitas tersebut.

Audit dititik beratkan pada berbagai objek audit yang diperkiran

dapat diperbaiki, sehingga dapat mencegah kemungkinan

terjadinya kerugian.

Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa tujuan audit manajemen adalah untuk

mengevaluasi kegiatan, aktivitas dan program yang

diidentifikasimasih memerlukan perbaikan, sehingga dapat

mencegah kemungkinan terjadinya kerugian.

2.3.2. Manfaat Audit Manajemen

Menurut Tunggal, (2003: 14) manfaat dari audit manajemen menurut

adalah :

28
1. Memberikan informasi operasi yang relevan dan tepat waktu

untuk pengambilan keputusan.

2. Membantu manajemen dalam mengevaluasi catatan, laporan-

laporan dan pengendalian.

3. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang

ditetapkan, rencana-rencana, prosedur serta persyaratan peraturan

pemerintah.

4. Mengindentifikasi area masalah potensial pada tahap dini untuk

menentukan tindakan preventif yang akan diambil.

5. Menilai ekonomisasi dan efisiensi penggunaan sumber daya

termasuk memperkecil pemborosan.

6. Menilai efektivitas dalam pencapaian tujuan dan sasaran

perusahaan yang telah ditetapkan.

7. Menyediakan tempat pelatihan untuk personil dalam seluruh fase

operasi perusahaan

2.3.3. Tahapan Audit

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit

manajemen. Secara garis besar dapat dikelompokan manjadi lima

menurut Bayangkara dalam bukunya yang berjudul “Audit

Manajemen Prosedur dan Implementasi” (2008:9) yang

menyebutkan lima tahapan audit manajemen, yaitu :

29
1. Audit Pendahuluan

Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi

latarbelakang terhadap objek audit yang dilakukan. Di samping itu,

pada audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai

peraturan, ketentuan dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang

diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh

untuk mengindentifikasi hal-hal yang potensial mengandung

kelemahan pada perusahaan yang diaudit. Auditor mungkin

menggunakan daftar pertanyaan, flow chart, tanya jawab, laporan

manajemen, dan observasi dalam pelaksanaan audit pendahuluan.

Daftar pertanyaan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang

berhubungan dengan masalah yang mempengaruhi efektivitas,

efisiensi dan performa operasi. Auditor kemudian akan menilai

jawaban yang diperoleh, kemudian auditor mengumpulkan bukti-

bukti untuk memperkuat jawaban yang diterima.

2. Review dan Pengendalian Manajemen

Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian

terhadappengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk

menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung

pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor

dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit

sehingga dengan lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi

terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. Jika

30
dihubungkan dengan tujuan audit sementara yang telah dibuat pada

audit pendahuluan, hasil pengujian pengendalian manajemen ini

dapat mendukung tujuan audit sementara tersebut menjadi tujuan

audit sesungguhnya, atau mungkin ada beberapa tujuan audit

sementara yang gugur, karena tidak cukup (sulit memperoleh) bukti-

bukti yang mendukung tujuan audit tersebut.

3. Audit Terperinci

Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup

dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah dilakukan.

Padatahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari

keterkaitan antara satu temuan dengan temuan yang lain dalam

menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit. Temuan

yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini disajikan dalam

suatu kertas kerja audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan audit

yang dibuat dan rekomendasi yang diberikan. Kertas kerja dapat

diorganisir berdasarkan sub unit dari usaha yang diaudit (seperti

berdasarkan cabang, bagian), urutan prosedur audit dilaksanakan

(seperti audit pendahuluan, bukti) atau setiap sistem logis yang

mempertinggi pemahaman auditor terhadap pekerjaan yang

dilakukan. Tujuan mengumpulkan buktibukti adalah

untukmendapatkan dasar faktual dalam menilai kriteria performa

yang sebelumnya diidentifikasi.

31
4. Pelaporan

Tahapan ini bertujuan untuk mengomunikasikan hasil audit

termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang

berkepentingan. Hal ini penting untuk meyakinkan pihak

manajemen tentang keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-

pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap

berbagai kelemahan yang ditemukan. Laporan disajikan dalam

bentuk komprehensif (menyajikan temuan-temuan penting hasil

audit untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi).

Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa operasional dan mudah

dimengerti serta menarik untuk ditindaklanjuti. Walaupun laporan

formal dapat dianggap sebagai langkah terakhir dalam manajemen

audit. Laporan informal ini harus dibuat selama audit. Sebagai

contoh, apabila auditor menemukan suatu ineffisiensi yang serius

selama survei pendahuluan. Ia harus menyelidiki, menilai dan

melaporkan segera daripada menunggu audit selesai.

5. Tindak Lanjut

Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan

untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan

tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor

tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan tindak lanjut sesuai

dengan rekomendasi yang diberikan. Oleh karena itu, rekomendasi

yang disajikan dalam laporan audit seharusnya sudah merupakan

32
hasil diskusi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan

tindakan perbaikan tersebut. Suatu rekomendasi yang tidak

disepakati oleh objek audit akan sangat berpengaruh pada

pelaksanaan tindak lanjutnya. Hasil audit menjadi kurang bermakna

apabila rekomendasi yang diberikan tidak ditindaklanjuti oleh pihak

yang diaudit.

2.3.4. Ruang Lingkup dan Unsur Temuan Audit Manajemen

Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan

manajemen. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau

dapat juga hanya mencakup bagian tertentu dari program/aktivitas

yang dilakukan. Sedangkan yang menjadi sasaran dalam audit

manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program, dan bidang-bidang

dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih

memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomisasi,

efisiensi, dan efektivitas.

Menurut Bayangkara (2014: 4) terdapat 3 (tiga) elemen pokok dalam

unsur temuan audit :

1. Kriteria (criteria)

Kriteria merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap

individu/kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan

aktivitasnya.

33
2. Penyebab (cause)

Penyebab merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap

individu/kelompok di dalam perusahaan.

3. Akibat (effect)

Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengankriteria

yang berhubungan dengan penyebab tersebut.

2.3.5. Pengertian Audit Manajemen Fungsi Pemasaran

Menurut Bayangkara (2014:164) Audit manajemen fungsi pemasaran

merupakan pengujian yang komprehensif, sistematis, independen, dan

dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan,

strategi, dan aktivitas perusahaan atau unit bisnis, untuk menentukan

peluang dan area permasalahan yang terjadi, serta merekomendasikan

rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan.

2.3.6. Pengertian Fungsi Pemasaran

Menurut Widiyono (2013: 54):Fungsi pemasaran adalah proses dari

perencanaan dan pelaksanaan konsep yang telah di tetapkan

sebelumnya, penentuan harga, promosi dan distribusi ide, barang

dan jasa untuk mnghasilkan perubahan yang dapat memuaskan

tujuan individual dan organisasi

Menurut boone dan Kurtz (Widiyono&Mukhaer; 2013: 54) Fungsi

Femasaran adalah proses menemukan keinginan dan kebutuhan

34
pelanggan dan kemudian menyediakan barang dan jasa yang

memenuhi atau melebihi harapan pelangan.

Jadi fungsi pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam

bisnis yang terlibat dalam menggerakkan barang dan

jasadari produsen sampai ke tangan konsumen.

Berikut ini adalah fungsi-fungsi manajemen pemasaran menurut

Gultinal Dan Gordon (Dadang Sunyotoi; 2014: 4):

 Pembelian (Buying)

Ialah fungsi yang mengikuti aktivitas-aktivitas mencari dan

mengumpulkan barang-barang yang di perlukan sebagai

persediaan memenuhi kebutuhan konsumen. Fungsi ini pada

dasarnya merupakan proses atau kegiatan mencari penjual dan

merupakan tibal balik dari kegiatan penjualan (Selling). Untuk

itu maka, sangat perlu dipahami kegiatan apa saja yang dapat

mengakibatkan orang melakukan pembelian.

 Penjualan (Selling)

Mencakup aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk mencari

calon pembeli produk yang ditawarkan dengan harapan dapat

menguntungkan. Kegiatan penjualan merupakan lawan dari

pembelian. Buying tidak akan terjadi tanpa selling demikian pun

sebaliknya.

 Transportasi

35
Adalah proses pendistribusian atau pemindahan barang dari

suatu tempat ke tempat yang lain.

 Perggudangan/ penyimpanan

Ialah fungsi penyimpanan produk yang dibeli sebagai persediaan

agar terhindar dari resiko kerusakan maupun resiko lainnya.

 Informasi Pasar

Poin ini merupakan fungsi pemasaran yang luas dan penting,

karena fungsi ini memberikan informasi tentang

situasi perdagangan pada umumnya yang berhubungan dengan

produk, harga yang inginkan konsumen dan situasi pasar secara

menyeluruh.

2.3.7. Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran

Menurut Bayangkara (2014:164) Tujuan utama dari audit

pemasaran adalah untuk mengidentifikas ancaman-ancaman

pemasaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan

yang diperlukan untuk mengeleminasi ancaman tersebut.

Sementara manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil audit dapat

memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran

perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam

pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan.

Rekomendasi yang diberikan auditor dapat menjadi alternatif

solusi atas kekurangan yang terjadi sehingga perbaikan-perbaikan

yang diperlukan segera dapat dilakukan.

36
2.4 Pengertian Efektivitas dan Efisiensi

2.4.1 Pengertian Efektivitas

Menurut pendapat Mahmudi dalam bukunya Manajemen Kinerja

Sektor Publik mendefinisikan efektivitas sebagai berikut: “Efekivitas

merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar

kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka

semakin efektif organisasi, program atau kegiatan” (Mahmudi,

2007:92). Pernyataan ini berfokus pada outcome (hasil), program,

atau kegiatan yang dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat

memenuhi tujuan yang diharapkan atau dikatakan spending wisely.

Gambar 1.

Efektivitas = OUTCOME
OUTPUT

Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian

dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil

yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Pengertian

menurut Susanto,“Efektivitas merupakan daya pesan untuk

mempengaruhi atau tingkat kemampuan pesan-pesan untuk

mempengaruhi”(Susanto, 2009:156).Menurut pengertian Susanto

diatas, efektivitas bisa diartikan sebagai suatu pengukuran akan

37
tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya secara

matang agar hasil yang diharapkan dapat berjalan dengan baik.

“Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan

gambaran seberapa jauh target dapat tercapai”(Sedarmayanti,

2008:61). Pendapat tersebut menyatakan bahwa efektivitas

merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh

target yang telah ditetapkan sebelumnya oleh lembaga atau organisasi

dapat tercapai. Hal tersebut sangat penting peranannya di dalam setiap

lembaga atau organisasi dan berguna untuk melihat perkembangan

dan kemajuan yang dicapai oleh suatu lembaga atau organisasi itu

sendiri. Setiap organisasi atau lembaga di dalam kegiatannya

menginginkan adanya pencapaian tujuan. Tujuan dari suatu lembaga

akan tercapai segala kegiatannya dengan berjalan efektif akan dapat

dilaksanakan apabila didukung oleh faktor-faktor pendukung

efektivitas.

Pendapat Peter F. Drucker yang dikutip H.A.S. Moenir dalam

bukunya Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia yang

mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut: “Effectivennes, on the

other hand, is the ability to choose appropriate objectives. An effective

manager is one who selects the right things to get done”. (Efektivitas,

pada sisi lain, menjadi kemampuan untuk memilih sasaran hasil

sesuai. Seorang manajer efektif adalah satu yang memilih kebenaran

untuk melaksanakan) (dalam Moenir, 2006:166). Memperhatikan

38
pendapat di atas, bahwa konsep efektivitas merupakan suatu konsep

yang bersifat multidimensional, artinya dalam mendefinisikan

efektivitas berbeda-beda sesuai dengan dasar ilmu yang dimiliki

walaupun tujuan akhir dari efektivitas adalah pencapaian tujuan. Kata

efektif sering dicampuradukkan dengan kata efisien walaupun artinya

tidak sama, sesuatu yang dilakukan secara efisien belum tentu efektif.

Berdasarkan dengan gambar di atas, maka efektivitas adalah

menggambarkan antara input, proses dan output. Mengacu pada hasil

guna daripada suatu organisasi, program atau kegiatan yang

menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah

dicapai, serta ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai

tujuannya dan mencapai target-targetnya

2.4.2 Pengertian Efisiensi

Konsep efisiensi merupakan konsep yang mendasar dan lahir

dari konsep ekonomi. Meskipun demikian, konsep mengenai efisiensi

dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang dan latar belakang.

Pada umumnya, efisiensi dapat diarahkan kepada sebuah konsep

tentang pencapaian suatu hasil dengan penggunaan sumber daya

secara optimal. Di dalam Adiwarman A. Karim (2011:254),

dibahasakan bahwa ”Efficient is doing the things right”, yang berarti

bahwa melakukan segala hal dengan cara yang tepat untuk

mendapatkan hasil yang optimal. Di dalam teori ekonomi, ada dua

39
konsep umum mengenai efisiensi, yakni efisiensi yang ditinjau dari

konsep ekonomi (economic concept) dan efisiensi yang ditinjau dari

konsep produksi (production concept).

Efisiensi yang ditinjau dengan konsep ekonomi mempunyai

cakupan lebih luas yang ditinjau dari segi makro, sementara itu

efisiensi dari sudut pandang produksi melihat dari sudut pandang

mikro. Efisiensi dalam konsep produksi terbatas pada melihat

hubungan teknis dan operasional dalam suatu proses produksi, yaitu

konversi input menjadi output. (Walter, 2010: 53)

Gambar 2.

EFISIEN = INPUT
OUTPUT

Efisiensi terjadi karena adanya suatu kegiatan atau usaha yang

dinilai oleh perusahaan/lembaga telah banyak

menghabiskan resources namun manfaat yang dirasakan oleh

perusahaan sangatlah kecil, maka perusahaa/lembaga tersebut

melakukan peninjauan kembali semua aspek yang ikut serta dalam

kegiatan/usaha tersebut ditutup kemudian diganti dengan

kegiatan/usaha yang lain oleh perusahaan sehingga memberi manfaat

yang besar bagi perusahaan.

Menurut Kamus Lengkap Ekonomi (2013:149)Bahwa:

“Efisiensi adalah Rasio atau perbandingan usaha atau kerja yang

40
berhasil, dan seluruh kerja atau pengorbanan yang dikerahkan untuk

mencapai hasil tersebut dengan kata lain, rasio antara input dan

output”.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Efisiensi

merupakan sebuah metode perbandingan antara usaha yang dilakukan

dengan hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan dalam

melakukan kegiatan.

Sebuah sistem ekonomi yang efisien dapat memberi lebih

banyak barang dan jasa bagi masyarakat tanpa menggunakan lebih

banyak sumber daya. Dalam ekonomi pasar secara umum diyakini

akan lebih efisien dibandingkan dengan alternatif lainnya oleh karena

itu bagi yang menyatakan bahwa setiap pasar berkeseimbangan

sempurna berdasarkan kompetitif adalah efisien (tetapi hanya ada bila

tidak teradi ketidaksempurnaan pasar).

2.5. Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Penelitian Tahun Hasil Penelitian

41
1 Arpit R. The Marketing Audit 2015 Makalah ini mengkaji praktik audit

Loya and Organizational pemasaran dalam organisasi dan

Performance dampaknya terhadap kinerja bisnis .

Profiling: An Namun hasilnya tidak menunjukkan

Empirical Study apapun hubungan yang signifikan

ofIndian Companies dalam perubahan pangsa pasar dan

kinerja keuangan secara keseluruhan

2 Tareq The Impact of 2016 Hasil dari penelitian ini adalah

Hashem Corporate mengaktifkan peran fungsi audit

Governance on the pemasaran di Jordanian Industrial

Quality of Marketing Public Shareholding

Audit in Jordanian Companiesmelalui

Industrial Public mempertimbangkan kembali

Shareholding posisinya dalam struktur organisasi,

Companies untuk fokus pada transparansilaporan

pengungkapan keuangan, dan untuk

menawarkan kursus pelatihan lebih

dalam audit pemasaran diarahkan

untuk pemasaranmanajer di sektor

industri.

3 Mehdi The Marketing Audit 2002 Hasilnya menunjukkan bahwa

Taghian and Business sekitar 48 persen dariresponden telah

42
Performance: An menggunakan audit pemasaran,

Empirical Study of dengan 75 persen menggunakan

Large Australian metode self-audit. persepsi

Companies responden adalah bahwa

pelaksanaanrekomendasi dari audit

pemasaran telah menyumbangkan

sebagian besar antara satu persen dan

10 persen untuk kinerja organisasi

mereka.

Persamaan dari penelitian ini adalah metode yang digunakan yaitu dengan

metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan teknik

analisis data yang digunakan dalam kedua penelitian ini adalah menggunakan

metode analisis deskriptif kualitatif. Adapun perbedaannya adalah ruang

lingkup penelitian dan objek penelitian penelitian ini yaitu dilakukan di KBIH

Ar-Rahmah.

2.6. Kerangka Pemikiran

Seiring berkembangnya persaingan di dunia usaha dari waktu ke waktu yang

semakin ketat, perusahaan dituntut untuk melakukan perbaikan dan

peningkatan agar perusahaan dapat bertahan dari berbagai ancaman. Salah

satu faktor penting pada KBIH Ar-Rahmahyang bergerak di bidang Jasa

Bimbingan Haji dan Umroh adalah faktor pemasaran. Melalui kegiatan

43
pemasaran inilah perusahaan mendapatkan penghasilan, oleh karena faktor

pemasaran ini menjadi fokus penting di perusahaan.

Audit atas fungsi pemasaran perlu dilakukan untuk menilai kebijakan

dan prosedur yang telah dijalankan manajemen pemasaran apakah telah

dilakukan secara efektif dan efisien dalam mengalami masalah-masalah yang

berkaitan dengan kegiatan pemasaran. Dengan adanya proses audit pada

manajemen pemasaran diharapkan dapat membantu memberikan masukan

kepada manajemen dan membantu mengembangkan fungsi pemasaran secara

optimal. Langkah- langkah audit yang dilakukan penulis adalah sebagai

berikut :

1. Audit pendahuluan

Melakukan observasi ke KBIH Ar-Rahmah untuk mengetahui latar

belakang perusahaan dan mengidentifikasi masalah untuk menetapkan

tujuan audit sementara yaitu : kriteria, penyebab dan akibat.

2. Review dan Pengujian Manajemen atas program-program pemasaran

Mempelajari dan menganalisa kembali bukti yang telah diperoleh untuk

menentukan apakah tujuan audit sementara dapat dilanjutkan menjadi

tujuan audit yang sesungguya. Dalam hal ini auditor lebih memahami

bukti-bukti yang ada terutama yang berkaitan dengan fungsi pemasaran

perusahaan. Kemudian melaksanakan pengujian atas fungsi pemasaran

yang menjadi lingkup audit.

3. Audit Lanjutan

44
Dari temuan audit yang diperoleh, auditor mengelompokkan menjadi 4

bagian, yaitu :

a. Kondisi adalah hasil aktual yang ditentukan auditor

selamamelakukan observasi di KBIH Ar-Rahmah.

b. Kriteria adalah standar, aturan, atau norma yang ada

diperusahaan, auditor harus menetapkan kriteria atas

fungsipemasaran yang ada di KBIH Ar-Rahmah.

c. Penyebab adalah tindakan riil dari pihak yang berwenang

dalammenangani fungsi pemasaran yang menyebabkan

terjadinya kondisi tersebut. Dalam hal ini auditor menentukan

penyebab ataspermasalahan di fungsi pemasaran pada KBIH Ar-

Rahmah.

d. Akibat adalah yang harus dipertanggungjawabkan karena

terjadinya perbedaan riil dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Akibat bisa berupa keuangan dan non-keuangan. Auditor harus

menyimpulkan akibat yang muncul atas perbedaan yang

terjadipada fungsi pemasaran di PT KBIH Ar-Rahmah.

4. Pelaporan

Laporan hasil audit harus disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami,

laporan audit harus memuat tentang kondisi, situasi dari berbagai data

yang dikumpulkan berupa hasil dari wawancara/pengamatan mengenai

masalah yang diteliti. Laporan audit disajikan dengan format sebagai

berikut :

45
a. Informasi latar belakang

Menyajikan gambaran umum fungsi pemasaran perusahaanyang

diaudit, tujuan, serta strategi penyampaiannya.

b. Kesimpulan audit dan ringkasan temuan audit

Menyajikan kesimpulan atas hasil audit yang telah dilakukan.

c. Rumusan rekomendasi

Menyajikan rekomendasi sebagai alternatifsolusimengatasi

kekurangan yang masih terjadi. Rekomendasi ini harus didukung

hasil analisis dan menjelaskan manfaat yang akandiperoleh jika

rekomendasi ini diterapkan.

5. Tindak Lanjut

Rekomendasi yang diajukan merupakan alternatif untuk meningkatkan

berbagai kelemahan yang ada di perusahaan, tindak lanjut berupa

komitmen manajemen untuk menjadikan organisasinya menjadi lebih

baik dari sebelumnya.

Kerangka Kerja Audit Manajemen

KRITERIA

46
E
V
A
L
U
A
S
I

KONDISI
GA PENYEBAB
HASIL AKTUAL P
PELAKSANAAN PELAKSANAAN
PROGRAM PROGRAM/AKTI
VITAS
AKIBAT

KEUANGAN

NON
KEUANGAN

REKOMENDASI

TIDAK LANJUT

Gambar 3. Kerangka Kerja Audit Manajemen

Sumber: Bayangkara(2014:6)

BAB III

METODE PENELITIAN

47
3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menentukan ruang lingkup penelitian Audit

Manajemen Fungsi Pemasaran sebagai berikut:

1. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan keputusan tentang

biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam

hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

persaingan.

2. Sistem Pemasaran

Sistem informasi pemsaran adalah orang, peralatan, dan prosedur

untuk mengumpulkan, memilah, menganalisa, mengevaluasi, dan

tepat waktu. Sistem informasi pemasaran (SIP) berawal dan berakhir

pada manajer pemsaran. Pertama sistem informasi pemasaran

berinteraksi engan manajer pemsaran untuk menilai kebutuhan

informasi oleh manajer pemsaran, selanjutnya Sistem informasi ini

mengembangkan informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber

informasi (catatan internal, intelijen pemasaran, dan riset

pemasaran).

3. Organisasi Pemasaran

48
Organisasi pemasaran adalah organisai yang memahami kebutuhan

dan keinginan para pembeli, dan secara efektif mampu

mengkombinasikan serta mengarahkan keterampilan dan sumber

daya ke semua bagian organisasi dalam rangka memberikan

kepuasan maksimal kepada konsumennya.

4. Fungsi Pemasaran

Merupakan pengujian yang sistematis dan terdokumentasi terhadap

bagaimana perusahaan menetukan bauran pemasarannya dan apakah

bauran pemsaran tersebut, secara efektif dapat mencapai tujuan

pemasaran dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Fungsi

pemasran melibatkan kebijakan penting dalam bauran pemasaran

untuk mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan tersebut meliputi: a.

Kebijakan Produk, b. Kebijakan Harga, c. Kebijakan Promosi, dan d.

Kebijakan Saluran Distribusi.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

pendekatan studi kasus, yaitu penelitian mengenai Audit Manajemen

Sebagai Dasar untuk menilai Efektivitas dan Efisiensi Fungsi

Pemasaran(Studi Kasus Pada KBIH Ar-Rahmah)

3.3 Tempat Penelitian

49
Penelitian ini dilakukan di KBIH Ar-Rahmah yang terletak di Komplek

RM. Sri Melayu Jl. Demang Lebar Daun No. 1 Palembang Sumatra

Selatan.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara

langsung dapat melalui wawancara, dan observasi. Data sekunder

merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, dapat melalui data

dokumentasi atau buku-buku. Dalam penelitian ini data sekunder yang

digunakan berupa dokumen sejarah berdirinya perusahaan, visi dan misi

perusahaan, struktur organisasi perusahaan, pembagian tugas, kebijakan-

kebijakan perusahaan, dan data-data mengenai pelaksanaan fungsi

Pemasaran

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Metode Survei

Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode

survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek

penelitian. Sebelum melakukan wawancara kepada manajer bagian

50
pemasaran, peneliti menyiapkan terlebih dahulu daftar pertanyaan

wawancara.

2. Metode Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan langsung di lapangan. Pengumpulan data yang

dilakukan dalam observasi diperoleh melalui pengamatan langsung

peneliti terhadap fenomena yang diteliti dan dicatat tanpa melakukan

komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Metode

observasi dapat menghasilkan data yang lebih rinci mengenai

perilaku, benda, atau kejadian yang sistematik. Observasi dilakukan

pada ruang lingkup yang menjadi sasaran audit manajemen

pemasaran yaitu lingkungan pemasaran, strategi pemasaran,

organisasi pemasaran, sistem pemasaran, produktivitas pemasaran,

dan fungsi pemasaran

3. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data berupa pengumpulan

dokumen-dokumen yang diperlukan dari perusahaan seperti, visi

misi perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan,

dokumen terkait fungsi pemasaran, serta catatan-catatan perusahaan.

4. Studi Pustaka

51
Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari literatur-

literatur yang berhubungan dengan pembahasan.

3.6 Teknik Analisis

Teknik analisis data yang dipakai penulis dalam penelitian ini yaitu

teknik analisis deskriptif kualitatif. Teknik ini dilakukan dengan

membandingkan data dan informasi yang ada mengenai kenyataan yang

ada di lapangan dengan ketentuan yang seharusnya dilakukan. Kemudian

penulis menganalisa objek penelitian dengan cara membahas

berdasarkan teori yang tepat atas data-data yang diperoleh dalam rangka

memperoleh pengetahuan mengenai audit manajemen pemasaran pada

perusahaan yang bersangkutan. Selanjutnya dari hasil penelitian ini

menghasilkan kesimpulan dan saran yang dapat ditindaklanjuti oleh

perusahaan.

52
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Audit Pendahuluan

Audit pendahuluan merupakan tahap pertama yang harus dilakukan

auditor dalam melakukan audit manajemen. Audit pendahuluan dilakukan

untuk memperoleh informasi umum perusahaan, seperti latar belakang

perusahaan, visi dan misi perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan.

Pengumpulan informasi ini bertujuan agar auditor memperoleh gambaran

mengenai perusahaan yang akan di audit.

4.1.1. Latar Belakang Perusahaan

KBIH Ar-Rahmah adalah perusahaan yang bercirikan islam yang

berlokasi di Palembang Sumatra Selatan. Pada tahun 2000 jumlah KBIH

yang ada di Sumatra Selatan masih sangat sedikit. Wilayah Sumatera

Selatan yang memiliki Kota dan Kabupaten yang banyak pada saat itu

membuat masyarakat Sumsel sedikit kesulitan mendapatkan kelompok

bimbingan ibadah haji. KBIH Ar-Rahmah di dirikan berdasarkan akte

pendirian yang dibuat di kantor notaris Muhammad Zaini S.H no. 36 pada

tanggal 1 Mei 2000. Pada Awalnya KBIH ini berkantor di Jln. AKBP H.

Umar RT.19 No. 123, namum pada tanggal 21 Januari 2002 KBIH Ar-

Rahmah berpindah lokasi di RM. Srimelayu Jln. Demang Lebar Daun

53
samping Istana Gubernur Palembang, dikarenakan tempat yang lama tidak

dapat menampung para jama'ah yang pada saat itu mulai banyak mendaftar

di KBIH Ar-Rahmah. KBIH Ar-Rahmah mendapatkan akreditasi A pada

tahun 2009 berdasarkan keputusan kementrian agama Kota Palembang

nomor : KPTS /KW.0604/2/HJ.08/003/2009 yang menjadikan KBIH Ar-

Rahmah sebagai KBIH yang berkualitas di Palembang.

Pendiri KBIH Ar-Rahmah adalah H. Ismail Umar dan KH. Zainal

Umari, H. Ismail Umar adalah seorang pengusaha di bidang kuliner di

palembang dan KH. Zainal Umari adalah seorang dosen di Universitas

IAIN Raden Fatah Palembang. Pendirian KBIH Ar-Rahmah di

Palembang, merupakan cita-cita dari kedua pendiri ketika mereka pertama

pergi melaksanakan ibadah haji. Bukan hanya bimbingan ibadah haji saja

yang di jalankan KBIH Ar-Rahmah sekarang tetapi juga menawarkan

ibadah umroh kepada masyarakat Palembang. Akibat banyaknya

permintaan dari masyarakat Palembang untuk melaksanakan ibadah

umroh pada tahun 2010 KBIH Ar-Rahmah membuat bimbingan bagi

masyarakat untuk melaksanakan ibadah umroh.

Pada awalnya KBIH Ar-Rahmah membuat kerjasama dengan PT. Al

Aqsah Jisru Dakwah untuk melaksanakan umroh. Namun pada tahun 2012

KBIH Ar-Rahmah berhenti melakukan kerjasama dengan perusahaan

tersebut karena habisnya kontrak antara KBIH Ar-Rahmah dengan PT. Al

Aqsah Jisru Dakwah yang akhirnya membuat KBIH ini melaksanakn

ibadah umroh sendiri tanpa melakukan kerjasama dengan perusahaan lain.

54
KBIH Ar-Rahmah membuat paket travel umroh yang memiliki standar

hotel zona 1 yaitu dimana tempat menginap para jama'ah umroh berada di

kurang dari 100 meter dari Masjidil Haram sehingga dari tahun ke tahun

jumlah peminat umroh yang mendaftar di KBIH Ar-Rahmah terus

meningkat. Pada tahun-tahun awal pendirian KBIH mendapatkan sekitar

100-150 jama'ah tetapi ketika memasuki tahun 2005 jumlahnya meningkat

pesat berkisar antara 400-450 jama'ah pertahun yang bertahan sampai

sekarang.

Keunggulan dari KBIH ini ialah KBIH Ar-Rahmah adalah KBIH

yang memiliki Akreditas A dimana tidak semua KBIH bisa mendapatkan

akreditasi tersebut. Syarat mendapatkan Akreditasi A adalah 1.) Memiliki

jamaah yang banyak setidaknya 350-400 jama'ah, 2.) Memiliki pengajar/

pembimbing yang telah tersertifikasi minimal 10, 3.) Memiliki sarana dan

prasarana manasik haji yang baik, dan 4.) Tidak pernah bermasalah dalam

pelaksanaan bimbingan maupun di luar bimbingan. Hal ini menyebabkan

setiap tahun seluruh kuota jama'ah yg mampu di terima KBIH Ar-Rahmah

selalu penuh dan untuk jama'ah yang ingin mendaftar agar bisa menjadi

anggota KBIH harus mendaftar setidaknya 1 tahun sebelum mereka

berangkat haji karena sudah penuh. Begitu pula dengan Umroh yang di

jalankan KBIH Ar-Rahmah, KBIH ini menawarkan umroh setiap satu

bulan sekali yang dimana satu bulan sesudah musim haji KBIH ini tidak

menawarkan umroh karena para pembimbing membutuhkan istirahat

setelah musim haji. KBIH Ar-Rahmah dari tahun 2010 mendapatkan

55
kurang lebih 30-35 jama'ah setiap bulannya tetapi 3 tahun terakhir yaitu

2012-2015 mereka setidaknya mendapatkan ±50 jama'ah setiap bulannya.

4.1.1.1. Visi dan misi

Setiap perusahaan didirikan dengan cita-cita dan tujuan menggapai

kesuksesan, begitu juga dengan KBIH Ar-Rahmah. Cita-cita dan tujuan

KBIH telah dirancang, dipikirkan dan dipertimbangkan dengan baik agar

KBIH memiliki pedoman untuk masa depan perusahaan. Ar-Rahmah

menuangkan cita-cita dan tujuan KBIH dalam visi sebagai berikut :

"Terwujudnya Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang melayani

dan membimbing jama'ah haji menjadi haji mabrur personal dan mabrur

sosial.”

Dalam rangka mencapai tujuan dan mewujudkan visi KBIH, perlu

ditetapkan misi-misi KBIH yang menjadi interpretasi dari visi. Misi ini

memuat tentang langkah-langkah yang harus dicapai agar visi dapat

dicapai dan terlaksana dengan baik. KBIH Ar-Rahmah memiliki misi-misi

sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan program tanazul/ tarwiyah.

56
2. Memberikan bimbingan dan pelatihan manasik haji/umroh kepada

jama’ah calon haji /umroh sebelum dan selama melaksanakan ibadah

haji

3. Menyediakan sarana informasi dan pembelajaran bagi jama'ah agar

dapat memaksimalkan persiapan pelaksanaan ibadah haji/umroh

4. Menyelenggarakan kegiatan keislaman pasca ibadah haji dalam rangka

mempertahankan haji mabrur dan mempererat silaturahmi.

5. Menjalin kerjasama dengan instansi yang terkait dalam

memaksimalkan pelayanan kepada para calon jama'ah haji/umroh.

Selain visi dan misi di atas KBIH Ar-Rahmah juga memiliki tujuan

yang telah di buat yaitu:

1. Mempersiapkan calon jama'ah haji secara jasmani, rohani, dan ilmu

manasik haji sesuai tuntunan Rasulullah saw agar meraih haji mabrur

secara personal maupun sosial.

2. Memberikan pelayanan informasi dan penyedian media pembelajaran

seputar haji dan umroh.

3. Membantu Kementerian Agama dalam melayani umat Islam yang mau

melaksankan ibadah haji

4.1.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

57
Dalam perusahaan pembagian wewenang dan tanggungjawab merupakan

hal yang sangat penting agar pekerjaan dapat dilakukan dengan optimal

demi mencapai tujuan perusahaan. Pada KBIH Ar-Rahmah

pendistribusian wewenang dan pembagian tanggungjawab ini dapat dilihat

dari struktur organisasi perusahaan sebagai berikut :

Struktur Organisasi KBIH Ar-Rahmah

Ketua Penasehat

(Kementrian
Agama)

Wakil Ketua

Seketaris Bendahara

Wakil Wakil
Seketaris Bendahara

operasional marketing pembimbing humas akomodasi


ibadah

Gambar 4.1.: Struktur Organisasi KBIH Ar-Rahmah 2016

Sumber : Dokumen Struktur Organisasi Perusahaan

4.1.1.3. Deskripsi Pekerjaan

58
Dalam struktur organisasi dan pembagian tugas ini terlihat jelas bahwa

kedudukan tertinggi di dalam KBIH adalah ditangan seorang Ketua yang

secara umum adalah mengelolah KBIH baik ke dalam maupun keluar

KBIH dan bertanggung jawab penuh dalam menjalankan kegiatan dan

perkembangan di dalam KBIH. Dalam kegiatan ini Ketua dibantu oleh

seorang Wakil Ketua dan sekretaris yang tugasnya membantu pelaksanaan

kerja dari Ketua.

Terdapat juga bagian-bagian yang mendukung kegiatan KBIH, bagian

ini terdiri dari bagian operasional, marketing pembimbing ibadah, humas,

dan akomodasi. Pada KBIH Ar-Rahmah, pedoman ini dimuat dalam

deskripsi pekerjaan dan wewenang sebagai berikut :

1. Ketua

Ketua adalah pimpinan tertinggi dalam kelompok bimbingan ibadah

haji (KBIH) Ar-Rahmah . Pimpinan tertinggi ini memiliki tanggung

jawab dalam memimpin dan mengarahkan KBIH, berperan sebagai

pengambil keputusan mencakup keputusan tingkat tinggi terkait

kebijakan dan strategi

2. Wakil Ketua

Wakil ketua bertugas Melakukan pengawasan intern untuk mengamati

apakah pelaksanaan tugas telah dikerjakan sesuai dengan rencana

59
kerja dan ketentuan yang berlaku serta melaporkan hasil pengawasan

tersebut kepada Ketua.

3. Seketaris

Seketaris adalah seseorang yang membantu seorang pemimpin atau

ketua, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang

akan menunjang kegiatan manajerial seorang pemimpin atau kegiatan

oprasi KBIH.

4. Wakil Seketaris

Wakil seketaris adalah seseorang yang membantu seorang Seketaris

untuk membantu penyelenggaraan kegiatan administratif serta

melaksanakan tugas yang di berikan seketaris yang akan menunjang

kegiatan seketris agar lebih mudah dan cepat selesai

5. Bendahara

Bendahara adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,

membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggung- jawabkan

uang untuk keperluan belanja KBIH dalam rangka pelaksanaan

kegiatan KBIH pada kantor/kegiatanKBIH Ar-Rahmah.

60
6. Wakil Bendahara

Wakil bendahara adalah orang yang ditunjuk membantu bendahara

untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan

mempertanggung- jawabkan uang untuk keperluan belanja KBIH

dalam rangka pelaksanaan kegiatan KBIH pada kantor/kegiatan KBIH

Ar-Rahmah

7. Operasional

Manajemen operasional akan memiliki tugas yaitu melaksanakan

segala fungsi yang berhubungan dengan proses manajemen,

mencakup perencanaan atau planning, pengorganisasian

atau organizing, pengaturan dan pengelompokan dari tenaga kerja dan

staff, bertanggung jawab sebagai pemimpin dan juga pengendali.

Beberapa tanggung jawab dari seorang manajer operasional adalah

untuk menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang dapat

mendatangkan keuntungan bagi KBIH, dapat mengambil keputusan

yang berhubungan dengan fungsi operasi dan juga sistem

transformasi, mengambil keputusan yang didasarkan dari fungsi

operasional.

8. Marketing

Marketing bertugas melakukan perencanan dan pelaksanaan

pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan,

61
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi

sasaran jama'ah dan KBIH.

9. Pembimbing Ibadah

Pembimbing Ibdah bertugas untuk membekali para jama'ah agar

mereka dapat melakukan ibadah yang sempurna di tanah suci. Hal ini

sangat penting mengingat di bagian ini haruslah orang-orang yang

berpengalaman dalam melakukan pelatihan atau manasik karena

sangat berpengaruh pada kualitas ibadah yang akan di laksanakan.

10. Humas

Humas bertugas Melaksanakan inventarisasi dan mengolah data,

menyiapkan bahan penyusunan rancangan kebijakan pengumpulan

dan penyajian informasi, dokumentasi kegiatan KBIH Ar-Rahmah,

serta melaksanakan tata usaha Bagian Humas.

11. Akomodasi

Akomodasi bertugas menyiapkan semua perlengkapan yang

dibutuhkan dalam kegiatan manasik, termasuk menyiapkan

akomodasi dan transportasi. Biasanya akomodasi memiliki banyak

pengetahuan mengenai tempat penyewaan peralatan dan transportasi.

62
4.2. Standar Operasi Perusahaan ( SOP KBIH Ar-Rahmah)

Standar Operasional Perusahaan (SOP)

KBIH Ar-Rahmah

No Aktifitas Pelaksanaan mutu baku


Panitia Pembimbing Waktu Out Put
pembuatan dan
Terdistribusinya
1 distribusi
1 3 hari undangan manasik
undangan
haji

2 pendaftaran 20-30 menit per Terisi data peserta


2
peserta manasik peserta manasik

pelaksanaan 3
3 Terlaksananya
manasik 18 hari x 2 jam
manasik

4 penulisan 10 menit per Tersedianya


4
sertifikat manasik sertifikat sertifikat

penyerahan
sertifikat manasik 5 Terlaksananya
5
1 hari penyerahan sertifikat
manasik

Tabel 4.1. : SOP Perusaha

Sumber: Dokumen Standar Operasional Perusahaan

63
4.3. Audit Manajemen atas Pelaksanaan Fungsi Pemasaran KBIH Ar-

Rahmah

Audit manajemen memiliki tujuan untuk menilai program-program

kerja serta aktivitas pada perusahaan yang memerlukan perbaikan dan

memiliki peluang untuk ditingkatkan efektivitas maupun efisiensinya. Audit

manajemen ini juga dilakukan untuk menekan potensi pemborosan keuangan

KBIH untuk melaksanakan program tertentu yang dapat mengakibatkan

kerugian. Hal ini dicapai dengan adanya rekomendasi yang diberikan setelah

melakukan penilaian terhadap pengelolaan progam dan aktivitas yang

berjalan tersebut. Analisis dilakukan berdasarkan tahapan dalam audit

manajemen.

4.4. Pelaksanaan Audit Pendahuluan

Tahap pelaksanaan proses audit pendahuluan yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Menentukan bagian ruang lingkup dan tujuan audit

Dalam penelitian ini yang menjadi ruang lingkup dan tujuan audit yang

dilakukan terbatas pada pelaksanaan pemasaran. Pemasaran ini terdiri

dari Strategi Pemasaran, Sistem Pemasaran, Organisasi Pemasaran, dan

Fungsi Pemasaran yg terdiri dari kebijakan produksi, kebijakan harga,

kebijakan promosi, dan saluran distribusi yang dilaksanakan berdasarkan

kebijakan yang diterapkan perusahaan dengan tujuan untuk menganalisis

bagian mana yang memerlukan perbaikan.

64
2. Mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara dan ketentuan sebagai

berikut :

a. Mengumpulkan data dan struktur organisasi khususnya fungsi

pemasaran yang terdiri dari Strategi Pemasaran, Sistem Pemasaran,

dan Organisasi Pemasaran, Hasilnya sebagai berikut

1. Stratgi Pemasaran

KBIH Ar-Rahmah memiliki strategi pemasaran Low Budget,

High Impact dengan Pemasaran Social-Media. KBIH Ar-

Rahmah memiliki sebuah Blog dimana KBIH memposting

semua kegiatan KBIH Ar-Rahmah untuk menarik jama'ah

baru yang ingin bergabung, dan juga KBIH Ar-Rahmah

membagikan brosur-brosur tentang KBIH Ar-Rahmah pada

saat musim haji di asramah haji targtnya adalah para keluarga-

keluarga yang mengantar para jama'ah haji pada saat itu.

2. Sistem Pemasaran

Sistem Pemasaran KBIH Ar-Rahmah adalah Sistem

Pemasaran sederhana yaitu:

Komunikasi

Jasa Calon
KBIH Ar-
Rahmah Keuntungan Jama'ah
Informasi

Gambar 4.2. : Sistem Pemasaran KBIH


Sumber : Dokumen Perusahaan
3. Organisasi Pemasaran

65
Dalam Organisasi pemasaran ini tidak di jelaskan bagian-

bagian di dalam stuktur organisasi. KBIH hanya membuat

bagian Marketing tetapi tidak membuat bagian bagian yang

lain secara terperinci hal ini sangat penting agar kerja dari

fungsi pemasaran dapat berjalan dengan baik. Menurut penulis

sebaiknya perusahaan memperjelas Sturktur organisasinya

pada bagian Marketing dengan memperjelas bagian-bagianya

sebagai berikut:

a. Promosi : sebagai bagian yang memperkenalkan KBIH

kepada masyarakat, melalui jasa yang ditawarkan oleh

KBIH Ar-Rahmah.

b. Sales : pemasaran yang bertugas menghasilkan pendapatan

bagi KBIH dengan cara menjual produk KBIH Ar-Rahmah

c. Komunikasi Pemasaran : organisasi pemasaran berperan

dalam menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan

masyarakat serta menjembatani antara KBIH dan

lingkungan eksternal.

d. Bidang Pengembangan dan Riset Pemasaran: pemasaram

memiliki tugas untuk menyerap informasi dan

menyampaikan kepada KBIH tentang segala sesuatu yang

bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan

jasa.

66
b. Mengumpulkan data tertulis yang berhubungan dengan

kegiatan/program fungsi pemasaran. Data ini yang didapatkan adalah

tujuan fungsi pemasaran KBIH Ar-Rahmah, Standard Operating

Procedure (SOP) pelayanan KBIH, mekasnisme pengelolaan

Pemasaran dan kebijakan KBIH terhadap fungsi pemasaran.

c. Melakukan wawancara dengan staf yang berkaitan dengan fungsi

pemasaran KBIH Ar-Rahmah untuk mengetahui secara lebih rinci

mengenai pelaksanaan kegiatan fungsi Pemasaran perusahaan. Data

yang didapatkan berupa garis besar permasalahan dalam proses

pemasaran perusahaan. Target KBIH Ar-Rahmah 3 tahun terakhir

yang tidak tercapai dapat di katakan KBIH Ar-Rahmah belum

seluruhnya pengendalian internal berjalan efektif dan efisien.

4.5. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

Pada tahap ini auditor melakukkan pengujian pengendalian untuk

mengetahui bagaimana pengendalian atas setiap aktivitas yang

berhubungan dengan kegiatan pengelolaan fungsi pemasaran pada KBIH

Ar-Rahmah. Dari hasil review dan pengujian pengendalian, auditor dapat

lebih memahami sistem pengendalian manajemen KBIH, sehingga auditor

lebih mudah mengetahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada

aktivitas yang dilakukan KBIH. Pengujian atas pengendalian dilakukan

melalui kuesioner.

Berdasarkan hasil review dan pengujian pengendalian tersebut,

secara umum pengendalian internal pada KBIH Ar-Rahmah telah berjalan

67
dengan baik. Pernyataan tentang misi perusahaan telah dibuat secara

tertulis, wewenang dan tanggung jawab telah di definisikan secara jelas,

dan KBIH Ar-Rahmah telah mengkomunikasikan dan menunjukkan

tentang integritas dan nilai-nilai etika lain yang sesuai dengan perilaku

bisnis dan kebijakan perusahaan.

KBIH Ar-Rahmah telah melakukan pengendalian internal atas

fungsi pemasaran dengan melakukan sosialiasi tujuan dan visi serta misi

perusahaan, sehingga karyawan dapat memahami dan berupaya untuk

mencapai tujuan perusahaan tersebut. Sejauh ini KBIH Ar-Rahmah juga

telah mejalankan praktik yang sehat dengan melaksanakan aktivitas-

aktivitas pemasaran KBIH sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan

KBIH.

Namun, Bagan struktur organisasi yang kurang jelas membuat

fungsi dari pemasaran itu sendiri tidak berjalan dengan optimal dikarnakan

ketidak jelasan dari stuktur itu sendiri atau tidak terdokumentasi oleh

perusahaan dengan baik. Hal ini menyebabkan pada fungsi pemasaran

kurang berjalan optimal karena tidak terarahnya deskripsi kerja/ jobdesk.

Pada KBIH Ar-Rahmah tidak terdapat Fungsi pemasaran yang jelas

karena dalam beberapa tahun ini fungsi pemasaran jarang melakukan

pemasaran kepada calon-calon jama'ah dikarnakan menurut ketua setiap

tahun target mereka sudah terpenuhi sehingga intensitas melakuka

pemasaran hanya dilakukan menggunakan brosur-brosur yang dibagikan

kepada masyarakat. Fungsi Manajemen KBIH Ar-Rahmah secara umum

68
sangat sederhana, sehingga pengendalian manajemen menjadi lebih

mudah.

4.6. Audit Terperinci

Audit terinci atau audit lanjutan merupakan penyajian informasi kepada

pihak manajemen mengenai masalah-masalah yang ada dalam temuan

perusahaan dan memberikan masukan-masukan yang dibutuhkan untuk

melakukan perbaikan yang diperlukan guna mencegah terjadinya kerugian

dimasa yang akan datang. Tahap ini meliputi pengamatan dan analisa atas

seluruh informasi dan data penting yang relevan untuk dipertimbangkan,

mendukung serta mengajukan temuan-temuan dan rekomendasi tersebut.

Data-data yang diperoleh kemudian digolongkan kedalam unsur temuan

audit, kondisi, kriteria, penyebab dan akibat. Informasi yang diperoleh dari

data-data tersebut selanjutnya dianalisis untuk dipahami permasalahan yang

terjadi. Hingga akhirnya diperoleh suatu kesimpulan audit, dan auditor

menyusun suatu rekomendasi atas kelemahan-kelemahan yang ditemukan.

4.6.1. Pelaporan

Laporan harus disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami. Laporan

audit harus memuat tentang informasi latar belakang, kesimpulan audit

dan disertai dengan temuan-temuan audit sebagai bukti pendukung dari

kesimpulan tersebut. Dalam laporan audit juga harus disajikan

rekomendasi yang diusulkan auditor sebagai alternatif perbaikan

69
terhadap penyimpangan-penyimpangan (kekurangan) yang masih

terjadi. Sebagai kelengkapannya laporan juga harus menyatakan ruang

lingkup dari audit yang dilakukan.

4.6.2. Tindak Lanjut

Tindak lanjut merupakan implementasi dari rekomendasi yang

diajukan auditor. Manajemen dan auditor harus sepakat dan secara

bersama-sama dalam melaksanakan tindak lanjut atas perbaikan tersebut.

Pada dasarnya keputusan untuk melakukan tindak lanjut sepenuhnya ada

pada manajemen, tetapi dalam pelaksanaannya, auditor mendampingi

agar tindak lanjut tersebut berjalan sesuai dengan rekomendasi yang

diajukan dan dapat mencapai tujuannya.

4.7. Penilaian Efektifitas atas Fungsi Peasaran di KBIH Ar-Rahmah

Palembang.

Hasil perhitungan kuesioner ini mengacu pada range presentase yang

meliputi Fungsi pemasaran ini terdiri dari Strategi Pemasaran, Sistem

Pemasaran, Organisasi Pemasaran, dan Fungsi Pemasaran yg terdiri dari

kebijakan produksi, kebijakan harga, kebijakan promosi, dan saluran

distribusi dapat dilihat pada tabel 5.1 dibawah ini

Tabel 4.2. Hasil Penilaian Efektivitas Fungsi-Fungsi Pemasaran di KBIH Ar-

Rahmah Palembang

70
Perhitungan
No Fungsi-Fungsi Pemasaran 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑌𝑎 Rasio
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛

1 Fungsi Strategi Pemasaran (12/12) x 100% 100%

Fungsi Sistem Informasi


2 (18/18) x 100% 100%
Pemasaran

3 Fungsi Organisasi Pemasaran (5/9) x 100% 55,55%

4.1 Kebijakan Produk (6/6) x 100% 100%

4.2 Kebijakan Penetapan Harga (7/7) x 100% 100%

4.3 Kebijakan Distribusi (7/7) x 100% 100%

Kebijakan Promosi dan


4.4 (9/9) x 100% 100%
Publikasi

(Sumber: Data yang diolah dari hasil kuesioner)

Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner di atas, dapat dilihat tingkat

efektifitas pengelolaan atas fungsi-fungsi Pemasaran KBIH Ar-Rahmah telah

berjalan efektif dan efisiean, dan beberapa dikategorikan belum efektif dan

efisien. Semakin besar rasio yang dihasilkan, maka semakin efektif dan

efisien fungsi Pemasaran yang ada pada KBIH Ar-Rahmah. Hasil perhitungan

diatas fungsi Strategi Pemasaran memiliki rasio 100%, fungsi Sistem

Informasi Pemasaran memiliki rasio 100%, fungsi Organisasi Pemasaran

memiliki rasio 55,55%,dan fungsi pemasaran yang terdiri dari: Kebijakan

Produk memiliki 100%, Kebijakan Penetapan Harga memiliki rasio 100%,

Kebijakan Distribusi memiliki rasio 100%, dan Promosi Dan Publikasi

71
memiliki rasio 100% . Dari hasil rasio tersebut dapat dilihat bahwa hanya

fungsi Organisasi Pemasara yang memiliki rasio rendah dibandingkan dengan

fungsi-fungsi yang lainnya. Sedangkan fungsi-fungsi Pemasaran lainnya

seperti fungsi strategi pemasaran, fungsi sistem imformasi pemasaran,dan

fungsi pemasaran telah berjalan sangat efektif melihat dari hasil perhitungan

kuesioner yang telah dilaksanakan.

4.8. Pelaporan Hasil Pemeriksaan Atas Fungsi Pemasaran KBIH Ar-

Rahmah Palembang.

Tujuan akhir dari dilaksanakannya audit adalah untuk menyajikan

informasi, yaitu berupa temuan-temuan atas kelemahan yang teridentifikasi

dari hasil pemeriksaan dan memberikan rekomendasi untuk dilakukannya

pengambilan tindakan korektif atas temuan-temuan yang teridentifikasi

kepada pihak-pihak terkait yang berkepentingan, yaitu manajer Pemasaran

KBIH Ar-Rahmah. Adapun laporan, temuan dan rekomendasi yang

dihasilkan adalah sebagai berikut :

Temuan Pertama

1. Kondisi

Struktur organisasi pemasaran tidak tersusun scara optimal. Komunikasi

dan hubungan kerja yang tidak optimal, mengakibatkan komunikasi dan

hubungan kerja antar lini menjadi tidak efisien dan pendistribusian

72
penjelasan tentang pekerjaan dari manajemen kepada para karyawan di

fungsi pemasaran tidak berjalan dengan baik.

2. Kriteria

Seharusnya KBIH Ar-Rahmah harus mengoptimalkan struktur organisasi

pemasarannyanya agar terjadi komunikasi dan hubungan kerja yang baik

antar para karyawan pemasaran. Serta memperjelas pendistribusian

pekerjaan dari manajemen pemasaran kepada karyawan lini pemasaran.

3. Sebab

Fungsi-fungsi pada struktur organisasi pemasaran tidak diterapkan. karena

banyaknya hubungan kekeluarga antar lini di organisasi perusahaan yang

mengakibatkan fungsi-fungsi struktur organisasi pemasaran tidak optimal.

4. Akibat

Menyebabkan tidak berjalannya fungsi pemasaran dengan baik.

Disamping itu komunikasi dan pendistribusian (penjelasan) tentang

pekerjaan dari manajer pemasaran tidak berjalan dengan baik. Serta

organisasi pemasaran KBIH Ar-Rahmah menjadi tidak optimal, yang akan

berpengaruh terhadap laba perusahaan.

73
5. Rekomendasi

Sebaiknya manajer Pemasaran memperjelas komunikasi dan

pendistribusian tentang pekerjaan, mengurangi hubungan kekeluargaan

antar lini organisasi KBIH, dan menyusun kembali stuktur organisasi

pemasaran KBIH agar sehi Fungsi pemasaran menjadi optimal.

Temuan Kedua

1. Kondisi

Standar Operasi Perusahaan (SOP) / pedoman bimbingan ibadah haji dan

umroh tidak berjalan secara optimal. Pada SOP tertulis bimbingan haji

dilakukan sebanyak 18 kali pertemuan, tetapi pada kenyataanya bertambah

menjadi 19 sampai 20 kali pertemua. Hal ini di karnakan kurangnya

jumlah pembimbing haji terlihat dari perbandingan antara jumlah ja’maah

dengan jumlah pembimbing.

2. Kriteria

Seharusnya Pembimbing Ibadah haji dan umroh mengikuti pedoman atau

Standar Operasi Perusahaan (SOP) agar Pembimbing Ibadah Haji dan

Umroh dapat memiliki pedoman yang jelas dan tidak keluar dari SOP

perusahaan agar hasil bimbingan berkualitas dan apa yang disampaikan

pada saat bimbingan dapat di serap oleh jama’ah dengan baik.

74
3. Sebab

Jumlah pembimbing dengan jumlah jama'ah tidak sebanding.Jumlah

jama’ah yang perbandinganya 12 pembimbing berbanding dengan 430-

450 jama'ah haji. Membuat apa yang disampaikan pembimbing kurang

optimal dikarnakan tidak sebandingnya jama’ah dengan pembimbing. Hal

ini harus di selesaikan dengan cepat karena sangat berpengaruh dengan

kualitas bimbingan.

4. Akibat

Tidak maksimal pembelajaran yang di berikan kepada para jama’ah karna

jumlah jama'ah tidak sebanding dengan pembimbing, akan berakibat

jama’ah kesulitan dalam melaksanakan ibadah haji atau umroh karena

kualitas bimbingan yang di dapat kurang maksimal, sehingga

menyebabkan tidak sesuainya jumlah pertemuan / perubahan jadwal

pertemuan dengan jama'ah.

5. Rekomendasi

Sebaiknya KBIH Ar-Rahmah memperbaiki SOP agar fungsi pemasaran

efekif dan efisien. Selainitu KBIH seharusnya menambah pembimbing di

tanah air dengan perbandingan 20 jama'ah : 1 pembimbing, agar kualitas

bimbingan dapat maksimal.

75
BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1. Kesimpulan

76
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap fungsi

pemasaran pada KBIH Ar-Rahmah maka peneliti menuliskan kesimpulan

sebagai berikut :

1. Strategi pemasaran KBIH Ar-Rahmah telah berjalan baik. Perusahaan

memiliki kriteri yang jelas untuk menetapkan strategi pemasaran

sehingga dapat dikatakan fungsi strategi pemasaran sudah efektif dan

efisien.

2. Sistem informarmasi pemasaran KBIH Ar-Rahmah telah berjalan

baik. Sistem informasi pemasaran menghasilkan informasi yang

akurat, tepat waktu, dan memadai mengenai calon jama'ah maka dapat

di simpulkan fungsi sistem informasi pemasaran telah berjalan efektif

dan efisien.

3. Struktur organisasi pemasaran tidak tersusun secara optimal karena

komunikasi dan hubungan kerja antar lini tidak berjalan secara efisien.

4. Fungsi pemasaran yang terdiri dari Kebijakan Produk, Kebijakan

penetapan harga, Kebijakan Distribusi, dan Kebijakan Promosi dan

Publikasi telah berjalan baik. Perusahaan telah memilki tujuan,

kebijakan, dan prosedur penetapan harga yang baik. Sehingga dapat

di katakan fungsi pemasaran KBIH Ar-Rahmah telah berjalan secara

efektif dan efisien.

5. Standar Operasi Perusahaan (SOP) / pedoman bimbingan ibadah haji

dan umroh tidak berjalan secara optimal. Karena kurangnya jumlah

pembimbing membuat SOP ini tidak berjalan dengan baik.

77
5.2. Saran

Berdasarkan pada rekomendasi yang disajikan pada bab V, peneliti

dapat memberikan saran-saran kepada manajemen perusahaan untuk

melakukan perbaikan di masa yang akan datang sebagai berikut :

1. Sebaiknya manajer Pemasaran memperjelas komunikasi dan

pendistribusian tentang pekerjaan, meningkatkan sikap profesional

dalam berkerja dan menyusun kembali stuktur organisasi pemasaran

KBIH agar sehingga Fungsi pemasaran menjadi optimal.

2. Sebaiknya KBIH Ar-Rahmah memperbanyak pembimbingi manasik

haji agar rasio antara pembimbing dan jama'ah menjadi sesuai dan

akan membuat bimbingan manasik haji yang telah di buat dapat

berjalan sesuai dengan SOP dan Jadwal. Saran dari Penulis rasio

antara jumlah Pembimbing dan Jama'ah ialah 1:20.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno.2011. Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh


Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat.

A.Karim, Adiwarman. 2011. BANK ISLAM Analisis Fiqih dan Keuangan,


edisi ketiga, Jakarta :Rajagrafindo Persada

78
Amin Widjaja Tunggal. (2000). Management Audit Suatu Pengantar.
Jakarta: Rineka Cipta.

Arens, Alvin A. et al. (2008). Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan


Terintegrasi, Jilid Satu. Edisi 12, diterjemahkan oleh Herman
Wibowo. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Bastian, Idra., Suhardjono, 2011. Akuntansi Perbankan, Buku Dua, Edisi


Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Bayangkara, IBK. (2014). Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi,


Edisi ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Hashem, Tareq (2016). “The Impact of Corporate Governance on the


Quality of Marketing Audit in Jordanian Industrial Public
Shareholding Companies”. International Journal of Business
Administration,Vol.7, No.2

Mahmui. (2007). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Jakarta: UPP STIM


YKPN

Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta :PT.


Bumi Aksara
Nicholson, Walter. 2010. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya.
Edisi kedelapan. Penerjemah Bayu Mahendra dan Abdul Aziz.
Erlangga : Jakarta

Pass, Cristopher, dkk. (2013). Coolin Kamus Lengkap Ekonomi. Edisi


Ketiga. Jakarta: PT. Erlangga.

R. Loya, Arpit (2015). “The Marketing Audit and Organizational


Performance Profiling: An Empirical Study of Indian
Companies”. International Journal of Research in Finance &
Marketing,Vol.5, No.12
Rangkuti, Freddy. 2012. Creating Effective Marketing Plan,
TeknikMembuat Rencana Pemasaran Berdasarkan Customer
Values dan Analisis Kasus.Edisi 2. Jakarta: Gramedia.

Sedarmayanti.(2008). Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja.


Bandung:Ilham Jaya

Siagian, Sondang P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Bumi Aksara.

79
Susanto, Astrid S. (2009). Pendapat Umum.Bandung:Bina Cipta.
Tanghian, Mehdi (2002). “The Marketing Audit and Business
Performance: An Empirical Study of Large Australian
Companies”. Deankin University,Vol.1, No.1

Widiyono & Mukhaer Pakkanna. 2013. Pengantar Bisnis ResponTerhadap


Dinamika Global, Edisi 2, Jakarta. Mitra Wacana Media.Sunyoto,
Danang. 2014. Strategi Pemasaran.Jakarta.

80

Anda mungkin juga menyukai